Tuesday 28 June 2016

Makalah Strategi Pengembagan Ilmu


Model pengembangan ilmu sangat terkait dengan pembangunan, sebab ilmu merupakan prasyarat bagi pembangunan. Ilmu membimbing aktivitas manusia dalam pembangunan, baik pembangunan fisik maupun non-fisik . oleh karena itu strategi pengembangan ilmu di indonesia merupakan faktor yang sangat penting.


BAB 1
PENDAHULUAN
      A.    LATAR BELAKANG
Salah satu ciri khas ilmu pengetahuan adalah sebagai suatu aktivitas, yaitu sebagai suatu kegiatan yang di lakukan secara sadar oleh manusia, ilmu penganut pola tertentu dan tidak terjadi secara kebetulan. Ilmu tidak saja melibatkan aktifitas tunngal, melainkan suatu rangkaian aktvitas, sehinnga dupakand engan dmikian merupakan suatu proses, proses dalam rangkaian aktivitas ini bersifat intelektual, an mengarah pada tujuan-tujuan tertentu.di samping imu sebagai aktivitas, ilmu juga sebagai suatu produk, dalam hal ini ilmu dapat di artikan sebagai kumpulan pengetahuan yang merupakan hasil berpikir manusia. Kedua ciri dasar ilmu yaitu ujud aktivitas manusia dan hasil aktivitas tersebut, merupakan sisi yang tidak terpisahkan dari ciri ketiga yang di miliki ilmu yaitu sebagai suatu metode.

      B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa definisi strategi  pengembangan imu itu?
2.      Bagaimana strategi pengembangan ilmu di indonesia?
3.      Bagaimanakah ilmu itu dapat berkembang?

      C.    TUJUAN MASALAH
1.      Untuk mengetahui  definisi dari strategi pengembangan ilmu.
2.      Untuk mengetahui bagaimana strategi pengembangan ilmu di indonesia.
3.      Untuk mengetahui bagaimana ilmu itu dapat berkmbang.

  
BAB II
PEMBAHASAN

      A.    PENGERTIAN STRATEGI PENGEMBANGAN ILMU
Berbicara tentan �strategi pengembangan ilmu� dewasa ini terdapat adanya tiga macam pendapat. Pertama,pendapat yang menyatakan bahwa ilmu berkmbang dala otonomi dan tertutup,dalam arti pengaruh konteks di batasi atau bahkan di singkirkan, �sciencefor the sake of scienceonly� merupakan semboyan yang sering di dengungkan. Kedua,pendapat  yang menyatakan bahwa ilmu lebur dalam konteks,tidak hanya memberikan refleksi, bahkan juga memberikan justikasi, dengan ilmu ini cendrung memasuku awasan untuk menjadikan dirinya sebagai ideologi, ketiga, pendapat yang menyatakan ilmu dan konteks saling meresapi dan saling memberi pengaruh untuk menjaga agar dirinya beserta temuan- temuannya tidak terjebak dalam kemiskinan relevansi dan aktualitasnya, �science for the sake human progress�adalah pendiriannya. Sebagai produk politik yang di jabarkan secara konstitusional dalam GBHN.di tentukan bahwa iptek selain merupakan azasfaktor dominan juga,di nyatakan sebagai sasaan pembangunan.[1]

