Thursday, 12 May 2016

CONTOH MAKALAHTENTANG MAKALAH LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH




MAKALAH
http://contoh-makalah2.blogspot.co.id/p/jika-kalian-mau-mendownload-file.html
LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Tujuan : Diajukan Untuk Memenuhi Tugas “Manajemen Perpustakaan”
Dosen Pengampu : Suwantoro, M.Pd.I

DI SUSUN OLEH VI:
Nurul Qomariyah
Rofi’atun
Iskandar
Selvi Putri El Eska


JURUSAN TARBIYAH PRODI MANAGEMENT PENDIDIKAN ISLAM (MPI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAIN) PAMEKASAN
Tahun Akademik 2015/2016


KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarkatuh ..
Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Makalah ini merupakan laporan yang dibuat sebagai memenuhi dalam kriteria mata kuliyah (Manajemen Perpustakaan). Salam dan sholawat kami haturkan kepada nabi besar Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta muslimin yang bersama-sama mengimani beliau.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan disebabkan keterbatasan  pengetahuan, keterbatasan kemampuan, dan  atau dari segi kedangkalan dalam memahami teori. Akan tetapi semoga segala bantuan, dorongan, dan petunjuk serta bimbingan yang telah di berikan kepada kami dapat bernilai ibadah  di sisi Allah SWT. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin yaa Robbal aalamin.
Wassalamu alaikum Warohmatullahi Wabarkatuh ..

08, Mei, 2016

                                                            
                                                              Kelompok 6
                                                                                  
STAIN Pamekasan




DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR         ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang            1
Rumusan masalah       1
Tujuan Pembahasan    1

BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Layanan Perpustakaan Sekolah    2
Jenis-jenis Layanan Perpustakaan       3
Layanan Locker            3
Layanan Sirkulasi        3
Layanan Referensi        3
Layanan Penelusuran Informasi          3
Layanan Informasi Terbaru     3
Layanan Koleksi           3
Layanan Ruang Baca    4
Layanan Fotokopi         4
Layanan Workstation dan Multimedia              4
Sistem Layanan Perpustakaan  6
Manajemen Layanan Perpustakaan Sekolah     7
BAB III PENUTUP
Kesimpulan     14
Saran   15

DAFTAR PUSTAKA           16




BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan ahli yang pada pelaksanaannya, yang mana perlu adanya perencanaan dan anggaran dalam menyelenggarakannya. Karena perpustakaan akan berjalan maksimal, jika pelayanan yang gunakan tepat, saling bertanggung jawab, dan sesuai kebutuhan penggunanya.
Adanya pelayanan di perpustakaan sebagai tolak ukur keberhasilan sebuah perpustakaan. Kegiatan layanan merupakan kegiatan yang mempertemukan langsung antara petugas dengan pengguna perpustakaan, sehingga penilaian pengguna akan muncul ketika kegiatan layanan tersebut dilangsungkan. Perpustakaan tersebut akan dinilai baik secara maksimal oleh pengguna/konsumen, jika mampu memberikan layanan yang terbaik, dan dinilai buruk keseluruhan pula jika layanan yang diberikan buruk.
Banyak yang berpendapat bahwa layanan perpustakaan merupakan titik penghubung pelaksanaan atau kegiatan perpustakaan. Maka dari itu layanan sangat dibutuhkan agar dalam perpustakaan terpenuhi kebutuhan dan keperluannya mengenai pelayanan pengunjung dan jasa/pengguna perpustakaan.

