BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kemajuan
pandangan ekonomis manusia telah menghasilkan konsep-konsep lingkungan baru,
ini menyangkut pula peranan perilaku manusia dalam merespon peristiwa-peristiwa
ataupun aneka kemungkinan yang diberikan oleh alam sekelilingnya kepadanya.
Didalam
behavioral geography disebutkan bahwa manusia ketika menghadapi enviroment ia berprilaku,
sifat dan isi perilakunya ini masih tergantung lagi dan bagaimana lingkungan
itu baginya. Adakah itu sekedar phenomenal envirannment ataukah behavioral
environment ? pada jenis lingkungan yang terdahulu manusia menggunakan
rasionalitas yang terbatas atau terikat (baunded rationality)
Peran
geografi dalam kehidupan sehari-hari manusia salah satunya yaitu : Pemanfaatan
tata guna lahan untuk kegiatan pertanian, pengenalan daerah-daerah pusat gempa
sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan yang terjadi.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
Pengertian Peran Geografi?
2. Bagaimana
Manfaat Geografi dalam kehidupan?
3. Bagaimana Peran
Penting Geografi dalam Aspek Manusia dan Lingkungan Hidup?
C.
Tujuan Makalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Peran
Geografi.
2. Untuk Mengetahui Manfaat Geografi dalam
kehidupan.
3. Untuk Mengetahui Peran
Penting Geografi dalam Aspek Manusia dan Lingkungan Hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Peran
Geografi
Peran geografi ialah menjadi satu
diantara disiplin pengetahuan yang melihat pembangunan dari beragam bagian,
atau memakai langkah pandang yang holistik, ikut berupaya mencari jalan keluar
persoalan-persoalan yang terjadi di daerah masing-masing. Pada umumnya,
geografi dapat menerangkan beragam fenomena ketidaksamaan yang berlangsung pada
satu tempat dengan tempat yang berbeda atau minimum, geografi mempunyai sense
of place yang lebih tinggi dibanding dengan disiplin pengetahuan yang lain.
Bila disiplin pengetahuan yang lain
senantiasa menerangkan fenomena dengan memakai system thinking yang sudah
berlangsung, jadi geografi berupaya menerangkan fenomena dengan aktual. Contoh
masalah yaitu pembangunan jalur busway di Jakarta, yang sebenarnya didesain
oleh orang Tehnik Sipil. Pendekatan yang dikerjakan awal mulanya, yaitu untuk
menangani kemacetan di Jakarta, dalam tanda kutip dapat dinyatakan gagal. Hal
semacam ini karena pendekatan program digerakkan memakai pendekatan
kuantitatif, atau untuk rugi dalam menangani persoalan kemacetan. Hingga bisa
disebutkan program kurang berhasil. Perhitungan yang dilakukan semakin banyak
mengkalkulasi kost pengembalian, namun kost rusaknya limgkungan tidak dapat
terhitung.[1]
B.
Manfaat Geografi
dalam kehidupan
Orang yang pertama kali menggali pengertian geografi adalah
orang Yunani, yang dimulai dari pengalaman-pengalaman tentang suatu daerah,
lambat laun pengalaman tersebut ditelaah lebih kompleks lagi, sehingga geografi
menjadi bagian dari pengetahuan manusia. Pada abad pertengahan kebudayaan dan
pengetahuan yang dimiliki peradaban Yunani Romawi lambat laun menjadi tenggelam, sehingga
Eropa akhirnya berada pada abad kegelapan (the
dark ages). Pada abad ini ilmu pengetahuan tidak berkembang lagi karena
masyarakat lebih mementingkan kehidupan akhirat yang sebanyak-banyaknya dengan
berbuat kebaikan dan berbuat untuk kepentingan agama. Sejalan dengan abad
kegelapan di Eropa muncullah kebudayaan Islam, sehingga geografi mendapat
perhatian penting dalam berbagai bidang kehidupan. Ilmu pengetahuan pada masa
kejayaan Islam ini mendapat kemajuan selama berabad-abad, sehingga kebudayaan
Islam pada masa itu dapat dikatakan sebagai penghubung antara ilmu pengetahuan
klasik dengan ilmu pengetahuan modern.[2]
Ilmu pengetahuan di Eropa berkembang
kembali setelah berakhirnya perang salib yang disusul dengan munculnya masa
Renaissance di Eropa, kebalikannya kebudayaan islam mengalami kemunduran.
