Tuesday 14 February 2017

gerhana matahari, pengertian,proses dan jenisnya


Nama Pelajaran           : Bahasa Indonesia ( Teks eksplanasi)
Kelas                           : VII � A
Kelompok                   : IV (4)
1.      Syifa Amani Fatihah
2.      Irmayanti
3.      Teti Nurhayati
4.      Arifa Intan Juwita


Gerhana Matahari : Pengertian, Proses, dan Jenisnya



Salah satu fenomena alam yang terjadi selama berpuluh- puluh tahun sekali di suatu wilayah adalah fenomena atau peristiwa gerhana matahari yang merupakan fenomena alam yang menakjubkan. Ya, gerhana matahari merupakan suatu momen yang sangat langka. Gerhana matahari kedatangannya berjarak dengan rentang waktu yang lama. Dibandingkan gerhana bulan, gerhana matahari ini lebih jarang terjadi. Inilah salah satu hal yang menyebabkan gerhana matahari ini menjadi momen yang luar biasa bergarga bagi setiap orang. Alasan lain mengapa gerhana matahati ini menjadi momen yang langka dan sangat berharga adalah karena waktu terjadinya di pagi atau siang atau sore hari, sehingga akan terlihat sangat menakjubkan daripada gerhana bulan yang terjadi pada malam hari.
Pengertian gerhana matahari 
Apakah yang dimaksud dengan gerhana matahari? Gerhana matahari merupakan suatu keadaan dimana pada waktu matahari menyinari bumi, matahari tersebut tiba- tiba tertutupi oleh bulan yang juga berotasi mengelilingi bumi. Dengan kata lain gerhana matahari adalah kejadian dimana matahari tertutup oleh bulan karena pada saat itu posisi matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus. Sehingga  ketika gerhana matahari tersebut terjadi, kondisi bumi akan gelap gulita. Meskipun gerhana matahari ini terjadi pada pasi hari, sing hari atau sore hari, namun kondisi bumi akan seperti malam hari karena tidak adanya cahaya matahari yang menyinari bumi. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri ketika terjadinya gerhana matahari. Namun terjadinya matahari ini biasanya hanya di beberapa wilayah tertentu dan kondisi bulan menutupi matahari ini hanya berlangsung beberapa menit saja. Meskipun hanya beberapa menit saja, namun momen berharga ini seringkali disambut meriah oleh banyak orang. Hal ini karena orang- orang hanya akan menemukan gerhana matahari ini sekitar puluhan bahkan ratusan tahun mendatang. Gerhana matahari merupakan momen langka yang selalu disambut meriah oleh siapa saja yang akan melihatnya.
Momen gerhana bulan meskipun hanya berlangsung beberapa menit saja namun kedatangannya sangat menakjubkan dan banyak dinanti- nantikan semu masyarakat di suatu negara yang akan terjadi gerhana matahari tersebut. Bahkan ratusan bahkan ribuan masyarakat mau menunggu saat- saat datangnya gerhana matahari ini hingga berjam- jam lamanya. Tidak hanya cukup itu, banyak warga yang rela berangkat lebih dahulu ke tempat yang strategis demi mendapatkan tempat untuk melihat secara jelas dan secara nyata prosesi berlangsungnya gerhana matahari. Bahkan ada pula turis- turis aing yang rela datang dari negara yang letaknya jauh ke negara yang mengalami gerhana matahari tersebut hanya demi melihat proses tertutupnya matahari oleh bulan ini. Hal ini sesuatu yang menadakan bahwa gerhana matahari ini sungguhlah istimewa. Lalu, bahagaimana gerhana matahari ini bisa terjadi? Dan bagaimana proses terjadinya gerhana matahari ini?
