Open table (pameran) adalah suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk memperlihatkan produk tertentu yang bersifat sementara, baik direncanakan maupun tidak direncanakan.sedangkan Advertising adalah iklan, Iklan merupakan salah satu cara untuk mempromosikan barang, jasa atau gagasan/ide yang dibiayai sponsor yang dikenal, dalam rangka untuk menarik calon konsumen guna melakukan pembelian, sehingga dapat meningkatkan penjualan produk dari perusahaan yang bersangkutan.
a. Open Table
1) Pengertian Open Table
Menurut Collin dan Ivanovvic, open Table (pameran) merupakan suatu kegiatan untuk menampilkan produk sehingga pembeli dapat melihatnya dan memutuskan untuk membelinya. Menurut Siskind, pameran adalah pemasaran tatap muka di tempat seperti pameran dagang, pameran konsumen, kegiatan istimewa, road show, pameran pribadi, kegiatan ramah tamah, dan peluncuran produk.[1]
Open table (pameran) merupakan eventmasyaraakat yan diselenggarakan oleh suatu organisasi independent dan terbuka untuk umum. Pameran sengaja dirancang agar daoat diketahui oleh masyarakat luas seperti penyelenggaraan pameran tahunan ideal home atau untuk kalangan tertentu, misalnya pameran yang diperuntukkan bagi para pengusaha.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa opentable (pameran) adalah suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk memperlihatkan produk tertentu yang bersifat sementara, baik direncanakan maupun tidak direncanakan.
2) Tujuan Open table
Tujuan dari opentable (pameran) itu sendiri tidak lain memperkenalkan produk-produk untuk mendapatkan konsumen potensial. Hal itu merupakan kesempatan yang cukup besar bagi perusahaan untuk membujuk pengunjung yang datang ke acara pameran tersebut. Di dalam suatu pameran, pembeli dan penjual dapat bertemu secara langsung. Perusahaan peserta pameran dan pembeli dapat menghemat waktu dan tenaganya.
3) Manfaat Opentable (Pameran)
Secara umum, pameran ini dapat dimanfaatkan untuk mendemonstrasikan dan menjelaskan dari suatu kebijakan perusahaan, bidang-bidang yang digeluti, dan tata cara pelaksanaannya. Melalui pameran dapat menceritakan pula secaraa lugas proses manufaktur, skala. Operasional perusahaan, atau kampanye periklanan yang hendak dilancarkan dalam waktu dekat. Hal ini merupakan bukti bahwa event pameran akan mempunyai dampak luas bagi pengunjung maupun peserta pameran. Manfaat pameran bagi perusahaan atau organisasi yang berperan serta dalam pameran adalah:
a) Supaya orang mendapatkan informasi yang benar mengenai produk dan jasa yang baru diluncurkan, yang sifatnya memperkenalkan kepada konsumen secara langsung.
b) Menunjukkan eksistensi, keberadaan suatu produk atau jasa terus ada dan terjaga komunikasinya.
c) Menjaga image produk atau jasa. Dengan imageyang tertanam dan terus ditanamkan dalam benak masyaraakat, produk atau jasa tersebut tidak mudah diluapkan.[2]
4) Jenis-jenis Open Table (Pameran)
Pameran dibagai atas beberapa jenis, yaitu:
a) Mega Event
Eventyang sangat besar mampu member dampak ekonomi yang besar pada masyarakat sekitar atau kepada Negara penyelenggara. Eventyang masuk dalam kategori sangat besar ini adalah olimpiade dan piala dunia.
b) Hallmark Event
Eventidentik dengan karakter atau etos suatu wilayah. Contohnya event ini adalah rio karnaval dan tour de frane.Event ini memiliki arti tersendiri bagi kota-kota penyelenggara.
c) Major Event
Merupakan event yang secara ukurannya dapat menarik media untuk melakukan peliputan, menarik jumlah pengunjung yang besar untuk menghadiri event tersebut dan mampu member dampak peningkatan ekonomi secara signifikan. Contoh eventini adalah pertandingan tenis Grand Slam US Open.
