MAKALAH
PROFIL USAHA
DisusununtukmemenuhitugasmatakuliahIlmuLogika
yangdibinaolehBapak H. Dr.Nashar. MM
Kelompok :3
Karman : (18201503030081)
HabibiNur :
(18201503030060)
Henny
purwasih : (18201503030065)
Firdaussyiah : (18201503030052)
FitriatunHasanah : (18201503030058)
PROGRAM
STUDI EKONOMI SYARIAH
JURUSAN
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2016
KATA PENGANTAR
AssalamualaikumWrWb.
Bismillahirrohmanirrahim…
SegalaPujisyukurkitapanjatkankehadirat
Allah SWT.Karenaatasberkatrahmatdanhidayahnyalahsehinggakamidapatmenyelesaikanmakalahini.Persoalanmenyangkutprofilusaha.
.
Dan kami berterimakasihkepadabapakNasharSE. selakudosenmatakuliahkewirausahaan
yang telahmemberikan kami kesempatanuntukmembuatmakalahini.
Makalahiniberisiuraiansingkatprofilusaha,
khususnyausahaperdagangan yang
dapatdijadikanpeganganumumdanbahanbacaansingkatsertadapatmembukawawasanpembacanyamengenaiusahatersebut.
Strukturorganisasiinimasihterdapatbanyakkekurangan,
sehinggakritikdan saran yang
bersifatmembangundiperlukanbagipenyempurnaannya.PenulisberharapWalaudengansegalakekurangannya,
makalahinidiharapkandapatbermanfaatbagi para pembaca
untuklebihmemahamitentangprofilusaha.Wassalamualaikum..
Pamekasan, 12mei 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. LatarBelakang...................................................................................... 1
B. Rumusanmasalah.................................................................................. 2
C. Tujuanmasalah...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHAS......................................................................................
A. Profilduniausaha................................................................................... 3
B. Hak-hakwirausahawan......................................................................... 4
1. Hasratakantanggungjawab............................................................. 4
2. Lebihmenyukairisikomenenggah.................................................... 4
3. Meyakinikemampuannyauntuksukses............................................ 5
4. Hasratutukmendapatkanumpanbaliklangsung................................ 6
5. Tingkat energy yang tinggi............................................................. 6
6. Orientasi masa depan...................................................................... 6
7. Keterampilanmengorganisasi.......................................................... 6
8. Keterampilanberfikirkreatif............................................................ 7
9. Menilaiprestasilebihtinggidaripadauang......................................... 7
10. Keterampilanmengambilkeputusan................................................. 8
C. ManfaatKewirausahawaan................................................................... 8
1. Peluanguntukmenentukannasibsendiri........................................... 9
2. Peluanguntukmelakukanperubahan................................................ 9
3. Peluanguntukmencapaisepenuhnya................................................ 9
4. Peluanguntukmeraihkeuntungan yang
menakjubkkan................... 9
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 10
1. Kesimpulan.................................................................................... 10
2. Saran dankritik.............................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 11
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Memulai usaha atau mendirikan sebuah perusahaan
bukanlah hal yang mudah, tetapi bukan juga hal yang sulit.Membuka atau memulai
sebuah usaha baru memerlukan adanya rencana sebelumnya.Perencanaan usaha harus
dibuat secara tertulis walaupun sangat sederhana. Namun, sebagian wirausaha di
indonesia banyak yang tidak bersedia atau enggan menulis rencana usahanya tersebut
karena berbagai alasan. Dan melakukan suatu pengamatan secara langsung dan
peluang.
Semakin
maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak pula yang
menganggur, maka semakin dirasakan
pentingnya wirausaha. pembangunan akan lebih mantap jika ditunjang oleh
wirausaha karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan
mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan
anggaran belanja, personalia dan pengawasannya.
Oleh sebab
itu wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam
mutu wirausaha itu sendiri.Sekarang ini kita menghadapi kenyataan bahwa jumlah
wirausaha di Indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat,
sehingga persoalan pembangunan wirausaha di Indonesia merupakan persoalan
mendesak bagi suksesnya pembangunan.
Oleh
karena itu dalam makalah ini kami akan mencoba menyajikan kepada pembaca
berbagai contoh profil usaha yang kiranya dapat menjadi tambahan asupan ilmu
sehingga nantinya kami berharap ilmu itu memiliki kontribusi bagi terciptanya
usaha-usaha baru yang turut serta mensejahterakan masyarakat Indonesia.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian profil dunia usaha?
2.
