Monday, 19 March 2012

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM


FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

PENDAHULUAN
          Dunia pendidikan islam di Indonesia khususnya,dan dunia islam pada umumnya masih dihadapkan pada berbagai persoalan mulai dari soal rumusan tujuan pendidikan yang kurang sejalan dengan tuntutan masyarakat,sampai kepada persoalan guru metode,kurikulum dan sebagainya. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut masih terus dilakukan dengan berbagai upaya. Penataran guru,pelatiahn tenaga pengelola pendidikan dan lain sebagainya harus dilakukan,namun masalah pendidikan teru bermunculan.
          Upaya untuk memperbaiki kondisi kependidikan yang demikian itu tamoaknya perlu dilacak pada akar permasalahannya yang bertumpu pada pemikiran filosofis. Filsafat pendidikan islsm secara umum akan mengkaji berbagai masalah yang terdapat dalam bidang pendidikan,mulai dari visi misi,dan tujuan pendidikan,dasar-dasar dan asas-asas pendidikan islam,konsep manusia,guru,anak didik,kurikulum,dan metode sampai dengan evaluasi dalam pendidikan secara filosofis. Dengan kata lain,ilmu ini akan mencoba mempergunakan jasa pemikiran. Kenyataan menunjukan adanya kiblat-kiblat pendidikan islam yang belum jelas
           Pendidikan islam masih belum menemukan format dan bentuknya yang khas sesuai dengan agama islam hal ini selain karena banyaknya konsep pendidikan yang ditawarkan para ahli yang belum jelas keislamannya,juga karena belum banyak pakar pendidikan islam yang merncang pendidikan islam secara seksama.



PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

A. Pengertian filsafat Pendidikan Islam

Istilah "filsafat" dapat ditinjau dari dua segi, yakni:segi semantic: kata filsafat berasal dari bahasa arab "falsafah" yang berasal dari bahasa yunani,"fhilosophia", yang berarti philos artinya cinta,suka dan Sophia artinya pengetahuan,hikmah.jadi "philoshopia"berarti cinta kepada kebijaksanaan,kearifan atau cinta kepada kebenaran.
Segi praktisnya:filsafat berarti alam pikiran.filsafat adalah hasil akal manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya.Dengan kata lain filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sunguh-sunguh hakikat kebenaran segala sesuatu.
Berbagai pendapat para ahli yang mencoba merumuskan pengertianfilsafat pendidikan islam.Muzayyin Arifin bependapat tentang filsafat pendidikan islam adalah konsep berfikir tentang kependidikan yang bersumberkan atau berlandaskan ajaran-ajaran agama islam hakekat kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh agama islam.Definisi ini memberi kesan bahwa filsafat pendidikan islam sama dengan filsafat pada umumnya.Dalam arti bahwa filsafat pendidikan islam mengkaji tentang berbagai masalah yang ada hubungannya dengan pendidikan,seperti manusia sebagai subyek dan obyek pendidikan,kurikulum,metode,lingkungan,guru,dan sebagainya.Bedanya dengan filsafat pendidikan pada umumnya adalah bahwa didalam filsafat pendidikan islam,semua masalah kependidikan tersebut selalu didasarkan pada ajaran islam yang bersumberkan al-quran da al-hadist.Denag kata lain bahwa kata islam yang mengiringi kata filsafat pendidikan itu menjadi sifat,yakni sifat dari filsafat pendidikan tersebut.
Ahmad d.marimba mengatakan bahwa filsafat pendidikan islam bukanlah filsafat pendidikan tanpa batas.
Adapun pendapat Omar Muhammad al-tomy al-saibany: menurutnya bahwa filsafat pendidikan islam tidak lain ialah pelaksanaan pandangan filsafat dari kaidah filsafat islam dalam bidang pendidikan yang  didasarkan dalam ajaran islam.
Dari pendapat-pendapat diatas dapat kita ketahui bahwa filsafat pendidikan islam itu merupakan kajian secara filosofis mengenai berbagai masalahyang terdapat dalam kegiatan pendidikan yang didasarkan pada al-quran dan al-hadist sebagai sumber primer,dan pendapat para ahli, khususnya para filosofis muslim,sebagai sumber sekunder.Selain itu filsafat pendidikan islam dapat pula dikatakan suatu upaya menggunakan jasa filsafat,yakni berfikir secara mendalam,sistematik.Filsafat pendidikan islam secara singkat dapat dikatakan adalah filsafat pendidikan yang berlandaskan ajaran islam atau filsafat pendidikan yang di jiwai oleh ajaran islam.Jadi ia bukan filsafat yang bercorak liberal,bebas, tanpa batas etika sebagaimana dijumpai dalam pemikiran filsafat pada umumnya.