Proses Terjadinya Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi ketika posisi matahari, bulan, dan juga bumi berasal dalam satu garis yang lurus. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa hal ini akan menyebabkan matahari tertutup oleh bulan karena posisi bulan yang menghalangi bumi, sehingga dari bumi sendiri cahaya matahari akan tertutupi oleh bulan baik sebagiannya saja maupun total, yakni semua cahaya matahari tertutup oleh bulan. Meskipun secara kenyataannya ukuran bulan lebih kecil daripada matahari dan juga bumi, namun bayangan dari bulan sendiri mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya. Hal ini dapat terjadi karena posisi bulan yang berjarak rata- rata sejauh 384.400 kilometer dari bumi yang notabebe lebih dekat bila dibandingkan jarak matahari dari bumi yang mencapai 149.680.000 kilometer. Karena jarak yang demikian selisihnya, maka bayangan bulan menutupi agungnya sinar atau cahaya mataharipun bisa terjadi.
Proses terjadinya gerhana matahari ini ada beberapa tahap. Sebelumnya akan dijelaskan mengapa posisi matahari, bumi, dan juga bulan bisa satu garis lurus. Hal ini karena bumi berevolusi mengitari matahari, dan bulan yang berkedudukan sebagai satelit bumi bergerak mengitari bumi setiap harinya atau yang dinamakan revolusi bulan. Karena sama- sama berputar atau berevolusi mengelilingi targetnya masing- masing, maka bisa saja suatu saat ketiganya berada dalam satu garis lintasan yang lurus.
Hal ini karena revolusi bulan terhadap bumi pun mempunyai leintasannya sendiri, sehingga gerhana matahari yang terjadi ini tidak melulu di suatu tempat, namun berganti- gantian tempat. Pada saat matahari, bulan, dan bumi ini berada pada satu garis lurus, saat itu bulan tengah melintas diantara matahari dan juga bumi. Maka untuk beberapa saat, cahaya matahari yang menuju ke bumi akan terhalang oleh bayangan bulan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Dan ketika fase total itu terjadi yakni bulan menutupi matahari, maka akan tampak corona matahari yang seperti menjulur dari pinggir bagian yang ditutupi oleh bulan tersebut.
Gerhana matahari sendiri ketika akan menuju total maka melalui beberpa tahapan terlebih dahulu.
1.      Awalnya ketika detik- detik dan belum terjadi apa- apa, kita akan merasakan dan melihat bahwa langit biru yang cerah akan sedikit tampak redup seperti kehilangan satu level kecerahannya.
2.    Kemudian ketika akan memulai proses gerhaana, akan datang bayangan hitam yang perlahan- lahan menuju matahari. Bayangan hitam tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah bayangan bulan yang akan menutupi matahari tersebut.
3.    Selanjutnya bayangan bulan yang terlihat berwarna hitam yang baru saja kelihatan berukuran kecil tersebut akan semakin besar dan akan semakin meutupi matahari yang bersinar dengan terang sehingga matahari perlahan lahan akan tampak menyabit.
4.    Setelah itu matahari yang sudah menyabit tersebut akan semakin tertutup hingga bayangan hitam tersebut menutup seluruh matahari. Nah, fase inilah yang dikenal dengan istilah gerhana matahari total. Pada tahap atau fase inilah seluruh permukaan bumi yang dilintasi bulan tersebut akan menjadi gelap gulita seperti malam hari dengan tiba- tiba. Namun gelap inipun hanya terjadi beberapa menit saja. Pada fase ini juga ketika kita melihat ke matahari maka matahari hanya akan terlihat pinggirannya saja atau terlihat bagian koronanya yang seperti menjulur- julur. Pada fase ini juga sinar radiasi matahari yang sampai bisa dirasakan ke bumi akan sangat berbahaya. Sinar radiasi ini akan bisa mengenai mata ketika kita dengan mata telanjang atau kacamata biasa menlihat proses gerhaa tersebut dengan mata telanjang dan tanpa pengaman khusus sama sekali. Maka dari itu, bagi orang- orang yang ingin menyaksikan gerhana matahari secara langsung harus menggunakan kacamata anti radiasi agar nantinya mata dari si penglihat tersebut bisa terlindungi.
5.    Setelah melewati fase gerhana matahari total, maka secara perlahan- lahan bayangan bulan yang berwarna hitam tersebut akan meinggalkan matahari dan matahari akan nampak seperti menyabit kembali.
