Thursday 1 December 2016

Makalah DEFINISI, TUJUAN, PERANAN, dan SEJARAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN


Makalah
DEFINISI, TUJUAN, PERANAN, dan SEJARAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Disusun untuk memenuhi tugas makalah Manajemen Pendidikan Islam
 Ibu Heni Listiana M.Pd.I









Disusun Oleh:

Imam Hanafi


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puja dan puji hanyalah milik Allah SWT. Shalawat serta salam senantiasa tercurah bagi Nabi Muhammad SAW, utusan dan hamba-Nya. Hanya berkat Allah SWT, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Administrasi Pendidikan” yang membahas tentang definisi, sejarah, tujuan, dan peran administrasi pendidikan ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan makalah ini, khususnya Ibu Heni Listiana M.Pd.I yang telah secara ikhlas dan sabar memberikan saran serta masukan kepada kami selama proses penyusunan makalah.
Dalam penyelesaian makalah ini, Alhamdulillah kami tidak menemui kesulitan berarti, walaupun kami merasa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik serta saran positif yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami dapat belajar dari kesalahan dan semoga dalam penyusunan makalah-makalah selanjutnya kami dapat lakukan dengan lebih baik lagi. Amien.
Wassalamualaikum Wr. Wb.






Pamekasan, 13 September  2015



Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... .. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. . iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. ....
A.    Latar Belakang............................................................................. .. 1
B.     Rumusan Masalah........................................................................ .. 1
C.    Tujuan.........................................................................................   .. 1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
A.    Pengertian Administrasi Pendidikan .......................................... .. 2
B.     Tujuan Administrasi Pendidikan ................................................ .. 5
C.    Peran Administrasi Pendidikan .................................................. .. 5
D.    Sejarah Administrasi Pendidikan ............................................... .. 8
BAB IV PENUTUP.......................................................................................
A.    Kesimpulan.................................................................................... 10
B.     Saran.............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... . iv


DAFTAR PUSTAKA

H.M. daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta,rineka cipta,2010) . Hal. 179
Kencana Syafiie, Inu. Ilmu Administrasi Publik.( Jakarta: Rineka Cipta: 2006)
Ngalim purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta:Remaja Rosdakarya: 2009). Hlm.3
Nawawi,  Hadari.  Administrasi  Pendidikan,  (Jakarta:  Gunung Agung: 2009)
Kencana Syafiie, Inu. Ilmu Administrasi Publik.( Jakarta: Rineka Cipta: 2006)




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ilmu pengetahuan administrasi merupakan suatu fenomena masyarakat yang baru karena timbul sebagai suatu cabang ilmu sosial, sekalipun administrasi sebagai ilmu pengetahuan yang baru berkembang dengan membawa prinsip-prinsip yang universal. Keberhasilan pengelolaan pendidikan sangat didasarkan kepada bagaimana mengelola program pendidikan itu sendiri. Peranan administrasi pendidikan menurut penulis merupakan sebagai proses bagaimana suatu tujuan pendidikan itu akan tercapai. Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah.
Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian atau keteraturan dalam pembukuan dan administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu. Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Administrasi Pendidikan ?
2.      Apa tujuan Administrasi Pendidikan ?
3.      Apa peranan Administrasi Pendidikan ?
4.      Bagaimana sejarah Administrasi Pendidikan ?

C.    Tujuan
1.      Untuk mendeskripsikan pengertian Administrasi Pendidikan;
2.      Untuk mendeskripsikan tujuan Administrasi Pendidikan; dan
3.      Untuk mendeskripsikan peranan Administrasi Pendidikan.
4.      Untuk mendeskripsikan sejarah Administrasi Pendidikan;


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Administrasi Pendidikan
Kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri dari atas kata ad dan ministrate, kata ad mempunyai arti “Ke” atau “Kepada”, dan ministrate yang berarti melayani, membantu atau mengarahkan, jadi kata “ Administrasi dapat diartikan  sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan pendidikan adalah suatu usaha sadar atau suatu aktivitas untuk mengembankan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup dengan kata lain tidak hanya berlangsung dalam kelas tetapi juga diluar kelas, pendidikan bukan bersifat formal saja tetapi mencakup pula non formal. Menurut M. Ngalim Purwanto mengatakan  bahwa Administrasi Pendidikan itu adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personal, spritual, atau material yang bersangkut paut dengan mencapai tujuan pendidikan.[1]
            Beberapa para ahli mengemukakan pengertian Administrasi Pendidikan :
1. Menurut  Atmasudirdjo  (1986),  administrasi  lebih  popular dibandingkan  dengan manajemen  dikalangan  bangsa-bangsa  Eropa Barat  Kontinental,  terutama  di  Nederland,  Jerman,  Perancis  dan Italia.  Di  zaman  Romawi  istilah  “administration”  mencangkup administrare (tata usaha) dan administro (leader ship manajemen).
2. William H.  Newman  dan  M.E.Dimock.  Newman  (1963)  sama  sekali tidak membedakan  antara  administrasi   dan  manajemen.  Bahkan mempersamakan  keduanya.  Hal  ini,  terlihat  pada  buku  yang ditulisnya  yang  berjudul  “Administrative  Action”. Namun  isi  bukutersebut ialah “The Techniques of organization and Management”.
3. Dimock dan Koenig (1960)  tidak membedakan antara administrasi dan  manajemen.  Hal  ini  ditunjukkan  dengan  definisi  administrasi yang  dikemukakannya,  yakni: “administration  (or  management)  is  a planned  approach  to  the  solving  of  all  kind  of  problems  in  almost every individual or group activity both public  or private” (administrasi atau  manajemen)  adalah  suatu  pendekatan  yang  terencana terhadap  pemecahan  semua  macam  masalah  yang  kebanyakan terdapat  pada  setiap  individu  atau  kelompok  baik  negara  maupun swasta).
4. Dalton E Mc.  Farland dalam bukunya “Management,  Principles  and Practices” membedakan  arti  administrasi  dan  manajemen,   namun yang satu merupakan  bagian dari  yang lainnya dengan menegaskan sebagai  berikut “administration refers to the determination of  mayor aims and policies,  were as management  refers to the carrying out  of operations  designed  to  accomplish  the  aim  and  eectuate policies” yang  artinya  administrasi  ditujukan  terhadap  penetuan tujuan  pokok  dan  kebijaksanaannya,  sedangkan  manajemen ditujukan  terhadap  pelaksanaan  kegiatan  dengan  maksud menyelesaikan/mencapai  tujuan  dan  pelaksanaan  kebijaksanaan (Handayaningrat, 1982).
5. Ordway Tead melihat administrasi  sebagai  sesuatu yang terdiri  atas organisasi  dan manajemen.  Ia menegaskan bahwa “administration is the process and agency which responsible for the determination of the aims  for  which  an  organization  and  its  management  are  to  strive …etc”(Administrasi  adalah  suatu  proses  dan  badan  yang bertanggungjawab  terhadap  penentuan  tujuan,  dimana  organisasi dan manajemen digariskan dan sebagainya)(Handayaningrat, 1982).
6. Albert Lepawsky (1960) mempunyai  pandangan yang sama di  atas dengan mengatakan“administrasi  use  in  the  broad  sense  to  include organization and management. Management is the force which leads, and  dirtects  an  organization  in  the  accomplishment  of  apredetermined object(administrasi digunakan dalam arti luas meliputi organisasi  dan  manajemen.  Manajemen  adalah  kemampuan memimpin  memberi  petunjuk  dan  membimbing  suatu  organisasi dalam mencapai suatu tujuan yang ditentukan terlebih dahulu).
7. S.P.  Siagian (1977)  dalam  bukunya  yang  berjudul  “Filsafat Administrasi”  mengemukakan  bahwa  “manajemen  merupakan  inti dari  administrasi  karena  manajemen  merupakan  alat  pelaksana utama  dari  administrasi”  Selanjutnya  beliau  menegaskan  bahwa antara  administrasi  dan  manajemen  tidak  dapat  dipisah-pisahkan, hanya  kegiatan-kegiatannya  yang dapat  dibedakan.  Dilihat  dari  segi fungsional   administrasi  mempunyai  dua  fungsi  utama,  yakni:  (1) menentukan  tujuan  menyeluruh  yang  hendak  dicapai  (organization goal),  (2)  menentukan  kebijaksanaan  umum yang  mengikat  seluruh organisasi  (general  and  overall  policies).  Sedang  manajemen  padahakekatnya  berfungsi  untuk  melakukan  semua  kegiatan-kegiatan yang  perlu  dilaksanakan  dalam  rangka  pencapaian  tujuan  dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat administrasi.  Dalam  hubungan  ini,  manajemen  boleh  saja menentukan  tujuan  tetapi  sifatnya  departemental  atau  sektoral. Demikian pula kebiksanaan yang ditentukan pada tingkat manajemen bersifat  khusus  atau  pelaksanaan.  Dari  pandangan  ini,  beliau menegaskan bahwa administrasi  lebih luas dari  manajemen,  bahkan manajemen itu merupakan aspek dari administrasi.
8. Arifin  Abdulrachman (1969)  mengatakan  dalam  bukunya  yang berjudul “Leadership”,  setiap  administrasi  atau  penyelenggaraan kegiatan-kegiatan  itu  mempunyai  tiga  aspek  yang  dapat  dibedakan satu-sama lain,  yakni:  (1)  aspek  formulasi  kebijaksanaan,  (2)  aspek manajemen,  dan  (3)  aspek  pelaksanaan  (operation).  Selanjutnya dijelaskan  beliau  ketiga  aspek  tersebut  seperti  ini  .  “formulasi kebijaksanaan  administrasi   (administrative  policy)  dibuat  oleh pimpinan  dari  badan  administrasi  (negara,swasta)  dan  membuat ketentuan-ketentuan  mengenai  sasaran-sasaran  dan  tujuan-tujuan pokok  yang  hendak  dicapai  serta  cara-cara  penyelenggaraan kegiatan  untuk  mencapai  sasaran  dan  tujuan-tujuan  pokok  yang telah  ditentukan  itu.  Manajemen  adalah  kegiatan-kegiatan  untuk mencapai  sasaran-sasaran  dan  tujuan  pokok  yang  telah  ditentukan itu dengan menggunakan orang-orang pelaksana.  Kegiatan-kegiatan manajemen   dan  sistematika  penggolongannya  banyak  macam ragamnya.  Misalnya  menurut  beliau  sendiri  ada  lima,  yaitu:  (1) perencanaan,  (2)  pengorganisasian,  (3)  Penempatan  ,  (4) penggerakan,  dan  (5)  pengawasan. Sedangkan  kegiatan  operation adalah  kegiatan  yang  benar-benar  melaksanakan  apa  yang  telah direncanakan  oleh  manajemen.  Kegiatan-kegiatan  ini  memadukan tenaga kerja (skill),  bahan-bahan informasi,  alat  kerja,  uang,  tempat kerja,  dan  waktu  sehingga  akhirnya  mempunyai  produk  yang dinamakan  hasil  kerja  (barang  dan  jasa).  Kaarena  fungsinya memadukan  unsur-unsur  kerja,  maka  operation  mempersoalkan proses  kerja,  metode  kerja,  teknik  kerja  atau  carakerja.  Dari pandangan  ini  ,  Arifin  Abdulrachman  berpendapat  bahwa  dalam setiap  administrasi  selalu  ada  manajemennya.  Bahkan  manajemen adalah  inti  dari  administrasi.  Seperti  pandangan  Siagian,  Arifin Abdulrachman  juga  berpendapat  bahwa  administrasi  itu  lebih  luas volume kegiatannya dari  manajemen,  Karena tidak hanya mencakup kegiatan  manajemen,  akan  tetapi  mencakup  juga  kegiatan-kegiatan pembuatan kebijaksanaan administrasi dan kegiatan operation.