B.       Rumusan Masalah
1.    Apa Pengertian Layanan Perpustakaan Sekolah ?
2.    Apa Saja Jenis-jenis Layanan Perpustakaan ?
3.    Apa saja Sistem Layanan Perpustakaan ?
4.    Bagaimana Manajemen Layanan Perpustakaan Sekolah ?
C.      Tujuan Masalah
1.    Menjelaskan Pengertian Layanan Perpustakaan Sekolah.
2.    Menjelaskan Jenis-jenis Layanan Perpustakaan.
3.    Menjelaskan Sistem Layanan Perpustakaan.
4.    Menjelaskan Manajemen Layanan Perpustakaan Sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Layanan Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan adalah pelayanan dan pelayanan berarti kesibukan.[1] Sedangkan menurut standar nasional perpustakaan sekolah, layanan perpustakaan adalah kegiatan pendayagunaan materi perpustakaan pengguna, yaitu sirkulasi, referensi, penelusuran, pendidikan pengguna, pinjam antarperpustakaan. Jadi, layanan perpustakaan sekolah merupakan kegiatan yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan hubungan dengan anggota (pegawai) yang akan menggunakan koleksi atau jasa perpustakaan dalam rangka untuk menunjang program belajar-mengajar di sekolah.
Layanan perpustakaan terbagi dua yaitu layanan langsung dan layanan tidak langsung. Layanan langsung yaitu layanan yang berhubungan dengan pengguna perpustakaan seperti layanan sirkulasi, referensi, dan layanan pengguna. Sedangkan layanan tidak langsung adalah layanan yang dilakukan oleh perpustakaan berupa pemberian motivasi kepada para pengguna untuk memanfaatkan fasilitas perpustakaan.[2]
Salah satu tugas pokok sebuah perpustakaan adalah memberikan layanan informasi. Karena pentingnya layanan tersebut maka sering dikatakan bahwa warna wajah dan penampilan serta kinerja perpustakaan akan dicerminkan dalam layanan informasi tersebut. Jika layanan pada pelanggan memuaskan maka baiklah kinerjanya, sebaliknya apabila layanan yang diberikan belum memuaskan maka dapat dianggap bahwa perpustakaan tersebut belum mampu melayani dengan baik.[3]
Layanan perpustakaan sekolah bertujuan untuk menyajikan bahan pustaka dan sumber informasi lainnya terutama kepada guru dan murid guna kepentingan belajar mengajar dan bacaan hiburan. Dan dengan tujuan terselenggaranya perpustakaan sekolah adalah mendukung, memperlancar serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan sekolah melalui pelayanan informasi.[4]