Dengan demikian, Geografi di Eropa mendapat perhatian kembali dan memiliki
landasan sebagai ilmu pengetahuan secara sistematik. Petualang-petualang besar
Eropa banyak memperkenalkan daerah-daerah baru terutama yang berada di Benua
Asia dan Amerika, petualangan ini merupakan kelanjutan yang pernah ditempuh
oleh saudagar-saudagar Islam. Pada masa itu Geografi juga digunakan untuk
mencari daerah-daerah baru yang akhirnya digunakan untuk kepentingan
kolonialisme bagi bangsa-bangsa Eropa terhadap bangsa-bangsa di Asia, Afrika,
dan Amerika.[3]
Geografi berkembang semakin jauh
tidak seperti pada awal perkembangnnya, pada abad XV akhir atau awal abad XVI
sampai sekarang banyak sekali Geografi membicarakan tentang alam dan berbagai
aspek kehidupan di permukaan bumi, serta aliran-aliran dalam Geografi yang
berusaha mencari kedudukan manusia hubungannya dengan lingkungan alam. Dengan
demikian bidang telaah atau kajian geografi menjadi semakin luas. Perkembangan
Geografi di Indonesia tidak terlepas dari sistem pendidikan yang pernah
berkembang pada zaman kolonial Belanda hingga pada awal kemerdekaan. Banyak
ahli geografi Indonesia mulai memikirkan penerapan Geografi dalam Pembangunan
dan mencoba berusaha untuk menyebarluaskan agar dikenal serta dibutuhkan oleh
masyarakat melalui pendidikan sekolah.
Geografi sebagai pengetahuan telah
melalui perjalanan yang sangat panjang hingga sampailah pada saat ini bahwa Geografi
menjadi disiplin ilmu bahkan Geografi disebut-sebut sebagai induk ilmu
pengetahuan (mother of science). Pada
akhirnya dapat ditegaskan bahwa Geografi sebagian dari kebutuhan manusia. Untuk
memahami manfaat geografi dalam kehidupan sehari-hari, dapat diperoleh dengan
mengkaji hakikat geografi itu sendiri.[4]
C. Peran
Penting Geografi dalam Lingkungan Hidup
Peran
penting lingkungan hidup bagi kehidupan dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.
Lingkungan
sebagai tempat mencari makan
Dalam lingkungan terkandung berbagai
jenis sumber daya alam yang dapat di manfaatkan untuk kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh, nelayan memperoleh sumber penghidupan dari laut, petani
memperoleh sumber penghidupannya dari lahan pertanian, dan pengusaha memperoleh
sumber penghidupannya dari proses produksi yang mengelola bahan-bahan dari
lingkungannya.
b.
Lingkungan
sebagai tempat berlangsungnya aktifitas Sosial, Ekonomi, Politik Budaya dan
Lain-lain
Kehidupan manusia diwarnai oleh
berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan hidupnya. Berkaitan dengan
hal itu, terjalin interaksi sosial yang menunjukkan ketergantungan antar
manusia dengan sesamanya. Melalui proses interaksi sosial manusia mampu
mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.[5]
c.
Lingkungan
sebagai Wahana/tempat bagi kelanjutan kehidupan
Kelangsungan hidup seluruh organisme
di bumi ini sangat bergantung pada kondisi lingkungannya. Jika kondisi
lingkungan tersebut baik, unsur-unsur yang ada di dalamnya akan baik juga
sebagai contoh, dalam kawasan hutan yang terjaga kelestariannya maka
unsur-unsur yang ada seperti flora dan fauna akan berkembang baik dengan baik.
d.
Lingkungan
seperti tempat tinggal (Habitat)
Masing-masing
organisme memerlukan lingkungan tertentu sebagai tempat tinggal. Sebagai contoh
hutan sebagai tempat perlindungan bagi flora dan fauna. Sebidang lahan dengan
bangunan rumah dapat menjadi tempat tinggal manusia, dan sebuah kolam atau
akuarium dapat dijadikan tempat tinggal ikan.[6]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Peran geografi ialah menjadi satu
diantara disiplin pengetahuan yang melihat pembangunan dari beragam bagian,
atau memakai langkah pandang yang holistik, ikut berupaya mencari jalan keluar
persoalan-persoalan yang terjadi di daerah masing-masing. Pada umumnya, geografi
dapat menerangkan beragam fenomena ketidaksamaan yang berlangsung pada satu
tempat dengan tempat yang berbeda atau minimum, geografi mempunyai sense of
place yang lebih tinggi dibanding dengan disiplin pengetahuan yang lain.
