Makalah
DEFINISI, TUJUAN,
PERANAN, dan SEJARAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Disusun untuk
memenuhi tugas makalah Manajemen Pendidikan Islam
Ibu Heni Listiana
M.Pd.I
Disusun Oleh:
Imam Hanafi
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN
TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr. Wb.
Segala puja dan puji hanyalah
milik Allah SWT. Shalawat serta salam senantiasa
tercurah bagi Nabi Muhammad SAW, utusan dan hamba-Nya. Hanya berkat Allah SWT,
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
Administrasi Pendidikan” yang membahas tentang definisi, sejarah, tujuan, dan
peran administrasi pendidikan ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam.
Kami juga mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan makalah ini,
khususnya Ibu Heni Listiana M.Pd.I yang telah secara
ikhlas dan sabar memberikan saran serta masukan kepada kami selama proses
penyusunan makalah.
Dalam penyelesaian makalah ini,
Alhamdulillah kami tidak menemui kesulitan berarti, walaupun kami merasa masih
terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik serta
saran positif yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami dapat belajar
dari kesalahan dan semoga dalam penyusunan makalah-makalah selanjutnya kami
dapat lakukan dengan lebih baik lagi. Amien.
Wassalamualaikum Wr.
Wb.
Pamekasan, 13 September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... .. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. . iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. ....
A.
Latar Belakang............................................................................. .. 1
B.
Rumusan Masalah........................................................................ .. 1
C.
Tujuan......................................................................................... .. 1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
A.
Pengertian Administrasi Pendidikan .......................................... .. 2
B.
Tujuan
Administrasi Pendidikan ................................................ .. 5
C.
Peran Administrasi
Pendidikan .................................................. .. 5
D.
Sejarah Administrasi Pendidikan ............................................... .. 8
BAB IV PENUTUP.......................................................................................
A.
Kesimpulan.................................................................................... 10
B.
Saran.............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... . iv
DAFTAR
PUSTAKA
H.M.
daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta,rineka cipta,2010) . Hal.
179
Kencana Syafiie,
Inu. Ilmu Administrasi Publik.(
Jakarta: Rineka Cipta: 2006)
Ngalim
purwanto, Administrasi dan Supervisi
Pendidikan, (Jakarta:Remaja Rosdakarya: 2009). Hlm.3
Nawawi, Hadari.
Administrasi Pendidikan, (Jakarta:
Gunung Agung: 2009)
Kencana Syafiie,
Inu. Ilmu Administrasi Publik.(
Jakarta: Rineka Cipta: 2006)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan
administrasi merupakan suatu fenomena masyarakat yang baru karena timbul
sebagai suatu cabang ilmu sosial, sekalipun administrasi sebagai ilmu
pengetahuan yang baru berkembang dengan membawa prinsip-prinsip yang universal.
Keberhasilan pengelolaan pendidikan sangat didasarkan kepada bagaimana
mengelola program pendidikan itu sendiri. Peranan administrasi pendidikan
menurut penulis merupakan sebagai proses bagaimana suatu tujuan pendidikan itu
akan tercapai. Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar
mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan
orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah.
Administrasi
tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian atau keteraturan
dalam pembukuan dan administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu.
Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan
karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Administrasi Pendidikan ?
2.
Apa tujuan Administrasi Pendidikan ?
3.
Apa peranan Administrasi Pendidikan ?
4.
Bagaimana sejarah Administrasi Pendidikan ?
C. Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan pengertian
Administrasi Pendidikan;
2. Untuk mendeskripsikan tujuan Administrasi
Pendidikan; dan
3. Untuk mendeskripsikan peranan Administrasi
Pendidikan.
4. Untuk mendeskripsikan sejarah Administrasi
Pendidikan;
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Administrasi Pendidikan
Kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang
terdiri dari atas kata ad dan ministrate, kata ad mempunyai arti “Ke” atau “Kepada”, dan ministrate yang berarti
melayani, membantu atau mengarahkan, jadi kata “ Administrasi dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan atau
usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan
didalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan pendidikan adalah suatu usaha sadar
atau suatu aktivitas untuk mengembankan seluruh aspek kepribadian manusia yang
berjalan seumur hidup dengan kata lain tidak hanya berlangsung dalam kelas
tetapi juga diluar kelas, pendidikan bukan bersifat formal saja tetapi mencakup
pula non formal. Menurut M. Ngalim Purwanto mengatakan bahwa Administrasi Pendidikan itu adalah
segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personal,
spritual, atau material yang bersangkut paut dengan mencapai tujuan pendidikan.[1]
Beberapa
para ahli mengemukakan pengertian Administrasi Pendidikan :
1. Menurut Atmasudirdjo
(1986), administrasi lebih
popular dibandingkan dengan
manajemen dikalangan bangsa-bangsa
Eropa Barat Kontinental, terutama
di Nederland, Jerman,
Perancis dan Italia. Di
zaman Romawi istilah
“administration” mencangkup
administrare (tata usaha) dan administro (leader ship manajemen).
