Monday, 31 October 2016

Pendekatan Struktural Guru


Abstrak: Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
                                                                                                                  
Kata Kunci. Pendekatan, Struktural Guru.

PENDAHULUAN  
Pendekatan pembelajaran menurut Syaiful Sagala merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional, pendekatan pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran, apakah guru akan menjelaskan suatu pengajaran dengan materi bidang studi yang sudah tersusun dalam urutan tertentu, ataukah dengan menggunakan materi yang terkait  satu dengan yang lainnya  dalam tingkatan kedalaman yang berbeda, atau bahkan merupakan materi yang terintegrasi dalam suatu kesatuan multi disiplin ilmu.[1]
Pendekatan pembelajaran ini merupakan suatu penjelas mempermudah bagi para guru memberikan pelayanan belajar dan juga mempermudah bagi siswa untuk memahami materi ajar yang disampaikan guru, dengan memelihara suasana pembelajaran yang menyenangkan.
PEMBAHASAN
Pendekatan adalah cara memulai sesuatu. Pendekatan menurut Kosadi, dkk (1979) adalah seperangakat asumsi mengenai hakikat bahasa, pengajaran dan proses belajar-mengajar bahasa. Menurut Tarigan (1989) Pendekatan adalah seperangkat korelatif yang menangani teori bahasa dan teori pemerolehan bahasa. Sedangkan menurut Djunaidi (1989) Pendekatan merupakan serangkaian asumsi yang bersifat hakikat bahasa, pengajaran bahasa dan belajar bahasa.
E. Mulyasa mengungkapkan  empat pendekatan pembelajaran yang perlu dipahami guru untuk dapat mengajar dengan baik, yaitu: [2]
1.      Pendekatan tematik
Pendekatan tematik merupakan pendekatan pembelajaran untuk mengadakan hubungan yang erat dan serasi antara berbagai aspek yang mempengaruhi siswa dalam proses belajar. Oleh karena itu pendekatan tematik sering juga disebut pendekatan terpadu.
Pendekatan tematik atau pendekatan terpadu merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menyatupadukan serangakaian pengalaman belajar, sehingga terjadi saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Pelaksanaan pendekatan tematik secara optimal perlu ditunjang oleh kondisi sekolah sebagai berikut:
1)        Guru mesti berpartisipasi dalam sebuah tim serta mempunyai tanggung jawab untuk mensukseskan tujuan tim.
2)        Guru harus mempunyai kemampuan untuk mengembangkan program pembelajaran tematis pada jadwal yang telah ditentukan.
3)        Peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pendekatan tematik  harus tersedia, baik di lingkungan  sekolah maupun berupa pinjaman dari luar sekolah.
4)        Pelaksanaan pendekatan tematik harus ada dalam struktur sekolah, sehingga guru dapat menggunakan berbagai saran sekolah yang diperlukan.[3] 
Pendekatan tematik dapat dilaksanakan oleh seorang guru, jadi semua bahan pelajaran menjadi tanggung jawabnya. Dapat pula dilaksanakan oleh beberapa orang guru secara kolektif, namun harus dilandasi kelancaran komunikasi, semangat kerja sama, dan mengadakan kordinasi yang baik di antara mereka.
Guru yang profesional tidak hanya menguasai sejumlah materi pembelajaran, namun penguasaan pendekatan dan metode  pembelajaran yang tepat dan sesuai mutlak diperlukan. Untuk itu perlu kiranya para guru mampu menggunakan pendekatan dan metode yang tepat agar pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Selain beberapa pendekatan yang telah dikemukakan di atas ada lagi pendekatan pembelajaran yaitu:[4]
2.      Pendekatan individu
Dalam sebuah ruangan kelas terdapat berbagai macam jenis kepribadian peserta didik yang berbeda-beda, hal ini mesti diperhatikan oleh seorang guru agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Perbedaan individu siswa memberikan wawasan kepada guru bahwa strategi pembelajaran harus memperhatikan perbedaan siswa pada aspek individul ini.
Pendekatan indvidual ini mempunyai arti yang sangat penting bagi kepentingan pengajaran. Pengelolaan kelas sangat memerlukan pendekatan individual ini. Dalam pemilihan metode juga seorang guru tidak bisa sembarangan dalam pendekatan individu, sehingga seorang guru dalam proses kegiatan pembelajaran harus memperhatikan individual yang dihadapinya.
3.      Pendekatan kelompok
Dalam kegiatan pembelajaran terkadang guru juga memerlukan pendekatan kelompok, pendekatan kelompok ini diperlukan sewaktu membina dan mengembangkan sikap sosial siswa. Dengan pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuh kembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap siswa. Ketika guru ingin menggunakan pendekatan kelompok, maka guru harus mempertimbangkan bahwa hal itu tidak bertentangan dengan tujuan, fasilitas, metode dan bahan yang diberikan.  Dalam pengelolaan kelas terutama berhubungan dengan penempatan siswa pendekatan kelompok sangat diperlukan. Perbedaan individual siswa dijadikan sebagai pijakan dalam melakukan pendekatan kelompok.
4.      Pendekatan Struktural
Pendekatan Struktural merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran bahasa yang dilandasi oleh asumsi yang menganggap bahasa sebagai kaidah. Atas dasar anggapan tersebut timbul pemikiran bahwa pembelajaran bahasa harus mengutamakan penguasaan kaidah-kaidah bahasa atau tata bahasa. Oleh sebab itu, pembelajaran bahasa perlu dititik beratkan pada pengetahuan tentang struktur bahasa yang tercakup dalam fonologi, mofologi, dan sintaksis. Dalam hal ini pengetahuan tentang pola-pola kalimat, pola kata, dan suku kata menjadi sangat penting. Dengan struktural, siswa akan menjadi cermat dalam menyusun kalimat, karena mereka memahami kaidah-kaidahnya.


KESIMPULAN                                                     
Dengan demikian dapat disimpulkan pendekatan guru adalah proses, cara atau perbuatan mendekati yang dilakukan seorang guru kepada peserta didik untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, dalam mengajar, guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana, pandangan guru terhadap siswa akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai siswa, hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran.


DAFTAR PUSTAKA
      
Mulyasa E. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008)
Bahri Syaiful, Djamarah dan Aswan Zain.  Strategi Belajar Mengajar,  (Jakarta: Rineka Cipta, 2006
Sagala  Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran,(Bandung: Alfabeta, 2009)



[1] Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 68.
[2] E. Mulyasa. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 96-106.


[4] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain.  Strategi Belajar Mengajar,  (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 54-69.