STRATEGI
PEBISNIS MEBEL UKIR KARDULUK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN PASAR DI KECAMATAN
PRAGAAN KABUPATEN SUMENEP
ARTIKEL
MAL’ATUL HASANAH
NIM. 18201202020132
ABSTRAK
Mal’atul Hasanah. 2016. “Strategi
Pebisnis Mebel Ukir Karduluk dalam Menghadapi Persaingan Pasar di Kecamatan
Pragaan Kabupaten Sumenep”.Skripsi, Program Studi Perbankan Syariah. Jurusan
Ekonomi dan Bisnis Islam, Pembimbing: H. Achmad Mulyadi, M. Ag.
Kata Kunci: Strategi, Pebisnis Mebel,
Persaingan Pasar
Bisnis ialah
suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual
barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat. Secara umum kegiatan ini ada di masyarakat, dan ada dalam industri.
Dalam era persaingan yang kompetitif dalam dunia bisnis, maka pebisnis secara
berkala dan berkesinambungan harus mengetahui dan memantau setiap gerak-gerik
pesaingnya, tujuan dari semua ini adalah agar pebisnis dapat mengidentifikasi
keunggulan pesaing serta letak kekurangannya. Fakta yang terjadi di daerah
Karduluk adalah banyak pengusaha mebel yang masih tetap dapat memproduksi
barang-barang mebel dan tetap laku dipasaran. Padahal mayoritas penduduknya
adalah pengusaha mebel, dalam keadaan yang seperti ini pastilah seorang pengusaha
saling berlomba-lomba dalam mendapatkan konsumen atau pelanggan yang
banyak.Persaingan yang terjadi antara sesama pengusaha mebel dalam
memperebutkan posisi pasar yang terjadi, membuat para pengusaha harus semakin
bekerja keras supaya produk yang dihasilkan semakin baik serta mendapatkan
respon yang baik pula dari konsumen.
Ada tiga fokus
yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, 1.Bagaimana
Pebisnis membangun perusahaan dalam meningkatkan market share, 2. Bagaimana
cara Pebisnis mebel ukir mempertahankan bisnisnya agar tetap meraih produk yang
unggul, 3. Bagaimana Pebisnis mebel memaksimalkan pendapatan perusahaan dan
menjaga kualitas produknya.
Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif, dan jenis penelitian ini adalah penelitian
lapangan(field research). Sedangkan sumber datanya adalah para Pebisnis
mebel, serta konsumen. Dalam pengumpulan datanya menggunakan wawancara,
observasi, dokumentasi, adapun tehnik pengecekan datanya menggunakan triangulasi
yaitu triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama,Cara Pebisnis
mebel ukir di Desa Karduluk Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep dalam membangun
bisnisnya untuk meningkatkan market shareadalah dengan membuat suatu
perencanaan terlebih dahulu sebelum menciptakan suatu produk, mengorganisasikan
karyawan dalam hal pembagian kerja sesuai dengan keahliannya, cara atau
strategi yang digunakan adalah berusaha mengetahui kelebihan dan kelemahan
pesaingnya, serta dalam mengatasi suatu implementasi rencana yang terdapat suatu
kendala adalah tergantung dari apa yang menjadi kendalanya.Kedua, Cara
Pebisnis mebel ukir dalam mempertahankan bisnisnya agar tetap meraih produk
yang unggul adalah dengan memakai bahan baku yang berkualitas pada saat
pembuatan produk, produk-produk yang diciptakan oleh pebisnis memiliki keunikan
tersendiri, penentuan harga ialah dengan mengikuti perkembangan pasar serta
dapat dijangkau oleh pembeli, senantiasa mempertahankan pelanggan lama, serta
selalu berusaha agar mendapatkan pelanggan baru. Ketiga, Cara Pebisnis
mebel ukir dalam memaksimalkan pendapatan perusahaan adalah dengan menggunakan
bahan baku yang berkualitas serta memilih karyawan yang profesional dalam
pengerjaan mebel, produk yang berhasil diciptakan oleh pebisnis Desa Karduluk termasuk
produk yang berkualitas, kesejahteraan serta hubungan baik dengan tukang harus
dijaga oleh pebisnis.
PENDAHULUAN
A.