Geografi
sebagai pengetahuan telah melalui perjalanan yang sangat panjang hingga
sampailah pada saat ini bahwa Geografi menjadi disiplin ilmu bahkan Geografi
disebut-sebut sebagai induk ilmu pengetahuan (mother of science). Pada akhirnya dapat ditegaskan bahwa Geografi
sebagian dari kebutuhan manusia. Untuk memahami manfaat geografi dalam
kehidupan sehari-hari, dapat diperoleh dengan mengkaji hakikat geografi itu
sendiri. Dalam lingkungan terkandung berbagai jenis sumber daya alam yang dapat
di manfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, nelayan memperoleh
sumber penghidupan dari laut, petani memperoleh sumber penghidupannya dari
lahan pertanian, dan pengusaha memperoleh sumber penghidupannya dari proses
produksi yang mengelola bahan-bahan dari lingkungannya.
B.
Saran
Semoga
dengan di terbitkannya makalah Ilmu pendidikan Islam dengan tema Alat dan Media
dalam pendidikan mendatangkan manfaat kepada para pembaca maupun kepada para
penyusun.
DAFTAR RUJUKAN
Daldjoeno,
Pengantar Geografi. Yogyakarta: Penerbit, 2014.
Endarto
dan Danang, Geografi. Jakarta: Pusat Perbukuan, 2009.
Dewi,
Ilmu Sosial Geografi. Jakarta: Pusat Kurikulum, 2006.
[2] Ibid.
[3] Ibid, hlm. 178
[5] Dewi, Ilmu Sosial
Geografi (Jakarta: Pusat Kurikulum, 2006), hlm. 9
[6] Ibid.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan pandangan ekonomis manusia telah menghasilkan konsep-konsep lingkungan baru, ini menyangkut pula peranan perilaku manusia dalam merespon peristiwa-peristiwa ataupun aneka kemungkinan yang diberikan oleh alam sekelilingnya kepadanya.
Didalam behavioral geography disebutkan bahwa manusia ketika menghadapi enviroment ia berprilaku, sifat dan isi perilakunya ini masih tergantung lagi dan bagaimana lingkungan itu baginya. Adakah itu sekedar phenomenal envirannment ataukah behavioral environment ? pada jenis lingkungan yang terdahulu manusia menggunakan rasionalitas yang terbatas atau terikat (baunded rationality)
Peran geografi dalam kehidupan sehari-hari manusia salah satunya yaitu : Pemanfaatan tata guna lahan untuk kegiatan pertanian, pengenalan daerah-daerah pusat gempa sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan yang terjadi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Peran Geografi?
2. Bagaimana Manfaat Geografi dalam kehidupan?
3. Bagaimana Peran Penting Geografi dalam Aspek Manusia dan Lingkungan Hidup?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Peran Geografi.
2. Untuk Mengetahui Manfaat Geografi dalam kehidupan.
3. Untuk Mengetahui Peran Penting Geografi dalam Aspek Manusia dan Lingkungan Hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Peran Geografi
Peran geografi ialah menjadi satu diantara disiplin pengetahuan yang melihat pembangunan dari beragam bagian, atau memakai langkah pandang yang holistik, ikut berupaya mencari jalan keluar persoalan-persoalan yang terjadi di daerah masing-masing. Pada umumnya, geografi dapat menerangkan beragam fenomena ketidaksamaan yang berlangsung pada satu tempat dengan tempat yang berbeda atau minimum, geografi mempunyai sense of place yang lebih tinggi dibanding dengan disiplin pengetahuan yang lain.