Kegunaan Filsafat Pendidikan Islam :
Omar Muhammad al-taomy al saibny mengemukakan tiga manfaat dari mempelajari filsafat pendidikan islam tersebut sebagai berikut :

  1. Filsafat pendidikan itu dapat menolong para perancang pendidikan dan orang-orang yang melaksanakannya dalam suatu negara untuk membentuk pemikiran          sehat terhadap sistem pendidikan.
  2. Filsafat pendidikan dapat menjadi asas yang terbaik untuk penilain pendidikan            dalam arti yang menyeluruh.penilaian pendidikan itu dianggap persoalan yang             perlu bagi setiap pengajaran yang baik.
  3. Filsafat pendidikan islam akan menolong dalam memberikan pendalaman pikiran        bagi faktor-faktor spiritual,kebudayaan,sosial,ekonomi, dan politik dinegara kita.

Fungsi pendidikan lebih konkrit lagi dijelaskan oleh Ahmad D.Marimba.Menurutnya bahwa filsafat pendidikan islam dapat menjadi pegangan pelaksanaan pendidikan yang menghasilkan generasi-generasi baru yang berkepribadian muslim.
Muzayyin Arifin menyimpulkan bahwa filsafat pendidikan islam itu seharusnya bertugas dalam 3 dimensi, yakni :

  1. Memberikan landasan dan sekaligus mengarahkan kepada proses pelaksanaan              pendidikan yang berdasarkan islam.
  2. Melakukan kritik dan koreksi terhadap proses pelaksanaan pendidikan tersebut
  3. Melakukan evaluasi terhadap metode yang digunakan dalam proses pendidikan            tersebut.

Metode Pengembangan Filsafat Pendidikan Islam

Filsafat pendidikan islam sudah dipastikan memiliki metode pengembangan dan pengkajiannya yang khas,karena metode inilah sesungguhnya yang memberikan petunjuk operasional dan teknis dalam mengembangkan suatu ilmu.
Metode pengembangan filsafat pendidikan islam ini.Sebagai suatu sumber, pengembangan sutu ilmu biasanya memerlukan empat hal sebagai berikut:
Pertama,bahan-bahan yang akan digunakan untuk pengembangan filsapat pendidikan.
Kedua, metode pencarian bahan
Ketiga, metode pembahasan
Keempat, pendekatan
            Itulah langkah pokok yang dapat digunakan untuk mengkaji dan mengembangkan filsapat islam. Jika seseorang misalnya ingin meneliti masalah pendidikan islam, dan hasil penenlitiannya itu ingin di bukukan, maka cara tersebut di atas dapat membantu sekedarnya.


