Struktur organisasi perpustakaan akan menggambarkan struktur tata pembagian kerja dan struktur hubunngan kerja di perpustakaan. Oleh karena itu, struktur organisasi perpustakaan setidaknya mencakup tiga hal, yaitu 1) struktur atau kerangka; 2) kelompok orang-orang tertentu; 3) sistem.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perpustakaan sekolah adalah organisasi kecil yang berada di sekolah yang memiliki tujuan agar memberi pelayanan yang terbaik kepada para pemakainya. Adapun perpustakaan juga merupakan hal vital yang ada di sekolah karena dengan adanya perpustakaan itu membantu pada proses pembelajaran dalam sekolah. Namun saat ini banyak perpustakaan yang hanya sebagai formalitas saja dan itu pun tidak memenuhi standard yang telah berlaku pada peraturan pemerintah.
Adapun dalam perpustakaan harus ada manajemen yang baik didalamnya. Karena tanpa manajemen yang baik maka sistem dalam perpustakaan itu tidak akan berjalan semaksimal mungkin.dan adapun bagian dari manajemen perpustakaan adalah pengorganisasian, yang mana hal ini juga menentukan kelancaran dalam perpustakaan. Untuk itu maka penulis akan menyajikan makalaha yang berjudul �Pengorganisasian Perpustakaan Sekolah�.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengorganisasian perpustakaan sekolah ?
2. Apa fungsi pengorganisasian perpustakaan sekolah?
3. Apa saja macam-macam pengorganisasian perpustakaan sekolah?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian pengorganisasian perpustakaan sekolah.
2. Mengetahui fungsi pengorganisasian perpustakaan sekolah.
3. Mengetahui macam-macam pengorganisasian perpustakaan sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengorganisasian Perpustakaan Sekolah
Sebelum kita memasuki pembahasan inti mengenai pengorganisasian perpustakaan sekolah maka ada baiknya kita mengupas terlebihi dahulu apa itu pengertian organisasi karena kata perpustakaan dan sekolah sudah dibahas pada tata muka sebelumnya.
Didalam buku Didin Kurniadin dan Imam Machalli yang berjudul Manajemen Pendidikan yang mengutip dari Gibson Dkk menyebutkan bahwa istilah organisasi secara etimologis berasal dari bahasa latin organum yang berarti alat. Sedangkan, organize(Bahasa Inggris) berarti mengorganisasikan yang menunujukkan tindakan atau usaha untuk mengorganisasikan yang menunjukkan tindakan atau usaha untuk mencapai sesuatu. Organizing (pengorganisasian) menunjukkan sebuah proses untuk mencapai sesuatu. Organisasi sebagia salah satu fungsi manajemen sesuangguhnya telah banyak didefinisikan oleh para ahli. Adapun pengertian lainnya mengartikan organisasi sebagai wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. Adapun dalam buku tersebut yang mengutip dari Robins mendefinisikan organisasi sebagai kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang erlatif dapat diindentifikasi, yang bekerja atas dasar relatif terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Adapun yang dikutip dari P. Siagian mendefinisikan Yaitu keseluruhan proses kerjasama antara 2 orang atau lebih yang di dasarkan atas rasional tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Jadi dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa organisasi adalah sebuah wadah, tempat, atau sistem untuk melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan pengorganisasian merupakan proses pembentukan wadah/ sistem dan penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.[1]
Adapun bila dikaitkan dengan perpustakaan sekolah (Pengorganisasia Perpustakaan Sekolah ), pengorganisasian adalah bentuk kerja kelompok atau individi dengan individu yang mana didalmnya terdapat pembentukan wewenang atau pembentukan struktur kerja.
