Pengaruh perubahan kurikulum secara berkala terhadap
hasil belajar siswa
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan aturan dan cara yang di pakai oleh
sebuah lembaga pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dari pada
pendidikan atau lembaga pendidikan. Kurikulum di katakan penting dalam sebuah
pendidikan karna keberhasilan sebuah pendidikan untuk dapat mencetak output
atau di sebut dengan peserta didik yang bermutu dan baik sangat di tentukan
oleh kurikulum sebuah pendidikan. Kurikulum pendidikan yang kurang tepat bagi
siswa atau sekolah justru akan memberi masalah masalah baru dalam dunia
pendidikan, karna kurikulum baru belum tentu sesuai dengan siswa atau dapat di
terima siswa tersebut bahkan mungkin
siswa ustru tidak siap dengan sistem baru yang mungkin dapat menyusahkan
mereka, lalu mengapa sistem pendidikan di indonesia hampir sering di gonta
ganti, mengapa sekolah atau lembaga pendidikan tidak memfokuskan diri pada satu
sistem atau kurikulum supaya siswa dapat menyesuaikan dan menerima sistem
tersebut dengan baik
Dampak dari kurikulum pendidikan
yang bergonta ganti bukan hanya memberikan dampak negatif terhadap siswa yang
semakin merendah prestasi nya sebetulnya perubahan ini juga dapat berdampak
pada kualitas belajar siswa yang terganggu, sebagaimana halnya siswa menerima
pelajaran sesuai dengan kurikulum KTSP namun setelah lama siswa menerima
Kurikulum 13 setelah beberapa lama kurikulum tersebut di kembalikan ke
kurikulum KTSP, bahkan perubahan tersebut tidak merata, hanya sebagian sekolah
yang dapat menggunakan kurikulum 13 dan sebagian lagi menggunakan KTSP. Banyak
pula siswa yang belum bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Hal ini akan membuat hasil yang di
peroleh oleh masing masing siswa akan berbeda dalam sistem yang demikian, maka
akan di temukan siswa yang sangat pandai dan siswa yang mungkin sangat bodoh
atau tertinggal banyak pelajaran karna tidak semua siswa dapat menyesuaikan
diri dengan perubahan kurikulum yang baru dan kurikulum yang lama.
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang
telah dianalisis identifikasi masalahnya meliputi:
1. Perubahan Kurikulum secara cepat
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2. Peserta didik mengalami kesulitan
dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat
3. Perubahan kurikulum yang tidak
menentu berdampak pada mutu hasil belajar siswa
4. Penerimaan perubahan kurikulum pada
setiap individu berbeda
C. BATASAN
MASALAH
Berdasarkan
identifikasi masalah yang diperoleh oleh penulis maka adapun batasan dalam
penelitian ini lebih menitikberatkan pada pengaruh Perubahan kurikulum secara
cepat terhadap hasil belajar siswa meliputi:
1. Perubahan Kurikulum secara cepat
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2. Peserta didik mengalami kesulitan
dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat
D. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah
yang telah ditentukan oleh penulis maka rumusan masalah dalam penelitian ini
meliputi:
1. Bagaimana pengaruh Perubahan
Kurikulum secara cepat terhadap kualitas belajar siswa ?
2. Apakah dengan perubahan kurikulum
secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi ?
E. TUJUAN
PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini
berdasarkan rumusan masalah yang ada yakni:
1. Untuk Mengetahui bagaimana pengaruh
Perubahan Kurikulum secara cepat terhadap hasil belajar siswa.
2. Untuk mengetahui Apakah dengan
perubahan kurikulum secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi.
F. KEGUNAAN
HASIL PENELITIAN
1.
Kegunaan
Teoritis
a. Sebagai bahan acuan dan referensi
pada penelitian sejenis yang dilakukan dimasa yang akan datang
b. Untuk menambah referensi terhadap
Perubahan kurikulum terkait dengan kualitas belajar siswa
2.
Kegunaan
Praktis
a. Diharapkan peneliti dan pembaca
bisa memahami bagaimana hubungan perubahan kurikulum secara cepat dengan
kualitas belajar siswa
b. Diharapkan guru dan pemerintah
lebih memperhatikan kualitas belajar siswa
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A.
DESKRIPSI TEORI
Pengertian Kurikulum
Secara
etimologi, istilah kurikulum (curriculum)
berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang
artinya “pelari” dan curere yang
berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga,
terutama dalam bidang atletik pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa
Perancis, istilah kurikulum berasala dari kata courier yang berartiberlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak
yang harus ditempuh oleh seorang pelari dan garis start sampai dengan garis finish
untuk memperolah medali atau penghargaan. Jarak yang harus di tempuh tersebut
kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di dalamnya.
Fungsi Kurikulum Bagi Peserta Didik
Kurikulum sebagai organisasi disiapkan
bagi peserta didik sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan
demikian diharapkan peserta didik akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang
kelak dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna melengkapi
bekal hidupnya.
Teori
Kurikulum
Huenecke’S (1982) menggolongkan 4 jenis
teori kurikulum, yaitu (1) Teori yang berorientasi pada structural,
menganalisis komponen kurikulum dan hubungan timbal balik antarkomponen. (2)
Teori yang berorientasi pada nilai, mengutamakan analisis nilai dan asumsi dari
pembuatan kurikulum serta produk yang dihasilkan oleh para pembuat kurikulum.
(3) Teori yang berorientasi pada isi, berkonsentrasi pada isi dari kurikulum.(4)
Teori yang berorientasi pada proses, berkonsentrasi pada bagaimana kurikulum
dikembangkan.
Pengertian Perubahan
Mengenai
makna perubahan kurikulum, bila kita bicara tentang perubahan kurikulum, kita
dapat bertanya dalam arti apa kurikulum digunakan. Kurikulum dapat dipandang
sebagai buku atau dokumen yang dijadikan guru sebagai pegangan dalam proses
belajar mengajar. Kurikulum dapat juga dilihat sebagai produk yaitu apa yang
diharapkan dapat dicapai siswa dan sebagai proses untuk mencapainya, keduanya saling
berkaitan.
Perubahan
kurikulum yang terjadi di indonesia dewasa ini salah satu diantaranya adalah
karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu tidak tetap. Dengan adanya perubahan
kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada kemajuan bangsa dan negara.
Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan perubahan dari
seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia yang harus mengikuti perubahan
tersebut, karena kurikulum itu bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum
bersifat statis maka itulah yang merupakan kurikulum yang tidak baik.
Hubungan Kurikulum dengan
Pembelajaran
Dalam
beberapa literature, sering kali “kurikulum” dan “pembelejaran” diartikan sama.
Padahal, kedua istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda, baik secara
konseptual maupun praktiknya.kurikulum merupakan pengalaman belajar yang
terorganisasi dalam bentuk tertentu dibawah bimbingan dan pengawasan sekolah,
sedangkan pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk
membimbing dan mengarahkan peserta didik agar terjadi tindakan belajar sehingga
memperoleh pengalaman belajar. Hubungan kurikulum dengan pembelajaran dapat
juga dilihat dari silabus dalam setiap mata pelajaran.
Kurikulum dan pembelajaran merupakan
dua istilah yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.
Keduanya memiliki posisi yang sama, kurikulum merupakan segala sesuatu yang
ideal, sedangkan pembelajaran merupakan realisasi dari idealisme suatu gagasan.
Apa atinya sebuah kurikulum yang sudah dirancang dengan baik, jika tidak ada
proses pembelajarannya. Jadi, jelas antara kurikulum dan pembelajaran mempunyai
hubungan yang sangat erat.
Pengertian
Belajar
Belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. Daryanto
(2010:2)
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku
peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai
penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar.
Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan
dalam aspekkognitif, afektif dan psikomotorik. Purwanto (2011:46)
Hasil
belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat dicapai
setelah seseorang belajar.Menurut Tafsir
2008, hasil belajar atau
bentuk perubahan tingkah
laku yang diharapkan
itu merupakan suatu target atau tujuan pembelajaran.
Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor
Instrumental
Kurikulum :
tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung,
sebab materi apa
yang harus guru sampaikan dalam
suatu pertemuan kelas,
sebelum guru programkan
sebelumnya. Setiap guru
harus mempelajari dan menjabarkan isi
kurikulum kedalam program
yang lebih rincidan jelas
sasarannya.
B.
KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan hasil studi
pendahuluan sebagaimana yang diuraikan pada latar belakang masalah dan rumusan
masalah tersebut, serta memperhatikan teori dan konsep yang mendukung, maka
dapat diungkapkan kerangka berfikir penelitian yang menggambarkan hubungan
antara variable bebas (Perubahan Kurikulum secara cepat) dan variable tergantung
(Hasil belajar siswa) sebagai berikut:
Hasil belajar siswa (kualitas hasil belajar siswa)(Y)
Kesulitan siswa beradaptasi terhadap perubahan kurikulum yang cepat (x)
Hasil belajar siswa (kualitas hasil belajar siswa)(Y)
Kesulitan siswa beradaptasi terhadap perubahan kurikulum yang cepat (x)
C.
HIPOTESIS
Berdasarkan
rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian ini sebagai berikut:
H0= tidak ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
Ha= ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
H0= tidak ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
Ha= ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat
untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.
Didalam prosedur penelitian ini, penulis membahas tentang metode penelitian,
populasi dan sampel penelitian, Instrumen penelitian, teknik pengumpulan data,
teknik analisis data.
A.
METODE PENELITIAN
Metode Survei
Menurut
Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu bentuk
teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel
berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl
(1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai
kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”,
sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu
metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui
pertanyaan – tertulis atau lisan”
B.
POPULASI DAN SAMPEL
1.
Populasi
Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 04 Bangkalan tahun ajaran 2015/2016
yang terdiri dari 33 siswa.
2.
Sampel
Menurut
Sugiyono (2005 : 73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 10
sampel dari kelas XI SMAN 04 Bangkalan. Sampel ini diperoleh dengan menggunakan
tabel krejcie dengan taraf signifikansi 5 %.
C.
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen
penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
angket kuesioner. Lembar angket kuesioner adalah lembar angket kepada subjek
atau responden sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan dari pembuatan kuesioner
ini adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan reliabilitas dan
validitas setinggi mungkin serta memperoleh informasi yang relevan.
Bentuk
item kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah item kuesioner
tertutup dimana pertanyaan yang dicantumkan telah disesuaikan oleh peneliti.
Alternatif jawaban yang disediakan bergantung pada pemilihan peneliti sehingga
responden hanya bisa memilih jawaban yang mendekati pilihan paling tepat dengan
yang dialaminya. Kuesioner penelitian tertutup memiliki prinsip yang efektif
jika dilihat dengan sudut pandang peneliti sehingga jawaban responden dapat
disesuaikan dengan kebutuhan.
a.
Angket
1. Perubahan Kurikulum
Angket ini dapat digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh game
onlilne dalam kehidupan responden. Responden dalam penelitian ini dapat mengisi angket ini
dengan memilih pernyataan yang sesuai dengan kondisi keaktifan mereka.
Penyusunan angket ini menggunakan skala likert sehingga responden hanya
perlu memilih pernyataan antara sangat setuju sampai dengan sangat tidak
setuju. Adapun kisi-kisi angket antara lain sebagai berikut :
Variabel
|
Indikator
|
Item Angket
|
Game Online
|
Intensitas
Kesukaan
kebiasaan
|
-
|
2. Hasil Belajar
Motivasi belajar dapat digunakan untuk
melihat seberapa
besar motivasi
belajar siswa dalam pembelajaran. Kuesioner tersebut berisi skala motivasi belajar yang berbentuk skala Likert
dimana responden hanya perlu memilih pertanyaan antara sangat setuju sampai
dengan sangat tidak setuju. Adapun uraian kompetensi beserta kisi-kisi motivasi belajar adalah sebagai berikut.
Variabel
|
Indikator
|
Item Angket
|
Minat Belajar
|
Kesukaan
Kemauan
Keaktifan
|
-
|
D.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Beberapa teknik dalam
pengumpulan data penelitian ini dilakukan sebagai berikut :
1) Teknik Angket.
Teknik pengumpulan data
penelitian ini adalah dengan teknik angket untuk data variabel tentang
pelayanan guru BK dengan kedisiplin belajar siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
2) Dokumentasi.
Teknik studi dokumen,
terutama untuk keperluan data tentang keadaan siswa, guru dan berbagai dokumen
sekolah yang relevan dengan keperluan pengumpulan data penelitian ini.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
3) Teknik Observasi.
Teknik ini dilakukan
untuk mengamati berbagai keadaan siswa. Langkah dalam pengumpulan data melalui
teknik observasi adalah mengamati menggunakan lembar observasi tentang semua
aktivitas siswa selama pelaksanaan penelitian yaitu saat melakukan
pembelajaran.
E.
