LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Tujuan
: Diajukan Untuk Memenuhi Tugas “Manajemen Perpustakaan”
Dosen
Pengampu : Suwantoro, M.Pd.I
DI
SUSUN OLEH VI:
Nurul
Qomariyah
Rofi’atun
Iskandar
Selvi
Putri El Eska
JURUSAN TARBIYAH
PRODI MANAGEMENT PENDIDIKAN ISLAM (MPI)
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM (STAIN) PAMEKASAN
Tahun Akademik
2015/2016
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarkatuh ..
Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT
yang telah memberi rahmat dan hidayah, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
Makalah
ini merupakan laporan yang dibuat sebagai memenuhi dalam kriteria mata kuliyah
(Manajemen Perpustakaan). Salam dan sholawat kami haturkan kepada nabi besar
Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta muslimin yang bersama-sama mengimani
beliau.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih ada
kekurangan disebabkan keterbatasan
pengetahuan, keterbatasan kemampuan, dan
atau dari segi kedangkalan dalam memahami teori. Akan tetapi semoga
segala bantuan, dorongan, dan petunjuk serta bimbingan yang telah di berikan
kepada kami dapat bernilai ibadah di
sisi Allah SWT. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, amin yaa Robbal aalamin.
Wassalamu
alaikum Warohmatullahi Wabarkatuh ..
08, Mei, 2016
Kelompok 6
STAIN Pamekasan
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang 1
Rumusan masalah 1
Tujuan Pembahasan 1
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Layanan Perpustakaan
Sekolah 2
Jenis-jenis Layanan Perpustakaan
3
Layanan
Locker 3
Layanan
Sirkulasi 3
Layanan
Referensi 3
Layanan
Penelusuran Informasi 3
Layanan
Informasi Terbaru 3
Layanan
Koleksi 3
Layanan
Ruang Baca 4
Layanan
Fotokopi 4
Layanan
Workstation dan Multimedia 4
Sistem
Layanan Perpustakaan 6
Manajemen
Layanan Perpustakaan Sekolah 7
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
14
Saran
15
DAFTAR PUSTAKA 16
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Layanan
perpustakaan merupakan salah satu kegiatan ahli yang pada pelaksanaannya, yang
mana perlu adanya perencanaan dan anggaran dalam menyelenggarakannya. Karena
perpustakaan akan berjalan maksimal, jika pelayanan yang gunakan tepat, saling
bertanggung jawab, dan sesuai kebutuhan penggunanya.
Adanya
pelayanan di perpustakaan sebagai tolak ukur keberhasilan sebuah perpustakaan.
Kegiatan layanan merupakan kegiatan yang mempertemukan langsung antara petugas
dengan pengguna perpustakaan, sehingga penilaian pengguna akan muncul ketika
kegiatan layanan tersebut dilangsungkan. Perpustakaan tersebut akan dinilai
baik secara maksimal oleh pengguna/konsumen, jika mampu memberikan layanan yang
terbaik, dan dinilai buruk keseluruhan pula jika layanan yang diberikan buruk.
Banyak
yang berpendapat bahwa layanan perpustakaan merupakan titik penghubung
pelaksanaan atau kegiatan perpustakaan. Maka dari itu layanan sangat dibutuhkan
agar dalam perpustakaan terpenuhi kebutuhan dan keperluannya mengenai pelayanan
pengunjung dan jasa/pengguna perpustakaan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
Pengertian Layanan Perpustakaan Sekolah ?
2. Apa
Saja Jenis-jenis Layanan Perpustakaan ?
3. Apa
saja Sistem Layanan Perpustakaan ?
4. Bagaimana
Manajemen Layanan Perpustakaan Sekolah ?
C.
Tujuan
Masalah
1. Menjelaskan
Pengertian Layanan Perpustakaan Sekolah.
2. Menjelaskan
Jenis-jenis Layanan Perpustakaan.
3. Menjelaskan
Sistem Layanan Perpustakaan.
