Sunday 15 May 2016

Pengaruh perubahan kurikulum secara berkala terhadap hasil belajar siswa-Pengaruh perubahan kurikulum secara berkala terhadap hasil belajar siswa




Pengaruh perubahan kurikulum secara berkala terhadap hasil belajar siswa
BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan aturan dan cara yang di pakai oleh sebuah lembaga pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dari pada pendidikan atau lembaga pendidikan. Kurikulum di katakan penting dalam sebuah pendidikan karna keberhasilan sebuah pendidikan untuk dapat mencetak output atau di sebut dengan peserta didik yang bermutu dan baik sangat di tentukan oleh kurikulum sebuah pendidikan. Kurikulum pendidikan yang kurang tepat bagi siswa atau sekolah justru akan memberi masalah masalah baru dalam dunia pendidikan, karna kurikulum baru belum tentu sesuai dengan siswa atau dapat di terima siswa tersebut  bahkan mungkin siswa ustru tidak siap dengan sistem baru yang mungkin dapat menyusahkan mereka, lalu mengapa sistem pendidikan di indonesia hampir sering di gonta ganti, mengapa sekolah atau lembaga pendidikan tidak memfokuskan diri pada satu sistem atau kurikulum supaya siswa dapat menyesuaikan dan menerima sistem tersebut dengan baik
            Dampak dari kurikulum pendidikan yang bergonta ganti bukan hanya memberikan dampak negatif terhadap siswa yang semakin merendah prestasi nya sebetulnya perubahan ini juga dapat berdampak pada kualitas belajar siswa yang terganggu, sebagaimana halnya siswa menerima pelajaran sesuai dengan kurikulum KTSP namun setelah lama siswa menerima Kurikulum 13 setelah beberapa lama kurikulum tersebut di kembalikan ke kurikulum KTSP, bahkan perubahan tersebut tidak merata, hanya sebagian sekolah yang dapat menggunakan kurikulum 13 dan sebagian lagi menggunakan KTSP. Banyak pula siswa yang belum bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut.
            Hal ini akan membuat hasil yang di peroleh oleh masing masing siswa akan berbeda dalam sistem yang demikian, maka akan di temukan siswa yang sangat pandai dan siswa yang mungkin sangat bodoh atau tertinggal banyak pelajaran karna tidak semua siswa dapat menyesuaikan diri dengan perubahan kurikulum yang baru dan kurikulum yang lama.


B.     IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dianalisis identifikasi masalahnya meliputi:
1.       Perubahan Kurikulum secara cepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2.       Peserta didik mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat
3.       Perubahan kurikulum yang tidak menentu berdampak pada mutu hasil belajar siswa
4.       Penerimaan perubahan kurikulum pada setiap individu berbeda

C.    BATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah yang diperoleh oleh penulis maka adapun batasan dalam penelitian ini lebih menitikberatkan pada pengaruh Perubahan kurikulum secara cepat terhadap hasil belajar siswa meliputi:
1.      Perubahan Kurikulum secara cepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2.      Peserta didik mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat

D.    RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ditentukan oleh penulis maka rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi:
1.       Bagaimana pengaruh Perubahan Kurikulum secara cepat terhadap kualitas belajar siswa ?
2.       Apakah dengan perubahan kurikulum secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi ?

E.     TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang ada yakni:
1.       Untuk Mengetahui bagaimana pengaruh Perubahan Kurikulum secara cepat terhadap hasil belajar siswa.
2.       Untuk mengetahui Apakah dengan perubahan kurikulum secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi.





F.     KEGUNAAN HASIL PENELITIAN
1.      Kegunaan Teoritis
a.       Sebagai bahan acuan dan referensi pada penelitian sejenis yang dilakukan dimasa yang akan datang
b.      Untuk menambah referensi terhadap Perubahan kurikulum terkait dengan kualitas belajar siswa

2.      Kegunaan Praktis
a.       Diharapkan peneliti dan pembaca bisa memahami bagaimana hubungan perubahan kurikulum secara cepat dengan kualitas belajar siswa
b.      Diharapkan guru dan pemerintah lebih memperhatikan kualitas belajar siswa
















BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A.    DESKRIPSI TEORI
Pengertian Kurikulum
Secara etimologi, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga, terutama dalam bidang atletik pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa Perancis, istilah kurikulum berasala dari kata courier yang berartiberlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dan garis start sampai dengan garis finish untuk memperolah medali atau penghargaan. Jarak yang harus di tempuh tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di dalamnya.
Fungsi Kurikulum Bagi Peserta Didik
Kurikulum sebagai organisasi disiapkan bagi peserta didik sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan demikian diharapkan peserta didik akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang kelak dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna melengkapi bekal hidupnya.
Teori Kurikulum
Huenecke’S (1982) menggolongkan 4 jenis teori kurikulum, yaitu (1) Teori yang berorientasi pada structural, menganalisis komponen kurikulum dan hubungan timbal balik antarkomponen. (2) Teori yang berorientasi pada nilai, mengutamakan analisis nilai dan asumsi dari pembuatan kurikulum serta produk yang dihasilkan oleh para pembuat kurikulum. (3) Teori yang berorientasi pada isi, berkonsentrasi pada isi dari kurikulum.(4) Teori yang berorientasi pada proses, berkonsentrasi pada bagaimana kurikulum dikembangkan.
            Pengertian Perubahan
Mengenai makna perubahan kurikulum, bila kita bicara tentang perubahan kurikulum, kita dapat bertanya dalam arti apa kurikulum digunakan. Kurikulum dapat dipandang sebagai buku atau dokumen yang dijadikan guru sebagai pegangan dalam proses belajar mengajar. Kurikulum dapat juga dilihat sebagai produk yaitu apa yang diharapkan dapat dicapai siswa dan sebagai proses untuk mencapainya, keduanya saling berkaitan.
Perubahan kurikulum yang terjadi di indonesia dewasa ini salah satu diantaranya adalah karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu tidak tetap. Dengan adanya perubahan kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada kemajuan bangsa dan negara. Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan perubahan dari seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia yang harus mengikuti perubahan tersebut, karena kurikulum itu bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum bersifat statis maka itulah yang merupakan kurikulum yang tidak baik.
Hubungan Kurikulum dengan Pembelajaran
Dalam beberapa literature, sering kali “kurikulum” dan “pembelejaran” diartikan sama. Padahal, kedua istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda, baik secara konseptual maupun praktiknya.kurikulum merupakan pengalaman belajar yang terorganisasi dalam bentuk tertentu dibawah bimbingan dan pengawasan sekolah, sedangkan pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk membimbing dan mengarahkan peserta didik agar terjadi tindakan belajar sehingga memperoleh pengalaman belajar. Hubungan kurikulum dengan pembelajaran dapat juga dilihat dari silabus dalam setiap mata pelajaran.
Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua istilah yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Keduanya memiliki posisi yang sama, kurikulum merupakan segala sesuatu yang ideal, sedangkan pembelajaran merupakan realisasi dari idealisme suatu gagasan. Apa atinya sebuah kurikulum yang sudah dirancang dengan baik, jika tidak ada proses pembelajarannya. Jadi, jelas antara kurikulum dan pembelajaran mempunyai hubungan yang sangat erat.


            Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. Daryanto (2010:2)
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan dalam aspekkognitif, afektif dan psikomotorik. Purwanto (2011:46)
Hasil belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat  dicapai  setelah  seseorang  belajar.Menurut  Tafsir  2008,  hasil belajar  atau  bentuk  perubahan  tingkah  laku  yang  diharapkan  itu merupakan suatu target atau tujuan pembelajaran.
Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor Instrumental
Kurikulum : tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat  berlangsung,  sebab  materi  apa  yang  harus  guru sampaikan  dalam  suatu  pertemuan  kelas,  sebelum  guru  programkan  sebelumnya.  Setiap  guru  harus  mempelajari  dan menjabarkan  isi  kurikulum  kedalam  program  yang  lebih rincidan jelas sasarannya.

B.     KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan hasil studi pendahuluan sebagaimana yang diuraikan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah tersebut, serta memperhatikan teori dan konsep yang mendukung, maka dapat diungkapkan kerangka berfikir penelitian yang menggambarkan hubungan antara variable bebas (Perubahan Kurikulum secara cepat) dan variable tergantung (Hasil belajar siswa) sebagai berikut:
Hasil belajar siswa  (kualitas hasil belajar siswa)(Y)
Kesulitan siswa beradaptasi terhadap perubahan kurikulum yang cepat (x)





C.    HIPOTESIS
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
H0= tidak ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
Ha= ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa



















BAB III
PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Didalam prosedur penelitian ini, penulis membahas tentang metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, Instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.

A.    METODE PENELITIAN
Metode Survei
Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan” 

B.     POPULASI DAN SAMPEL
1.      Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 04 Bangkalan tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 33 siswa.
2.      Sampel
Menurut Sugiyono (2005 : 73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 10 sampel dari kelas XI SMAN 04 Bangkalan. Sampel ini diperoleh dengan menggunakan tabel krejcie dengan taraf signifikansi 5 %.
C.    INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket kuesioner. Lembar angket kuesioner adalah lembar angket kepada subjek atau responden sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan dari pembuatan kuesioner ini adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin serta memperoleh informasi yang relevan.
Bentuk item kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah item kuesioner tertutup dimana pertanyaan yang dicantumkan telah disesuaikan oleh peneliti. Alternatif jawaban yang disediakan bergantung pada pemilihan peneliti sehingga responden hanya bisa memilih jawaban yang mendekati pilihan paling tepat dengan yang dialaminya. Kuesioner penelitian tertutup memiliki prinsip yang efektif jika dilihat dengan sudut pandang peneliti sehingga jawaban responden dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
a.        Angket
1.      Perubahan Kurikulum
Angket ini dapat digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh game onlilne dalam kehidupan responden. Responden dalam penelitian ini dapat mengisi angket ini dengan memilih pernyataan yang sesuai dengan kondisi keaktifan mereka. Penyusunan angket ini menggunakan skala likert sehingga responden hanya perlu memilih pernyataan antara sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Adapun kisi-kisi angket antara lain sebagai berikut :
Variabel
Indikator
Item Angket
Game Online
Intensitas
Kesukaan
kebiasaan
-

2.      Hasil Belajar
Motivasi belajar dapat digunakan untuk melihat seberapa besar motivasi belajar siswa dalam pembelajaran. Kuesioner tersebut berisi skala motivasi belajar yang berbentuk skala Likert dimana responden hanya perlu memilih pertanyaan antara sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Adapun uraian kompetensi beserta kisi-kisi motivasi belajar adalah sebagai berikut.
Variabel
Indikator
Item Angket
Minat Belajar
Kesukaan
Kemauan
Keaktifan
-

D.    TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Beberapa teknik dalam pengumpulan data penelitian ini dilakukan sebagai berikut :
1) Teknik Angket.
Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan teknik angket untuk data variabel tentang pelayanan guru BK dengan kedisiplin belajar siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
2) Dokumentasi.
Teknik studi dokumen, terutama untuk keperluan data tentang keadaan siswa, guru dan berbagai dokumen sekolah yang relevan dengan keperluan pengumpulan data penelitian ini.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
3) Teknik Observasi.
Teknik ini dilakukan untuk mengamati berbagai keadaan siswa. Langkah dalam pengumpulan data melalui teknik observasi adalah mengamati menggunakan lembar observasi tentang semua aktivitas siswa selama pelaksanaan penelitian yaitu saat melakukan pembelajaran.








