Wednesday 2 November 2016

MAKALAH MANUSIA, CINTA KASIH, PENDERITAAN, DISKRIMINASI, DAN KEADILAN


MAKALAH
MANUSIA, CINTA KASIH, PENDERITAAN, DISKRIMINASI, DAN KEADILAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah :
IAD-ISD-IBD
Dosen Pengampu : Halimatus sa’diyah M.Pd.I



Disusun Oleh Kelompok 6 :
Putri rahayu (20160701010150)
Siti khoyyiroh (20160701010170)
Fina rahmawati (20160701010051)

KELAS F

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) PAMEKASAN

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2016






DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ………....i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ………...ii
BAB I Pendahuluan................................................................................................. …………1
A.    Rumusan masalah .......................................................................................... …………1
B.     Tujuan penulisan ........................................................................................... …………1
BAB II Pembahasan ............................................................................................... …………2
A.    Pengertian manusia dan cinta kasih .............................................................. …………2
B.     Manusia dan penderitaan............................................................................... …………3
C.     Manusia dan keadilan…………………..………………………………………………5
BAB III Penutup ..................................................................................................... …………8
A.    Kesimpulan ................................................................................................... …………8
B.     Saran................................................................................................................................8
DAFTAR RUJUKAN............................................................................................. …………9



KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-taufiq serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini, kendatipun sangat terbatas sekali.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengubah tatanan kehidupan saya dari kehidupan jahiliyah menuju kehidupan yang penuh dengan tarbiyah, addiniyah dan insaniyah.
Berkat uluran tangan rahmat Allah SWT dan seluruh kapasitas  intelektual yang ada saya dapat menyusun makalah ini dan hal ini saya susun untuk memenuhi tugas dari Dosen Pengampu.
Dengan penuh kesadaran bahwa setiap insan tidak luput dari salah, maka dari itu penulis sangat terbuka dan membuka kritik konstruktif dari pembaca sekalian demi baiknya tugas selanjutnya.




Pamekasan, 04 Oktober 2016

Penyusun

Kelompok 6
















BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari hubungan dengan antar sesama makhluknya. Manusia dibutuhkan dan membutuhkan makhluk yang lain dalam kehidupannya. Hubungan saling ketergantungan ini tentu disebabkan dan menyebabkan banyak hal, beberapa di antaranya adalah cinta kasih, perderitaan.
Manusia sebagai makhluk yang berfikir dibekali rasa ingin tau. Rasa tahu inilah yang mendorong untuk mengenal, memahami dan menjelaskan hal yang bersifat alamiah sosial dan budaya serta manusia berusaha untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Dari dorongan rasa ingin tahu berusaha untu memahami masalah menyebabkan manusia data menyebabkan pengetahuan.
Kurangnya pengetahuan orang mengenai cinta kasih, penderitaan, keadilan, pandangan hidup dan keindahan membuat penulis ingin untuk menjelaskan ketiga hal tersebut. Ketiga hal tersebut merupakan hal-hal yang amat penting untuk diketahui. Mengapa? Karena hal-hal tersebut sangat berhubungan atau berkaitan dalam kehidupan seseorang dalam masyarakat. Dan apabila orang tidak mengetahui atau memahami ketiga hal tersebut maka, akan menjadi sebuah permasalahan yang real dalam kehidupan seseorang dalam mengambl keputusan.
B.     Rumusan masalah
1.    Bagaimana hubungan antara manusia dan cinta kasih?
2.    Bagaimana hubungan antara manusia dan penderitaan?
3.    Bagaimana hubungan antara manusia dan keadilan?
C.    Tujuan masalah
1.         Untuk mengetahui hubungan antara manusia dan cinta kasih
2.         Untuk mengetahui hubungan antara manusia dan penderitaan
3.         Untuk mengetahui hubungan antara manusia dan keadilan




