Wednesday, 25 November 2015

contoh makalah FAWATIH AL-SUWAR


FAWATIH AL-SUWAR

MAKALAH
 Disusun  untuk memenuhi tugas Matakuliah
Yang dibina oleh Bapak


Oleh :
Firdatur Rif’ah

 















SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
TAHUN 2015










KATA PENGANTAR
                                                                                                                                                
Assalamualaikum.wr.wb
            Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat taufik serta Hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Filsafat Pendidikan tentang fawatih al-suwar. Serta tak lupa sholawat salam selalu mengalir pada sang Revolusioner akbar Muhammad Ibni Abdillah yang telah mengangkis kita dari jurang kebodohan menuju pada cahaya keilmuan seperti yang dapat kita rasakan saat ini.
            Disini penulis menyadari dalam penyelesaian tugas makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak-pihak yang mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan masalah tugas ini, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimaksih Kepada:
1.    Ach. Fawaid, Ma
2.    Teman-teman penulis makalah ini yang telah berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas makalah ini
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan dengan tangan terbuka untuk menuju pada kesempurnaan makalah ini kedepannya.
Semoga tugas makalah tentang  fawatih al-suwar ini memberi manfaat sebagaimana  yang di harapkan bersama Amin.
Waalaikumussalam wr.wb.
                                                                       

                                                                        Pamekasan. 26 Maret 2014
                                                                       
                          








DAFTAR ISI


HALAMAN SAMPUL................................................................................            i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang................................................................................... 1
  2. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
  3. Tujuan................................................................................................ 1
BAB II. PEMBAHASAN
  1. Pengertian Fawatihus Suwar……………………………… ……….2
B.     Macam-Macam Fawatihus SuwarKarakteristik Ideologi
 Pendidikan Liberal……………………………………….................3
C.     Pendapat Ulama’ Tentang Fawatihus Suwar ………………………4
BAB III. PENUTUP
  1. Kesimpulan......................................................................................... 6
  2. Saran-saran.......................................................................................... 7        
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................8     






BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Al-qur’an terdiri dari 114 surat dan 29 dari surat-surat tersebut diawali  dengan satu huruf atau sekelompok huruf yang  dibaca sebagai kelompok huruf terpisah, oleh mayoritas ahli tafsir disebut sebagai huruf muqatha’ah ada pula yang menyebutnya sebagai huruf tahajji.
Huruf-huruf ini misterius tidak ada penjelasan yang memuaskan mengenai artinya walaupun ada juga penjelasan artinya namun tidak didapatkan alasan tentang kemunculannya diawal-awal surat dalam al-qur’an.
Dalam menyikapi huruf-huruf yang muqatha’ah (terputus) tersebut para ahli tafsir menafsiri dengan “Allohu a’lamu bi murodihi” tentunya ini tidak memuaskan banyak pihak.  Bagaimanapun ini harus kita pelajari dan kita bahas secara khusus dalam usaha untuk mencapai hikmahnya.
Oleh karena itu pada makalah ini kami akan membicarakan tentang  fenomena huruf al-muqatha’ah dalam pembahasan fawatihus suwar yang sub pembahasannya terdiri dari definisi, macam-macamnya, pendapat beberapa penafsir dan kaum orientalis tentang huruf-huruf al-muqatha’ah yang terdapat pada fawatihus suwar (pembuka surat) dalam al-qur’an serta urgensi dari ilmu fawatihus suwar tersebut.
B.     RUMUSAN MASALAH
C.    TUJUAN
1.    Untuk memahami Pengertian Fawatihus Suwar
2.    Untuk mengetahui Macam-Macam Fawatihus Suwar


BAB II

PEMBAHASAN

A.   PENGERTIAN FAWATIHUS SUWAR
Dilihat dari segi bahasa fawatih adalah jamak dari kata fatihah, yang artinya pembukaan. Sedangkan kata as-suwar adalah jamak dari kata as-surat, sekumpulan ayat-ayat  Al-qur’an yang mempunyai awalan dan akhiran.
Jadi, Fawaatih Suwar berarti beberapa pembukaan dari surat-surat Al-Qur’an atau beberapa macam awalan dari surat-surat Al-Qur’an. Sebab seluruh surat Alqur’an yang berjumlah 114 buah surat itu dibuka dengan sepuluh macam pembukaan saja, tidak ada satu suratpun yang keluar dari sepuluh macam pembukaan itu. Dan tiap-tiap macam pembukaan itu mempunyai rahasia / hikmah untuk dipelajari. Istilah fawaatih al-suwar ini memang sering diartikan pula sebagai huruf al-muqoththo’ah (huruf terputus-putus yang terdapat dipermulaan beberapa surat Al-Qur’an).
Diantara mufassir yang mengartikan fawaatihus suwar sebagai huruf al-muqoththo’ah adalah Subhi Al-Salih dalam kitabnya Mabaahith fi ‘uluum al-Qur’an dan Jalaluddin Al-Suyuthi dalam Al-Itqaan fi ‘Uluum al-Qur’an. Sehingga perlu ditegaskan bahwa fawaatihus suwar itu berbeda dengan huruf al-muqotho’ah. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa huruf al-muqoththo’ah merupakan bagian dari permasalahan yang dibicarakan dalam ilmu fawaatih al-suwar. Apabila dibedakan, setidaknya ada sepuluh macam fawaatih al-suwar yang digunakan al-Qur’an dalam awalan surat. Dan dari 114 surat yang ada di dalam al-Qur’an, ditemukan 29 surat yang menggunakan huruf al-muqoththo’ah sebagai pembuka[1]