4. Menjelaskan
Manajemen Layanan Perpustakaan Sekolah.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Layanan Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan
adalah pelayanan dan pelayanan berarti kesibukan.[1] Sedangkan
menurut standar nasional perpustakaan sekolah, layanan perpustakaan adalah kegiatan
pendayagunaan materi perpustakaan pengguna, yaitu sirkulasi, referensi,
penelusuran, pendidikan pengguna, pinjam antarperpustakaan. Jadi, layanan
perpustakaan sekolah merupakan kegiatan yang pelaksanaannya dilakukan dengan
mengadakan hubungan dengan anggota (pegawai) yang akan menggunakan koleksi atau
jasa perpustakaan dalam rangka untuk menunjang program belajar-mengajar di
sekolah.
Layanan
perpustakaan terbagi dua yaitu layanan langsung dan layanan tidak langsung.
Layanan langsung yaitu layanan yang berhubungan dengan pengguna perpustakaan
seperti layanan sirkulasi, referensi, dan layanan pengguna. Sedangkan layanan
tidak langsung adalah layanan yang dilakukan oleh perpustakaan berupa pemberian
motivasi kepada para pengguna untuk memanfaatkan fasilitas perpustakaan.[2]
Salah
satu tugas pokok sebuah perpustakaan adalah memberikan layanan informasi.
Karena pentingnya layanan tersebut maka sering dikatakan bahwa warna wajah dan
penampilan serta kinerja perpustakaan akan dicerminkan dalam layanan informasi
tersebut. Jika layanan pada pelanggan memuaskan maka baiklah kinerjanya,
sebaliknya apabila layanan yang diberikan belum memuaskan maka dapat dianggap
bahwa perpustakaan tersebut belum mampu melayani dengan baik.[3]
Layanan
perpustakaan sekolah bertujuan untuk menyajikan bahan pustaka dan sumber
informasi lainnya terutama kepada guru dan murid guna kepentingan belajar
mengajar dan bacaan hiburan. Dan dengan tujuan terselenggaranya perpustakaan sekolah
adalah mendukung, memperlancar serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program
kegiatan sekolah melalui pelayanan informasi.[4]
B. Jenis-jenis Layanan Perpustakaan
1.
Layanan
locker adalah penyediaan fasilitas
untuk menitipkan tas atau barang-barang yang tidak boleh dibawa masuk ke
perpustakaan.
2.
Layanan
sirkulasi adalah pelayanan kepada pengguna yang berkaitan
dengan peminjaman, pengembalian dan perpanjangan koleksi.
3.
Layanan
referensi adalah suatu kegiatan layanan yang berupa pemberian
bantuan kepada pengguna perpustakaan agar dapat menemukan informasi yang
dibutuhkan.
4.
Layanan
penelusuran informasi adalah suatu kegiatan layanan untuk
mencari kembali dokumen atau informasi yang pernah ditulis atau diterbitkan
mengenai objek tertentu.
5.
Layanan
informasi koleksi terbaru adalah suatu bentuk jasa kesiagaan
informasi terbaru yang diupayakan untuk disampaikan sesegera mungkin kepada
pengguna perpustakaan, sehingga mengetahui perkembangan keadaan koleksi atau
informasi terbaru.
6.
Layanan
koleksi adalah suatu kegiatan untuk melayankan berbagai
jenis koleksi yang dimiliki perpustakaan. Jenis layanan koleksi meliputi:
a) Layanan
koleksi umum (koleksi sirkulasi) adalah suatu bentu kegiatan layanan dengan
menyediakan buku yang dapat dipinjam untuk dibawa pulang.
b) Layanan
koleksi cadangan
Layanan
koleksi cadangan adalah suatu bentuk kegiatan layanan dengan menyediakan satu
judul koleksi yang dimiliki untuk ditempatkan dalam ruang terpisah. Koleksi
cadangan ini biasanya ini tidak dapat dipinjam untuk dibawa pulang, tetapi
hanya dapat dibaca atau difoto kopi.
c) Layanan
koleksi dan layanan terbitan berkala
Layanan
koleksi dan layanan terbitan berkala adalah suatu bentuk kegiatan layanan
dengan menyediakan koleksi terbitan berkala yang terdiri dari surat kabar, tabloid,
majalah, dan jurnal.
