Monday, 6 November 2017

TUGAS REVIEW BUKU MATA KULIAH PSI


TUGAS REVIEW BUKU MATA KULIAH PSI
Disusun oleh: FATHOR ROZY HAS (20170702061014)
Judul Buku      : Studi Islam Kontemporer
Penulis             : M. Rikza Chamami, M.Si.
Penerbit           : Pustaka Rizki Putra (Semarang)
Cetakan           : Cetakan pertama
Tebal               : 228 halaman
Tahun Terbit    : Desember, 2012


Agama Islam secara definitife menyakini Muhammad sebagai Nabi dan Alqur’an menjadi firman Allah yang dianut. Pandangan semacam ini ada karena masing-masing diantara pengikut agama selalu berkiblat pada sebuah keyakinan permanen . Ketika keyakinan sudah tertancap dalam pribadi orang beragama, tentunya apa yang diyakini akan menjadi paham formal ( iman). Iman menjadikan model agama tanpa bayangan keraguan.
Lain halnya jika kita menyebut Islam sebagai ilmu pengetahuan. Tentu saja warna keislaman akan menjadi lebih luas dan berisi keragaman sudut pandang. Melihat fenomena keagamaan belakangan ini sudah menjadi tren baru bahwa agama dijadikan sebagai realitas sosial dapat bersanding dengan kemajuan zaman dan teknologi yang sangat rasional.
Buku yang saya review ini merupakan salah satu wujud untuk merespon kenyataan bahwa agama menjadi wujud penghambaan kepada Tuhan dan menjadi penguat untuk hidup saling berdampingan. Agama juga menjadi alat untuk menganalisis realitas sosial yang dinamis. Kondisi inilah yang mendorong perlunya membuat kontruksi baru dalam memaknai studi islam kontemporer.
 Catatan-catatan dalam merespon fakta studi islam ini berawal dari diskusi-diskusi ilmiah yang penulis lakukan selama kuliah. Penulis mencoba untuk mendiskripsikan warna studi Islam dalam empat pola : Studi Peradaban Islam, Studi Filsafat, Studi ruh sumber Islam dan Studi kawasan.
Buku Studi Islam Kontemporer ini terdiri atas 10 bab diantaranya: Jawa dan tradisi Islam Penafsiran historiografi Jawa Mark R Woodward.
Mark R Woodward, seorang profesor Islam dan Agama- Agama Asia Tenggara di Arizona State University merupakan sosok yang sangat tegas menyatakan bahwa Islam Jawa adalah Islam bukan Hindhu atau Hindhu-Budha, sebagaimana dituduhkan oleh Geertz dan sejarawan antropolog lainya.
Mark R Woodward mengungkap tentang kondisi masyarakat jawa dan tradisi Islam dengan menggunakan data teks jawa dan etnografis . Teks-teks dan tradisi mitologi Islam yang sebagian besar berdasar  pada tradisi literer digunakan dalam analisis terhadap beberapa problem solving fundamental dalam agama jawa, terutama menyangkut hubungan antara kebatinan dan keshalehan Islam normative. Pemecahan problem ini ditemukan dalam teks sejarah dan keagamaan dengan perbandingan kalangan Muslim Jawa Kontemporer.
Pemikiran Mark R Woodward dalam referensi yang penulis telaah ternyata sangat relevan terhadap konteks keberagamaan umat Islam Indonesia, dimana masyarakat multikultural di Indonesia membutuhkan gagasan yang dapat menguraikan pertemuan antara Islam dengan tradisi lokal. Pemikiran ini tampaknya mencegah pemahaman banyak pihak yang terlanjur menkontruksikan dikotomi Islam dengan tradisi Jawa.
            Bagi mark R Woodward, Islam jawa adalah unik, bukan karena ia mempertahankan aspek-aspek budaya dan agama pra Islam, tetapi karena konsep sufi mengenai kewalian, jalan mistik dan kesempurnaan manusia diterapkan dalam formulasi kultur kraton (imperial cult).
            Salah satu ciri islam jawa yang dikatakan oleh Mark R Woodword adalah kecepatan dan kedalamannya mempenetrasi masyarakat Hindu- Budha yang paling maju (sophisticated). Generasi sekarang dapat melihat bagaimana pertemuan ini bermuara pada tradisi jawa seperti dalam fenomena: muatan karya sastra yang berpatronase dengan keraton seperti Serat Saloka Jiwa karya Ranggawarsita dan Serat Chentini karya Pakubuwono V dengan nilai-nilai sufisme; ritual Sekatenan dikorelasikan dengan rekonstruksi sejarah Islamisasi Jawa; ajaran-ajaran Islam dalam pewayangan; dan penekanan bentuk keberagaman yang mengedepankan kesalehan praksis pada masyarakat jawa; serta masih banyak fenomena lain untuk menjustifikasi pengaruh Islam terhadap tradisi Jawa.
            Mark R Wordward juga sangat kritis terhadap karya Geertz. Mencari titik temu antara agama (Islam) dengan kultur (Jawa) menyimpan kekhawatiran laten akan berkurangnya otentisitas dan kemurnian ajaran agama itu. Masalah lain adalah perlunya mencari jalan keluar bagaimana bisa membangun suatu praktik keagamaan yang terbuka, egalitarian, namun tidak mengorbankan otentisitas suatu agama.

Buku Studi Islam Kontemporer karya Muhammad Rikza M.SI. sebenarnya tidak hanya membahas tentang Jawa dan tradisi Islam penafsiran historiografi Jawa Mark R Woodward. Tetapi juga membahas tentang beberapa kajian keislaman yang di bahas melalui studi sejarah, fenomenologi, filsafat, pendidikan, dan budaya yang sangat menarik untuk dibaca dan dipelajari.
Dalam penulisan sebuah buku pasti terdapat kelebihan dan kekurangan. Kelebihan buku ini adalah membahas secara detail materi yang disajikan . Dari mulai latar belakang, telaah pustaka, analisa sampai kesimpulan.  Sehingga memudahkan pembaca untuk mengkaji lebih dalam pokok-pokok bahasan yang ada dalam buku studi Islam Kontemporer. Sebagai Mahasiswa kita bisa menggunakanya untuk sumber referensi tambahan pengetahuan kita yang belum terfikirkan sebelumnya.
Selain mempunyai kelebihan buku ini juga mempunyai kekurangan. Bahasa yang digunakan memang bagus, tetapi terkadang sulit untuk memahaminya dan bagaimana menyambungkan alur pikiran kita dengan bahasan yang sebelumnya. Semisal bahasa yang digunakan terlalu ilmiah, mungkin untuk kalangan Mahasiswa atau kalangan terpelajar jika ada kata yang belum mengerti maksudnya bisa cari di KBBI. Tetapi untuk kalangan lain yang membaca terutama orang awam akan mengalami kesulitan dalam memahami isi dari buku tersebut. Dalam penulisan buku ini juga ada beberapa kata yang salah ketik.
Secara keseluruhan buku Studi Islam Kontemporer ini sangat bagus untuk dibaca dan bisa menarik perhatian karena banyak pokok bahasan yang belum pernah dibahas oleh buku lain. Dan mengapresiasi kita untuk mengkaji lebih dalam lagi tentang Studi Islam di masa Modern ini,.