BAB II
PEMBAHASAN
1.      Manusia dan cinta kasih
A.    Arti cinta kasih
Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang disertai dengan tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.[1]
Apabila dirumuskan secara sederhana, cinta kasih adalah perasaan kasih sayang,  kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapakan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan.
B.     Macam cinta kasih
Adanya beberapa macam cinta kasih, yaitu sebagai berikut :
1)   Cinta kasih antara orang tua dan anak
Orang tua yang memperhatikan rasa cinta kasih terhadap anaknya berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna di kemudian hari.
2)   Cinta kasih antara pria dan wanita
Seseorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.
3)   Cinta kasih antara sesama manusia
Apabila seorang sahabat berkunjung kerumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
4)   Cinta kasih antara manusia dan Tuhan
Apabila seseorang taat beribadah menurut perintah tuhan, dan menjauhi larangannya, orang itu mempunyai rasa cinta kasih terhadap Tuhannya.
5)   Cinta kasih antara manusia dan lingkungan
Apabila seseorang menciptakan taman yang indah, tidak memburu hewan secara semena-mena dapat di katakan bahwa orang itu mempunyai rasa cinta kasih terhadap lingkungannya.
C.     Ungkapan cinta kasih
Cinta kasih adalah ungkapan perasaan yang di wujudkan dengan tingkah laku, seperti dengan kata-kata, tulisan, gerak, atau media lainnya. Ungkapan-ungkapan ini selain dalam bentuk nyata, juga dalam bentuk karya budaya, misalnya seni suara, seni sastra, seni drama, film, dan seni lukis.
Orang yang mempunyai perasaan cinta kasih, hidupnya penuh gairah, banyak inisiatif, dan penuh kreatif. Bagi seniman prilaku cinta kasih dituangkan dalam bentuk karya budaya sehingga dapat dinikmati pula oleh masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat memetik nilai-nilai kemanusiaan yang terungkap melalui karya budaya itu.
Cinta kasih juga sudah dijelaskan dalam Al-quran surat Ar-rum ayat 21 yang berbunyi :
و من ايته ان خلق لكم من انفسكم ازواجا لتسكنوا اليها و جعل بينكم مودة ورمة قلى ان في ذ لك لا يت لقوم يتفكرون (21)
“ Dan diantara tanda – tanda (kekuasaannya) ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri,agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir” (QS. Ar-rum:21)
2.      Manusia dan penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Penderitaan tidak pernah dipisahkan dari kehidupan manusia, yang berupa keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kepanasan, dan lain-lain. Penderitaan ini bisa terjadi kapan saja dan kepada siapa saja.
Penderitaan datang dan pergi tidak pandang bulu. Untuk itulah manusia harus bekerja keras agar terlepas dari penderitaan.[2] Al-quran maupun kitab suci agama lain banyak menguraikan penderitaan manusia sebagai peringatan bagi manusia.
Dalam riwayat nabi Muhammad SAW pun, diceritakan bahwa beliau dilahirkan sebagai anak yatim dan kemudian yatim piatu, yang dibesarkan kakeknya kemudian pamannya. Beliau menggembala kambing, bekerja pada orang, dan sebagainya. Bahkan sebagian besar hidupnya mengalami penderitaan yang luar biasa.
a.       Siksaan
Berbagai bentuk siksaan antara lain, yaitu bisa berupa siksaan di dunia dan siksaan setelah berada di alam baka. Adapun bentuk siksaan di dunia dapat berupa bencana alam, siksaan hati, siksaan badan, penyakit, dan lain-lain.
Dengan membaca hasil seni yang berupa siksaan, kita akan dapat mengambil hikmahnya. Karena kita dapat menilai arti manusia, harga diri, kejujuran, kesabaran, dan ketakwaan, tetapi juga hati yang telah dikuasai nafsu setan, kesadisan, tidak mengenal prikemanusiaan, dan sebagainya.
Kita dapat menilai diri kita sendiri, dimana kita berdiri, dimana kita berpihak, dan sejauh mana ketakwaan kita?.[3]
b.      Rasa sakit
Rasa sakit adalah rasa yang tidak enak bagi si penderita. Penderitaan yang berupa rasa sakit dan siksaan merupakan satu rangkaian peristiwa yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Karena adanya siksaan dan rasa sakit membuat orang menjadi menderita.
Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan merupakan rangkaian peristiwa yang satu dan lainnya tak dapat dipisahkan merupakan rentetan sebab akibatnya.
c.       Neraka
Jika manusia mengingat akan dosa maka terbayanglah neraka, sehingga terlintas dalam alam pikiran manusia adanya siksaan, rasa sakit, dan penderitaan. Manusia masuk neraka karena dosa, maka jika berbicara tentang dosa berarti berkaitan juga dengan kesalahan.[4]
Dalam al-quran banyak ayat yang berisi tentang siksaan di neraka atau ancaman siksaan. Surat-surat itu antara lain surat Al-fath ayat 6 yang berbunyi :
ويعذ ب المنفقين والمنفقت والمشركين والمشركت الظا نين با لله ظن السوء عليهم داءرة السوء و غضب الله عليهم ولعنهم و اعد لهم جهنم وساء ت مصيرا (6)
          Artinya : Dan supaya dia menyiksa orang-orang yang munafik laki-laki dan perempuan, orang-orang yang musyrik laki-laki dan perempuan yang mempunyai prasangka jahat terhadap Allah. Mereka mendapat giliran buruk. Allah memurkai mereka, dan menyediakan neraka jahannam baginya. Dan neraka jahannam itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali. (Q.S Al-fath : 6)