d) Layanan
koleksi digital
Layanan
koleksi digital adalah suatu bentuk kegiatan layanan dengan menyediakan koleksi
dalam bentuk digital, yang terdiri dari kaset, CD-ROM, DVD, dan koleksi bentuk
mikro.
e) Layanan
koleksi referensi
Layanan
koleksi referensi adalah suatu bentuk kegiatan layanan dengan menyediakan
koleksi rujukan yang terdiri yang terdiri dari kamus, ensiklopedi, buku
pedoman, almanak, direktori dll. Koleksi ini biasanya tidak dapat dipinjam
untuk dibawa pulang, tetapi hanya dapat dibaca dan difoto kopi.
f) Layanan
koleksi khusus
Layanan
koleksi khusus adalah suatu bentuk kegiatan layanan dengan menyediakan koleksi
khusus yang dimiliki oleh perpustakaan, misalnya koleksi langka atau dalam
bidang tertentu.
g) Layanan
koleksi tugas akhir
Layanan
koleksi tugas akhir adalah suatu bentuk kegiatan layanan dengan menyediakan
koleksi hasil penelitian siswa. Koleksi tuggas akhir ini biasanya tidak dapat
dipinjam untuk dibawa pulang, tetapi hanya dapat dibaca dan difotokopi.
7.
Layanan
ruang baca. Layanan ruang baca beruapa penyediaan
fasilitas untuk membaca/belajar di ruang-ruang perpustakaan. Fasilitas yang
disediakan adalah berbagai jenis koleksi perpustakaan, meja, kursi, penerangan,
ruang diskusi, computer penelusuran, AC, dan toilet.
8.
Layanan
foto kopi adalah penyediaan fasilitas penggandaan informasi
tertulis dan tercetak untuk keperluan studi dan penelitian.
9.
Layanan
Workstation dan multimedia adalah penyediaan fasilitas
computer yang dapat digunakan untuk pengetikan, penelitian maupun internet.
Dapat juga dalam ruang layanan tersebut disediakan peralatan multimedia untuk
mengakses koleksi digital.
10.
Layanan
Lain-lain
a. Pengawasan
keluar masuknya koleksi
Pengawasan
keluarnya setiap koleksi dari ruang perpustakaan menjadi tanggung jawab bagian
layanan pengguna. Petugas dibagian ini harus bersikap tegas dengan tetap
mempertimbangkan sikap ramah dan simpatik sebagai unit layanan.
b. Penataan
koleksi
Penataan
koleksi di jajaran rak disebut pengerakan menurut tata susunan tertentu. Tata
susunan dapat didasarkan pada nomor klas maupun abjad (biasanya untuk majalah).
Kegiatan ini dapat dikerjakan oleh sekelompok orang yang bukan petugas tetap
layanan pengguna, misal merekrut pengguna perpustakaan sebagai petugas paro
waktu.
c. Layanan
informasi perpustakaan
Kegiatan
ini dimaksudkan sebagai proses penyampaian informasi kepada pengguna. Kandungan
informasi yang disajikan termasuk koleksi dan fasilitas perpustakaan,
jasa/layanan/kegiatan yang dilakukan perpustakaan. Ada kalanya perpustakaan
melakukan perubahan terhadap peraturan, penambahan fasilitas dan penambahan
jenis layanan. Sarana yang digunakan dalam layanan informasi seperti brosur,
pembatas buku, rambu/petunjuk perpustakaan dan papan pengumuman.
d. Pendidikan
pengguna
Pendidikan
pengguna adalah kegiatan yang dirancang untuk mendidik pengguna agar mengetahui
sumber informasi perpustakaan yang terdiri dari koleksi, fasilitas dan jasa
perpustakaan, mendidik pengguna dalam memanfaatkan sumber tersebut secara tepat
dan mendidik untuk menjadi pengguna yang tertib dan bertanggung jawab.
e. Sosialisasi
peraturan
Peraturan
perpustakaan adalah peraturan tertulis yang dibuat sebagai pedoman bagi
pengguna dalam menggunakan perpustakaan dan petugas yang melayani. Funsinya
adalah sebagai sarana untuk menjamin ketertiban dan kelancaran kegiatan
pelayanan.[5]
C. Sistem Layanan Perpustakaan
Agar layanan dapat dilakukan dengan baik
sesuai dengan kondisi perpustakaan, maka perlu suatu system layanan yang jelas.
