Oleh: Tina Rahmawati, M.Pd
Makalah ini disampaikan dalam kegiatan pelatihan
peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
pembinaan penyusunan karya tulis ilmiah
A. Pendahuluan
Dalam dunia pendidikan, berkat
adanya pemanfaatan metode ilmiah oleh para pakar pendidikan, ilmu pendidikan
mengalami kemajuan yang cukup menggembirakan. Namun keadaan seperti itu
tampaknya belum diikuti oleh para pelaksana pendidikan seperti guru. Walaupun
dalam kegiatan sehari-harinya guru sering dihadapkan pada banyak masalah, lalu
merumuskan masalah tersebut dengan caranya sendiri dan mengatasinya dengan cara
sendiri pula, namun mereka belum terbiasa menuangkan buah pikirannya itu ke
dalam bentuk tulisan, sehingga orang lain akan sulit mempelajari atau meniru
cara-cara yang telah ditemukannya itu.
Ada beberapa faktor yang
menyebabkan belum terbiasanya guru menulis karya tulis atau melakukan
penelitian pada bidang pekerjaan yang ditekuninya. Faktor tersebut diantaranya
adalah bahwa kemampuan guru dalam meneliti dan menulis masih rendah. Padahal,
informasi yang diperoleh dari hasil penelitian berguna sebagai dasar yang logis
dalam pengambilan keputusan. Akan tetapi tentu tidak semua keputusan yang
diambil harus berdasarkan pada hasil
penelitian.
B. Pengertian Penelitian
Penelitian pada dasarnya
merupakan suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang
suatu masalah. Pengetahuan yang diperoleh dari penelitian terdiri atas fakta,
konsep, generalisasi, dan teori yang memungkinkan manusia dapat memahami
fenomena dan memecahkan masalah yang dihadapinya.
1
Kegiatan ilmiah tersebut bertujuanuntuk
memperolehpengetahuan yang benar (yang bersifat relatif)
sebagai penyempurnaan pengetahuan sebelumnya telah dilaksanakan oleh para
peneliti dan ilmuwan dalam bidang
ilmunya masing-masing. Secara akumulatif hasil
penelitian memberikan sumbangan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam berbagai bidang. Di samping itu, hasil penelitian juga telah
memungkinkan manusia dapat lebih baik memecahkan masalah-masalah praktis yang
dihadapi dalam hidupnya.
Untuk memperoleh pengetahuan
dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui berbagai sumber sekunder. Cara-cara memperoleh pengetahuan di
antaranya melalui cara pengalaman pribadi, penalaran deduktif, dan penalaran
induktif.
Dalam melaksanakan penelitian,
peneliti menggunakan penalaran deduktif– induktif. Penalaran deduktif dimulai
dari hal-hal yang bersifat umum menuju ke hal-hal yang khusus. Sedangkan
penalaran induktif adalah pencarian pengetahuan yang dimulai dengan observasi
terhadap hal-hal yang khusus (fakta kongkrit), dari kajian atas fakta kongkrit
ini diperoleh kesimpulan umum. Dengan demikian penalaran deduktif–induktif,
yaitu kegiatan berpikir ulang- alik antara penalaran deduktif dan penalaran
induktif.
Dalam melaksanakan penelitian,
peneliti menggunakan metodologi penelitian, Yang dimaksud metodologi penelitian
adalah kajian tentang metode-metode tertentu yang digunakan dalam penelitian.
Metode diartikan sebagaii suatu cara berpikir dan cara melaksanakan hasil
berpikir untuk melakukan sesuatu pekerjaan secara baik dan benar. Cara
melaksanakan hasil berpikir untuk melakukan suatu pekerjaan secara benar dan
baik disebut teknik. Dengan demikian dalam istilah metode terkandung istilah
teknik. Sehingga metodologi penelitian merupakan kajian tentang cara berpikir
dan teknik untuk mengerjakan penelitian secara benar dan baik.
C.
Jenis Penelitian dan
metodologinya
1.
Berdasarkan
pengukuran dan analisis data penelitian
2
a.
Penelitian kuantitatif, yaitu
penelitianyangdatanya dinyatakandalam angka dan dianalisis dengan teknik
statistik. Penelitian yang sering menggunakan cara ini adalah penelitian
eksperimen dan survey.
b.