B.     Tujuan Administrasi Pendidikan
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain Administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan di usahakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Oleh karena itu, semakin baik administrasi pendidikan ini, semakin yakin pula bahwa tujuan pendidikan itu akan tercapai dengan baik.
Sirgiovanni dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu :
a)      Efektivitas produksi,
b)      Efesiensi,
c)      Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes),
d)     Kepuasan kerja.
Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh : sekolah memiliki fungsi untuk mencapai efektivitas produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam penyampaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefesien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga semaksimal mungkin, tetapi memberi hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya (adaptivenes) dengan lingkungan sekolahnya yang baru. Selanjutnya, lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan yang memberi kepuasan kerja kepada mereka. Secara khusus administrasi disekolah, adalah untuk mempersiapkan situasi disekolah agar pendidikan dan pengajarannya berlangsung dengan baik sehingga dapat di rumuskan bahwa tujuan administrasi pendidikan di sekolah. [2]

C.    Peranan Administrasi Pendidikan[3]
Administrasi  pendidikan  meliputi  kegiatan-kegiatan  yang berhubungan  dengan  pengelolaan  pendidikan.  Sedangkan administrasi  sekolah  kegiatan-kegiatannya  terbatas  pada pelaksanaan  pengelolaan  pendidikan  di  sekolah  sehingga  kita mengenal  adanya  administrasi  Sekolah  Dasar,  Lanjutan,  Perguruan Tinggi  dan sebagainya,  diantaranya  kepemimpinan  Kepala  Sekolah, Supervisi  dan  sebagainya.  Didalam administrasi  terdapat  beberapa unsur  pokok,  diantaranya  adanya  sekelompok  manusia  sedikitnya dua  orang,  adanya  tujuan  yang  hendak  di  capai  bersama,  adanya tugas  atau  fungsi  yang  harus  dilaksanakan,  dan  adanya perlengkapan dan peralatan. Administrasi  pendidikan  adalah  proses  keseluruhan  kegiatan bersama  dalam  bidang  pendidikan  yang  meliputi perencanaan, pengorganisasian,  pengarahan,  pelaporan,  pengkoordinasian, pengawasan  dan  pembiayaan,  dengan  menggunakan  atau memanfaatkan  fasilitas  yang  tersedia,  baik  personil,  materiil, maupun  spirituil  untuk  mencapai  tujuan  pendidikan  secara  efektif dan  efisien.  Jadi,  dengan  lebih  memperhatikan  aspek  administrasi pendidikan, maka diharapkan tujuan pendidikan atau target program pendidikan  dapat  tercapai  secara  efektif  dan  efisien.  Administrasi pendidikan yang juga sering disebut dengan manajemen pendidikan yang  sangat  diperlukan  untuk  menjamin  supaya  seluruh  kegiatan pendidikan  dapat  terlaksana  dengan  optimal.  Administrasi pendidikan  memiliki  peran  sebagai  perencanaan  (Planning), pengorganisasian  (Organizing),  pengoordinasian  (Coordinating), komunikasi,  supervisi,  kepegawaian  (Stang),  pembiayaan (Budgeting), penilaian (Evaluating). Dalam administrasi  pendidikan  terkandung  unsur-unsur,  yaitu tujuan yang akan dicapai,  adanya proses kegiatan bersama, adanya pemanfaatan  sumber  daya,  adanya  kegiatan  perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan terhadap sumber daya yang  ada.  Dengan  melihat  kepada  unsur-unsur  pokok  dalam administrasi  seperti  telah  di  kemukakan  terdahulu,  jelas  bahwa bidang-bidang yang tercakup di dalam proses kegiatan administrasi pendidikan  itu  luas.  Secara  terperinci  bidang  administrasi pendidikan adalah sebagai berikut:[4]

1.      Administrasi tata laksana sekolah, meliputi:
·         Organisasi dan struktur pegawai tata usaha.
·          Organisasi  dan  anggaran  belanja  keuangan  sekolah,masalah  kepegawaian,  masalah  perlengkapan  dan perbekalan, keuangan dan pembukuan.
·          Korespondensi atau surat-menyurat,
·          Laporan-laporan bulanan, kuartalan, dan tahunan) masalah pemangkatan,  pemindahan,  penempatan,  dan pemberhentian pegawai,
·         Pengisian buku pokok, klapper, raport, dan sebagainya.

2.       Administrasi Murid, meliputi:
·         Organisasi dan perkumpulan murid
·         Masalah kesehatan dan kesejahteraan murid
·         Penilaian dan pengukuran kemajuan murid
·         Bimbingan dan penyuluhan bagi murid

3. Supervisi pengajaran, meliputi:
·         Usaha membangkitkan semangat guru dan pegawai
·         Usaha  mengembangkan,  mencari  dan  menggunakan metode pengajaran yang baru
·         Usaha  mengembangakan  kerja  sama  antara  guru, murid,dan pegawai
·         Mengusahakan cara-cara menilai hasil pendidikan
·         Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru

4. Pelaksanaan dan Pembinaan Kurikulum, meliputi:
·         Mempedomani  dan  merealisasikan  apa  yang  tercantum dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan
·         Menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum
·          Kurikulum bukanlah sesuatu yang harus di ikuti begitu saja tanpa perubahan

5. Pendidikan dan perencanaan bangunan sekolah, meliputi:[5]
·         Cara  memilih  letak  dan  menentukan  luas  tanah  yang  di butuhkan
·         Mengusahakan,  merencanakan  dan  menggunakan  biaya pendirian sekolah
·         Menentukan jumlah ruang dan luasnya
·          Cara-cara penggunaan gedung dan fasilitas sekolah
·         Alat-alat perlengkapan
·          Kondisi masyarakat sekitar sekolah 