Ada dua system layanan pengguna yaitu:
1.
Sistem terbuka
Sistem terbuka adalah
system layanan yang memungkinkan pengguna masuk ke ruang koleksi untuk memiilih
dan mengambil sendiri koleksi yang diinginkan dari jajaran koleksi
perpustakaan. Koleksi pada system ini harus disusun dengan suatu cara yang
ddapat memudahkan pengguna mencari dan menemukan koleksi yang diinginkan.
a. Keuntungan dari system terbuka
1)
Menghemat tenaga, karena petugas tidak
perlu mengambilkan koleksi yang akan dipinjam karena pengguna bisa langsung
mengambil sendiri ke rak.
2)
Memberikan kepuasan kepada pengguna
karena bisa memilih koleksi yang sesuai dengan kebutuhannya secara langsung ke
jajaran koleksi.
3)
Memungkinkan memilih judul lain yang
sesuai, apabila tidak menemukan koleksi yang dicari.
4)
Mengurangi kemungkinan terjadinya salah
paham antara pengguna dan petugas.
b.
Kerugian dari system terbuka
1)
Memerlukan tenaga ekstra untuk
mengembalikan dan membetulkan koleksi yang salah letak.
2)
Koleksi akan lebih cepat rusak karena
sering dipegang.
3)
Memerlukan ruangan yang relative lebih
luas, untuk pengaturan rak agar pengguna leluasa memilih koleksi.
4)
Susunan koleksi di rak menjadi mudah
rusak.
2.
Sistem tertutup
Sistem tertutup adalah
system layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pengguna mengambil sendiri
koleksi yang dibutuhkan. Pengguna bisa memilih koleksi melalui catalog, dan
selanjutnya petugas perpustakaan yang akan mengambilnya.
a. Keuntungan dari system tertutup
1)
Memungkinkan susunan rak dipersempit
antara satu dengan yang lain, sehingga menghemat ruang untuk menyimpan koleksi.
2)
Susunan koleksi di rak lebih teratur dan
tidak mudah rusak, karena yang mengambil dan mengembalikan adalah petugas.
3)
Faktor kehilangan dan kerusakan koleksi
bisa diperkecil.
b. Kerugian dari system tertutup
1)
Petugas banyak mengeluarkan energy untuk
melayani peminjaman.
2)
Prosedur peminjaman tidak bisa cepat
(harus menunggu giliran dilayani bila antrian panjang).
3)
Sejumlah koleksi tidak pernah disentuh
atau dipinjam.
4)
Peminjam sering tidak puas apabila
koleksi yang dipinjam tidak sesuai dengan yang dikehendaki.[6]
D. Manajemen Layanan Perpustakaan
Sekolah
Manajemen Layanan Perpustakaan Sekolah
adalah serangkaian kegiatan dalam pelayanan perpustakaan di sekolah yang
bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam mencari dan menemukan sumber
informasi yang dibutuhkan. Layanan perpustakaan sekolah meliputi layanan
peminjaman, referensi dan bimbingan membaca. Sedangkan kegiatan manajemen tersebut
meliputi sebagai berikut:
1.
Perencanaan layanan perpustakaan sekolah
seperti halnya perencanaan layanan peminjaman, referensi dan bimbingan membaca
perlu dilakukan dengan cermat dan teliti. Sehingga kegiatan pemberian layanan
kepada pengunjung dapat dilakukan secara maksimal.
2.
Pengorganisasian adalah fungsi yang
dijalankan oleh semua manajer dari semua tingkatan, termasuk administrator.
Pengorganisasian layanan perpustakaan sekolah perlu dilakukan dengan hati-hati.