B.       Jenis-jenis Layanan Perpustakaan
1.         Layanan locker adalah penyediaan fasilitas untuk menitipkan tas atau barang-barang yang tidak boleh dibawa masuk ke perpustakaan.
2.         Layanan sirkulasi adalah pelayanan kepada pengguna yang berkaitan dengan peminjaman, pengembalian dan perpanjangan koleksi.
3.         Layanan referensi adalah suatu kegiatan layanan yang berupa pemberian bantuan kepada pengguna perpustakaan agar dapat menemukan informasi yang dibutuhkan.
4.         Layanan penelusuran informasi adalah suatu kegiatan layanan untuk mencari kembali dokumen atau informasi yang pernah ditulis atau diterbitkan mengenai objek tertentu.
5.         Layanan informasi koleksi terbaru adalah suatu bentuk jasa kesiagaan informasi terbaru yang diupayakan untuk disampaikan sesegera mungkin kepada pengguna perpustakaan, sehingga mengetahui perkembangan keadaan koleksi atau informasi terbaru.
6.         Layanan koleksi adalah suatu kegiatan untuk melayankan berbagai jenis koleksi yang dimiliki perpustakaan. Jenis layanan koleksi meliputi:
a)    Layanan koleksi umum (koleksi sirkulasi) adalah suatu bentu kegiatan layanan dengan menyediakan buku yang dapat dipinjam untuk dibawa pulang.
b)   Layanan koleksi cadangan
Layanan koleksi cadangan adalah suatu bentuk kegiatan layanan dengan menyediakan satu judul koleksi yang dimiliki untuk ditempatkan dalam ruang terpisah. Koleksi cadangan ini biasanya ini tidak dapat dipinjam untuk dibawa pulang, tetapi hanya dapat dibaca atau difoto kopi.
c)    Layanan koleksi dan layanan terbitan berkala
Layanan koleksi dan layanan terbitan berkala adalah suatu bentuk kegiatan layanan dengan menyediakan koleksi terbitan berkala yang terdiri dari surat kabar, tabloid, majalah, dan jurnal.
d)   Layanan koleksi digital
Layanan koleksi digital adalah suatu bentuk kegiatan layanan dengan menyediakan koleksi dalam bentuk digital, yang terdiri dari kaset, CD-ROM, DVD, dan koleksi bentuk mikro.
e)    Layanan koleksi referensi
Layanan koleksi referensi adalah suatu bentuk kegiatan layanan dengan menyediakan koleksi rujukan yang terdiri yang terdiri dari kamus, ensiklopedi, buku pedoman, almanak, direktori dll. Koleksi ini biasanya tidak dapat dipinjam untuk dibawa pulang, tetapi hanya dapat dibaca dan difoto kopi.
f)    Layanan koleksi khusus
Layanan koleksi khusus adalah suatu bentuk kegiatan layanan dengan menyediakan koleksi khusus yang dimiliki oleh perpustakaan, misalnya koleksi langka atau dalam bidang tertentu.
g)   Layanan koleksi tugas akhir
Layanan koleksi tugas akhir adalah suatu bentuk kegiatan layanan dengan menyediakan koleksi hasil penelitian siswa. Koleksi tuggas akhir ini biasanya tidak dapat dipinjam untuk dibawa pulang, tetapi hanya dapat dibaca dan difotokopi.
7.         Layanan ruang baca. Layanan ruang baca beruapa penyediaan fasilitas untuk membaca/belajar di ruang-ruang perpustakaan. Fasilitas yang disediakan adalah berbagai jenis koleksi perpustakaan, meja, kursi, penerangan, ruang diskusi, computer penelusuran, AC, dan toilet.
8.         Layanan foto kopi adalah penyediaan fasilitas penggandaan informasi tertulis dan tercetak untuk keperluan studi dan penelitian.
9.         Layanan Workstation dan multimedia adalah penyediaan fasilitas computer yang dapat digunakan untuk pengetikan, penelitian maupun internet. Dapat juga dalam ruang layanan tersebut disediakan peralatan multimedia untuk mengakses koleksi digital.
10.     Layanan Lain-lain
a.    Pengawasan keluar masuknya koleksi
Pengawasan keluarnya setiap koleksi dari ruang perpustakaan menjadi tanggung jawab bagian layanan pengguna. Petugas dibagian ini harus bersikap tegas dengan tetap mempertimbangkan sikap ramah dan simpatik sebagai unit layanan.
b.    Penataan koleksi
Penataan koleksi di jajaran rak disebut pengerakan menurut tata susunan tertentu. Tata susunan dapat didasarkan pada nomor klas maupun abjad (biasanya untuk majalah). Kegiatan ini dapat dikerjakan oleh sekelompok orang yang bukan petugas tetap layanan pengguna, misal merekrut pengguna perpustakaan sebagai petugas paro waktu.
c.    Layanan informasi perpustakaan
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai proses penyampaian informasi kepada pengguna. Kandungan informasi yang disajikan termasuk koleksi dan fasilitas perpustakaan, jasa/layanan/kegiatan yang dilakukan perpustakaan. Ada kalanya perpustakaan melakukan perubahan terhadap peraturan, penambahan fasilitas dan penambahan jenis layanan. Sarana yang digunakan dalam layanan informasi seperti brosur, pembatas buku, rambu/petunjuk perpustakaan dan papan pengumuman.
d.   Pendidikan pengguna
Pendidikan pengguna adalah kegiatan yang dirancang untuk mendidik pengguna agar mengetahui sumber informasi perpustakaan yang terdiri dari koleksi, fasilitas dan jasa perpustakaan, mendidik pengguna dalam memanfaatkan sumber tersebut secara tepat dan mendidik untuk menjadi pengguna yang tertib dan bertanggung jawab.
e.    Sosialisasi peraturan
Peraturan perpustakaan adalah peraturan tertulis yang dibuat sebagai pedoman bagi pengguna dalam menggunakan perpustakaan dan petugas yang melayani. Funsinya adalah sebagai sarana untuk menjamin ketertiban dan kelancaran kegiatan pelayanan.[5]