Bila disiplin pengetahuan yang lain senantiasa menerangkan fenomena dengan memakai system thinking yang sudah berlangsung, jadi geografi berupaya menerangkan fenomena dengan aktual. Contoh masalah yaitu pembangunan jalur busway di Jakarta, yang sebenarnya didesain oleh orang Tehnik Sipil. Pendekatan yang dikerjakan awal mulanya, yaitu untuk menangani kemacetan di Jakarta, dalam tanda kutip dapat dinyatakan gagal. Hal semacam ini karena pendekatan program digerakkan memakai pendekatan kuantitatif, atau untuk rugi dalam menangani persoalan kemacetan. Hingga bisa disebutkan program kurang berhasil. Perhitungan yang dilakukan semakin banyak mengkalkulasi kost pengembalian, namun kost rusaknya limgkungan tidak dapat terhitung.[1]
B. Manfaat Geografi dalam kehidupan
Orang yang pertama kali menggali pengertian geografi adalah orang Yunani, yang dimulai dari pengalaman-pengalaman tentang suatu daerah, lambat laun pengalaman tersebut ditelaah lebih kompleks lagi, sehingga geografi menjadi bagian dari pengetahuan manusia. Pada abad pertengahan kebudayaan dan pengetahuan yang dimiliki peradaban Yunani Romawi lambat laun menjadi tenggelam, sehingga Eropa akhirnya berada pada abad kegelapan (the dark ages). Pada abad ini ilmu pengetahuan tidak berkembang lagi karena masyarakat lebih mementingkan kehidupan akhirat yang sebanyak-banyaknya dengan berbuat kebaikan dan berbuat untuk kepentingan agama. Sejalan dengan abad kegelapan di Eropa muncullah kebudayaan Islam, sehingga geografi mendapat perhatian penting dalam berbagai bidang kehidupan. Ilmu pengetahuan pada masa kejayaan Islam ini mendapat kemajuan selama berabad-abad, sehingga kebudayaan Islam pada masa itu dapat dikatakan sebagai penghubung antara ilmu pengetahuan klasik dengan ilmu pengetahuan modern.[2]
Ilmu pengetahuan di Eropa berkembang kembali setelah berakhirnya perang salib yang disusul dengan munculnya masa Renaissance di Eropa, kebalikannya kebudayaan islam mengalami kemunduran. Dengan demikian, Geografi di Eropa mendapat perhatian kembali dan memiliki landasan sebagai ilmu pengetahuan secara sistematik. Petualang-petualang besar Eropa banyak memperkenalkan daerah-daerah baru terutama yang berada di Benua Asia dan Amerika, petualangan ini merupakan kelanjutan yang pernah ditempuh oleh saudagar-saudagar Islam. Pada masa itu Geografi juga digunakan untuk mencari daerah-daerah baru yang akhirnya digunakan untuk kepentingan kolonialisme bagi bangsa-bangsa Eropa terhadap bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika.[3]
Geografi berkembang semakin jauh tidak seperti pada awal perkembangnnya, pada abad XV akhir atau awal abad XVI sampai sekarang banyak sekali Geografi membicarakan tentang alam dan berbagai aspek kehidupan di permukaan bumi, serta aliran-aliran dalam Geografi yang berusaha mencari kedudukan manusia hubungannya dengan lingkungan alam. Dengan demikian bidang telaah atau kajian geografi menjadi semakin luas. Perkembangan Geografi di Indonesia tidak terlepas dari sistem pendidikan yang pernah berkembang pada zaman kolonial Belanda hingga pada awal kemerdekaan. Banyak ahli geografi Indonesia mulai memikirkan penerapan Geografi dalam Pembangunan dan mencoba berusaha untuk menyebarluaskan agar dikenal serta dibutuhkan oleh masyarakat melalui pendidikan sekolah.
Geografi sebagai pengetahuan telah melalui perjalanan yang sangat panjang hingga sampailah pada saat ini bahwa Geografi menjadi disiplin ilmu bahkan Geografi disebut-sebut sebagai induk ilmu pengetahuan (mother of science). Pada akhirnya dapat ditegaskan bahwa Geografi sebagian dari kebutuhan manusia. Untuk memahami manfaat geografi dalam kehidupan sehari-hari, dapat diperoleh dengan mengkaji hakikat geografi itu sendiri.[4]
C. Peran Penting Geografi dalam Lingkungan Hidup
Peran penting lingkungan hidup bagi kehidupan dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Lingkungan sebagai tempat mencari makan
Dalam lingkungan terkandung berbagai jenis sumber daya alam yang dapat di manfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, nelayan memperoleh sumber penghidupan dari laut, petani memperoleh sumber penghidupannya dari lahan pertanian, dan pengusaha memperoleh sumber penghidupannya dari proses produksi yang mengelola bahan-bahan dari lingkungannya.