E.     TEKNIK ANALISIS DATA
Penelitian ini untuk mengungkap tentang hubungan pelayanan guru Bimbingan Konseling dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VII SMPN 1 Pakisaji tahun pelajaran 2011/2012. Adapun teknik analisis data korelasi product moment dengan menggunakan program SPSS versi 15 (Santoso, 2006: 269). yaitu dengan Product Moment :
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden




















BAB IV
ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN


A.    ORGANISASI PENELITIAN
Jumlah personalia penelitian adalah 2 (dua orang), terdiri dari seorang ketua peneliti dan 1 (satu orang) anggota peneliti dari sekolah yang sama dan dalam bidang/mata pelajaran yang sama.
Nama Peneliti  : R. Ayu Novita Dewi
Novya Ayu Anggraeni
NIM.               :130631100033
130631100007
Jenis Kelamin  : Perempuan
No. Tlp./Hp.    : 089619918952
085784945313
B.     JADWAL PENELITIAN
Jadwal kegiatan penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian dalam bentuk bar chart.
No.
Kegiatan
Minggu ke
1
2
3
4
1.
Penyusunan Proposal




2.
Penyusunan instrumen




3.
Seminar proposal dan instrument penelitian




4.
Pengujian vadilitas dan rekiabilitas instrumen




5.
Penentuan sampel




6.
Penentuan data




7.
Analisis data




8.
Pembuatan draf laporan




9.
Seminar proposal




10.
Penyempurnaan Laporan




11.
Penggandaan laporan penelitian












DAFTAR PUSTAKA

http://indayanafebriani.blogspot.co.id/2011/09/perubahan-kurikulum.html
http://dinacahyaningrum8.blogspot.co.id/2015/04/kurikulum-ktsp-2006-dan-kurikulum-2013.html





Pengaruh perubahan kurikulum secara berkala terhadap hasil belajar siswa
BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan aturan dan cara yang di pakai oleh sebuah lembaga pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dari pada pendidikan atau lembaga pendidikan. Kurikulum di katakan penting dalam sebuah pendidikan karna keberhasilan sebuah pendidikan untuk dapat mencetak output atau di sebut dengan peserta didik yang bermutu dan baik sangat di tentukan oleh kurikulum sebuah pendidikan. Kurikulum pendidikan yang kurang tepat bagi siswa atau sekolah justru akan memberi masalah masalah baru dalam dunia pendidikan, karna kurikulum baru belum tentu sesuai dengan siswa atau dapat di terima siswa tersebut  bahkan mungkin siswa ustru tidak siap dengan sistem baru yang mungkin dapat menyusahkan mereka, lalu mengapa sistem pendidikan di indonesia hampir sering di gonta ganti, mengapa sekolah atau lembaga pendidikan tidak memfokuskan diri pada satu sistem atau kurikulum supaya siswa dapat menyesuaikan dan menerima sistem tersebut dengan baik
            Dampak dari kurikulum pendidikan yang bergonta ganti bukan hanya memberikan dampak negatif terhadap siswa yang semakin merendah prestasi nya sebetulnya perubahan ini juga dapat berdampak pada kualitas belajar siswa yang terganggu, sebagaimana halnya siswa menerima pelajaran sesuai dengan kurikulum KTSP namun setelah lama siswa menerima Kurikulum 13 setelah beberapa lama kurikulum tersebut di kembalikan ke kurikulum KTSP, bahkan perubahan tersebut tidak merata, hanya sebagian sekolah yang dapat menggunakan kurikulum 13 dan sebagian lagi menggunakan KTSP. Banyak pula siswa yang belum bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut.
            Hal ini akan membuat hasil yang di peroleh oleh masing masing siswa akan berbeda dalam sistem yang demikian, maka akan di temukan siswa yang sangat pandai dan siswa yang mungkin sangat bodoh atau tertinggal banyak pelajaran karna tidak semua siswa dapat menyesuaikan diri dengan perubahan kurikulum yang baru dan kurikulum yang lama.


B.     IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dianalisis identifikasi masalahnya meliputi:
1.       Perubahan Kurikulum secara cepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2.       Peserta didik mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat
3.       Perubahan kurikulum yang tidak menentu berdampak pada mutu hasil belajar siswa
4.       Penerimaan perubahan kurikulum pada setiap individu berbeda

C.    BATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah yang diperoleh oleh penulis maka adapun batasan dalam penelitian ini lebih menitikberatkan pada pengaruh Perubahan kurikulum secara cepat terhadap hasil belajar siswa meliputi:
1.      Perubahan Kurikulum secara cepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2.      Peserta didik mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat

D.    RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ditentukan oleh penulis maka rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi:
1.       Bagaimana pengaruh Perubahan Kurikulum secara cepat terhadap kualitas belajar siswa ?
2.       Apakah dengan perubahan kurikulum secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi ?

E.     TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang ada yakni:
1.       Untuk Mengetahui bagaimana pengaruh Perubahan Kurikulum secara cepat terhadap hasil belajar siswa.
2.       Untuk mengetahui Apakah dengan perubahan kurikulum secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi.





F.     KEGUNAAN HASIL PENELITIAN
1.      Kegunaan Teoritis
a.       Sebagai bahan acuan dan referensi pada penelitian sejenis yang dilakukan dimasa yang akan datang
b.      Untuk menambah referensi terhadap Perubahan kurikulum terkait dengan kualitas belajar siswa

2.      Kegunaan Praktis
a.       Diharapkan peneliti dan pembaca bisa memahami bagaimana hubungan perubahan kurikulum secara cepat dengan kualitas belajar siswa
b.      Diharapkan guru dan pemerintah lebih memperhatikan kualitas belajar siswa
















BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A.    DESKRIPSI TEORI
Pengertian Kurikulum
Secara etimologi, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga, terutama dalam bidang atletik pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa Perancis, istilah kurikulum berasala dari kata courier yang berartiberlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dan garis start sampai dengan garis finish untuk memperolah medali atau penghargaan. Jarak yang harus di tempuh tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di dalamnya.
Fungsi Kurikulum Bagi Peserta Didik
Kurikulum sebagai organisasi disiapkan bagi peserta didik sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan demikian diharapkan peserta didik akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang kelak dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna melengkapi bekal hidupnya.
Teori Kurikulum
Huenecke’S (1982) menggolongkan 4 jenis teori kurikulum, yaitu (1) Teori yang berorientasi pada structural, menganalisis komponen kurikulum dan hubungan timbal balik antarkomponen. (2) Teori yang berorientasi pada nilai, mengutamakan analisis nilai dan asumsi dari pembuatan kurikulum serta produk yang dihasilkan oleh para pembuat kurikulum. (3) Teori yang berorientasi pada isi, berkonsentrasi pada isi dari kurikulum.(4) Teori yang berorientasi pada proses, berkonsentrasi pada bagaimana kurikulum dikembangkan.
            Pengertian Perubahan
Mengenai makna perubahan kurikulum, bila kita bicara tentang perubahan kurikulum, kita dapat bertanya dalam arti apa kurikulum digunakan. Kurikulum dapat dipandang sebagai buku atau dokumen yang dijadikan guru sebagai pegangan dalam proses belajar mengajar. Kurikulum dapat juga dilihat sebagai produk yaitu apa yang diharapkan dapat dicapai siswa dan sebagai proses untuk mencapainya, keduanya saling berkaitan.
Perubahan kurikulum yang terjadi di indonesia dewasa ini salah satu diantaranya adalah karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu tidak tetap. Dengan adanya perubahan kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada kemajuan bangsa dan negara. Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan perubahan dari seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia yang harus mengikuti perubahan tersebut, karena kurikulum itu bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum bersifat statis maka itulah yang merupakan kurikulum yang tidak baik.
Hubungan Kurikulum dengan Pembelajaran
Dalam beberapa literature, sering kali “kurikulum” dan “pembelejaran” diartikan sama. Padahal, kedua istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda, baik secara konseptual maupun praktiknya.kurikulum merupakan pengalaman belajar yang terorganisasi dalam bentuk tertentu dibawah bimbingan dan pengawasan sekolah, sedangkan pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk membimbing dan mengarahkan peserta didik agar terjadi tindakan belajar sehingga memperoleh pengalaman belajar. Hubungan kurikulum dengan pembelajaran dapat juga dilihat dari silabus dalam setiap mata pelajaran.
Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua istilah yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Keduanya memiliki posisi yang sama, kurikulum merupakan segala sesuatu yang ideal, sedangkan pembelajaran merupakan realisasi dari idealisme suatu gagasan. Apa atinya sebuah kurikulum yang sudah dirancang dengan baik, jika tidak ada proses pembelajarannya. Jadi, jelas antara kurikulum dan pembelajaran mempunyai hubungan yang sangat erat.


            Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. Daryanto (2010:2)
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan dalam aspekkognitif, afektif dan psikomotorik. Purwanto (2011:46)
Hasil belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat  dicapai  setelah  seseorang  belajar.Menurut  Tafsir  2008,  hasil belajar  atau  bentuk  perubahan  tingkah  laku  yang  diharapkan  itu merupakan suatu target atau tujuan pembelajaran.
Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor Instrumental
Kurikulum : tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat  berlangsung,  sebab  materi  apa  yang  harus  guru sampaikan  dalam  suatu  pertemuan  kelas,  sebelum  guru  programkan  sebelumnya.  Setiap  guru  harus  mempelajari  dan menjabarkan  isi  kurikulum  kedalam  program  yang  lebih rincidan jelas sasarannya.

B.     KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan hasil studi pendahuluan sebagaimana yang diuraikan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah tersebut, serta memperhatikan teori dan konsep yang mendukung, maka dapat diungkapkan kerangka berfikir penelitian yang menggambarkan hubungan antara variable bebas (Perubahan Kurikulum secara cepat) dan variable tergantung (Hasil belajar siswa) sebagai berikut:
Hasil belajar siswa  (kualitas hasil belajar siswa)(Y)
Kesulitan siswa beradaptasi terhadap perubahan kurikulum yang cepat (x)





C.    HIPOTESIS
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
H0= tidak ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
Ha= ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa



















BAB III
PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Didalam prosedur penelitian ini, penulis membahas tentang metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, Instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.