Administrasi  dalam pendidikan yang tertib  dan teratur,  sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan pendidikan bagi  kepala  sekolah  dan  guru.  Peningkatan  kemampuan  tersebut akan berakibat positif, yaitu makin meningkatnya efisiensi, mutu dan perluasan  pada  kinerja  di  dunia  pendidikan  tersebut.  Untukmemperlancar  kegiatan  di  atas  agar  lebih  efektif  dan  efisien  perlu ]informasi  yang  memadai.  Sistem  informasi  di  dunia  pendidikan  ini menyangkut  dua  hal  pokok  yaitu  kegiatan  pencatatan  data (recording system) dan pelaporan (reporting system). Administrasi  suatu  lembaga  pendidikan  merupakan  suatu sumber utama manajemen dalam mengatur proses belajar mengajar dengan  tertib  sehingga  tercapainya  suatu  tujuan  terpenting  pada lembaga  pendidikan tersebut.  Yang  sangat  diperlukan  oleh  para pelaku  pendidikan  untuk  melakukan  tugas  dan  profesinya.  Kepala Sekolah  dan  guru  disekolah  sangat  memerlukan  data-data  tentang siswa, kurikulum, sarana dan sebagainya untuk pengelolaan sekolah sehari-hari.  Pengawas  pendidikan  di  semua  tingkat  memerlukan data-data  tersebut  sebagai  bahan  sarana  supervisi.  Untuk  tingkat yang lebih tinggi misalnya Dinas Pendidikan mulai tingkat kecamatan sampai propinsi memerlukan data untuk pelaporan yang lebih tinggi,untuk  melakukan  pembinaan,  serta  untuk  menyusun  rencana  atau program pendidikan  pada  masa  mendatang.  Di  tingkat  pusat  data pendidikan  diperlukan  untuk  perencanaan  yang  lebih  makro, melakukan  pembinaan,  pengawasan,  penilaian,  dan  keperluan administrasi lainnya. [6]

D.    Sejarah Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan dalam sejarahnya cukup panjang dimulai dengan diberikannya Educational Administration Course yang hanya di berikan pada tingkat Sarjana pada PTPG Departement Ilmu Pendidikan di tahun 1954. Saat PTPG bergabung dengan UNPAD dan menjadi FKIP/A, Educational Administration Course mendapat kemajuan pesat berkat kegigihan Prof. Suganda dan Oteng Sutisna, M.Sc yang dibantu Prof.Dr.Murray Thomas sebagai tenaga ahli dari Sunny Team.
Sebagai sebuah jurusan, administrasi pendidikan mulai di tahun 1964 dengan nama jurusan administrasi dan supervisi yang disingkat dengan ADSUP dalam lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Bandung. Kelahiran ADSUP dipicu atas munculnya tuntutan terhadap kebutuhan akan tenaga ahli di bidang manajemen dan administrasi pendidikan serta tuntutan kebutuhan guru bagi SPG/SGO. Sejak saat itu diadakan penjurusan yang menyeluruh (dari tingkat satu sampai lima) dan jurusan ADSUP IKIP bandung ini dibuka secara resmi melalui Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Republik Indonesia, No.128/194 tertanggal 19 0ctober 1964. Beberapa tokoh lain yang ikut membina sub disiplin Ilmu Administrasi dan Supervisi ini adalah Oteng Sutisna, M.Sc; R. Iyeng Wiraputra, M.Sc; Drs. Udi Turmudi Saputra dan Drs.M.I Sulaeman.
Titik balik penyadar akan eksistensi ilmu administrasi pendidikan sebagai body of knownledge, dimulai saat rapat dosen dibulan Juni 1998 yang menyepakati perubahan nama Administrasi Supervisi (ADSUP) menjadi Administrasi Pendidikan. Nama jurusan tersebut digunakan sampai saat ini di tengah-tengah tuntutan sebagian orang yang menginginkan perubahan menjadi Manejemen Pendidikan”.[7]















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Administrasi Pendidikan itu adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personal, spritual, atau material yang bersangkut paut dengan mencapai tujuan pendidikan. Administrasi  pendidikan  adalah  proses  keseluruhan  kegiatan bersama  dalam  bidang  pendidikan  yang  meliputi perencanaan, pengorganisasian,  pengarahan,  pelaporan,  pengkoordinasian, pengawasan  dan  pembiayaan,  dengan  menggunakan  atau memanfaatkan  fasilitas  yang  tersedia,  baik  personil,  materiil, maupun  spiritual  untuk  mencapai  tujuan  pendidikan  secara  efektif dan  efisien.
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain Administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan di usahakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Sirgiovanni dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu :
e)      Efektivitas produksi,
f)       Efesiensi,
g)      Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes),
h)      Kepuasan kerja.

Administrasi pendidikan  memiliki  peran  sebagai  perencanaan  (Planning), pengorganisasian  (Organizing),  pengoordinasian  (Coordinating), komunikasi,  supervisi,  kepegawaian  (Stang),  pembiayaan (Budgeting), penilaian (Evaluating). Dalam administrasi  pendidikan  terkandung  unsur-unsur,  yaitu tujuan yang akan dicapai,  adanya proses kegiatan bersama, adanya pemanfaatan  sumber  daya,  adanya  kegiatan  perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan terhadap sumber daya yang  ada. 



B.      Saran
 Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Maka  penulis  sangat  mengharapkan  kritik  dan  saran  yang  bersifat membangun  demi  penyempurnaan  makalah  ini.  Semoga  makalah  ini bermanfaat untuk kita semua, amin.






[1] Ngalim purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta:Remaja Rosdakarya:2009). Hlm.3
[2] Kencana Syafiie, Inu. Ilmu Administrasi Publik.( Jakarta: Rineka Cipta: 2006)
[3] Nawawi,  Hadari.  Administrasi  Pendidikan,  (Jakarta:  Gunung Agung: 2009)
[4] Ngalim purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta:Remaja Rosdakarya:2009).
[5] Ibid
[6] H.M. daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta,rineka cipta,2010) . Hal. 179
[7] http://blogspot.co.id/2012/07/sejarah -administrasi-pendidikan/




Makalah
DEFINISI, TUJUAN, PERANAN, dan SEJARAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Disusun untuk memenuhi tugas makalah Manajemen Pendidikan Islam
 Ibu Heni Listiana M.Pd.I









Disusun Oleh:

Imam Hanafi


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puja dan puji hanyalah milik Allah SWT. Shalawat serta salam senantiasa tercurah bagi Nabi Muhammad SAW, utusan dan hamba-Nya. Hanya berkat Allah SWT, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Administrasi Pendidikan” yang membahas tentang definisi, sejarah, tujuan, dan peran administrasi pendidikan ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan makalah ini, khususnya Ibu Heni Listiana M.Pd.I yang telah secara ikhlas dan sabar memberikan saran serta masukan kepada kami selama proses penyusunan makalah.
Dalam penyelesaian makalah ini, Alhamdulillah kami tidak menemui kesulitan berarti, walaupun kami merasa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik serta saran positif yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami dapat belajar dari kesalahan dan semoga dalam penyusunan makalah-makalah selanjutnya kami dapat lakukan dengan lebih baik lagi. Amien.
Wassalamualaikum Wr. Wb.






Pamekasan, 13 September  2015



Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... .. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. . iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. ....
A.    Latar Belakang............................................................................. .. 1
B.     Rumusan Masalah........................................................................ .. 1
C.    Tujuan.........................................................................................   .. 1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
A.    Pengertian Administrasi Pendidikan .......................................... .. 2
B.     Tujuan Administrasi Pendidikan ................................................ .. 5
C.    Peran Administrasi Pendidikan .................................................. .. 5
D.    Sejarah Administrasi Pendidikan ............................................... .. 8
BAB IV PENUTUP.......................................................................................
A.    Kesimpulan.................................................................................... 10
B.     Saran.............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... . iv


DAFTAR PUSTAKA

H.M. daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta,rineka cipta,2010) . Hal. 179
Kencana Syafiie, Inu. Ilmu Administrasi Publik.( Jakarta: Rineka Cipta: 2006)
Ngalim purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta:Remaja Rosdakarya: 2009). Hlm.3
Nawawi,  Hadari.  Administrasi  Pendidikan,  (Jakarta:  Gunung Agung: 2009)
Kencana Syafiie, Inu. Ilmu Administrasi Publik.( Jakarta: Rineka Cipta: 2006)




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ilmu pengetahuan administrasi merupakan suatu fenomena masyarakat yang baru karena timbul sebagai suatu cabang ilmu sosial, sekalipun administrasi sebagai ilmu pengetahuan yang baru berkembang dengan membawa prinsip-prinsip yang universal. Keberhasilan pengelolaan pendidikan sangat didasarkan kepada bagaimana mengelola program pendidikan itu sendiri. Peranan administrasi pendidikan menurut penulis merupakan sebagai proses bagaimana suatu tujuan pendidikan itu akan tercapai. Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah.
Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian atau keteraturan dalam pembukuan dan administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu. Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Administrasi Pendidikan ?
2.      Apa tujuan Administrasi Pendidikan ?
3.      Apa peranan Administrasi Pendidikan ?
4.      Bagaimana sejarah Administrasi Pendidikan ?

