FAWATIH
AL-SUWAR
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah
Yang dibina oleh Bapak
Oleh :
Firdatur Rif’ah
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BAHASA ARAB
TAHUN 2015
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum.wr.wb
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada
Allah SWT, karena berkat taufik serta Hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas
Makalah Filsafat
Pendidikan tentang
fawatih al-suwar. Serta tak lupa sholawat salam selalu mengalir pada sang Revolusioner
akbar Muhammad Ibni Abdillah yang telah mengangkis kita dari jurang kebodohan
menuju pada cahaya keilmuan seperti yang dapat kita rasakan saat ini.
Disini penulis menyadari dalam penyelesaian
tugas makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak-pihak yang mengetahui
hal-hal yang berkaitan dengan masalah tugas ini, oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terimaksih Kepada:
1.
Ach. Fawaid, Ma
2. Teman-teman
penulis makalah ini yang telah berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas makalah ini
Oleh karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun selalu kami harapkan dengan tangan terbuka untuk menuju pada
kesempurnaan makalah ini kedepannya.
Semoga tugas makalah tentang fawatih al-suwar ini memberi manfaat sebagaimana yang di harapkan bersama Amin.
Waalaikumussalam wr.wb.
Pamekasan. 26 Maret 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................ i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI
............................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
- Latar Belakang................................................................................... 1
- Rumusan Masalah.............................................................................. 1
- Tujuan................................................................................................ 1
BAB
II. PEMBAHASAN
- Pengertian Fawatihus Suwar……………………………… ……….2
B. Macam-Macam Fawatihus SuwarKarakteristik Ideologi
Pendidikan Liberal……………………………………….................3
C. Pendapat Ulama’ Tentang Fawatihus Suwar
………………………4
BAB III. PENUTUP
- Kesimpulan.........................................................................................
6
- Saran-saran.......................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Al-qur’an
terdiri dari 114 surat dan 29 dari surat-surat tersebut diawali dengan satu huruf atau sekelompok huruf
yang dibaca sebagai kelompok huruf
terpisah, oleh mayoritas ahli tafsir disebut sebagai huruf muqatha’ah ada pula
yang menyebutnya sebagai huruf tahajji.
Huruf-huruf ini
misterius tidak ada penjelasan yang memuaskan mengenai artinya walaupun ada
juga penjelasan artinya namun tidak didapatkan alasan tentang kemunculannya
diawal-awal surat dalam al-qur’an.
Dalam menyikapi
huruf-huruf yang muqatha’ah (terputus) tersebut para ahli tafsir menafsiri
dengan “Allohu a’lamu bi murodihi” tentunya ini tidak memuaskan banyak
pihak. Bagaimanapun ini harus kita
pelajari dan kita bahas secara khusus dalam usaha untuk mencapai hikmahnya.
Oleh karena itu
pada makalah ini kami akan membicarakan tentang
fenomena huruf al-muqatha’ah dalam pembahasan fawatihus suwar yang sub
pembahasannya terdiri dari definisi, macam-macamnya, pendapat beberapa penafsir
dan kaum orientalis tentang huruf-huruf al-muqatha’ah yang terdapat pada
fawatihus suwar (pembuka surat) dalam al-qur’an serta urgensi dari ilmu
fawatihus suwar tersebut.
B.
RUMUSAN MASALAH
C.
TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN FAWATIHUS SUWAR
Dilihat dari segi bahasa fawatih adalah jamak dari kata fatihah,
yang artinya pembukaan. Sedangkan kata as-suwar adalah jamak dari kata
as-surat, sekumpulan ayat-ayat Al-qur’an
yang mempunyai awalan dan akhiran.
Jadi,
Fawaatih Suwar berarti beberapa pembukaan dari surat-surat Al-Qur’an atau
beberapa macam awalan dari surat-surat Al-Qur’an. Sebab seluruh surat Alqur’an
yang berjumlah 114 buah surat itu dibuka dengan sepuluh macam pembukaan saja,
tidak ada satu suratpun yang keluar dari sepuluh macam pembukaan itu. Dan
tiap-tiap macam pembukaan itu mempunyai rahasia / hikmah untuk dipelajari.
Istilah fawaatih al-suwar ini memang sering diartikan pula sebagai huruf
al-muqoththo’ah (huruf terputus-putus yang terdapat dipermulaan beberapa surat
Al-Qur’an).
Diantara
mufassir yang mengartikan fawaatihus suwar sebagai huruf al-muqoththo’ah adalah
Subhi Al-Salih dalam kitabnya Mabaahith fi ‘uluum al-Qur’an dan Jalaluddin
Al-Suyuthi dalam Al-Itqaan fi ‘Uluum al-Qur’an. Sehingga perlu ditegaskan bahwa
fawaatihus suwar itu berbeda dengan huruf al-muqotho’ah. Akan tetapi tidak bisa
dipungkiri bahwa huruf al-muqoththo’ah merupakan bagian dari permasalahan yang
dibicarakan dalam ilmu fawaatih al-suwar. Apabila dibedakan, setidaknya ada
sepuluh macam fawaatih al-suwar yang digunakan al-Qur’an dalam awalan surat.
