PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ISLAMI
REVIEW
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Review
Mata Kuliah Pengantar Studi Islam yang Diampu Oleh Bapak Busahwi, M. Pd.I
Oleh :
PRODI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
JURUSAN SYARIAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2016
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ISLAMI
Buku psikologi
perkembangan islam merupakan buku yang membahas psikologi dengan paradigma yang
menggabungkan antara ayat-ayat kauniyah dengan ayat-ayat qauliyah. Sehingga
menimbulkan integrasi antara islam dengan psikologi modern, sehingga adanya
diperlukan perbedaan cara pandabg dan gaya hidup dan kritik metodologi.
Cara pandang
psikologi modern lebih bersifat sekuler dan materialistis, sedang psikilogi
islami memandang manusia memiliki komponen materi dan spirit, sehingga antara
keduanya diperlukan keseimbangan. Adapun dari segi metodologi terdapat tiga
perbedaan yaitu sumber pengetahuan, makana pengujian dan tujuan dari data
empirik.
Psikologi
perkembangan islam juga membahas pertumbuhan atau perubahan manusia, yang
dibahas dalam buku ini adalah faktor hereditas, perkembangan prakelahiran,
perkembangan fisik, perkembangan kognitif, perkembangan emosional, perkembangan
sosial, perkembangan bahasa, perkembangan peran jenis kelamin, perkembangan
moral, perkembangan spiritual dan kematian serta kehidupan setelah mati. Jadi
psikologi perkembangan islami studi literatur
agamanya membahas kehidupan
setelah mati.
Menurut faktor
hereditas merupakan salah satu faktor yang penting dalam perkembangan manusia
karna mempengaruhi intelektual dan kepribadian seseorang. Dalam buku ini selain
mengemukakan dalam kutipan ilmiah juga mengambil beberapa ayat-yat alQur’an dan
al-hadits tentang genetika, seperti “bukankah dia dahulu setetes mani yang
ditumpahkan (ke dalam rahim). Kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu
Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya. Lalu Allah menjadikan daripadanya
sepasang laki-laki dan perempuan”(QS. Al Qiyamah: 37-39).masa prakelahiran
adalah hal pertama yang dinahas dalam buku psikologi perkembangan islami, yang
terbagi dalam tiga tahap yaitu tahap germinal(pra-embrionik), tahap embrio dan
tahap fetal. Tahapan ini juga dipengaruhi oleh lingkungan, dalam buku ini juga
mengutip beberapa ayat seperti QS. Al Hajj:2, QS Al-Ra’d:8-9, QS Al-Baqarah:
233 dan lain-lain. Lingkunmgan yang kurang baik juga memepngaruhi kendungan dan
si janin.
Bahasan kedua
yaitu perkembangan fisik yang dibagi kedalam empat periode, yaitu periode
pertumbuhan, periodepencapaian kematangan, periode usia baya, periode penuaan.
Pada periode pertumbuhan ada beberapa perkembangan yaitu perkembangan motorik
bayi, anak-anak sampai masa pubertas. Pada periode kematangan terjadi proses
kematangan intelektual dan fisik, yang terjadi sekitar umur 30-40 a. periode
usia baya juga disebut periode pertengahanyang terjadi sekitar 40- 60 tahun,
pada tahap ini pula kematangan mencapai puncaknya. Periode penuaan terjadi pada
saat umur 60 an.
Bahasan ke
tiga, perkembangan kognitif, dalam alQuran Allah sangat mememperhatikan
perkembangan kognitif seseorang, dalam alQuran disebutkan bahwa Allah
meninggikan deajat seseorang yang berilmu, dasar perkembangan kognitif yaitu penginderaan,
persepsi dan belajar.
Kajian lainnya
adalah perkemabangan emosional dalam islam segala emosi dan ekspresi diciptakan
oleh Allah melalui ketentuannya. Emosi antara bayi, anak-anak, remaja, dan
dewasa tidaklah sama, dan juga ada ikatan emosional seperti bayi dengan ibunya.