C.    Tujuan
1.      Untuk mendeskripsikan pengertian Administrasi Pendidikan;
2.      Untuk mendeskripsikan tujuan Administrasi Pendidikan; dan
3.      Untuk mendeskripsikan peranan Administrasi Pendidikan.
4.      Untuk mendeskripsikan sejarah Administrasi Pendidikan;


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Administrasi Pendidikan
Kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri dari atas kata ad dan ministrate, kata ad mempunyai arti “Ke” atau “Kepada”, dan ministrate yang berarti melayani, membantu atau mengarahkan, jadi kata “ Administrasi dapat diartikan  sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan pendidikan adalah suatu usaha sadar atau suatu aktivitas untuk mengembankan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup dengan kata lain tidak hanya berlangsung dalam kelas tetapi juga diluar kelas, pendidikan bukan bersifat formal saja tetapi mencakup pula non formal. Menurut M. Ngalim Purwanto mengatakan  bahwa Administrasi Pendidikan itu adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personal, spritual, atau material yang bersangkut paut dengan mencapai tujuan pendidikan.[1]
            Beberapa para ahli mengemukakan pengertian Administrasi Pendidikan :
1. Menurut  Atmasudirdjo  (1986),  administrasi  lebih  popular dibandingkan  dengan manajemen  dikalangan  bangsa-bangsa  Eropa Barat  Kontinental,  terutama  di  Nederland,  Jerman,  Perancis  dan Italia.  Di  zaman  Romawi  istilah  “administration”  mencangkup administrare (tata usaha) dan administro (leader ship manajemen).
2. William H.  Newman  dan  M.E.Dimock.  Newman  (1963)  sama  sekali tidak membedakan  antara  administrasi   dan  manajemen.  Bahkan mempersamakan  keduanya.  Hal  ini,  terlihat  pada  buku  yang ditulisnya  yang  berjudul  “Administrative  Action”. Namun  isi  bukutersebut ialah “The Techniques of organization and Management”.
3. Dimock dan Koenig (1960)  tidak membedakan antara administrasi dan  manajemen.  Hal  ini  ditunjukkan  dengan  definisi  administrasi yang  dikemukakannya,  yakni: “administration  (or  management)  is  a planned  approach  to  the  solving  of  all  kind  of  problems  in  almost every individual or group activity both public  or private” (administrasi atau  manajemen)  adalah  suatu  pendekatan  yang  terencana terhadap  pemecahan  semua  macam  masalah  yang  kebanyakan terdapat  pada  setiap  individu  atau  kelompok  baik  negara  maupun swasta).
4. Dalton E Mc.  Farland dalam bukunya “Management,  Principles  and Practices” membedakan  arti  administrasi  dan  manajemen,   namun yang satu merupakan  bagian dari  yang lainnya dengan menegaskan sebagai  berikut “administration refers to the determination of  mayor aims and policies,  were as management  refers to the carrying out  of operations  designed  to  accomplish  the  aim  and  eectuate policies” yang  artinya  administrasi  ditujukan  terhadap  penetuan tujuan  pokok  dan  kebijaksanaannya,  sedangkan  manajemen ditujukan  terhadap  pelaksanaan  kegiatan  dengan  maksud menyelesaikan/mencapai  tujuan  dan  pelaksanaan  kebijaksanaan (Handayaningrat, 1982).
5. Ordway Tead melihat administrasi  sebagai  sesuatu yang terdiri  atas organisasi  dan manajemen.  Ia menegaskan bahwa “administration is the process and agency which responsible for the determination of the aims  for  which  an  organization  and  its  management  are  to  strive …etc”(Administrasi  adalah  suatu  proses  dan  badan  yang bertanggungjawab  terhadap  penentuan  tujuan,  dimana  organisasi dan manajemen digariskan dan sebagainya)(Handayaningrat, 1982).
6. Albert Lepawsky (1960) mempunyai  pandangan yang sama di  atas dengan mengatakan“administrasi  use  in  the  broad  sense  to  include organization and management. Management is the force which leads, and  dirtects  an  organization  in  the  accomplishment  of  apredetermined object(administrasi digunakan dalam arti luas meliputi organisasi  dan  manajemen.  Manajemen  adalah  kemampuan memimpin  memberi  petunjuk  dan  membimbing  suatu  organisasi dalam mencapai suatu tujuan yang ditentukan terlebih dahulu).
7. S.P.  Siagian (1977)  dalam  bukunya  yang  berjudul  “Filsafat Administrasi”  mengemukakan  bahwa  “manajemen  merupakan  inti dari  administrasi  karena  manajemen  merupakan  alat  pelaksana utama  dari  administrasi”  Selanjutnya  beliau  menegaskan  bahwa antara  administrasi  dan  manajemen  tidak  dapat  dipisah-pisahkan, hanya  kegiatan-kegiatannya  yang dapat  dibedakan.  Dilihat  dari  segi fungsional   administrasi  mempunyai  dua  fungsi  utama,  yakni:  (1) menentukan  tujuan  menyeluruh  yang  hendak  dicapai  (organization goal),  (2)  menentukan  kebijaksanaan  umum yang  mengikat  seluruh organisasi  (general  and  overall  policies).  Sedang  manajemen  padahakekatnya  berfungsi  untuk  melakukan  semua  kegiatan-kegiatan yang  perlu  dilaksanakan  dalam  rangka  pencapaian  tujuan  dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat administrasi.  Dalam  hubungan  ini,  manajemen  boleh  saja menentukan  tujuan  tetapi  sifatnya  departemental  atau  sektoral. Demikian pula kebiksanaan yang ditentukan pada tingkat manajemen bersifat  khusus  atau  pelaksanaan.  Dari  pandangan  ini,  beliau menegaskan bahwa administrasi  lebih luas dari  manajemen,  bahkan manajemen itu merupakan aspek dari administrasi.
8. Arifin  Abdulrachman (1969)  mengatakan  dalam  bukunya  yang berjudul “Leadership”,  setiap  administrasi  atau  penyelenggaraan kegiatan-kegiatan  itu  mempunyai  tiga  aspek  yang  dapat  dibedakan satu-sama lain,  yakni:  (1)  aspek  formulasi  kebijaksanaan,  (2)  aspek manajemen,  dan  (3)  aspek  pelaksanaan  (operation).  Selanjutnya dijelaskan  beliau  ketiga  aspek  tersebut  seperti  ini  .  “formulasi kebijaksanaan  administrasi   (administrative  policy)  dibuat  oleh pimpinan  dari  badan  administrasi  (negara,swasta)  dan  membuat ketentuan-ketentuan  mengenai  sasaran-sasaran  dan  tujuan-tujuan pokok  yang  hendak  dicapai  serta  cara-cara  penyelenggaraan kegiatan  untuk  mencapai  sasaran  dan  tujuan-tujuan  pokok  yang telah  ditentukan  itu.  Manajemen  adalah  kegiatan-kegiatan  untuk mencapai  sasaran-sasaran  dan  tujuan  pokok  yang  telah  ditentukan itu dengan menggunakan orang-orang pelaksana.  Kegiatan-kegiatan manajemen   dan  sistematika  penggolongannya  banyak  macam ragamnya.  Misalnya  menurut  beliau  sendiri  ada  lima,  yaitu:  (1) perencanaan,  (2)  pengorganisasian,  (3)  Penempatan  ,  (4) penggerakan,  dan  (5)  pengawasan. Sedangkan  kegiatan  operation adalah  kegiatan  yang  benar-benar  melaksanakan  apa  yang  telah direncanakan  oleh  manajemen.  Kegiatan-kegiatan  ini  memadukan tenaga kerja (skill),  bahan-bahan informasi,  alat  kerja,  uang,  tempat kerja,  dan  waktu  sehingga  akhirnya  mempunyai  produk  yang dinamakan  hasil  kerja  (barang  dan  jasa).  Kaarena  fungsinya memadukan  unsur-unsur  kerja,  maka  operation  mempersoalkan proses  kerja,  metode  kerja,  teknik  kerja  atau  carakerja.  Dari pandangan  ini  ,  Arifin  Abdulrachman  berpendapat  bahwa  dalam setiap  administrasi  selalu  ada  manajemennya.  Bahkan  manajemen adalah  inti  dari  administrasi.  Seperti  pandangan  Siagian,  Arifin Abdulrachman  juga  berpendapat  bahwa  administrasi  itu  lebih  luas volume kegiatannya dari  manajemen,  Karena tidak hanya mencakup kegiatan  manajemen,  akan  tetapi  mencakup  juga  kegiatan-kegiatan pembuatan kebijaksanaan administrasi dan kegiatan operation.