b. Lingkungan sebagai tempat berlangsungnya aktifitas Sosial, Ekonomi, Politik Budaya dan Lain-lain
Kehidupan manusia diwarnai oleh berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan hidupnya. Berkaitan dengan hal itu, terjalin interaksi sosial yang menunjukkan ketergantungan antar manusia dengan sesamanya. Melalui proses interaksi sosial manusia mampu mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.[5]
c. Lingkungan sebagai Wahana/tempat bagi kelanjutan kehidupan
Kelangsungan hidup seluruh organisme di bumi ini sangat bergantung pada kondisi lingkungannya. Jika kondisi lingkungan tersebut baik, unsur-unsur yang ada di dalamnya akan baik juga sebagai contoh, dalam kawasan hutan yang terjaga kelestariannya maka unsur-unsur yang ada seperti flora dan fauna akan berkembang baik dengan baik.
d. Lingkungan seperti tempat tinggal (Habitat)
Masing-masing organisme memerlukan lingkungan tertentu sebagai tempat tinggal. Sebagai contoh hutan sebagai tempat perlindungan bagi flora dan fauna. Sebidang lahan dengan bangunan rumah dapat menjadi tempat tinggal manusia, dan sebuah kolam atau akuarium dapat dijadikan tempat tinggal ikan.[6]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran geografi ialah menjadi satu diantara disiplin pengetahuan yang melihat pembangunan dari beragam bagian, atau memakai langkah pandang yang holistik, ikut berupaya mencari jalan keluar persoalan-persoalan yang terjadi di daerah masing-masing. Pada umumnya, geografi dapat menerangkan beragam fenomena ketidaksamaan yang berlangsung pada satu tempat dengan tempat yang berbeda atau minimum, geografi mempunyai sense of place yang lebih tinggi dibanding dengan disiplin pengetahuan yang lain.
Geografi sebagai pengetahuan telah melalui perjalanan yang sangat panjang hingga sampailah pada saat ini bahwa Geografi menjadi disiplin ilmu bahkan Geografi disebut-sebut sebagai induk ilmu pengetahuan (mother of science). Pada akhirnya dapat ditegaskan bahwa Geografi sebagian dari kebutuhan manusia. Untuk memahami manfaat geografi dalam kehidupan sehari-hari, dapat diperoleh dengan mengkaji hakikat geografi itu sendiri. Dalam lingkungan terkandung berbagai jenis sumber daya alam yang dapat di manfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, nelayan memperoleh sumber penghidupan dari laut, petani memperoleh sumber penghidupannya dari lahan pertanian, dan pengusaha memperoleh sumber penghidupannya dari proses produksi yang mengelola bahan-bahan dari lingkungannya.
B. Saran
Semoga dengan di terbitkannya makalah Ilmu pendidikan Islam dengan tema Alat dan Media dalam pendidikan mendatangkan manfaat kepada para pembaca maupun kepada para penyusun.
DAFTAR RUJUKAN
Daldjoeno, Pengantar Geografi. Yogyakarta: Penerbit, 2014.
Endarto dan Danang, Geografi. Jakarta: Pusat Perbukuan, 2009.
Dewi, Ilmu Sosial Geografi. Jakarta: Pusat Kurikulum, 2006.
[2] Ibid.
[3] Ibid, hlm. 178
[5] Dewi, Ilmu Sosial Geografi (Jakarta: Pusat Kurikulum, 2006), hlm. 9
[6] Ibid.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan pandangan ekonomis manusia telah menghasilkan konsep-konsep lingkungan baru, ini menyangkut pula peranan perilaku manusia dalam merespon peristiwa-peristiwa ataupun aneka kemungkinan yang diberikan oleh alam sekelilingnya kepadanya.
Didalam behavioral geography disebutkan bahwa manusia ketika menghadapi enviroment ia berprilaku, sifat dan isi perilakunya ini masih tergantung lagi dan bagaimana lingkungan itu baginya. Adakah itu sekedar phenomenal envirannment ataukah behavioral environment ? pada jenis lingkungan yang terdahulu manusia menggunakan rasionalitas yang terbatas atau terikat (baunded rationality)
Peran geografi dalam kehidupan sehari-hari manusia salah satunya yaitu : Pemanfaatan tata guna lahan untuk kegiatan pertanian, pengenalan daerah-daerah pusat gempa sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan yang terjadi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Peran Geografi?
2. Bagaimana Manfaat Geografi dalam kehidupan?
3. Bagaimana Peran Penting Geografi dalam Aspek Manusia dan Lingkungan Hidup?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Peran Geografi.