C.      Sistem Layanan Perpustakaan
     Agar layanan dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan kondisi perpustakaan, maka perlu suatu system layanan yang jelas. Ada dua system layanan pengguna yaitu:
1.    Sistem terbuka
                        Sistem terbuka adalah system layanan yang memungkinkan pengguna masuk ke ruang koleksi untuk memiilih dan mengambil sendiri koleksi yang diinginkan dari jajaran koleksi perpustakaan. Koleksi pada system ini harus disusun dengan suatu cara yang ddapat memudahkan pengguna mencari dan menemukan koleksi yang diinginkan.
a. Keuntungan dari system terbuka
1)        Menghemat tenaga, karena petugas tidak perlu mengambilkan koleksi yang akan dipinjam karena pengguna bisa langsung mengambil sendiri ke rak.
2)        Memberikan kepuasan kepada pengguna karena bisa memilih koleksi yang sesuai dengan kebutuhannya secara langsung ke jajaran koleksi.
3)        Memungkinkan memilih judul lain yang sesuai, apabila tidak menemukan koleksi yang dicari.
4)        Mengurangi kemungkinan terjadinya salah paham antara pengguna dan petugas.
b. Kerugian dari system terbuka
1)      Memerlukan tenaga ekstra untuk mengembalikan dan membetulkan koleksi yang salah letak.
2)      Koleksi akan lebih cepat rusak karena sering dipegang.
3)      Memerlukan ruangan yang relative lebih luas, untuk pengaturan rak agar pengguna leluasa memilih koleksi.
4)      Susunan koleksi di rak menjadi mudah rusak.
2.    Sistem tertutup
                        Sistem tertutup adalah system layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pengguna mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan. Pengguna bisa memilih koleksi melalui catalog, dan selanjutnya petugas perpustakaan yang akan mengambilnya.
a. Keuntungan dari system tertutup
1)   Memungkinkan susunan rak dipersempit antara satu dengan yang lain, sehingga menghemat ruang untuk menyimpan koleksi.
2)   Susunan koleksi di rak lebih teratur dan tidak mudah rusak, karena yang mengambil dan mengembalikan adalah petugas.
3)   Faktor kehilangan dan kerusakan koleksi bisa diperkecil.
b. Kerugian dari system tertutup
1)   Petugas banyak mengeluarkan energy untuk melayani peminjaman.
2)   Prosedur peminjaman tidak bisa cepat (harus menunggu giliran dilayani bila antrian panjang).
3)   Sejumlah koleksi tidak pernah disentuh atau dipinjam.
4)   Peminjam sering tidak puas apabila koleksi yang dipinjam tidak sesuai dengan yang dikehendaki.[6]