A.    METODE PENELITIAN
Metode Survei
Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan” 

B.     POPULASI DAN SAMPEL
1.      Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 04 Bangkalan tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 33 siswa.
2.      Sampel
Menurut Sugiyono (2005 : 73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 10 sampel dari kelas XI SMAN 04 Bangkalan. Sampel ini diperoleh dengan menggunakan tabel krejcie dengan taraf signifikansi 5 %.
C.    INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket kuesioner. Lembar angket kuesioner adalah lembar angket kepada subjek atau responden sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan dari pembuatan kuesioner ini adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin serta memperoleh informasi yang relevan.
Bentuk item kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah item kuesioner tertutup dimana pertanyaan yang dicantumkan telah disesuaikan oleh peneliti. Alternatif jawaban yang disediakan bergantung pada pemilihan peneliti sehingga responden hanya bisa memilih jawaban yang mendekati pilihan paling tepat dengan yang dialaminya. Kuesioner penelitian tertutup memiliki prinsip yang efektif jika dilihat dengan sudut pandang peneliti sehingga jawaban responden dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
a.        Angket
1.      Perubahan Kurikulum
Angket ini dapat digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh game onlilne dalam kehidupan responden. Responden dalam penelitian ini dapat mengisi angket ini dengan memilih pernyataan yang sesuai dengan kondisi keaktifan mereka. Penyusunan angket ini menggunakan skala likert sehingga responden hanya perlu memilih pernyataan antara sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Adapun kisi-kisi angket antara lain sebagai berikut :
Variabel
Indikator
Item Angket
Game Online
Intensitas
Kesukaan
kebiasaan
-

2.      Hasil Belajar
Motivasi belajar dapat digunakan untuk melihat seberapa besar motivasi belajar siswa dalam pembelajaran. Kuesioner tersebut berisi skala motivasi belajar yang berbentuk skala Likert dimana responden hanya perlu memilih pertanyaan antara sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Adapun uraian kompetensi beserta kisi-kisi motivasi belajar adalah sebagai berikut.
Variabel
Indikator
Item Angket
Minat Belajar
Kesukaan
Kemauan
Keaktifan
-

D.    TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Beberapa teknik dalam pengumpulan data penelitian ini dilakukan sebagai berikut :
1) Teknik Angket.
Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan teknik angket untuk data variabel tentang pelayanan guru BK dengan kedisiplin belajar siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
2) Dokumentasi.
Teknik studi dokumen, terutama untuk keperluan data tentang keadaan siswa, guru dan berbagai dokumen sekolah yang relevan dengan keperluan pengumpulan data penelitian ini.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
3) Teknik Observasi.
Teknik ini dilakukan untuk mengamati berbagai keadaan siswa. Langkah dalam pengumpulan data melalui teknik observasi adalah mengamati menggunakan lembar observasi tentang semua aktivitas siswa selama pelaksanaan penelitian yaitu saat melakukan pembelajaran.








E.     TEKNIK ANALISIS DATA
Penelitian ini untuk mengungkap tentang hubungan pelayanan guru Bimbingan Konseling dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VII SMPN 1 Pakisaji tahun pelajaran 2011/2012. Adapun teknik analisis data korelasi product moment dengan menggunakan program SPSS versi 15 (Santoso, 2006: 269). yaitu dengan Product Moment :
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden




















BAB IV
ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN


A.    ORGANISASI PENELITIAN
Jumlah personalia penelitian adalah 2 (dua orang), terdiri dari seorang ketua peneliti dan 1 (satu orang) anggota peneliti dari sekolah yang sama dan dalam bidang/mata pelajaran yang sama.
Nama Peneliti  : R. Ayu Novita Dewi
Novya Ayu Anggraeni
NIM.               :130631100033
130631100007
Jenis Kelamin  : Perempuan
No. Tlp./Hp.    : 089619918952
085784945313
B.     JADWAL PENELITIAN
Jadwal kegiatan penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian dalam bentuk bar chart.
No.
Kegiatan
Minggu ke
1
2
3
4
1.
Penyusunan Proposal




2.
Penyusunan instrumen




3.
Seminar proposal dan instrument penelitian




4.
Pengujian vadilitas dan rekiabilitas instrumen




5.
Penentuan sampel




6.
Penentuan data




7.
Analisis data




8.
Pembuatan draf laporan




9.
Seminar proposal




10.
Penyempurnaan Laporan




11.
Penggandaan laporan penelitian












DAFTAR PUSTAKA

http://indayanafebriani.blogspot.co.id/2011/09/perubahan-kurikulum.html


Pengaruh perubahan kurikulum secara berkala terhadap hasil belajar siswa
BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan aturan dan cara yang di pakai oleh sebuah lembaga pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dari pada pendidikan atau lembaga pendidikan. Kurikulum di katakan penting dalam sebuah pendidikan karna keberhasilan sebuah pendidikan untuk dapat mencetak output atau di sebut dengan peserta didik yang bermutu dan baik sangat di tentukan oleh kurikulum sebuah pendidikan. Kurikulum pendidikan yang kurang tepat bagi siswa atau sekolah justru akan memberi masalah masalah baru dalam dunia pendidikan, karna kurikulum baru belum tentu sesuai dengan siswa atau dapat di terima siswa tersebut  bahkan mungkin siswa ustru tidak siap dengan sistem baru yang mungkin dapat menyusahkan mereka, lalu mengapa sistem pendidikan di indonesia hampir sering di gonta ganti, mengapa sekolah atau lembaga pendidikan tidak memfokuskan diri pada satu sistem atau kurikulum supaya siswa dapat menyesuaikan dan menerima sistem tersebut dengan baik
            Dampak dari kurikulum pendidikan yang bergonta ganti bukan hanya memberikan dampak negatif terhadap siswa yang semakin merendah prestasi nya sebetulnya perubahan ini juga dapat berdampak pada kualitas belajar siswa yang terganggu, sebagaimana halnya siswa menerima pelajaran sesuai dengan kurikulum KTSP namun setelah lama siswa menerima Kurikulum 13 setelah beberapa lama kurikulum tersebut di kembalikan ke kurikulum KTSP, bahkan perubahan tersebut tidak merata, hanya sebagian sekolah yang dapat menggunakan kurikulum 13 dan sebagian lagi menggunakan KTSP. Banyak pula siswa yang belum bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut.
            Hal ini akan membuat hasil yang di peroleh oleh masing masing siswa akan berbeda dalam sistem yang demikian, maka akan di temukan siswa yang sangat pandai dan siswa yang mungkin sangat bodoh atau tertinggal banyak pelajaran karna tidak semua siswa dapat menyesuaikan diri dengan perubahan kurikulum yang baru dan kurikulum yang lama.


B.     IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dianalisis identifikasi masalahnya meliputi:
1.       Perubahan Kurikulum secara cepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2.       Peserta didik mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat
3.       Perubahan kurikulum yang tidak menentu berdampak pada mutu hasil belajar siswa
4.       Penerimaan perubahan kurikulum pada setiap individu berbeda

C.    BATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah yang diperoleh oleh penulis maka adapun batasan dalam penelitian ini lebih menitikberatkan pada pengaruh Perubahan kurikulum secara cepat terhadap hasil belajar siswa meliputi:
1.      Perubahan Kurikulum secara cepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2.      Peserta didik mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat

D.    RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ditentukan oleh penulis maka rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi:
1.       Bagaimana pengaruh Perubahan Kurikulum secara cepat terhadap kualitas belajar siswa ?
2.       Apakah dengan perubahan kurikulum secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi ?

E.     TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang ada yakni:
1.       Untuk Mengetahui bagaimana pengaruh Perubahan Kurikulum secara cepat terhadap hasil belajar siswa.
2.       Untuk mengetahui Apakah dengan perubahan kurikulum secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi.





F.     KEGUNAAN HASIL PENELITIAN
1.      Kegunaan Teoritis
a.       Sebagai bahan acuan dan referensi pada penelitian sejenis yang dilakukan dimasa yang akan datang
b.      Untuk menambah referensi terhadap Perubahan kurikulum terkait dengan kualitas belajar siswa

2.      Kegunaan Praktis
a.       Diharapkan peneliti dan pembaca bisa memahami bagaimana hubungan perubahan kurikulum secara cepat dengan kualitas belajar siswa
b.      Diharapkan guru dan pemerintah lebih memperhatikan kualitas belajar siswa
















BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A.    DESKRIPSI TEORI
Pengertian Kurikulum
Secara etimologi, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga, terutama dalam bidang atletik pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa Perancis, istilah kurikulum berasala dari kata courier yang berartiberlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dan garis start sampai dengan garis finish untuk memperolah medali atau penghargaan. Jarak yang harus di tempuh tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di dalamnya.
Fungsi Kurikulum Bagi Peserta Didik
Kurikulum sebagai organisasi disiapkan bagi peserta didik sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan demikian diharapkan peserta didik akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang kelak dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna melengkapi bekal hidupnya.
Teori Kurikulum
Huenecke’S (1982) menggolongkan 4 jenis teori kurikulum, yaitu (1) Teori yang berorientasi pada structural, menganalisis komponen kurikulum dan hubungan timbal balik antarkomponen. (2) Teori yang berorientasi pada nilai, mengutamakan analisis nilai dan asumsi dari pembuatan kurikulum serta produk yang dihasilkan oleh para pembuat kurikulum. (3) Teori yang berorientasi pada isi, berkonsentrasi pada isi dari kurikulum.(4) Teori yang berorientasi pada proses, berkonsentrasi pada bagaimana kurikulum dikembangkan.
            Pengertian Perubahan
Mengenai makna perubahan kurikulum, bila kita bicara tentang perubahan kurikulum, kita dapat bertanya dalam arti apa kurikulum digunakan. Kurikulum dapat dipandang sebagai buku atau dokumen yang dijadikan guru sebagai pegangan dalam proses belajar mengajar. Kurikulum dapat juga dilihat sebagai produk yaitu apa yang diharapkan dapat dicapai siswa dan sebagai proses untuk mencapainya, keduanya saling berkaitan.
Perubahan kurikulum yang terjadi di indonesia dewasa ini salah satu diantaranya adalah karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu tidak tetap. Dengan adanya perubahan kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada kemajuan bangsa dan negara. Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan perubahan dari seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia yang harus mengikuti perubahan tersebut, karena kurikulum itu bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum bersifat statis maka itulah yang merupakan kurikulum yang tidak baik.
Hubungan Kurikulum dengan Pembelajaran
Dalam beberapa literature, sering kali “kurikulum” dan “pembelejaran” diartikan sama. Padahal, kedua istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda, baik secara konseptual maupun praktiknya.kurikulum merupakan pengalaman belajar yang terorganisasi dalam bentuk tertentu dibawah bimbingan dan pengawasan sekolah, sedangkan pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk membimbing dan mengarahkan peserta didik agar terjadi tindakan belajar sehingga memperoleh pengalaman belajar. Hubungan kurikulum dengan pembelajaran dapat juga dilihat dari silabus dalam setiap mata pelajaran.
Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua istilah yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Keduanya memiliki posisi yang sama, kurikulum merupakan segala sesuatu yang ideal, sedangkan pembelajaran merupakan realisasi dari idealisme suatu gagasan. Apa atinya sebuah kurikulum yang sudah dirancang dengan baik, jika tidak ada proses pembelajarannya. Jadi, jelas antara kurikulum dan pembelajaran mempunyai hubungan yang sangat erat.


            Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. Daryanto (2010:2)
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan dalam aspekkognitif, afektif dan psikomotorik. Purwanto (2011:46)
Hasil belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat  dicapai  setelah  seseorang  belajar.Menurut  Tafsir  2008,  hasil belajar  atau  bentuk  perubahan  tingkah  laku  yang  diharapkan  itu merupakan suatu target atau tujuan pembelajaran.
Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor Instrumental
Kurikulum : tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat  berlangsung,  sebab  materi  apa  yang  harus  guru sampaikan  dalam  suatu  pertemuan  kelas,  sebelum  guru  programkan  sebelumnya.  Setiap  guru  harus  mempelajari  dan menjabarkan  isi  kurikulum  kedalam  program  yang  lebih rincidan jelas sasarannya.

