KONSUMSI,
INVESTASI, DAN TABUNGAN
MAKALAH
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro
yang
diampu oleh Ibu Harisah, SE.SY, M.SY
Oleh:
A
JURUSAN
HUKUM EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS
SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
2019BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Soal ekonomi
adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Keuangan
adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dalam kegiatan ekonomi, baik pada
suatu organisasi untuk tujuan produksi maupun suatu organisasi rumah tangga
yang bersifat konsumtif. Karna itu, kita harus dapat menyikapi bagaimana cara
mengkonsumsi sesuatu barang agar tidak berlebihan, yaitu dengan cara
menghentikan kebiasaan menghabiskan uang, lalu uang tersebut untuk menabung
agar tidak terjadi pemborosan materi yang akibatnya akan merugikan diri kita
sendiri dan juga
untuk menyelesaikan tugas ekonomi[1]
B. Rumusan Masalah
A. Apakah
Pengertian dari konsumsi, investasi, dan
tabungan?
B. Apa
sajakah Fungsi konsumsi, investasi, dan tabungan?
C. Apa
sajakah Faktor pengaruh konsumsi, investasi, dan tabungan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
TEORI
A. Pengertian konsumsi, investasi,
dan tabungan
a. Konsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu maupun kelompok, dalam menggunakan komoditas berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Mengapa kita harus memahami konsumsi? Membahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan penjumlahan dari pengeluaran seluruh rumah tangga yang ada dalam suatu perekonomian. Dengan mengetahui total pengeluaran suatu perekonomian, maka akan dapat diketahui beberapa masalah penting yang muncul dalam perekonomian, seperti pemerataan pendapatan, efisiensi penggunaan sumber daya dalam suatu perekonomian , masalah-masalah lainnya. Dengan demikian, kita dapat menganalisis dan menentukan kebijakan ekonomi guna memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Secara umum, pengeluaran konsumsi terbagi menjadi konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga. Namun dalam pembahasan kali ini kita lebih menekankan ada konsumsi rumah tangga, alasannya sebagai berikut.
Konsumsi rumah tangga memiliki porsi yang blebih besar dalam pengeluaran agregat jika dibandingkan dnegan konsumsi pemerintah
Konsumsi rumah tangga bersifat endogen, dalam arti besarnya konsumsi rumah tangga berkaitan erat dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Keterkaitan ini akan menghasilkan teori dan model ekonomi sendiri untuk konsumsi/
Perkembangan masyarakat begitu cepat menyebabkan perilaku konsumsi juga berubah cepat sehingga pembahasan tentang konsumsi rumah tangga akan tetap relevan[2]
a. Konsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu maupun kelompok, dalam menggunakan komoditas berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Mengapa kita harus memahami konsumsi? Membahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan penjumlahan dari pengeluaran seluruh rumah tangga yang ada dalam suatu perekonomian. Dengan mengetahui total pengeluaran suatu perekonomian, maka akan dapat diketahui beberapa masalah penting yang muncul dalam perekonomian, seperti pemerataan pendapatan, efisiensi penggunaan sumber daya dalam suatu perekonomian , masalah-masalah lainnya. Dengan demikian, kita dapat menganalisis dan menentukan kebijakan ekonomi guna memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Secara umum, pengeluaran konsumsi terbagi menjadi konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga. Namun dalam pembahasan kali ini kita lebih menekankan ada konsumsi rumah tangga, alasannya sebagai berikut.
Konsumsi rumah tangga memiliki porsi yang blebih besar dalam pengeluaran agregat jika dibandingkan dnegan konsumsi pemerintah
Konsumsi rumah tangga bersifat endogen, dalam arti besarnya konsumsi rumah tangga berkaitan erat dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Keterkaitan ini akan menghasilkan teori dan model ekonomi sendiri untuk konsumsi/
Perkembangan masyarakat begitu cepat menyebabkan perilaku konsumsi juga berubah cepat sehingga pembahasan tentang konsumsi rumah tangga akan tetap relevan[2]
b.