d) Cultural Event
Eventyang diselenggarakan untuk menampilkan kebudayaan tertentu dan dapat diselenggarakan di luar daerah budaya tersebut berada. Contoh event festival Kebudayaan Indonesia di Jepang 2011.
e) Event Bisnis
Event ini terdiri dari kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau instansi. Cirri utama event ini adalah peningkatan pendapat pada perusahaan atau daerah. Salah satu jenis event bisnis adalah eksibisi. Eksisbisi merupakan event yang mempertemukan penyedia produk dan jasa dengan pembeli dalam satu tempat. Pameran incidental
Pameran ini sifatnya sewaktu-waktu saja apabila dianggap perlu ataupun ada kesempatan.
Seperti yang dikutip dari Hale N. Tongren dan James P. Thompson, pameran memiliki dua jenis yaitu:
(1) Pameran Industry (industry show)
Pameran yang dilakukan oleh perusahaan pembuat barang-barang (produk) dan peralatan yang sejenis. Pameran ini juga disertai dengan pertemuan dan demonstrasi yakni dengan menjelaskan tekhnik, taktik, dan proses industry pembuatan produk dan peralatan yang baru. Dalam pameran ini, peminat yang ingin membeli barang tersebut akan memperoleh pengetahuan baru untuk membuat dan peralatan produk baru tersebut.
(2) Pameran Perdagangan (Trade Show)
Pameran ini bertujuan pemasaran khusus untuk perdagangan. Pameran ini menggelar koleksi produk-produk spesifik yang terkait dengan perdagangan sekutu yang dibelinya untuk di pergunakan memajukan bisnis masing-masing.
b. Advertising
1) Pengertian Advertising (Periklanan)
Iklan merupakan salah satu cara untuk mempromosikan barang, jasa atau gagasan/ide yang dibiayai sponsor yang dikenal, dalam rangka untuk menarik calon konsumen guna melakukan pembelian, sehingga dapat meningkatkan penjualan produk dari perusahaan yang bersangkutan.
Iklan juga merupakan sesuatu yang paling umum digunakan untuk menciptakan kesadaran dan merangsang minat terhadap tawaran-tawaran jasa, mendidik pelanggan tentang fitur aplikasi jasa, membangun atau menentukan kembali posisi bersaing, mengurangi resiko, dan membantu membuat sesuatu yang tidak berwujud menjadi berwujud.[3]
Sedangkan iklan yang digunakan oleh pihak bank merupakan sarana promosi guna mempromosikan segala bentuk produk yang dihasilkan oleh suatu bank. Informasi yang diberikan adalah manfaat produk, harga produk serta keuntungan-keuntungan produk dibandingkan pesaing.[4]Menurut Kotler (2001:578) merupakan bentuk presentasi dan promosi non-pribadi yang dibayar, mengenai berbagai hal yang mencakup gagasan atau ide, barang, atau jasa, oleh suatu sponsor yang memerlukan pembayaran. Tidak saja barang atau saja yang lazim diiklankan dalam berbagai media, orang, tempat, pengalaman dan berbagai entitas produk yang diiklankan. Sehingga periklanan ini tidak hanya mencakup perusahaan bisnis melainkan juga organisasi amal, dan lembaga pemerintah yang beriklan keberbagai target pasar (konsumen).[5]
Advertising bersifat nonpersonal untuk menimbulkan kegiatan tertentu, guna mendapatkan keuntungan dari pemasangan advertising itu, yang umumnya diperoleh melalui perjualan produk yang berupa barang atau jasa.dimana, aktifitas promosi seperti ini memberikan pengaruh yang penting untuk keberhasilan penjualan produk yang ditawarkan oleh perusahaan serta mengarahkan komunikasi persuasive pada pembeli. Advertising dapat pula dilihat sebagai kegiatan untuk menyadarkan konsumen yang berpotensi akan kehadiran produk tersebut, kegunaan maupun sifat-sifatnya, harganya dimana produk tersebut tersedia dan dapat dibeli serta dinikmati oleh konsumen.
