Monday, 6 November 2017

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ISLAMI


PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ISLAMI
REVIEW
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Review Mata Kuliah Pengantar Studi Islam yang Diampu Oleh Bapak Busahwi, M. Pd.I



Oleh :





PRODI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
JURUSAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2016
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ISLAMI
Buku psikologi perkembangan islam merupakan buku yang membahas psikologi dengan paradigma yang menggabungkan antara ayat-ayat kauniyah dengan ayat-ayat qauliyah. Sehingga menimbulkan integrasi antara islam dengan psikologi modern, sehingga adanya diperlukan perbedaan cara pandabg dan gaya hidup dan kritik metodologi.
Cara pandang psikologi modern lebih bersifat sekuler dan materialistis, sedang psikilogi islami memandang manusia memiliki komponen materi dan spirit, sehingga antara keduanya diperlukan keseimbangan. Adapun dari segi metodologi terdapat tiga perbedaan yaitu sumber pengetahuan, makana pengujian dan tujuan dari data empirik.
Psikologi perkembangan islam juga membahas pertumbuhan atau perubahan manusia, yang dibahas dalam buku ini adalah faktor hereditas, perkembangan prakelahiran, perkembangan fisik, perkembangan kognitif, perkembangan emosional, perkembangan sosial, perkembangan bahasa, perkembangan peran jenis kelamin, perkembangan moral, perkembangan spiritual dan kematian serta kehidupan setelah mati. Jadi psikologi perkembangan islami studi literatur   agamanya membahas kehidupan setelah mati.
Menurut faktor hereditas merupakan salah satu faktor yang penting dalam perkembangan manusia karna mempengaruhi intelektual dan kepribadian seseorang. Dalam buku ini selain mengemukakan dalam kutipan ilmiah juga mengambil beberapa ayat-yat alQur’an dan al-hadits tentang genetika, seperti “bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim). Kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya. Lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang laki-laki dan perempuan”(QS. Al Qiyamah: 37-39).masa prakelahiran adalah hal pertama yang dinahas dalam buku psikologi perkembangan islami, yang terbagi dalam tiga tahap yaitu tahap germinal(pra-embrionik), tahap embrio dan tahap fetal. Tahapan ini juga dipengaruhi oleh lingkungan, dalam buku ini juga mengutip beberapa ayat seperti QS. Al Hajj:2, QS Al-Ra’d:8-9, QS Al-Baqarah: 233 dan lain-lain. Lingkunmgan yang kurang baik juga memepngaruhi kendungan dan si janin.
Bahasan kedua yaitu perkembangan fisik yang dibagi kedalam empat periode, yaitu periode pertumbuhan, periodepencapaian kematangan, periode usia baya, periode penuaan. Pada periode pertumbuhan ada beberapa perkembangan yaitu perkembangan motorik bayi, anak-anak sampai masa pubertas. Pada periode kematangan terjadi proses kematangan intelektual dan fisik, yang terjadi sekitar umur 30-40 a. periode usia baya juga disebut periode pertengahanyang terjadi sekitar 40- 60 tahun, pada tahap ini pula kematangan mencapai puncaknya. Periode penuaan terjadi pada saat umur 60 an.
Bahasan ke tiga, perkembangan kognitif, dalam alQuran Allah sangat mememperhatikan perkembangan kognitif seseorang, dalam alQuran disebutkan bahwa Allah meninggikan deajat seseorang yang berilmu, dasar perkembangan kognitif yaitu penginderaan, persepsi dan belajar.
Kajian lainnya adalah perkemabangan emosional dalam islam segala emosi dan ekspresi diciptakan oleh Allah melalui ketentuannya. Emosi antara bayi, anak-anak, remaja, dan dewasa tidaklah sama, dan juga ada ikatan emosional seperti bayi dengan ibunya.
Dalam perkembangan sosial yaitu kognisi sosial, islam mengajarkan untuk saling berinteraksi. Sebagai khalifah dibumi manusia di tuntut untuk adil dalam menjalankan peran sosialnya, faktor yang memengaruhi adalah lingkungan.
Dalam melakukan interaksi sosial diperlukan simbol yangb di sebut bahasa, yang merupakan alat komunikasi antara seseorang dengan orang lain. Perkembangan bahasa dimulai sejak masih bayi dalam setiap suara yang didengarkan sehingga terbentuklah suatu proses untuk berkomunikasi dengan baik.
AlQur’an menggambarkan salah satu kekuasaan Allah adalah perkembangan bahasa yang ada pada setiap sekelompok bangsa dengan suatu perbedaan yang dapat menguasai berbagai jenis bahasa sekaligus yang disebut dengan multilingualisme, yang dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu tingkat personal, sosial, interaksi sosial, dan linguistik.
Peran selanjutnya yaitu peran jenis kelamin atau gender yang mana ada pembagian usia yang mengatur hubungan antara manusia dan perempuan. Pembagian itu adalah usia pemisahan (7-10 tahun), usia pubertas (10-14 tahun) dan usia pendewasaan (13-16 tahun).dengan begitu kita dapat mendidik anak sesuai perkembangannya, sehingga masa-masa yang dilalui sudah bisa diatur dan berjalan dengan semestinya.
Perkembangan selanjutnya adalah moralitas, perilaku dasar moralitas antara lain perilaku prososial seperti saling berbagi, kontrol agresivitas dan penerapan prinsip keadilan sosial. Perkembangan moral juga membahas tentang pentingnya menahan godaan seperti dicontohkan dalam alQur’an tentang godaan Zulaikha terhadap nabi Yusuf a.s. dalam hal ini islam sangat menghargai orang yang dapat menahan godaan terutama bagi mereka yang berusia muda.
Salah satu aspek perkembangan penting lainnya adalah perkembangan spiritual, yang merupakan kebangkitan diri untuk mencapai tujuan dan makna hidup, intelegensi spiritual merupakan akses manusia untuk menggunakan makna, visi dan nilai-nilai dalam jalan yang sudah menjadi keputusan yang kita buat.
Bahasan yang terakhir adalah kematian dan kehidupan setelah mati, yang merupakan salah satu tahap kehidupan yang dialami manusia. Kematian dalam islam dibagi menjadi dua yaitu kematian permanen (maut) yang sifatnya menetap sampai hari kebangktan, dan kematian sementara (naum) atau tidur. Pengharapan umat islam pada jenis kematian dapat mempengaruhi perilaku kehidupan mereka selama didunia. Umat islam percaya akan kehidupan setelah mati menurut alQur’an dan al-hadits yang mana hal ini membentuk sebuah kesadaran yang akan membimbing manusia untuk memiliki derajat kehidupan yang lebih tinggi dengan peribadatan yang sempurna.
Pendidikan kematian diberikan sejalan dengan waktu mulai anak-anak sampai dengan orang yang akan mati, islam mengajarkan kepada umatnya untuk menerima kematian sebagai jalan menuju eksistensi yang jauh lebih baik dikemudian hari, dengan demikian psikologi perkembangan islam memiliki perbedaan dengan psikologi perkembangan pada saat ini, yang mana psikologi islam tidak hanya mengenali faktor hereditas dan lingkungan tetapi juga mempercayai adanya kehendak Allah dalam mengarahkan perkembangan alam semesta. Selain itu psikologi islam tidak hanya membahas kehidupan duniawi tetapi juga membahas kehidupan yang bersifat transcendental (ruhani).    

Penulis             :Aliah B. Purwakania Hasan
Penerbit           :PT Raja Grafindi Persada

Tebal Buku      :xii, 370 hlm.