2. Untuk Mengetahui Manfaat Geografi dalam kehidupan.
3. Untuk Mengetahui Peran Penting Geografi dalam Aspek Manusia dan Lingkungan Hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Peran Geografi
Peran geografi ialah menjadi satu diantara disiplin pengetahuan yang melihat pembangunan dari beragam bagian, atau memakai langkah pandang yang holistik, ikut berupaya mencari jalan keluar persoalan-persoalan yang terjadi di daerah masing-masing. Pada umumnya, geografi dapat menerangkan beragam fenomena ketidaksamaan yang berlangsung pada satu tempat dengan tempat yang berbeda atau minimum, geografi mempunyai sense of place yang lebih tinggi dibanding dengan disiplin pengetahuan yang lain.
Bila disiplin pengetahuan yang lain senantiasa menerangkan fenomena dengan memakai system thinking yang sudah berlangsung, jadi geografi berupaya menerangkan fenomena dengan aktual. Contoh masalah yaitu pembangunan jalur busway di Jakarta, yang sebenarnya didesain oleh orang Tehnik Sipil. Pendekatan yang dikerjakan awal mulanya, yaitu untuk menangani kemacetan di Jakarta, dalam tanda kutip dapat dinyatakan gagal. Hal semacam ini karena pendekatan program digerakkan memakai pendekatan kuantitatif, atau untuk rugi dalam menangani persoalan kemacetan. Hingga bisa disebutkan program kurang berhasil. Perhitungan yang dilakukan semakin banyak mengkalkulasi kost pengembalian, namun kost rusaknya limgkungan tidak dapat terhitung.[1]
B. Manfaat Geografi dalam kehidupan
Orang yang pertama kali menggali pengertian geografi adalah orang Yunani, yang dimulai dari pengalaman-pengalaman tentang suatu daerah, lambat laun pengalaman tersebut ditelaah lebih kompleks lagi, sehingga geografi menjadi bagian dari pengetahuan manusia. Pada abad pertengahan kebudayaan dan pengetahuan yang dimiliki peradaban Yunani Romawi lambat laun menjadi tenggelam, sehingga Eropa akhirnya berada pada abad kegelapan (the dark ages). Pada abad ini ilmu pengetahuan tidak berkembang lagi karena masyarakat lebih mementingkan kehidupan akhirat yang sebanyak-banyaknya dengan berbuat kebaikan dan berbuat untuk kepentingan agama. Sejalan dengan abad kegelapan di Eropa muncullah kebudayaan Islam, sehingga geografi mendapat perhatian penting dalam berbagai bidang kehidupan. Ilmu pengetahuan pada masa kejayaan Islam ini mendapat kemajuan selama berabad-abad, sehingga kebudayaan Islam pada masa itu dapat dikatakan sebagai penghubung antara ilmu pengetahuan klasik dengan ilmu pengetahuan modern.[2]
Ilmu pengetahuan di Eropa berkembang kembali setelah berakhirnya perang salib yang disusul dengan munculnya masa Renaissance di Eropa, kebalikannya kebudayaan islam mengalami kemunduran. Dengan demikian, Geografi di Eropa mendapat perhatian kembali dan memiliki landasan sebagai ilmu pengetahuan secara sistematik. Petualang-petualang besar Eropa banyak memperkenalkan daerah-daerah baru terutama yang berada di Benua Asia dan Amerika, petualangan ini merupakan kelanjutan yang pernah ditempuh oleh saudagar-saudagar Islam. Pada masa itu Geografi juga digunakan untuk mencari daerah-daerah baru yang akhirnya digunakan untuk kepentingan kolonialisme bagi bangsa-bangsa Eropa terhadap bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika.[3]
Geografi berkembang semakin jauh tidak seperti pada awal perkembangnnya, pada abad XV akhir atau awal abad XVI sampai sekarang banyak sekali Geografi membicarakan tentang alam dan berbagai aspek kehidupan di permukaan bumi, serta aliran-aliran dalam Geografi yang berusaha mencari kedudukan manusia hubungannya dengan lingkungan alam. Dengan demikian bidang telaah atau kajian geografi menjadi semakin luas. Perkembangan Geografi di Indonesia tidak terlepas dari sistem pendidikan yang pernah berkembang pada zaman kolonial Belanda hingga pada awal kemerdekaan. Banyak ahli geografi Indonesia mulai memikirkan penerapan Geografi dalam Pembangunan dan mencoba berusaha untuk menyebarluaskan agar dikenal serta dibutuhkan oleh masyarakat melalui pendidikan sekolah.