      B.     STRATEGI PENGEMBANGAN ILMU DI INDONESIA
Model pengembangan ilmu sangat terkait dengan pembangunan, sebab ilmu merupakan prasyarat bagi pembangunan. Ilmu membimbing aktivitas manusia dalam pembangunan, baik pembangunn fisik maupun nir-fisik . oleh karna itu strategi pengembangan ilmu di indonesia merupakan faktor yang sangat penting.[2]
Beberapa syarat yang di butuhkn bagi strategi pengembangan ilmu di indonesia yaitu:
Pertama, terbentuknya masyarakat ilmiyah yang memiliki kekuatan tawar menawarbaik dengan pemerintah maupun dengan perusahaan �perusahaan besar. Disinilah letak pentingnya ilmu pengetahuan sebagai masyarakat sebagai mana yang di tengarai olehDaoed Joesoef. Sh aeorang tokoh postmodernisme, Jeans francois, sangat memprhatikan persoalan ini ia menegaskan bahwa transformasi ilmu pengetahuan akan memperhatikan akibat pada kekuatan publik yang ada, kekuatan mereka ini , terutama civil society ,  akan di pertimbangkan kembali dalam hubungan (baik de jure maupun de facto) dengan perusahaa- perusahaan besar.[3]
Kedua  pengembangan ilmu di indonesia tidak bebas nilai, melainkan harus memperlihatkan landasan metafisis, epistimologis, dan aksiologis dari pandangan hidup bangsa indonisia. Van melsen menekankan pentingnya hubungan antara pentingnya ilmu pengetahuan dengan pandangan hidup, karna ilmu pengetahuan tidak perna dapat memberikan penyelesaian terakhir dan menentukan, lantaran tidak ada ilmu yang mendasarkan dirinya sendiri secara absolut. Di sinilah perlumya pandangan hidup, terutama peletakan landasan ontologis, wpistimologis, dan aksiologis bagi ilmu pengetahuan, sehinnga terjadi harmoni antara rasionalitas dengan kearifan.
Ketiga , pengembangan ilmu di indonesia haruslah memprhatikan relasi antar ilmu tanpa mengorbankan otonomi antar masing- masing disiplin ilmu. Di sinu di perlukan filsafat sebagai mediator, terutama bidang filsafat ilmu. Dalam hal ini gaston bachelard menegaskan perlunya hubungan yang erat antara ilmu dengan filsafat. Filsafat, ujarnya, harus mampu memodifikasi bahasa teknisnya agar dapat memahami perkembngan ilmu dewasa ini, sebaliknya ilmu pengetahuan harus dapat memanfaatkan kreatifitas filsafat. Di sinilah di perlukan filsafat ilmu, sebab filsafat ilmu mendorong upaya kearah pemahamn di siplin ilmu lain, imterdisipliner sistem.
Keempat penegemabgan ilmu di indonesia harus memprhatikan dimensi religiusitas, karna masyrakat indonesia masih sangat kental dengan nuansa religiusnya, walaupun bisa terjadi kendala pengembangan ilmu yang di sebabkan oleh agama dalam arti eksoteris, (lembaga atau pranata keagamaannya ) bukan dalam arti esoteris (hakikat keagaam itu sendiri) oleh karna itu dimensi eseteris keagamaan  perlu di gali agar masyrakat ilmiyah dapat memadukan dimensi ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai religius atau mengembangkan sinyal-sinyal yang terkandung secara implisit dalam ajaran agama tentang manfaat ilmu pengetahuan bagi umat manusia.[4]

     C.    PERKEMBANGAN ILMU
Ilmu pengetahuan berkembang karena ada kebutuhan manusia untuk dapat mempertahankan diri. Untuk dapat bertahan, manusia harus dapat menguasai alam semesta. Penguasaan terhadap alam semesta itu dilakukan dengan tidak merusak tatanan alam itu sendiri. Kerusakan terhadap tatanan alam akan berdampak pada kehidupan umat manusia. Agar penguasaan alam semesta tidak bertampak pada perusakan, maka penguasaan terhadap ilmu pengetahuan perlu dibaringi dengan norma dan etika.
Ilmuwan harus mempunyai norma dan etika. Tanpa norma dan etika, ilmu pengetahuan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi keserakahan orang-orang tertentu yang lebih kuat Tujuan ilmu pengetahuan adalah untuk menciptakan kesejahteraan umat manusia dengan tetap mempertimbangan harmoni antara kehidupan umat manusia dan alam sekitarnya.[5]

BAB III
PENUTUP
      A.    KESIMPULAN
�strategi pengembangan ilmu� dewasa ini terdapat adanya tiga macam pendapat. Pertama,pendapat yang menyatakan bahwa ilmu berkmbang dala otonomi dan tertutup,dalam arti pengaruh konteks di batasi atau bahkan di singkirkan, �sciencefor the sake of scienceonly� merupakan semboyan yang sering di dengungkan. Kedua,pendapat  yang menyatakan bahwa ilmu lebur dalam konteks,tidak hanya memberikan refleksi, bahkan juga memberikan justikasi, dengan ilmu ini cendrung memasuku awasan untuk menjadikan dirinya sebagai ideologi, ketiga, pendapat yang menyatakan ilmu dan konteks saling meresapi dan saling memberi pengaruh untuk menjaga agar dirinya beserta temuan- temuannya tidak terjebak dalam kemiskinan relevansidan aktualitasnya

      B.     SARAN
Saran dari makalah ini yaitu agar penulis dapat menambah literatur lain mengenai pengertian istilah-istilah penting yang terdapat dalam tulisan agar pembaca dapat mudah memahami

DAFTAR PUSTAKA
Eko Ari Widodo, Filsafat Ilmu, Pamekasan: Stain pmk Peress, 2009.
Misnal Munir,  Filsafat Ilmu, Yogyakarta: Pustaka belajar, 2012.
Aceng Rachmat, Filsafat Ilmu Lanjut, Jakarta: Kencana, 2011.

[1] Eko Ari Widodo, Filsafat Ilmu, (Pamekasan:Stain pmk Peress, 2009), hlm.
[2] Misnal Munir,  Filsafat Ilmu, (Yogyakarta: Pustaka belajar, 2012), hlm. 173
[3] Misnal Munir,  Filsafat Ilmu, (Yogyakarta: Pustaka belajar, 2012), hlm. 174
[4] Ibid, hlm. 177
[5] Aceng Rachmat, Filsafat Ilmu Lanjut, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm