Wednesday, 17 June 2015

Contoh Laporan Agama Operasi Plastik Menurut Pandangan Islam [Bab I]


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Operasi plastik secara sederhana dapat didefinisikan sebagai tindakan medis yang berkaitan dengan koreksi atau restorasi bentuk dan fungsi tubuh. Dari hasil penelusuran literatur dan berbagai bukti tertulis diperoleh data bahwa praktek penanganan medis terhadap cedera pada wajah sudah ada sejak lebih dari 4.000 tahun yang lalu. Teknik operasi yang bertujuan untuk rekonstruksi dengan menggunakan kulit bagian tubuh lain telah dilakukan di India sekitar 800 tahun SM. Kerja brilian dan kontribusi besar dalam perkembangan ilmu bedah ini diawali oleh Sushruta (dikenal sebagai the father of Surgery) melalui teknik bedah untuk penyakit katarak pada abad ke 6 SM, catatan dan prosedur medisnya dituliskan dalam bahasa sangsakerta yang kemudian diterjemahkan kedalam bahasa arab pada masa kekhalifahan Abbasiyah sekitar tahun 750 M. Eropa dan dunia barat sendiri baru mendalami teknik bedah ini setelah catatan medis dalam bahasa arab tersebut diterjemahkan kembali, salah satunya oleh keluarga Branca dari Sisilia-Italia.
Lalu apakah yang mendasari seseorang melakukan operasi plastik? Pada mulanya operasi plastik hanya dilakukan jika ada kepentingan medis, namun seiring dengan perkembangan jaman sekarang ini tindakan operasi plastik juga dilakukan untuk kepentingan kosmetik. Secara umum terdapat 5 alasan utama mengapa seseorang melakukan operasi plastic. Alasan kesehatan; misalnya pada orang yang mengalami obesitas dan dia harus menurunkan berat badannya agar dia bisa hidup lebih sehat atau untuk memperbaiki saluran hidung karena ada penyumbatan. Kecelakaan; tindakan operasi yang dilakukan untuk memperbaiki struktur wajah atau tubuh yang cacat atau rusak karena kecelakaan. Self-esteem pada orang yang merasa rendah diri akan penampilannya maka ia merasa membutuhkan perbaikan fisik untuk menambah rasa percaya dirinya. Rekonstruksi; dilakukan terutama pada orang yang memiliki cacat tubuh yang bersifat bawaan, misalnya bibir sumbing, jari yang berlebih, benjolan di wajah dan lain-lain. Vanity; secara sederhana dapat diartikan sebagai kebanggaan atau pemujaan terhadap penampilan fisik.
Saat ini, pandangan masyarakat tentang bedah plastik berorientasi hanya pada masalah kecantikan (estetik), seperti sedot lemak, memancungkan hidung, mengencangkan muka, dan lain sebagainya. Sesungguhnya, ruang lingkup bedah plastik sangatlah luas. Tidak hanya masalah estetika, tetapi juga rekonstruksi, seperti pada kasus-kasus luka bakar, trauma wajah pada kasus kecelakaan, cacat bawaan lahir (congenital), seperti bibir sumbing, kelainan pada alat kelamin, serta kelainan congenital lainnya. Namun bukan berarti nilai estetika dan agama tak diperhatikan. Dan tindakan lengkap untuk melakukan kedua hal ini tentunya hanya bedah plastik.

B.  Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu :
1. Menjelaskan tentang pengertian bedah plastik
2. Menjelaskan jenis-jenis bedah plastik
3. Menjelaskan hukum agama Islam tentang bedah plastik