2. William
H. Newman dan
M.E.Dimock. Newman (1963)
sama sekali tidak membedakan antara
administrasi dan manajemen.
Bahkan mempersamakan
keduanya. Hal ini,
terlihat pada buku
yang ditulisnya yang berjudul
“Administrative Action”.
Namun isi bukutersebut ialah “The Techniques of organization
and Management”.
3. Dimock dan
Koenig (1960) tidak membedakan antara
administrasi dan manajemen. Hal
ini ditunjukkan dengan
definisi administrasi yang dikemukakannya, yakni: “administration (or
management) is a planned approach
to the solving
of all kind
of problems in
almost every individual or group activity both public or private” (administrasi atau manajemen)
adalah suatu pendekatan
yang terencana terhadap pemecahan
semua macam masalah
yang kebanyakan terdapat pada
setiap individu atau
kelompok baik negara
maupun swasta).
4. Dalton E
Mc. Farland dalam bukunya “Management, Principles
and Practices” membedakan
arti administrasi dan
manajemen, namun yang satu
merupakan bagian dari yang lainnya dengan menegaskan sebagai berikut “administration refers to the
determination of mayor aims and
policies, were as management refers to the carrying out of operations
designed to accomplish
the aim and effectuate
policies” yang artinya
administrasi ditujukan terhadap
penetuan tujuan pokok dan
kebijaksanaannya, sedangkan manajemen ditujukan terhadap
pelaksanaan kegiatan dengan
maksud menyelesaikan/mencapai
tujuan dan pelaksanaan
kebijaksanaan (Handayaningrat, 1982).
5. Ordway
Tead melihat administrasi
sebagai sesuatu yang terdiri atas organisasi dan manajemen. Ia menegaskan bahwa “administration is
the process and agency which responsible for the determination of the aims for
which an organization
and its management
are to strive …etc”(Administrasi adalah
suatu proses dan
badan yang bertanggungjawab terhadap
penentuan tujuan, dimana
organisasi dan manajemen digariskan dan sebagainya)(Handayaningrat,
1982).
6. Albert
Lepawsky (1960) mempunyai pandangan
yang sama di atas dengan mengatakan“administrasi use
in the broad
sense to include organization and management.
Management is the force which leads, and
dirtects an organization
in the accomplishment of
apredetermined object(administrasi digunakan dalam arti luas
meliputi organisasi dan manajemen.
Manajemen adalah kemampuan memimpin memberi
petunjuk dan membimbing
suatu organisasi dalam mencapai
suatu tujuan yang ditentukan terlebih dahulu).
7. S.P. Siagian (1977) dalam
bukunya yang berjudul
“Filsafat Administrasi”
mengemukakan bahwa “manajemen
merupakan inti dari administrasi
karena manajemen merupakan
alat pelaksana utama dari
administrasi” Selanjutnya beliau
menegaskan bahwa antara administrasi
dan manajemen tidak
dapat dipisah-pisahkan,
hanya kegiatan-kegiatannya yang dapat
dibedakan. Dilihat dari
segi fungsional
administrasi mempunyai dua
fungsi utama, yakni:
(1) menentukan tujuan menyeluruh
yang hendak dicapai
(organization goal), (2) menentukan
kebijaksanaan umum yang mengikat
seluruh organisasi (general and
overall policies). Sedang
manajemen padahakekatnya berfungsi
untuk melakukan semua
kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan
dalam rangka pencapaian
tujuan dalam batas-batas
kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. Dalam
hubungan ini, manajemen
boleh saja menentukan tujuan
tetapi sifatnya departemental
atau sektoral. Demikian pula
kebiksanaan yang ditentukan pada tingkat manajemen bersifat khusus
atau pelaksanaan. Dari
pandangan ini, beliau menegaskan bahwa administrasi lebih luas dari manajemen,
bahkan manajemen itu merupakan aspek dari administrasi.