Dalam
perkembangan sosial yaitu kognisi sosial, islam mengajarkan untuk saling
berinteraksi. Sebagai khalifah dibumi manusia di tuntut untuk adil dalam
menjalankan peran sosialnya, faktor yang memengaruhi adalah lingkungan.
Dalam melakukan
interaksi sosial diperlukan simbol yangb di sebut bahasa, yang merupakan alat
komunikasi antara seseorang dengan orang lain. Perkembangan bahasa dimulai
sejak masih bayi dalam setiap suara yang didengarkan sehingga terbentuklah
suatu proses untuk berkomunikasi dengan baik.
AlQur’an
menggambarkan salah satu kekuasaan Allah adalah perkembangan bahasa yang ada
pada setiap sekelompok bangsa dengan suatu perbedaan yang dapat menguasai
berbagai jenis bahasa sekaligus yang disebut dengan multilingualisme, yang
dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu tingkat personal, sosial, interaksi
sosial, dan linguistik.
Peran
selanjutnya yaitu peran jenis kelamin atau gender yang mana ada pembagian usia
yang mengatur hubungan antara manusia dan perempuan. Pembagian itu adalah usia
pemisahan (7-10 tahun), usia pubertas (10-14 tahun) dan usia pendewasaan (13-16
tahun).dengan begitu kita dapat mendidik anak sesuai perkembangannya, sehingga
masa-masa yang dilalui sudah bisa diatur dan berjalan dengan semestinya.
Perkembangan
selanjutnya adalah moralitas, perilaku dasar moralitas antara lain perilaku
prososial seperti saling berbagi, kontrol agresivitas dan penerapan prinsip
keadilan sosial. Perkembangan moral juga membahas tentang pentingnya menahan
godaan seperti dicontohkan dalam alQur’an tentang godaan Zulaikha terhadap nabi
Yusuf a.s. dalam hal ini islam sangat menghargai orang yang dapat menahan
godaan terutama bagi mereka yang berusia muda.
Salah satu
aspek perkembangan penting lainnya adalah perkembangan spiritual, yang
merupakan kebangkitan diri untuk mencapai tujuan dan makna hidup, intelegensi
spiritual merupakan akses manusia untuk menggunakan makna, visi dan nilai-nilai
dalam jalan yang sudah menjadi keputusan yang kita buat.
Bahasan yang
terakhir adalah kematian dan kehidupan setelah mati, yang merupakan salah satu
tahap kehidupan yang dialami manusia. Kematian dalam islam dibagi menjadi dua
yaitu kematian permanen (maut) yang sifatnya menetap sampai hari kebangktan,
dan kematian sementara (naum) atau tidur. Pengharapan umat islam pada jenis
kematian dapat mempengaruhi perilaku kehidupan mereka selama didunia. Umat
islam percaya akan kehidupan setelah mati menurut alQur’an dan al-hadits yang
mana hal ini membentuk sebuah kesadaran yang akan membimbing manusia untuk
memiliki derajat kehidupan yang lebih tinggi dengan peribadatan yang sempurna.
Pendidikan
kematian diberikan sejalan dengan waktu mulai anak-anak sampai dengan orang
yang akan mati, islam mengajarkan kepada umatnya untuk menerima kematian
sebagai jalan menuju eksistensi yang jauh lebih baik dikemudian hari, dengan
demikian psikologi perkembangan islam memiliki perbedaan dengan psikologi
perkembangan pada saat ini, yang mana psikologi islam tidak hanya mengenali
faktor hereditas dan lingkungan tetapi juga mempercayai adanya kehendak Allah
dalam mengarahkan perkembangan alam semesta. Selain itu psikologi islam tidak
hanya membahas kehidupan duniawi tetapi juga membahas kehidupan yang bersifat
transcendental (ruhani).
Penulis :Aliah B. Purwakania Hasan
Penerbit :PT Raja Grafindi Persada
Tebal Buku :xii, 370 hlm.