Apa saja bagian-bagian profil usaha?
3. Apa
saja manfaaat dunia usaha?
4. Apasaja
peluang dari wirausahawan?
C.
Tujuan
Penulis
1.
Menjelaskan porfil dunia usaha
2.
Mengemukakan bagian-bagian profil dunia
usaha
3.
Menjelaskanmanfaat dunia usaha
4.
Memaparkanpeluang usaha
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Profil Dunia Usaha
Pengangguran
terjadi karena adanya kesenjangan antara
lapangan kerja dan tenaga kerja. Telaah data ketenagakerjaan di Indonesia
menunjukkan bahwa surplus tenaga kerja ini sudah lama menjadi masalah serius
dalam pembangunan Indonesia
Lebih dari 200
juta penduduk Indonesia yang berkembang pesat menghasilkan angkatan kerja yang
berjumlah besar dan tumbuh cepat.Karena itu sejumlah besar angkatan kerja tidak
terserap dalam ekonomi Indonesia.Kelebihana pasokan tenaga kerja dalam jumlah
besar ini menimbulkan masalah ketenagakerjaan yang serius dan besar luas.Dampak
utama adalah meledaknya sector informal dan setengah pengangguran, sehingga
intensitas dan produktivitas pekerja sangat kecil. Akibat tingkat hidup
sebagian besar penduduk masih sangat rendah, malahan sejumlah besar penduduk
masih hidup dalam kemiskinan.[1]
Masalah
pengagguran dan kemiskinan merupakan masalah yang besar yang dihadapi bangsa
Indonesia sekarang ini dan beberapa taahun ke depan. Tingkat pengangguran
meloncat dari 6,08% (2000) menjadi 9,86 persen tahun 2004, dan terus naik menjadi 10,4% (2006). Baru mulai tahun 2007 terjadi sedikit peenurunan.
Juumlah pengangguran turun dari 10,55 juta orang (9,7%) tahun 2007 menjadi 9,43
juta orang (8,5%) tahu 2008 dan menjadi(9,26%) juta orang (8,1%) tahun
2009. Demikian jumlah penduduk miskin sedikit menurun dari 37,2 juta orang (16,6) tahun 2007menjadi 35 juta orang
(15,4%) tahun 2008 dan menjadi 32,5 juta orang (14,2) dalam tahun 2009.
Disamping itu angkatan baru terus bertambah sekitar 2 juta orang setiap tahun.[2]
B. Hak-hakWirausahawan:
1.
Hasrat akan tanggung jawab.
Para wirausahawan
merasakan bertanggung jawab secara pribadi atas hasil usaha yang telah mereka
mulai.Mereka lebih suka mngendalikan sumber-sumber daya mereka untuk mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sendiri.
2.
Lebih menyukai resiko menengah.
Wirausahawan
bukanlah seorang pengambil risiko secara membabi buta, melainkan orang yang
mengambil risiko yang diperhitungkan.Penelitian atas para pendiri bisnis yang
terdaftar sebagai perusahaan yang paling pesat pertumbuhannya di majalah Inc.menunjukkan tidakadanya korelasi
antara toleransi risiko dan kewirausahaan.”
kewirausahaan
bahwa para wirausahawan adalah pengambil risiko besar tiaklah benar,”kata
peneliti dan mantan CEO Inc.500, keith McFarland. Tidak seperti penjudi, para
wirausahawan jarang berjudi. Tujuan-tujuan mereka dimata orang lain tampak
tinggi bahkan mustahil tercapai, tetapi wirausahawan melihat situasi itu dari
sudut pandang yang berbeda dan yakin bahwa tujuan mereka realistis dan dapat
diraih.mereka biasanya melihat peluang di bidang-bidang yang sesuai dengan
pengetahuan , latar belakang dan pengalamannya, yang akan meningkatkan peluang
suksesnya.
Kewirausahawan
memiliki banyak keyakinan atas kemampuannya untuk berhasil.Mereka bersifat
optimis terhadap peluang keberhasilan dengan optimisme dengan berdasarkan
kenyataan. Salah satunya penelitian dari National
Federation Of Independen Bussines (NFIB) menyatakan bahwa sepertiga dari
wirausahawan menilai peluang berhasil mencapai 100%. Tingkat optimisme yang
tinggi dapat menjelaskan bahwa banyak wirausahawan yang berhasil pernah gagal juga dalam bisnis.[3]
3.
Meyakini kemampuan untuk sukses.
