Sebagai Muslim, momentum Isra� Mi�raj yang di dalamnya termaktub perintah shalat lima waktu adalah saat yang paling tepat untuk mengoreksi ibadah shalat yang selama ini telah dijalankan. Selain itu, seberapa sering kita menjalankan shalat secara berjamaah?
Demikian dipaparkan K Khoirul Kamal, mewakili Nadlir Musholla �Baitur Rohman� KH Muchlisul Hadi, Jepara, dalam peringatan Isra� Mi�raj di Musholla setempat, Rabu (5/6) malam.
Wujud paling kongkret dari peringatan isra� mi�raj adalah menunaikan shalat secara benar. Apalagi shalat lima waktu itu sudah merupakan subsidi dari Allah SWT, yang sebelumnya 50 waktu.
Lebih dari itu Kiai Kamal mengimbau warga agar senantiasa menjalankan shalat secara berjamaah. �Dengan Jamaah insyaAllah shalat kita semua dikabulkan oleh Allah,� jelasnya. Dalam riwayat disebutkan, shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibandingkan dengan shalat yang ditunaikan secara munfarid atau sendirian. Shalat mencakup beberapa syarat dan rukun yang harus dipenuhi oleh setiap yang menjalankannya.
Ibarat mengendarai kendaraan umum, semua penumpang baik yang tidak bisa berkendara maupun yang sangat mahir berkendara akan sampai di tempat tujuan bersama-sama.
�Jika dilaksanakan dengan berjamaah InsyaAllah kekurangan-keurangan jamaah akan ditanggung bersama-sama,� lanjutnya.
Usai taushiyah, sejenak kemudian peringatan Isra� Mi�raj dilanjutkan dengan pembacaan maulid al-Barjanzi, tahlil, doa, dan kepungan atau makan bersama.