8. Arifin Abdulrachman (1969) mengatakan
dalam bukunya yang berjudul “Leadership”, setiap
administrasi atau penyelenggaraan kegiatan-kegiatan itu
mempunyai tiga aspek
yang dapat dibedakan satu-sama lain, yakni:
(1) aspek formulasi
kebijaksanaan, (2) aspek manajemen, dan
(3) aspek pelaksanaan
(operation). Selanjutnya
dijelaskan beliau ketiga
aspek tersebut seperti
ini . “formulasi kebijaksanaan administrasi
(administrative policy) dibuat
oleh pimpinan dari badan
administrasi (negara,swasta) dan
membuat ketentuan-ketentuan
mengenai sasaran-sasaran dan
tujuan-tujuan pokok yang hendak
dicapai serta cara-cara
penyelenggaraan kegiatan
untuk mencapai sasaran
dan tujuan-tujuan pokok
yang telah ditentukan itu.
Manajemen adalah kegiatan-kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran dan
tujuan pokok yang
telah ditentukan itu dengan
menggunakan orang-orang pelaksana.
Kegiatan-kegiatan manajemen dan sistematika
penggolongannya banyak macam ragamnya. Misalnya
menurut beliau sendiri
ada lima, yaitu:
(1) perencanaan, (2) pengorganisasian, (3)
Penempatan , (4) penggerakan, dan
(5) pengawasan. Sedangkan kegiatan
operation adalah kegiatan yang
benar-benar melaksanakan apa
yang telah direncanakan oleh
manajemen. Kegiatan-kegiatan ini
memadukan tenaga kerja (skill),
bahan-bahan informasi, alat kerja,
uang, tempat kerja, dan
waktu sehingga akhirnya
mempunyai produk yang dinamakan hasil
kerja (barang dan
jasa). Kaarena fungsinya memadukan unsur-unsur
kerja, maka operation
mempersoalkan proses kerja, metode
kerja, teknik kerja
atau carakerja. Dari pandangan ini , Arifin
Abdulrachman berpendapat bahwa
dalam setiap administrasi selalu
ada manajemennya. Bahkan
manajemen adalah inti dari
administrasi. Seperti pandangan
Siagian, Arifin Abdulrachman juga
berpendapat bahwa administrasi
itu lebih luas volume kegiatannya dari manajemen,
Karena tidak hanya mencakup kegiatan
manajemen, akan tetapi
mencakup juga kegiatan-kegiatan pembuatan kebijaksanaan
administrasi dan kegiatan operation.
B. Tujuan
Administrasi Pendidikan
Tujuan
administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung
tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain Administrasi yang digunakan
dalam dunia pendidikan di usahakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat atau orang
tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Oleh karena itu,
semakin baik administrasi pendidikan ini, semakin yakin pula bahwa tujuan
pendidikan itu akan tercapai dengan baik.
Sirgiovanni
dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu :
a)
Efektivitas
produksi,
b)
Efesiensi,
c)
Kemampuan
menyesuaikan diri (adaptivenes),
d)
Kepuasan kerja.
Keempat
tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan
dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh : sekolah memiliki fungsi untuk
mencapai efektivitas produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan
tuntutan kurikulum. Dalam penyampaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha
seefesien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga
semaksimal mungkin, tetapi memberi hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan
tersebut dapat melanjutkan tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya
(adaptivenes) dengan lingkungan sekolahnya yang baru. Selanjutnya, lulusan ini
akan mencari kerja pada perusahaan yang memberi kepuasan kerja kepada mereka.
Secara khusus administrasi disekolah, adalah untuk mempersiapkan situasi
disekolah agar pendidikan dan pengajarannya berlangsung dengan baik sehingga
dapat di rumuskan bahwa tujuan administrasi pendidikan di sekolah. [2]
C. Peranan
Administrasi Pendidikan[3]
Administrasi pendidikan
meliputi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan pendidikan. Sedangkan administrasi sekolah
kegiatan-kegiatannya
terbatas pada pelaksanaan pengelolaan
pendidikan di sekolah
sehingga kita mengenal adanya
administrasi Sekolah Dasar,
Lanjutan, Perguruan Tinggi dan sebagainya, diantaranya
kepemimpinan Kepala Sekolah, Supervisi dan
sebagainya. Didalam
administrasi terdapat beberapa unsur pokok,
diantaranya adanya sekelompok
manusia sedikitnya dua orang,
adanya tujuan yang
hendak di capai
bersama, adanya tugas atau
fungsi yang harus
dilaksanakan, dan adanya perlengkapan dan peralatan.
