Tuesday 21 June 2016

STRATEGI PEBISNIS MEBEL UKIR KARDULUK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN PASAR DI KECAMATAN PRAGAAN KABUPATEN SUMENEP




STRATEGI PEBISNIS MEBEL UKIR KARDULUK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN PASAR DI KECAMATAN PRAGAAN KABUPATEN SUMENEP

ARTIKEL

MAL’ATUL HASANAH
NIM. 18201202020132


ABSTRAK
Mal’atul Hasanah. 2016. “Strategi Pebisnis Mebel Ukir Karduluk dalam Menghadapi Persaingan Pasar di Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep”.Skripsi,  Program Studi Perbankan Syariah. Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam, Pembimbing: H. Achmad Mulyadi, M. Ag.
Kata Kunci: Strategi, Pebisnis Mebel, Persaingan Pasar
Bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Secara umum kegiatan ini ada di masyarakat, dan ada dalam industri. Dalam era persaingan yang kompetitif dalam dunia bisnis, maka pebisnis secara berkala dan berkesinambungan harus mengetahui dan memantau setiap gerak-gerik pesaingnya, tujuan dari semua ini adalah agar pebisnis dapat mengidentifikasi keunggulan pesaing serta letak kekurangannya. Fakta yang terjadi di daerah Karduluk adalah banyak pengusaha mebel yang masih tetap dapat memproduksi barang-barang mebel dan tetap laku dipasaran. Padahal mayoritas penduduknya adalah pengusaha mebel, dalam keadaan yang seperti ini pastilah seorang pengusaha saling berlomba-lomba dalam mendapatkan konsumen atau pelanggan yang banyak.Persaingan yang terjadi antara sesama pengusaha mebel dalam memperebutkan posisi pasar yang terjadi, membuat para pengusaha harus semakin bekerja keras supaya produk yang dihasilkan semakin baik serta mendapatkan respon yang baik pula dari  konsumen.
Ada tiga fokus yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, 1.Bagaimana Pebisnis membangun perusahaan dalam meningkatkan market share, 2. Bagaimana cara Pebisnis mebel ukir mempertahankan bisnisnya agar tetap meraih produk yang unggul, 3. Bagaimana Pebisnis mebel memaksimalkan pendapatan perusahaan dan menjaga kualitas produknya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan(field research). Sedangkan sumber datanya adalah para Pebisnis mebel, serta konsumen. Dalam pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, adapun tehnik pengecekan datanya menggunakan triangulasi yaitu triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama,Cara Pebisnis mebel ukir di Desa Karduluk Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep dalam membangun bisnisnya untuk meningkatkan market shareadalah dengan membuat suatu perencanaan terlebih dahulu sebelum menciptakan suatu produk, mengorganisasikan karyawan dalam hal pembagian kerja sesuai dengan keahliannya, cara atau strategi yang digunakan adalah berusaha mengetahui kelebihan dan kelemahan pesaingnya, serta dalam mengatasi suatu implementasi rencana yang terdapat suatu kendala adalah tergantung dari apa yang menjadi kendalanya.Kedua, Cara Pebisnis mebel ukir dalam mempertahankan bisnisnya agar tetap meraih produk yang unggul adalah dengan memakai bahan baku yang berkualitas pada saat pembuatan produk, produk-produk yang diciptakan oleh pebisnis memiliki keunikan tersendiri, penentuan harga ialah dengan mengikuti perkembangan pasar serta dapat dijangkau oleh pembeli, senantiasa mempertahankan pelanggan lama, serta selalu berusaha agar mendapatkan pelanggan baru. Ketiga, Cara Pebisnis mebel ukir dalam memaksimalkan pendapatan perusahaan adalah dengan menggunakan bahan baku yang berkualitas serta memilih karyawan yang profesional dalam pengerjaan mebel, produk yang berhasil diciptakan oleh pebisnis Desa Karduluk termasuk produk yang berkualitas, kesejahteraan serta hubungan baik dengan tukang harus dijaga oleh pebisnis.