Geografi sebagai pengetahuan telah melalui perjalanan yang sangat panjang hingga sampailah pada saat ini bahwa Geografi menjadi disiplin ilmu bahkan Geografi disebut-sebut sebagai induk ilmu pengetahuan (mother of science). Pada akhirnya dapat ditegaskan bahwa Geografi sebagian dari kebutuhan manusia. Untuk memahami manfaat geografi dalam kehidupan sehari-hari, dapat diperoleh dengan mengkaji hakikat geografi itu sendiri.[4]
C. Peran Penting Geografi dalam Lingkungan Hidup
Peran penting lingkungan hidup bagi kehidupan dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Lingkungan sebagai tempat mencari makan
Dalam lingkungan terkandung berbagai jenis sumber daya alam yang dapat di manfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, nelayan memperoleh sumber penghidupan dari laut, petani memperoleh sumber penghidupannya dari lahan pertanian, dan pengusaha memperoleh sumber penghidupannya dari proses produksi yang mengelola bahan-bahan dari lingkungannya.
b. Lingkungan sebagai tempat berlangsungnya aktifitas Sosial, Ekonomi, Politik Budaya dan Lain-lain
Kehidupan manusia diwarnai oleh berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan hidupnya. Berkaitan dengan hal itu, terjalin interaksi sosial yang menunjukkan ketergantungan antar manusia dengan sesamanya. Melalui proses interaksi sosial manusia mampu mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.[5]
c. Lingkungan sebagai Wahana/tempat bagi kelanjutan kehidupan
Kelangsungan hidup seluruh organisme di bumi ini sangat bergantung pada kondisi lingkungannya. Jika kondisi lingkungan tersebut baik, unsur-unsur yang ada di dalamnya akan baik juga sebagai contoh, dalam kawasan hutan yang terjaga kelestariannya maka unsur-unsur yang ada seperti flora dan fauna akan berkembang baik dengan baik.
d. Lingkungan seperti tempat tinggal (Habitat)
Masing-masing organisme memerlukan lingkungan tertentu sebagai tempat tinggal. Sebagai contoh hutan sebagai tempat perlindungan bagi flora dan fauna. Sebidang lahan dengan bangunan rumah dapat menjadi tempat tinggal manusia, dan sebuah kolam atau akuarium dapat dijadikan tempat tinggal ikan.[6]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran geografi ialah menjadi satu diantara disiplin pengetahuan yang melihat pembangunan dari beragam bagian, atau memakai langkah pandang yang holistik, ikut berupaya mencari jalan keluar persoalan-persoalan yang terjadi di daerah masing-masing. Pada umumnya, geografi dapat menerangkan beragam fenomena ketidaksamaan yang berlangsung pada satu tempat dengan tempat yang berbeda atau minimum, geografi mempunyai sense of place yang lebih tinggi dibanding dengan disiplin pengetahuan yang lain.
Geografi sebagai pengetahuan telah melalui perjalanan yang sangat panjang hingga sampailah pada saat ini bahwa Geografi menjadi disiplin ilmu bahkan Geografi disebut-sebut sebagai induk ilmu pengetahuan (mother of science). Pada akhirnya dapat ditegaskan bahwa Geografi sebagian dari kebutuhan manusia. Untuk memahami manfaat geografi dalam kehidupan sehari-hari, dapat diperoleh dengan mengkaji hakikat geografi itu sendiri. Dalam lingkungan terkandung berbagai jenis sumber daya alam yang dapat di manfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, nelayan memperoleh sumber penghidupan dari laut, petani memperoleh sumber penghidupannya dari lahan pertanian, dan pengusaha memperoleh sumber penghidupannya dari proses produksi yang mengelola bahan-bahan dari lingkungannya.
B. Saran
Semoga dengan di terbitkannya makalah Ilmu pendidikan Islam dengan tema Alat dan Media dalam pendidikan mendatangkan manfaat kepada para pembaca maupun kepada para penyusun.
DAFTAR RUJUKAN
Daldjoeno, Pengantar Geografi. Yogyakarta: Penerbit, 2014.
Endarto dan Danang, Geografi. Jakarta: Pusat Perbukuan, 2009.
Dewi, Ilmu Sosial Geografi. Jakarta: Pusat Kurikulum, 2006.