VISI, MISI DAN SIFAT PENDIDIKAN ISLAM

A.Pengantar

            Pendidikan islam adalah pendidikan yang di laksanakan berdasarkan pada ajaran islam. Karena ajaran islam berdasarkan alqur'an, as-sunnah, pendapat ulama serta warisan sejarah, maka pendidikan islam pun mendasarkan diri pada alqur'an, as-sunnah, pendapat para ulama serta warisan sejarah tersebut
            Dengan demikian, perbedaan pendidikan islam dengan pendidikan lainnya, di tentukan oleh adanya dasar ajaran islam tersebut. Jika pendidikan lainnya didasarkan pada pemikiran rasional yang sekuler dan impristik semata, maka pendidikan islam selain menggunakan pertimbangan rasional dan data empiris juga berdasarkan pada alqur'an, as-sunnah pendapat ulama dan sejarah tersebut
            Dalam perjalanan sejarahnya, sebuah kegiatan pendidikan di tentukan oleh visi, misi, dan sifat yang melatar belakanginya. Dalam berbagai referensi kami masih belum menjumpai rumusan tentang visi, misi, dan sifat pendidikan islam tersebut secara eksplisit. Yang ada, pada umumnya adalah rumusan tentang tujuan, kurikulum metode belajar-mengajar, kriteria guru dan berbagai aspek pendidikan lainnya. Rumusaan tentang visi, misi, dan sifat pendidikan islam yang demikian penting itu belum sempat terpikirkan, walaupun berbagai isyarat di dalam alqur'an, alhadits dan berbagai sumber ajaran islam lainnya, rumusan tentang visi, misi, dan sifat pendidikan islam tersebut dapat dirumuskan.

B. visi pendidikan islam
            Visi pendidikan islam sesungguhnya melekat pada visi ajaran islam itu sendiri yang terkait dengan visi kerasulan para Nabi, mulai dari visi kerasulan Nabi Adam hingga kerasulan Nabi Muhammad Saw, yaitu membangun sebuah kehidupan manusia yang patut dan tunduk kepada Allah SWT.
            Dengan demikian visi pendidikan islam yang sejalan dengan visi ajaran islam yang bertumpu pada terwujudnya kasih sayang bagi semua makhluk ciptaan Allah, ternyata memiliki jangkauan pengertian yang amat luas. Yaitu sebuah kasih sayang yang tulus dan menjangkau pada seluruh aspek kehidupan manusia dan digunakan dalam berbagai aktivitas kehidupan.
            Visi pendidikan islam yang bertumpu pada mewujudkan rahmat bagi seluruh alam itu, memperlihatkan bahwa pendidikan islam memiliki sebuah tanggung jawab yang amat berat, kompleks, multi dimensil, dan berjangka panjang. Visi pendidikan islam terkait erat dengan upaya mewujudkan sebuah tata kehidupan yang harmoni, aman, damai, sejahtera lahir dan bathin.
            Berdasarkan pada visi yang demikian itu, maka setiap penyimpangan dalam penyelenggaraan pendidikan islam dapat dengan mudah diketahui. Sebuah kegiatan pendidikan yang memperlakuakan anak didik secara tidak manusiawi, tidak adil, merusak jasmani, rohani dan akalnya, merusak masa depannya serta mengajarkan cara hidup yang keras, tidak bersahabat, atau mengajarkan memusuhi orang lain dan seterusnya dapat diduga bahwa pendidikan tersebut telah menyimpang dari visi pendidiakan islam. Demikian pula sebuah kegiatan pendidikan yang hanya menyuruh manusia memperhatikan aspek kehidupan saja, atau aspek ke akhiratan saja, atau membuatnya tidak berdaya dalam menghadapi kehidupan, maka pendidikan tersebut tidak lagi dapat dikatakan sebagai pendidikan islam.
            Visi pendidikan islam yang demikian itu selanjutnya di jabarkan dan diturunkan pada dataran yang sesuai dengan tingkatannya secara lebih spesifik. Visi ini kemudian digunakan sebagai cita-cita, tujuan jangka panjang, arah, tujuan dan sekaligus tolak ukur untuk mengukur tentang seberapa jauh kegiatan pendidikan yang dilaksanakannya telah mencapai tujuan.