PENDAHULUAN
A.    Konteks Penelitian
Dalam era persaingan yang kompetitif dalam dunia bisnis, maka pebisnis secara berkala dan berkesinambungan harus mengetahui dan memantau setiap gerak-gerik pesaingnya. Informasi mengenai pesaing ini dapat dicari melalui berbagai cara, baik melalui media pemasaran yang dimiliki oleh pebisnis ataupun dari sumber  informasi lainnya. Tujuan dari semua ini adalah agar pebisnis dapat mengidentifikasi keunggulan pesaing serta letak kekurangannya. Dengan mengetahui keunggulan dan kekurangan pesaing, maka pebisnis dapat mengatur strategi pemasaran yang tepat dalam menghadapi pesaing.[1]
Desa Karduluk terkenal secara luas sebagai penghasil mebel yang sangat terkesan di MadurasepertiJepara di Jawa, karena mayoritas masyarakat di Desa Karduluk memperoleh penghasilan dari kreativitas mereka dalam mengolah kayu yang ada menjadi suatu barang yang unik dan menarik. Beberapa produk yang diproduksi antara lain seperti lemari, dipan, kursi, pintu dan barang-barang lain yang berbahan kayu berkualitas. Semuanya memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda.
Dalam pemasaran produk mebel, pebisnis harus pandai membaca situasi pasar sekarang dan di masa yang akan datang. Artinya pebisnis harus cepat tanggap terhadap apa yang diinginkan dan apa yang dibutuhkan konsumen, kemudian kapan dan di mana dibutuhkannya. Dalam  hal ini produsen harus mampu menciptakan produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen secara tepat waktu. Di samping itu, pebisnis harus mampu mengkomunikasikan keberadaan dan kelebihan produk dibandingkan dengan produk lainnya dari pesaing.
Fakta yang terjadi di daerah Karduluk adalah banyak pebisnis mebel yang masih tetap dapat memproduksi barang-barang mebel dan tetap laku dipasaran. Padahal seperti yang telah dijelaskan diatas mayoritas penduduknya adalah pebisnis mebel, dalam keadaan yang seperti ini pastilah seorang pebisnis saling berlomba-lomba dalam mendapatkan konsumen atau pelanggan yang banyak.
Usaha mebel yang sedang berkembang di Desa Karduluk ini dituntut untuk terus variatif dan dapat memenuhi keinginan konsumen. Mereka menyadari bahwa konsumen merupakan aset yang paling berharga dalam memperlancar bisnis mereka, karena tanpa konsumen produk yang telah diproduksi tidak akan dapat memperoleh keuntungan atau hasil yang ujung-ujungnya akan mempengaruhi terhadap kesejahteraan hidup mereka.
Setiap pebisnis mebel mempunyai cara tersendiri dalam memproduksi serta memasarkan hasil dari produk mebelnya, seperti pada salah satu pebisnis yang sempat saya amati, mereka memproduksi dengan cara memilih karyawan yang telaten dalam hal pembuatan mebel. Semua ini mereka lakukan guna mendapatkan hasil yang baik pula, menurut mereka hasil mebel yang baik juga dipengaruhi oleh seorang karyawan yang baik (telaten).
Pembuatan produk yang bervariasi dilakukan oleh para pebisnis di Karduluk untuk mempertahankan kualitas mebel Karduluk dengan pesaing dari luar.
B.     Fokus Penelitian
Berdasarkan konteks penelitian diatas, maka fokus penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana pebisnis membangun perusahaan dalam meningkatkan market share?
2.      Bagaimana cara Pebisnis mebel ukir mempertahankan bisnisnya agar tetap meraih produk yang unggul?
3.      Bagaimana Pebisnis mebel memaksimalkan pendapatan perusahaan?
C.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui bagaimana pebisnis membangun perusahaan dalam meningkatkan market share
2.      Untuk mengetahui bagaimana cara Pebisnis mebel ukir mempertahankan bisnisnya agar tetap meraih produk yang unggul
3.      Untuk mengetahui bagaimana Pebisnis mebel memaksimalkan pendapatan perusahaan





KAJIAN PUSTAKA
A.    Kajian Teoritik Tentang Strategi dan Bisnis dalam Persaingan Pasar
1.      Pengertian Strategi dan Bisnis
a.      Pengertian Strategi
Strategi adalah suatu rencana aksi yang menyelaraskan sumber-sumber dan komitmen organisasi untuk mencapai kinerja unggul.[2]Di dalam perusahaan ada dua tingkatan strategi yaitu: strategi perusahaan secara keseluruhan (korporasi) dan strategi unit bisnis. dalam strategi tingkat korporasi menyangkut masalah dalam bisnis apa perusahaan berada dan apa bisnis utama perusahaan. Perusahaan dapat digolongkan dalam tiga kategori berikut:
1)      Bisnis tunggal, yaitu perusahaan yang bergerak dalam satu lini bisnis saja.