3.      Manusia dan keadilan
Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Berbicara tentang keadilan pada dasarnya tidak bisa terlepas dari kata “hak” dan “kewajiban”. Berdasarkan etis, manusia dituntut tidak hanya menuntut akan hak, sikap dan tindakannya akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain.
Jadi, keadilan pada pokoknya terletak pada keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak, dan menjalankan kewajiban.[5]
Jika kata adil di telaah dalam Al-quran, keadilan berasal dari kata “adl” yaitu sesuatu yang benar, sikap tidak memihak, penjagaan hak-hak seseorang dan cara yang tepat dalam mengambil keputusan (hendaknya kalian menghukumi atau mengambil keputusan atas dasar keadilan).[6]
Berikut ini hal-hal yang berkaitan dengan keadilan :
A.    Kejujuran
Jujur atau kejujuran berarti sesuai dengan hati nurani. Jujur berarti bersih hati dari perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Jujur berarti pula menepati janji, baik yang telah terlahir dalam kata-kata maupun dalam niat. Dengan cara menepati niatnya. Apabila niat tadi telah terlahir dalam kata-kata, padahal tidak ditepati, maka kebohongannya di saksikan orang lain.
Pada hakikatnya, kejujuran di landasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya persamaan hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa kepada tuhan.
B.     Kecurangan
Curang atau kecurangan artinya tidak sesuai dengan hati nurani. Namun hanya saja,seseorang telah berniat curang agar memperoleh keuntungan tanpa harus berusaha keras. Keuntungan disini adalah keuntungan yang berupa materi. Pelakunya menganggap bahwa materi mendatangkan kesenangan, meskipun orang lain menderita karenanya.
Pujowiyatno dalam bukunya filsafat sana sini menjelaskan bahwa perbuatan yang sejenis dengan perbuatan curang, misalnya berbohong, menipu, merampas, dan lain-lain yang tergolong perbuatan buruk. Baik buruknya sifat berhubungan dengan kelakuan manusia. Pada diri manusia seakan – akan ada peperangan, ada perlawanan antara yang baik dan yang buruk, baik merupakan tingkah laku ataupun sifat lainnya. Karena itu, diperlukan ukuran untuk menilainya. Namun, hal ini bukanlah soal mudah.
C.     Pemulihan nama baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Setiap orang berusaha untuk menjaga agar namanya tetap baik. Lebih – lebih jika ia adalah teladan bagi orang lain.
Ada peribahasa yang berbunyi dari pada berputih mata lebih baik berputih tulang yang artinya orang lebih baik mati dari pada malu. Betapa besar nilai nama baik itu sehingga nyawa menjadi taruhannya. Setiap orang tua selalu berpesan kepada anak – anaknya  jagalah nama keluargamu! Dengan menyebut nama berarti sudah mengandung arti nama baik. Ada pula pesan orang tua jangan membuat malu!. Pesan itu juga berarti menjaga nama baik. Orang tua yang menghadapi anaknya yang sudah dewasa sering kali berpesan laksanakan kau anggap baik dan jangan kau laksanakan apa yang kau anggap tidak baik! Dengan melaksanakan apa yng baik berarti menjaga nama baik dirinya sendiri, yang berarti menjaga nama baik keluarga.
Tingkah laku dalam mempertahankan nama baik pada hakikatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :
1.      Manusia menurut sifat dasarnya adlah makhluk moral.
2.      Adanya aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk meujutkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
Adapun ayat yang menjelaskan tentang keadilan terdapat dalam surah An – Nisa’ : 58 , yang berbunyi :
ان الله ياء مركم ان تؤدوا الا منت الى اهلهالا واذا حكمتم بين الناس ان تحكموا با العدلقلى ان الله نعما يعظكم بهقلى ان الله سميعام بصيرا (58)
“ Sungguh Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum diantara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah maha mendengar dan maha melihat”. (QS. An-Nisa’ :58).
D.    Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atau perbuatan orang lain, baik reaksi berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, ataupun tingkah laku yang seimbang. Pembalasan terjadi akibat adanya pergaulan. Ergaulan yang bersahabat mendapat balsan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan makhluk sosial. Dalam bergaul, manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. orang yang berbuat amoral berarti telah melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia lain.
Oleh karena itu, tidak ada seorangpun yang menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa. Itulah sebabnya manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. mempertahankan hak dan kewajiban itulah yang tergolong pembalasan. 
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
       Dari penjelasan diatas dapat kami simpulkan bahwa Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang disertai dengan tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.