TEKNIK ANALISIS DATA
Penelitian ini untuk
mengungkap tentang hubungan pelayanan guru Bimbingan Konseling dengan
kedisiplinan belajar siswa kelas VII SMPN 1 Pakisaji tahun pelajaran 2011/2012.
Adapun teknik analisis data korelasi product moment dengan menggunakan program
SPSS versi 15 (Santoso, 2006: 269). yaitu dengan Product Moment :
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden
BAB IV
ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
A.
ORGANISASI PENELITIAN
Jumlah personalia penelitian adalah 2 (dua orang), terdiri
dari seorang ketua peneliti dan 1 (satu orang) anggota peneliti dari sekolah
yang sama dan dalam bidang/mata pelajaran yang sama.
Nama
Peneliti : R. Ayu Novita Dewi
NIM. :130631100033
130631100007
Jenis
Kelamin : Perempuan
No.
Tlp./Hp. : 089619918952
085784945313
B.
JADWAL PENELITIAN
Jadwal
kegiatan penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil
penelitian dalam bentuk bar chart.
No.
|
Kegiatan
|
Minggu ke
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1.
|
Penyusunan Proposal
|
|||||
2.
|
Penyusunan instrumen
|
|||||
3.
|
Seminar proposal dan
instrument penelitian
|
|||||
4.
|
Pengujian vadilitas dan
rekiabilitas instrumen
|
|||||
5.
|
Penentuan sampel
|
|||||
6.
|
Penentuan data
|
|||||
7.
|
Analisis data
|
|||||
8.
|
Pembuatan draf laporan
|
|||||
9.
|
Seminar proposal
|
|||||
10.
|
Penyempurnaan Laporan
|
|||||
11.
|
Penggandaan laporan
penelitian
|
|||||
DAFTAR
PUSTAKA
http://indayanafebriani.blogspot.co.id/2011/09/perubahan-kurikulum.html
http://dinacahyaningrum8.blogspot.co.id/2015/04/kurikulum-ktsp-2006-dan-kurikulum-2013.html
Pengaruh perubahan kurikulum secara berkala terhadap
hasil belajar siswa
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan aturan dan cara yang di pakai oleh
sebuah lembaga pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dari pada
pendidikan atau lembaga pendidikan. Kurikulum di katakan penting dalam sebuah
pendidikan karna keberhasilan sebuah pendidikan untuk dapat mencetak output
atau di sebut dengan peserta didik yang bermutu dan baik sangat di tentukan
oleh kurikulum sebuah pendidikan. Kurikulum pendidikan yang kurang tepat bagi
siswa atau sekolah justru akan memberi masalah masalah baru dalam dunia
pendidikan, karna kurikulum baru belum tentu sesuai dengan siswa atau dapat di
terima siswa tersebut bahkan mungkin
siswa ustru tidak siap dengan sistem baru yang mungkin dapat menyusahkan
mereka, lalu mengapa sistem pendidikan di indonesia hampir sering di gonta
ganti, mengapa sekolah atau lembaga pendidikan tidak memfokuskan diri pada satu
sistem atau kurikulum supaya siswa dapat menyesuaikan dan menerima sistem
tersebut dengan baik
Dampak dari kurikulum pendidikan
yang bergonta ganti bukan hanya memberikan dampak negatif terhadap siswa yang
semakin merendah prestasi nya sebetulnya perubahan ini juga dapat berdampak
pada kualitas belajar siswa yang terganggu, sebagaimana halnya siswa menerima
pelajaran sesuai dengan kurikulum KTSP namun setelah lama siswa menerima
Kurikulum 13 setelah beberapa lama kurikulum tersebut di kembalikan ke
kurikulum KTSP, bahkan perubahan tersebut tidak merata, hanya sebagian sekolah
yang dapat menggunakan kurikulum 13 dan sebagian lagi menggunakan KTSP. Banyak
pula siswa yang belum bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Hal ini akan membuat hasil yang di
peroleh oleh masing masing siswa akan berbeda dalam sistem yang demikian, maka
akan di temukan siswa yang sangat pandai dan siswa yang mungkin sangat bodoh
atau tertinggal banyak pelajaran karna tidak semua siswa dapat menyesuaikan
diri dengan perubahan kurikulum yang baru dan kurikulum yang lama.
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang
telah dianalisis identifikasi masalahnya meliputi:
1. Perubahan Kurikulum secara cepat
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2. Peserta didik mengalami kesulitan
dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat
3. Perubahan kurikulum yang tidak
menentu berdampak pada mutu hasil belajar siswa
4. Penerimaan perubahan kurikulum pada
setiap individu berbeda
C. BATASAN
MASALAH
Berdasarkan
identifikasi masalah yang diperoleh oleh penulis maka adapun batasan dalam
penelitian ini lebih menitikberatkan pada pengaruh Perubahan kurikulum secara
cepat terhadap hasil belajar siswa meliputi:
1. Perubahan Kurikulum secara cepat
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2. Peserta didik mengalami kesulitan
dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat
D. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah
yang telah ditentukan oleh penulis maka rumusan masalah dalam penelitian ini
meliputi:
1. Bagaimana pengaruh Perubahan
Kurikulum secara cepat terhadap kualitas belajar siswa ?
2. Apakah dengan perubahan kurikulum
secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi ?
E. TUJUAN
PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini
berdasarkan rumusan masalah yang ada yakni:
1. Untuk Mengetahui bagaimana pengaruh
Perubahan Kurikulum secara cepat terhadap hasil belajar siswa.
2. Untuk mengetahui Apakah dengan
perubahan kurikulum secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi.
F. KEGUNAAN
HASIL PENELITIAN
1.
Kegunaan
Teoritis
a. Sebagai bahan acuan dan referensi
pada penelitian sejenis yang dilakukan dimasa yang akan datang
b. Untuk menambah referensi terhadap
Perubahan kurikulum terkait dengan kualitas belajar siswa
2.
Kegunaan
Praktis
a. Diharapkan peneliti dan pembaca
bisa memahami bagaimana hubungan perubahan kurikulum secara cepat dengan
kualitas belajar siswa
b. Diharapkan guru dan pemerintah
lebih memperhatikan kualitas belajar siswa
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A.
DESKRIPSI TEORI
Pengertian Kurikulum
Secara
etimologi, istilah kurikulum (curriculum)
berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang
artinya “pelari” dan curere yang
berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga,
terutama dalam bidang atletik pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa
Perancis, istilah kurikulum berasala dari kata courier yang berartiberlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak
yang harus ditempuh oleh seorang pelari dan garis start sampai dengan garis finish
untuk memperolah medali atau penghargaan. Jarak yang harus di tempuh tersebut
kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di dalamnya.
Fungsi Kurikulum Bagi Peserta Didik
Kurikulum sebagai organisasi disiapkan
bagi peserta didik sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan
demikian diharapkan peserta didik akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang
kelak dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna melengkapi
bekal hidupnya.
Teori
Kurikulum
Huenecke’S (1982) menggolongkan 4 jenis
teori kurikulum, yaitu (1) Teori yang berorientasi pada structural,
menganalisis komponen kurikulum dan hubungan timbal balik antarkomponen. (2)
Teori yang berorientasi pada nilai, mengutamakan analisis nilai dan asumsi dari
pembuatan kurikulum serta produk yang dihasilkan oleh para pembuat kurikulum.
(3) Teori yang berorientasi pada isi, berkonsentrasi pada isi dari kurikulum.(4)
Teori yang berorientasi pada proses, berkonsentrasi pada bagaimana kurikulum
dikembangkan.
Pengertian Perubahan
Mengenai
makna perubahan kurikulum, bila kita bicara tentang perubahan kurikulum, kita
dapat bertanya dalam arti apa kurikulum digunakan. Kurikulum dapat dipandang
sebagai buku atau dokumen yang dijadikan guru sebagai pegangan dalam proses
belajar mengajar. Kurikulum dapat juga dilihat sebagai produk yaitu apa yang
diharapkan dapat dicapai siswa dan sebagai proses untuk mencapainya, keduanya saling
berkaitan.
Perubahan
kurikulum yang terjadi di indonesia dewasa ini salah satu diantaranya adalah
karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu tidak tetap. Dengan adanya perubahan
kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada kemajuan bangsa dan negara.
Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan perubahan dari
seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia yang harus mengikuti perubahan
tersebut, karena kurikulum itu bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum
bersifat statis maka itulah yang merupakan kurikulum yang tidak baik.
Hubungan Kurikulum dengan
Pembelajaran
Dalam
beberapa literature, sering kali “kurikulum” dan “pembelejaran” diartikan sama.
Padahal, kedua istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda, baik secara
konseptual maupun praktiknya.kurikulum merupakan pengalaman belajar yang
terorganisasi dalam bentuk tertentu dibawah bimbingan dan pengawasan sekolah,
sedangkan pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk
membimbing dan mengarahkan peserta didik agar terjadi tindakan belajar sehingga
memperoleh pengalaman belajar. Hubungan kurikulum dengan pembelajaran dapat
juga dilihat dari silabus dalam setiap mata pelajaran.
Kurikulum dan pembelajaran merupakan
dua istilah yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.
Keduanya memiliki posisi yang sama, kurikulum merupakan segala sesuatu yang
ideal, sedangkan pembelajaran merupakan realisasi dari idealisme suatu gagasan.
Apa atinya sebuah kurikulum yang sudah dirancang dengan baik, jika tidak ada
proses pembelajarannya. Jadi, jelas antara kurikulum dan pembelajaran mempunyai
hubungan yang sangat erat.
Pengertian
Belajar
Belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. Daryanto
(2010:2)
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku
peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai
penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar.
Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan
dalam aspekkognitif, afektif dan psikomotorik. Purwanto (2011:46)
Hasil
belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat dicapai
setelah seseorang belajar.Menurut Tafsir
2008, hasil belajar atau
bentuk perubahan tingkah
laku yang diharapkan
itu merupakan suatu target atau tujuan pembelajaran.
Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor
Instrumental
Kurikulum :
tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung,
sebab materi apa
yang harus guru sampaikan dalam
suatu pertemuan kelas,
sebelum guru programkan
sebelumnya. Setiap guru
harus mempelajari dan menjabarkan isi
kurikulum kedalam program
yang lebih rincidan jelas
sasarannya.
B.
KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan hasil studi
pendahuluan sebagaimana yang diuraikan pada latar belakang masalah dan rumusan
masalah tersebut, serta memperhatikan teori dan konsep yang mendukung, maka
dapat diungkapkan kerangka berfikir penelitian yang menggambarkan hubungan
antara variable bebas (Perubahan Kurikulum secara cepat) dan variable tergantung
(Hasil belajar siswa) sebagai berikut:
Hasil belajar siswa (kualitas hasil belajar siswa)(Y)
Kesulitan siswa beradaptasi terhadap perubahan kurikulum yang cepat (x)
Hasil belajar siswa (kualitas hasil belajar siswa)(Y)
Kesulitan siswa beradaptasi terhadap perubahan kurikulum yang cepat (x)
C.
HIPOTESIS
Berdasarkan
rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian ini sebagai berikut:
H0= tidak ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
Ha= ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
H0= tidak ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
Ha= ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat
untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.
Didalam prosedur penelitian ini, penulis membahas tentang metode penelitian,
populasi dan sampel penelitian, Instrumen penelitian, teknik pengumpulan data,
teknik analisis data.
A.
METODE PENELITIAN
Metode Survei
Menurut
Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu bentuk
teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel
berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl
(1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai
kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”,
sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu
metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui
pertanyaan – tertulis atau lisan”
B.
POPULASI DAN SAMPEL
1.
Populasi
Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 04 Bangkalan tahun ajaran 2015/2016
yang terdiri dari 33 siswa.
2.
Sampel
Menurut
Sugiyono (2005 : 73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 10
sampel dari kelas XI SMAN 04 Bangkalan. Sampel ini diperoleh dengan menggunakan
tabel krejcie dengan taraf signifikansi 5 %.
C.
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen
penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
angket kuesioner. Lembar angket kuesioner adalah lembar angket kepada subjek
atau responden sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan dari pembuatan kuesioner
ini adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan reliabilitas dan
validitas setinggi mungkin serta memperoleh informasi yang relevan.
Bentuk
item kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah item kuesioner
tertutup dimana pertanyaan yang dicantumkan telah disesuaikan oleh peneliti.
Alternatif jawaban yang disediakan bergantung pada pemilihan peneliti sehingga
responden hanya bisa memilih jawaban yang mendekati pilihan paling tepat dengan
yang dialaminya. Kuesioner penelitian tertutup memiliki prinsip yang efektif
jika dilihat dengan sudut pandang peneliti sehingga jawaban responden dapat
disesuaikan dengan kebutuhan.
a.
Angket
1. Perubahan Kurikulum
Angket ini dapat digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh game
onlilne dalam kehidupan responden. Responden dalam penelitian ini dapat mengisi angket ini
dengan memilih pernyataan yang sesuai dengan kondisi keaktifan mereka.