B.     MACAM-MACAM FAWATIHUS SUWAR

Pembukaan surat- surat Alquran itu ada 10 macam, yaitu sebagai berikut:
1)      Pujian kepada Allah.
2)      Huruf-huruf tahajji ada dalam 29 surat.
3)      Dengan menggunakan huruf-huruf Nida’ ada 10 surat, yakni 5 surat dengan memanggil Rasul SAW pada surat:  الأحزاب، الطلاق، التحريم، المزمل، المدثر  dan yang lima  surat dengan memanggil umat yakni pada surat: النساء المائدة، الحج، الحجرات، dan الممتحنة.
4)      Jumlah-jumlah Khabariyah, yakni:
يسالونك عن الآنفال، براءة من الله، إقترب للناس حسابهم، قد افلح المؤمنون، سورة أنزلناها، تنزيل الكتاب، ألذين كفروا، إنا فتحنا، إقتربت الساعة، ألرحمن علم القرآن، لقد سمع الله، الحاقة، سأل سائل، إنا آرسلنا نوحا، إنا أنزلناه، لم يكن، القارعة، ألهاكم،إنا أعطيناك، لا اقسم .

5)      Dengan sumpah ( Qasam) ada 15 surat, yakni:
Dalam surat itu Allah bersumpah dangan malaikat yaitu:Surat Ash-                                    Shaaffat.
·         Dua surat dengan menggunakan benda-benda angkasa, Al-Buruj dan     Ath-Thariq.
·         Enam surat sumpah dengan kelazimannya yaitu surat An-Najm sumpah         dengan tata surya, wa Al-Fajr sumpah dengan mulai siang, wa Asy-Syamsy, sumpah dengan tandanya siang, wa Al-Lil sumpah dengan separo waktu, wa Adh-Dhuha sumpah dengan separonya siang, dan  wa Al –‘Ahsr sumpah dengan separo yang akhir atau dengan jumlah masa.
·         Dua surat sumpah dengan cuaca yaitu wa Adz-Dzariyati dan wa Al- Mursalati.
·         Satu surat sumpah dengan debu yaitu surat Ath-Thur.
·         Satu surat sumpah dengan tumbuhan yaitu surat At-Tin.
·         Satu surat sumpah dengan hewan  nathiq yaitu surat wa An-Naazi’at.
·         Satu surat sumpah dengan binatang yaitu wa Al-‘Adiyat.
·         Menggunakan adat syarat terdapat dalam tujuh surat yaitu: Al-Waqi’ah, Al-Munafiqun, At-Takwir, Al-Infithar, Al-Insyiqaq, Az-Zalzalah dan An-Nashr.
·         Dengan perintah di dalam enam surat yaitu:
 قل أوحي، إقرأ، قل يا أيها الكافرون، قل هو الله أحد، قل أعوذ برب الفلق، قل أعوذ برب الناس.

·         Dengan istifham yaitu pada enam surat,
هل أتى، عم يتساءلون، هل أتاك، ألم نشرح، الم تر، أرأيت
·         Dengan do’a yaitu pada tiga surat
ويل للمطففين، ويل لكل همزة، تبت
·         Dengan Ta’lil[2] لإيلاف قريش