Dan dari 114 surat yang ada di dalam al-Qur’an, ditemukan 29 surat yang
menggunakan huruf al-muqoththo’ah sebagai pembuka[1]
B. MACAM-MACAM FAWATIHUS SUWAR
Pembukaan
surat- surat Alquran itu ada 10 macam, yaitu sebagai berikut:
1) Pujian kepada Allah.
2) Huruf-huruf tahajji ada dalam 29 surat.
3) Dengan menggunakan huruf-huruf Nida’ ada
10 surat, yakni 5 surat dengan memanggil Rasul SAW pada surat: الأحزاب، الطلاق،
التحريم، المزمل، المدثر dan yang lima
surat dengan memanggil umat yakni pada surat: النساء
المائدة، الحج، الحجرات، dan الممتحنة.
4) Jumlah-jumlah Khabariyah, yakni:
يسالونك عن الآنفال، براءة من الله، إقترب للناس حسابهم، قد افلح
المؤمنون، سورة أنزلناها، تنزيل الكتاب، ألذين كفروا، إنا فتحنا، إقتربت الساعة،
ألرحمن علم القرآن، لقد سمع الله، الحاقة، سأل سائل، إنا آرسلنا نوحا، إنا
أنزلناه، لم يكن، القارعة، ألهاكم،إنا أعطيناك، لا اقسم .
5) Dengan sumpah ( Qasam) ada 15 surat, yakni:
Dalam
surat itu Allah bersumpah dangan malaikat yaitu:Surat Ash- Shaaffat.
· Dua surat dengan menggunakan
benda-benda angkasa, Al-Buruj dan
Ath-Thariq.
· Enam surat sumpah dengan kelazimannya
yaitu surat An-Najm sumpah dengan
tata surya, wa Al-Fajr sumpah dengan mulai siang, wa Asy-Syamsy, sumpah dengan
tandanya siang, wa Al-Lil sumpah dengan separo waktu, wa Adh-Dhuha sumpah
dengan separonya siang, dan wa Al –‘Ahsr
sumpah dengan separo yang akhir atau dengan jumlah masa.
· Dua surat sumpah dengan cuaca yaitu wa
Adz-Dzariyati dan wa Al- Mursalati.
· Satu surat sumpah dengan debu yaitu
surat Ath-Thur.
· Satu surat sumpah dengan tumbuhan
yaitu surat At-Tin.
· Satu surat sumpah dengan hewan nathiq yaitu surat wa An-Naazi’at.
· Satu surat sumpah dengan binatang
yaitu wa Al-‘Adiyat.
· Menggunakan adat syarat terdapat dalam
tujuh surat yaitu: Al-Waqi’ah, Al-Munafiqun, At-Takwir, Al-Infithar, Al-Insyiqaq,
Az-Zalzalah dan An-Nashr.
· Dengan perintah di dalam enam surat
yaitu:
قل أوحي، إقرأ، قل يا
أيها الكافرون، قل هو الله أحد، قل أعوذ برب الفلق، قل أعوذ برب الناس.
· Dengan istifham yaitu pada enam surat,
هل أتى، عم يتساءلون، هل أتاك، ألم نشرح، الم تر، أرأيت
· Dengan do’a yaitu pada tiga surat
ويل للمطففين، ويل لكل همزة، تبت
· Dengan Ta’lil[2] لإيلاف قريش
c. PENDAPAT
ULAMA’ TENTANG FAWATIHUS SUWAR
Pendapat-pendapat
Ulama’tentang Fawatihus Suwar:
1. Para mufassir berpendapat bahwa huruf
muqatha’ah dalam Al-Qur’an, termasuk ayat mutasyabihat, yang tidak dapat
diketahui makananya (yang tersirat) kecuali hanya oleh Allah SWT. Namun Ibnu
Qutaibah mengatakan, Allah tidak menurunkan sesuatupun dari Al-Qur’an , kecuali
supaya hambanya bisa mengambil manfa’at dan memahami makna yang dikehendakinya.
Ia berkata: Jika ayat mutasyabihat tidak dapat diketahui kecuali hanya oleh
Allah, niscaya kita mendapat celaan. Pendapat yang mengatakan bahwa fawatihus
suwar termasuk mutasyabih adalah ulama’ salaf. Dan juga termasuk pendapat
ulama’ salaf seperti tokoh-tokah sebagai berikut: Sahabat Abu Bakar Ash-Sidiq
pernah berkata: “ Pada tiap - tiap kitab ada rahasianya, rahasia dalam Al-Qu’an
adalah permulaan-permulaan surat”, dan perkataan Sahabat Ali bin Abi Tholib: “
Sesungguhnya bagi tiap-tiap kitab ada saripatinya, dan saripati Al-Qur’an
adalah huruf Tahajji.