2)      Diversifikasi yang berhubungan, yaitu perusahaan yang bergerak dalam beberapa bisnis dan bisnis tersebut memanfaatkan kemampuan inti perusahaan.
3)      Bisnis yang tidak ada hubungannya, yaitu perusahaan yang bergerak dalam suatu bisnis yang berbeda-beda dan bisnis yang satu tidak ada hubungannya dengan bisnis yang lainnya.
Sedangkan dalam strategi tingkat unit bisnis menyangkut masalah apa misi unit bisnis dan keunggulan kompetitif apa yang diandalkan dalam menjalankan misi tersebut. Opsi strategi umum yang diterapkan adalah salah satu dari strategi berikut:
1)      Dibangun (build), yaitu yang bertujuan untuk meningkatkan market share perusahaannya.
2)      Dipertahankan (hold), yaitu stragi mempertahankan market share unit bisnis dan posisi persaingan.
3)      Dipanen (harvest), yaitu strategi yang bertujuan untuk memaksimalkan pendapatan dan aliran kas jangka pendek.
4)      Dilepas (divest), yaitu, mengindikasikan suatu misi yang memutuskan untuk menarik diri dari bisnis melalui proses likuidasi atau dijual.[3]
b.      Pengertian Bisnis
Menurut Skinner yang dikutip oleh Pandji Anoraga, bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat.
Tujuan sangat diperlukan bagi setiap bisnis agar tetap beroperasi dan memiliki kelangsungan hidup. Ada beberapa tujuan bisnis, diantaranya adalah:
1)      Mencari keuntungan/profit
2)      Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
3)      Pertumbuhan perusahaan
4)      Tanggung jawab sosial
2.      Membangun Bisnis dalam Meningkatkan Market Share
Suatu organisasi didasarkan atas empat dasar fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
a.      Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses manajemen untuk menetapkan sasaran dan tujuan organisasi dan menentukan cara terbaik untuk mencapainya.[4]
  Dalam suatu rencana ditetapkanlah “tujuan yang ingin dicapai dan pedoman-pedoman untuk mencapai tujuan itu”. Perencanaan dan rencana sangat penting karena:
1)      Tanpa perencanaan dan rencana berarti tidak ada tujuan yang ingin dicapai.
2)      Tanpa perencanaan dan rencana tidak ada pedoman pelaksanaan sehingga banyak pemborosan.
3)      Rencana adalah dasar pengendalian, karena tanpa ada rencana pengendalian tidak dapat dilakukan.
4)      Tanpa perencanaan dan rencana berarti tidak ada keputusan dan proses manajemenpun tidak ada.[5]
b.      Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi.[6]
c.       Pengarahan (Directing)
Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.[7]
d.      Pengawasan (Controlling)
Dengan pengawasan dapat mengetahui bidang apa saja yang kinerjanya baik, cukup atau kurang sehingga dapat segera dilakukan tindakan perbaikan, penyesuaian ataupun pemberian insentif/penghargaan bagi yang berkinerja baik tersebut.[8]
3.      Mempertahankan Bisnis untuk dapat Memperoleh Produk yang unggul
Sedangkan mempertahankan bisnis, pengusaha haruslah pandai dalam hal memasarkan serta memproduksi suatu produk yang dapat diterima oleh pasar.
a.       Manajemen Produk
Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kepuasan konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk fisik produk, melainkan satu paket kepuasan yang didapat dari pembelian produk. Kepuasan tersebut merupakan akumulasi kepuasan fisik, psikis, simbolis, dan pelayanan yang diberikan oleh produsen.[9]
Suatu produk harus terus dikembangkan agar dapat bertahan di pasar dan memenangkan persaingan. Bahkan produk-produk yang telah populer tetap memerlukan pembaharuan. Proses pengembangan produk baru dapat dilakukan sebagai berikut:
1)      Gagasan produk.
2)      Penyaringan idea.
3)      Pengujian konsep.
4)      Test produk dan test pemasaran.
b.      Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah semua kegiatan yang menyangkut perencanaan dan pengendalian terhadap aliran barang dari produsen ke konsumen.