Penelitian kualitatif, yaitu
penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk
verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik. Penelitian yang
sering dilakukan dengan cara ini contohnya adalah studi kasus dan penelitian
sejarah.
2.
Berdasarkan tingkat kedalaman analisis data penelitian
a.
Penelitian deskriptif, yaitu
penelitian yang analisis datanya hanya sampai pada deskripsi variabel satu demi satu. Deskripsi berarti pemerian
secara sistematik dan faktual tentang sifat-sifat tertentu populasi tertentu.
b.
Penelitian eksplanatori, yaitu
penelitian yang analisis datanya sampaii pada
menentukan hubungan v
c. Variabel
dengan variabel lainnya.
3.
Berdasarkan
penggunaan sampel atau populasi
a.
Penelitian sensus, yaitu penelitian yang datanya
berasal dari semua subjek dalam
populasi, tidak hanya dari sampel.
b.
Penelitian sampel (inferensial), yaitu
penelitian yang datanya berasall dari sampel
dan kesimpulannya diberlakukan bagi seluruh populasii yang diwakili oleh sampel
penelitian itu.
4.
Berdasarkan
rancangan penelitian
a.
Penelitian eksperimental, yaitu
penelitian yang subjeknya diberii perlakuan
(treatment) kemudian diukur akibat
dari perlakuan tersebut pada diri subjek penelitian.
b.
Penelitian non eksperimental, yaitu
penelitian yang subjeknya tidak dikenai
perlakuan, tetapi diukur sifat-sifatnya (variabel) tertentu. Contoh penelitian
ini adalah penelitian survei dan penelitian studi kasus.
3
Jenis Penelitian
Penelitian
Historis
Penelitian
Deskriptif
Penelitian
Perkembangan
Penelitian Lapangan atau Studi
Kasus
Penelitian
Korelasional
Penelitian Kausal
Komparatif
Penelitian
Eksperinmental
Penelitian
Tindakan Kelas
Tujuan Penelitian / Contoh Judul
§ Membuat rekonstruksi masa lampau secara sitematis.
§ Contoh Judul : Asal-usul sistem
belajar menghafal di pondok pesantren
§ Melukiskan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta
tertentu.
§ Contoh Judul : Kecenderungan siswa
memilih jenis bacaan di perpustakaan
dan jenis makanan jajanan di kantin.
§ Meneliti pola-pola dan urutan-urutan pertumbuhan/perubahan sebagai
fungsi waktu.
§ Contoh Judul :Perkembangan
penguasaan bahasa Inggris siswa kelas
I selama satu tahun.
§ Mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan
interaksi dengan lingkungan suatu unit sosial (individu, kelompok, lembaga).
§ Contoh Judul : Studi kasus
terhadap anak yang memiliki kebiasaan menyontek.
§ Menyelidiki sampai sejauh mana hubungan antara faktor yang satu dengan
faktor yang lainnya.
§ Contoh Judul : Hubungan antara
tingkat kehadiran siswa dengan skor
ulangan.
§ Menyelidiki
kemungkinan hubungan sebab-akibat.
§ Contoh Judul : Pengaruh metode
ceramah terhadap hasil belajar siswa.
§ Menyelidiki kemungkinan saling berhubungan sebab-akibat dengan cara
memberi perlakuan tertentu pada satu kelompok dan membandingkannya dengan satu
atau lebih kelompok kontrol.
§ Contoh Judul : Efektivitas metode
Role Playing dan metode Diskusi
pengajaran Bahasa Inggris kelas I SMA.
§ Mengembangkan keterampilan – keterampilan baru, metode baru, atau
pendekatan baru untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dalam
kelas.
§ Contoh Judul : Penggunaan Model Learning Cycle dalam
pembelajaran Fisika.
§ Contoh Judul : Upaya mengurangi kemalasan siswa mengerjakan PR.
Secara terperinci berikut perbedaan dari masing-masing jenis penelitian
beserta
ciri-ciri dan langkah-langkah dalam penelitian.
a. Penelitian
Historis
1) Ciri-Ciri
4
a.
Lebih tergantung pada data yang diobservasi
orang lain dibanding pada data yang diobservasi oleh peneliti
sendiri.
b.
Tertib berdasarkan urutan
kejadian, sistematis, dan tuntas.
c.