B.     Tujuan Administrasi Pendidikan
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain Administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan di usahakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Oleh karena itu, semakin baik administrasi pendidikan ini, semakin yakin pula bahwa tujuan pendidikan itu akan tercapai dengan baik.
Sirgiovanni dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu :
a)      Efektivitas produksi,
b)      Efesiensi,
c)      Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes),
d)     Kepuasan kerja.
Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh : sekolah memiliki fungsi untuk mencapai efektivitas produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam penyampaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefesien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga semaksimal mungkin, tetapi memberi hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya (adaptivenes) dengan lingkungan sekolahnya yang baru. Selanjutnya, lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan yang memberi kepuasan kerja kepada mereka. Secara khusus administrasi disekolah, adalah untuk mempersiapkan situasi disekolah agar pendidikan dan pengajarannya berlangsung dengan baik sehingga dapat di rumuskan bahwa tujuan administrasi pendidikan di sekolah. [2]

C.    Peranan Administrasi Pendidikan[3]
Administrasi  pendidikan  meliputi  kegiatan-kegiatan  yang berhubungan  dengan  pengelolaan  pendidikan.  Sedangkan administrasi  sekolah  kegiatan-kegiatannya  terbatas  pada pelaksanaan  pengelolaan  pendidikan  di  sekolah  sehingga  kita mengenal  adanya  administrasi  Sekolah  Dasar,  Lanjutan,  Perguruan Tinggi  dan sebagainya,  diantaranya  kepemimpinan  Kepala  Sekolah, Supervisi  dan  sebagainya.  Didalam administrasi  terdapat  beberapa unsur  pokok,  diantaranya  adanya  sekelompok  manusia  sedikitnya dua  orang,  adanya  tujuan  yang  hendak  di  capai  bersama,  adanya tugas  atau  fungsi  yang  harus  dilaksanakan,  dan  adanya perlengkapan dan peralatan. Administrasi  pendidikan  adalah  proses  keseluruhan  kegiatan bersama  dalam  bidang  pendidikan  yang  meliputi perencanaan, pengorganisasian,  pengarahan,  pelaporan,  pengkoordinasian, pengawasan  dan  pembiayaan,  dengan  menggunakan  atau memanfaatkan  fasilitas  yang  tersedia,  baik  personil,  materiil, maupun  spirituil  untuk  mencapai  tujuan  pendidikan  secara  efektif dan  efisien.  Jadi,  dengan  lebih  memperhatikan  aspek  administrasi pendidikan, maka diharapkan tujuan pendidikan atau target program pendidikan  dapat  tercapai  secara  efektif  dan  efisien.  Administrasi pendidikan yang juga sering disebut dengan manajemen pendidikan yang  sangat  diperlukan  untuk  menjamin  supaya  seluruh  kegiatan pendidikan  dapat  terlaksana  dengan  optimal.  Administrasi pendidikan  memiliki  peran  sebagai  perencanaan  (Planning), pengorganisasian  (Organizing),  pengoordinasian  (Coordinating), komunikasi,  supervisi,  kepegawaian  (Stang),  pembiayaan (Budgeting), penilaian (Evaluating). Dalam administrasi  pendidikan  terkandung  unsur-unsur,  yaitu tujuan yang akan dicapai,  adanya proses kegiatan bersama, adanya pemanfaatan  sumber  daya,  adanya  kegiatan  perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan terhadap sumber daya yang  ada.  Dengan  melihat  kepada  unsur-unsur  pokok  dalam administrasi  seperti  telah  di  kemukakan  terdahulu,  jelas  bahwa bidang-bidang yang tercakup di dalam proses kegiatan administrasi pendidikan  itu  luas.  Secara  terperinci  bidang  administrasi pendidikan adalah sebagai berikut:[4]

1.      Administrasi tata laksana sekolah, meliputi:
·         Organisasi dan struktur pegawai tata usaha.
·          Organisasi  dan  anggaran  belanja  keuangan  sekolah,masalah  kepegawaian,  masalah  perlengkapan  dan perbekalan, keuangan dan pembukuan.
·          Korespondensi atau surat-menyurat,
·          Laporan-laporan bulanan, kuartalan, dan tahunan) masalah pemangkatan,  pemindahan,  penempatan,  dan pemberhentian pegawai,
·         Pengisian buku pokok, klapper, raport, dan sebagainya.

2.       Administrasi Murid, meliputi:
·         Organisasi dan perkumpulan murid
·         Masalah kesehatan dan kesejahteraan murid
·         Penilaian dan pengukuran kemajuan murid
·         Bimbingan dan penyuluhan bagi murid

3. Supervisi pengajaran, meliputi:
·         Usaha membangkitkan semangat guru dan pegawai
·         Usaha  mengembangkan,  mencari  dan  menggunakan metode pengajaran yang baru
·         Usaha  mengembangakan  kerja  sama  antara  guru, murid,dan pegawai
·         Mengusahakan cara-cara menilai hasil pendidikan
·         Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru

4. Pelaksanaan dan Pembinaan Kurikulum, meliputi:
·         Mempedomani  dan  merealisasikan  apa  yang  tercantum dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan
·         Menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum
·          Kurikulum bukanlah sesuatu yang harus di ikuti begitu saja tanpa perubahan

5. Pendidikan dan perencanaan bangunan sekolah, meliputi:[5]
·         Cara  memilih  letak  dan  menentukan  luas  tanah  yang  di butuhkan
·         Mengusahakan,  merencanakan  dan  menggunakan  biaya pendirian sekolah
·         Menentukan jumlah ruang dan luasnya
·          Cara-cara penggunaan gedung dan fasilitas sekolah
·         Alat-alat perlengkapan
·          Kondisi masyarakat sekitar sekolah 

Administrasi  dalam pendidikan yang tertib  dan teratur,  sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan pendidikan bagi  kepala  sekolah  dan  guru.  Peningkatan  kemampuan  tersebut akan berakibat positif, yaitu makin meningkatnya efisiensi, mutu dan perluasan  pada  kinerja  di  dunia  pendidikan  tersebut.  Untukmemperlancar  kegiatan  di  atas  agar  lebih  efektif  dan  efisien  perlu ]informasi  yang  memadai.  Sistem  informasi  di  dunia  pendidikan  ini menyangkut  dua  hal  pokok  yaitu  kegiatan  pencatatan  data (recording system) dan pelaporan (reporting system). Administrasi  suatu  lembaga  pendidikan  merupakan  suatu sumber utama manajemen dalam mengatur proses belajar mengajar dengan  tertib  sehingga  tercapainya  suatu  tujuan  terpenting  pada lembaga  pendidikan tersebut.  Yang  sangat  diperlukan  oleh  para pelaku  pendidikan  untuk  melakukan  tugas  dan  profesinya.  Kepala Sekolah  dan  guru  disekolah  sangat  memerlukan  data-data  tentang siswa, kurikulum, sarana dan sebagainya untuk pengelolaan sekolah sehari-hari.  Pengawas  pendidikan  di  semua  tingkat  memerlukan data-data  tersebut  sebagai  bahan  sarana  supervisi.  Untuk  tingkat yang lebih tinggi misalnya Dinas Pendidikan mulai tingkat kecamatan sampai propinsi memerlukan data untuk pelaporan yang lebih tinggi,untuk  melakukan  pembinaan,  serta  untuk  menyusun  rencana  atau program pendidikan  pada  masa  mendatang.  Di  tingkat  pusat  data pendidikan  diperlukan  untuk  perencanaan  yang  lebih  makro, melakukan  pembinaan,  pengawasan,  penilaian,  dan  keperluan administrasi lainnya. [6]

D.    Sejarah Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan dalam sejarahnya cukup panjang dimulai dengan diberikannya Educational Administration Course yang hanya di berikan pada tingkat Sarjana pada PTPG Departement Ilmu Pendidikan di tahun 1954. Saat PTPG bergabung dengan UNPAD dan menjadi FKIP/A, Educational Administration Course mendapat kemajuan pesat berkat kegigihan Prof. Suganda dan Oteng Sutisna, M.Sc yang dibantu Prof.Dr.Murray Thomas sebagai tenaga ahli dari Sunny Team.
Sebagai sebuah jurusan, administrasi pendidikan mulai di tahun 1964 dengan nama jurusan administrasi dan supervisi yang disingkat dengan ADSUP dalam lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Bandung. Kelahiran ADSUP dipicu atas munculnya tuntutan terhadap kebutuhan akan tenaga ahli di bidang manajemen dan administrasi pendidikan serta tuntutan kebutuhan guru bagi SPG/SGO. Sejak saat itu diadakan penjurusan yang menyeluruh (dari tingkat satu sampai lima) dan jurusan ADSUP IKIP bandung ini dibuka secara resmi melalui Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Republik Indonesia, No.128/194 tertanggal 19 0ctober 1964. Beberapa tokoh lain yang ikut membina sub disiplin Ilmu Administrasi dan Supervisi ini adalah Oteng Sutisna, M.Sc; R. Iyeng Wiraputra, M.Sc; Drs. Udi Turmudi Saputra dan Drs.M.I Sulaeman.
Titik balik penyadar akan eksistensi ilmu administrasi pendidikan sebagai body of knownledge, dimulai saat rapat dosen dibulan Juni 1998 yang menyepakati perubahan nama Administrasi Supervisi (ADSUP) menjadi Administrasi Pendidikan. Nama jurusan tersebut digunakan sampai saat ini di tengah-tengah tuntutan sebagian orang yang menginginkan perubahan menjadi  Manejemen Pendidikan”.[7]