c.    PENDAPAT ULAMA’ TENTANG FAWATIHUS SUWAR

Pendapat-pendapat Ulama’tentang Fawatihus Suwar:
1.    Para mufassir berpendapat bahwa huruf muqatha’ah dalam Al-Qur’an, termasuk ayat mutasyabihat, yang tidak dapat diketahui makananya (yang tersirat) kecuali hanya oleh Allah SWT. Namun Ibnu Qutaibah mengatakan, Allah tidak menurunkan sesuatupun dari Al-Qur’an , kecuali supaya hambanya bisa mengambil manfa’at dan memahami makna yang dikehendakinya. Ia berkata: Jika ayat mutasyabihat tidak dapat diketahui kecuali hanya oleh Allah, niscaya kita mendapat celaan. Pendapat yang mengatakan bahwa fawatihus suwar termasuk mutasyabih adalah ulama’ salaf. Dan juga termasuk pendapat ulama’ salaf seperti tokoh-tokah sebagai berikut: Sahabat Abu Bakar Ash-Sidiq pernah berkata: “ Pada tiap - tiap kitab ada rahasianya, rahasia dalam Al-Qu’an adalah permulaan-permulaan surat”, dan perkataan Sahabat Ali bin Abi Tholib: “ Sesungguhnya bagi tiap-tiap kitab ada saripatinya, dan saripati Al-Qur’an adalah huruf Tahajji.
2.      Ulama’ tasawuf berpendapat bahwa fawatihus Suwar adalah huruf-huruf yang tepotong-potong yang masing-masing diambil dari nama Allah, atau yang tiap-tiap hurufnya merupakan penggantian dari suatu kalimat yang berhubungan dengan yang susudahnya atau huruf itu menunjukkan kepada maksud yang dikandung oleh surat yang surat itu dimulai dengan huruf-huruf yang terpotong-potong.
3.      Mufassir orientalis yang bernama Noldeke dari Jerman berpendapat yang paling jauh menyimpang dari kebenaran, bahwa awalan surat itu tidak lain adalah teks Al-Qur’an, bersama Schwally karena tulisannya tentang sejarah Al-Qur’an ia berpendapat bahwa awalan surat itu tidak lain adalah huruf depan dan huruf belakang dari nama-nama para sahabat Nabi. Misalnya: Huruf Sin adalah dari nama Sa’ad Bin Abi Waqosh, Mim adalah huruf depan dari nama Al-Mughiroah, huruf nun adalahdari nama Usman Bin Affan.
4.      Al-Khuwaibi mengatakan bahwa kalimat- kalimat itu merupakan tanbih bagi Nabi. Mungkin ada suatu waktu Nabi berada dalam alam manusia dalam keadaan sibuk maka Jibril memerintahkannya untuk mengucapkannya agar Nabi mendengar ucapan Malaikat Jibril maka Nabi mendengarkannya dengan seksama.
5.      As-Sayyid Rasyid Ridha tidak membenarkan al-Khuwaibi diatas, karena nabi senantiasa dalam keadaan sadar dan senantiasa menanti kedatangan wahyu. Rasyid ridha berpendapat  bahwa tanbih ini sebenarnya dihadapkan kepada orang-orang musyrik mekkah dan ahli kitab madinah. Karena orang-orang kafir apabila nabi membaca al-Qur’an mereka satu sama lain menganjurkan untuk tidak mendengarkannya,seperti dijelaskan dalam surat Fushshilat ayat 26.[4]


BAB III

PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari makalah ini adalah:
1.      Fawatih as-suwar adalah pembuka-pembuka surat,  karena  posisinya  di  awal surat dalam al-quran.
2.       Seluruh surat dalam al-quran dibuka dengan sepuluh macam  pembukaan  tidak ada satu surat pun yang keluar dari sepuluh macam tersebut.
3.      Para ulama berpendapat bahwa huruf-huruf fawatih as-suwar itu secara umum telah sedemikian azali maka banyak ulama yang tidak berani  menafsirkannya dan tidak berani mengeluarkan  pendapat yang  tegas  terhadap  makna  huruf-huruf tersebut
4.      Pembukaan-pembukaan   surat  yang    ada  di   dalam   Al-Quran.  Pembagian Karakter pembukaannya   adalah  sebagai  berikut.
1)      pujian  terhadap Allah swt yang dinisbahkan kepada  sifat-sifat  kesempurnaan  Tuhan.
2)      Yang  menggunakan   huruf- huruf  hijaiyah;  terdapat  pada  29  surat.
3)      dengan mempergunakan kata seru(ahrufun nida), terdapat dalam sepuluh surat. lima seruan ditujukan  kepada   Rasul   secara   khusus. Dan    lima   yang   lain ditujukan kepada umat.
4)      kalimat  berita (jumlah khabariyah); terdapat dalam 23 surat.
5)      dalam bentuk sumpah  (Al-Aqsam);  terdapat  dalam 15 surat.




B.     SARAN
Pada makalah ini terdapat banyak kekurangan, baik dari segi susunan kata, penulisan dan lain sebagainya. Maka kami sebagai pemakalah mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan kami, karna kami hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan semoga dengan kritik dan saran yang di berikan bisa kami jadikan pelajaran untuk  memperbaiki makalah kami kedepannya.




















DAFTAR PUSTAKA

A, H, Jalal, Abdul. Ulumul Qur’an.. Surabaya: Dunia Ilmu, 2000.
Isma’il, Bakar, Muhammad. Dirosat fi Ulumil Qur’an. Dar Al-Mannar: Kairo, 1991.
Maliki (al), ‘Alawy, bin Muhammad. Zubdatul Itqan fi ‘Ulumil Qur’an. Jeddah: Dar al-Syuruq, 1983.
Shaleh,Shubhi. Mabahits  fi Ulumil Qur’an. Beirut: Dar al-‘Ilm li al-Malayin, 1988.
[1] Abdul Jalal H.A, Ulumul Qur’an (Surabaya: Dunia Ilmu, 2000), 168.
[2]  Muhammad bin ‘Alawy al-Maliki, Zubdatul Itqan fi ‘Ulumil Qur’an (Jeddah: Dar al-Syuruq, 1983), 112.
[3] Ahmad Syadali dan Ahmad Rofi’i, Ulumul Qur’an I (Bandung: Pustaka Setia, 1997), 185.
[4] Shubhi Shaleh, Mabahits  fi Ulumil Qur’an (Beirut: Dar al-‘Ilm li al-Malayin,1988),  241