Penyusunan angket ini menggunakan skala likert sehingga responden hanya
perlu memilih pernyataan antara sangat setuju sampai dengan sangat tidak
setuju. Adapun kisi-kisi angket antara lain sebagai berikut :
Variabel
|
Indikator
|
Item Angket
|
Game Online
|
Intensitas
Kesukaan
kebiasaan
|
-
|
2. Hasil Belajar
Motivasi belajar dapat digunakan untuk
melihat seberapa
besar motivasi
belajar siswa dalam pembelajaran. Kuesioner tersebut berisi skala motivasi belajar yang berbentuk skala Likert
dimana responden hanya perlu memilih pertanyaan antara sangat setuju sampai
dengan sangat tidak setuju. Adapun uraian kompetensi beserta kisi-kisi motivasi belajar adalah sebagai berikut.
Variabel
|
Indikator
|
Item Angket
|
Minat Belajar
|
Kesukaan
Kemauan
Keaktifan
|
-
|
D.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Beberapa teknik dalam
pengumpulan data penelitian ini dilakukan sebagai berikut :
1) Teknik Angket.
Teknik pengumpulan data
penelitian ini adalah dengan teknik angket untuk data variabel tentang
pelayanan guru BK dengan kedisiplin belajar siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
2) Dokumentasi.
Teknik studi dokumen,
terutama untuk keperluan data tentang keadaan siswa, guru dan berbagai dokumen
sekolah yang relevan dengan keperluan pengumpulan data penelitian ini.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
3) Teknik Observasi.
Teknik ini dilakukan
untuk mengamati berbagai keadaan siswa. Langkah dalam pengumpulan data melalui
teknik observasi adalah mengamati menggunakan lembar observasi tentang semua
aktivitas siswa selama pelaksanaan penelitian yaitu saat melakukan
pembelajaran.
E.
TEKNIK ANALISIS DATA
Penelitian ini untuk
mengungkap tentang hubungan pelayanan guru Bimbingan Konseling dengan
kedisiplinan belajar siswa kelas VII SMPN 1 Pakisaji tahun pelajaran 2011/2012.
Adapun teknik analisis data korelasi product moment dengan menggunakan program
SPSS versi 15 (Santoso, 2006: 269). yaitu dengan Product Moment :
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden
BAB IV
ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
A.
ORGANISASI PENELITIAN
Jumlah personalia penelitian adalah 2 (dua orang), terdiri
dari seorang ketua peneliti dan 1 (satu orang) anggota peneliti dari sekolah
yang sama dan dalam bidang/mata pelajaran yang sama.
Nama
Peneliti : R. Ayu Novita Dewi
NIM. :130631100033
130631100007
Jenis
Kelamin : Perempuan
No.
Tlp./Hp. : 089619918952
085784945313
B.
JADWAL PENELITIAN
Jadwal
kegiatan penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil
penelitian dalam bentuk bar chart.
No.
|
Kegiatan
|
Minggu ke
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1.
|
Penyusunan Proposal
|
|||||
2.
|
Penyusunan instrumen
|
|||||
3.
|
Seminar proposal dan
instrument penelitian
|
|||||
4.
|
Pengujian vadilitas dan
rekiabilitas instrumen
|
|||||
5.
|
Penentuan sampel
|
|||||
6.
|
Penentuan data
|
|||||
7.
|
Analisis data
|
|||||
8.
|
Pembuatan draf laporan
|
|||||
9.
|
Seminar proposal
|
|||||
10.
|
Penyempurnaan Laporan
|
|||||
11.
|
Penggandaan laporan
penelitian
|
|||||
DAFTAR
PUSTAKA
http://indayanafebriani.blogspot.co.id/2011/09/perubahan-kurikulum.html
Pengaruh perubahan kurikulum secara berkala terhadap
hasil belajar siswa
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan aturan dan cara yang di pakai oleh
sebuah lembaga pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dari pada
pendidikan atau lembaga pendidikan. Kurikulum di katakan penting dalam sebuah
pendidikan karna keberhasilan sebuah pendidikan untuk dapat mencetak output
atau di sebut dengan peserta didik yang bermutu dan baik sangat di tentukan
oleh kurikulum sebuah pendidikan. Kurikulum pendidikan yang kurang tepat bagi
siswa atau sekolah justru akan memberi masalah masalah baru dalam dunia
pendidikan, karna kurikulum baru belum tentu sesuai dengan siswa atau dapat di
terima siswa tersebut bahkan mungkin
siswa ustru tidak siap dengan sistem baru yang mungkin dapat menyusahkan
mereka, lalu mengapa sistem pendidikan di indonesia hampir sering di gonta
ganti, mengapa sekolah atau lembaga pendidikan tidak memfokuskan diri pada satu
sistem atau kurikulum supaya siswa dapat menyesuaikan dan menerima sistem
tersebut dengan baik
Dampak dari kurikulum pendidikan
yang bergonta ganti bukan hanya memberikan dampak negatif terhadap siswa yang
semakin merendah prestasi nya sebetulnya perubahan ini juga dapat berdampak
pada kualitas belajar siswa yang terganggu, sebagaimana halnya siswa menerima
pelajaran sesuai dengan kurikulum KTSP namun setelah lama siswa menerima
Kurikulum 13 setelah beberapa lama kurikulum tersebut di kembalikan ke
kurikulum KTSP, bahkan perubahan tersebut tidak merata, hanya sebagian sekolah
yang dapat menggunakan kurikulum 13 dan sebagian lagi menggunakan KTSP. Banyak
pula siswa yang belum bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Hal ini akan membuat hasil yang di
peroleh oleh masing masing siswa akan berbeda dalam sistem yang demikian, maka
akan di temukan siswa yang sangat pandai dan siswa yang mungkin sangat bodoh
atau tertinggal banyak pelajaran karna tidak semua siswa dapat menyesuaikan
diri dengan perubahan kurikulum yang baru dan kurikulum yang lama.
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang
telah dianalisis identifikasi masalahnya meliputi:
1. Perubahan Kurikulum secara cepat
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2. Peserta didik mengalami kesulitan
dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat
3. Perubahan kurikulum yang tidak
menentu berdampak pada mutu hasil belajar siswa
4. Penerimaan perubahan kurikulum pada
setiap individu berbeda
C. BATASAN
MASALAH
Berdasarkan
identifikasi masalah yang diperoleh oleh penulis maka adapun batasan dalam
penelitian ini lebih menitikberatkan pada pengaruh Perubahan kurikulum secara
cepat terhadap hasil belajar siswa meliputi:
1. Perubahan Kurikulum secara cepat
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2. Peserta didik mengalami kesulitan
dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat
D. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah
yang telah ditentukan oleh penulis maka rumusan masalah dalam penelitian ini
meliputi:
1. Bagaimana pengaruh Perubahan
Kurikulum secara cepat terhadap kualitas belajar siswa ?
2. Apakah dengan perubahan kurikulum
secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi ?
E. TUJUAN
PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini
berdasarkan rumusan masalah yang ada yakni:
1. Untuk Mengetahui bagaimana pengaruh
Perubahan Kurikulum secara cepat terhadap hasil belajar siswa.
2. Untuk mengetahui Apakah dengan
perubahan kurikulum secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi.
F. KEGUNAAN
HASIL PENELITIAN
1.
Kegunaan
Teoritis
a. Sebagai bahan acuan dan referensi
pada penelitian sejenis yang dilakukan dimasa yang akan datang
b. Untuk menambah referensi terhadap
Perubahan kurikulum terkait dengan kualitas belajar siswa
2.
Kegunaan
Praktis
a. Diharapkan peneliti dan pembaca
bisa memahami bagaimana hubungan perubahan kurikulum secara cepat dengan
kualitas belajar siswa
b. Diharapkan guru dan pemerintah
lebih memperhatikan kualitas belajar siswa
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A.
DESKRIPSI TEORI
Pengertian Kurikulum
Secara
etimologi, istilah kurikulum (curriculum)
berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang
artinya “pelari” dan curere yang
berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga,
terutama dalam bidang atletik pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa
Perancis, istilah kurikulum berasala dari kata courier yang berartiberlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak
yang harus ditempuh oleh seorang pelari dan garis start sampai dengan garis finish
untuk memperolah medali atau penghargaan. Jarak yang harus di tempuh tersebut
kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di dalamnya.
Fungsi Kurikulum Bagi Peserta Didik
Kurikulum sebagai organisasi disiapkan
bagi peserta didik sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan
demikian diharapkan peserta didik akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang
kelak dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna melengkapi
bekal hidupnya.
Teori
Kurikulum
Huenecke’S (1982) menggolongkan 4 jenis
teori kurikulum, yaitu (1) Teori yang berorientasi pada structural,
menganalisis komponen kurikulum dan hubungan timbal balik antarkomponen. (2)
Teori yang berorientasi pada nilai, mengutamakan analisis nilai dan asumsi dari
pembuatan kurikulum serta produk yang dihasilkan oleh para pembuat kurikulum.
(3) Teori yang berorientasi pada isi, berkonsentrasi pada isi dari kurikulum.(4)
Teori yang berorientasi pada proses, berkonsentrasi pada bagaimana kurikulum
dikembangkan.
Pengertian Perubahan
Mengenai
makna perubahan kurikulum, bila kita bicara tentang perubahan kurikulum, kita
dapat bertanya dalam arti apa kurikulum digunakan. Kurikulum dapat dipandang
sebagai buku atau dokumen yang dijadikan guru sebagai pegangan dalam proses
belajar mengajar. Kurikulum dapat juga dilihat sebagai produk yaitu apa yang
diharapkan dapat dicapai siswa dan sebagai proses untuk mencapainya, keduanya saling
berkaitan.
Perubahan
kurikulum yang terjadi di indonesia dewasa ini salah satu diantaranya adalah
karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu tidak tetap. Dengan adanya perubahan
kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada kemajuan bangsa dan negara.
Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan perubahan dari
seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia yang harus mengikuti perubahan
tersebut, karena kurikulum itu bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum
bersifat statis maka itulah yang merupakan kurikulum yang tidak baik.
Hubungan Kurikulum dengan
Pembelajaran
Dalam
beberapa literature, sering kali “kurikulum” dan “pembelejaran” diartikan sama.
Padahal, kedua istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda, baik secara
konseptual maupun praktiknya.kurikulum merupakan pengalaman belajar yang
terorganisasi dalam bentuk tertentu dibawah bimbingan dan pengawasan sekolah,
sedangkan pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk
membimbing dan mengarahkan peserta didik agar terjadi tindakan belajar sehingga
memperoleh pengalaman belajar. Hubungan kurikulum dengan pembelajaran dapat
juga dilihat dari silabus dalam setiap mata pelajaran.
Kurikulum dan pembelajaran merupakan
dua istilah yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.
Keduanya memiliki posisi yang sama, kurikulum merupakan segala sesuatu yang
ideal, sedangkan pembelajaran merupakan realisasi dari idealisme suatu gagasan.
Apa atinya sebuah kurikulum yang sudah dirancang dengan baik, jika tidak ada
proses pembelajarannya. Jadi, jelas antara kurikulum dan pembelajaran mempunyai
hubungan yang sangat erat.
Pengertian
Belajar
Belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. Daryanto
(2010:2)
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku
peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai
penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar.
Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan
dalam aspekkognitif, afektif dan psikomotorik. Purwanto (2011:46)
Hasil
belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat dicapai
setelah seseorang belajar.Menurut Tafsir
2008, hasil belajar atau
bentuk perubahan tingkah
laku yang diharapkan
itu merupakan suatu target atau tujuan pembelajaran.
Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor
Instrumental
Kurikulum :
tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung,
sebab materi apa
yang harus guru sampaikan dalam
suatu pertemuan kelas,
sebelum guru programkan
sebelumnya. Setiap guru
harus mempelajari dan menjabarkan isi
kurikulum kedalam program
yang lebih rincidan jelas
sasarannya.
B.
KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan hasil studi
pendahuluan sebagaimana yang diuraikan pada latar belakang masalah dan rumusan
masalah tersebut, serta memperhatikan teori dan konsep yang mendukung, maka
dapat diungkapkan kerangka berfikir penelitian yang menggambarkan hubungan
antara variable bebas (Perubahan Kurikulum secara cepat) dan variable tergantung
(Hasil belajar siswa) sebagai berikut:
Hasil belajar siswa (kualitas hasil belajar siswa)(Y)
Kesulitan siswa beradaptasi terhadap perubahan kurikulum yang cepat (x)
Hasil belajar siswa (kualitas hasil belajar siswa)(Y)
Kesulitan siswa beradaptasi terhadap perubahan kurikulum yang cepat (x)
C.
HIPOTESIS
Berdasarkan
rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian ini sebagai berikut:
H0= tidak ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
Ha= ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
H0= tidak ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
Ha= ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat
untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.