D.      Manajemen Layanan Perpustakaan Sekolah
     Manajemen Layanan Perpustakaan Sekolah adalah serangkaian kegiatan dalam pelayanan perpustakaan di sekolah yang bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam mencari dan menemukan sumber informasi yang dibutuhkan. Layanan perpustakaan sekolah meliputi layanan peminjaman, referensi dan bimbingan membaca. Sedangkan kegiatan manajemen tersebut meliputi sebagai berikut:
1.    Perencanaan layanan perpustakaan sekolah seperti halnya perencanaan layanan peminjaman, referensi dan bimbingan membaca perlu dilakukan dengan cermat dan teliti. Sehingga kegiatan pemberian layanan kepada pengunjung dapat dilakukan secara maksimal.
2.    Pengorganisasian adalah fungsi yang dijalankan oleh semua manajer dari semua tingkatan, termasuk administrator. Pengorganisasian layanan perpustakaan sekolah perlu dilakukan dengan hati-hati. Setiap individu harus tahu kejelasan tugas dan kewenangan masing-masing. Dalam mengerjakannya  layanan perpustakaan perlu ditetapkan jenis tugas yang dikerjakan, siapa yang bertugas dan pihak yang berwenang dalam pengambilan keputusan terkait pada masing-masing layanan tersebut. Jadi, pengorganisasian akan berjalan dengan baik apabila pembagian tugas jelas dan individu mengetahui kewenangan masing-masing.[7]
3.    Penggerak SDM.
Penggerak menjadi motivating yang artinya “keseluruhan proses pemberian motif bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi yang efesien dan ekonomis”. Pelibatan SDM dimaksudkan keterlibatan secar utuh masing-masing individu dalam layanan perpustakaan sekolah. Dalam proses ini seluruh komponen yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan di libatkan secara menyeluruh. Pada kegiatan sirkulasi dan referensi petugas yang memiliki wewewang segera menjalankan tugasnya. Sedangkan pada layanan bimbingan membaca/kunjungan wajib membaca membutuhkan bantuan dari pihak guru masing-masing kelas. Sehingga keterlibatan ini akan menjadikan layanan berjalan dengan prima.[8]
4.    Pengawasan layanan perpustakaan sekolah
Menurut Siagan (1988:135), pengawasan layanan perpustakaan merupakan proses pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Maka pengawasan harus dilakukan untuk memastikan dalam setiap tahapan berjalannya perpustakaan, staf dan Pembina perpustakaan.
Menurut Soejono pengelolaan perpustakaan terdiri dari: (1) kebijakan dan prosedur, (2) mengelola koleksi, (3) pendanaan dan pengadaan, (4) mengelola fasilitas, (5) sumber daya manusia, perencanaan kegiatan mengelola dan bagi pengelola perpustakaan. Hal tersebut merupakan bagian atau peran dalam pendidikan di sekolah. Secara efektif perpustakaan harus mampu mendukung kurikulum dan program sekolah sehingga perpustakaan berfungsii sebagai sumber belajar.[9]
     Aktivitas pelayanan yang harus dikelola/dilakukan dalam perpustakaan sekolah ada beberapa aspek yaitu:
1.    Layanan sirkulasi
Layanan sirkulasi adalah layanan pengguna yang berkaitan dengan peminjaman, pengembalian dan perpanjangan koleksi.[10] Tugas pokok bagian sirkulasi melayani siswa-siswa yang akan meminjam dan mengembalikan buku perpustakaan sekolah, juga membuat statistik pengunjung (mencatat jumlah pengunjung dan peminjam).[11] Selain itu, masih memiliki tugas untuk penagihan koleksi yang belum dikembalikan, penagihan denda, dan memberikan surat beres administrasi perpustakaan.
Bagian layanan sirkulasi harus bekerja sama dengan bagian pengembangan koleksi sehingga koleksi selalu baru dan tersedia dalam jumlah yang memadai, karena bagian sirkulasi lebih mengetahui koleksi yang dibutuhkan pengguna. Selain itu bagian sirkulasi juga harus bekerja sama dengan bagian pemeliharaan dan perbaikan koleksi perpustakaan, agar koleksi lebih efektif digunakan oleh pengguna.[12] Kegiatan layanan sirkulasi sebagai berikut:
a.    Pendaftaran anggota perpustakaan
        Untuk beberapa perpustakaan tugas menerima anggota ada yang menjadi tanggung jawab bagian administrasi perpustakaan. Mengenai syaarat dan jenis keanggotaan berbeda tergantung kepada kebijakan perpustakaan. Jenis keanggotaann meliputi anggota intern yang artinya anggota yang terdiri dari sekelompok orang yang berkaitan langsung dengan anggotanya. Kedua anggota ekstren adalah anggota yang terdiri dari sekelompok orang yang tidak ada kaitannya dengan lembaganya.Jenis keanggotaan ini seringkali merupakan sarana sarana untuk menggalang danan perpustakaan, karena menarik sejumlah uang sebagai syarat keanggotaan.
b.    Peminjaman
        Peminjaman koleksi merupakan salah satu kegiatan utama dalam organisasi.  Kegiatan peminjaman adalah suatu proses pencatatan transaksi yang dilakukan oleh petugas perpustakaan dengan pengguna pada saat pengguna meminjam koleksi. Jenis koleksi yang umum dipinjamkan adalah koleksi yang berupa buku dan DC ROM. Jangka waktu peminjaman meliputi peminjaman jangka pendek (harian), peminjaman biasa (mingguan), dan peminjaman jangka panjang (bulanan).[13]
c.    Pengembalian atau perpanjang
        Kegiatan pengembalian adalah kegiatan pencatatan bukti bahwa pengguna telah mengembalikan koleksi yang dipinjamnya. Kegiatan perpanjangan adalah kegiatan pencatatan kembali koleksi yang pernah dipinjam sesuai kurun waktu yang ditentukan.
d.    Penagihan
        Kegiatan penagihan adalah kegiatan pemberitahuan kepada peminjam uantuk meminta  kembali koleksi yang dipinjam karena telah melampaui batas waktu peminjaman. Sarana penagihan koleksi meliputi; kartu petunjuk tanggal kembali, kartu buku, kartu peminjaman, dan formulir penagihan.