C. Misi Pendidikan Islam
            Sejalan dengan visi pendidikan islam sebagaimana tesebut di atas, maka misi pendidikan islam juga erat kaitannya dengan misi ajaran islam. Berdasarkan petunjuk dan isyarat yang terdapat didalam alqur'an, di jumpai informasi bahwa misi pendidikan islam terkait dengan upaya memperjuangkan, menegakkan, melindungi, mengembangkan, menyantuni dan membimbing tercapainya tujuan kehadiran agama bagi manusia.
            Misi ajaran islam yang memuliakan manusia demikiakan itu, menjadi misi pendidiakan islam. Terwujudnya manusia yang sehat jasmani, rohani, dan akal pikiran, serta memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, akhlak yang mulia, keterampilan hidup yang memungkinkan ia dapat memanfaatkan berbagai peluang yang diberikan oleh Allah termasuk pula mengelola kekayaan alam yang ada di daratan, di lautan, bahkan di luar angkasa adalah merupakan misi pendidikan islam.
            Dari uraian tersebut terlihat bahwa misi pendidikan islam berkaitan dengan beberapa hal sebagai berikut. Pertama, terkait dengan upaya mengangkat harkat dan martabat manusia. Kedua, terkait dengan upaya memberdayakan manusia agar ia dapat melaksanakan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi dalam rangka ibadah kepada Allah. Ketiga, terkait dengan upaya mengatasi berbagai masalah yang di hadapi ummat manusia, yaitu masalah aqidah, ibadah, syariah, ekonomi, politik, sosial, budaya, adat istiadat, hukum, ilmu pengetahuan, pendidikan dan sebagainya. Keempat, terkait dengan upaya menegakkan akhlak yang mulia pada seluruh aspek kehidupan tersebut.
            Dengan misi yang demikian itu, maka pendidikan islam memiliki tanggung jawab yang amat berat, besar dan kompleks terkait dengan seluruh aspek kehidupan manusia.



DASAR DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN DALAM AL-QUR'AN

A. Dasar-dasar pendidikan
            Yang dimaksud dengan dasar pendidikan adalah pandangan hidup yang melandasi seluruh aktvitas pendidikan. Karena dasar menyangkut masalah ideal dan fundamental maka di perlukan landasan pandangan hidup yang kokoh dan komprehensif, serta tidak mudah berubah. Hal ini karena telah di yakini memiliki kebenaran yang telah teruji oleh sejarah. Kalau nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang dijadikan dasar pendidikan itu bersifat relatif dan temporal, maka pendidikan akan mudah terombang-ambing oleh kepentingan dan tuntutan sesaat yang bersifat teknis dan pragmatisl.
            Dengan demikian, sebuah dasar pendidikan harus sesuatu yang bersifat filosofis. Begitu pentingnya pertimbangan filosofis dalam menentukan dasar pendidikan, maka Winarno Surachmad berpendapat, bahwa filsapat pendidikan adalah fundamen untuk melahirkan praksis, tanpa fundamen itu tidak ada pendidikan. Perbuatan pendidikan yang tidak berdasar, yang tidak bertujuan, yang tidak disertai dengan keyakinan mengenai kebaikan dan kebenaran, yang diperbuatnya itu bukanlah perbuatan pendidikan.