Investasi adalah suatu kegiatan menunda konsumsi/penggunaan sejumlah dana pada
masa sekarang dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang akan
datang. Dari pengertian tersebut, ditekankan bahwa kegiatan investasi
memerlukan dana, pengorbanan waktu dan pikiran dengan harapan akan memperoleh
keuntungan (return) dimasa yang akan datang. Sebagai contoh apabila seseorang
melakukan investasi untuk membeli sebidang tanah dengan harapan dimasa yang
akan datang harganya akan meningkat
10-20% per-tahun. Pada saat investasi dilakukan orang tersebut sudah mengorbankan
sebuah dana yang semula direncanakan untuk digunakan keperluan
konsumsi. Dengan kata lain apabila seseorang, hanya memegang dana dalam bentuk
kas atau uang tunai saja maka orang tersebut tidak dapat dikatakan melakukan
investasi karena tidak memberikan penghasilan, bahkan nilai uang tunainya
dipastikan akan merosot sejalan dengan tingkat inflasi.[3]
c.
Tabungan
Tabungan adalah pendapatan yang
di sisipkan atau disisakan untuk tidak dikonsumsikan digunak di masa yang akan
datang. Sedangkan menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan,
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat
tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro,
dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Definisi lain adalah
Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat-syarat tertentu.[4]
B. Fungsi konsumsi, investasi, dan
tabungan
a.
Konsumsi
Keynes
menjelaskan bahwa konsumsi saat ini (current consumption) sangat dipengaruhi
oleh pendapatan disposabel saat ini (current
disposable income). Menurut Keynes,
ada batas konsumsi minimal yang tidak tergantumg tingkat pendapatan. Artinya,
tingkat konsumsi tersebut harus dipenuhi, walaupun tingkat pendapatan sama
dengan nol. Itulah yang disebut dengan konsumsi otonomus (autonomous consumption). Sebagai tambahan penjelasan, perlu
diberikan beberapa catatan mengenai fungsi konsumsi Keynes tersebut:
1.)
Merupakan variable riil/nyata, yaitu bahwa fungsi konsumsi Keynes menunjukkan
hubungan antara pendapatan dengan pengeluaran konsumsi yang keduanya dinyatakan
dengan menggunakan tingkat harga konstan, bukan hubungan antara pendapatan
nominal dengan pengeluaran konsumsi minimal.
2.) Merupakan
pendapatan yang terjadi (current income), bukan pendapatan yang
diperoleh sebelumnya, dan bukan pula pendapatan yang diperkirakan terjadi di
masa datang (yang diharapkan).
3.) Merupakan
pendapatan absolut, bukan pendapatan relatif atau pendapatan permanen,
sebagaimana dikemukakan oleh ahli ekonomi lainnya (yang akan diuraikan di
belakang). [5]
b. Investasi
Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi
pada investasi non-residential (contohnya
seperti pabrik dan mesin) dan investasi
residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi
pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya suatu pertambahan pada pendapatan
akan mendorong investasi yang lebih besar, di mana tingkat bunga yang lebih
tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan
lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan
lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga
menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada
meminjamkan untuk mendapatkan bunga.[6]
c.
Tabungan
Pendapatan
dimanfaatkan untuk konsumsi dan tabungan sehingga rumus umumnya:
Y = C + S
Keterangan:
Y = Pendapatan
C = Konsumsi
S = saving
(tabungan)
Karena Y = C + S
maka S = Y – C, Jika kita subtitusikan dengan fungsi konsumsi, maka:
S = Y – C
S = Y – (a + BY)
S = Y – a – BY
S = –a + (1 – b)Y
Hasrat untuk Menabung (Marginal Propensity to
Save/ MPS)
Dalam fungsi saving
juga mengenal Marginal Propensity to Save (MPS), yaitu perbandingan antara
bertambahnya saving dengan bertambahnya pendapatan nasional yang mengakibatkan
bertambahnya saving termaksud. Di mana perumusannya adalah sebagai berikut :
Keterangan:
DS = Tambahan tabungan
DY = Tambahan pendapatan
Di dalam fungsi konsumsi S = –a + (1 – b)Y,
maka besarnya MPS = 1 – b Karena b = MPC, maka MPS = 1 – MPC atau MPS + MPC =
1. Untuk fungsi saving berbetuk garis lurus besarnya nilai S, yaitu marginal
propensity to save, pada semua tingkatan pendapatan nasional adalah sama.[7]
C.
Faktor
pengaruh konsumsi, investasi, dan tabungan
a.
Konsumsi
Terdapat beberapa pilihan closure untuk menentukan tujuan ekonomi
yang akan dicapai dalam suatu model. Suatu closure
merefleksikan ketepatan asumsi ekonomi dalam model. Alasan makro ekonomi
ini mengakibatkan pentingnya pilihan closure.