Berikut ini tujuan suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasaran, antara lain:
a)      Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan akan suatu produk atau jasa.
b)      Dalam rangka memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu produk atau jasa.
c)      Dalam rangka memberikan kepuasan semaksimal mungkin terhadap pelanggannya.
d)     Dalam rangka meningkatkan penjualan dan laba.
e)      Dalam rangka ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing.
f)       Dalam rangka memperbesar kegiatan usaha.[10]
c.       Evolusi Konsep Pemasaran (Orientasi Perusahaan dalam Menghadapi Saingan)
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa manajemen pemasaran berarti bagaimana seseorang menggunakan ilmu manajemen dalam usaha pemasaran. Ini berarti mengaplikasikan fungsi-fungsi manajemen dalam pemasaran, agar tujuan pemasaran dapat tercapai secara memuaskan. Dalam perkembangan pemasaran dari sejak dulu sampai sekarang konsep pemasaran ini sudah mengalami evolusi. Evolusi ini muncul sejalan dengan orientasi yang dilakukan perusahaan dalam menghadapi persaingan. Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut:[11]
1)      Konsep Produksi (Production Concept)
2)      Konsep Produk (Product Concept)
3)      Konsep Penjualan (Selling Concept)
4)      Konsep Pemasaran (Marketing Concept)
4.      Pasar Persaingan
Dalam persaingan, diperlukan suatu kejelasan apakah perusahaan akan menempatkan dirinya sebagai pemimpin, sebagai penantang ataukah pengikut. Perlu pula ketegasan langkah yang harus dilaksanakan sesuai dengan sifat dan bentuk pasar yang dihadapi.[12]
METODE PENELITIAN
A.    Pendekatan dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian lapangan (field research)dengan pendekatan kualitatif.
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti ingin mengetahui apa yang dilakukan oleh para pebisnis mebel dalam memenangkan persaingan pasar. Selain itu, pendekatan kualitatif dapat memudahkan peneliti secara langsung, karena pendekatan kualitatif ini mengharuskan peneliti untuk ikut terlibat.
B.     Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif ini sangat dibutuhkan. Hal ini karena untuk mendapatkan seluruh data yang perlukan oleh peneliti dalam penelitian ini. Peneliti akan langsung mendatangi para pengusaha atau pebisnis mebel untuk menanyakan secara langsung mengenai bagaimana pebisnis membangun serta mempertahankan bisnisnya sehingga akhirnya dapat memenangkan persaingan pasar.
C.    Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Desa Karduluk yang berada diantara Aeng Panas dan Kapedi. Peneliti memilih Desa Karduluk sebagai lokasi untuk melakukan penelitian dikarenakan mayoritas penduduk Desa Karduluk mempunyai profesi sebagai pengusaha/pebisnis mebel.
D.    Sumber Data
Untuk dapat memperoleh sumber data dalam penelitian ini, maka peneliti harus pandai menyusun kata-kata serta tindakan pada saat peneliti terjun langsung ke lapangan. Menyusun kata-kata yang dimaksud adalah bagaimana peneliti pandai menyusun pertanyaan kepada informan mengenai persaingan pasar yang terjadi pada pebisnis mebel di Karduluk.
Sedangkan untuk data primer peneliti melakukan tiga cara yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.
E.     Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif ada 3 (tiga) cara, yaitu: wawancara (interview), observasi (pengamatan), dan analisis dokumen.[13] Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.      Observasi
Peneliti melakukan observasi mengenai bisnis mebel selama kurang lebih satu bulan setengahdan peneliti melakukan pengamatan secara langsung mulai dari pebisnis dalam memproduksi produk mebelnya sampai produk-produk yang dihasilkan.
2.      Wawancara
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur, karena dengan menggunakan wawancara semi tersetuktur  ini peneliti lebih terarah ketika mengajukan pertanyaan kepada informan selain itu peneliti juga dapat mengembangkan kembali pertanyaan-pertanyaan yang sudah dipersiapkan apabila peneliti belum puas dari informasi yang diperoleh dari informan sehingga akhirnya peneliti memperoleh data secara mendalam dan juga valid.
