BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
Walter Reid Dowdle (AIDS. 1985: 01) menyatakan �AIDS adalah pandemic global. Paling sedikit satu juta kasus akan tampil dalam lima tahun mendatang. Obat dan vaksin belum ditemukan pada tahun-tahun ini�.Dari pernyataan ini bisa kita ketahui bahwa pengidap penyakit AIDS kian hari kian meningkat dan patut untuk kita waspadai.
Jonathan Mann (AIDS, 1987: 03) menyatakan �Asal mula geografis dan biologis dari virus penyebab AIDS, tidaklah jelas�. Kejelasan asal mula virus HIV muncul nya dari mana belum bisa terungkap.
Jusuf Kalla (Mediakom, 2003: 19) menyatakan bahwa �Untuk seks bebas, kalau mau tetap dosa gunakan kondom, tetapi kondom tidak mengurangi dosa.Kondom hanya mengurangi penyakit.Dan dua-duanya sama jelek, tapi penting untuk difahami agar tidak tertular�. Pernyataan ini lebih kepada soal agama dan diri kita sendiri, jika kita bisa menjauhi hal-hal negative otomatis kita tidak akan tertular, dan kondom bukan sebuah alat untuk menghalalkan perbuatan ini tapi agar tidak menularkan penyakit ini.
Dari semua pernyataan diatas bisa disimpulkan bahwa AIDS sudah menjadi masalah yang mendunia dan menjadi masalah yang sangat besar dan berbahaya jika tidak segera di tanggulangi lebih lanjut oleh kita.
B. Pembahasan
1. Pengertian AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah gejala menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia yang diakibatkan oleh virus HIV.Virus HIV akan terus menerus memperlemah sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang dan menghancurkan kelompok-kelompok sel-sel darah putih tertentu yaitu sel T-helper, Normalnya sel T-helper ini juda disebut sel T4 memainkan suatu peranan penting pada pencegahan infeksi. Ketika terjadi infeksi, sel-sel ini akan berkembang biak dengan cepat, memberi tanda pada bagian sistem kekebalan tubuh yang lain bahwa terjadi infeksi. Hasilnya, tubuh memproduksi antibodi yang menyerang dan menghancurkan bakteri-bakteri dan virus-virus yang berbahaya bagi tubuh.Selain mengerahkan sistem kekebalan tubuh untuk memerangi infeksi, sel T-helper juga member tanda bagi sekelompok sel-sel darah putih lainnya yang disebut sel sal T-suppressor atau T8, ketika saatnya bagi sistem kekebalan tubuh untuk menghentikan serangannya.
Biasanya kita memiliki lebih banyak sel-sel T-helper dalam darah daripada sel-sel T-suppressor, dan ketika sistem kekebalan sedang bekerja dengan baik, maka perbandingan sel T-helper dan sel T-suppressor yaitu dua berbanding satu. Sementara orang yang menderita penyakit AIDS justru perbandingannya sebaliknya, yaitu sel T-suppressor lebih besar dari sel T-helper yang akibatnya, penderita AIDS hanya mempunyai sedikit sel penolong untuk mencegah infeksi, dan lebih banyak sel penyerang yang menyerang pula pada sel penolong yang sedang bekerja.
Kita juga perlu mengetahui selain membunuh sel-sel T-helper virus HIV juga mengubah struktur sel yang diserangnya, virus ini menyerang dengan cara menggabungkan kode genetiknya dengan bahan genetik sel yang menularinya, dan hasilnya sel yang ditulari itu berubah menjadi pabrik penghasil virus HIV yang dilepaskan ke dalam aliran darah dan dapat menulari sel-sel T-helper yang lain, dan juga proses ini terjadi berulang-ulang.Virus yang bekerja seperti ini disebut retrovirus. Yang membuat virus ini lebih sulit ditangani daripada virus lain karena virus ini menjadi bagian dari struktur genetik sel yang ditulari, dan tidak ada cara melepaskan diri dari virus ini. Berarti orang yang mengidap AIDS dan didalam tubuhnya terdapat virus HIV akan terinfeksi seumur hidupnya, dan dapat menulari orang lain selama virus itu masih hidup di dalam tubuhnya, tetapi jika orang itu sudah meninggal maka virus yang ada didalam tubuhnya juga ikut meninggal.
Cara virus ini merusak fungsi sistem kekebalan tubuh belum bisa diungkapkan sepenuhnya, karena ada teori yang baru namun belum dapat dibuktikan kebenarannya yang menyebutkan bahwa rusaknya sistem kekebalan tubuh yang terjadi pada pengidap AIDS mungkin dikarenakan tubuh menganggap sel T-helper yang terinfeksi sebagai musuh jadi mekanisme pertahanan tubuh memproduksi antibodi untuk menyerang sel T-helper yang telah terinfeksi maupun sel T-helper yang tidak terinfeksi sehingga sel T-helper tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Virus HIV pun tidak hanya menyerang kekebalan tubuh saja, sebuah penelitian menunjukan bahwa virus ini juga merusak otak dan sistem saraf pusat. Ini dibuktikan dengan melakukan otopsi pada tubuh seorang pengidap AIDS yang sudah meninggal, dan hasilnya virus ini sudah menyebabkan hilangnya jaringan otak. Jadi pada akhirnya semua penderita AIDS ini menderita kerusakan pada otak dan sistem sarafnya, juga para penderita AIDS akan mudah terserang oleh penyakit karena sistem kekebalan pada tubuhnya sudah lemah jadi memudahkan virus-virus lain untuk masuk dan menjadi penyakit, kemudian akan lebih sulit untuk sembuh dari penyakit-penyakit itu karena sistem kekebalan tidak dapat bekerja seperti biasanya.