Konteks
Penelitian
Dalam
era persaingan yang kompetitif dalam dunia bisnis, maka pebisnis secara berkala
dan berkesinambungan harus mengetahui dan memantau setiap gerak-gerik
pesaingnya. Informasi mengenai pesaing ini dapat dicari melalui berbagai cara,
baik melalui media pemasaran yang dimiliki oleh pebisnis ataupun dari
sumber informasi lainnya. Tujuan dari
semua ini adalah agar pebisnis dapat mengidentifikasi keunggulan pesaing serta
letak kekurangannya. Dengan mengetahui keunggulan dan kekurangan pesaing, maka
pebisnis dapat mengatur strategi pemasaran yang tepat dalam menghadapi pesaing.[1]
Desa
Karduluk terkenal secara luas sebagai penghasil mebel yang sangat terkesan di
MadurasepertiJepara di Jawa, karena mayoritas masyarakat di Desa Karduluk memperoleh
penghasilan dari kreativitas mereka dalam mengolah kayu yang ada menjadi suatu
barang yang unik dan menarik. Beberapa produk yang diproduksi antara lain
seperti lemari, dipan, kursi, pintu dan barang-barang lain yang berbahan kayu
berkualitas. Semuanya memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda.
Dalam
pemasaran produk mebel, pebisnis harus pandai membaca situasi pasar sekarang
dan di masa yang akan datang. Artinya pebisnis harus cepat tanggap terhadap apa
yang diinginkan dan apa yang dibutuhkan konsumen, kemudian kapan dan di mana
dibutuhkannya. Dalam hal ini produsen
harus mampu menciptakan produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen
secara tepat waktu. Di samping itu, pebisnis harus mampu mengkomunikasikan
keberadaan dan kelebihan produk dibandingkan dengan produk lainnya dari
pesaing.
Fakta
yang terjadi di daerah Karduluk adalah banyak pebisnis mebel yang masih tetap
dapat memproduksi barang-barang mebel dan tetap laku dipasaran. Padahal seperti
yang telah dijelaskan diatas mayoritas penduduknya adalah pebisnis mebel, dalam
keadaan yang seperti ini pastilah seorang pebisnis saling berlomba-lomba dalam
mendapatkan konsumen atau pelanggan yang banyak.
Usaha
mebel yang sedang berkembang di Desa Karduluk ini dituntut untuk terus variatif
dan dapat memenuhi keinginan konsumen. Mereka menyadari bahwa konsumen
merupakan aset yang paling berharga dalam memperlancar bisnis mereka, karena
tanpa konsumen produk yang telah diproduksi tidak akan dapat memperoleh
keuntungan atau hasil yang ujung-ujungnya akan mempengaruhi terhadap
kesejahteraan hidup mereka.
Setiap
pebisnis mebel mempunyai cara tersendiri dalam memproduksi serta memasarkan
hasil dari produk mebelnya, seperti pada salah satu pebisnis yang sempat saya
amati, mereka memproduksi dengan cara memilih karyawan yang telaten dalam hal
pembuatan mebel. Semua ini mereka lakukan guna mendapatkan hasil yang baik
pula, menurut mereka hasil mebel yang baik juga dipengaruhi oleh seorang
karyawan yang baik (telaten).
Pembuatan
produk yang bervariasi dilakukan oleh para pebisnis di Karduluk untuk
mempertahankan kualitas mebel Karduluk dengan pesaing dari luar.
B.
Fokus
Penelitian
Berdasarkan konteks
penelitian diatas, maka fokus penelitian ini antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana
pebisnis membangun perusahaan dalam meningkatkan market share?
2. Bagaimana
cara Pebisnis mebel ukir mempertahankan bisnisnya agar tetap meraih produk yang
unggul?
3. Bagaimana
Pebisnis mebel memaksimalkan pendapatan perusahaan?
C.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan fokus
penelitian tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui bagaimana pebisnis membangun perusahaan dalam meningkatkan market
share
2. Untuk
mengetahui bagaimana cara Pebisnis mebel ukir mempertahankan bisnisnya agar
tetap meraih produk yang unggul
3. Untuk
mengetahui bagaimana Pebisnis mebel memaksimalkan pendapatan perusahaan
KAJIAN PUSTAKA
A.
Kajian
Teoritik Tentang Strategi dan Bisnis dalam Persaingan Pasar
1.
Pengertian
Strategi dan Bisnis
a.
Pengertian
Strategi
Strategi
adalah suatu rencana aksi yang menyelaraskan sumber-sumber dan komitmen
organisasi untuk mencapai kinerja unggul.[2]Di
dalam perusahaan ada dua tingkatan strategi yaitu: strategi perusahaan secara
keseluruhan (korporasi) dan strategi unit bisnis. dalam strategi tingkat
korporasi menyangkut masalah dalam bisnis apa perusahaan berada dan apa bisnis
utama perusahaan. Perusahaan dapat digolongkan dalam tiga kategori berikut:
1)
Bisnis
tunggal, yaitu perusahaan yang bergerak dalam satu lini bisnis saja.