3.      Dokumentasi
Analisis dokumen atau dokumentasi berarti cara pengumpulan data dengan mencatat data yang sudah ada.[14]Metode ini digunakan oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan atau menggambarkan objek penelitian, yakni kondisi produk mebel di Desa Karduluk serta persaingan pasar mebelnya.Dalam proses dokumentasi peneliti dapat mengamati proses pembuatan produk mebel dengan cara merekam (video) pada saat pebisnis melakukan pembuatan mebel, peneliti juga memotret berbagai jenis dari produk mebel yang ada di Desa Karduluk.
F.     Analisis Data
Analisis data dalam metode penelitian kualitatif dilakukan secara terus-menerus dari awal hingga akhir penelitian; dengan induktif; dan mencari pola, model, tema serta teori.[15]
G.    Pengecekan Keabsahan Data
Triangulasi sumber ini dapat dicapai dengan jalan:
1.        Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
2.        Membandingkan dengan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
3.        Membandingkan dengan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.
4.        Membandingkan keadaan dan perspektif seorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain.
5.        Membandingkan hasil wawancara dengan suatu yang berkaitan.[16]
H.    Tahap-Tahap penelitian
Tahap-tahap penelitian yang di tempuh dalam penelitian ini di kategorikan menjadi 3 tahap:[17]
1.      Tahap pra lapangan
2.      Tahap pekerjaan lapangan
3.      Tahap penyusunan laporan
PAPARAN DATA, TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Profil Desa Karduluk
1.      Sejarah Desa
Dari berbagai sumber yang telah kami telusuri dan digali, asal usul Desa Karduluk memiliki 2 versi. Pertama : kata Karduluk berasal dari kata “Sekar” dan “Duluk” Sekar artinya “Bunga” dan Duluk artinya “Subur” . dari kedua kata tersebut Karduluk mempunyai arti Bunga yang Tumbuh Subur. Untuk cerita ini tidak ada yang tahu Sekarduluk menjadi Karduluk.
Kedua : Karduluk berasal dari kata “Ngekar (Areka “ Madura)” yang berarti Membuat Sketsa Ukiran, dan kata “Duluk” mempunyai makna Subur/Indah. Dan hal ini juga bersangkutan dengan legenda yang sudah mengakar di masyarakat.[18]
2.      Perekonomian Desa
Kegiatan Sosial Ekonomi masyarakat Desa Karduluk  yang merupakan pendukung utama terhadap perkembangan perekonomian masyarakat dan menjadi salah satu usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Kegiatan ekonomi yang berkembang di Desa Karduluk  di pengaruhi oleh kegiatan sosial keagamaan yang sebagian besar diikuti oleh unsur pemuda, tokoh agama, kaum perempuan dan lain-lain dan dapat dijadikan wahana transfer pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan berkesinambungan, sehingga diharapkan dapat menjadi embrio bagi kelanjutan pembangunan Desa Karduluk .
Adapun sarana prasarana pendukung kegiatan ekonomi yang ada di Desa Karduluk  diantaranya :
a.       Koperasi Simpan Pinjam                           :1 Unit
b.      Pasar Tradisional                                       :3 Unit
c.        Kelompok Simpan Pinjam                       : 8 Kelompok
d.      Usaha Tambak                                          :  0 Unit
e.        Usaha Angkutan                                      : 50 Unit
f.        Industri Rumah Tangga/Jahit/Meubel      : 300 Unit
g.      Perdagangan/Toko/Kios/Warung              : 500 unit
h.       Kelompok Tani                                        : 21 Kelompok
i.        Kelompok Perikanan                                 : 0 Kelompok
j.        Usaha Jasa Service Sepeda Motor            : 3 Unit
k.       Usaha Jasa Service Elektonika                 : 4 Unit.[19]
3.      Potensi Desa
a.       Pertanian   : Jagung, Kacang tanah, Kedelai
b.      Perkebunan           :Tembakau, Jati, Aksia, Sengon, Siwalan, dan Kelapa
c.       Peternakan            : Sapi, Kambing, Ayam
d.      Pertambangan       : Batu
e.       Ekonomi    : Mebel, seperti membuat Lemari, Kursi, Difan, dll.[20]
B.     Paparan Data
1.      Cara Pebisnis Membangun Perusahaan dalam Meningkatkan Market Share
Membangun suatu perusahaan dalam meningkatkan market share artinya suatu perusahaan harus memahami akan manajemen bisnis. Dalam mengatasi suatu implementasi rencana yang tidak sesuai harapan tersebut adalah tergantung dari kendala apa yang dihadapi. Misalnya apabila kendala yang dihadapi adalah dalam hal keuangan atau modal maka kebanyakan pebisnis meminjam ke Bank serta ada pula yang menggadaikan perhiasan istrinya. Hal seperti ini mereka lakukan supaya bisnis mebel mereka tetap berjalan. Apabila kendalanya ada di tukang, misalnya tukang sakit atau tukang tidak becus dalam menyelesaikan pekerjaannya, maka pebisnis mencari penggati tukang yang baru.