Setiap individu harus tahu kejelasan tugas dan kewenangan masing-masing. Dalam
mengerjakannya layanan perpustakaan
perlu ditetapkan jenis tugas yang dikerjakan, siapa yang bertugas dan pihak
yang berwenang dalam pengambilan keputusan terkait pada masing-masing layanan
tersebut. Jadi, pengorganisasian akan berjalan dengan baik apabila pembagian
tugas jelas dan individu mengetahui kewenangan masing-masing.[7]
3.
Penggerak SDM.
Penggerak
menjadi motivating yang artinya “keseluruhan proses pemberian motif bekerja
kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas
demi tercapainya tujuan organisasi yang efesien dan ekonomis”. Pelibatan SDM
dimaksudkan keterlibatan secar utuh masing-masing individu dalam layanan
perpustakaan sekolah. Dalam proses ini seluruh komponen yang berkaitan dengan
kegiatan pelayanan di libatkan secara menyeluruh. Pada kegiatan sirkulasi dan
referensi petugas yang memiliki wewewang segera menjalankan tugasnya. Sedangkan
pada layanan bimbingan membaca/kunjungan wajib membaca membutuhkan bantuan dari
pihak guru masing-masing kelas. Sehingga keterlibatan ini akan menjadikan
layanan berjalan dengan prima.[8]
4.
Pengawasan layanan perpustakaan sekolah
Menurut
Siagan (1988:135), pengawasan layanan perpustakaan merupakan proses pengamatan
dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin supaya semua
pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya. Maka pengawasan harus dilakukan untuk memastikan dalam
setiap tahapan berjalannya perpustakaan, staf dan Pembina perpustakaan.
Menurut
Soejono pengelolaan perpustakaan terdiri dari: (1) kebijakan dan prosedur, (2)
mengelola koleksi, (3) pendanaan dan pengadaan, (4) mengelola fasilitas, (5)
sumber daya manusia, perencanaan kegiatan mengelola dan bagi pengelola
perpustakaan. Hal tersebut merupakan bagian atau peran dalam pendidikan di
sekolah. Secara efektif perpustakaan harus mampu mendukung kurikulum dan
program sekolah sehingga perpustakaan berfungsii sebagai sumber belajar.[9]
Aktivitas pelayanan yang harus dikelola/dilakukan
dalam perpustakaan sekolah ada beberapa aspek yaitu:
1.
Layanan sirkulasi
Layanan
sirkulasi adalah layanan pengguna yang berkaitan dengan peminjaman,
pengembalian dan perpanjangan koleksi.[10] Tugas
pokok bagian sirkulasi melayani siswa-siswa yang akan meminjam dan
mengembalikan buku perpustakaan sekolah, juga membuat statistik pengunjung
(mencatat jumlah pengunjung dan peminjam).[11]
Selain itu, masih memiliki tugas untuk penagihan koleksi yang belum
dikembalikan, penagihan denda, dan memberikan surat beres administrasi
perpustakaan.
Bagian
layanan sirkulasi harus bekerja sama dengan bagian pengembangan koleksi
sehingga koleksi selalu baru dan tersedia dalam jumlah yang memadai, karena
bagian sirkulasi lebih mengetahui koleksi yang dibutuhkan pengguna. Selain itu
bagian sirkulasi juga harus bekerja sama dengan bagian pemeliharaan dan
perbaikan koleksi perpustakaan, agar koleksi lebih efektif digunakan oleh
pengguna.[12] Kegiatan layanan sirkulasi sebagai
berikut:
a. Pendaftaran anggota perpustakaan
Untuk beberapa perpustakaan tugas
menerima anggota ada yang menjadi tanggung jawab bagian administrasi perpustakaan.
Mengenai syaarat dan jenis keanggotaan berbeda tergantung kepada kebijakan
perpustakaan. Jenis keanggotaann meliputi anggota
intern yang artinya anggota yang terdiri dari sekelompok orang yang
berkaitan langsung dengan anggotanya. Kedua anggota
ekstren adalah anggota yang terdiri dari sekelompok orang yang tidak ada
kaitannya dengan lembaganya.Jenis keanggotaan ini seringkali merupakan sarana
sarana untuk menggalang danan perpustakaan, karena menarik sejumlah uang
sebagai syarat keanggotaan.
b. Peminjaman
Peminjaman koleksi merupakan salah satu
kegiatan utama dalam organisasi.