2)
Diversifikasi
yang berhubungan, yaitu perusahaan yang bergerak dalam beberapa bisnis dan
bisnis tersebut memanfaatkan kemampuan inti perusahaan.
3)
Bisnis
yang tidak ada hubungannya, yaitu perusahaan yang bergerak dalam suatu bisnis
yang berbeda-beda dan bisnis yang satu tidak ada hubungannya dengan bisnis yang
lainnya.
Sedangkan
dalam strategi tingkat unit bisnis menyangkut masalah apa misi unit bisnis dan
keunggulan kompetitif apa yang diandalkan dalam menjalankan misi tersebut. Opsi
strategi umum yang diterapkan adalah salah satu dari strategi berikut:
1)
Dibangun
(build), yaitu yang bertujuan untuk meningkatkan market share
perusahaannya.
2)
Dipertahankan
(hold), yaitu stragi mempertahankan market share unit bisnis dan
posisi persaingan.
3)
Dipanen
(harvest), yaitu strategi yang bertujuan untuk memaksimalkan pendapatan
dan aliran kas jangka pendek.
4)
Dilepas
(divest), yaitu, mengindikasikan suatu misi yang memutuskan untuk
menarik diri dari bisnis melalui proses likuidasi atau dijual.[3]
b.
Pengertian
Bisnis
Menurut
Skinner yang dikutip oleh Pandji Anoraga, bisnis adalah pertukaran barang,
jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat.
Tujuan
sangat diperlukan bagi setiap bisnis agar tetap beroperasi dan memiliki
kelangsungan hidup. Ada beberapa tujuan bisnis, diantaranya adalah:
1)
Mencari
keuntungan/profit
2)
Mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan
3)
Pertumbuhan
perusahaan
4)
Tanggung
jawab sosial
2.
Membangun
Bisnis dalam Meningkatkan Market Share
Suatu organisasi didasarkan atas empat dasar fungsi manajemen,
yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
a.
Perencanaan
(Planning)
Perencanaan
adalah proses manajemen untuk menetapkan sasaran dan tujuan organisasi dan
menentukan cara terbaik untuk mencapainya.[4]
Dalam
suatu rencana ditetapkanlah “tujuan yang ingin dicapai dan pedoman-pedoman
untuk mencapai tujuan itu”. Perencanaan dan rencana sangat penting karena:
1) Tanpa perencanaan dan rencana berarti
tidak ada tujuan yang ingin dicapai.
2) Tanpa perencanaan dan rencana tidak ada
pedoman pelaksanaan sehingga banyak pemborosan.
3) Rencana adalah dasar pengendalian, karena
tanpa ada rencana pengendalian tidak dapat dilakukan.
4) Tanpa perencanaan dan rencana berarti
tidak ada keputusan dan proses manajemenpun tidak ada.[5]
b.
Pengorganisasian
(Organizing)
Pengorganisasian
adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian
kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang integrasi, dan koordinasi dalam bagan
organisasi.[6]
c.
Pengarahan
(Directing)
Pengarahan
adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja
efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan
dan masyarakat.[7]
d.
Pengawasan
(Controlling)
Dengan
pengawasan dapat mengetahui bidang apa saja yang kinerjanya baik, cukup atau
kurang sehingga dapat segera dilakukan tindakan perbaikan, penyesuaian ataupun
pemberian insentif/penghargaan bagi yang berkinerja baik tersebut.[8]
3.
Mempertahankan
Bisnis untuk dapat Memperoleh Produk yang unggul
Sedangkan mempertahankan bisnis, pengusaha haruslah pandai dalam
hal memasarkan serta memproduksi suatu produk yang dapat diterima oleh pasar.
a.
Manajemen
Produk
Produk
adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi
kebutuhan konsumen. Kepuasan konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk fisik
produk, melainkan satu paket kepuasan yang didapat dari pembelian produk.
Kepuasan tersebut merupakan akumulasi kepuasan fisik, psikis, simbolis, dan
pelayanan yang diberikan oleh produsen.[9]
Suatu
produk harus terus dikembangkan agar dapat bertahan di pasar dan memenangkan persaingan.
Bahkan produk-produk yang telah populer tetap memerlukan pembaharuan. Proses
pengembangan produk baru dapat dilakukan sebagai berikut:
1)
Gagasan
produk.
2)
Penyaringan
idea.
3)
Pengujian
konsep.