2.      Cara Pebisnis Mebel Ukir dalam Mempertahankan Bisnisnya agar Tetap Meraih Produk yang Unggul.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti akan memaparkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada pengusaha/pebisnis mebel di Desa Karduluk Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep mengenai “cara pebisnis mempertahankan bisnisnya agar tetap memperoleh produk yang unggul”. Adapun cara pebisnis dalam  menciptakan suatu produk baru sehingga nantinya dapat meningkatkan kualitas produk dimata konsumen bermacam-macam.
Pelanggan bukan hanya harus dipertahankan, akan tetapi juga harus ditingkatkan supaya laba yang diperoleh perusahaan juga bertambah. Banyak cara yang dilakukan oleh pebisnis dalam mendapatkan lebih banyak lagi pelanggan. Cara-cara mereka diantaranya seperti: mempertahankaan kualitas produk, sering mengikuti pameran-pameran, pemasarannya harus lebih ditingkatkan lagi, bisa melalui media sosial, mempromosikannya secara langsung kepada konsumen, mengembangkan karakteristik khusus pada produk (memiliki kelebihan dari produk pesaing) serta kreatifitas dalam merubah-ubah model juga menjadi cara mereka dalam memperbanyak pelanggan.
Hasil pengamatan peneliti bahwa tampak proses pembuatan mebel di Desa Karduluk yang dilakukan oleh para pebisnis dalam mempertahankan bisnisnya agar tetap memperoleh produk yang unggul adalah dengan cara memakai bahan baku yang berkualitas serta pebisnis juga mengerjakannya dengan sehalus mungkin.[21]
Hasil dokumentasi yang dilakukan peneliti mengenai foto pada saat pembuatan mebel.[22]
3.      Cara Pebisnis Mebel Memaksimalkan Pendapatan Perusahaan
Para pebisnis dalam memaksimalkan pendapatan memiliki cara yang berbeda-beda.Suatu perusahaan harus selalu dijaga kualitasnya agar pendapatan yang diperoleh tidak akan merosot serta agar tidak dapat tertandingi dengan perusahaan atau pebisnis yang lain. Cara yang dilakukan oleh pebisnis Karduluk agar perusahaan atau bisnisnya tetap terjaga adalah dengan senantiasa menjaga kenyamanan dan menjalin kerjasama yang baik dengan para karyawan (tukang)nya.
4.      Pengungkapan Konsumen Mengenai Perbedaan Produk  Mebel Desa Karduluk dengan Produk yang Lain.
Perbedaan produk mebel desa Karduluk dengan produk yang lain dapat diketahui sesuai dengan ungkapan konsumen yang memilih produk Karduluk daripada produk yang lain.
Berdasarkan wawancara terhadap konsumen yang membeli produk mebel di Desa Karduluk dapat diambil kesimpulan bahwa produk mebel Karduluk dibandingkan dengan mebel hasil produksi Desa lain adalah terletak pada bahan bakunya yang berkualitas serta produk yang dihasilkan juga sangat halus dan produknya bertahan lama karena kayu yang digunakan tebal.


C.    Temuan Penelitian
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari hasil wawancara dan dokumentasi dapat diperoleh beberapa temuan-temuan. Hasil temuan yang bisa dilaporkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Cara Pebisnis membangun perusahaan dalam meningkatkan Market Share sebagai berikut:
a.       Para pebisnis sebelum membuat atau menciptakan suatu produk terlebih dahulu membuat suatu perencanaan, bagi mereka perencanaan adalah suatu langkah awal untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
b.      Dalam hal mengorganisasikan karyawan dalam pembagian kerja, para pebisnis membaginya sesuai dengan keahlian yang dimiliki oleh masing-masing karyawan atau tukang serta pebisnis juga sebisa mungkin menjaga kenyamanan dari setiap karyawannya agar pada saat proses pembuatan produk dapat sesuai dengan apa yang diharapkan.