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Administrasi Pendidikan itu adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personal, spritual, atau material yang bersangkut paut dengan mencapai tujuan pendidikan. Administrasi  pendidikan  adalah  proses  keseluruhan  kegiatan bersama  dalam  bidang  pendidikan  yang  meliputi perencanaan, pengorganisasian,  pengarahan,  pelaporan,  pengkoordinasian, pengawasan  dan  pembiayaan,  dengan  menggunakan  atau memanfaatkan  fasilitas  yang  tersedia,  baik  personil,  materiil, maupun  spiritual  untuk  mencapai  tujuan  pendidikan  secara  efektif dan  efisien.
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain Administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan di usahakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Sirgiovanni dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu :
e)      Efektivitas produksi,
f)       Efesiensi,
g)      Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes),
h)      Kepuasan kerja.

Administrasi pendidikan  memiliki  peran  sebagai  perencanaan  (Planning), pengorganisasian  (Organizing),  pengoordinasian  (Coordinating), komunikasi,  supervisi,  kepegawaian  (Stang),  pembiayaan (Budgeting), penilaian (Evaluating). Dalam administrasi  pendidikan  terkandung  unsur-unsur,  yaitu tujuan yang akan dicapai,  adanya proses kegiatan bersama, adanya pemanfaatan  sumber  daya,  adanya  kegiatan  perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan terhadap sumber daya yang  ada. 



B.      Saran
 Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Maka  penulis  sangat  mengharapkan  kritik  dan  saran  yang  bersifat membangun  demi  penyempurnaan  makalah  ini.  Semoga  makalah  ini bermanfaat untuk kita semua, amin.






[1] Ngalim purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta:Remaja Rosdakarya:2009). Hlm.3
[2] Kencana Syafiie, Inu. Ilmu Administrasi Publik.( Jakarta: Rineka Cipta: 2006)
[3] Nawawi,  Hadari.  Administrasi  Pendidikan,  (Jakarta:  Gunung Agung: 2009)
[4] Ngalim purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta:Remaja Rosdakarya:2009).
[5] Ibid
[6] H.M. daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta,rineka cipta,2010) . Hal. 179
[7] http://blogspot.co.id/2012/07/sejarah -administrasi-pendidikan/



Makalah
DEFINISI, TUJUAN, PERANAN, dan SEJARAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Disusun untuk memenuhi tugas makalah Manajemen Pendidikan Islam
 Ibu Heni Listiana M.Pd.I









Disusun Oleh:

Imam Hanafi


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puja dan puji hanyalah milik Allah SWT. Shalawat serta salam senantiasa tercurah bagi Nabi Muhammad SAW, utusan dan hamba-Nya. Hanya berkat Allah SWT, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Administrasi Pendidikan” yang membahas tentang definisi, sejarah, tujuan, dan peran administrasi pendidikan ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan makalah ini, khususnya Ibu Heni Listiana M.Pd.I yang telah secara ikhlas dan sabar memberikan saran serta masukan kepada kami selama proses penyusunan makalah.
Dalam penyelesaian makalah ini, Alhamdulillah kami tidak menemui kesulitan berarti, walaupun kami merasa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik serta saran positif yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami dapat belajar dari kesalahan dan semoga dalam penyusunan makalah-makalah selanjutnya kami dapat lakukan dengan lebih baik lagi. Amien.
Wassalamualaikum Wr. Wb.






Pamekasan, 13 September  2015



Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... .. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. . iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. ....
A.    Latar Belakang............................................................................. .. 1
B.     Rumusan Masalah........................................................................ .. 1
C.    Tujuan.........................................................................................   .. 1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
A.    Pengertian Administrasi Pendidikan .......................................... .. 2
B.     Tujuan Administrasi Pendidikan ................................................ .. 5
C.    Peran Administrasi Pendidikan .................................................. .. 5
D.    Sejarah Administrasi Pendidikan ............................................... .. 8
BAB IV PENUTUP.......................................................................................
A.    Kesimpulan.................................................................................... 10
B.     Saran.............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... . iv


DAFTAR PUSTAKA

H.M. daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta,rineka cipta,2010) . Hal. 179
Kencana Syafiie, Inu. Ilmu Administrasi Publik.( Jakarta: Rineka Cipta: 2006)
Ngalim purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta:Remaja Rosdakarya: 2009). Hlm.3
Nawawi,  Hadari.  Administrasi  Pendidikan,  (Jakarta:  Gunung Agung: 2009)
Kencana Syafiie, Inu. Ilmu Administrasi Publik.( Jakarta: Rineka Cipta: 2006)




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ilmu pengetahuan administrasi merupakan suatu fenomena masyarakat yang baru karena timbul sebagai suatu cabang ilmu sosial, sekalipun administrasi sebagai ilmu pengetahuan yang baru berkembang dengan membawa prinsip-prinsip yang universal. Keberhasilan pengelolaan pendidikan sangat didasarkan kepada bagaimana mengelola program pendidikan itu sendiri. Peranan administrasi pendidikan menurut penulis merupakan sebagai proses bagaimana suatu tujuan pendidikan itu akan tercapai. Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah.
Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian atau keteraturan dalam pembukuan dan administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu. Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Administrasi Pendidikan ?
2.      Apa tujuan Administrasi Pendidikan ?
3.      Apa peranan Administrasi Pendidikan ?
4.      Bagaimana sejarah Administrasi Pendidikan ?

C.    Tujuan
1.      Untuk mendeskripsikan pengertian Administrasi Pendidikan;
2.      Untuk mendeskripsikan tujuan Administrasi Pendidikan; dan
3.      Untuk mendeskripsikan peranan Administrasi Pendidikan.
4.      Untuk mendeskripsikan sejarah Administrasi Pendidikan;