Adapun unsur-unsur dasar yang membentuk sebuah organisasi adalah sebagai berikut:
a) Adanya tujuan bersama. Organisasi mensyaratkan sesuatu yang akan diinginkan, biasanya terumuskan dalam visi, misi, target, dan tujuan. Tujuan inilah yang menyatukan berbagi unsure dalam organisasi.
b) Adanya kerja sama dua orang atau lebih. organisasi terbentuk karena adanya kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama.
c) Adanya pembagian tugas. Untuk efektivitas, efisiensi, dan produktivitas organisasi dibutuhkanpembagian tugas.
d) Adanya kehendak untuk bekerja sama. Anggota organisasi mempunyai kemauan / kehendak untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.[2]
B. Fungsi Pengorganisasian Perpustakaan Sekolah
Fungsi manajemen terpenting yang kedua adalah organizing atau pengorganisasian, yakni fungsi yang dijalankan oleh semua manajer dari semua tingkatan, termasuk administrator. Pengorganisasian dijalankan dalam tiga tahap, yakni 1) Structure penentuan struktur kerja samanya, sebagai hasilanalisa untuk pembagian kerja 2) staffing yankni penentuan dan pemilihan orang-orang dengan setepat-tepatnya, dam 3) Fungsionalisingatau fungsionalisasi, yakni pennetuan tugas dan sungsi untuk masing-masing orang dan unit.
Pengorganisasian adalah suatu bentuk kerja sama antara sekelompok orang, berdasarkan suatu bentuk kerja sama antara sekelompok orang, berdasarkan suatu perjanjian ditetapkan. Setiap �bentuk� mesti ada konfigurasinya yang tertentu yang disebabkan oleh sesuatu di dalamnya yang disebut struktur atau kerangka. Di dalamnya terdapat jabatan-jabatan, prinsip-prinsip dan aturan permainan. Dalam organisasi perpustakaan terdapat hal-hal penting yang harus ada yaitu: 1) tugas pokok atau misi dan tujuan, 2) strategi dan kebijakan, 3) program-program dan fungsi, 4) tugas-tugas dan peranan.
Langkah-langkah dalam pengorganisasian adalah sebagai berikut:
a) Mempelajari rencana, terutama dari segi
b) apa tujuan kegiatannya.
c) Apa-apa yang harus dilaksanakan.
d) Siapa-siap yang harus menjalankannya.
e) Bilamana harus dijalankan.
f) Di mana harus dijalankan.
g) Menegaskan siapa yang berkuasa dan bertanggung jawab sepenuhnya atas semua rencana kegiatan tersebut.
h) Tujuan diperinci menjadi objek (sasaran) sehingga seluruh kegiatan dibagi-bagi, akhirnya terdapat unit-unit kerja atau unit tugas pengadaan, pengolahan, layanan dan sebagainya.
i) Setiap unit kerja dipertanggung jawabkan kepada suatu kelompok, bagian atau seksi orang-orang dengan pimpinan pada seorang kepala masing-masing.
j) Kepada setiap unit didelegasikan kewenangan serta tanggung jawab yang sesuai dengan bobot unitnya.
k) Dari semua apa yang diatur tersebut diatas dibuat skema atau bagan organisasi dan peraturan-peraturan beserta instruksi-instruksinya sehingga tidak bertentangan dengan sruktur organisasi yang sudah ditetapkan atasan.
Secara singkat pengorganisasian di perpustakaan ada tiga kegiatan pokok, yaitu (1) division of work atau pembagian kerja, (2) determination of the source of authority atau penentuan sumber kewenangan, yang akan menentukan tanggung jawab, (3) establishment of the relantionsip between position and units to facility hormonius network yaitu menciptakan tata hubungabn antara jabatan-jabatan dan unit-unit agar dapat berkembanag kerja tim yang harmonis.[3]
C. Macam-macam Pengorganisasian Perpustakaan Sekolah
Di pembahasan yang pertama kita sudah mengetahui apa itu perpustakaan sekolah secara persuku kata.maka disini kita akan membahas macam-macam pengorganisasian perpustakaan sekolah yang mana hal ini berarti apa saja yang harus diorganisasikan dalam perpustakaan sekolah agar segala sitem yang berlaku dalam perpustakaan itu akan terta dan terstruktur dengan rapi. Maka adapun macam-macam pengorganisasi perpustakaan sekolah adalah:
1. Struktur Organisasi Perpustakaan
Struktur organisasi perpustakaan akan menggambarkan struktur tata pembagian kerja dan struktur hubunngan kerja di perpustakaan. Oleh karena itu, struktur organisasi perpustakaan setidaknya mencakup tiga hal, yaitu 1) struktur atau kerangka; 2) kelompok orang-orang tertentu; 3) sistem.