Kegiatan peminjaman adalah suatu proses pencatatan transaksi yang
dilakukan oleh petugas perpustakaan dengan pengguna pada saat pengguna meminjam
koleksi. Jenis koleksi yang umum dipinjamkan adalah koleksi yang berupa buku
dan DC ROM. Jangka waktu peminjaman meliputi peminjaman jangka pendek (harian),
peminjaman biasa (mingguan), dan peminjaman jangka panjang (bulanan).[13]
c. Pengembalian atau perpanjang
Kegiatan pengembalian adalah kegiatan
pencatatan bukti bahwa pengguna telah mengembalikan koleksi yang dipinjamnya.
Kegiatan perpanjangan adalah kegiatan pencatatan kembali koleksi yang pernah
dipinjam sesuai kurun waktu yang ditentukan.
d. Penagihan
Kegiatan penagihan adalah kegiatan pemberitahuan
kepada peminjam uantuk meminta kembali
koleksi yang dipinjam karena telah melampaui batas waktu peminjaman. Sarana
penagihan koleksi meliputi; kartu petunjuk tanggal kembali, kartu buku, kartu
peminjaman, dan formulir penagihan.
e.
Pemberian
sanksi. Sanksi adalah suatu tindakan pemberian hukuman
atas orang yang melakukan pelanggaran. Sanksi ini penting diberikan bagi
pengguna yang melakukan pelanggaran, agar mentaati peraturan yang berlaku.
Jenis pelanggarannya seperti;
keterlambatan pengembalian koleksi, mengembalikan koleksi dalam keadaan rusak,
menghilangkan dan membawa tanpa melalui prosedur yang benar. Sedangkan sanksi
yang diberikan misal, tidak boleh meminjam dalam waktu tertentu atau membayar
uang sesuai waktu keterlambatan.
f.
Beres
administrasi perpustakaan adalah kegiatan pemeriksaan bahwa
pengguna tidak lagi mempunyai pinjaman dan denda, serta pemberian tanda bukti
bahwa pengguna telah bebas dan tidak mempunyai tanggungan pada perpustakaan.
g.
Statistik
adalah kegiatan pengumpulan data kegiatan peminjaman sebagi bahan untuk melihat
keadaan dan perkembangan perpustakaan.
2.
Layanan referensi
Layanan
rujukan merupakan salah satu kegiatan yang berkaitan dengan pengguna
perpustakaan. Referensi juga memiliki arti sumber, acuan dan petunjuk.
Melalui
pengarahan dan rujukan petugas perpustakaan khususnya petugas referensi,
pengguna akan memperoleh informasi melalui bahan-bahan referensi yang ada di
perpustakaan. Jadi petugas layanan referensi tidak hanya menyediakan bahan
referensi di perpustakaannya saja, tetapi juga harus memberikan jasa rujukan
maupun pengarahan agar pengguna menemukan informasi yang dibutuhkan di lain
tempat.[14]
Layanan
referensi mempunyai peran penting dalam perpustakaan, karena melalui dialog dan
komunikasi dapat membantu pengguna menemukan informasi yang dicari. Dengan
demikian yang dimaksud dengan layanan referensi adalah suatu kegiatan untuk
membantu pengguna perpustakaan dalam menemukan informasi yaitu dengan cara
menjawab pertanyaan dengan menggunakan koleksi referensi dan memberikan
bimbingan untuk menemukan serta memakai koleksi referensi.
3.
Layanan terbitan berkala
Layanan
terbitan berkala dimaksudkan untuk memberikan informasi yang terdapat dalam
terbitan berkala kepada pengguna dengan mudah, cepat dan actual. Untuk mencapai
tujuan tersebut hendaknya perpustakaan menggunakan system layanan yang terbuka,
yaitu memberi kesempatan pada pengguna untk memilih dan mengambil terbitan
sendiri.