e.    Pemberian sanksi. Sanksi adalah suatu tindakan pemberian hukuman atas orang yang melakukan pelanggaran. Sanksi ini penting diberikan bagi pengguna yang melakukan pelanggaran, agar mentaati peraturan yang berlaku.
        Jenis pelanggarannya seperti; keterlambatan pengembalian koleksi, mengembalikan koleksi dalam keadaan rusak, menghilangkan dan membawa tanpa melalui prosedur yang benar. Sedangkan sanksi yang diberikan misal, tidak boleh meminjam dalam waktu tertentu atau membayar uang sesuai waktu keterlambatan.
f.     Beres administrasi perpustakaan adalah kegiatan pemeriksaan bahwa pengguna tidak lagi mempunyai pinjaman dan denda, serta pemberian tanda bukti bahwa pengguna telah bebas dan tidak mempunyai tanggungan pada perpustakaan.
g.    Statistik adalah kegiatan pengumpulan data kegiatan peminjaman sebagi bahan untuk melihat keadaan dan perkembangan perpustakaan.
2.    Layanan referensi
Layanan rujukan merupakan salah satu kegiatan yang berkaitan dengan pengguna perpustakaan. Referensi juga memiliki arti sumber, acuan dan petunjuk.
Melalui pengarahan dan rujukan petugas perpustakaan khususnya petugas referensi, pengguna akan memperoleh informasi melalui bahan-bahan referensi yang ada di perpustakaan. Jadi petugas layanan referensi tidak hanya menyediakan bahan referensi di perpustakaannya saja, tetapi juga harus memberikan jasa rujukan maupun pengarahan agar pengguna menemukan informasi yang dibutuhkan di lain tempat.[14]
Layanan referensi mempunyai peran penting dalam perpustakaan, karena melalui dialog dan komunikasi dapat membantu pengguna menemukan informasi yang dicari. Dengan demikian yang dimaksud dengan layanan referensi adalah suatu kegiatan untuk membantu pengguna perpustakaan dalam menemukan informasi yaitu dengan cara menjawab pertanyaan dengan menggunakan koleksi referensi dan memberikan bimbingan untuk menemukan serta memakai koleksi referensi.
3.    Layanan terbitan berkala
Layanan terbitan berkala dimaksudkan untuk memberikan informasi yang terdapat dalam terbitan berkala kepada pengguna dengan mudah, cepat dan actual. Untuk mencapai tujuan tersebut hendaknya perpustakaan menggunakan system layanan yang terbuka, yaitu memberi kesempatan pada pengguna untk memilih dan mengambil terbitan sendiri.
Layanan terbitan berkala ada tiga jenis; 1). Layanan surat kabar dan tabloid, 2). Rak pajang, 3). Tongkat penjepit surat kabar.[15]
4.    Layanan pendidikan pengguna
Pendidikan pengguna adalah kegiatan yang dirancang untuk mendidik pengguna agar mengetahui sumber informasi sumber informasi perpustakaan yang terdiri dari koleksi, fasilitas, jasa perpustakaan, mendidik pengguna dalam memanfaatkan sumber informasi secara cepat dan tepat dan mendidik pengguna perpustakaan untuk menjadi pengguna yang tertib dan bertanggung jawab. Dengan pendidikan pengguna diharapkan kekayaan perpustakaan dalam bentuk koleksi, baik baik tercetak maupun tidak tercetak dengan segala fasilitas dan pelayanan yang ada dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh pengguna secara bertanggung jawab.
Program pendidikan pengguna perpustakaan perlu dilaksanakan, karena kemampuan menggunakan perpustakaan merupakan dasar yang amat penting dalam mencapai keberhasilan dalam pendidikan. Selain itu diharapkan mampu berfungsi dalam mendidik pengguna perpustakaan untuk menjadi pengguna yang tertib dan bertanggung jawab. Waktu pelaksanaan bervariasi, program wajib dilaksanakan secara kontinyu dan terjadwal, tetapi dapat pula dilaksanakan sesuai kebutuhan. Tempat penyelenggaraan tidak terikat oleh prosedur yang formal, misal di suatu ruangan disesuaikan dengan fasilitas yang ada.[16]
Melayani kebutuhan pelajar dalam kelas sewaktu-waktu dapat dilakukan, bila guru kelas memerlukan bahan-bahan dari perpustakaan untuk membantu pelajarannya. Guru sebaiknya mengadakan penyelidikan terlebih dahulu dalam perpustakaan tentang jenis bahan pustaka yang mungkin diperlukannya. Sebelum jam pelajaran guru kelas telah menyusun daftar bahan yang diperlukannya dan menyerahkan daftar itu kepada guru pustakawan agar bahan yang diperlukan itu dapat lebih dahulu disediakan.[17]
Agar program pendidikan pengguna perpustakaan mencapai hasil maksimal, perlu mempertimbangkan beberapa hal, yaitu fasiliatas pendukung dan perencanaan program secara matang seperti tujuan, waktu pelaksanaan, materi yang akan disampaikan, siapa pelaksanaannya serta metode apa yang akan digunakan.[18]
Salah satu cara pemberdayaan sumber informasi perpustakaan adalah memberikan dan menyelenggarakan layanan kepada pemakai. Layanan yang efektif adalah yang dapat memenuhi keinginan pemakai dalam hal:
1.    Penyediaan informasi yang sesuai dengan keinginan pemakai.
2.    Waktu yang tepat, leluasa, memadai dan tidak terlalu mengikat, termasuk kesempatan  sore dan malam untuk kelompok masyarakat.
3.    Kebebasan, tata cara dan akses informasi, tidak kaku dengan pengawasan longgar, tidak terlalu ketat, tertib, kondusif dan simpatik.
4.    Suasana yang menyenangkan, aman, tenang, tentram, jauh dari kegaduhan dan kebisingan.
5.    Sikap dan perilaku petugas yang penuh perhatian, ramah santun, bersifat membimbing dan menguasai masalah.
6.    Tata tertib yang sederhana, mudah dipahami, diikuti dan dilaksanakan.
7.    Adanya fasilitas dan kemudahan yang lain seperti: panduan, petunjuk dan informasi singkat.
8.    Menimbulkan kesan yang baik, menyenangkan dan memuaskan sehingga orang ingin kembali lagi.
9.    Berorientasi pada konsumen dan bersifat mandiri.[19]






BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Layanan perpustakaan sekolah merupakan kegiatan yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan hubungan dengan anggota (pegawai) yang akan menggunakan jasa perpustakaan, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk menunjang program belajar-mengajar di sekolah.
Jenis-jenis Layanan Perpustakaan yaitu: layanan locker, layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan penelusuran informasi, layanan informasi koleksi terbaru, layanan koleksi, layanan ruang baca, layanan foto kopi, layanan Workstation dan multimedia juga ada layanan lain-lain seperti Penataan koleksi.
Sistem Layanan Perpustakaan ada dua system; 1). Sistem terbuka adalah system layanan yang memungkinkan pengguna masuk ke ruang koleksi untuk memiilih dan mengambil sendiri koleksi yang diinginkan dari jajaran koleksi perpustakaan. 2). Sistem tertutup adalah system layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pengguna mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan.
Menurut Soejono (1992: 23) pengelolaan perpustakaan terdiri dari: (1) kebijakan dan prosedur, (2) mengelola koleksi, (3) pendanaan dan pengadaan, (4) mengelola fasilitas, (5) sumber daya manusia, perencanaan kegiatan mengelola dan bagi pengelola perpustakaan. Hal tersebut merupakan bagian atau peran dalam pendidikan di sekolah. Secara efektif perpustakaan harus mampu mendukung kurikulum dan program sekolah sehingga perpustakaan berfungsii sebagai sumber belajar.
B.       Saran
Pengguna perpustakaan (pelanggan) menjadi target dan sasaran utama penyelenggaraan perpustakaan. Maka dari itu, kerja sama (bertanggung jawab), ketegasan, menguasai masalah, kesungguhan, keramahan juga diharapkan masyarakat terhadap pihak/anggota perpustakaan.

