Setiap perpustakaan merupakan sebuah organisasi, baik yang berdiri sendiri maupun bagian dari organisasi yang mengoordinasikan kegiata perpustakaan. Perpustakaan yang berdiri sendiri biasanya adalah perpustakaan besar dalam pengertian koleksinya banyak, jumlah karyawannya banyak, ruang lingkup layananya luas, dan dana yang dimilikinya besar. Perpustakaan seperti ini tentu mempunyai struktur organisasi. Misalnya, perpustakaan kabupaten atau kota, perpustakaan provinsi, perpustakaan universitas, dan perpustakaan nasional. Sementara, yang dapat digabungkan dengan lembaga induknya atau merupakan bagian dari duatu organisasi adalh perpustakaan yang kecil.
Sebuah perpustakaan seperti perpustakaan Nasional, Badabn Perpustakaan Provinsi, dan perpustakaan perguruan tinggi tentu mempunyai volume pekerjaan yang besar karena harus melayani masyarakat yang cukup luas.
Wiji Suwarno dalam bukunya yang berjudul Perpustakaan dan Buku yang mengutip dari Sutarno menyatakan bahwa struktur organisasi merupakan bentuk atau figur yang akan mengambarkan bebrapa hal sebagaimana disebutkan berikut:
a) Formasi Jabatan
Formasi jabatan adalah pos-pos jabatan yang harus diisi dengan orang yang tepat dan diberikan batasan ruang lingkup pekerjaan. misalnya, kepala, deputi, subbagian, dan seksi. Formasi jabatan tersebut harus diisi secara proporsional dan disesuaikan dengan kemampuan dan keprofesionalan personal. Dengan demikian, diharapkan tidak adanya rangkapa pekerjaan atau hal-hal yang tercecer tak tertangani sebagaimana mestinya.
b) Garis komunikasi, Perintah dan Laporan, serta Kerja Sama
Dalam organisasi yang sehat, jalnnya arus komunikasi tidak hanya satu arah, tetapi paling tidak ada dua arah, yaitu perintah dan laporan. Di samping itu, juga digambarkan bentuk jaringan kerja sama antara masing-masing satuan tugas dan gugus tugas. Komunikasi yang lancer akan berpengaruh terhadapp kelancaran pelaksanaan tugas dan menimalisasi hambatan yang terjadi. Oleh karena itu, suatu sistem informasi manajemen di dalam perpustakaan perlu dikembangkan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
c) Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab
Salah satu prinsip prganisasi adalah pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab. Dasar pemikirannya adalah jika pekerjaan mampu dikerjakan oleh satu orang atau satu bidang saja, tentu tidak perlu membentuk organisasi. Akan tetapi, jika pekerjaan membutuhkan orang lain dan emmbutuhkan manajemen dan koordinasi, diperlukanlah organisasi yang didalamnya ada pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab. Namun demikian kesemuanya itu harus ditungjang oleh fasilitas yang diperlukan, dna dilandasi asaa keadilan. Dengan demikian, satu orang atau bagian tidak iri dengan orang atau bagian lain. tidak terkecuali perpustakaan yang merupakn suatu unit kerja, di dalamnya harus ada koordinasi yang mengarah pada pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab tersebut.
d) Kebutuhan Pegawai
Sebuah perpustakaan yang sehat harus diisi dengan pegawai yang memadai dan memnuhi smua criteria yang dipersyaratkan. Pegawai-pegawai tersebut untuk mengisi seluruh formasi dan menjalankan semua tugas dan fungsinya masing-masing. Jadi, pengisian pegawai ini tergantung pada kebutuhan dan formasi yang tersedia.
e) Komponen Kepebgurusan Perpustakaan
Komponen yang diperlukan untuk mengisi struktur organisasi perpustakaan yang palin urgen mencakup hal berikut:
1) Kepala/ pemimpin perpustakaan dan pemimpin unit kerja di dalmnya.