Didalam prosedur penelitian ini, penulis membahas tentang metode penelitian,
populasi dan sampel penelitian, Instrumen penelitian, teknik pengumpulan data,
teknik analisis data.
A.
METODE PENELITIAN
Metode Survei
Menurut
Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu bentuk
teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel
berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl
(1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai
kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”,
sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu
metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui
pertanyaan – tertulis atau lisan”
B.
POPULASI DAN SAMPEL
1.
Populasi
Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 04 Bangkalan tahun ajaran 2015/2016
yang terdiri dari 33 siswa.
2.
Sampel
Menurut
Sugiyono (2005 : 73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 10
sampel dari kelas XI SMAN 04 Bangkalan. Sampel ini diperoleh dengan menggunakan
tabel krejcie dengan taraf signifikansi 5 %.
C.
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen
penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
angket kuesioner. Lembar angket kuesioner adalah lembar angket kepada subjek
atau responden sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan dari pembuatan kuesioner
ini adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan reliabilitas dan
validitas setinggi mungkin serta memperoleh informasi yang relevan.
Bentuk
item kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah item kuesioner
tertutup dimana pertanyaan yang dicantumkan telah disesuaikan oleh peneliti.
Alternatif jawaban yang disediakan bergantung pada pemilihan peneliti sehingga
responden hanya bisa memilih jawaban yang mendekati pilihan paling tepat dengan
yang dialaminya. Kuesioner penelitian tertutup memiliki prinsip yang efektif
jika dilihat dengan sudut pandang peneliti sehingga jawaban responden dapat
disesuaikan dengan kebutuhan.
a.
Angket
1. Perubahan Kurikulum
Angket ini dapat digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh game
onlilne dalam kehidupan responden. Responden dalam penelitian ini dapat mengisi angket ini
dengan memilih pernyataan yang sesuai dengan kondisi keaktifan mereka.
Penyusunan angket ini menggunakan skala likert sehingga responden hanya
perlu memilih pernyataan antara sangat setuju sampai dengan sangat tidak
setuju. Adapun kisi-kisi angket antara lain sebagai berikut :
Variabel
|
Indikator
|
Item Angket
|
Game Online
|
Intensitas
Kesukaan
kebiasaan
|
-
|
2. Hasil Belajar
Motivasi belajar dapat digunakan untuk
melihat seberapa
besar motivasi
belajar siswa dalam pembelajaran. Kuesioner tersebut berisi skala motivasi belajar yang berbentuk skala Likert
dimana responden hanya perlu memilih pertanyaan antara sangat setuju sampai
dengan sangat tidak setuju. Adapun uraian kompetensi beserta kisi-kisi motivasi belajar adalah sebagai berikut.
Variabel
|
Indikator
|
Item Angket
|
Minat Belajar
|
Kesukaan
Kemauan
Keaktifan
|
-
|
D.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Beberapa teknik dalam
pengumpulan data penelitian ini dilakukan sebagai berikut :
1) Teknik Angket.
Teknik pengumpulan data
penelitian ini adalah dengan teknik angket untuk data variabel tentang
pelayanan guru BK dengan kedisiplin belajar siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
2) Dokumentasi.
Teknik studi dokumen,
terutama untuk keperluan data tentang keadaan siswa, guru dan berbagai dokumen
sekolah yang relevan dengan keperluan pengumpulan data penelitian ini.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
3) Teknik Observasi.
Teknik ini dilakukan
untuk mengamati berbagai keadaan siswa. Langkah dalam pengumpulan data melalui
teknik observasi adalah mengamati menggunakan lembar observasi tentang semua
aktivitas siswa selama pelaksanaan penelitian yaitu saat melakukan
pembelajaran.
E.
TEKNIK ANALISIS DATA
Penelitian ini untuk
mengungkap tentang hubungan pelayanan guru Bimbingan Konseling dengan
kedisiplinan belajar siswa kelas VII SMPN 1 Pakisaji tahun pelajaran 2011/2012.
Adapun teknik analisis data korelasi product moment dengan menggunakan program
SPSS versi 15 (Santoso, 2006: 269). yaitu dengan Product Moment :
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden
BAB IV
ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
A.
ORGANISASI PENELITIAN
Jumlah personalia penelitian adalah 2 (dua orang), terdiri
dari seorang ketua peneliti dan 1 (satu orang) anggota peneliti dari sekolah
yang sama dan dalam bidang/mata pelajaran yang sama.
Nama
Peneliti : R. Ayu Novita Dewi
NIM. :130631100033
130631100007
Jenis
Kelamin : Perempuan
No.
Tlp./Hp. : 089619918952
085784945313
B.
JADWAL PENELITIAN
Jadwal
kegiatan penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil
penelitian dalam bentuk bar chart.
No.
|
Kegiatan
|
Minggu ke
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1.
|
Penyusunan Proposal
|
|||||
2.
|
Penyusunan instrumen
|
|||||
3.
|
Seminar proposal dan
instrument penelitian
|
|||||
4.
|
Pengujian vadilitas dan
rekiabilitas instrumen
|
|||||
5.
|
Penentuan sampel
|
|||||
6.
|
Penentuan data
|
|||||
7.
|
Analisis data
|
|||||
8.
|
Pembuatan draf laporan
|
|||||
9.
|
Seminar proposal
|
|||||
10.
|
Penyempurnaan Laporan
|
|||||
11.
|
Penggandaan laporan
penelitian
|
|||||
DAFTAR
PUSTAKA
http://indayanafebriani.blogspot.co.id/2011/09/perubahan-kurikulum.html
Pengaruh perubahan kurikulum secara berkala terhadap
hasil belajar siswa
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan aturan dan cara yang di pakai oleh
sebuah lembaga pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dari pada
pendidikan atau lembaga pendidikan. Kurikulum di katakan penting dalam sebuah
pendidikan karna keberhasilan sebuah pendidikan untuk dapat mencetak output
atau di sebut dengan peserta didik yang bermutu dan baik sangat di tentukan
oleh kurikulum sebuah pendidikan. Kurikulum pendidikan yang kurang tepat bagi
siswa atau sekolah justru akan memberi masalah masalah baru dalam dunia
pendidikan, karna kurikulum baru belum tentu sesuai dengan siswa atau dapat di
terima siswa tersebut bahkan mungkin
siswa ustru tidak siap dengan sistem baru yang mungkin dapat menyusahkan
mereka, lalu mengapa sistem pendidikan di indonesia hampir sering di gonta
ganti, mengapa sekolah atau lembaga pendidikan tidak memfokuskan diri pada satu
sistem atau kurikulum supaya siswa dapat menyesuaikan dan menerima sistem
tersebut dengan baik
Dampak dari kurikulum pendidikan
yang bergonta ganti bukan hanya memberikan dampak negatif terhadap siswa yang
semakin merendah prestasi nya sebetulnya perubahan ini juga dapat berdampak
pada kualitas belajar siswa yang terganggu, sebagaimana halnya siswa menerima
pelajaran sesuai dengan kurikulum KTSP namun setelah lama siswa menerima
Kurikulum 13 setelah beberapa lama kurikulum tersebut di kembalikan ke
kurikulum KTSP, bahkan perubahan tersebut tidak merata, hanya sebagian sekolah
yang dapat menggunakan kurikulum 13 dan sebagian lagi menggunakan KTSP. Banyak
pula siswa yang belum bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Hal ini akan membuat hasil yang di
peroleh oleh masing masing siswa akan berbeda dalam sistem yang demikian, maka
akan di temukan siswa yang sangat pandai dan siswa yang mungkin sangat bodoh
atau tertinggal banyak pelajaran karna tidak semua siswa dapat menyesuaikan
diri dengan perubahan kurikulum yang baru dan kurikulum yang lama.
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang
telah dianalisis identifikasi masalahnya meliputi:
1. Perubahan Kurikulum secara cepat
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2. Peserta didik mengalami kesulitan
dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat
3. Perubahan kurikulum yang tidak
menentu berdampak pada mutu hasil belajar siswa
4. Penerimaan perubahan kurikulum pada
setiap individu berbeda
C. BATASAN
MASALAH
Berdasarkan
identifikasi masalah yang diperoleh oleh penulis maka adapun batasan dalam
penelitian ini lebih menitikberatkan pada pengaruh Perubahan kurikulum secara
cepat terhadap hasil belajar siswa meliputi:
1. Perubahan Kurikulum secara cepat
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2. Peserta didik mengalami kesulitan
dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat
D. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah
yang telah ditentukan oleh penulis maka rumusan masalah dalam penelitian ini
meliputi:
1. Bagaimana pengaruh Perubahan
Kurikulum secara cepat terhadap kualitas belajar siswa ?
2. Apakah dengan perubahan kurikulum
secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi ?
E. TUJUAN
PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini
berdasarkan rumusan masalah yang ada yakni:
1. Untuk Mengetahui bagaimana pengaruh
Perubahan Kurikulum secara cepat terhadap hasil belajar siswa.
2. Untuk mengetahui Apakah dengan
perubahan kurikulum secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi.
F. KEGUNAAN
HASIL PENELITIAN
1.
Kegunaan
Teoritis
a. Sebagai bahan acuan dan referensi
pada penelitian sejenis yang dilakukan dimasa yang akan datang
b. Untuk menambah referensi terhadap
Perubahan kurikulum terkait dengan kualitas belajar siswa
2.
Kegunaan
Praktis
a. Diharapkan peneliti dan pembaca
bisa memahami bagaimana hubungan perubahan kurikulum secara cepat dengan
kualitas belajar siswa
b. Diharapkan guru dan pemerintah
lebih memperhatikan kualitas belajar siswa
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A.
DESKRIPSI TEORI
Pengertian Kurikulum
Secara
etimologi, istilah kurikulum (curriculum)
berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang
artinya “pelari” dan curere yang
berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga,
terutama dalam bidang atletik pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa
Perancis, istilah kurikulum berasala dari kata courier yang berartiberlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak
yang harus ditempuh oleh seorang pelari dan garis start sampai dengan garis finish
untuk memperolah medali atau penghargaan. Jarak yang harus di tempuh tersebut
kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di dalamnya.
Fungsi Kurikulum Bagi Peserta Didik
Kurikulum sebagai organisasi disiapkan
bagi peserta didik sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan
demikian diharapkan peserta didik akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang
kelak dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna melengkapi
bekal hidupnya.
Teori
Kurikulum
Huenecke’S (1982) menggolongkan 4 jenis
teori kurikulum, yaitu (1) Teori yang berorientasi pada structural,
menganalisis komponen kurikulum dan hubungan timbal balik antarkomponen. (2)
Teori yang berorientasi pada nilai, mengutamakan analisis nilai dan asumsi dari
pembuatan kurikulum serta produk yang dihasilkan oleh para pembuat kurikulum.
(3) Teori yang berorientasi pada isi, berkonsentrasi pada isi dari kurikulum.(4)
Teori yang berorientasi pada proses, berkonsentrasi pada bagaimana kurikulum
dikembangkan.
Pengertian Perubahan
Mengenai
makna perubahan kurikulum, bila kita bicara tentang perubahan kurikulum, kita
dapat bertanya dalam arti apa kurikulum digunakan. Kurikulum dapat dipandang
sebagai buku atau dokumen yang dijadikan guru sebagai pegangan dalam proses
belajar mengajar. Kurikulum dapat juga dilihat sebagai produk yaitu apa yang
diharapkan dapat dicapai siswa dan sebagai proses untuk mencapainya, keduanya saling
berkaitan.
Perubahan
kurikulum yang terjadi di indonesia dewasa ini salah satu diantaranya adalah
karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu tidak tetap. Dengan adanya perubahan
kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada kemajuan bangsa dan negara.
Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan perubahan dari
seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia yang harus mengikuti perubahan
tersebut, karena kurikulum itu bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum
bersifat statis maka itulah yang merupakan kurikulum yang tidak baik.
Hubungan Kurikulum dengan
Pembelajaran
Dalam
beberapa literature, sering kali “kurikulum” dan “pembelejaran” diartikan sama.
Padahal, kedua istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda, baik secara
konseptual maupun praktiknya.kurikulum merupakan pengalaman belajar yang
terorganisasi dalam bentuk tertentu dibawah bimbingan dan pengawasan sekolah,
sedangkan pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk
membimbing dan mengarahkan peserta didik agar terjadi tindakan belajar sehingga
memperoleh pengalaman belajar. Hubungan kurikulum dengan pembelajaran dapat
juga dilihat dari silabus dalam setiap mata pelajaran.
Kurikulum dan pembelajaran merupakan
dua istilah yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.
Keduanya memiliki posisi yang sama, kurikulum merupakan segala sesuatu yang
ideal, sedangkan pembelajaran merupakan realisasi dari idealisme suatu gagasan.