4)
Test
produk dan test pemasaran.
b.
Pengertian
Pemasaran
Pemasaran
adalah semua kegiatan yang menyangkut perencanaan dan pengendalian terhadap
aliran barang dari produsen ke konsumen.
Berikut
ini tujuan suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasaran, antara lain:
a) Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan akan suatu produk atau
jasa.
b) Dalam rangka memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu produk
atau jasa.
c) Dalam rangka memberikan kepuasan semaksimal mungkin terhadap
pelanggannya.
d) Dalam rangka meningkatkan penjualan dan laba.
e) Dalam rangka ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing.
f) Dalam rangka memperbesar kegiatan usaha.[10]
c.
Evolusi
Konsep Pemasaran (Orientasi Perusahaan dalam Menghadapi Saingan)
Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa manajemen pemasaran berarti bagaimana seseorang
menggunakan ilmu manajemen dalam usaha pemasaran. Ini berarti mengaplikasikan
fungsi-fungsi manajemen dalam pemasaran, agar tujuan pemasaran dapat tercapai
secara memuaskan. Dalam perkembangan pemasaran dari sejak dulu sampai sekarang
konsep pemasaran ini sudah mengalami evolusi. Evolusi ini muncul sejalan dengan
orientasi yang dilakukan perusahaan dalam menghadapi persaingan. Konsep-konsep
tersebut adalah sebagai berikut:[11]
1) Konsep Produksi (Production Concept)
2)
Konsep
Produk (Product Concept)
3) Konsep Penjualan (Selling Concept)
4) Konsep Pemasaran (Marketing Concept)
4.
Pasar
Persaingan
Dalam persaingan, diperlukan suatu kejelasan apakah perusahaan akan
menempatkan dirinya sebagai pemimpin, sebagai penantang ataukah pengikut. Perlu
pula ketegasan langkah yang harus dilaksanakan sesuai dengan sifat dan bentuk
pasar yang dihadapi.[12]
METODE PENELITIAN
A.
Pendekatan
dan Jenis Penelitian
Jenis
penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian lapangan (field
research)dengan pendekatan kualitatif.
Peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti ingin mengetahui apa yang dilakukan
oleh para pebisnis mebel dalam memenangkan persaingan pasar. Selain itu,
pendekatan kualitatif dapat memudahkan peneliti secara langsung, karena
pendekatan kualitatif ini mengharuskan peneliti untuk ikut terlibat.
B.
Kehadiran
Peneliti
Kehadiran
peneliti dalam penelitian kualitatif ini sangat dibutuhkan. Hal ini karena
untuk mendapatkan seluruh data yang perlukan oleh peneliti dalam penelitian
ini. Peneliti akan langsung mendatangi para pengusaha atau pebisnis mebel untuk
menanyakan secara langsung mengenai bagaimana pebisnis membangun serta
mempertahankan bisnisnya sehingga akhirnya dapat memenangkan persaingan pasar.
C. Lokasi Penelitian
Dalam
penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Desa Karduluk
yang berada diantara Aeng Panas dan Kapedi. Peneliti memilih Desa Karduluk
sebagai lokasi untuk melakukan penelitian dikarenakan mayoritas penduduk Desa
Karduluk mempunyai profesi sebagai pengusaha/pebisnis mebel.
D. Sumber
Data
Untuk dapat memperoleh
sumber data dalam penelitian ini, maka peneliti harus pandai menyusun kata-kata
serta tindakan pada saat peneliti terjun langsung ke lapangan. Menyusun
kata-kata yang dimaksud adalah bagaimana peneliti pandai menyusun pertanyaan
kepada informan mengenai persaingan pasar yang terjadi pada pebisnis mebel di
Karduluk.
Sedangkan untuk data
primer peneliti melakukan tiga cara yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.
E. Prosedur
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam
penelitian kualitatif ada 3 (tiga) cara, yaitu: wawancara (interview),
observasi (pengamatan), dan analisis dokumen.[13]
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.
Observasi
Peneliti
melakukan observasi mengenai bisnis mebel selama kurang lebih satu bulan
setengahdan peneliti melakukan pengamatan secara langsung mulai dari pebisnis
dalam memproduksi produk mebelnya sampai produk-produk yang dihasilkan.
2. Wawancara
Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur, karena dengan
menggunakan wawancara semi tersetuktur
ini peneliti lebih terarah ketika mengajukan pertanyaan kepada informan
selain itu peneliti juga dapat mengembangkan kembali pertanyaan-pertanyaan yang
sudah dipersiapkan apabila peneliti belum puas dari informasi yang diperoleh
dari informan sehingga akhirnya peneliti memperoleh data secara mendalam dan
juga valid.