c.       Para pebisnis mebel Karduluk dalam membangun bisnisnya dengan menggunakan strategi atau cara membuat perencanaan (planning) sebelum mereka menciptakan produk seperti menentukan sasaran yang nantinya akan membeli produk ciptaannya serta para pebisnis berusaha mengetahui kelebihan dan kelemahan yang dimiliki pesaingnya.
d.      Cara yang dilakukan pebisnis untuk mengatasi implementasi rencana yang terdapat suatu kendala adalah tergantung dari apa yang menjadi kendalanya. Apabila yang menjadi kendala adalah dalam hal modal, para pebisnis kebanyakan meminjam modal ke Bank serta ada juga yang menggadaikan perhiasan istrinya untuk menutupi kekurangan modal tersebut. Sedangkan apabila kendalanya adalah menyangkut karyawan (tukang) maka pebisnis mencari karyawan pengganti.
2.      Cara Pebisnis mebel ukir dalam mempertahankan bisnisnya agar tetap meraih produk yang unggul sebagai berikut:
a.       Para pebisnis dalam menciptakan produk mebelnya ialah dengan menggunakan bahan baku yang berkualitas. Hal ini mereka lakukan untuk dapat memperoleh produk yang unggul
b.      Produk-produk yang diciptakan oleh pebisnis memiliki keunikan masing-masing. Seperti: Pengerjaan dalam pembuatan produk dibuat sehalus mungkin agar dapat menarik pelanggan, meminimalis dalam penciptaan produk, terletak pada proses pengecatan, ukiran serta model-model yang diciptakan
c.       Penentuan harga ditentukan dengan mengikuti perkembangan pasar kayu, apabila harga bahan baku mahal maka penentuan hargapun harus mahal pula.
d.      Dalam hal mempertahankan pelanggan pebisnis menerapkan berbagai perbuatan, seperti: menerapkan etika yang baik kepada pelanggan (dalam artian harus bersikap jujur), senantiasa memelihara kepuasan konsumen, serta mutu produk harus selalu dipertahankan.
e.       Sedangkan untuk menciptakan atau mencari pelanggan baru, para pebisnis melakukan beberapa hal diantaranya: mempertahankan kualitas produk, sering mengikuti berbagai pameran-pameran, mempromosikan lewat media sosial, mengembangkan karakteristik khusus pada produk yang diciptakan, serta kreatifitas dalam merubah-ubah model selalu diperhatikan.
3.      Cara-cara Pebisnis mebel Karduluk dalam hal memaksimalkan pendapatan perusahaan antara lain adalah sebagai berikut:
a.       Para pebisnis agar perusahaannya tetap memiliki produk yang berkualitas adalah dengan menggunakan bahan baku yang berkualitas pula serta memilih karyawan yang profesional dalam proses pengerjaan mebel
b.      Produk yang dihasilkan oleh para pebisnis Desa Karduluk semuanya adalah termasuk produk yang berkualitas karena bahan yang mereka gunakan adalah yang berkualitas pula.
c.       Kenyaman dan kesejahteraan serta hubungan baik dengan karyawan selalu diperhatikan oleh para pebisnis, karena bagi mereka karyawan adalah hal yang paling penting dalam suatu perusahaan, apabila karyawan tidak diperhatikan kenyamanan serta kesejahteraannya maka akan berakibat pada produk yang dihasilkan.
4.      Pengungkapan konsumen mengenai perbedaan produk  mebel Desa Karduluk dengan produk yang lain adalah sebagai berikut:
a.       Bahan yang digunakan adalah bahan yang berkualitas, seperti dengan memakai kayu jati yang tidak dicampur dengan kayu lain. Sedangkan produk lain kebanyakan dalam pembuatannya dicampur dengan memakai kayu “membeh” dan sangat tipis pada saat pemotongan kayunya sehingga dapat menyebabkan barang cepat rusak.
b.      Barang yang dihasilkan tidak cepat rusak atau bertahan lama ketimbang barang yang dihasilkan oleh luar Desa Karduluk.