6.    Setelah matahari menyabit untuk kedua kalinya, maka bayanag bulan yang berwarna hitam tersebut semakin lama akan semkin hilang, sehingga matahari akan kembali bersinat tanpa dihalangi oleh satu apapun. Dan pada waktu yang seperti ini kondisi di bumi sudah menjadi terag seperti semula dan manusia sudah bisa lagi merasakan hangatnya terpaan sinar matahari.
Itulah fase- fase atau prosesi terjadinya gerhana matahari dari awal hingga akhir. Jadi gerhana matahari ini dari awal atau detik- detik tertutupnya matahari oleh bayang bulan hingga hilangnya bulan dan menjauhi matahari ini bila ditotal akan memakan waktu cukup lama meskipun gerhanaya sendiri hanya membutuhkan beberapa menit saja. Namun seberapapun lamanya terjadinya gerhana matahari ini, yang pasti gerhana matahari mampu menyihir sebagian penduduk bumi untuk terkagum- kagum melihat fenomena alam yang sangat menakjubkan tersebut.
Jenis-jenis Gerhana Matahari
Gerhana matahari ini secara umum dipecah-pecah menjadi beberapa jenis. Hal ini mengacu pada proses terjadinya gerhana matahari tersebut seperti yang sudah kita bahas di atas dan juga mengacu pada jarak dari matahari dengan bumi dan juga bulan dengan bumi. Karena adanya- fase- fase gerhana matahari dari awal hingg akhir, maka akan menyebabkan beberapa penyebutan gerhana matahari itu sendiri. Adanya penyebutan gerhana matahari ini sehingga dipecah menjadi beberapa jenis tidak lain juga karena gerhana matahari yang sedang terjadi akan dilihat berbeda- beda oleh beberapa kota. Misalnya di kota A akan terjadi gerhana total, maka belum tentu di kota B juga kan melihat gerhana total. Bisa saja di kota B hanya gerhana matahari parsial atau sebagian saja. Maka hal inilah perlu diadakan pemilahan jenis gerhana matahari.
Secara umum, gerhana matahari dapat dibedakan menjadai empat jenis. Hal ini di dasarkan pada fase- fase terjadinya gerhana matahari. Empat jenis gerhana matahari ini ini saling berkaitan atau bersambung antara satu dengan yang lainnya. Berikut adalah jenis- jenis gerhana matahari  yang tebagi menjadi empat:
1.                  Gerhana matahari total
Gerhana matahari tital ini terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan bulan.  Pada saat itu piringan bulan terlihat sama besar atau bahkan lebih besar dari piringan matahari . ukuran piringan matahari dan juga piringan bulan sendiri berubah- ubah. Hal ini tergantung pada masing- masing jarak bumi dengan bulan dan juga jarak bumi dengan matahari.
2.                  Gerhana matahari sebagian
Gerhana matahari sebagian ini terjadi apabila piringan bulan di saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan matahari saja. Pada fase gerhana ini selalu ada bagian dari piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan.
3.                  Gerhana matahari cicin
Gerhana matahari cincin ialah gerhana matahari yang terjadi apabila piringan bulan pada saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan matahari. Gerhana jenis ini terjadi apabila ukuran piringan bulan lebih kecil daripada piringan matahari. Sehingga ketika pringan bulan berda di depan piringan matahari, tidak semua piringan matahari akan tertutup oleh piringan dari bulan. Dan bagian dari piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan ini berada di sekeliling piringan bulan sehingga terlihat menyerupai cincin yang bercahaya. Itu sebabnya gerhana ini dinamakan gerhana matahari cincin.
4.                  Gerhana matahari hibrida
Gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari yang bergesar antara gerhana matahari total dan juga gerhana matahari cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebgai gerhana matahari total, sementara pada titik- titik lain muncul sebagai gerhana matahari cincin. Gerhana hibrida ini relatif jarang terjadi.
Itulah beberapa jenis gerhana matahari yang kita temui di  lapisan atmosfer bumi. Perbedaan gerhana- gerhana tersebut terjadi karena fase dari gerhana matahari sendiri maupun karena jarak dari bumi dan matahari serta bumi ke bulan.