2. Cara Penularan Penyakit AIDS
Penyakit AIDS dapat ditularkan melalui hubungan seksual dengan lawan jenis maupun dengan sejenis, kemudian bergonta-ganti pasangan seks, serta lewat darah, seperti trnfusi darah dan transplansi organ tubuh yang terinfeksi virus HIV, bisa juga dari pemakaian jarum suntik bergantian yang banyak digunakan oleh pengguna narkoba jarum suntik, kemudian dari tindik, tato, yang mengandung virus HIV didalam jarumnya. Ditularkan juga melalui ibu kepada anak yang dikandung, dilahirkan, dan disusui, karena virus HIV yang diturunkan kepada anaknya ketika masih dalam kandungan.
Oleh karena itu, orang yang memiliki resiko tinggi terinfeksi HIV adalah sebagai berikut:
a. Hubungan seksual yang tidak aman dengan orang terinfeksi virus HIV:
1) Wanita dan pria yang menjajalkan dirinya (pekerja seks) serta para pelanggannya.
2) Wanita dan pria yang sering bergonta-ganti pasangan seks.
3) Hubungan seks tidak wajar yaitu melalui dubur dan mulut.
4) Tidak memakai alat pengaman (kondom)
b. Penggunaan jarum suntik, tindik, tato tidak steril serta pengguna narkoba suntikan dengan bergantian.
c. Tranfusi darah yang sudah tercemar oleh virus HIV
d. Bayi yang dikandung, dilahirkan, dan disusui oleh ibu yang telah terinfeksi HIV.
Virus HIV juga dapat ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil dalam air mata, air liur, cairan otak, dan keringat.Namun belum ada pembuktian bahwa virus HIV dapat ditularkan melalui cairan-cairan tersebut.Virus HIV juga tidak terdapat dalam air kencing, tinja, dan muntahan.Dan virus HIV juga tidak bisa menembus kkulit yang utuh, yaitu kulit yang tidak lecet atau terluka.
Oleh karena itu, hal-hal yang tidak menularkan HIV adalah sebagai berikut:
1. Bersenggolan atau berjabat tangan dengan pengidap HIV.
2. Bersentuhan dengan pakaian dan barang lain bekas penderita AIDS.
3. Penderita AIDS bersin atau batuk-batuk didepan kita.
4. Mencium pipi atau dahi orang yang terjangkit HIV.
5. Berenang di kolam renang atau menggunakan WC yang sama.
6. Melalui makanan dan minuman, gigitan nyamuk, dan serangga lainnya.
Jadi penderita HIV jangan dijauhi tapi kita rangkul agar meraka bisa semangat lagi walaupun kematian ada dihadapannya, dan agar kita bisa menjaga supaya orang itu tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain.
3. Cara Pencegahan AIDS
Pencegahan penyakit AIDS amatlah mudah asal kita bisa menjaga diri kita dari prilaku-prilaku negative, dan menanamkan moral yang baik dalam diri kita serta mendekatkan diri pada yang maha kuasa, tapi semua itu kembali lagi kepada diri kita masing-masing karena ada orang yang tidak bisa bahkan tidak mau melakukan hal-hal seperti itu.
Kemudian banyak hal-hal lain yang menghambat pencegahn AIDS, yaitu:
a. Jumlah penderita yang semakin hari semakin meningkat tetapi sebagian besar tidak mengetahui kalau dirinya menderita AIDS.
b. Kaitan penyakit AIDS dengan prilaku seksual.
c. Perpindahan penduduk yang susah untuk dihindari.
d. Belum ditemukannya obat atau vaksin untuk HIV.
Oleh karena itu pencegahan AIDS sangat penting agar kita tidak tertular dan tidak menjadi bagian dari mereka. Pencegahn nya selain yang diterangkan diatas bisa juga dengan cara sebagai berikut:
a. Pencegahan melalui kontak seksual, yaitu:
1) Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.
2) Hubungan seks yang dilakukan melalui pernikahan yang sah.
3) Tidak bergonta-ganti pasangan dalam berhubungan seks.
4) Jika suatu pihak sudah terinfeksi HIV, gunakan alat pengaman (kondom).
b. Pencegahan melalui darah, yaitu:
1) Melakuakan tranfusi darah dengan orang yang tidak terinfeksi HIV.
2) Mensterilkan terlebih dahulu jika menggunakan jarum suntik dan alat-alat yang bisa melukai tubuh.
3) Tidak menggunakan narkoba apalagi narkoba jarum suntik.
4) Tidak menggunakan alat-alat, sperti alat suntik, alat tindik, alat tato, pisau cukur, dan sikat gigi bersama-sama dengan orang lain.
5) Mensterilkan peralatan medis dan non medis yang berhubungan dengan cairan tubuh.
c. Pencegahan penularan ibu kepada anak.
1) Ibu yang mengidap penyakit AIDS mempertimbangkan kembali kehamilannya.
2) Ibu yang mengidap penyakit AIDS tidak boleh menyusui anaknya dengan ASI.
d. Pencegahan melalui pendidikan dan gaya hidup.
1) Komunikasi, informasi,dan edukasi pada masyarakat.
2) Menghindari gaya hidup yang mencari kesenangan sesaat.
Untuk Melihat Makalah Bahasa Indonesia Tentang Penularan Dan Pencegahan Penyakit Aids Bab selanjutnya Silahkan Klik Link Di Bawah Ini !
- Cover
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Bab I
- Bab II
- Bab III
Terima Kasih Atas Kunjungannya semoga makalah ini dapat di jadikan Referensi dan semoga bermanfaat, Aamiin...
- Cover
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Bab I
- Bab II
- Bab III
Terima Kasih Atas Kunjungannya semoga makalah ini dapat di jadikan Referensi dan semoga bermanfaat, Aamiin...