2. Ulama’ tasawuf berpendapat bahwa
fawatihus Suwar adalah huruf-huruf yang tepotong-potong yang masing-masing
diambil dari nama Allah, atau yang tiap-tiap hurufnya merupakan penggantian
dari suatu kalimat yang berhubungan dengan yang susudahnya atau huruf itu
menunjukkan kepada maksud yang dikandung oleh surat yang surat itu dimulai
dengan huruf-huruf yang terpotong-potong.
3. Mufassir orientalis yang bernama
Noldeke dari Jerman berpendapat yang paling jauh menyimpang dari kebenaran,
bahwa awalan surat itu tidak lain adalah teks Al-Qur’an, bersama Schwally
karena tulisannya tentang sejarah Al-Qur’an ia berpendapat bahwa awalan surat
itu tidak lain adalah huruf depan dan huruf belakang dari nama-nama para
sahabat Nabi. Misalnya: Huruf Sin adalah dari nama Sa’ad Bin Abi Waqosh, Mim
adalah huruf depan dari nama Al-Mughiroah, huruf nun adalahdari nama Usman Bin Affan.
4. Al-Khuwaibi mengatakan bahwa kalimat-
kalimat itu merupakan tanbih bagi Nabi. Mungkin ada suatu waktu Nabi berada
dalam alam manusia dalam keadaan sibuk maka Jibril memerintahkannya untuk
mengucapkannya agar Nabi mendengar ucapan Malaikat Jibril maka Nabi
mendengarkannya dengan seksama.
5. As-Sayyid Rasyid Ridha tidak
membenarkan al-Khuwaibi diatas, karena nabi senantiasa dalam keadaan sadar dan
senantiasa menanti kedatangan wahyu. Rasyid ridha berpendapat bahwa tanbih ini sebenarnya dihadapkan
kepada orang-orang musyrik mekkah dan ahli kitab madinah. Karena orang-orang
kafir apabila nabi membaca al-Qur’an mereka satu sama lain menganjurkan untuk
tidak mendengarkannya,seperti dijelaskan dalam surat Fushshilat ayat 26.[4]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari makalah ini
adalah:
1. Fawatih as-suwar adalah pembuka-pembuka surat, karena posisinya di awal
surat dalam al-quran.
2. Seluruh surat dalam al-quran dibuka dengan sepuluh
macam pembukaan tidak ada satu surat pun yang keluar dari sepuluh macam
tersebut.
3. Para ulama berpendapat bahwa huruf-huruf fawatih as-suwar
itu secara umum telah sedemikian azali maka banyak ulama yang tidak
berani menafsirkannya dan tidak berani mengeluarkan pendapat yang tegas terhadap makna huruf-huruf
tersebut
4. Pembukaan-pembukaan surat yang ada di dalam Al-Quran. Pembagian Karakter pembukaannya adalah sebagai berikut.
1) pujian terhadap Allah
swt yang dinisbahkan kepada sifat-sifat kesempurnaan Tuhan.
2) Yang menggunakan huruf- huruf hijaiyah; terdapat pada 29 surat.
3) dengan mempergunakan kata seru(ahrufun nida),
terdapat dalam sepuluh surat. lima seruan
ditujukan kepada Rasul secara khusus.
Dan lima yang lain
ditujukan kepada umat.
4) kalimat berita (jumlah khabariyah); terdapat
dalam 23 surat.
5) dalam bentuk sumpah (Al-Aqsam); terdapat dalam
15 surat.
B.
SARAN
Pada makalah ini terdapat banyak
kekurangan, baik dari segi susunan kata, penulisan dan lain sebagainya. Maka
kami sebagai pemakalah mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan kami,
karna kami hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Dan kami juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan semoga dengan kritik dan saran
yang di berikan bisa kami jadikan pelajaran untuk memperbaiki makalah kami kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
A, H, Jalal, Abdul. Ulumul
Qur’an.. Surabaya: Dunia Ilmu, 2000.
Isma’il, Bakar, Muhammad. Dirosat
fi Ulumil Qur’an. Dar Al-Mannar: Kairo, 1991.
Maliki (al), ‘Alawy, bin
Muhammad. Zubdatul Itqan fi ‘Ulumil Qur’an. Jeddah: Dar al-Syuruq,
1983.
Shaleh,Shubhi. Mabahits fi
Ulumil Qur’an. Beirut: Dar al-‘Ilm li al-Malayin, 1988.
[2] Muhammad
bin ‘Alawy al-Maliki, Zubdatul Itqan fi ‘Ulumil Qur’an (Jeddah:
Dar al-Syuruq, 1983), 112.