Cara Mengamati Gerhana Matahari
Momen gerhana marahari merupakan momen yang sangat langka, sehingga banyak orang akan meluangkan waktunya untuk menyaksikan momen berharga yang menakjubkan ini. Momen gerhana matahari ini muncul dalam rentang waktu yang sangat panjang dan hanya berlangsung beberapa menit saja. Hal ini yang menyebabkan momen ini tidak boleh atau sayang untuk dilewatkan dan sangat berharga untuk diabadikan baik dalam bentuk gambar maupun video. Banyak orang rela berkumpul di suatu tempat strategis tertentu yang sekiranya dapat digunakan untuk melihat gerhana matahari dengan jelas. Namun sangat disayangkan banyak orang yang melihat gerhana matahari tanpa satu pengamanan apapun. Mereka melihat gerhana matahari hanya dengan mata telanjang.
Tahukah Anda bahwa melihat gerhana matahari dengan meata telanjang sangat tidak dianjurkan? Hal ini akan menyebabkan kesehatan mata menjadi terganggu, bahkan tidak jarang banyak penglihatan yang menjadi rusak karena kesalahan dalam melihat gerhana matahari ini. Banyak para tokoh maupun ilmuwan, bahkan dokter yang sudah menghimbau pada masyarakat untuk tidak melihat gerhana matahari menggunakan mata telanjang pada jauh- jauh hari sebelum terjadinya gerhana matahari ini. Pasalnya, saat terhjadi gerhana matahari, sinar radiasi dari matahari akan mudah sampai ke mata kita yang ada di bumi. Melihat secara langsung ke area fotosfer matahari atau bagian cincin terang dari matahari dapat membahayakan karena dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada retina mata. Kerusakan permanen pada retina mata ini dapat terjadi karena adanya radiasi yang tinggi yang tidak terlihat oleh mata kita yang dipancarkan dari fotosfer matahari tersebut. Bahkan jika diteruskan, kerusakan pada retina mata tersebut dapt menjadikan kebutaan.
Cahaya dari sinar matahari yang memiliki intensitas sangat tinggi bisa merusak retina yang letaknya ada di belakang bola mata. Dan kondisi yang demikian ini dikenal dengan istilah solar retinopathy dan mampu menyebabkan kerusakan mata yang permanen. Pupil yang berada di lensa mata tidak bisa bereaksi dengan tepat ketika kita berada dalam kondisi level kontras yang tinggi, seperti pada saat terjadi gerhana matahari ini, ketika tiba- tiba langit di sekitar kita berubah menjadi gelap. Bagian pengatur cahaya yang masuk ke mata denga cara mengatur  lebar bukaan iris itu bekerja dengan mengukur cahaya keseluruhan yang berada di lingkungan sekitar, dan bukan obyek yang paling terang. Sehingga ketika memandang gerhana matahari yang diselimuti langit gelap pupil mata justru akan melebar sehingga jumlah cahaya yang masuk dan terfokus di retina mata menjadi meningkat jumlahnya.
Padahal intensitas cahaya di bagian matahari yang tidak tertutup piringan bulan pada saat gerhana (baik gerhana total maupun gerhana matahari cincin) sama dengan waktu- waktu biasanya. Cahaya  yang kuat dari matahari pun bebas masuk ke mata tanpa dapat dicegah dan sekaligus mulai merusak retina mata. Proses ini berlangsung secara alamiah tanpa adanya rasa sakit sehingga seringkali membuat orang menjadi tidak sadar bahwa matanya telah dirusak oleh cahaya atau sinar yang dia lihat ketika terjadi gerhana matahari. Dan banyak orang yang tidak menyadari akan hal ini jika tidak disampaikan informasi tentang hal ini.
Cahaya matahari ketika gerhana matahari berlangsung ternyata membawa dampak yang merugikan bagi kesehatan mata kita. Perlu pengamanan untuk kita jetika sedang melihat gerhana matahari agar nantinya mata kita menjadi terlindungi dan menjadi tidak rusak. Lalu, bagaimana caranya untuk melihat gerhana matahari agar tetap aman?