B.     Saran
       Kami yakin bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan baik dalam penyampaiannya maupun dalam penulisannya. Kami mengharap saran dan kritikan dari teman-teman agar selanjutnya kami dapat membuat makalah dengan lebih baik lagi.



DAFTAR RUJUKAN

Sujarwa, ilmu sosial dan budaya dasar (Yogyakarta: pustaka pelajar, 2010)


Mawardi, IAD-IBD-ISD  (Bandung: pustaka setia, 2000)


Suyadi M.P Drs, ilmu budaya dasar, (UT Depdikbud, 1984-1985)


Widagdho djoko, Ilmu budaya dasar, (jakarta: Bumi Aksara,2003)


Mawardi &  Hidayat,Nur , ilmu sosial dasar, (Bandung: pustaka setia,2000)


Wahyu Ramdani, ilmu budaya dasar, (Bandung: pustaka setia, 2008)



[1] Drs. Mawardi & Ir. Nur Hidayati, ilmu sosial dasar, pustaka setia, Bandung, 2000, Hal 167-168
[2] Sujarwa, ilmu sosial dan budaya dasar(Yogyakarta: pustaka pelajar, 2010), 78
[3] Suyadi, Mp, ilmu budaya dasar (dekdikbud, 1984), 04
[4] Mawardi, IAD-IBD-ISD (Bandung: pustaka setia, 2000), 170-171
[5] widagdho, Ilmu Djoko budaya dasar, (jakarta: Bumi Aksara,2003), 103
[6] Ramdani wahyu, ilmu budaya dasar, (Bandung: pustaka setia, 2008), 163