3. Dokumentasi
Analisis
dokumen atau dokumentasi berarti cara pengumpulan data dengan mencatat data
yang sudah ada.[14]Metode
ini digunakan oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan atau
menggambarkan objek penelitian, yakni kondisi produk mebel di Desa Karduluk
serta persaingan pasar mebelnya.Dalam proses dokumentasi peneliti dapat
mengamati proses pembuatan produk mebel dengan cara merekam (video) pada saat
pebisnis melakukan pembuatan mebel, peneliti juga memotret berbagai jenis dari
produk mebel yang ada di Desa Karduluk.
F. Analisis
Data
Analisis data dalam
metode penelitian kualitatif dilakukan secara terus-menerus dari awal hingga
akhir penelitian; dengan induktif; dan mencari pola, model, tema serta teori.[15]
G. Pengecekan
Keabsahan Data
Triangulasi sumber ini
dapat dicapai dengan jalan:
1.
Membandingkan data
hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
2.
Membandingkan dengan
apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara
pribadi.
3.
Membandingkan dengan
apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang
dikatakan sepanjang waktu.
4.
Membandingkan keadaan
dan perspektif seorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain.
5.
Membandingkan hasil
wawancara dengan suatu yang berkaitan.[16]
H. Tahap-Tahap
penelitian
Tahap-tahap penelitian
yang di tempuh dalam penelitian ini di kategorikan menjadi 3 tahap:[17]
1. Tahap
pra lapangan
2. Tahap
pekerjaan lapangan
3.
Tahap penyusunan
laporan
PAPARAN DATA, TEMUAN PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A.
Profil
Desa Karduluk
1.
Sejarah
Desa
Dari berbagai sumber yang telah kami telusuri dan digali, asal usul
Desa Karduluk memiliki 2 versi. Pertama : kata Karduluk berasal dari kata
“Sekar” dan “Duluk” Sekar artinya “Bunga” dan Duluk artinya “Subur” . dari
kedua kata tersebut Karduluk mempunyai arti Bunga yang Tumbuh Subur. Untuk
cerita ini tidak ada yang tahu Sekarduluk menjadi Karduluk.
Kedua : Karduluk berasal dari kata “Ngekar (Areka “ Madura)” yang
berarti Membuat Sketsa Ukiran, dan kata “Duluk” mempunyai makna Subur/Indah.
Dan hal ini juga bersangkutan dengan legenda yang sudah mengakar di masyarakat.[18]
2.
Perekonomian
Desa
Kegiatan Sosial Ekonomi masyarakat Desa Karduluk yang merupakan pendukung utama terhadap
perkembangan perekonomian masyarakat dan menjadi salah satu usaha untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Kegiatan ekonomi yang berkembang di Desa Karduluk di pengaruhi oleh kegiatan sosial keagamaan
yang sebagian besar diikuti oleh unsur pemuda, tokoh agama, kaum perempuan dan
lain-lain dan dapat dijadikan wahana transfer pemberdayaan masyarakat yang
berkelanjutan dan berkesinambungan, sehingga diharapkan dapat menjadi embrio
bagi kelanjutan pembangunan Desa Karduluk .
Adapun sarana prasarana pendukung kegiatan ekonomi yang ada di Desa
Karduluk diantaranya :
a.
Koperasi
Simpan Pinjam :1
Unit
b.
Pasar
Tradisional :3
Unit
c.
Kelompok Simpan Pinjam : 8 Kelompok
d.
Usaha
Tambak : 0 Unit
e.
Usaha Angkutan : 50 Unit
f.
Industri Rumah Tangga/Jahit/Meubel : 300 Unit
g.
Perdagangan/Toko/Kios/Warung : 500 unit
h.
Kelompok Tani :
21 Kelompok
i.
Kelompok
Perikanan :
0 Kelompok
j.
Usaha
Jasa Service Sepeda Motor : 3
Unit
k.
Usaha Jasa Service Elektonika : 4 Unit.[19]
3.
Potensi
Desa
a.
Pertanian : Jagung, Kacang tanah, Kedelai
b.
Perkebunan :Tembakau, Jati, Aksia, Sengon,
Siwalan, dan Kelapa
c.
Peternakan : Sapi, Kambing, Ayam
d.
Pertambangan : Batu
e.
Ekonomi : Mebel, seperti membuat Lemari, Kursi, Difan,
dll.[20]
B.
Paparan
Data
1.