Kualitasnya ditentukan oleh
keotentikan, keakuratan, dan kerelevanan dokukmen yang dijadikan data.
d.
Berbeda dengan telaah
kepustakaan. Telaah kepustakaan merupakan “pendahuluan” dari macam-macam
penelitian lainnya.
2)
Langkah-Langkah Penelitian
a.
Perumusan masalah
Untuk merumuskan masalah dapat diajukan pertanyaan
seperti, apakah cara pendekatan historis itu merupakan pendekatan yang palilng tepat
bagi masalah penelitian yang akan digarap? Apakah data yang diperlukan
memungkinkan untuk diperoleh ? Apakah hasil temuan nanti dapat bermanfaat bagi
kehidupan ?
b. Perumusan tujuan penelitian
Tujuan dirumuskan dengan indikator yang dapat
diukur, kalau memungkinkan dapat dirumuskan juga hipotesis penelitiannya, agar arah dan fokus penelitian lebih
jelas.
c. Pengumpulan data :
Data dikumpulkan dari sumber primer (pelaku
sejarah) dan sumber sekunder (hasil penelitian orang lain).
d. Pengevaluasian data
Evaluasi data diperlukan sebagai kritik eksternal
(menguji keakuratan dan relevansi data), juga sebagai kritik internal (menguji
keotentikan data).
e.
Penyusunan laporan
Isi laporan dapat berupa : latar belakang, rumusan
masalah, perumusan tujuan dan hipotesis, kajian sumber data, cara pengujian
hipotesis, langkah-langkah pengumpulan data, uraian data, pengolahan data,
temuan-
temuan, kesimpulan, dan saran.
b. Penelitian Deskriptif
1) Ciri-Ciri
5
a.
Hasilnya berupa informasi faktual
yang rinci tentang gejala-gejala yang terjadi.
b.
Tidak ada perlakuakan yang
dilakukan peneliti terhadap populasi atau sampel.
2)
Langkah-Langkah Penelitian
a.
Merumuskan masalah dan menetapkan
tujuan penelitian, tentang sifat-sifat apa atau fakta-fakta apa yang
dibutuhkan.
b.
Merancang cara pengumpulan data :
menyusun instrumen yang diperlukan, menetapkan bagaimana cara data dikumpulkan,
dan bagaimana caranya data tersebut akan diolah.
c. Mengumpulkan,
mengolah, dan menganalisis data.
d. Menyusun
laporan.
c. Penelitian Perkembangan
1) Ciri-Ciri
a.
Biasanya untuk menjawab
pertanyaan : bagaimana pola pertumbuhannya, lajunya, arahnya, dan
urutan-urutannya.
b.
Subyek penelitian terbatas dan
waktunya lama, sehingga sering menjadi kelemahan bagi penelitian jenis ini.
2) Langkah-Langkah
Penelitian
a. Merumuskan
masalah dan menetapkan tujuan.
b. Menelaah
kepustakaan.
c.
Merumuskan asumsi dan hipotesis.
d.
Merancang langkah-langkah
pengumpulan dan pengolahan data : menyusun instrumen, menetapkan cara pengumpulan
dan pengolahan data.
e.
Melaksanakan pengumpulan dan
pengolahan data.
f.
Menyusun laporan.
d. Penelitian Kasus (Studi Kasus)
1)
Ciri-Ciri
a. Bersifat
mendalam terhadap satu kasus.
b. Difokuskan
pada kasus-kasus khusus.
6
c.
Karena bersifat khusus, mungkin sampelnya satu tetapi variabelnya banyak.
d.
Hasilnya bisa merupakan sumber
informasi yang lengkap untuk perencanaan penelitian yang lebih besar.
e.
Jasilnya tidak dapat
digeneralisasi, karena kasus yang dikajinya bersifat khusus.
2)
Langkah-Langkah Penelitian
a.
Merumuskan masalah dan menetapkan
tujuan.
b.
Merancang metodologi peneliltian
: menyusun langkah-langkah pengumpulan datanya, menyusun instrumen, dan cara
pengolahan data.
c. Mengumpulkan
data, mengolah, dan menyimpulkan.
d. Menyusun
laporan.
e. Penelitian Korelasional
1) Ciri-Ciri
a.
Mengukur taraf tinggi-rendahnya
tingkat keterkaitan antara variabel yang satu dengan yang lain (bukan mengukur
pengaruh).
b. Pengukuran
beberapa variabel dapat dilakukan serentak.
c.