Apa atinya sebuah kurikulum yang sudah dirancang dengan baik, jika tidak ada
proses pembelajarannya. Jadi, jelas antara kurikulum dan pembelajaran mempunyai
hubungan yang sangat erat.
Pengertian
Belajar
Belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. Daryanto
(2010:2)
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku
peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai
penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar.
Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan
dalam aspekkognitif, afektif dan psikomotorik. Purwanto (2011:46)
Hasil
belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat dicapai
setelah seseorang belajar.Menurut Tafsir
2008, hasil belajar atau
bentuk perubahan tingkah
laku yang diharapkan
itu merupakan suatu target atau tujuan pembelajaran.
Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor
Instrumental
Kurikulum :
tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung,
sebab materi apa
yang harus guru sampaikan dalam
suatu pertemuan kelas,
sebelum guru programkan
sebelumnya. Setiap guru
harus mempelajari dan menjabarkan isi
kurikulum kedalam program
yang lebih rincidan jelas
sasarannya.
B.
KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan hasil studi
pendahuluan sebagaimana yang diuraikan pada latar belakang masalah dan rumusan
masalah tersebut, serta memperhatikan teori dan konsep yang mendukung, maka
dapat diungkapkan kerangka berfikir penelitian yang menggambarkan hubungan
antara variable bebas (Perubahan Kurikulum secara cepat) dan variable tergantung
(Hasil belajar siswa) sebagai berikut:
Hasil belajar siswa (kualitas hasil belajar siswa)(Y)
Kesulitan siswa beradaptasi terhadap perubahan kurikulum yang cepat (x)
Hasil belajar siswa (kualitas hasil belajar siswa)(Y)
Kesulitan siswa beradaptasi terhadap perubahan kurikulum yang cepat (x)
C.
HIPOTESIS
Berdasarkan
rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian ini sebagai berikut:
H0= tidak ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
Ha= ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
H0= tidak ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
Ha= ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat
untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.
Didalam prosedur penelitian ini, penulis membahas tentang metode penelitian,
populasi dan sampel penelitian, Instrumen penelitian, teknik pengumpulan data,
teknik analisis data.
A.
METODE PENELITIAN
Metode Survei
Menurut
Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu bentuk
teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel
berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl
(1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai
kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”,
sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu
metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui
pertanyaan – tertulis atau lisan”
B.
POPULASI DAN SAMPEL
1.
Populasi
Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 04 Bangkalan tahun ajaran 2015/2016
yang terdiri dari 33 siswa.
2.
Sampel
Menurut
Sugiyono (2005 : 73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 10
sampel dari kelas XI SMAN 04 Bangkalan. Sampel ini diperoleh dengan menggunakan
tabel krejcie dengan taraf signifikansi 5 %.
C.
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen
penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
angket kuesioner. Lembar angket kuesioner adalah lembar angket kepada subjek
atau responden sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan dari pembuatan kuesioner
ini adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan reliabilitas dan
validitas setinggi mungkin serta memperoleh informasi yang relevan.
Bentuk
item kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah item kuesioner
tertutup dimana pertanyaan yang dicantumkan telah disesuaikan oleh peneliti.
Alternatif jawaban yang disediakan bergantung pada pemilihan peneliti sehingga
responden hanya bisa memilih jawaban yang mendekati pilihan paling tepat dengan
yang dialaminya. Kuesioner penelitian tertutup memiliki prinsip yang efektif
jika dilihat dengan sudut pandang peneliti sehingga jawaban responden dapat
disesuaikan dengan kebutuhan.
a.
Angket
1. Perubahan Kurikulum
Angket ini dapat digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh game
onlilne dalam kehidupan responden. Responden dalam penelitian ini dapat mengisi angket ini
dengan memilih pernyataan yang sesuai dengan kondisi keaktifan mereka.
Penyusunan angket ini menggunakan skala likert sehingga responden hanya
perlu memilih pernyataan antara sangat setuju sampai dengan sangat tidak
setuju. Adapun kisi-kisi angket antara lain sebagai berikut :
Variabel
|
Indikator
|
Item Angket
|
Game Online
|
Intensitas
Kesukaan
kebiasaan
|
-
|
2. Hasil Belajar
Motivasi belajar dapat digunakan untuk
melihat seberapa
besar motivasi
belajar siswa dalam pembelajaran. Kuesioner tersebut berisi skala motivasi belajar yang berbentuk skala Likert
dimana responden hanya perlu memilih pertanyaan antara sangat setuju sampai
dengan sangat tidak setuju. Adapun uraian kompetensi beserta kisi-kisi motivasi belajar adalah sebagai berikut.
Variabel
|
Indikator
|
Item Angket
|
Minat Belajar
|
Kesukaan
Kemauan
Keaktifan
|
-
|
D.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Beberapa teknik dalam
pengumpulan data penelitian ini dilakukan sebagai berikut :
1) Teknik Angket.
Teknik pengumpulan data
penelitian ini adalah dengan teknik angket untuk data variabel tentang
pelayanan guru BK dengan kedisiplin belajar siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
2) Dokumentasi.
Teknik studi dokumen,
terutama untuk keperluan data tentang keadaan siswa, guru dan berbagai dokumen
sekolah yang relevan dengan keperluan pengumpulan data penelitian ini.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
3) Teknik Observasi.
Teknik ini dilakukan
untuk mengamati berbagai keadaan siswa. Langkah dalam pengumpulan data melalui
teknik observasi adalah mengamati menggunakan lembar observasi tentang semua
aktivitas siswa selama pelaksanaan penelitian yaitu saat melakukan
pembelajaran.
E.
TEKNIK ANALISIS DATA
Penelitian ini untuk
mengungkap tentang hubungan pelayanan guru Bimbingan Konseling dengan
kedisiplinan belajar siswa kelas VII SMPN 1 Pakisaji tahun pelajaran 2011/2012.
Adapun teknik analisis data korelasi product moment dengan menggunakan program
SPSS versi 15 (Santoso, 2006: 269). yaitu dengan Product Moment :
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden
BAB IV
ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
A.
ORGANISASI PENELITIAN
Jumlah personalia penelitian adalah 2 (dua orang), terdiri
dari seorang ketua peneliti dan 1 (satu orang) anggota peneliti dari sekolah
yang sama dan dalam bidang/mata pelajaran yang sama.
Nama
Peneliti : R. Ayu Novita Dewi
NIM. :130631100033
130631100007
Jenis
Kelamin : Perempuan
No.
Tlp./Hp. : 089619918952
085784945313
B.
JADWAL PENELITIAN
Jadwal
kegiatan penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil
penelitian dalam bentuk bar chart.
No.
|
Kegiatan
|
Minggu ke
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1.
|
Penyusunan Proposal
|
|||||
2.
|
Penyusunan instrumen
|
|||||
3.
|
Seminar proposal dan
instrument penelitian
|
|||||
4.
|
Pengujian vadilitas dan
rekiabilitas instrumen
|
|||||
5.
|
Penentuan sampel
|
|||||
6.
|
Penentuan data
|
|||||
7.
|
Analisis data
|
|||||
8.
|
Pembuatan draf laporan
|
|||||
9.
|
Seminar proposal
|
|||||
10.
|
Penyempurnaan Laporan
|
|||||
11.
|
Penggandaan laporan
penelitian
|
|||||
DAFTAR
PUSTAKA
http://indayanafebriani.blogspot.co.id/2011/09/perubahan-kurikulum.html
Pengaruh perubahan kurikulum secara berkala terhadap
hasil belajar siswa
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan aturan dan cara yang di pakai oleh
sebuah lembaga pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dari pada
pendidikan atau lembaga pendidikan. Kurikulum di katakan penting dalam sebuah
pendidikan karna keberhasilan sebuah pendidikan untuk dapat mencetak output
atau di sebut dengan peserta didik yang bermutu dan baik sangat di tentukan
oleh kurikulum sebuah pendidikan. Kurikulum pendidikan yang kurang tepat bagi
siswa atau sekolah justru akan memberi masalah masalah baru dalam dunia
pendidikan, karna kurikulum baru belum tentu sesuai dengan siswa atau dapat di
terima siswa tersebut bahkan mungkin
siswa ustru tidak siap dengan sistem baru yang mungkin dapat menyusahkan
mereka, lalu mengapa sistem pendidikan di indonesia hampir sering di gonta
ganti, mengapa sekolah atau lembaga pendidikan tidak memfokuskan diri pada satu
sistem atau kurikulum supaya siswa dapat menyesuaikan dan menerima sistem
tersebut dengan baik
Dampak dari kurikulum pendidikan
yang bergonta ganti bukan hanya memberikan dampak negatif terhadap siswa yang
semakin merendah prestasi nya sebetulnya perubahan ini juga dapat berdampak
pada kualitas belajar siswa yang terganggu, sebagaimana halnya siswa menerima
pelajaran sesuai dengan kurikulum KTSP namun setelah lama siswa menerima
Kurikulum 13 setelah beberapa lama kurikulum tersebut di kembalikan ke
kurikulum KTSP, bahkan perubahan tersebut tidak merata, hanya sebagian sekolah
yang dapat menggunakan kurikulum 13 dan sebagian lagi menggunakan KTSP. Banyak
pula siswa yang belum bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Hal ini akan membuat hasil yang di
peroleh oleh masing masing siswa akan berbeda dalam sistem yang demikian, maka
akan di temukan siswa yang sangat pandai dan siswa yang mungkin sangat bodoh
atau tertinggal banyak pelajaran karna tidak semua siswa dapat menyesuaikan
diri dengan perubahan kurikulum yang baru dan kurikulum yang lama.
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang
telah dianalisis identifikasi masalahnya meliputi:
1. Perubahan Kurikulum secara cepat
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2. Peserta didik mengalami kesulitan
dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat
3. Perubahan kurikulum yang tidak
menentu berdampak pada mutu hasil belajar siswa
4. Penerimaan perubahan kurikulum pada
setiap individu berbeda
C. BATASAN
MASALAH
Berdasarkan
identifikasi masalah yang diperoleh oleh penulis maka adapun batasan dalam
penelitian ini lebih menitikberatkan pada pengaruh Perubahan kurikulum secara
cepat terhadap hasil belajar siswa meliputi:
1. Perubahan Kurikulum secara cepat
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2. Peserta didik mengalami kesulitan
dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat
D. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah
yang telah ditentukan oleh penulis maka rumusan masalah dalam penelitian ini
meliputi:
1. Bagaimana pengaruh Perubahan
Kurikulum secara cepat terhadap kualitas belajar siswa ?
2. Apakah dengan perubahan kurikulum
secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi ?
E. TUJUAN
PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini
berdasarkan rumusan masalah yang ada yakni:
1. Untuk Mengetahui bagaimana pengaruh
Perubahan Kurikulum secara cepat terhadap hasil belajar siswa.
2. Untuk mengetahui Apakah dengan
perubahan kurikulum secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi.
F. KEGUNAAN
HASIL PENELITIAN
1.
Kegunaan
Teoritis
a. Sebagai bahan acuan dan referensi
pada penelitian sejenis yang dilakukan dimasa yang akan datang
b. Untuk menambah referensi terhadap
Perubahan kurikulum terkait dengan kualitas belajar siswa
2.
Kegunaan
Praktis
a. Diharapkan peneliti dan pembaca
bisa memahami bagaimana hubungan perubahan kurikulum secara cepat dengan
kualitas belajar siswa
b. Diharapkan guru dan pemerintah
lebih memperhatikan kualitas belajar siswa
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A.
DESKRIPSI TEORI
Pengertian Kurikulum
Secara
etimologi, istilah kurikulum (curriculum)
berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang
artinya “pelari” dan curere yang
berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga,
terutama dalam bidang atletik pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa
Perancis, istilah kurikulum berasala dari kata courier yang berartiberlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak
yang harus ditempuh oleh seorang pelari dan garis start sampai dengan garis finish
untuk memperolah medali atau penghargaan. Jarak yang harus di tempuh tersebut
kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di dalamnya.
Fungsi Kurikulum Bagi Peserta Didik
Kurikulum sebagai organisasi disiapkan
bagi peserta didik sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan
demikian diharapkan peserta didik akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang
kelak dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna melengkapi
bekal hidupnya.
Teori
Kurikulum
Huenecke’S (1982) menggolongkan 4 jenis
teori kurikulum, yaitu (1) Teori yang berorientasi pada structural,
menganalisis komponen kurikulum dan hubungan timbal balik antarkomponen. (2)
Teori yang berorientasi pada nilai, mengutamakan analisis nilai dan asumsi dari
pembuatan kurikulum serta produk yang dihasilkan oleh para pembuat kurikulum.
(3) Teori yang berorientasi pada isi, berkonsentrasi pada isi dari kurikulum.(4)
Teori yang berorientasi pada proses, berkonsentrasi pada bagaimana kurikulum
dikembangkan.