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang strategi pebisnis mebel ukir dalam menghadapi persaingan pasar di Desa Karduluk Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Cara Pebisnis Membangun Perusahaan dalam Meningkatkan Market Share adalah dengan membuat suatu perencanaan terlebih dahulu sebelum menjalankan bisnis. Disamping itu, pengorganisasian karyawanpun juga menjadi hal terpenting pada saat ingin membangun suatu perusahaan untuk meningkatkan market share, pengorganisasian karyawan harus sesuai dengan keahlian yang dimiliki oleh masing-masing karyawan serta harus senantiasa menjaga kenyamanannya, strategi atau cara yang digunakan pebisnis adalah dengan membuat suatu perencanaan (planning) sebelum mereka menciptakan produk seperti menentukan target sasaran yang nantinya akan membeli produk ciptaannya serta para pebisnis berusaha mengetahui kelebihan dan kelemahan yang dimiliki pesaingnya. Sedangkan apabila ada suatu rencana yang tidak sesuai harapan maka pebisnis menanggapinya dengan cara yang berbeda-beda tergantung dari kendala yang dihadapi.
2.      Cara yang dilakukan oleh pebisnis mebel ukir di Desa Karduluk dalam mempertahankan bisnisnya agar tetap meraih produk yang unggul adalah dengan menggunakan bahan baku yang berkualitas pada saat proses pembuatan, serta barang yang dihasilkan oleh pebisnis di Desa Karduluk mempunyai keunikan tersendiri. Penentuan harga barang mebel yang dihasilkan ditentukan sesuai dengan perkembangan pasar kayu, apabila kayu mahal maka harga barangpun juga akan mahal. Mempertahankan dan menciptakan pelanggan baru juga termasuk dalam cara yang dilakukan pebisnis dalam mempertahankan bisnisnya, hal ini dikarenakan apabila pelanggan masih tetap bertahan membeli produk kita berarti pebisnis telah berhasil dalam mempertahankan bisnis khususnya dalam hal mempertahankan produk yang unggul.
3.      Cara Pebisnis Mebel Memaksimalkan Pendapatan Perusahaan adalah dengan menggunakan bahan baku yang berkualitas serta karyawannyapun juga memilih karyawan yang profesional dalam pembuatan mebel, produk yang dihasilkan adalah produk yang berkualitas serta Kenyamanan dan kesejahteraan serta hubungan baik dengan karyawan selalu diperhatikan oleh para pebisnis, karena bagi mereka karyawan adalah hal yang paling penting dalam suatu perusahaan, apabila karyawan tidak diperhatikan kenyamanan serta kesejahteraannya maka akan berakibat pada produk yang dihasilkan.
4.      Pengungkapan Konsumen Mengenai Perbedaan Produk  Mebel Desa Karduluk dengan Produk yang Lain adalah terletak pada barangnya yang lebih berkualitas karena kayunya memakai kayu jati, tidak cepat rusak dan bertahan lama.


[1]Dyah Sawitri, Ekonomi Mikro dan Implementasinya (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), hlm. 1
[2]Leonardus Saiman, Kewirausahaan Teori, Praktik, dan Kasus-Kasus (Jakarta: Salemba Empat, 2009), hlm. 124
[3]Ibid, hlm. 360
[4]Eddy Soeryanto Soegoto, Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009), hlm. 84
[5]Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 91
[6]Nashar, Manajemen Sumber Daya, hlm. 21
[7]Ibid, hlm. 22
[8]Eddy Soeryanto Soegoto, Entrepreneurship, hlm. 86
[9]Eddy Soeryanto Soegoto, Entrepreneurship, hlm. 162.
[10]Ibid, hlm. 52
[11]Buchari Alma, Pengantar Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 289
[12]Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis, hlm. 189
[13]Buna’I, Buku Ajar, Metodelogi Penelitian Pendidikan (Pamekasan:  STAIN Pers, 2006), hlm. 101.
[14]Ibid, hlm. 98
[15]Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif, hlm. 45
[16]Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 330-331
[17]Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Posdakarya, 2014), hlm. 127
[18]Dokumen Monografi Desa Karduluk, hlm. 1-2
[19]Ibid, hlm. 22
[20]Ibid, hlm. 27
[21]Observasi Langsung pada hari Jum’at, 01 april 2016, di Palakoan Para Pebisnis di Desa Karduluk.
[22]Dokumentasi pada hari Rabu, 06 April 2016, di Palakoan Pebisnis di Desa Karduluk.