B. Asas-asas Pendidikan
            Menurut hasan langgulung, bahwa pendidikan itu mempunyai asas-asas tempat ia tegak dalam materi interaksi, inovasi dan cita-citanya. Seperti halnya kedokteran, tekhnik ataupun pertanian masing-masing tidak dapat berdiri sendiri, melainkan merupakan satu sarana dimana di praktekkan sejumlah ilmu yang erat hubungannya antara satu dan lainnya.
            Berdasarkan pandangan tersebut dapat diketahui, bahwa yang dimaksud dengan asas-asas pendidikan adalah sejumlah ilmu yang secara fungsional sangat di butuhkan untuk membangun konsep pendidikan termasuk pula dalam melaksanakannya.
            Selanjutnya ilmu sosial sebagai asas pendidikan berfungsi sebagai pemberi kerangka budaya dari mana pendidikan itu bertolak dan bergerak.
            Kemudian ilmu ekonomi sebagai asas pendidikan berfungsi sebagai pemberi persfektif tentang potensi-potensi manusia dan keuangan, materi dan persiapan yang mengatur sumber-sumbernya dan bertanggung jawab terhadap anggaran belanjanya.
            Selanjutnya ilmu politik dan manajemen sebagai asas pendidikan berfungsi sebagai pemberi bingkai ideologi darimana ia bertolak untuk mencapai tujuan yang di cita-citakan dan rencana yang telah dibuat.
            Selanjutnya ilmu filsapat sebagai asas pendidikan berfungsi sebagai sarana untuk memilih yang lebih baik, memberi arah suatu sistem, mengontrol serta memberi arah terhadap semua asas-asas yang lain sebagaimana disebutkan di atas.


TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

A. kedudukan Pendidik Dalam Islam
            Pendidik adalah spritual father (bapak rohani), bagi peserta didik yang memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pembinaan akhlak mulia, dan meluruskan perilakunya yang buruk. Oleh karena itu pendidik memiliki kedudukan tinggi. Dalam beberapa hadists disebutkan: "jadilah engkau sebagai guru, atau pelajar, atau pendengar, atau pencinta dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima, sehingga engkau menjadi rusak". Dalam hadits Nabi Saw yang lain: "tinta seorang ilmuwan (yang menjadi guru) lebih berharga dari pada darah para syuhada". Bahkan islam menempatkan pendidik setingkat dengan derajat seorang Rosul
            As-syauki bersyair: "berdiri dan hormatilah guru dan berilah penghargaan, seorang guru itu hampir saja merupakan seorang Rosul".
            Al-ghozali menukil beberapa hadits Nabi tentang keutamaan seorang pendidik. Ia berkesimpulan bahwa pendidik tersebut sebagai orang-orang besar yang aktifitasnya lebih baik dari pada ibadah setahun (perhatikan QS.At-Taubah:122). Selanjutnya Al-ghozali menukil dari perkataan para ulama yang menyatakan bahwa pendidik merupakan pelita segala zaman, orang yang hidup semasa dengannya akan memperoleh pancaran cahaya ke ilmiahannya. Andai kata dunia tidak ada pendidik, niscaya manusia seperti binatang. Sebab, pendidikan adalah upaya mengeluarkan manusia dari sifat kebinatangan (baik binatang buas, maupun binatang jinak) kepada sifat insaniyah dan ilahiyah.

                                                    PENUTUP
Islam dengan sumber ajarannya al-qur`an dan as-sunah yang perkaya oleh penafsiran para ulama`ternyata telah menunjukkan perhatian dengan jelas dan tinggi terhadap berbagai masalahyang terhadap dalam bidang pendidikan.karenanya tidak heran untuk kita katakana bahwa secara epistimologis islam memiliki konsepyang khas tentang pendidikan yakni pendidikan
Demikian pula pemikiran filsafat islam yang diwariskan para filosof muslim sangat kaya dengan bahan-bahan yang dapat dijadikan rujukan guna membangun filsafat pendidikan islam.Namun demikian, adanya pandangan tersebut bukan berarti islam bersikap eksklusif.Rumusan, ide dan gagasan mengenai kependidikan yang datang dari luar dapat saja diterima oleh islam, apabila mengandung persamaan dalam prinsip,(dan tidak bertentanga.
Zaman dan tantangan yang dihadapi masa sekarang berbeda dengan yang lalu. Karena itu upaya penggalian masalah kependidikan tidak boleh berhenti jika sepakat bahwa pendidikan islam ingin eksis ditenga-tengah percaturan global.
Baca juga artikel mengenai smartphone kami Smartfren Andromax U3 

DAFTAR PUSTAKA
Nata,Abuddi.2005.Filsafat pendidikan islam.Jakarta:Gaya media pratama