Secara teknis, closure menyediakan
pilihan variabel-variabel yang menjadi variabel eksogen dan variabel endogen.
Jumlah variabel di dalam model CGE biasanya lebih besar dari persamaannya,
sehingga harus ada variabel-variabel endogen dan eksogen. Variabel eksogen ini
dapat digunakan sebagai ‘shock’ di dalam model yang menunjukkan kebijakan
ekonomi yang mengubah keseimbangan awal. Umtuk mendapatkan solusi dari system
persamaan yang ada, jumlah variabel endogen harus sama dengan jumlah
persamaannya. Pada simulasi jangka pendek, stok modal (capital stocks)
normalnya adalah tetap (eksogen) dan terdapat kekakuan (rigid) di pasar tenaga
kerja. Pada simulasi jangka panjang, beberapa variabel lainnya dipilih untuk
menjadi variabel eksogen, misalnya tingkat pengembalian (rates of return)
diasumsikan tetap pada situasi jangka panjang sehingga stok modal berubah dan
berpindah dari satu industri ke industry yang lain.[8]
b.
Investasi
Ada beberapa faktor yang
menyebabkan mengapa alternatif untuk mencari investor jauh lebih menguntungkan
dibandingkan alternatif pendanaan yang lain. Di antaranya adalah sebagai
berikut:
1.
Bagi pengusaha pemula, alternatif
ini lebih mudah dibandingkan dengan memperoleh pinjaman bank
2.
Bisa berbagi risiko dengan
rekanan bisnis
3.
Tidak perlu membayar bunga dan
menyertakan jaminan, dan
4.
Anda dapat memperoleh nilai
tambah dari rekanan yang dapat berupa pengalaman, relasi bisnis, dan
sebagainya.[9]
c.
Tabungan
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat
masyarakat menabung adalah tingkat pendapatan dan tingkat suku bunga. Semakin
besar pendapatan yang diterima oleh masyarakat maka semakin tinggi minat
masyarakat untuk menabung. Tetapi, apabila pendapatannya sedikit masyarakat
tersebut berpikir terlebih dahulu apakah menabung atau tidak.[10]
II. PENELITIAN
hubungan
antara konsumsi, tabungan dan investasi menurut masyarakat?
Konsumsi, tabungan, dan investasi
sangatlah memiliki keterkaitan. konsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi
dalam menggunakan komoditas berupa barang maupun jasa untuk memenuhi
kebutuhannya, tingkat konsumsi seseorang sangatlah mempengaruhi banyaknya tabungan dan investasi, jika
seseorang dapat meminimalkan konsumsinya maka ia akan mampu menyisihkan
sebagian pendapatannya (untuk tabungan) dan ia pun akan mampu berinvestasi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
a. Konsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu
maupun kelompok, dalam menggunakan komoditas berupa barang maupun jasa untuk
memenuhi kebutuhannya.
b.
Investasi
adalah suatu kegiatan menunda konsumsi/penggunaan sejumlah dana pada masa
sekarang dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang.
c. Tabungan adalah pendapatan yang di sisipkan
atau disisakan untuk tidak dikonsumsikan digunak di masa yang akan datang
2.
a.- Merupakan
variable riil/nyata, yaitu bahwa
fungsi konsumsi Keynes menunjukkan hubungan antara pendapatan dengan
pengeluaran konsumsi yang keduanya dinyatakan dengan menggunakan tingkat harga
konstan, bukan hubungan antara pendapatan nominal dengan pengeluaran konsumsi
minimal.
-Merupakan
pendapatan yang terjadi (current income), bukan pendapatan yang
diperoleh sebelumnya, dan bukan pula pendapatan yang diperkirakan terjadi di
masa datang (yang diharapkan).