Adapun pendapat lain yang dikemukakan oleh advertising Standards authority (ASA) menyatakan bahwa periklanan tidak pernah bersifat statis karena merefleksikan masyarakatnya, adat istiadat dan nilai-nilai yang popular pada masa ini. Kehidupan tanpa periklanaan akan menjadi sangat membosankan dan kita akan mengalami kekurangan informasi penting yang kita inginkan, kurangnya hiburan serta perbincangan dengan keluarga juga rekan kerja kita akan berkurang. Dari pernyataan ini, ASA menyimpulkan bahwa periklanan ini telah tertanam dalam kesadaran masyarakat.[6]
2) Tujuan Advertising
Telah dijelaskansecara rinci bahwa advertising merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh perusahaan guna menarik konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Dalam periklanan, ada beberapa tujuan khusus yang secara keseluruhan mempengaruhi tingkat penjualan agar keuntungan perusahaan meningkat. Diantaranya:
a) Mempertahankan para langganan yang setia dengan membujuk para langganan agar tetap membeli.
b) Menarik kembali para langganan yang hilang atau lari, dengan menarik atau mengarahkan arus langganan secara perlahan-lahan ke arah produk yang dihasilkan perusahaan dari merek produk saingan.
c) Menarik langganan baru, dengan menarik arus pembeli ke arah produk yang diiklankan perusahaan, dan menggantikan tempat langganan yang pindah ke merek prosuk saingan, serta memperluas pasar secara keseluruhan.[7]
Penggunaan dan pemilihan media iklan tergantung dari tujuan bank. Tiap-tiap media mempunyai tujuan berbeda dalam penggunanaan periklanan sebagai media promosi, yaitu:
(1) Untuk memberitahukan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan produk barang dan jasa bank yang dimiliki oleh suatu bank. Seperti peluncuran produk baru, manfaat produk, atau dimana dapat diperoleh, keuntungan dan kelebihan suatu produk, atau informasi lainnya. Iklan juga bertujuan untuk memberitahukan tentang pembukaan cabang baru, atau penggunaan teknologi baru.
(2) Untuk mengingatkan kembali nasabah tentang keberadaan atau keunggulan jasa bank yang ditawarkan. Biasanya karena banyak saingan yang masuk sehingga perlu diingatkan agar nasabah kita tidak beralih ke bank lain.
3) Jenis-jenis Advertising (Periklanan)
Berdasarkan macam/jenis media yang digunakan untuk mengkomunikasikan berita-berita atau informasi kepada calon penerimanya, advertisingdapat dibedakan atas:
a) Print advertising, berupa iklan pada harian surat kabar atau majalah.
b) Electronic advertising, meliputi siaran radio dan televisi.
c) Outdoor advertising, berupa papan reklame atau poster.
d) Speciality advertising, termasuk segala macam barang hadiah atau pemberian dengan cuma-cuma, seperti bulpen, kalender dan lain-lain barang yang harganya relative murah dan biasanya disertai dengan nama perusahaan yang memberikan.
e) Direct mail, berupa barang cetakan yang dikirim secara langsung dengan pos kepada calon pembeli.
f) Transit advertising, bulletin, poster, tanda-tanda (sign) dan stiker yang terdapat di dalam dan diluar kendaraan umum dan pada stasiun-stasiun.
[1]Ika Agustina, Promosi Opentable dalam Penghimpun Dana di BNI Syariah Dharmawangsa Surabaya,http://digilib.uinsby.ac.id/1746/ . Diakses 01 Maret 2016 Jam 19:32
[2]Ibid.
[3]Christophe H. Lovelock dan Lauren K. Wright, Manajemen Pemasaran Jasa (t. t, PT. Indeks, 2007) hlm. 275.
[4]Kasmir, Pemasaran Bank, hlm. 156.
[5]Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktis, hlm. 140.
[6]Keith Butterick, Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik (Jakarta: rajawali Pers, 2013) hlm. 50-51.
[7]Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran,(Jakarta: Rajawali Pers, 2013)Hlm. 273.