DAFTAR PUSTAKA
Bafadal, Ibrahim. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008.
Rahayuningsih, F. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.
Soedibyo, Noerhayati. Pengelolaan Perpustakaan. Bandung: Alumni, 1987.
Soekarman. Perpustakaan Sekolah; Petunjuk Untuk Membina Memakai dan Memelihara Perpustakaan di Sekolah. Jakarta: Proyek Pengembangan Perpustakaan, 1981.
Sutarno, NS. Manajemen Perpustakaan; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Samitra Media, 2005.
Trimo, Soejono. Pengadaan Bahan Pustaka. Bandung: Angkasa, 1992.
Yusup, Pawit M. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Rajawali Pers, 1991.






[1] Seokarman. Perpustakaan Sekolah; Petunjuk Untuk Membina Memakai dan Memelihara Perpustakaan di Sekolah (Jakarta: Proyek Pengembanagn Perpustakaan, 1981), hlm. 135.
[2] Pawit M YUsup. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Rajawali Prers, 1991), hlm. 44.
[3] NS Sutarno. Manajemen Perpustkaan; Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Samitra Media, 2005), hlm. 112.
[4] Noerhayati Soedibyo. Pengelolaaan Perpustakaan (Bandung, Alumni, 1987), hlm. 2.
[5] F Rahayuningsih. Pengelolaan Perpustakaan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hlm. 92.
[6] F Rahayuuningsih, hlm. 94.
[7] NS Sutarno, Op. cit., hlm. 8.
[8] Ibid, hlm. 82.
[9] Soejono Trimo. Pengadaan Bahan Pustaka (Bandung: Angkasa, 1992), hlm. 23.
[10] F Rahayuningsih, Op. cit., hlm. 95.
[11] Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hlm. 125.
[12] F Rahayuningsih, hlm. 95.
[13] Ibid, hlm. 96.
[14] Ibid, hlm. 103.
[15] Ibid, hlm. 117.
[16] Ibid, hlm. 123.
[17] Soekarman, Op, cit., hlm. 135.
[18] F Rahayuningsih, hlm. 124.
[19] NS Sutarno, Op, cit., hlm. 113.