Pengertian Perubahan
Mengenai
makna perubahan kurikulum, bila kita bicara tentang perubahan kurikulum, kita
dapat bertanya dalam arti apa kurikulum digunakan. Kurikulum dapat dipandang
sebagai buku atau dokumen yang dijadikan guru sebagai pegangan dalam proses
belajar mengajar. Kurikulum dapat juga dilihat sebagai produk yaitu apa yang
diharapkan dapat dicapai siswa dan sebagai proses untuk mencapainya, keduanya saling
berkaitan.
Perubahan
kurikulum yang terjadi di indonesia dewasa ini salah satu diantaranya adalah
karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu tidak tetap. Dengan adanya perubahan
kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada kemajuan bangsa dan negara.
Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan perubahan dari
seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia yang harus mengikuti perubahan
tersebut, karena kurikulum itu bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum
bersifat statis maka itulah yang merupakan kurikulum yang tidak baik.
Hubungan Kurikulum dengan
Pembelajaran
Dalam
beberapa literature, sering kali “kurikulum” dan “pembelejaran” diartikan sama.
Padahal, kedua istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda, baik secara
konseptual maupun praktiknya.kurikulum merupakan pengalaman belajar yang
terorganisasi dalam bentuk tertentu dibawah bimbingan dan pengawasan sekolah,
sedangkan pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk
membimbing dan mengarahkan peserta didik agar terjadi tindakan belajar sehingga
memperoleh pengalaman belajar. Hubungan kurikulum dengan pembelajaran dapat
juga dilihat dari silabus dalam setiap mata pelajaran.
Kurikulum dan pembelajaran merupakan
dua istilah yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.
Keduanya memiliki posisi yang sama, kurikulum merupakan segala sesuatu yang
ideal, sedangkan pembelajaran merupakan realisasi dari idealisme suatu gagasan.
Apa atinya sebuah kurikulum yang sudah dirancang dengan baik, jika tidak ada
proses pembelajarannya. Jadi, jelas antara kurikulum dan pembelajaran mempunyai
hubungan yang sangat erat.
Pengertian
Belajar
Belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. Daryanto
(2010:2)
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku
peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai
penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar.
Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan
dalam aspekkognitif, afektif dan psikomotorik. Purwanto (2011:46)
Hasil
belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat dicapai
setelah seseorang belajar.Menurut Tafsir
2008, hasil belajar atau
bentuk perubahan tingkah
laku yang diharapkan
itu merupakan suatu target atau tujuan pembelajaran.
Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor
Instrumental
Kurikulum :
tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung,
sebab materi apa
yang harus guru sampaikan dalam
suatu pertemuan kelas,
sebelum guru programkan
sebelumnya. Setiap guru
harus mempelajari dan menjabarkan isi
kurikulum kedalam program
yang lebih rincidan jelas
sasarannya.
B.
KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan hasil studi
pendahuluan sebagaimana yang diuraikan pada latar belakang masalah dan rumusan
masalah tersebut, serta memperhatikan teori dan konsep yang mendukung, maka
dapat diungkapkan kerangka berfikir penelitian yang menggambarkan hubungan
antara variable bebas (Perubahan Kurikulum secara cepat) dan variable tergantung
(Hasil belajar siswa) sebagai berikut:
Hasil belajar siswa (kualitas hasil belajar siswa)(Y)
Kesulitan siswa beradaptasi terhadap perubahan kurikulum yang cepat (x)
Hasil belajar siswa (kualitas hasil belajar siswa)(Y)
Kesulitan siswa beradaptasi terhadap perubahan kurikulum yang cepat (x)
C.
HIPOTESIS
Berdasarkan
rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian ini sebagai berikut:
H0= tidak ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
Ha= ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
H0= tidak ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
Ha= ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat
untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.
Didalam prosedur penelitian ini, penulis membahas tentang metode penelitian,
populasi dan sampel penelitian, Instrumen penelitian, teknik pengumpulan data,
teknik analisis data.
A.
METODE PENELITIAN
Metode Survei
Menurut
Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu bentuk
teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel
berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl
(1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai
kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”,
sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu
metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui
pertanyaan – tertulis atau lisan”
B.
POPULASI DAN SAMPEL
1.
Populasi
Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 04 Bangkalan tahun ajaran 2015/2016
yang terdiri dari 33 siswa.
2.
Sampel
Menurut
Sugiyono (2005 : 73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 10
sampel dari kelas XI SMAN 04 Bangkalan. Sampel ini diperoleh dengan menggunakan
tabel krejcie dengan taraf signifikansi 5 %.
C.
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen
penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
angket kuesioner. Lembar angket kuesioner adalah lembar angket kepada subjek
atau responden sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan dari pembuatan kuesioner
ini adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan reliabilitas dan
validitas setinggi mungkin serta memperoleh informasi yang relevan.
Bentuk
item kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah item kuesioner
tertutup dimana pertanyaan yang dicantumkan telah disesuaikan oleh peneliti.
Alternatif jawaban yang disediakan bergantung pada pemilihan peneliti sehingga
responden hanya bisa memilih jawaban yang mendekati pilihan paling tepat dengan
yang dialaminya. Kuesioner penelitian tertutup memiliki prinsip yang efektif
jika dilihat dengan sudut pandang peneliti sehingga jawaban responden dapat
disesuaikan dengan kebutuhan.
a.
Angket
1. Perubahan Kurikulum
Angket ini dapat digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh game
onlilne dalam kehidupan responden. Responden dalam penelitian ini dapat mengisi angket ini
dengan memilih pernyataan yang sesuai dengan kondisi keaktifan mereka.
Penyusunan angket ini menggunakan skala likert sehingga responden hanya
perlu memilih pernyataan antara sangat setuju sampai dengan sangat tidak
setuju. Adapun kisi-kisi angket antara lain sebagai berikut :
Variabel
|
Indikator
|
Item Angket
|
Game Online
|
Intensitas
Kesukaan
kebiasaan
|
-
|
2. Hasil Belajar
Motivasi belajar dapat digunakan untuk
melihat seberapa
besar motivasi
belajar siswa dalam pembelajaran. Kuesioner tersebut berisi skala motivasi belajar yang berbentuk skala Likert
dimana responden hanya perlu memilih pertanyaan antara sangat setuju sampai
dengan sangat tidak setuju. Adapun uraian kompetensi beserta kisi-kisi motivasi belajar adalah sebagai berikut.
Variabel
|
Indikator
|
Item Angket
|
Minat Belajar
|
Kesukaan
Kemauan
Keaktifan
|
-
|
D.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Beberapa teknik dalam
pengumpulan data penelitian ini dilakukan sebagai berikut :
1) Teknik Angket.
Teknik pengumpulan data
penelitian ini adalah dengan teknik angket untuk data variabel tentang
pelayanan guru BK dengan kedisiplin belajar siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
2) Dokumentasi.
Teknik studi dokumen,
terutama untuk keperluan data tentang keadaan siswa, guru dan berbagai dokumen
sekolah yang relevan dengan keperluan pengumpulan data penelitian ini.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
3) Teknik Observasi.
Teknik ini dilakukan
untuk mengamati berbagai keadaan siswa. Langkah dalam pengumpulan data melalui
teknik observasi adalah mengamati menggunakan lembar observasi tentang semua
aktivitas siswa selama pelaksanaan penelitian yaitu saat melakukan
pembelajaran.
E.
TEKNIK ANALISIS DATA
Penelitian ini untuk
mengungkap tentang hubungan pelayanan guru Bimbingan Konseling dengan
kedisiplinan belajar siswa kelas VII SMPN 1 Pakisaji tahun pelajaran 2011/2012.
Adapun teknik analisis data korelasi product moment dengan menggunakan program
SPSS versi 15 (Santoso, 2006: 269). yaitu dengan Product Moment :
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden
BAB IV
ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
A.
ORGANISASI PENELITIAN
Jumlah personalia penelitian adalah 2 (dua orang), terdiri
dari seorang ketua peneliti dan 1 (satu orang) anggota peneliti dari sekolah
yang sama dan dalam bidang/mata pelajaran yang sama.
Nama
Peneliti : R. Ayu Novita Dewi
NIM. :130631100033
130631100007
Jenis
Kelamin : Perempuan
No.
Tlp./Hp. : 089619918952
085784945313
B.
JADWAL PENELITIAN
Jadwal
kegiatan penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil
penelitian dalam bentuk bar chart.
No.
|
Kegiatan
|
Minggu ke
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1.
|
Penyusunan Proposal
|
|||||
2.
|
Penyusunan instrumen
|
|||||
3.
|
Seminar proposal dan
instrument penelitian
|
|||||
4.
|
Pengujian vadilitas dan
rekiabilitas instrumen
|
|||||
5.
|
Penentuan sampel
|
|||||
6.
|
Penentuan data
|
|||||
7.
|
Analisis data
|
|||||
8.
|
Pembuatan draf laporan
|
|||||
9.
|
Seminar proposal
|
|||||
10.
|
Penyempurnaan Laporan
|
|||||
11.
|
Penggandaan laporan
penelitian
|
|||||
DAFTAR
PUSTAKA
http://indayanafebriani.blogspot.co.id/2011/09/perubahan-kurikulum.html
Pengaruh perubahan kurikulum secara berkala terhadap
hasil belajar siswa
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan aturan dan cara yang di pakai oleh
sebuah lembaga pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dari pada
pendidikan atau lembaga pendidikan. Kurikulum di katakan penting dalam sebuah
pendidikan karna keberhasilan sebuah pendidikan untuk dapat mencetak output
atau di sebut dengan peserta didik yang bermutu dan baik sangat di tentukan
oleh kurikulum sebuah pendidikan. Kurikulum pendidikan yang kurang tepat bagi
siswa atau sekolah justru akan memberi masalah masalah baru dalam dunia
pendidikan, karna kurikulum baru belum tentu sesuai dengan siswa atau dapat di
terima siswa tersebut bahkan mungkin
siswa ustru tidak siap dengan sistem baru yang mungkin dapat menyusahkan
mereka, lalu mengapa sistem pendidikan di indonesia hampir sering di gonta
ganti, mengapa sekolah atau lembaga pendidikan tidak memfokuskan diri pada satu
sistem atau kurikulum supaya siswa dapat menyesuaikan dan menerima sistem
tersebut dengan baik
Dampak dari kurikulum pendidikan
yang bergonta ganti bukan hanya memberikan dampak negatif terhadap siswa yang
semakin merendah prestasi nya sebetulnya perubahan ini juga dapat berdampak
pada kualitas belajar siswa yang terganggu, sebagaimana halnya siswa menerima
pelajaran sesuai dengan kurikulum KTSP namun setelah lama siswa menerima
Kurikulum 13 setelah beberapa lama kurikulum tersebut di kembalikan ke
kurikulum KTSP, bahkan perubahan tersebut tidak merata, hanya sebagian sekolah
yang dapat menggunakan kurikulum 13 dan sebagian lagi menggunakan KTSP. Banyak
pula siswa yang belum bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Hal ini akan membuat hasil yang di
peroleh oleh masing masing siswa akan berbeda dalam sistem yang demikian, maka
akan di temukan siswa yang sangat pandai dan siswa yang mungkin sangat bodoh
atau tertinggal banyak pelajaran karna tidak semua siswa dapat menyesuaikan
diri dengan perubahan kurikulum yang baru dan kurikulum yang lama.
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang
telah dianalisis identifikasi masalahnya meliputi:
1. Perubahan Kurikulum secara cepat
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2. Peserta didik mengalami kesulitan
dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat
3. Perubahan kurikulum yang tidak
menentu berdampak pada mutu hasil belajar siswa
4. Penerimaan perubahan kurikulum pada
setiap individu berbeda
C. BATASAN
MASALAH
Berdasarkan
identifikasi masalah yang diperoleh oleh penulis maka adapun batasan dalam
penelitian ini lebih menitikberatkan pada pengaruh Perubahan kurikulum secara
cepat terhadap hasil belajar siswa meliputi:
1. Perubahan Kurikulum secara cepat
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2. Peserta didik mengalami kesulitan
dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat
D. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah
yang telah ditentukan oleh penulis maka rumusan masalah dalam penelitian ini
meliputi:
1. Bagaimana pengaruh Perubahan
Kurikulum secara cepat terhadap kualitas belajar siswa ?
2. Apakah dengan perubahan kurikulum
secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi ?
E. TUJUAN
PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini
berdasarkan rumusan masalah yang ada yakni:
1. Untuk Mengetahui bagaimana pengaruh
Perubahan Kurikulum secara cepat terhadap hasil belajar siswa.
2. Untuk mengetahui Apakah dengan
perubahan kurikulum secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi.
F. KEGUNAAN
HASIL PENELITIAN
1.
Kegunaan
Teoritis
a. Sebagai bahan acuan dan referensi
pada penelitian sejenis yang dilakukan dimasa yang akan datang
b. Untuk menambah referensi terhadap
Perubahan kurikulum terkait dengan kualitas belajar siswa
2.