-
Merupakan pendapatan absolut, bukan pendapatan relatif atau pendapatan
permanen, sebagaimana dikemukakan oleh ahli ekonomi lainnya (yang akan
diuraikan di belakang).
b. Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada
investasi non-residential (contohnya seperti pabrik dan mesin) dan investasi
residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi
pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya suatu pertambahan pada pendapatan
akan mendorong investasi yang lebih besar, di mana tingkat bunga yang lebih
tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan
lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang.
c. Dalam fungsi saving juga
mengenal Marginal Propensity to Save (MPS), yaitu perbandingan antara
bertambahnya saving dengan bertambahnya pendapatan nasional yang mengakibatkan
bertambahnya saving termaksud. Di mana perumusannya adalah sebagai berikut :
Keterangan:
DS = Tambahan tabungan
DY = Tambahan pendapatan
Di dalam fungsi konsumsi S = –a + (1 – b)Y,
maka besarnya MPS = 1 – b Karena b = MPC, maka MPS = 1 – MPC atau MPS + MPC =
1. Untuk fungsi saving berbetuk garis lurus besarnya nilai S, yaitu marginal
propensity to save, pada semua tingkatan pendapatan nasional adalah sama
a.
3.a.
Konsumsi
Terdapat
beberapa pilihan closure untuk
menentukan tujuan ekonomi yang akan dicapai dalam suatu model. Suatu closure merefleksikan ketepatan asumsi
ekonomi dalam model. Alasan makro ekonomi ini mengakibatkan pentingnya pilihan closure. Secara teknis, closure menyediakan pilihan
variabel-variabel yang menjadi variabel eksogen dan variabel endogen. Jumlah
variabel di dalam model CGE biasanya lebih besar dari persamaannya, sehingga
harus ada variabel-variabel endogen dan eksogen. Variabel eksogen ini dapat
digunakan sebagai ‘shock’ di dalam model yang menunjukkan kebijakan ekonomi
yang mengubah keseimbangan awal. Umtuk mendapatkan solusi dari system persamaan
yang ada, jumlah variabel endogen harus sama dengan jumlah persamaannya. Pada
simulasi jangka pendek, stok modal (capital stocks) normalnya adalah tetap (eksogen)
dan terdapat kekakuan (rigid) di pasar tenaga kerja. Pada simulasi jangka
panjang, beberapa variabel lainnya dipilih untuk menjadi variabel eksogen,
misalnya tingkat pengembalian (rates of return) diasumsikan tetap pada situasi
jangka panjang sehingga stok modal berubah dan berpindah dari satu industri ke
industri yang lain.
b.
- Bagi pengusaha pemula, alternatif
ini lebih mudah dibandingkan dengan memperoleh pinjaman bank
- Bisa berbagi risiko dengan
rekanan bisnis
- Tidak perlu membayar bunga dan
menyertakan jaminan, dan
- dapat memperoleh nilai tambah
dari rekanan yang dapat berupa pengalaman, relasi bisnis, dan sebagainya
c. Faktor-faktor yang
mempengaruhi minat masyarakat menabung adalah tingkat pendapatan dan tingkat
suku bunga. Semakin besar pendapatan yang diterima oleh masyarakat maka semakin
tinggi minat masyarakat untuk menabung. Tetapi, apabila pendapatannya sedikit
masyarakat tersebut berpikir terlebih dahulu apakah menabung atau tidak.
B.
Saran
Demikianlah makalah ini saya buat, hanya sampai disini isi
pembahasan teori konsumsi, investasi, dan tabungan, apabila ada kekurangan
dalam menyusun makalah ini, kami mohon maaf. Maka dari itu kami membutuhkan
saran demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca.
[1]
ryandfortunately.blogspot.com/.../makalah-ekonomi-fungsi-konsumsi.html
[2]
ryandfortunately.blogspot.com/.../makalah-ekonomi-fungsi-konsumsi.html
[3] Mangasa simatupang, “ Investasi Saham Dan
Reksa Dana”, (Jakarta, Penerbit Mitra Wacana Media, 2010), hlm. 7
[5] Rahardja Prathama, “ Teori
Ekonomi Makro”, (Jakarta, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
2008), hlm. 42-43
[8]Rina
Oktaviani, “Model Ekonomi Keseimbangan umum (Teori dan Aplikasinya di
Indonesia)”, ( Taman Kencana Bogor, Penerbit PT IPB Press, 2011), hlm.17
[9]
Mitra Pelajar, “ Modal Usaha dan Mengelolanya”, (Jogjakarta, Penerbit Mitra
Pelajar, 2010), hlm. 15-16
[10]
Ritayani Iyan, “ Faktor-Faktor yang mempengaruhi Tabungan Pada Masyarakat”,
(Pekanbaru, Penerbit Program Studi Ekonomi Universitas Riau, 2010), hlm.72-73