Layanan
terbitan berkala ada tiga jenis; 1). Layanan surat kabar dan tabloid, 2). Rak
pajang, 3). Tongkat penjepit surat kabar.[15]
4.
Layanan pendidikan pengguna
Pendidikan
pengguna adalah kegiatan yang dirancang untuk mendidik pengguna agar mengetahui
sumber informasi sumber informasi perpustakaan yang terdiri dari koleksi,
fasilitas, jasa perpustakaan, mendidik pengguna dalam memanfaatkan sumber
informasi secara cepat dan tepat dan mendidik pengguna perpustakaan untuk
menjadi pengguna yang tertib dan bertanggung jawab. Dengan pendidikan pengguna
diharapkan kekayaan perpustakaan dalam bentuk koleksi, baik baik tercetak
maupun tidak tercetak dengan segala fasilitas dan pelayanan yang ada dapat
dimanfaatkan dengan maksimal oleh pengguna secara bertanggung jawab.
Program
pendidikan pengguna perpustakaan perlu dilaksanakan, karena kemampuan
menggunakan perpustakaan merupakan dasar yang amat penting dalam mencapai
keberhasilan dalam pendidikan. Selain itu diharapkan mampu berfungsi dalam
mendidik pengguna perpustakaan untuk menjadi pengguna yang tertib dan
bertanggung jawab. Waktu pelaksanaan bervariasi, program wajib dilaksanakan
secara kontinyu dan terjadwal, tetapi dapat pula dilaksanakan sesuai kebutuhan.
Tempat penyelenggaraan tidak terikat oleh prosedur yang formal, misal di suatu
ruangan disesuaikan dengan fasilitas yang ada.[16]
Melayani
kebutuhan pelajar dalam kelas sewaktu-waktu dapat dilakukan, bila guru kelas
memerlukan bahan-bahan dari perpustakaan untuk membantu pelajarannya. Guru
sebaiknya mengadakan penyelidikan terlebih dahulu dalam perpustakaan tentang
jenis bahan pustaka yang mungkin diperlukannya. Sebelum jam pelajaran guru
kelas telah menyusun daftar bahan yang diperlukannya dan menyerahkan daftar itu
kepada guru pustakawan agar bahan yang diperlukan itu dapat lebih dahulu
disediakan.[17]
Agar
program pendidikan pengguna perpustakaan mencapai hasil maksimal, perlu
mempertimbangkan beberapa hal, yaitu fasiliatas pendukung dan perencanaan
program secara matang seperti tujuan, waktu pelaksanaan, materi yang akan disampaikan,
siapa pelaksanaannya serta metode apa yang akan digunakan.[18]
Salah
satu cara pemberdayaan sumber informasi perpustakaan adalah memberikan dan
menyelenggarakan layanan kepada pemakai. Layanan yang efektif adalah yang dapat
memenuhi keinginan pemakai dalam hal:
1.
Penyediaan informasi yang sesuai dengan
keinginan pemakai.
2.
Waktu yang tepat, leluasa, memadai dan
tidak terlalu mengikat, termasuk kesempatan
sore dan malam untuk kelompok masyarakat.
3.
Kebebasan, tata cara dan akses
informasi, tidak kaku dengan pengawasan longgar, tidak terlalu ketat, tertib,
kondusif dan simpatik.
4.
Suasana yang menyenangkan, aman, tenang,
tentram, jauh dari kegaduhan dan kebisingan.
5.
Sikap dan perilaku petugas yang penuh
perhatian, ramah santun, bersifat membimbing dan menguasai masalah.
6.
Tata tertib yang sederhana, mudah
dipahami, diikuti dan dilaksanakan.
7.
Adanya fasilitas dan kemudahan yang lain
seperti: panduan, petunjuk dan informasi singkat.
8.
Menimbulkan kesan yang baik,
menyenangkan dan memuaskan sehingga orang ingin kembali lagi.
9.