Kegunaan
Praktis
a. Diharapkan peneliti dan pembaca
bisa memahami bagaimana hubungan perubahan kurikulum secara cepat dengan
kualitas belajar siswa
b. Diharapkan guru dan pemerintah
lebih memperhatikan kualitas belajar siswa
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A.
DESKRIPSI TEORI
Pengertian Kurikulum
Secara
etimologi, istilah kurikulum (curriculum)
berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang
artinya “pelari” dan curere yang
berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga,
terutama dalam bidang atletik pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa
Perancis, istilah kurikulum berasala dari kata courier yang berartiberlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak
yang harus ditempuh oleh seorang pelari dan garis start sampai dengan garis finish
untuk memperolah medali atau penghargaan. Jarak yang harus di tempuh tersebut
kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di dalamnya.
Fungsi Kurikulum Bagi Peserta Didik
Kurikulum sebagai organisasi disiapkan
bagi peserta didik sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan
demikian diharapkan peserta didik akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang
kelak dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna melengkapi
bekal hidupnya.
Teori
Kurikulum
Huenecke’S (1982) menggolongkan 4 jenis
teori kurikulum, yaitu (1) Teori yang berorientasi pada structural,
menganalisis komponen kurikulum dan hubungan timbal balik antarkomponen. (2)
Teori yang berorientasi pada nilai, mengutamakan analisis nilai dan asumsi dari
pembuatan kurikulum serta produk yang dihasilkan oleh para pembuat kurikulum.
(3) Teori yang berorientasi pada isi, berkonsentrasi pada isi dari kurikulum.(4)
Teori yang berorientasi pada proses, berkonsentrasi pada bagaimana kurikulum
dikembangkan.
Pengertian Perubahan
Mengenai
makna perubahan kurikulum, bila kita bicara tentang perubahan kurikulum, kita
dapat bertanya dalam arti apa kurikulum digunakan. Kurikulum dapat dipandang
sebagai buku atau dokumen yang dijadikan guru sebagai pegangan dalam proses
belajar mengajar. Kurikulum dapat juga dilihat sebagai produk yaitu apa yang
diharapkan dapat dicapai siswa dan sebagai proses untuk mencapainya, keduanya saling
berkaitan.
Perubahan
kurikulum yang terjadi di indonesia dewasa ini salah satu diantaranya adalah
karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu tidak tetap. Dengan adanya perubahan
kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada kemajuan bangsa dan negara.
Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan perubahan dari
seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia yang harus mengikuti perubahan
tersebut, karena kurikulum itu bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum
bersifat statis maka itulah yang merupakan kurikulum yang tidak baik.
Hubungan Kurikulum dengan
Pembelajaran
Dalam
beberapa literature, sering kali “kurikulum” dan “pembelejaran” diartikan sama.
Padahal, kedua istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda, baik secara
konseptual maupun praktiknya.kurikulum merupakan pengalaman belajar yang
terorganisasi dalam bentuk tertentu dibawah bimbingan dan pengawasan sekolah,
sedangkan pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk
membimbing dan mengarahkan peserta didik agar terjadi tindakan belajar sehingga
memperoleh pengalaman belajar. Hubungan kurikulum dengan pembelajaran dapat
juga dilihat dari silabus dalam setiap mata pelajaran.
Kurikulum dan pembelajaran merupakan
dua istilah yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.
Keduanya memiliki posisi yang sama, kurikulum merupakan segala sesuatu yang
ideal, sedangkan pembelajaran merupakan realisasi dari idealisme suatu gagasan.
Apa atinya sebuah kurikulum yang sudah dirancang dengan baik, jika tidak ada
proses pembelajarannya. Jadi, jelas antara kurikulum dan pembelajaran mempunyai
hubungan yang sangat erat.
Pengertian
Belajar
Belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. Daryanto
(2010:2)
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku
peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai
penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar.
Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan
dalam aspekkognitif, afektif dan psikomotorik. Purwanto (2011:46)
Hasil
belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat dicapai
setelah seseorang belajar.Menurut Tafsir
2008, hasil belajar atau
bentuk perubahan tingkah
laku yang diharapkan
itu merupakan suatu target atau tujuan pembelajaran.
Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor
Instrumental
Kurikulum :
tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung,
sebab materi apa
yang harus guru sampaikan dalam
suatu pertemuan kelas,
sebelum guru programkan
sebelumnya. Setiap guru
harus mempelajari dan menjabarkan isi
kurikulum kedalam program
yang lebih rincidan jelas
sasarannya.
B.
KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan hasil studi
pendahuluan sebagaimana yang diuraikan pada latar belakang masalah dan rumusan
masalah tersebut, serta memperhatikan teori dan konsep yang mendukung, maka
dapat diungkapkan kerangka berfikir penelitian yang menggambarkan hubungan
antara variable bebas (Perubahan Kurikulum secara cepat) dan variable tergantung
(Hasil belajar siswa) sebagai berikut:
Hasil belajar siswa (kualitas hasil belajar siswa)(Y)
Kesulitan siswa beradaptasi terhadap perubahan kurikulum yang cepat (x)
Hasil belajar siswa (kualitas hasil belajar siswa)(Y)
Kesulitan siswa beradaptasi terhadap perubahan kurikulum yang cepat (x)
C.
HIPOTESIS
Berdasarkan
rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian ini sebagai berikut:
H0= tidak ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
Ha= ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
H0= tidak ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
Ha= ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat
untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.
Didalam prosedur penelitian ini, penulis membahas tentang metode penelitian,
populasi dan sampel penelitian, Instrumen penelitian, teknik pengumpulan data,
teknik analisis data.
A.
METODE PENELITIAN
Metode Survei
Menurut
Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu bentuk
teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel
berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl
(1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai
kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”,
sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu
metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui
pertanyaan – tertulis atau lisan”
B.
POPULASI DAN SAMPEL
1.
Populasi
Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 04 Bangkalan tahun ajaran 2015/2016
yang terdiri dari 33 siswa.
2.
Sampel
Menurut
Sugiyono (2005 : 73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 10
sampel dari kelas XI SMAN 04 Bangkalan. Sampel ini diperoleh dengan menggunakan
tabel krejcie dengan taraf signifikansi 5 %.
C.
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen
penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
angket kuesioner. Lembar angket kuesioner adalah lembar angket kepada subjek
atau responden sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan dari pembuatan kuesioner
ini adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan reliabilitas dan
validitas setinggi mungkin serta memperoleh informasi yang relevan.
Bentuk
item kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah item kuesioner
tertutup dimana pertanyaan yang dicantumkan telah disesuaikan oleh peneliti.
Alternatif jawaban yang disediakan bergantung pada pemilihan peneliti sehingga
responden hanya bisa memilih jawaban yang mendekati pilihan paling tepat dengan
yang dialaminya. Kuesioner penelitian tertutup memiliki prinsip yang efektif
jika dilihat dengan sudut pandang peneliti sehingga jawaban responden dapat
disesuaikan dengan kebutuhan.
a.
Angket
1. Perubahan Kurikulum
Angket ini dapat digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh game
onlilne dalam kehidupan responden. Responden dalam penelitian ini dapat mengisi angket ini
dengan memilih pernyataan yang sesuai dengan kondisi keaktifan mereka.
Penyusunan angket ini menggunakan skala likert sehingga responden hanya
perlu memilih pernyataan antara sangat setuju sampai dengan sangat tidak
setuju. Adapun kisi-kisi angket antara lain sebagai berikut :
Variabel
|
Indikator
|
Item Angket
|
Game Online
|
Intensitas
Kesukaan
kebiasaan
|
-
|
2. Hasil Belajar
Motivasi belajar dapat digunakan untuk
melihat seberapa
besar motivasi
belajar siswa dalam pembelajaran. Kuesioner tersebut berisi skala motivasi belajar yang berbentuk skala Likert
dimana responden hanya perlu memilih pertanyaan antara sangat setuju sampai
dengan sangat tidak setuju. Adapun uraian kompetensi beserta kisi-kisi motivasi belajar adalah sebagai berikut.
Variabel
|
Indikator
|
Item Angket
|
Minat Belajar
|
Kesukaan
Kemauan
Keaktifan
|
-
|
D.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Beberapa teknik dalam
pengumpulan data penelitian ini dilakukan sebagai berikut :
1) Teknik Angket.
Teknik pengumpulan data
penelitian ini adalah dengan teknik angket untuk data variabel tentang
pelayanan guru BK dengan kedisiplin belajar siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
2) Dokumentasi.
Teknik studi dokumen,
terutama untuk keperluan data tentang keadaan siswa, guru dan berbagai dokumen
sekolah yang relevan dengan keperluan pengumpulan data penelitian ini.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
3) Teknik Observasi.
Teknik ini dilakukan
untuk mengamati berbagai keadaan siswa. Langkah dalam pengumpulan data melalui
teknik observasi adalah mengamati menggunakan lembar observasi tentang semua
aktivitas siswa selama pelaksanaan penelitian yaitu saat melakukan
pembelajaran.
E.
TEKNIK ANALISIS DATA
Penelitian ini untuk
mengungkap tentang hubungan pelayanan guru Bimbingan Konseling dengan
kedisiplinan belajar siswa kelas VII SMPN 1 Pakisaji tahun pelajaran 2011/2012.
Adapun teknik analisis data korelasi product moment dengan menggunakan program
SPSS versi 15 (Santoso, 2006: 269). yaitu dengan Product Moment :
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden
BAB IV
ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
A.
ORGANISASI PENELITIAN
Jumlah personalia penelitian adalah 2 (dua orang), terdiri
dari seorang ketua peneliti dan 1 (satu orang) anggota peneliti dari sekolah
yang sama dan dalam bidang/mata pelajaran yang sama.
Nama
Peneliti : R. Ayu Novita Dewi
NIM. :130631100033
130631100007
Jenis
Kelamin : Perempuan
No.
Tlp./Hp. : 089619918952
085784945313
B.
JADWAL PENELITIAN
Jadwal
kegiatan penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil
penelitian dalam bentuk bar chart.
No.
|
Kegiatan
|
Minggu ke
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1.
|
Penyusunan Proposal
|
|||||
2.
|
Penyusunan instrumen
|
|||||
3.
|
Seminar proposal dan
instrument penelitian
|
|||||
4.
|
Pengujian vadilitas dan
rekiabilitas instrumen
|
|||||
5.
|
Penentuan sampel
|
|||||
6.
|
Penentuan data
|
|||||
7.
|
Analisis data
|
|||||
8.
|
Pembuatan draf laporan
|
|||||
9.
|
Seminar proposal
|
|||||
10.
|
Penyempurnaan Laporan
|
|||||
11.
|
Penggandaan laporan
penelitian
|
|||||
DAFTAR
PUSTAKA
http://indayanafebriani.blogspot.co.id/2011/09/perubahan-kurikulum.html
Pengaruh perubahan kurikulum secara berkala terhadap
hasil belajar siswa
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan aturan dan cara yang di pakai oleh
sebuah lembaga pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dari pada
pendidikan atau lembaga pendidikan. Kurikulum di katakan penting dalam sebuah
pendidikan karna keberhasilan sebuah pendidikan untuk dapat mencetak output
atau di sebut dengan peserta didik yang bermutu dan baik sangat di tentukan
oleh kurikulum sebuah pendidikan. Kurikulum pendidikan yang kurang tepat bagi
siswa atau sekolah justru akan memberi masalah masalah baru dalam dunia
pendidikan, karna kurikulum baru belum tentu sesuai dengan siswa atau dapat di
terima siswa tersebut bahkan mungkin
siswa ustru tidak siap dengan sistem baru yang mungkin dapat menyusahkan
mereka, lalu mengapa sistem pendidikan di indonesia hampir sering di gonta
ganti, mengapa sekolah atau lembaga pendidikan tidak memfokuskan diri pada satu
sistem atau kurikulum supaya siswa dapat menyesuaikan dan menerima sistem
tersebut dengan baik
Dampak dari kurikulum pendidikan
yang bergonta ganti bukan hanya memberikan dampak negatif terhadap siswa yang
semakin merendah prestasi nya sebetulnya perubahan ini juga dapat berdampak
pada kualitas belajar siswa yang terganggu, sebagaimana halnya siswa menerima
pelajaran sesuai dengan kurikulum KTSP namun setelah lama siswa menerima
Kurikulum 13 setelah beberapa lama kurikulum tersebut di kembalikan ke
kurikulum KTSP, bahkan perubahan tersebut tidak merata, hanya sebagian sekolah
yang dapat menggunakan kurikulum 13 dan sebagian lagi menggunakan KTSP. Banyak
pula siswa yang belum bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Hal ini akan membuat hasil yang di
peroleh oleh masing masing siswa akan berbeda dalam sistem yang demikian, maka
akan di temukan siswa yang sangat pandai dan siswa yang mungkin sangat bodoh
atau tertinggal banyak pelajaran karna tidak semua siswa dapat menyesuaikan
diri dengan perubahan kurikulum yang baru dan kurikulum yang lama.