B.     KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan hasil studi pendahuluan sebagaimana yang diuraikan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah tersebut, serta memperhatikan teori dan konsep yang mendukung, maka dapat diungkapkan kerangka berfikir penelitian yang menggambarkan hubungan antara variable bebas (Perubahan Kurikulum secara cepat) dan variable tergantung (Hasil belajar siswa) sebagai berikut:
Hasil belajar siswa  (kualitas hasil belajar siswa)(Y)
Kesulitan siswa beradaptasi terhadap perubahan kurikulum yang cepat (x)





C.    HIPOTESIS
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
H0= tidak ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
Ha= ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa



















BAB III
PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Didalam prosedur penelitian ini, penulis membahas tentang metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, Instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.

A.    METODE PENELITIAN
Metode Survei
Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan” 

B.     POPULASI DAN SAMPEL
1.      Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 04 Bangkalan tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 33 siswa.
2.      Sampel
Menurut Sugiyono (2005 : 73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 10 sampel dari kelas XI SMAN 04 Bangkalan. Sampel ini diperoleh dengan menggunakan tabel krejcie dengan taraf signifikansi 5 %.
C.    INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket kuesioner. Lembar angket kuesioner adalah lembar angket kepada subjek atau responden sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan dari pembuatan kuesioner ini adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin serta memperoleh informasi yang relevan.
Bentuk item kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah item kuesioner tertutup dimana pertanyaan yang dicantumkan telah disesuaikan oleh peneliti. Alternatif jawaban yang disediakan bergantung pada pemilihan peneliti sehingga responden hanya bisa memilih jawaban yang mendekati pilihan paling tepat dengan yang dialaminya. Kuesioner penelitian tertutup memiliki prinsip yang efektif jika dilihat dengan sudut pandang peneliti sehingga jawaban responden dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
a.        Angket
1.      Perubahan Kurikulum
Angket ini dapat digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh game onlilne dalam kehidupan responden. Responden dalam penelitian ini dapat mengisi angket ini dengan memilih pernyataan yang sesuai dengan kondisi keaktifan mereka. Penyusunan angket ini menggunakan skala likert sehingga responden hanya perlu memilih pernyataan antara sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Adapun kisi-kisi angket antara lain sebagai berikut :
Variabel
Indikator
Item Angket
Game Online
Intensitas
Kesukaan
kebiasaan
-

2.      Hasil Belajar
Motivasi belajar dapat digunakan untuk melihat seberapa besar motivasi belajar siswa dalam pembelajaran. Kuesioner tersebut berisi skala motivasi belajar yang berbentuk skala Likert dimana responden hanya perlu memilih pertanyaan antara sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Adapun uraian kompetensi beserta kisi-kisi motivasi belajar adalah sebagai berikut.
Variabel
Indikator
Item Angket
Minat Belajar
Kesukaan
Kemauan
Keaktifan
-

D.    TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Beberapa teknik dalam pengumpulan data penelitian ini dilakukan sebagai berikut :
1) Teknik Angket.
Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan teknik angket untuk data variabel tentang pelayanan guru BK dengan kedisiplin belajar siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
2) Dokumentasi.
Teknik studi dokumen, terutama untuk keperluan data tentang keadaan siswa, guru dan berbagai dokumen sekolah yang relevan dengan keperluan pengumpulan data penelitian ini.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
3) Teknik Observasi.
Teknik ini dilakukan untuk mengamati berbagai keadaan siswa. Langkah dalam pengumpulan data melalui teknik observasi adalah mengamati menggunakan lembar observasi tentang semua aktivitas siswa selama pelaksanaan penelitian yaitu saat melakukan pembelajaran.








E.     TEKNIK ANALISIS DATA
Penelitian ini untuk mengungkap tentang hubungan pelayanan guru Bimbingan Konseling dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VII SMPN 1 Pakisaji tahun pelajaran 2011/2012. Adapun teknik analisis data korelasi product moment dengan menggunakan program SPSS versi 15 (Santoso, 2006: 269). yaitu dengan Product Moment :
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden




















BAB IV
ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN


A.    ORGANISASI PENELITIAN
Jumlah personalia penelitian adalah 2 (dua orang), terdiri dari seorang ketua peneliti dan 1 (satu orang) anggota peneliti dari sekolah yang sama dan dalam bidang/mata pelajaran yang sama.
Nama Peneliti  : R. Ayu Novita Dewi
Novya Ayu Anggraeni
NIM.               :130631100033
130631100007
Jenis Kelamin  : Perempuan
No. Tlp./Hp.    : 089619918952
085784945313
B.     JADWAL PENELITIAN
Jadwal kegiatan penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian dalam bentuk bar chart.
No.
Kegiatan
Minggu ke
1
2
3
4
1.
Penyusunan Proposal




2.
Penyusunan instrumen




3.
Seminar proposal dan instrument penelitian




4.
Pengujian vadilitas dan rekiabilitas instrumen




5.
Penentuan sampel




6.
Penentuan data




7.
Analisis data




8.
Pembuatan draf laporan




9.
Seminar proposal




10.
Penyempurnaan Laporan




11.
Penggandaan laporan penelitian












DAFTAR PUSTAKA

http://indayanafebriani.blogspot.co.id/2011/09/perubahan-kurikulum.html


Pengaruh perubahan kurikulum secara berkala terhadap hasil belajar siswa
BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan aturan dan cara yang di pakai oleh sebuah lembaga pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dari pada pendidikan atau lembaga pendidikan. Kurikulum di katakan penting dalam sebuah pendidikan karna keberhasilan sebuah pendidikan untuk dapat mencetak output atau di sebut dengan peserta didik yang bermutu dan baik sangat di tentukan oleh kurikulum sebuah pendidikan. Kurikulum pendidikan yang kurang tepat bagi siswa atau sekolah justru akan memberi masalah masalah baru dalam dunia pendidikan, karna kurikulum baru belum tentu sesuai dengan siswa atau dapat di terima siswa tersebut  bahkan mungkin siswa ustru tidak siap dengan sistem baru yang mungkin dapat menyusahkan mereka, lalu mengapa sistem pendidikan di indonesia hampir sering di gonta ganti, mengapa sekolah atau lembaga pendidikan tidak memfokuskan diri pada satu sistem atau kurikulum supaya siswa dapat menyesuaikan dan menerima sistem tersebut dengan baik
            Dampak dari kurikulum pendidikan yang bergonta ganti bukan hanya memberikan dampak negatif terhadap siswa yang semakin merendah prestasi nya sebetulnya perubahan ini juga dapat berdampak pada kualitas belajar siswa yang terganggu, sebagaimana halnya siswa menerima pelajaran sesuai dengan kurikulum KTSP namun setelah lama siswa menerima Kurikulum 13 setelah beberapa lama kurikulum tersebut di kembalikan ke kurikulum KTSP, bahkan perubahan tersebut tidak merata, hanya sebagian sekolah yang dapat menggunakan kurikulum 13 dan sebagian lagi menggunakan KTSP. Banyak pula siswa yang belum bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut.
            Hal ini akan membuat hasil yang di peroleh oleh masing masing siswa akan berbeda dalam sistem yang demikian, maka akan di temukan siswa yang sangat pandai dan siswa yang mungkin sangat bodoh atau tertinggal banyak pelajaran karna tidak semua siswa dapat menyesuaikan diri dengan perubahan kurikulum yang baru dan kurikulum yang lama.


B.     IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dianalisis identifikasi masalahnya meliputi:
1.       Perubahan Kurikulum secara cepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2.       Peserta didik mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat
3.       Perubahan kurikulum yang tidak menentu berdampak pada mutu hasil belajar siswa
4.       Penerimaan perubahan kurikulum pada setiap individu berbeda

C.    BATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah yang diperoleh oleh penulis maka adapun batasan dalam penelitian ini lebih menitikberatkan pada pengaruh Perubahan kurikulum secara cepat terhadap hasil belajar siswa meliputi:
1.      Perubahan Kurikulum secara cepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2.      Peserta didik mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat

D.    RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ditentukan oleh penulis maka rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi:
1.       Bagaimana pengaruh Perubahan Kurikulum secara cepat terhadap kualitas belajar siswa ?
2.       Apakah dengan perubahan kurikulum secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi ?

E.     TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang ada yakni:
1.       Untuk Mengetahui bagaimana pengaruh Perubahan Kurikulum secara cepat terhadap hasil belajar siswa.
2.       Untuk mengetahui Apakah dengan perubahan kurikulum secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi.





F.     KEGUNAAN HASIL PENELITIAN
1.      Kegunaan Teoritis
a.       Sebagai bahan acuan dan referensi pada penelitian sejenis yang dilakukan dimasa yang akan datang
b.      Untuk menambah referensi terhadap Perubahan kurikulum terkait dengan kualitas belajar siswa

2.      Kegunaan Praktis
a.       Diharapkan peneliti dan pembaca bisa memahami bagaimana hubungan perubahan kurikulum secara cepat dengan kualitas belajar siswa
b.      Diharapkan guru dan pemerintah lebih memperhatikan kualitas belajar siswa
















BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A.    DESKRIPSI TEORI
Pengertian Kurikulum
Secara etimologi, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga, terutama dalam bidang atletik pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa Perancis, istilah kurikulum berasala dari kata courier yang berartiberlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dan garis start sampai dengan garis finish untuk memperolah medali atau penghargaan. Jarak yang harus di tempuh tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di dalamnya.
Fungsi Kurikulum Bagi Peserta Didik
Kurikulum sebagai organisasi disiapkan bagi peserta didik sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan demikian diharapkan peserta didik akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang kelak dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna melengkapi bekal hidupnya.
Teori Kurikulum
Huenecke’S (1982) menggolongkan 4 jenis teori kurikulum, yaitu (1) Teori yang berorientasi pada structural, menganalisis komponen kurikulum dan hubungan timbal balik antarkomponen. (2) Teori yang berorientasi pada nilai, mengutamakan analisis nilai dan asumsi dari pembuatan kurikulum serta produk yang dihasilkan oleh para pembuat kurikulum. (3) Teori yang berorientasi pada isi, berkonsentrasi pada isi dari kurikulum.(4) Teori yang berorientasi pada proses, berkonsentrasi pada bagaimana kurikulum dikembangkan.
            Pengertian Perubahan
Mengenai makna perubahan kurikulum, bila kita bicara tentang perubahan kurikulum, kita dapat bertanya dalam arti apa kurikulum digunakan. Kurikulum dapat dipandang sebagai buku atau dokumen yang dijadikan guru sebagai pegangan dalam proses belajar mengajar. Kurikulum dapat juga dilihat sebagai produk yaitu apa yang diharapkan dapat dicapai siswa dan sebagai proses untuk mencapainya, keduanya saling berkaitan.
Perubahan kurikulum yang terjadi di indonesia dewasa ini salah satu diantaranya adalah karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu tidak tetap. Dengan adanya perubahan kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada kemajuan bangsa dan negara. Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan perubahan dari seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia yang harus mengikuti perubahan tersebut, karena kurikulum itu bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum bersifat statis maka itulah yang merupakan kurikulum yang tidak baik.
Hubungan Kurikulum dengan Pembelajaran
Dalam beberapa literature, sering kali “kurikulum” dan “pembelejaran” diartikan sama. Padahal, kedua istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda, baik secara konseptual maupun praktiknya.kurikulum merupakan pengalaman belajar yang terorganisasi dalam bentuk tertentu dibawah bimbingan dan pengawasan sekolah, sedangkan pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk membimbing dan mengarahkan peserta didik agar terjadi tindakan belajar sehingga memperoleh pengalaman belajar. Hubungan kurikulum dengan pembelajaran dapat juga dilihat dari silabus dalam setiap mata pelajaran.
Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua istilah yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Keduanya memiliki posisi yang sama, kurikulum merupakan segala sesuatu yang ideal, sedangkan pembelajaran merupakan realisasi dari idealisme suatu gagasan. Apa atinya sebuah kurikulum yang sudah dirancang dengan baik, jika tidak ada proses pembelajarannya. Jadi, jelas antara kurikulum dan pembelajaran mempunyai hubungan yang sangat erat.


            Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. Daryanto (2010:2)
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan dalam aspekkognitif, afektif dan psikomotorik. Purwanto (2011:46)
Hasil belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat  dicapai  setelah  seseorang  belajar.Menurut  Tafsir  2008,  hasil belajar  atau  bentuk  perubahan  tingkah  laku  yang  diharapkan  itu merupakan suatu target atau tujuan pembelajaran.
Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor Instrumental
Kurikulum : tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat  berlangsung,  sebab  materi  apa  yang  harus  guru sampaikan  dalam  suatu  pertemuan  kelas,  sebelum  guru  programkan  sebelumnya.  Setiap  guru  harus  mempelajari  dan menjabarkan  isi  kurikulum  kedalam  program  yang  lebih rincidan jelas sasarannya.

B.     KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan hasil studi pendahuluan sebagaimana yang diuraikan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah tersebut, serta memperhatikan teori dan konsep yang mendukung, maka dapat diungkapkan kerangka berfikir penelitian yang menggambarkan hubungan antara variable bebas (Perubahan Kurikulum secara cepat) dan variable tergantung (Hasil belajar siswa) sebagai berikut:
Hasil belajar siswa  (kualitas hasil belajar siswa)(Y)
Kesulitan siswa beradaptasi terhadap perubahan kurikulum yang cepat (x)





C.    HIPOTESIS
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
H0= tidak ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
Ha= ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa



















BAB III
PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Didalam prosedur penelitian ini, penulis membahas tentang metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, Instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.

A.    METODE PENELITIAN
Metode Survei
Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan” 

B.     POPULASI DAN SAMPEL
1.      Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 04 Bangkalan tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 33 siswa.
2.      Sampel
Menurut Sugiyono (2005 : 73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 10 sampel dari kelas XI SMAN 04 Bangkalan. Sampel ini diperoleh dengan menggunakan tabel krejcie dengan taraf signifikansi 5 %.
C.    INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket kuesioner. Lembar angket kuesioner adalah lembar angket kepada subjek atau responden sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan dari pembuatan kuesioner ini adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin serta memperoleh informasi yang relevan.
Bentuk item kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah item kuesioner tertutup dimana pertanyaan yang dicantumkan telah disesuaikan oleh peneliti. Alternatif jawaban yang disediakan bergantung pada pemilihan peneliti sehingga responden hanya bisa memilih jawaban yang mendekati pilihan paling tepat dengan yang dialaminya. Kuesioner penelitian tertutup memiliki prinsip yang efektif jika dilihat dengan sudut pandang peneliti sehingga jawaban responden dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
a.        Angket
1.      Perubahan Kurikulum
Angket ini dapat digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh game onlilne dalam kehidupan responden. Responden dalam penelitian ini dapat mengisi angket ini dengan memilih pernyataan yang sesuai dengan kondisi keaktifan mereka. Penyusunan angket ini menggunakan skala likert sehingga responden hanya perlu memilih pernyataan antara sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Adapun kisi-kisi angket antara lain sebagai berikut :
Variabel
Indikator
Item Angket
Game Online
Intensitas
Kesukaan
kebiasaan
-

2.      Hasil Belajar
Motivasi belajar dapat digunakan untuk melihat seberapa besar motivasi belajar siswa dalam pembelajaran. Kuesioner tersebut berisi skala motivasi belajar yang berbentuk skala Likert dimana responden hanya perlu memilih pertanyaan antara sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Adapun uraian kompetensi beserta kisi-kisi motivasi belajar adalah sebagai berikut.
Variabel
Indikator
Item Angket
Minat Belajar
Kesukaan
Kemauan
Keaktifan
-

D.    TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Beberapa teknik dalam pengumpulan data penelitian ini dilakukan sebagai berikut :
1) Teknik Angket.
Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan teknik angket untuk data variabel tentang pelayanan guru BK dengan kedisiplin belajar siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
2) Dokumentasi.
Teknik studi dokumen, terutama untuk keperluan data tentang keadaan siswa, guru dan berbagai dokumen sekolah yang relevan dengan keperluan pengumpulan data penelitian ini.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
3) Teknik Observasi.
Teknik ini dilakukan untuk mengamati berbagai keadaan siswa. Langkah dalam pengumpulan data melalui teknik observasi adalah mengamati menggunakan lembar observasi tentang semua aktivitas siswa selama pelaksanaan penelitian yaitu saat melakukan pembelajaran.








E.     TEKNIK ANALISIS DATA
Penelitian ini untuk mengungkap tentang hubungan pelayanan guru Bimbingan Konseling dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VII SMPN 1 Pakisaji tahun pelajaran 2011/2012. Adapun teknik analisis data korelasi product moment dengan menggunakan program SPSS versi 15 (Santoso, 2006: 269). yaitu dengan Product Moment :
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden




















BAB IV
ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN


A.    ORGANISASI PENELITIAN
Jumlah personalia penelitian adalah 2 (dua orang), terdiri dari seorang ketua peneliti dan 1 (satu orang) anggota peneliti dari sekolah yang sama dan dalam bidang/mata pelajaran yang sama.
Nama Peneliti  : R. Ayu Novita Dewi
Novya Ayu Anggraeni
NIM.               :130631100033
130631100007
Jenis Kelamin  : Perempuan
No. Tlp./Hp.    : 089619918952
085784945313
B.     JADWAL PENELITIAN
Jadwal kegiatan penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian dalam bentuk bar chart.
No.
Kegiatan
Minggu ke
1
2
3
4
1.
Penyusunan Proposal




2.
Penyusunan instrumen




3.
Seminar proposal dan instrument penelitian




4.
Pengujian vadilitas dan rekiabilitas instrumen




5.
Penentuan sampel




6.
Penentuan data




7.
Analisis data




8.
Pembuatan draf laporan




9.
Seminar proposal




10.
Penyempurnaan Laporan




11.
Penggandaan laporan penelitian












DAFTAR PUSTAKA

http://indayanafebriani.blogspot.co.id/2011/09/perubahan-kurikulum.html


Pengaruh perubahan kurikulum secara berkala terhadap hasil belajar siswa
BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan aturan dan cara yang di pakai oleh sebuah lembaga pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dari pada pendidikan atau lembaga pendidikan. Kurikulum di katakan penting dalam sebuah pendidikan karna keberhasilan sebuah pendidikan untuk dapat mencetak output atau di sebut dengan peserta didik yang bermutu dan baik sangat di tentukan oleh kurikulum sebuah pendidikan. Kurikulum pendidikan yang kurang tepat bagi siswa atau sekolah justru akan memberi masalah masalah baru dalam dunia pendidikan, karna kurikulum baru belum tentu sesuai dengan siswa atau dapat di terima siswa tersebut  bahkan mungkin siswa ustru tidak siap dengan sistem baru yang mungkin dapat menyusahkan mereka, lalu mengapa sistem pendidikan di indonesia hampir sering di gonta ganti, mengapa sekolah atau lembaga pendidikan tidak memfokuskan diri pada satu sistem atau kurikulum supaya siswa dapat menyesuaikan dan menerima sistem tersebut dengan baik
            Dampak dari kurikulum pendidikan yang bergonta ganti bukan hanya memberikan dampak negatif terhadap siswa yang semakin merendah prestasi nya sebetulnya perubahan ini juga dapat berdampak pada kualitas belajar siswa yang terganggu, sebagaimana halnya siswa menerima pelajaran sesuai dengan kurikulum KTSP namun setelah lama siswa menerima Kurikulum 13 setelah beberapa lama kurikulum tersebut di kembalikan ke kurikulum KTSP, bahkan perubahan tersebut tidak merata, hanya sebagian sekolah yang dapat menggunakan kurikulum 13 dan sebagian lagi menggunakan KTSP. Banyak pula siswa yang belum bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut.
            Hal ini akan membuat hasil yang di peroleh oleh masing masing siswa akan berbeda dalam sistem yang demikian, maka akan di temukan siswa yang sangat pandai dan siswa yang mungkin sangat bodoh atau tertinggal banyak pelajaran karna tidak semua siswa dapat menyesuaikan diri dengan perubahan kurikulum yang baru dan kurikulum yang lama.


B.     IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dianalisis identifikasi masalahnya meliputi:
1.       Perubahan Kurikulum secara cepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2.       Peserta didik mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat
3.       Perubahan kurikulum yang tidak menentu berdampak pada mutu hasil belajar siswa
4.       Penerimaan perubahan kurikulum pada setiap individu berbeda

C.    BATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah yang diperoleh oleh penulis maka adapun batasan dalam penelitian ini lebih menitikberatkan pada pengaruh Perubahan kurikulum secara cepat terhadap hasil belajar siswa meliputi:
1.      Perubahan Kurikulum secara cepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2.      Peserta didik mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat

D.    RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ditentukan oleh penulis maka rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi:
1.       Bagaimana pengaruh Perubahan Kurikulum secara cepat terhadap kualitas belajar siswa ?
2.       Apakah dengan perubahan kurikulum secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi ?

E.     TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang ada yakni:
1.       Untuk Mengetahui bagaimana pengaruh Perubahan Kurikulum secara cepat terhadap hasil belajar siswa.
2.       Untuk mengetahui Apakah dengan perubahan kurikulum secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi.