Kelemahannya, hanya menyelidiki
hubungan apa dengan apa, tidak menelaah penyebabnya yang
mana atau akibatnya yang mana.
2) Langkah-Langkah
Penelitian
a. Merumuskan
masalah dan menetapkan tujuan.
b. Menelaah
kepustakaan.
c.
Merancang metode penelitian :
memilih sampel, menyusun instrumen, menetapkan cara pengolahan data (memilih
metode korelasi).
d.
Mengumpulkan data, mengolah, dan
menganalisis.
e.
Menyusun laporan.
f. Penelitian Kausal-Komparatif
1)
Ciri-Ciri
a.
Bersifat ex-postfacto, yaitu data dikumpulkan setelah semua kejadian yang
dipersoalkan berlalu. Data yang dikumpulkan merupakan akibat (variabel
7
ini merupakan variabel terikat),
lalu menguji datatersebut
dengan menelusuri kembali ke masa lalu untuk
mencari sebab-sebabnya (variabel
ini merupakan variabel bebas).
b.
Penelitian ini biasanya dilakukan
apabila pengontrolan terhadap variabel tertentu sulit dilakukan (jika
pengontrolannya mudah dilakukan, maka penelitiannya akan lebih baik menggunakan
peneliltian eksperimental).
c.
Penelitian ini tidak menyatakan
variabel mana yang merupakan penyebab dan mana yang merupakan akibat.
Misalnya, antara prestasi dan perilaku, apakah perilaku yang buruk menyebabkan
prestasi yang jelek, atau sebaliknya.
2) Langkah-Langkah
Penelitian
a. Merumuskan
masalah dan menetapkan tujuan.
b. Menelaah
kepustakaan.
c. Merumuskan
hipotesis.
d.
Merancang metode penelitian :
memilih sampel, menyusun instrumen, menetapkan teknik pengumpulan data,
menetapkan batasan pengkategorian (baik,
sedang, dan buruk batas nilainya berapa saja).
e. Mengumpulkan,
mengolah, dan menganalisis data.
f. Menyusun
laporan.
g. Penelitian Eksperimental-Sungguhan
(Eksperimen)
1) Ciri-Ciri
a.
Kondisi-kondisi eksperimental
diatur secara tertib-ketat.
b.
Pemilihan sampel dilakukan secara
acak (random).
c.
Menggunakan kelompok kontrol
sebagai baseline (garis dasar) untuk
pembanding.
d.
Varians dikontrol secara ketat,
yaitu dengan cara : memilih sampel secara acak, penempatan sampel pada kelompok
eksperimen dan kontrol secara acak pula, dan penentuan perlakuan terhadap
kelompok mana yang akan dijadikan kelompok eksperimen ditentukan secara acak.
2) Langkah-Langkah
Penelitian
8
a. Merumuskan
masalah dan menetapkan tujuan.
b.
Mengkaji kepustakaan.
c.
Merumuskan hipotesis berdasarkan
asumsi-asumsi tertentu.
d.
Menyusun desain eksperimen.
e.
Melaksanakan perlakuan pada kelas
eksperimen.
f.
Mengumpulkan data.
g.
Mengolah dan menafsirkan data
termasuk menguji hopotesis.
h.
Menyusun laporan.
h. Penelitian Tindakan
(Penelitian Tindakan Kelas)
1) Ciri-Ciri
a. Praktis
dan relevan untuk situasi yang aktual di dalam kelas.
b. Menyediakan
kerangka yang teratur untuk pemecahan masalah.
c.
Fleksibel dan adaptif,
memungkinkan diadakan perubahan-perubahan selama dalam masa penelitian.
d.
Tujuannya bersifat situasional
dan kurang tertib ilmiah karena kontrol terhadap variabel sangat kurang.
2) Langkah-Langkah
Penelitian
a. Merumuskan
masalah dan menetapkan tujuan.
b. Menelaah
kepustakaan.
c. Merumuskan
hipotesis tindakan.
d.
Menyusun desain penelitian :
menyusun instrumen penelitian, menyusun rencana langkah-langkah tindakan dan
metode pengumpulan data.
e.
Melaksanakan tindakan dan
mengumpulkan data.
f.
Mengolah dan menganalisis data.
g.
Menyusun laporan.
9