Cara
Pebisnis Membangun Perusahaan dalam Meningkatkan Market Share
Membangun suatu perusahaan dalam meningkatkan market share
artinya suatu perusahaan harus memahami akan manajemen bisnis. Dalam mengatasi
suatu implementasi rencana yang tidak sesuai harapan tersebut adalah tergantung
dari kendala apa yang dihadapi. Misalnya apabila kendala yang dihadapi adalah
dalam hal keuangan atau modal maka kebanyakan pebisnis meminjam ke Bank serta
ada pula yang menggadaikan perhiasan istrinya. Hal seperti ini mereka lakukan
supaya bisnis mebel mereka tetap berjalan. Apabila kendalanya ada di tukang,
misalnya tukang sakit atau tukang tidak becus dalam menyelesaikan pekerjaannya,
maka pebisnis mencari penggati tukang yang baru.
2.
Cara
Pebisnis Mebel Ukir dalam Mempertahankan Bisnisnya agar Tetap Meraih Produk
yang Unggul.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti akan
memaparkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada pengusaha/pebisnis mebel di
Desa Karduluk Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep mengenai “cara pebisnis
mempertahankan bisnisnya agar tetap memperoleh produk yang unggul”. Adapun cara
pebisnis dalam menciptakan suatu produk
baru sehingga nantinya dapat meningkatkan kualitas produk dimata konsumen
bermacam-macam.
Pelanggan bukan hanya harus dipertahankan, akan tetapi juga harus
ditingkatkan supaya laba yang diperoleh perusahaan juga bertambah. Banyak cara
yang dilakukan oleh pebisnis dalam mendapatkan lebih banyak lagi pelanggan. Cara-cara
mereka diantaranya seperti: mempertahankaan kualitas produk, sering mengikuti
pameran-pameran, pemasarannya harus lebih ditingkatkan lagi, bisa melalui media
sosial, mempromosikannya secara langsung kepada konsumen, mengembangkan
karakteristik khusus pada produk (memiliki kelebihan dari produk pesaing) serta
kreatifitas dalam merubah-ubah model juga menjadi cara mereka dalam
memperbanyak pelanggan.
Hasil pengamatan peneliti bahwa tampak proses pembuatan mebel di
Desa Karduluk yang dilakukan oleh para pebisnis dalam mempertahankan bisnisnya
agar tetap memperoleh produk yang unggul adalah dengan cara memakai bahan baku
yang berkualitas serta pebisnis juga mengerjakannya dengan sehalus mungkin.[21]
Hasil dokumentasi yang dilakukan peneliti mengenai foto pada saat
pembuatan mebel.[22]
3.
Cara
Pebisnis Mebel Memaksimalkan Pendapatan Perusahaan
Para pebisnis dalam memaksimalkan pendapatan memiliki cara yang
berbeda-beda.Suatu perusahaan harus selalu dijaga kualitasnya agar pendapatan
yang diperoleh tidak akan merosot serta agar tidak dapat tertandingi dengan
perusahaan atau pebisnis yang lain. Cara yang dilakukan oleh pebisnis Karduluk
agar perusahaan atau bisnisnya tetap terjaga adalah dengan senantiasa menjaga
kenyamanan dan menjalin kerjasama yang baik dengan para karyawan (tukang)nya.
4.
Pengungkapan
Konsumen Mengenai Perbedaan Produk Mebel
Desa Karduluk dengan Produk yang Lain.
Perbedaan produk mebel desa Karduluk dengan produk yang lain dapat
diketahui sesuai dengan ungkapan konsumen yang memilih produk Karduluk daripada
produk yang lain.
Berdasarkan wawancara terhadap konsumen yang membeli produk mebel
di Desa Karduluk dapat diambil kesimpulan bahwa produk mebel Karduluk
dibandingkan dengan mebel hasil produksi Desa lain adalah terletak pada bahan
bakunya yang berkualitas serta produk yang dihasilkan juga sangat halus dan
produknya bertahan lama karena kayu yang digunakan tebal.
C.
Temuan
Penelitian
Berdasarkan
data yang diperoleh peneliti dari hasil wawancara dan dokumentasi dapat
diperoleh beberapa temuan-temuan. Hasil temuan yang bisa dilaporkan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Cara Pebisnis membangun perusahaan dalam meningkatkan Market
Share sebagai berikut:
a.
Para
pebisnis sebelum membuat atau menciptakan suatu produk terlebih dahulu membuat
suatu perencanaan, bagi mereka perencanaan adalah suatu langkah awal untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
b.