Para
wirausahawan pada umumnya sangat yakin terhadap kemampuan mereka untuk
sukses.Mereka cenderung optimis terhadap peluang kesuksesan. Dalam jajak
pendapat mengenai bisnis kecil baru-baru ini,national federation of independent business (NBIF) menemukan bahwa
pemilik bisnis menilai keberhasilan perusahaan mereka secara cukup tinggi rata-rata 7,3 dalam sekala 1 (gagal sama
sekali) sampai 10 (sangat sukses). Tingat optimisme yang tingg kiranya dapat
menjelaskan mengapa kebanyakan wirausahawan yang behasil pernah gagal, sering
lebih dari sekali, sebelum akhirnya berhasil.
4.
Hasrat untuk mendapat umpan balik
langsung.
Wirausahawan
menikmati tantangan dalam menjalankan perusahaan dan mereka dan mereka ingin
mengetahui sebaik apa mereka bekerja dan terus menerus mencari umpan balik.”saya
senang menjadi wirausahawan.”kata nick Gleason, salah satu pendiri CitySoft
Inc.
5.
Tingkat energi yang tinggi.
Wirausahawan lebih energik dibandingkan orang kebanyakan .
energi ini merupakan faktor penentu mengingat luar biasanya upaya yang diperlukan
untuk mendirikan perusahaan. kerja keras dan waktu lama merupakan keharusan bukan
selingan, dan hal itu dapat meletihkan.
6. Orientasi
masa depan.
Seorang wirausahawan memiliiki idra yang kuat dalam
mencari peluang.mereka melihat kedepan dan tidak begitu mempersoalkan apa yang
dikerjakan kemarin, melainkan lebih mempersoalkan apa yang akan dikerjakan
besok tidak puas hanya dengan duduk dan bersenang-senang dalam keberhasilannya,
wirausahawan sejati tetap berfokus pada masa depa.
7. Keterampilan
mengorganisasi.
Membangun perusahaan “dari nol”ibarat mmenyusun
puzzle raksasa. Wirausahawan mengetahui
cara mengumpulkan orang-orang yang tepat
untuk menyelesikan tugas. Penggabungan orang denganpekerjaan secara
efektif memungkinkan wirausahawan untuk mengubah pandangan ke depan menjadi
kenyataan..[4]
8. Keterempalin
berfikir kreatif.
Wirausahawan harus memiliki jiwa enterpreneursipyang didukung oleh cara berfikir yang kreatif.
Pemikiran kreatif itu sendiri didukung oleh dua hal, yaitu pengarahan daya
imajinasi dan proses berfikir ilmiah. Manusia yang pesimis menganggap hidup ini
hanya dipenuhi oleh penderitaan dan tumpukan masalah yang sulut untuk diatasi. Sebaliknya,manusia yang
optimis memandang hidup ini sebagai suatu situasi yang penuh dengan kesempatan
dan kemungkinan untuk maju dan berhasil dalam hidup.[5]
9. Menilai
prestasi lebi tinggi daripada uang.
Salah
satu kesalahan konsep yang paling umum
mengenai wirausahawan adalah menghasilkan uang. Sebaliknya, prestasi tampak
sebagai motivasi utama wirausahawan; uang hanyalah cara sederhana untuk “menghitung skor” pencapai tujuan
–simbol prestasi. Seorang peneliti bisnis mengatakan “yang mendorong
wirausahawa bergerak maju adalah hal-hal
yang lebih komplek dan lebih luhur daripada sekedaruang. Kewirausahawaan lebih
mengenai menjalankan sendiri apa yang
diinginkan. Kewirausahawan menyangkut sesuatu yang tamak dn tidakk mungkin.”[6]
10.
Keterampilan mengambil keputusan.
Wirausahawan
harus pandai dan cepat mengambil keputusan.Keputusan merupakan suatu hasil
penilaian dan hasil pemilihan alternatif-alternatif. yang kita pilih jarang
merupakan pilihan antara benar dan salah.Setiap pilihan lebih cenderung
mendekati antara “hampir benar” dan “kemungkinan salah”.
Orang yang
kreatif mengambil keputusan tidak dari
fakta, tetapi bertolak dari pendapat. Tentu saja pendapat itu masih bersifat
hipotesis yang belum teruji manfaatnya dan nilainya.Hal ii tidak ada salahnya,
terlebih-lebih bagi orang yang sudah banyak pengalaman dalam bidang tertentu.
Disini jelas bahwa pengambilan keputusan
memerlukan fakta-fakta ,tetapi yang pertama atau yang lebih dulu muncul adalah
pendapat.[7]
C.