2) Pustakawan yanga da pada instansi pemerintah atau PNS disebut sebagai pejabat fungsional pustakawan, sedangkan pada lembaga swasta cukup disebut pustakawan.
3) Pegawai pelaksana teknis kepustakawanan untuk membantu pustakawan.
4) Pegawai tata usaha atau kesekretariatan (administrasi).
Tugas dan kegiatan perpustakaan dikelompokan dan dibagikan kepada keempat struktur jabatan tersebut. Hal itu berlaku untuk semua jenis perpustakaan. Sementara, volume, jumlah, untuk semua jenis kegiatan, dan pekerjaan sangat tergantung kepada besar atau kecilnya perpustakaan, dalam arti bagi perpustakaan, dalam arti bagi perpustakaan yang kecil memerlukan struktur organisasi yang kecil dan tugas-tugas pekerjaannya disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam hal ini, dapat diambil sebuah contoh perpustakana sekolah. Mungkin dalam suatu perpustakann sekolah pejerjaan dapat dilakukan oleh dua atau tiga orang saja, karena biasanya koleksi yang ada terbatas pada buku-buku pelajaran fiksi yang tidak banyak, kapasitasnya kecil, begitu juga penggunanya tidak banyak. Maka, keempat kelompok jabatan tersebut dapat dikembangkan.
Untuk kegiatan kesekretarian di perpustakaan umum kabupaten kota dikelompokkan ke dalam bidang atau bagian atau bagian kepegawaian, bagian keuangan, bagian perlengkapan, bagian kerumahtanggaan, dan lain sebagainya. Selanjutnya, tiap-tiap bagian dapat dibagi lagi kedalam seksi, subseksi, subbagian, dan seterusnya. Layanan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, antara lain layanan anak-anak, layanan remaja, dewasa, layanan refrensi, layanan sirkulasi. Layanan keliling. Layanan bercerita, promosi pemasyarakatan, administrasi keanggotaan. Dan lain sebagainya.[4]
NO | JABATAN | RINCIAN TUGAS |
1. | Kepala Sekolah | 1. Mengontrol pelaksanaan perpustakaan 2. Memberikan motivasi kepada pustakawan untuk meningkatkan kinerja 3. Memberikan informasi untuk perpustakaan baik dalam program kerja, tata letak atau dalam pengelolaaan perpustakaan |
2. | Kepala Perpustakaan | 1. Merencanakan program kerja 2. Mengelola layanan, keuangan dan sumber daya manusia 3. Mengontrol kinerja pustakawan |
3 | Kepala Sub Bagian TU | 1. Mencatat penerimaan buku perpustakaan 2. Membuat kartu katalog, kantong buku, kartu pinjam, kartu anggota 3. Menata buku sesuai klasifikasi |
4. | Koordinator Urusan Sirkulasi | 1. Menyediakan layanan peminjaman bahan pustaka 2. Menyediakan layanan pengembalian bahan pustaka 3. Membuat statistik pengunjung |
5. | Koordinator Urusan Referensi | 1. Menyediakan layanan penelusuran informasi rujukan 2. Menyediakan layanan bimbingan pemustaka 3. Menyediakan layanan fotocopy bahan rujukan |
6. | Koordinator Urusan Pengadaan | 1. Menyeleksi bahan pustaka yang akan diadakan 2. Melakukan pembeluan buku baru 3. Membuat laporan pengadaan |
7. | Koordinator Urusan Pengolahan | 1. Melakukan inventarisasi bahan pustaka 2. Melakukan klasifikasi bahan pustaka 3. Melakukan katalogisasi bahan pustaka[5] |
2. Pengorganisasian Literatur
Dalam buku Agus Rifai dalam bukunya yang berjudul Perpustakaan Islam yang dikutip dari Sulistyio dan Basuki menyebutkan bahwa salah satu fungsi perpustakaan adalah sebagai sarana penyimpanan khazanah intelektual manusia. Dengan fungsi ini perpustakaan bertugas menyimpan berbagai karya manusia. Baik berupa karya cetak seoerti buku, majalah dan sejenisnya atau karya rekam seperti kaset, piringan hitam, dan sejenisnya.