F.     KEGUNAAN HASIL PENELITIAN
1.      Kegunaan Teoritis
a.       Sebagai bahan acuan dan referensi pada penelitian sejenis yang dilakukan dimasa yang akan datang
b.      Untuk menambah referensi terhadap Perubahan kurikulum terkait dengan kualitas belajar siswa

2.      Kegunaan Praktis
a.       Diharapkan peneliti dan pembaca bisa memahami bagaimana hubungan perubahan kurikulum secara cepat dengan kualitas belajar siswa
b.      Diharapkan guru dan pemerintah lebih memperhatikan kualitas belajar siswa
















BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A.    DESKRIPSI TEORI
Pengertian Kurikulum
Secara etimologi, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga, terutama dalam bidang atletik pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa Perancis, istilah kurikulum berasala dari kata courier yang berartiberlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dan garis start sampai dengan garis finish untuk memperolah medali atau penghargaan. Jarak yang harus di tempuh tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di dalamnya.
Fungsi Kurikulum Bagi Peserta Didik
Kurikulum sebagai organisasi disiapkan bagi peserta didik sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan demikian diharapkan peserta didik akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang kelak dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna melengkapi bekal hidupnya.
Teori Kurikulum
Huenecke’S (1982) menggolongkan 4 jenis teori kurikulum, yaitu (1) Teori yang berorientasi pada structural, menganalisis komponen kurikulum dan hubungan timbal balik antarkomponen. (2) Teori yang berorientasi pada nilai, mengutamakan analisis nilai dan asumsi dari pembuatan kurikulum serta produk yang dihasilkan oleh para pembuat kurikulum. (3) Teori yang berorientasi pada isi, berkonsentrasi pada isi dari kurikulum.(4) Teori yang berorientasi pada proses, berkonsentrasi pada bagaimana kurikulum dikembangkan.
            Pengertian Perubahan
Mengenai makna perubahan kurikulum, bila kita bicara tentang perubahan kurikulum, kita dapat bertanya dalam arti apa kurikulum digunakan. Kurikulum dapat dipandang sebagai buku atau dokumen yang dijadikan guru sebagai pegangan dalam proses belajar mengajar. Kurikulum dapat juga dilihat sebagai produk yaitu apa yang diharapkan dapat dicapai siswa dan sebagai proses untuk mencapainya, keduanya saling berkaitan.
Perubahan kurikulum yang terjadi di indonesia dewasa ini salah satu diantaranya adalah karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu tidak tetap. Dengan adanya perubahan kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada kemajuan bangsa dan negara. Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan perubahan dari seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia yang harus mengikuti perubahan tersebut, karena kurikulum itu bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum bersifat statis maka itulah yang merupakan kurikulum yang tidak baik.
Hubungan Kurikulum dengan Pembelajaran
Dalam beberapa literature, sering kali “kurikulum” dan “pembelejaran” diartikan sama. Padahal, kedua istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda, baik secara konseptual maupun praktiknya.kurikulum merupakan pengalaman belajar yang terorganisasi dalam bentuk tertentu dibawah bimbingan dan pengawasan sekolah, sedangkan pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk membimbing dan mengarahkan peserta didik agar terjadi tindakan belajar sehingga memperoleh pengalaman belajar. Hubungan kurikulum dengan pembelajaran dapat juga dilihat dari silabus dalam setiap mata pelajaran.
Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua istilah yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Keduanya memiliki posisi yang sama, kurikulum merupakan segala sesuatu yang ideal, sedangkan pembelajaran merupakan realisasi dari idealisme suatu gagasan. Apa atinya sebuah kurikulum yang sudah dirancang dengan baik, jika tidak ada proses pembelajarannya. Jadi, jelas antara kurikulum dan pembelajaran mempunyai hubungan yang sangat erat.


            Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. Daryanto (2010:2)
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan dalam aspekkognitif, afektif dan psikomotorik. Purwanto (2011:46)
Hasil belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat  dicapai  setelah  seseorang  belajar.Menurut  Tafsir  2008,  hasil belajar  atau  bentuk  perubahan  tingkah  laku  yang  diharapkan  itu merupakan suatu target atau tujuan pembelajaran.
Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor Instrumental
Kurikulum : tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat  berlangsung,  sebab  materi  apa  yang  harus  guru sampaikan  dalam  suatu  pertemuan  kelas,  sebelum  guru  programkan  sebelumnya.  Setiap  guru  harus  mempelajari  dan menjabarkan  isi  kurikulum  kedalam  program  yang  lebih rincidan jelas sasarannya.

B.     KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan hasil studi pendahuluan sebagaimana yang diuraikan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah tersebut, serta memperhatikan teori dan konsep yang mendukung, maka dapat diungkapkan kerangka berfikir penelitian yang menggambarkan hubungan antara variable bebas (Perubahan Kurikulum secara cepat) dan variable tergantung (Hasil belajar siswa) sebagai berikut:
Hasil belajar siswa  (kualitas hasil belajar siswa)(Y)
Kesulitan siswa beradaptasi terhadap perubahan kurikulum yang cepat (x)





C.    HIPOTESIS
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
H0= tidak ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
Ha= ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa



















BAB III
PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Didalam prosedur penelitian ini, penulis membahas tentang metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, Instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.

A.    METODE PENELITIAN
Metode Survei
Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan” 

B.     POPULASI DAN SAMPEL
1.      Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 04 Bangkalan tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 33 siswa.
2.      Sampel
Menurut Sugiyono (2005 : 73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 10 sampel dari kelas XI SMAN 04 Bangkalan. Sampel ini diperoleh dengan menggunakan tabel krejcie dengan taraf signifikansi 5 %.
C.    INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket kuesioner. Lembar angket kuesioner adalah lembar angket kepada subjek atau responden sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan dari pembuatan kuesioner ini adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin serta memperoleh informasi yang relevan.
Bentuk item kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah item kuesioner tertutup dimana pertanyaan yang dicantumkan telah disesuaikan oleh peneliti. Alternatif jawaban yang disediakan bergantung pada pemilihan peneliti sehingga responden hanya bisa memilih jawaban yang mendekati pilihan paling tepat dengan yang dialaminya. Kuesioner penelitian tertutup memiliki prinsip yang efektif jika dilihat dengan sudut pandang peneliti sehingga jawaban responden dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
a.        Angket
1.      Perubahan Kurikulum
Angket ini dapat digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh game onlilne dalam kehidupan responden. Responden dalam penelitian ini dapat mengisi angket ini dengan memilih pernyataan yang sesuai dengan kondisi keaktifan mereka. Penyusunan angket ini menggunakan skala likert sehingga responden hanya perlu memilih pernyataan antara sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Adapun kisi-kisi angket antara lain sebagai berikut :
Variabel
Indikator
Item Angket
Game Online
Intensitas
Kesukaan
kebiasaan
-

2.      Hasil Belajar
Motivasi belajar dapat digunakan untuk melihat seberapa besar motivasi belajar siswa dalam pembelajaran. Kuesioner tersebut berisi skala motivasi belajar yang berbentuk skala Likert dimana responden hanya perlu memilih pertanyaan antara sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Adapun uraian kompetensi beserta kisi-kisi motivasi belajar adalah sebagai berikut.
Variabel
Indikator
Item Angket
Minat Belajar
Kesukaan
Kemauan
Keaktifan
-

D.    TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Beberapa teknik dalam pengumpulan data penelitian ini dilakukan sebagai berikut :
1) Teknik Angket.
Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan teknik angket untuk data variabel tentang pelayanan guru BK dengan kedisiplin belajar siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
2) Dokumentasi.
Teknik studi dokumen, terutama untuk keperluan data tentang keadaan siswa, guru dan berbagai dokumen sekolah yang relevan dengan keperluan pengumpulan data penelitian ini.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
3) Teknik Observasi.
Teknik ini dilakukan untuk mengamati berbagai keadaan siswa. Langkah dalam pengumpulan data melalui teknik observasi adalah mengamati menggunakan lembar observasi tentang semua aktivitas siswa selama pelaksanaan penelitian yaitu saat melakukan pembelajaran.








E.     TEKNIK ANALISIS DATA
Penelitian ini untuk mengungkap tentang hubungan pelayanan guru Bimbingan Konseling dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VII SMPN 1 Pakisaji tahun pelajaran 2011/2012. Adapun teknik analisis data korelasi product moment dengan menggunakan program SPSS versi 15 (Santoso, 2006: 269). yaitu dengan Product Moment :
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden




















BAB IV
ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN


A.    ORGANISASI PENELITIAN
Jumlah personalia penelitian adalah 2 (dua orang), terdiri dari seorang ketua peneliti dan 1 (satu orang) anggota peneliti dari sekolah yang sama dan dalam bidang/mata pelajaran yang sama.
Nama Peneliti  : R. Ayu Novita Dewi
Novya Ayu Anggraeni
NIM.               :130631100033
130631100007
Jenis Kelamin  : Perempuan
No. Tlp./Hp.    : 089619918952
085784945313
B.     JADWAL PENELITIAN
Jadwal kegiatan penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian dalam bentuk bar chart.
No.
Kegiatan
Minggu ke
1
2
3
4
1.
Penyusunan Proposal




2.
Penyusunan instrumen




3.
Seminar proposal dan instrument penelitian




4.
Pengujian vadilitas dan rekiabilitas instrumen




5.
Penentuan sampel




6.
Penentuan data




7.
Analisis data




8.
Pembuatan draf laporan




9.
Seminar proposal




10.
Penyempurnaan Laporan




11.
Penggandaan laporan penelitian












DAFTAR PUSTAKA

http://indayanafebriani.blogspot.co.id/2011/09/perubahan-kurikulum.html


Pengaruh perubahan kurikulum secara berkala terhadap hasil belajar siswa
BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan aturan dan cara yang di pakai oleh sebuah lembaga pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dari pada pendidikan atau lembaga pendidikan. Kurikulum di katakan penting dalam sebuah pendidikan karna keberhasilan sebuah pendidikan untuk dapat mencetak output atau di sebut dengan peserta didik yang bermutu dan baik sangat di tentukan oleh kurikulum sebuah pendidikan. Kurikulum pendidikan yang kurang tepat bagi siswa atau sekolah justru akan memberi masalah masalah baru dalam dunia pendidikan, karna kurikulum baru belum tentu sesuai dengan siswa atau dapat di terima siswa tersebut  bahkan mungkin siswa ustru tidak siap dengan sistem baru yang mungkin dapat menyusahkan mereka, lalu mengapa sistem pendidikan di indonesia hampir sering di gonta ganti, mengapa sekolah atau lembaga pendidikan tidak memfokuskan diri pada satu sistem atau kurikulum supaya siswa dapat menyesuaikan dan menerima sistem tersebut dengan baik
            Dampak dari kurikulum pendidikan yang bergonta ganti bukan hanya memberikan dampak negatif terhadap siswa yang semakin merendah prestasi nya sebetulnya perubahan ini juga dapat berdampak pada kualitas belajar siswa yang terganggu, sebagaimana halnya siswa menerima pelajaran sesuai dengan kurikulum KTSP namun setelah lama siswa menerima Kurikulum 13 setelah beberapa lama kurikulum tersebut di kembalikan ke kurikulum KTSP, bahkan perubahan tersebut tidak merata, hanya sebagian sekolah yang dapat menggunakan kurikulum 13 dan sebagian lagi menggunakan KTSP. Banyak pula siswa yang belum bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut.
            Hal ini akan membuat hasil yang di peroleh oleh masing masing siswa akan berbeda dalam sistem yang demikian, maka akan di temukan siswa yang sangat pandai dan siswa yang mungkin sangat bodoh atau tertinggal banyak pelajaran karna tidak semua siswa dapat menyesuaikan diri dengan perubahan kurikulum yang baru dan kurikulum yang lama.


B.     IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dianalisis identifikasi masalahnya meliputi:
1.       Perubahan Kurikulum secara cepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2.       Peserta didik mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat
3.       Perubahan kurikulum yang tidak menentu berdampak pada mutu hasil belajar siswa
4.       Penerimaan perubahan kurikulum pada setiap individu berbeda

C.    BATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah yang diperoleh oleh penulis maka adapun batasan dalam penelitian ini lebih menitikberatkan pada pengaruh Perubahan kurikulum secara cepat terhadap hasil belajar siswa meliputi:
1.      Perubahan Kurikulum secara cepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2.      Peserta didik mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat

D.    RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ditentukan oleh penulis maka rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi:
1.       Bagaimana pengaruh Perubahan Kurikulum secara cepat terhadap kualitas belajar siswa ?
2.       Apakah dengan perubahan kurikulum secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi ?

E.     TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang ada yakni:
1.       Untuk Mengetahui bagaimana pengaruh Perubahan Kurikulum secara cepat terhadap hasil belajar siswa.
2.       Untuk mengetahui Apakah dengan perubahan kurikulum secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi.