Berorientasi pada konsumen dan bersifat
mandiri.[19]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Layanan perpustakaan sekolah merupakan
kegiatan yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan hubungan dengan
anggota (pegawai) yang akan menggunakan jasa perpustakaan, baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam rangka untuk menunjang program belajar-mengajar di
sekolah.
Jenis-jenis Layanan Perpustakaan yaitu: layanan locker, layanan sirkulasi, layanan
referensi, layanan penelusuran informasi, layanan informasi koleksi terbaru, layanan
koleksi, layanan ruang baca, layanan foto kopi, layanan Workstation dan
multimedia juga ada layanan lain-lain seperti Penataan koleksi.
Sistem Layanan Perpustakaan ada dua
system; 1). Sistem terbuka adalah system layanan yang memungkinkan pengguna
masuk ke ruang koleksi untuk memiilih dan mengambil sendiri koleksi yang
diinginkan dari jajaran koleksi perpustakaan. 2). Sistem tertutup adalah system
layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pengguna mengambil sendiri koleksi
yang dibutuhkan.
Menurut Soejono (1992: 23) pengelolaan
perpustakaan terdiri dari: (1) kebijakan dan prosedur, (2) mengelola koleksi,
(3) pendanaan dan pengadaan, (4) mengelola fasilitas, (5) sumber daya manusia,
perencanaan kegiatan mengelola dan bagi pengelola perpustakaan. Hal tersebut
merupakan bagian atau peran dalam pendidikan di sekolah. Secara efektif
perpustakaan harus mampu mendukung kurikulum dan program sekolah sehingga
perpustakaan berfungsii sebagai sumber belajar.
B.
Saran
Pengguna
perpustakaan (pelanggan) menjadi target dan sasaran utama penyelenggaraan perpustakaan.
Maka dari itu, kerja sama (bertanggung jawab), ketegasan, menguasai masalah,
kesungguhan, keramahan juga diharapkan masyarakat terhadap pihak/anggota
perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
Bafadal, Ibrahim. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008.
Rahayuningsih, F. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2007.
Soedibyo, Noerhayati. Pengelolaan Perpustakaan. Bandung:
Alumni, 1987.
Soekarman. Perpustakaan Sekolah; Petunjuk Untuk Membina
Memakai dan Memelihara Perpustakaan di Sekolah. Jakarta: Proyek
Pengembangan Perpustakaan, 1981.
Sutarno, NS. Manajemen Perpustakaan; Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: Samitra Media, 2005.
Trimo,
Soejono. Pengadaan Bahan Pustaka.
Bandung: Angkasa, 1992.
Yusup, Pawit M. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah.
Jakarta: Rajawali Pers, 1991.
[1] Seokarman. Perpustakaan Sekolah; Petunjuk Untuk Membina Memakai dan Memelihara
Perpustakaan di Sekolah (Jakarta: Proyek Pengembanagn Perpustakaan, 1981),
hlm. 135.
[2] Pawit M YUsup. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah
(Jakarta: Rajawali Prers, 1991), hlm. 44.
[3] NS Sutarno. Manajemen Perpustkaan; Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Samitra
Media, 2005), hlm. 112.
[4] Noerhayati Soedibyo. Pengelolaaan Perpustakaan (Bandung,
Alumni, 1987), hlm. 2.
[5] F Rahayuningsih. Pengelolaan Perpustakaan (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2007), hlm. 92.
[6] F Rahayuuningsih, hlm. 94.
[7] NS Sutarno, Op. cit., hlm. 8.
[8] Ibid, hlm. 82.
[9] Soejono Trimo. Pengadaan Bahan Pustaka (Bandung:
Angkasa, 1992), hlm. 23.
[10] F Rahayuningsih, Op. cit., hlm. 95.
[11] Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hlm. 125.
[12] F Rahayuningsih, hlm. 95.
[13] Ibid, hlm. 96.
[14] Ibid, hlm. 103.
[15] Ibid, hlm. 117.
[16] Ibid, hlm. 123.
[17] Soekarman, Op, cit., hlm. 135.
[18] F Rahayuningsih, hlm. 124.
[19] NS Sutarno, Op, cit., hlm. 113.