Dalam
hal mengorganisasikan karyawan dalam pembagian kerja, para pebisnis membaginya
sesuai dengan keahlian yang dimiliki oleh masing-masing karyawan atau tukang
serta pebisnis juga sebisa mungkin menjaga kenyamanan dari setiap karyawannya
agar pada saat proses pembuatan produk dapat sesuai dengan apa yang diharapkan.
c.
Para
pebisnis mebel Karduluk dalam membangun bisnisnya dengan menggunakan strategi
atau cara membuat perencanaan (planning) sebelum mereka menciptakan
produk seperti menentukan sasaran yang nantinya akan membeli produk ciptaannya
serta para pebisnis berusaha mengetahui kelebihan dan kelemahan yang dimiliki
pesaingnya.
d.
Cara
yang dilakukan pebisnis untuk mengatasi implementasi rencana yang terdapat
suatu kendala adalah tergantung dari apa yang menjadi kendalanya. Apabila yang
menjadi kendala adalah dalam hal modal, para pebisnis kebanyakan meminjam modal
ke Bank serta ada juga yang menggadaikan perhiasan istrinya untuk menutupi
kekurangan modal tersebut. Sedangkan apabila kendalanya adalah menyangkut
karyawan (tukang) maka pebisnis mencari karyawan pengganti.
2. Cara Pebisnis mebel ukir dalam mempertahankan bisnisnya agar tetap
meraih produk yang unggul sebagai berikut:
a.
Para
pebisnis dalam menciptakan produk mebelnya ialah dengan menggunakan bahan baku
yang berkualitas. Hal ini mereka lakukan untuk dapat memperoleh produk yang
unggul
b.
Produk-produk
yang diciptakan oleh pebisnis memiliki keunikan masing-masing. Seperti:
Pengerjaan dalam pembuatan produk dibuat sehalus mungkin agar dapat menarik
pelanggan, meminimalis dalam penciptaan produk, terletak pada proses
pengecatan, ukiran serta model-model yang diciptakan
c.
Penentuan
harga ditentukan dengan mengikuti perkembangan pasar kayu, apabila harga bahan
baku mahal maka penentuan hargapun harus mahal pula.
d.
Dalam
hal mempertahankan pelanggan pebisnis menerapkan berbagai perbuatan, seperti:
menerapkan etika yang baik kepada pelanggan (dalam artian harus bersikap
jujur), senantiasa memelihara kepuasan konsumen, serta mutu produk harus selalu
dipertahankan.
e.
Sedangkan
untuk menciptakan atau mencari pelanggan baru, para pebisnis melakukan beberapa
hal diantaranya: mempertahankan kualitas produk, sering mengikuti berbagai
pameran-pameran, mempromosikan lewat media sosial, mengembangkan karakteristik
khusus pada produk yang diciptakan, serta kreatifitas dalam merubah-ubah model
selalu diperhatikan.
3. Cara-cara Pebisnis mebel Karduluk dalam hal memaksimalkan
pendapatan perusahaan antara lain adalah sebagai berikut:
a.
Para
pebisnis agar perusahaannya tetap memiliki produk yang berkualitas adalah
dengan menggunakan bahan baku yang berkualitas pula serta memilih karyawan yang
profesional dalam proses pengerjaan mebel
b.
Produk
yang dihasilkan oleh para pebisnis Desa Karduluk semuanya adalah termasuk
produk yang berkualitas karena bahan yang mereka gunakan adalah yang
berkualitas pula.
c.
Kenyaman
dan kesejahteraan serta hubungan baik dengan karyawan selalu diperhatikan oleh
para pebisnis, karena bagi mereka karyawan adalah hal yang paling penting dalam
suatu perusahaan, apabila karyawan tidak diperhatikan kenyamanan serta
kesejahteraannya maka akan berakibat pada produk yang dihasilkan.
4. Pengungkapan konsumen mengenai perbedaan produk mebel Desa Karduluk dengan produk yang lain
adalah sebagai berikut:
a.
Bahan
yang digunakan adalah bahan yang berkualitas, seperti dengan memakai kayu jati
yang tidak dicampur dengan kayu lain. Sedangkan produk lain kebanyakan dalam
pembuatannya dicampur dengan memakai kayu “membeh” dan sangat tipis pada
saat pemotongan kayunya sehingga dapat menyebabkan barang cepat rusak.
b.
Barang
yang dihasilkan tidak cepat rusak atau bertahan lama ketimbang barang yang
dihasilkan oleh luar Desa Karduluk.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
hasil penelitian dan pembahasan tentang strategi pebisnis mebel ukir dalam
menghadapi persaingan pasar di Desa Karduluk Kecamatan Pragaan Kabupaten
Sumenep, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Cara
Pebisnis Membangun Perusahaan dalam Meningkatkan Market Share adalah
dengan membuat suatu perencanaan terlebih dahulu sebelum menjalankan bisnis.