Tips Melihat Gerhana Matahari dengan Aman
Untuk melihat gerhana matahari dengan aman agar mata kita tetap terlindungi, dibutuhkan alat- laat pengaman tertentu untuk melindungi mata kita dari radiasi sinar matahari. Selain itu, ada pula tips- tips lainnya yang dapat dilakukan untuk melihat gerhana mathari ini dengan tetap aman.
1.                  Menggunakan kacamata khusus anti radiasi
Cara yang paling aman dan paling banyak dilakukan orang yang akan melihat gerhana tahari adalah dengan menggunkan kacamata khusus anti radiasi. Kacamata anti radiasi ini adalah kacamata yang dirancang khusus untuk mengamankan mata agar tidak terkena radiasi dari sinar matahari secara langsung. Kacamata- kacamata seperti ini dapat didapatkan di toko-toko tertentu. diantara toko yang menjual kacamata jenis ini adalah toko buku Gramedia dan beberapa e-commerce di Indonesia. Anda juga dapat memperoleh kacamata anti radiasi ini secara gratis yang dibagikan oleh bebebrapa lembaga maupun komunitas atau bahkan pemerintah yang menyelenggarakan acara nonton bersama gerhana matahari di suatu tempat tertentu.
Biasanya dalam event- event demikian, banyak sekali kacamata anti radiasi yang dibagi- bagikan secara gratis pada siapa saja yang ingin berkontribusi atau mengikuti acara tersebut. Satu hal yang perlu Anda ingat adalah, jangan menggunkan kacamata hitam biasa. Kacamata gelap atau yang berwarna hitam belum tentu merupakan kacamata yang memiliki anti radiasi terhadap sinar matahari. Jika kita hanya memakai kacamata hitam biasa, sinar matahari masih bisa menembus mauk karena sinar matahari ini bersifat kuat. Maka dari itu hindarilah melihat gerhana matahari ini jika hanya bermodalkan kacamata hitam biasa, karena hal ini akan menimbulkan kerugian pada Anda sendiri.
2.                  Menggunakan Teleskop
Cara melihat gerhana matahi yang aman selanjutnya adalah dengan menggunakan teleskop. Teleskop biasa digunakan untuk melihat bitang- bintang yang ada di langit. Dalam kaitannya dengan gerhana matahari, teleskop ini juga bisa digunakan untuk melihat gerhana matahari, namun dengan trik khusus. Jangan melihat gerhana matahari melalui teleskop dengan meneropong langsung menggunaka mata telanjang kita, karena hal yang demikian malah justru akan berbahaya bagi mata kita dan menyebabkan terganggunya kesehatan mata kita. Namun cara yang dapat digunakan secara aman dan juga nyaman adalah dengan memproyeksikan cahaya dari teleskop ke suatu bidang rataberwarna putih, sperti misal kertas putih ataupun papan berwarna putih. Nah dari sinilah kita dapat melihat proses terjadinya gerhana matahari dengan aman tanpa merusak mata.
3.                  Melihat gerhana matahari melalui siara televisi
Cara yang ketiga ini adalah cara yang paling aman dan paing nyaman kita lakukan. Dan cara ini dapat dilakukan oleh siapa saja serta dilakukan oleh siapapun yang berada di wilayah manapun, pasalnya cara yang ketiga ini adalah melihat gerhana matahari dari siaran televisi. Hal ini selin aman kita juga melihat dengan sangat jelas proses terjadinya gerhana matahari. Stasiun- stasiun televisi ajkan berloma- lomba menayangkan gerhana matahari dengansejelas mungkin, sehingga kita sebagai pemirsa justru dapat melihat siaran stasiun mana saja yang menjadi favorit. Selain itu, keuntungan lain yang didapat dari cara ini adalah kita bisa melihat atau mengetahui kondisi atau tempat yang paling jelas terjadinya gerhana matahari tersebut jika di daerah kita tidak terlalu terlihat.
Nah, itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyaksikan gerhana matahari dengan aman dan tanpa merusak mata. Gerhana matahari (total) yang pernah terjadi di wilayah Indonesia antara lain pada tanggal 11 Juni 1983, 22 November 1984, 18 Maret 1988, 24 Oktober 1995, dan terakhir 9 Maret 2016. Itulah sebagian informasi mengenai gerhana matahari. Semoga artikel ini bermanfaat.