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Administrasi Pendidikan
Kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri dari atas kata ad dan ministrate, kata ad mempunyai arti “Ke” atau “Kepada”, dan ministrate yang berarti melayani, membantu atau mengarahkan, jadi kata “ Administrasi dapat diartikan  sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan pendidikan adalah suatu usaha sadar atau suatu aktivitas untuk mengembankan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup dengan kata lain tidak hanya berlangsung dalam kelas tetapi juga diluar kelas, pendidikan bukan bersifat formal saja tetapi mencakup pula non formal. Menurut M. Ngalim Purwanto mengatakan  bahwa Administrasi Pendidikan itu adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personal, spritual, atau material yang bersangkut paut dengan mencapai tujuan pendidikan.[1]
            Beberapa para ahli mengemukakan pengertian Administrasi Pendidikan :
1. Menurut  Atmasudirdjo  (1986),  administrasi  lebih  popular dibandingkan  dengan manajemen  dikalangan  bangsa-bangsa  Eropa Barat  Kontinental,  terutama  di  Nederland,  Jerman,  Perancis  dan Italia.  Di  zaman  Romawi  istilah  “administration”  mencangkup administrare (tata usaha) dan administro (leader ship manajemen).
2. William H.  Newman  dan  M.E.Dimock.  Newman  (1963)  sama  sekali tidak membedakan  antara  administrasi   dan  manajemen.  Bahkan mempersamakan  keduanya.  Hal  ini,  terlihat  pada  buku  yang ditulisnya  yang  berjudul  “Administrative  Action”. Namun  isi  bukutersebut ialah “The Techniques of organization and Management”.
3. Dimock dan Koenig (1960)  tidak membedakan antara administrasi dan  manajemen.  Hal  ini  ditunjukkan  dengan  definisi  administrasi yang  dikemukakannya,  yakni: “administration  (or  management)  is  a planned  approach  to  the  solving  of  all  kind  of  problems  in  almost every individual or group activity both public  or private” (administrasi atau  manajemen)  adalah  suatu  pendekatan  yang  terencana terhadap  pemecahan  semua  macam  masalah  yang  kebanyakan terdapat  pada  setiap  individu  atau  kelompok  baik  negara  maupun swasta).
4. Dalton E Mc.  Farland dalam bukunya “Management,  Principles  and Practices” membedakan  arti  administrasi  dan  manajemen,   namun yang satu merupakan  bagian dari  yang lainnya dengan menegaskan sebagai  berikut “administration refers to the determination of  mayor aims and policies,  were as management  refers to the carrying out  of operations  designed  to  accomplish  the  aim  and  eectuate policies” yang  artinya  administrasi  ditujukan  terhadap  penetuan tujuan  pokok  dan  kebijaksanaannya,  sedangkan  manajemen ditujukan  terhadap  pelaksanaan  kegiatan  dengan  maksud menyelesaikan/mencapai  tujuan  dan  pelaksanaan  kebijaksanaan (Handayaningrat, 1982).
5. Ordway Tead melihat administrasi  sebagai  sesuatu yang terdiri  atas organisasi  dan manajemen.  Ia menegaskan bahwa “administration is the process and agency which responsible for the determination of the aims  for  which  an  organization  and  its  management  are  to  strive …etc”(Administrasi  adalah  suatu  proses  dan  badan  yang bertanggungjawab  terhadap  penentuan  tujuan,  dimana  organisasi dan manajemen digariskan dan sebagainya)(Handayaningrat, 1982).
6. Albert Lepawsky (1960) mempunyai  pandangan yang sama di  atas dengan mengatakan“administrasi  use  in  the  broad  sense  to  include organization and management. Management is the force which leads, and  dirtects  an  organization  in  the  accomplishment  of  apredetermined object(administrasi digunakan dalam arti luas meliputi organisasi  dan  manajemen.  Manajemen  adalah  kemampuan memimpin  memberi  petunjuk  dan  membimbing  suatu  organisasi dalam mencapai suatu tujuan yang ditentukan terlebih dahulu).
7. S.P.  Siagian (1977)  dalam  bukunya  yang  berjudul  “Filsafat Administrasi”  mengemukakan  bahwa  “manajemen  merupakan  inti dari  administrasi  karena  manajemen  merupakan  alat  pelaksana utama  dari  administrasi”  Selanjutnya  beliau  menegaskan  bahwa antara  administrasi  dan  manajemen  tidak  dapat  dipisah-pisahkan, hanya  kegiatan-kegiatannya  yang dapat  dibedakan.  Dilihat  dari  segi fungsional   administrasi  mempunyai  dua  fungsi  utama,  yakni:  (1) menentukan  tujuan  menyeluruh  yang  hendak  dicapai  (organization goal),  (2)  menentukan  kebijaksanaan  umum yang  mengikat  seluruh organisasi  (general  and  overall  policies).  Sedang  manajemen  padahakekatnya  berfungsi  untuk  melakukan  semua  kegiatan-kegiatan yang  perlu  dilaksanakan  dalam  rangka  pencapaian  tujuan  dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat administrasi.  Dalam  hubungan  ini,  manajemen  boleh  saja menentukan  tujuan  tetapi  sifatnya  departemental  atau  sektoral. Demikian pula kebiksanaan yang ditentukan pada tingkat manajemen bersifat  khusus  atau  pelaksanaan.  Dari  pandangan  ini,  beliau menegaskan bahwa administrasi  lebih luas dari  manajemen,  bahkan manajemen itu merupakan aspek dari administrasi.
8. Arifin  Abdulrachman (1969)  mengatakan  dalam  bukunya  yang berjudul “Leadership”,  setiap  administrasi  atau  penyelenggaraan kegiatan-kegiatan  itu  mempunyai  tiga  aspek  yang  dapat  dibedakan satu-sama lain,  yakni:  (1)  aspek  formulasi  kebijaksanaan,  (2)  aspek manajemen,  dan  (3)  aspek  pelaksanaan  (operation).  Selanjutnya dijelaskan  beliau  ketiga  aspek  tersebut  seperti  ini  .  “formulasi kebijaksanaan  administrasi   (administrative  policy)  dibuat  oleh pimpinan  dari  badan  administrasi  (negara,swasta)  dan  membuat ketentuan-ketentuan  mengenai  sasaran-sasaran  dan  tujuan-tujuan pokok  yang  hendak  dicapai  serta  cara-cara  penyelenggaraan kegiatan  untuk  mencapai  sasaran  dan  tujuan-tujuan  pokok  yang telah  ditentukan  itu.  Manajemen  adalah  kegiatan-kegiatan  untuk mencapai  sasaran-sasaran  dan  tujuan  pokok  yang  telah  ditentukan itu dengan menggunakan orang-orang pelaksana.  Kegiatan-kegiatan manajemen   dan  sistematika  penggolongannya  banyak  macam ragamnya.  Misalnya  menurut  beliau  sendiri  ada  lima,  yaitu:  (1) perencanaan,  (2)  pengorganisasian,  (3)  Penempatan  ,  (4) penggerakan,  dan  (5)  pengawasan. Sedangkan  kegiatan  operation adalah  kegiatan  yang  benar-benar  melaksanakan  apa  yang  telah direncanakan  oleh  manajemen.  Kegiatan-kegiatan  ini  memadukan tenaga kerja (skill),  bahan-bahan informasi,  alat  kerja,  uang,  tempat kerja,  dan  waktu  sehingga  akhirnya  mempunyai  produk  yang dinamakan  hasil  kerja  (barang  dan  jasa).  Kaarena  fungsinya memadukan  unsur-unsur  kerja,  maka  operation  mempersoalkan proses  kerja,  metode  kerja,  teknik  kerja  atau  carakerja.  Dari pandangan  ini  ,  Arifin  Abdulrachman  berpendapat  bahwa  dalam setiap  administrasi  selalu  ada  manajemennya.  Bahkan  manajemen adalah  inti  dari  administrasi.  Seperti  pandangan  Siagian,  Arifin Abdulrachman  juga  berpendapat  bahwa  administrasi  itu  lebih  luas volume kegiatannya dari  manajemen,  Karena tidak hanya mencakup kegiatan  manajemen,  akan  tetapi  mencakup  juga  kegiatan-kegiatan pembuatan kebijaksanaan administrasi dan kegiatan operation.

B.     Tujuan Administrasi Pendidikan
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain Administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan di usahakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Oleh karena itu, semakin baik administrasi pendidikan ini, semakin yakin pula bahwa tujuan pendidikan itu akan tercapai dengan baik.
Sirgiovanni dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu :
a)      Efektivitas produksi,
b)      Efesiensi,
c)      Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes),
d)     Kepuasan kerja.
Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh : sekolah memiliki fungsi untuk mencapai efektivitas produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam penyampaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefesien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga semaksimal mungkin, tetapi memberi hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya (adaptivenes) dengan lingkungan sekolahnya yang baru. Selanjutnya, lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan yang memberi kepuasan kerja kepada mereka. Secara khusus administrasi disekolah, adalah untuk mempersiapkan situasi disekolah agar pendidikan dan pengajarannya berlangsung dengan baik sehingga dapat di rumuskan bahwa tujuan administrasi pendidikan di sekolah. [2]

C.    Peranan Administrasi Pendidikan[3]
Administrasi  pendidikan  meliputi  kegiatan-kegiatan  yang berhubungan  dengan  pengelolaan  pendidikan.  Sedangkan administrasi  sekolah  kegiatan-kegiatannya  terbatas  pada pelaksanaan  pengelolaan  pendidikan  di  sekolah  sehingga  kita mengenal  adanya  administrasi  Sekolah  Dasar,  Lanjutan,  Perguruan Tinggi  dan sebagainya,  diantaranya  kepemimpinan  Kepala  Sekolah, Supervisi  dan  sebagainya.  Didalam administrasi  terdapat  beberapa unsur  pokok,  diantaranya  adanya  sekelompok  manusia  sedikitnya dua  orang,  adanya  tujuan  yang  hendak  di  capai  bersama,  adanya tugas  atau  fungsi  yang  harus  dilaksanakan,  dan  adanya perlengkapan dan peralatan. Administrasi  pendidikan  adalah  proses  keseluruhan  kegiatan bersama  dalam  bidang  pendidikan  yang  meliputi perencanaan, pengorganisasian,  pengarahan,  pelaporan,  pengkoordinasian, pengawasan  dan  pembiayaan,  dengan  menggunakan  atau memanfaatkan  fasilitas  yang  tersedia,  baik  personil,  materiil, maupun  spirituil  untuk  mencapai  tujuan  pendidikan  secara  efektif dan  efisien.  Jadi,  dengan  lebih  memperhatikan  aspek  administrasi pendidikan, maka diharapkan tujuan pendidikan atau target program pendidikan  dapat  tercapai  secara  efektif  dan  efisien.  Administrasi pendidikan yang juga sering disebut dengan manajemen pendidikan yang  sangat  diperlukan  untuk  menjamin  supaya  seluruh  kegiatan pendidikan  dapat  terlaksana  dengan  optimal.  Administrasi pendidikan  memiliki  peran  sebagai  perencanaan  (Planning), pengorganisasian  (Organizing),  pengoordinasian  (Coordinating), komunikasi,  supervisi,  kepegawaian  (Stang),  pembiayaan (Budgeting), penilaian (Evaluating). Dalam administrasi  pendidikan  terkandung  unsur-unsur,  yaitu tujuan yang akan dicapai,  adanya proses kegiatan bersama, adanya pemanfaatan  sumber  daya,  adanya  kegiatan  perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan terhadap sumber daya yang  ada.  Dengan  melihat  kepada  unsur-unsur  pokok  dalam administrasi  seperti  telah  di  kemukakan  terdahulu,  jelas  bahwa bidang-bidang yang tercakup di dalam proses kegiatan administrasi pendidikan  itu  luas.  Secara  terperinci  bidang  administrasi pendidikan adalah sebagai berikut:[4]