Manfaat
Kewirausahaan
Para
pemilik bisnis keci meyakini bahwa mereka bekerja lebih keras, menghasilkan
lebih banyak uang, dan mereka lebih bahagia daripada bekerja untuk orang lain
atau perusahan lain. Bahkan , penellitian yang dilakukan oleh Gallup
Organization menemukan bahwa 86 persen dari para pemilik bisnis kecil lebih
memilih memiliki perusahaan sendiri jika harus memulai dari nol.
Sebelum
mendirikan usaha bisnis apa pun, setiap calon wirausahawan harus
mempertimbangkan manfaat-manfaat dari kepemilikan bisnis kecil. Sehingga seorang wirausahawan mampu menciptakan peluang
seperti:
1.
Peluang untu
menentukan nasib sendiri
Memiliki perusahaan sendiri
memberikkan kebebasan dan peluang bagi untuk mencapai apa yang penting baginya.
Para wirausahawan ingin “mencoba memenangkan” hidup mereka, dan mereka
menggunakan bisnis mereka untuk mewujudkan keinnginan
2.
Peluang untuk
melakukan perubahan
Semakin banyak wirausahwan yang
memulai bisnis karena mereka melihat
peluang dan untuk membuat perubahan yang menurut mereka penting.
3.
Peluangg untuk
mencapai potensi sepenuhnya
Bisnis-bsnis yang dimiliki para
wirausahawan merupakan aat untuk mengungkapkan dan mengaktualisassikan
diri. Mereka mengetahui bahwa satu-saunya btasan terhadap keberhasilan mereka
adalah segalahal yang ditentukan oleh kreatifitas, antusiasme dan visi mereka
sendiri.
4.
Peluang untuk
meraih keuntungan yang menakjubkan
Walaupun uang bukan daya dorong
utama bagi kebanyakan wirausahawan, kentungan bisnis merupakan factor mutivasi
yang penting untuk mendirikan perusahaan.kebanyakan wirausahawan tidak pernah menjadi superkaya, tetapi banyak diantara mereka menjadi makmur.[8]
BAB IV
PENUTUP
1.
Kesimpula
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap
orang mempunyai kesempatan untuk membuat usaha menggunakan kemampuan dan
pengalaman yang mereka miliki.Selain dari itu, dengan melihat peluang yang ada
dan menggunakannya dengan sebaik mungkin dan disertai dengan usaha yang
maksimal. Maka akan mendapatkan hasil yang baik dengan memanfaatkan peluang, kemampuan, dan pengalaman.
2.
Saran
Semuga dengan adanya
makalah ini, sedikit menambah wawasan kita untuk mengetahui ilmu berbisnis
secara benar, kami sebagai pemakalah sangat berharap semoga dengan membaca
makalah ini kita dapat sedikit mengambil hikmahnya, meski makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Untuk itu marilah kita mulai hidup ini dengan cara
hidup menyendiri dalam artian tanpa bergantung kepada orang lain dalam dunia
bisnis sehigga mampu menciptakan
lapangan kerja sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Suryana yuyus dan bayu kartib,.kewirausahaan:pendekatan
karakteristik wirausahawan sukses,jakarta:
kencana.2011
Yunus,muh,islam dan kewirausahaan inovatif, UIN:Malang Press.2008
Zimmerer w. Thomas dan M.scarborough Norman,kewirausahaan dan
manajemen usaha kecil.jakarta:salemba Empat.2008
Hantoro sirod,kiat sukses berwirausaha.yogyakarta:adicita
karya nusa.2005
[1]
Muh.yunus, islam dan kewirausahaan inivatif (Malang:Uin, 2008),hlm.80
[2]
Yuyus suryana dan kartib bayu,kewirausahaan:pendekatan karakteristik
wirausahawan sukses,(jakarta:kencana,2011)hlm,11
[3]
Thomas w.zimmerer,kewirausahaan dn anajemen usaha kecil(jakarta:salemba
empat,2008)hlm,7
[4]A. Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktik (Bandung: Pustaka Setia, 2014),
hlm.142.
[5]
Sirot hantoro,kiat sukses berwirausaha (yogyakata:ADICITA
KARYA NUSA,2005)hlm.30
[6]
Thomas w. dll.kewirausahaan dan manajemen usaha kecil (jakarta:salemba
Empat,2008),hlm.9
[7]Ibid,hlm.32
[8]Thoma
z,Kewiraushaaan dan manajemin usaha
kecil(jakarta:salemba empat,2008)hlm,12