F.     KEGUNAAN HASIL PENELITIAN
1.      Kegunaan Teoritis
a.       Sebagai bahan acuan dan referensi pada penelitian sejenis yang dilakukan dimasa yang akan datang
b.      Untuk menambah referensi terhadap Perubahan kurikulum terkait dengan kualitas belajar siswa

2.      Kegunaan Praktis
a.       Diharapkan peneliti dan pembaca bisa memahami bagaimana hubungan perubahan kurikulum secara cepat dengan kualitas belajar siswa
b.      Diharapkan guru dan pemerintah lebih memperhatikan kualitas belajar siswa
















BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A.    DESKRIPSI TEORI
Pengertian Kurikulum
Secara etimologi, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga, terutama dalam bidang atletik pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa Perancis, istilah kurikulum berasala dari kata courier yang berartiberlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dan garis start sampai dengan garis finish untuk memperolah medali atau penghargaan. Jarak yang harus di tempuh tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di dalamnya.
Fungsi Kurikulum Bagi Peserta Didik
Kurikulum sebagai organisasi disiapkan bagi peserta didik sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan demikian diharapkan peserta didik akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang kelak dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna melengkapi bekal hidupnya.
Teori Kurikulum
Huenecke’S (1982) menggolongkan 4 jenis teori kurikulum, yaitu (1) Teori yang berorientasi pada structural, menganalisis komponen kurikulum dan hubungan timbal balik antarkomponen. (2) Teori yang berorientasi pada nilai, mengutamakan analisis nilai dan asumsi dari pembuatan kurikulum serta produk yang dihasilkan oleh para pembuat kurikulum. (3) Teori yang berorientasi pada isi, berkonsentrasi pada isi dari kurikulum.(4) Teori yang berorientasi pada proses, berkonsentrasi pada bagaimana kurikulum dikembangkan.
            Pengertian Perubahan
Mengenai makna perubahan kurikulum, bila kita bicara tentang perubahan kurikulum, kita dapat bertanya dalam arti apa kurikulum digunakan. Kurikulum dapat dipandang sebagai buku atau dokumen yang dijadikan guru sebagai pegangan dalam proses belajar mengajar. Kurikulum dapat juga dilihat sebagai produk yaitu apa yang diharapkan dapat dicapai siswa dan sebagai proses untuk mencapainya, keduanya saling berkaitan.
Perubahan kurikulum yang terjadi di indonesia dewasa ini salah satu diantaranya adalah karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu tidak tetap. Dengan adanya perubahan kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada kemajuan bangsa dan negara. Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan perubahan dari seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia yang harus mengikuti perubahan tersebut, karena kurikulum itu bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum bersifat statis maka itulah yang merupakan kurikulum yang tidak baik.
Hubungan Kurikulum dengan Pembelajaran
Dalam beberapa literature, sering kali “kurikulum” dan “pembelejaran” diartikan sama. Padahal, kedua istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda, baik secara konseptual maupun praktiknya.kurikulum merupakan pengalaman belajar yang terorganisasi dalam bentuk tertentu dibawah bimbingan dan pengawasan sekolah, sedangkan pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk membimbing dan mengarahkan peserta didik agar terjadi tindakan belajar sehingga memperoleh pengalaman belajar. Hubungan kurikulum dengan pembelajaran dapat juga dilihat dari silabus dalam setiap mata pelajaran.
Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua istilah yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Keduanya memiliki posisi yang sama, kurikulum merupakan segala sesuatu yang ideal, sedangkan pembelajaran merupakan realisasi dari idealisme suatu gagasan. Apa atinya sebuah kurikulum yang sudah dirancang dengan baik, jika tidak ada proses pembelajarannya. Jadi, jelas antara kurikulum dan pembelajaran mempunyai hubungan yang sangat erat.


            Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. Daryanto (2010:2)
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan dalam aspekkognitif, afektif dan psikomotorik. Purwanto (2011:46)
Hasil belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat  dicapai  setelah  seseorang  belajar.Menurut  Tafsir  2008,  hasil belajar  atau  bentuk  perubahan  tingkah  laku  yang  diharapkan  itu merupakan suatu target atau tujuan pembelajaran.
Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor Instrumental
Kurikulum : tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat  berlangsung,  sebab  materi  apa  yang  harus  guru sampaikan  dalam  suatu  pertemuan  kelas,  sebelum  guru  programkan  sebelumnya.  Setiap  guru  harus  mempelajari  dan menjabarkan  isi  kurikulum  kedalam  program  yang  lebih rincidan jelas sasarannya.

B.     KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan hasil studi pendahuluan sebagaimana yang diuraikan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah tersebut, serta memperhatikan teori dan konsep yang mendukung, maka dapat diungkapkan kerangka berfikir penelitian yang menggambarkan hubungan antara variable bebas (Perubahan Kurikulum secara cepat) dan variable tergantung (Hasil belajar siswa) sebagai berikut:
Hasil belajar siswa  (kualitas hasil belajar siswa)(Y)
Kesulitan siswa beradaptasi terhadap perubahan kurikulum yang cepat (x)





C.    HIPOTESIS
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
H0= tidak ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
Ha= ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa



















BAB III
PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Didalam prosedur penelitian ini, penulis membahas tentang metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, Instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.

A.    METODE PENELITIAN
Metode Survei
Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan” 

B.     POPULASI DAN SAMPEL
1.      Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 04 Bangkalan tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 33 siswa.
2.      Sampel
Menurut Sugiyono (2005 : 73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 10 sampel dari kelas XI SMAN 04 Bangkalan. Sampel ini diperoleh dengan menggunakan tabel krejcie dengan taraf signifikansi 5 %.
C.    INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket kuesioner. Lembar angket kuesioner adalah lembar angket kepada subjek atau responden sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan dari pembuatan kuesioner ini adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin serta memperoleh informasi yang relevan.
Bentuk item kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah item kuesioner tertutup dimana pertanyaan yang dicantumkan telah disesuaikan oleh peneliti. Alternatif jawaban yang disediakan bergantung pada pemilihan peneliti sehingga responden hanya bisa memilih jawaban yang mendekati pilihan paling tepat dengan yang dialaminya. Kuesioner penelitian tertutup memiliki prinsip yang efektif jika dilihat dengan sudut pandang peneliti sehingga jawaban responden dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
a.        Angket
1.      Perubahan Kurikulum
Angket ini dapat digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh game onlilne dalam kehidupan responden. Responden dalam penelitian ini dapat mengisi angket ini dengan memilih pernyataan yang sesuai dengan kondisi keaktifan mereka. Penyusunan angket ini menggunakan skala likert sehingga responden hanya perlu memilih pernyataan antara sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Adapun kisi-kisi angket antara lain sebagai berikut :
Variabel
Indikator
Item Angket
Game Online
Intensitas
Kesukaan
kebiasaan
-

2.      Hasil Belajar
Motivasi belajar dapat digunakan untuk melihat seberapa besar motivasi belajar siswa dalam pembelajaran. Kuesioner tersebut berisi skala motivasi belajar yang berbentuk skala Likert dimana responden hanya perlu memilih pertanyaan antara sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Adapun uraian kompetensi beserta kisi-kisi motivasi belajar adalah sebagai berikut.
Variabel
Indikator
Item Angket
Minat Belajar
Kesukaan
Kemauan
Keaktifan
-

D.    TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Beberapa teknik dalam pengumpulan data penelitian ini dilakukan sebagai berikut :
1) Teknik Angket.
Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan teknik angket untuk data variabel tentang pelayanan guru BK dengan kedisiplin belajar siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
2) Dokumentasi.
Teknik studi dokumen, terutama untuk keperluan data tentang keadaan siswa, guru dan berbagai dokumen sekolah yang relevan dengan keperluan pengumpulan data penelitian ini.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
3) Teknik Observasi.
Teknik ini dilakukan untuk mengamati berbagai keadaan siswa. Langkah dalam pengumpulan data melalui teknik observasi adalah mengamati menggunakan lembar observasi tentang semua aktivitas siswa selama pelaksanaan penelitian yaitu saat melakukan pembelajaran.








E.     TEKNIK ANALISIS DATA
Penelitian ini untuk mengungkap tentang hubungan pelayanan guru Bimbingan Konseling dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VII SMPN 1 Pakisaji tahun pelajaran 2011/2012. Adapun teknik analisis data korelasi product moment dengan menggunakan program SPSS versi 15 (Santoso, 2006: 269). yaitu dengan Product Moment :
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden




















BAB IV
ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN


A.    ORGANISASI PENELITIAN
Jumlah personalia penelitian adalah 2 (dua orang), terdiri dari seorang ketua peneliti dan 1 (satu orang) anggota peneliti dari sekolah yang sama dan dalam bidang/mata pelajaran yang sama.
Nama Peneliti  : R. Ayu Novita Dewi
Novya Ayu Anggraeni
NIM.               :130631100033
130631100007
Jenis Kelamin  : Perempuan
No. Tlp./Hp.    : 089619918952
085784945313
B.     JADWAL PENELITIAN
Jadwal kegiatan penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian dalam bentuk bar chart.
No.
Kegiatan
Minggu ke
1
2
3
4
1.
Penyusunan Proposal




2.
Penyusunan instrumen




3.
Seminar proposal dan instrument penelitian




4.
Pengujian vadilitas dan rekiabilitas instrumen




5.
Penentuan sampel




6.
Penentuan data




7.
Analisis data




8.
Pembuatan draf laporan




9.
Seminar proposal




10.
Penyempurnaan Laporan




11.
Penggandaan laporan penelitian












DAFTAR PUSTAKA

http://indayanafebriani.blogspot.co.id/2011/09/perubahan-kurikulum.html


Pengaruh perubahan kurikulum secara berkala terhadap hasil belajar siswa
BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan aturan dan cara yang di pakai oleh sebuah lembaga pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dari pada pendidikan atau lembaga pendidikan. Kurikulum di katakan penting dalam sebuah pendidikan karna keberhasilan sebuah pendidikan untuk dapat mencetak output atau di sebut dengan peserta didik yang bermutu dan baik sangat di tentukan oleh kurikulum sebuah pendidikan. Kurikulum pendidikan yang kurang tepat bagi siswa atau sekolah justru akan memberi masalah masalah baru dalam dunia pendidikan, karna kurikulum baru belum tentu sesuai dengan siswa atau dapat di terima siswa tersebut  bahkan mungkin siswa ustru tidak siap dengan sistem baru yang mungkin dapat menyusahkan mereka, lalu mengapa sistem pendidikan di indonesia hampir sering di gonta ganti, mengapa sekolah atau lembaga pendidikan tidak memfokuskan diri pada satu sistem atau kurikulum supaya siswa dapat menyesuaikan dan menerima sistem tersebut dengan baik
            Dampak dari kurikulum pendidikan yang bergonta ganti bukan hanya memberikan dampak negatif terhadap siswa yang semakin merendah prestasi nya sebetulnya perubahan ini juga dapat berdampak pada kualitas belajar siswa yang terganggu, sebagaimana halnya siswa menerima pelajaran sesuai dengan kurikulum KTSP namun setelah lama siswa menerima Kurikulum 13 setelah beberapa lama kurikulum tersebut di kembalikan ke kurikulum KTSP, bahkan perubahan tersebut tidak merata, hanya sebagian sekolah yang dapat menggunakan kurikulum 13 dan sebagian lagi menggunakan KTSP. Banyak pula siswa yang belum bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut.
            Hal ini akan membuat hasil yang di peroleh oleh masing masing siswa akan berbeda dalam sistem yang demikian, maka akan di temukan siswa yang sangat pandai dan siswa yang mungkin sangat bodoh atau tertinggal banyak pelajaran karna tidak semua siswa dapat menyesuaikan diri dengan perubahan kurikulum yang baru dan kurikulum yang lama.