1.      Administrasi tata laksana sekolah, meliputi:
·         Organisasi dan struktur pegawai tata usaha.
·          Organisasi  dan  anggaran  belanja  keuangan  sekolah,masalah  kepegawaian,  masalah  perlengkapan  dan perbekalan, keuangan dan pembukuan.
·          Korespondensi atau surat-menyurat,
·          Laporan-laporan bulanan, kuartalan, dan tahunan) masalah pemangkatan,  pemindahan,  penempatan,  dan pemberhentian pegawai,
·         Pengisian buku pokok, klapper, raport, dan sebagainya.

2.       Administrasi Murid, meliputi:
·         Organisasi dan perkumpulan murid
·         Masalah kesehatan dan kesejahteraan murid
·         Penilaian dan pengukuran kemajuan murid
·         Bimbingan dan penyuluhan bagi murid

3. Supervisi pengajaran, meliputi:
·         Usaha membangkitkan semangat guru dan pegawai
·         Usaha  mengembangkan,  mencari  dan  menggunakan metode pengajaran yang baru
·         Usaha  mengembangakan  kerja  sama  antara  guru, murid,dan pegawai
·         Mengusahakan cara-cara menilai hasil pendidikan
·         Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru

4. Pelaksanaan dan Pembinaan Kurikulum, meliputi:
·         Mempedomani  dan  merealisasikan  apa  yang  tercantum dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan
·         Menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum
·          Kurikulum bukanlah sesuatu yang harus di ikuti begitu saja tanpa perubahan

5. Pendidikan dan perencanaan bangunan sekolah, meliputi:[5]
·         Cara  memilih  letak  dan  menentukan  luas  tanah  yang  di butuhkan
·         Mengusahakan,  merencanakan  dan  menggunakan  biaya pendirian sekolah
·         Menentukan jumlah ruang dan luasnya
·          Cara-cara penggunaan gedung dan fasilitas sekolah
·         Alat-alat perlengkapan
·          Kondisi masyarakat sekitar sekolah 

Administrasi  dalam pendidikan yang tertib  dan teratur,  sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan pendidikan bagi  kepala  sekolah  dan  guru.  Peningkatan  kemampuan  tersebut akan berakibat positif, yaitu makin meningkatnya efisiensi, mutu dan perluasan  pada  kinerja  di  dunia  pendidikan  tersebut.  Untukmemperlancar  kegiatan  di  atas  agar  lebih  efektif  dan  efisien  perlu ]informasi  yang  memadai.  Sistem  informasi  di  dunia  pendidikan  ini menyangkut  dua  hal  pokok  yaitu  kegiatan  pencatatan  data (recording system) dan pelaporan (reporting system). Administrasi  suatu  lembaga  pendidikan  merupakan  suatu sumber utama manajemen dalam mengatur proses belajar mengajar dengan  tertib  sehingga  tercapainya  suatu  tujuan  terpenting  pada lembaga  pendidikan tersebut.  Yang  sangat  diperlukan  oleh  para pelaku  pendidikan  untuk  melakukan  tugas  dan  profesinya.  Kepala Sekolah  dan  guru  disekolah  sangat  memerlukan  data-data  tentang siswa, kurikulum, sarana dan sebagainya untuk pengelolaan sekolah sehari-hari.  Pengawas  pendidikan  di  semua  tingkat  memerlukan data-data  tersebut  sebagai  bahan  sarana  supervisi.  Untuk  tingkat yang lebih tinggi misalnya Dinas Pendidikan mulai tingkat kecamatan sampai propinsi memerlukan data untuk pelaporan yang lebih tinggi,untuk  melakukan  pembinaan,  serta  untuk  menyusun  rencana  atau program pendidikan  pada  masa  mendatang.  Di  tingkat  pusat  data pendidikan  diperlukan  untuk  perencanaan  yang  lebih  makro, melakukan  pembinaan,  pengawasan,  penilaian,  dan  keperluan administrasi lainnya. [6]

D.    Sejarah Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan dalam sejarahnya cukup panjang dimulai dengan diberikannya Educational Administration Course yang hanya di berikan pada tingkat Sarjana pada PTPG Departement Ilmu Pendidikan di tahun 1954. Saat PTPG bergabung dengan UNPAD dan menjadi FKIP/A, Educational Administration Course mendapat kemajuan pesat berkat kegigihan Prof. Suganda dan Oteng Sutisna, M.Sc yang dibantu Prof.Dr.Murray Thomas sebagai tenaga ahli dari Sunny Team.
Sebagai sebuah jurusan, administrasi pendidikan mulai di tahun 1964 dengan nama jurusan administrasi dan supervisi yang disingkat dengan ADSUP dalam lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Bandung. Kelahiran ADSUP dipicu atas munculnya tuntutan terhadap kebutuhan akan tenaga ahli di bidang manajemen dan administrasi pendidikan serta tuntutan kebutuhan guru bagi SPG/SGO. Sejak saat itu diadakan penjurusan yang menyeluruh (dari tingkat satu sampai lima) dan jurusan ADSUP IKIP bandung ini dibuka secara resmi melalui Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Republik Indonesia, No.128/194 tertanggal 19 0ctober 1964. Beberapa tokoh lain yang ikut membina sub disiplin Ilmu Administrasi dan Supervisi ini adalah Oteng Sutisna, M.Sc; R. Iyeng Wiraputra, M.Sc; Drs. Udi Turmudi Saputra dan Drs.M.I Sulaeman.
Titik balik penyadar akan eksistensi ilmu administrasi pendidikan sebagai body of knownledge, dimulai saat rapat dosen dibulan Juni 1998 yang menyepakati perubahan nama Administrasi Supervisi (ADSUP) menjadi Administrasi Pendidikan. Nama jurusan tersebut digunakan sampai saat ini di tengah-tengah tuntutan sebagian orang yang menginginkan perubahan menjadi  Manejemen Pendidikan”.[7]















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Administrasi Pendidikan itu adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personal, spritual, atau material yang bersangkut paut dengan mencapai tujuan pendidikan. Administrasi  pendidikan  adalah  proses  keseluruhan  kegiatan bersama  dalam  bidang  pendidikan  yang  meliputi perencanaan, pengorganisasian,  pengarahan,  pelaporan,  pengkoordinasian, pengawasan  dan  pembiayaan,  dengan  menggunakan  atau memanfaatkan  fasilitas  yang  tersedia,  baik  personil,  materiil, maupun  spiritual  untuk  mencapai  tujuan  pendidikan  secara  efektif dan  efisien.
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain Administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan di usahakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Sirgiovanni dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu :
e)      Efektivitas produksi,
f)       Efesiensi,
g)      Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes),
h)      Kepuasan kerja.

Administrasi pendidikan  memiliki  peran  sebagai  perencanaan  (Planning), pengorganisasian  (Organizing),  pengoordinasian  (Coordinating), komunikasi,  supervisi,  kepegawaian  (Stang),  pembiayaan (Budgeting), penilaian (Evaluating). Dalam administrasi  pendidikan  terkandung  unsur-unsur,  yaitu tujuan yang akan dicapai,  adanya proses kegiatan bersama, adanya pemanfaatan  sumber  daya,  adanya  kegiatan  perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan terhadap sumber daya yang  ada. 



B.      Saran
 Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Maka  penulis  sangat  mengharapkan  kritik  dan  saran  yang  bersifat membangun  demi  penyempurnaan  makalah  ini.  Semoga  makalah  ini bermanfaat untuk kita semua, amin.






[1] Ngalim purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta:Remaja Rosdakarya:2009). Hlm.3
[2] Kencana Syafiie, Inu. Ilmu Administrasi Publik.( Jakarta: Rineka Cipta: 2006)
[3] Nawawi,  Hadari.  Administrasi  Pendidikan,  (Jakarta:  Gunung Agung: 2009)
[4] Ngalim purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta:Remaja Rosdakarya:2009).
[5] Ibid
[6] H.M. daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta,rineka cipta,2010) . Hal. 179
[7] http://blogspot.co.id/2012/07/sejarah -administrasi-pendidikan/