Perpustakaan merupakan tempat di mana didalamnya terdapat berbagai macam informasi atau ilmu pengetahuan yang disediakan untuk para pemakainya. Singkatnya, perpustakaan merupakan �gudang� ilmu pengetahuan.
Didalam litertur yang sama yang dkutip dari Doyle Meskipun demikian, fungsi penyimpanan ini tidak semata sebagai lembaga kenservasi atau pengawetan hasil-hasil karya intelektual manusia. Kan tetapi berbagi karya atau literatur ilmu pengetahuan disimpan di perpustakaan dimaksudkan agar dapat digunakan kembali oleh masyarakat yang memerlukannya oleh karena itu, dokumen atau literatur ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh perpustakaan akan diorganisasikan sedemikian rupa agar dapat ditemukan kembali jika diperlukan.
Pembahasan terhadap sistem pengorganisasian dokumen atau literature pada perpustakaan-perpustakaan masa klasik ini dilakukan berdasarkan sumber-sumber yang ada yang mencakup dua aspek penting, yaitu pertama pada kegiatan pengorganisasin literature yang mencakup kegiatan katalogisasi, baik katalogisasideskriptif maupun katalogisasi subjek atay disebut klasifikasi, dan kedua pada kegiatan pebempatan dokumen atau literature setelah dilakukan katalogisasi.[6]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa organisasi adalah sebuah wadah, tempat, atau sistem untuk melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan pengorganisasian merupakan proses pembentukan wadah/ sistem dan penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Adapun bila dikaitkan dengan perpustakaan sekolah (Pengorganisasia Perpustakaan Sekolah ), pengorganisasian adalah bentuk kerja kelompok atau individi dengan individu yang mana didalmnya terdapat pembentukan wewenang atau pembentukan struktur kerja.
Fungsi manajemen terpenting yang kedua adalah organizing atau pengorganisasian, yakni fungsi yang dijalankan oleh semua manajer dari semua tingkatan, termasuk administrator. Pengorganisasian dijalankan dalam tiga tahap, yakni 1) Structure penentuan struktur kerja samanya, sebagai hasilanalisa untuk pembagian kerja 2) staffing yankni penentuan dan pemilihan orang-orang dengan setepat-tepatnya, dam 3) Fungsionalisingatau fungsionalisasi, yakni pennetuan tugas dan sungsi untuk masing-masing orang dan unit.
membahas macam-macam pengorganisasian perpustakaan sekolah yang mana hal ini berarti apa saja yang harus diorganisasikan dalam perpustakaan sekolah agar segala sitem yang berlaku dalam perpustakaan itu akan terta dan terstruktur dengan rapi. Adapun macam-macam pengorganisasin perpustakaan ada dua yakni pengorganisasian struktur perpustakaan dan pengorganisasian literatur.
B. Saran
Penulis menghimbau kepada manajer atau staf dalam perpustakaan agar mereka senantiasa mengorganisasikan perpustakaan dengan sebaik mungkin. Entah itu dari segi pengorganisasian staf maupun bahan bacaan yang ada di perpustakaan. Karena kalau semisal pengorganisasian itu jelek maka hal tersebut mengurangi minat baca siswa dan merekapun neggan masuk perpustakaan.
Penulis juga menyarankan terhadap penulis lanjutan agar mereka bisa mem[perluas pembahasan ini. Karena jujur makalah ini jauh dari kata sempurna. Adapun untuk dosen pengampu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif terhadapa karya ilmiah yang penulis sajikan.
DAFTAR PUSTAKA
Kurniadin, Didin dan Imam Machalli. Manajemen Pendidikan. Jogjakarta:Arruz Media,2012.
NS, Sutarno. Perpustakaan dan Masyarakat Edisi Revisi. Jakarta: CV. Sagung Seto, 2007.
Suwarno, Perpustakaan dan Buku. Jogjakarta: Aruzz Media,2011
Rifai, Agus, Perpustakaan Islam. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,2013
http://mas-nureko.blogspot.co.id/2013/07/job-deskripsi-dan-kegiatan-organisasi.html