B.     IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dianalisis identifikasi masalahnya meliputi:
1.       Perubahan Kurikulum secara cepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2.       Peserta didik mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat
3.       Perubahan kurikulum yang tidak menentu berdampak pada mutu hasil belajar siswa
4.       Penerimaan perubahan kurikulum pada setiap individu berbeda

C.    BATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah yang diperoleh oleh penulis maka adapun batasan dalam penelitian ini lebih menitikberatkan pada pengaruh Perubahan kurikulum secara cepat terhadap hasil belajar siswa meliputi:
1.      Perubahan Kurikulum secara cepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2.      Peserta didik mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat

D.    RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ditentukan oleh penulis maka rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi:
1.       Bagaimana pengaruh Perubahan Kurikulum secara cepat terhadap kualitas belajar siswa ?
2.       Apakah dengan perubahan kurikulum secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi ?

E.     TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang ada yakni:
1.       Untuk Mengetahui bagaimana pengaruh Perubahan Kurikulum secara cepat terhadap hasil belajar siswa.
2.       Untuk mengetahui Apakah dengan perubahan kurikulum secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi.





F.     KEGUNAAN HASIL PENELITIAN
1.      Kegunaan Teoritis
a.       Sebagai bahan acuan dan referensi pada penelitian sejenis yang dilakukan dimasa yang akan datang
b.      Untuk menambah referensi terhadap Perubahan kurikulum terkait dengan kualitas belajar siswa

2.      Kegunaan Praktis
a.       Diharapkan peneliti dan pembaca bisa memahami bagaimana hubungan perubahan kurikulum secara cepat dengan kualitas belajar siswa
b.      Diharapkan guru dan pemerintah lebih memperhatikan kualitas belajar siswa
















BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A.    DESKRIPSI TEORI
Pengertian Kurikulum
Secara etimologi, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga, terutama dalam bidang atletik pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa Perancis, istilah kurikulum berasala dari kata courier yang berartiberlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dan garis start sampai dengan garis finish untuk memperolah medali atau penghargaan. Jarak yang harus di tempuh tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di dalamnya.
Fungsi Kurikulum Bagi Peserta Didik
Kurikulum sebagai organisasi disiapkan bagi peserta didik sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan demikian diharapkan peserta didik akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang kelak dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna melengkapi bekal hidupnya.
Teori Kurikulum
Huenecke’S (1982) menggolongkan 4 jenis teori kurikulum, yaitu (1) Teori yang berorientasi pada structural, menganalisis komponen kurikulum dan hubungan timbal balik antarkomponen. (2) Teori yang berorientasi pada nilai, mengutamakan analisis nilai dan asumsi dari pembuatan kurikulum serta produk yang dihasilkan oleh para pembuat kurikulum. (3) Teori yang berorientasi pada isi, berkonsentrasi pada isi dari kurikulum.(4) Teori yang berorientasi pada proses, berkonsentrasi pada bagaimana kurikulum dikembangkan.
            Pengertian Perubahan
Mengenai makna perubahan kurikulum, bila kita bicara tentang perubahan kurikulum, kita dapat bertanya dalam arti apa kurikulum digunakan. Kurikulum dapat dipandang sebagai buku atau dokumen yang dijadikan guru sebagai pegangan dalam proses belajar mengajar. Kurikulum dapat juga dilihat sebagai produk yaitu apa yang diharapkan dapat dicapai siswa dan sebagai proses untuk mencapainya, keduanya saling berkaitan.
Perubahan kurikulum yang terjadi di indonesia dewasa ini salah satu diantaranya adalah karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu tidak tetap. Dengan adanya perubahan kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada kemajuan bangsa dan negara. Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan perubahan dari seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia yang harus mengikuti perubahan tersebut, karena kurikulum itu bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum bersifat statis maka itulah yang merupakan kurikulum yang tidak baik.
Hubungan Kurikulum dengan Pembelajaran
Dalam beberapa literature, sering kali “kurikulum” dan “pembelejaran” diartikan sama. Padahal, kedua istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda, baik secara konseptual maupun praktiknya.kurikulum merupakan pengalaman belajar yang terorganisasi dalam bentuk tertentu dibawah bimbingan dan pengawasan sekolah, sedangkan pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk membimbing dan mengarahkan peserta didik agar terjadi tindakan belajar sehingga memperoleh pengalaman belajar. Hubungan kurikulum dengan pembelajaran dapat juga dilihat dari silabus dalam setiap mata pelajaran.
Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua istilah yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Keduanya memiliki posisi yang sama, kurikulum merupakan segala sesuatu yang ideal, sedangkan pembelajaran merupakan realisasi dari idealisme suatu gagasan. Apa atinya sebuah kurikulum yang sudah dirancang dengan baik, jika tidak ada proses pembelajarannya. Jadi, jelas antara kurikulum dan pembelajaran mempunyai hubungan yang sangat erat.


            Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. Daryanto (2010:2)
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan dalam aspekkognitif, afektif dan psikomotorik. Purwanto (2011:46)
Hasil belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat  dicapai  setelah  seseorang  belajar.Menurut  Tafsir  2008,  hasil belajar  atau  bentuk  perubahan  tingkah  laku  yang  diharapkan  itu merupakan suatu target atau tujuan pembelajaran.
Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor Instrumental
Kurikulum : tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat  berlangsung,  sebab  materi  apa  yang  harus  guru sampaikan  dalam  suatu  pertemuan  kelas,  sebelum  guru  programkan  sebelumnya.  Setiap  guru  harus  mempelajari  dan menjabarkan  isi  kurikulum  kedalam  program  yang  lebih rincidan jelas sasarannya.

B.     KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan hasil studi pendahuluan sebagaimana yang diuraikan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah tersebut, serta memperhatikan teori dan konsep yang mendukung, maka dapat diungkapkan kerangka berfikir penelitian yang menggambarkan hubungan antara variable bebas (Perubahan Kurikulum secara cepat) dan variable tergantung (Hasil belajar siswa) sebagai berikut:
Hasil belajar siswa  (kualitas hasil belajar siswa)(Y)
Kesulitan siswa beradaptasi terhadap perubahan kurikulum yang cepat (x)





C.    HIPOTESIS
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
H0= tidak ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
Ha= ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa



















BAB III
PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Didalam prosedur penelitian ini, penulis membahas tentang metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, Instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.

A.    METODE PENELITIAN
Metode Survei
Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan” 

B.     POPULASI DAN SAMPEL
1.      Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 04 Bangkalan tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 33 siswa.
2.      Sampel
Menurut Sugiyono (2005 : 73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 10 sampel dari kelas XI SMAN 04 Bangkalan. Sampel ini diperoleh dengan menggunakan tabel krejcie dengan taraf signifikansi 5 %.
C.    INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket kuesioner. Lembar angket kuesioner adalah lembar angket kepada subjek atau responden sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan dari pembuatan kuesioner ini adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin serta memperoleh informasi yang relevan.
Bentuk item kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah item kuesioner tertutup dimana pertanyaan yang dicantumkan telah disesuaikan oleh peneliti. Alternatif jawaban yang disediakan bergantung pada pemilihan peneliti sehingga responden hanya bisa memilih jawaban yang mendekati pilihan paling tepat dengan yang dialaminya. Kuesioner penelitian tertutup memiliki prinsip yang efektif jika dilihat dengan sudut pandang peneliti sehingga jawaban responden dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
a.        Angket
1.      Perubahan Kurikulum
Angket ini dapat digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh game onlilne dalam kehidupan responden. Responden dalam penelitian ini dapat mengisi angket ini dengan memilih pernyataan yang sesuai dengan kondisi keaktifan mereka. Penyusunan angket ini menggunakan skala likert sehingga responden hanya perlu memilih pernyataan antara sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Adapun kisi-kisi angket antara lain sebagai berikut :
Variabel
Indikator
Item Angket
Game Online
Intensitas
Kesukaan
kebiasaan
-

2.      Hasil Belajar
Motivasi belajar dapat digunakan untuk melihat seberapa besar motivasi belajar siswa dalam pembelajaran. Kuesioner tersebut berisi skala motivasi belajar yang berbentuk skala Likert dimana responden hanya perlu memilih pertanyaan antara sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Adapun uraian kompetensi beserta kisi-kisi motivasi belajar adalah sebagai berikut.
Variabel
Indikator
Item Angket
Minat Belajar
Kesukaan
Kemauan
Keaktifan
-

D.    TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Beberapa teknik dalam pengumpulan data penelitian ini dilakukan sebagai berikut :
1) Teknik Angket.
Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan teknik angket untuk data variabel tentang pelayanan guru BK dengan kedisiplin belajar siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
2) Dokumentasi.
Teknik studi dokumen, terutama untuk keperluan data tentang keadaan siswa, guru dan berbagai dokumen sekolah yang relevan dengan keperluan pengumpulan data penelitian ini.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
3) Teknik Observasi.
Teknik ini dilakukan untuk mengamati berbagai keadaan siswa. Langkah dalam pengumpulan data melalui teknik observasi adalah mengamati menggunakan lembar observasi tentang semua aktivitas siswa selama pelaksanaan penelitian yaitu saat melakukan pembelajaran.








E.     TEKNIK ANALISIS DATA
Penelitian ini untuk mengungkap tentang hubungan pelayanan guru Bimbingan Konseling dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VII SMPN 1 Pakisaji tahun pelajaran 2011/2012. Adapun teknik analisis data korelasi product moment dengan menggunakan program SPSS versi 15 (Santoso, 2006: 269). yaitu dengan Product Moment :
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden




















BAB IV
ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN


A.    ORGANISASI PENELITIAN
Jumlah personalia penelitian adalah 2 (dua orang), terdiri dari seorang ketua peneliti dan 1 (satu orang) anggota peneliti dari sekolah yang sama dan dalam bidang/mata pelajaran yang sama.
Nama Peneliti  : R. Ayu Novita Dewi
Novya Ayu Anggraeni
NIM.               :130631100033
130631100007
Jenis Kelamin  : Perempuan
No. Tlp./Hp.    : 089619918952
085784945313
B.     JADWAL PENELITIAN
Jadwal kegiatan penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian dalam bentuk bar chart.
No.
Kegiatan
Minggu ke
1
2
3
4
1.
Penyusunan Proposal




2.
Penyusunan instrumen




3.
Seminar proposal dan instrument penelitian




4.
Pengujian vadilitas dan rekiabilitas instrumen




5.
Penentuan sampel




6.
Penentuan data




7.
Analisis data




8.
Pembuatan draf laporan




9.
Seminar proposal




10.
Penyempurnaan Laporan




11.
Penggandaan laporan penelitian












DAFTAR PUSTAKA

http://indayanafebriani.blogspot.co.id/2011/09/perubahan-kurikulum.html