Disamping itu, pengorganisasian karyawanpun juga menjadi hal terpenting pada
saat ingin membangun suatu perusahaan untuk meningkatkan market share,
pengorganisasian karyawan harus sesuai dengan keahlian yang dimiliki oleh
masing-masing karyawan serta harus senantiasa menjaga kenyamanannya, strategi
atau cara yang digunakan pebisnis adalah dengan membuat suatu perencanaan (planning)
sebelum mereka menciptakan produk seperti menentukan target sasaran yang
nantinya akan membeli produk ciptaannya serta para pebisnis berusaha mengetahui
kelebihan dan kelemahan yang dimiliki pesaingnya. Sedangkan apabila ada suatu
rencana yang tidak sesuai harapan maka pebisnis menanggapinya dengan cara yang
berbeda-beda tergantung dari kendala yang dihadapi.
2.
Cara
yang dilakukan oleh pebisnis mebel ukir di Desa Karduluk dalam mempertahankan
bisnisnya agar tetap meraih produk yang unggul adalah dengan menggunakan bahan
baku yang berkualitas pada saat proses pembuatan, serta barang yang dihasilkan
oleh pebisnis di Desa Karduluk mempunyai keunikan tersendiri.
Penentuan harga barang mebel yang dihasilkan ditentukan sesuai dengan
perkembangan pasar kayu, apabila kayu mahal maka harga barangpun juga akan
mahal. Mempertahankan dan menciptakan pelanggan baru juga termasuk dalam cara
yang dilakukan pebisnis dalam mempertahankan bisnisnya, hal ini dikarenakan
apabila pelanggan masih tetap bertahan membeli produk kita berarti pebisnis
telah berhasil dalam mempertahankan bisnis khususnya dalam hal mempertahankan
produk yang unggul.
3.
Cara
Pebisnis Mebel Memaksimalkan Pendapatan Perusahaan adalah dengan menggunakan
bahan baku yang berkualitas serta karyawannyapun juga memilih karyawan yang
profesional dalam pembuatan mebel, produk yang dihasilkan adalah produk yang
berkualitas serta Kenyamanan dan kesejahteraan serta hubungan baik dengan
karyawan selalu diperhatikan oleh para pebisnis, karena bagi mereka karyawan
adalah hal yang paling penting dalam suatu perusahaan, apabila karyawan tidak
diperhatikan kenyamanan serta kesejahteraannya maka akan berakibat pada produk
yang dihasilkan.
4.
Pengungkapan
Konsumen Mengenai Perbedaan Produk Mebel
Desa Karduluk dengan Produk yang Lain adalah terletak pada barangnya yang lebih
berkualitas karena kayunya memakai kayu jati, tidak cepat rusak dan bertahan
lama.
[1]Dyah Sawitri, Ekonomi
Mikro dan Implementasinya (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), hlm. 1
[2]Leonardus
Saiman, Kewirausahaan Teori, Praktik, dan Kasus-Kasus (Jakarta: Salemba
Empat, 2009), hlm. 124
[3]Ibid, hlm. 360
[4]Eddy Soeryanto
Soegoto, Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2009), hlm. 84
[5]Malayu S.P
Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), hlm. 91
[6]Nashar, Manajemen
Sumber Daya, hlm. 21
[7]Ibid, hlm. 22
[8]Eddy Soeryanto
Soegoto, Entrepreneurship, hlm. 86
[9]Eddy Soeryanto
Soegoto, Entrepreneurship, hlm. 162.
[10]Ibid, hlm. 52
[11]Buchari Alma, Pengantar
Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 289
[12]Pandji Anoraga,
Pengantar Bisnis, hlm. 189
[13]Buna’I, Buku
Ajar, Metodelogi Penelitian Pendidikan (Pamekasan: STAIN Pers, 2006), hlm. 101.
[17]Lexy J.
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja
Posdakarya, 2014), hlm. 127
[18]Dokumen
Monografi Desa Karduluk, hlm. 1-2
[19]Ibid, hlm. 22
[20]Ibid, hlm. 27
[21]Observasi
Langsung pada hari Jum’at, 01 april 2016, di Palakoan Para Pebisnis di
Desa Karduluk.
[22]Dokumentasi
pada hari Rabu, 06 April 2016, di Palakoan Pebisnis di Desa Karduluk.