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang
telah dianalisis identifikasi masalahnya meliputi:
1. Perubahan Kurikulum secara cepat
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2. Peserta didik mengalami kesulitan
dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat
3. Perubahan kurikulum yang tidak
menentu berdampak pada mutu hasil belajar siswa
4. Penerimaan perubahan kurikulum pada
setiap individu berbeda
C. BATASAN
MASALAH
Berdasarkan
identifikasi masalah yang diperoleh oleh penulis maka adapun batasan dalam
penelitian ini lebih menitikberatkan pada pengaruh Perubahan kurikulum secara
cepat terhadap hasil belajar siswa meliputi:
1. Perubahan Kurikulum secara cepat
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
2. Peserta didik mengalami kesulitan
dalam beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang cepat
D. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah
yang telah ditentukan oleh penulis maka rumusan masalah dalam penelitian ini
meliputi:
1. Bagaimana pengaruh Perubahan
Kurikulum secara cepat terhadap kualitas belajar siswa ?
2. Apakah dengan perubahan kurikulum
secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi ?
E. TUJUAN
PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini
berdasarkan rumusan masalah yang ada yakni:
1. Untuk Mengetahui bagaimana pengaruh
Perubahan Kurikulum secara cepat terhadap hasil belajar siswa.
2. Untuk mengetahui Apakah dengan
perubahan kurikulum secara cepat membuat siswa kesulitan untuk beradaptasi.
F. KEGUNAAN
HASIL PENELITIAN
1.
Kegunaan
Teoritis
a. Sebagai bahan acuan dan referensi
pada penelitian sejenis yang dilakukan dimasa yang akan datang
b. Untuk menambah referensi terhadap
Perubahan kurikulum terkait dengan kualitas belajar siswa
2.
Kegunaan
Praktis
a. Diharapkan peneliti dan pembaca
bisa memahami bagaimana hubungan perubahan kurikulum secara cepat dengan
kualitas belajar siswa
b. Diharapkan guru dan pemerintah
lebih memperhatikan kualitas belajar siswa
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A.
DESKRIPSI TEORI
Pengertian Kurikulum
Secara
etimologi, istilah kurikulum (curriculum)
berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang
artinya “pelari” dan curere yang
berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga,
terutama dalam bidang atletik pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa
Perancis, istilah kurikulum berasala dari kata courier yang berartiberlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak
yang harus ditempuh oleh seorang pelari dan garis start sampai dengan garis finish
untuk memperolah medali atau penghargaan. Jarak yang harus di tempuh tersebut
kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di dalamnya.
Fungsi Kurikulum Bagi Peserta Didik
Kurikulum sebagai organisasi disiapkan
bagi peserta didik sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan
demikian diharapkan peserta didik akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang
kelak dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna melengkapi
bekal hidupnya.
Teori
Kurikulum
Huenecke’S (1982) menggolongkan 4 jenis
teori kurikulum, yaitu (1) Teori yang berorientasi pada structural,
menganalisis komponen kurikulum dan hubungan timbal balik antarkomponen. (2)
Teori yang berorientasi pada nilai, mengutamakan analisis nilai dan asumsi dari
pembuatan kurikulum serta produk yang dihasilkan oleh para pembuat kurikulum.
(3) Teori yang berorientasi pada isi, berkonsentrasi pada isi dari kurikulum.(4)
Teori yang berorientasi pada proses, berkonsentrasi pada bagaimana kurikulum
dikembangkan.
Pengertian Perubahan
Mengenai
makna perubahan kurikulum, bila kita bicara tentang perubahan kurikulum, kita
dapat bertanya dalam arti apa kurikulum digunakan. Kurikulum dapat dipandang
sebagai buku atau dokumen yang dijadikan guru sebagai pegangan dalam proses
belajar mengajar. Kurikulum dapat juga dilihat sebagai produk yaitu apa yang
diharapkan dapat dicapai siswa dan sebagai proses untuk mencapainya, keduanya saling
berkaitan.
Perubahan
kurikulum yang terjadi di indonesia dewasa ini salah satu diantaranya adalah
karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu tidak tetap. Dengan adanya perubahan
kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada kemajuan bangsa dan negara.
Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan perubahan dari
seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia yang harus mengikuti perubahan
tersebut, karena kurikulum itu bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum
bersifat statis maka itulah yang merupakan kurikulum yang tidak baik.
Hubungan Kurikulum dengan
Pembelajaran
Dalam
beberapa literature, sering kali “kurikulum” dan “pembelejaran” diartikan sama.
Padahal, kedua istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda, baik secara
konseptual maupun praktiknya.kurikulum merupakan pengalaman belajar yang
terorganisasi dalam bentuk tertentu dibawah bimbingan dan pengawasan sekolah,
sedangkan pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk
membimbing dan mengarahkan peserta didik agar terjadi tindakan belajar sehingga
memperoleh pengalaman belajar. Hubungan kurikulum dengan pembelajaran dapat
juga dilihat dari silabus dalam setiap mata pelajaran.
Kurikulum dan pembelajaran merupakan
dua istilah yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.
Keduanya memiliki posisi yang sama, kurikulum merupakan segala sesuatu yang
ideal, sedangkan pembelajaran merupakan realisasi dari idealisme suatu gagasan.
Apa atinya sebuah kurikulum yang sudah dirancang dengan baik, jika tidak ada
proses pembelajarannya. Jadi, jelas antara kurikulum dan pembelajaran mempunyai
hubungan yang sangat erat.
Pengertian
Belajar
Belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. Daryanto
(2010:2)
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku
peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai
penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar.
Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan
dalam aspekkognitif, afektif dan psikomotorik. Purwanto (2011:46)
Hasil
belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat dicapai
setelah seseorang belajar.Menurut Tafsir
2008, hasil belajar atau
bentuk perubahan tingkah
laku yang diharapkan
itu merupakan suatu target atau tujuan pembelajaran.
Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor
Instrumental
Kurikulum :
tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung,
sebab materi apa
yang harus guru sampaikan dalam
suatu pertemuan kelas,
sebelum guru programkan
sebelumnya. Setiap guru
harus mempelajari dan menjabarkan isi
kurikulum kedalam program
yang lebih rincidan jelas
sasarannya.
B.
KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan hasil studi
pendahuluan sebagaimana yang diuraikan pada latar belakang masalah dan rumusan
masalah tersebut, serta memperhatikan teori dan konsep yang mendukung, maka
dapat diungkapkan kerangka berfikir penelitian yang menggambarkan hubungan
antara variable bebas (Perubahan Kurikulum secara cepat) dan variable tergantung
(Hasil belajar siswa) sebagai berikut:
Hasil belajar siswa (kualitas hasil belajar siswa)(Y)
Kesulitan siswa beradaptasi terhadap perubahan kurikulum yang cepat (x)
Hasil belajar siswa (kualitas hasil belajar siswa)(Y)
Kesulitan siswa beradaptasi terhadap perubahan kurikulum yang cepat (x)
C.
HIPOTESIS
Berdasarkan
rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian ini sebagai berikut:
H0= tidak ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
Ha= ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
H0= tidak ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
Ha= ada hubungan antara perubahan kurikulum secara cepat dengan hasil belajar siswa
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat
untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.
Didalam prosedur penelitian ini, penulis membahas tentang metode penelitian,
populasi dan sampel penelitian, Instrumen penelitian, teknik pengumpulan data,
teknik analisis data.
A.
METODE PENELITIAN
Metode Survei
Menurut
Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu bentuk
teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel
berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl
(1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai
kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”,
sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu
metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui
pertanyaan – tertulis atau lisan”
B.
POPULASI DAN SAMPEL
1.
Populasi
Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 04 Bangkalan tahun ajaran 2015/2016
yang terdiri dari 33 siswa.
2.
Sampel
Menurut
Sugiyono (2005 : 73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 10
sampel dari kelas XI SMAN 04 Bangkalan. Sampel ini diperoleh dengan menggunakan
tabel krejcie dengan taraf signifikansi 5 %.
C.
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen
penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
angket kuesioner. Lembar angket kuesioner adalah lembar angket kepada subjek
atau responden sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan dari pembuatan kuesioner
ini adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan reliabilitas dan
validitas setinggi mungkin serta memperoleh informasi yang relevan.
Bentuk
item kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah item kuesioner
tertutup dimana pertanyaan yang dicantumkan telah disesuaikan oleh peneliti.
Alternatif jawaban yang disediakan bergantung pada pemilihan peneliti sehingga
responden hanya bisa memilih jawaban yang mendekati pilihan paling tepat dengan
yang dialaminya. Kuesioner penelitian tertutup memiliki prinsip yang efektif
jika dilihat dengan sudut pandang peneliti sehingga jawaban responden dapat
disesuaikan dengan kebutuhan.
a.
Angket
1. Perubahan Kurikulum
Angket ini dapat digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh game
onlilne dalam kehidupan responden. Responden dalam penelitian ini dapat mengisi angket ini
dengan memilih pernyataan yang sesuai dengan kondisi keaktifan mereka.
Penyusunan angket ini menggunakan skala likert sehingga responden hanya
perlu memilih pernyataan antara sangat setuju sampai dengan sangat tidak
setuju. Adapun kisi-kisi angket antara lain sebagai berikut :
Variabel
|
Indikator
|
Item Angket
|
Game Online
|
Intensitas
Kesukaan
kebiasaan
|
-
|
2. Hasil Belajar
Motivasi belajar dapat digunakan untuk
melihat seberapa
besar motivasi
belajar siswa dalam pembelajaran. Kuesioner tersebut berisi skala motivasi belajar yang berbentuk skala Likert
dimana responden hanya perlu memilih pertanyaan antara sangat setuju sampai
dengan sangat tidak setuju. Adapun uraian kompetensi beserta kisi-kisi motivasi belajar adalah sebagai berikut.
Variabel
|
Indikator
|
Item Angket
|
Minat Belajar
|
Kesukaan
Kemauan
Keaktifan
|
-
|
D.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Beberapa teknik dalam
pengumpulan data penelitian ini dilakukan sebagai berikut :
1) Teknik Angket.
Teknik pengumpulan data
penelitian ini adalah dengan teknik angket untuk data variabel tentang
pelayanan guru BK dengan kedisiplin belajar siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan selanjutnya dikonsultasikan pada Dosen Pembimbing
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
2) Dokumentasi.
Teknik studi dokumen,
terutama untuk keperluan data tentang keadaan siswa, guru dan berbagai dokumen
sekolah yang relevan dengan keperluan pengumpulan data penelitian ini.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
3) Teknik Observasi.
Teknik ini dilakukan
untuk mengamati berbagai keadaan siswa. Langkah dalam pengumpulan data melalui
teknik observasi adalah mengamati menggunakan lembar observasi tentang semua
aktivitas siswa selama pelaksanaan penelitian yaitu saat melakukan
pembelajaran.
E.
TEKNIK ANALISIS DATA
Penelitian ini untuk
mengungkap tentang hubungan pelayanan guru Bimbingan Konseling dengan
kedisiplinan belajar siswa kelas VII SMPN 1 Pakisaji tahun pelajaran 2011/2012.
Adapun teknik analisis data korelasi product moment dengan menggunakan program
SPSS versi 15 (Santoso, 2006: 269). yaitu dengan Product Moment :
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden
BAB IV
ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
A.
ORGANISASI PENELITIAN
Jumlah personalia penelitian adalah 2 (dua orang), terdiri
dari seorang ketua peneliti dan 1 (satu orang) anggota peneliti dari sekolah
yang sama dan dalam bidang/mata pelajaran yang sama.
Nama
Peneliti : R. Ayu Novita Dewi
NIM. :130631100033
130631100007
Jenis
Kelamin : Perempuan
No.
Tlp./Hp. : 089619918952
085784945313
B.
JADWAL PENELITIAN
Jadwal
kegiatan penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil
penelitian dalam bentuk bar chart.
No.
|
Kegiatan
|
Minggu ke
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1.
|
Penyusunan Proposal
|
|||||
2.
|
Penyusunan instrumen
|
|||||
3.
|
Seminar proposal dan
instrument penelitian
|
|||||
4.
|
Pengujian vadilitas dan
rekiabilitas instrumen
|
|||||
5.
|
Penentuan sampel
|
|||||
6.
|
Penentuan data
|
|||||
7.
|
Analisis data
|
|||||
8.
|
Pembuatan draf laporan
|
|||||
9.
|
Seminar proposal
|
|||||
10.
|
Penyempurnaan Laporan
|
|||||
11.
|
Penggandaan laporan
penelitian
|
|||||
DAFTAR
PUSTAKA
http://indayanafebriani.blogspot.co.id/2011/09/perubahan-kurikulum.html