Administrasi pendidikan adalah
proses keseluruhan kegiatan bersama dalam
bidang pendidikan yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan
pembiayaan, dengan menggunakan
atau memanfaatkan fasilitas yang
tersedia, baik personil,
materiil, maupun spirituil untuk
mencapai tujuan pendidikan
secara efektif dan efisien.
Jadi, dengan lebih
memperhatikan aspek administrasi pendidikan, maka diharapkan
tujuan pendidikan atau target program pendidikan dapat
tercapai secara efektif
dan efisien. Administrasi pendidikan yang juga sering
disebut dengan manajemen pendidikan yang
sangat diperlukan untuk
menjamin supaya seluruh
kegiatan pendidikan dapat terlaksana
dengan optimal. Administrasi pendidikan memiliki
peran sebagai perencanaan
(Planning), pengorganisasian
(Organizing), pengoordinasian (Coordinating), komunikasi, supervisi,
kepegawaian (Staffing),
pembiayaan (Budgeting),
penilaian (Evaluating). Dalam administrasi pendidikan
terkandung unsur-unsur, yaitu tujuan yang akan dicapai, adanya proses kegiatan bersama, adanya
pemanfaatan sumber daya,
adanya kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
pengawasan terhadap sumber daya yang
ada. Dengan melihat
kepada unsur-unsur pokok
dalam administrasi seperti telah
di kemukakan terdahulu,
jelas bahwa bidang-bidang yang
tercakup di dalam proses kegiatan administrasi pendidikan itu
luas. Secara terperinci
bidang administrasi pendidikan
adalah sebagai berikut:[4]
1.
Administrasi
tata laksana sekolah, meliputi:
·
Organisasi dan
struktur pegawai tata usaha.
·
Organisasi
dan anggaran belanja
keuangan sekolah,masalah kepegawaian,
masalah perlengkapan dan perbekalan, keuangan dan pembukuan.
·
Korespondensi atau surat-menyurat,
·
Laporan-laporan bulanan, kuartalan, dan
tahunan) masalah pemangkatan,
pemindahan, penempatan, dan pemberhentian pegawai,
·
Pengisian buku
pokok, klapper, raport, dan sebagainya.
2.
Administrasi Murid, meliputi:
·
Organisasi dan
perkumpulan murid
·
Masalah
kesehatan dan kesejahteraan murid
·
Penilaian dan
pengukuran kemajuan murid
·
Bimbingan dan
penyuluhan bagi murid
3. Supervisi
pengajaran, meliputi:
·
Usaha
membangkitkan semangat guru dan pegawai
·
Usaha mengembangkan, mencari
dan menggunakan metode pengajaran
yang baru
·
Usaha mengembangakan kerja
sama antara guru, murid,dan pegawai
·
Mengusahakan
cara-cara menilai hasil pendidikan
·
Usaha
mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru
4. Pelaksanaan dan Pembinaan Kurikulum, meliputi:
·
Mempedomani dan
merealisasikan apa yang
tercantum dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan
·
Menyusun dan
melaksanakan organisasi kurikulum
·
Kurikulum bukanlah sesuatu yang harus di ikuti
begitu saja tanpa perubahan
5. Pendidikan dan perencanaan bangunan sekolah,
meliputi:[5]
·
Cara memilih
letak dan menentukan
luas tanah yang
di butuhkan
·
Mengusahakan, merencanakan
dan menggunakan biaya pendirian sekolah
·
Menentukan
jumlah ruang dan luasnya
·
Cara-cara penggunaan gedung dan fasilitas
sekolah
·
Alat-alat
perlengkapan
·
Kondisi masyarakat sekitar sekolah
Administrasi dalam pendidikan yang tertib dan teratur,
sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan pendidikan
bagi kepala sekolah
dan guru. Peningkatan
kemampuan tersebut akan berakibat
positif, yaitu makin meningkatnya efisiensi, mutu dan perluasan pada
kinerja di dunia
pendidikan tersebut. Untukmemperlancar kegiatan
di atas agar
lebih efektif dan
efisien perlu ]informasi yang
memadai. Sistem informasi
di dunia pendidikan
ini menyangkut dua hal
pokok yaitu kegiatan
pencatatan data (recording
system) dan pelaporan (reporting system). Administrasi suatu
lembaga pendidikan merupakan
suatu sumber utama manajemen dalam mengatur proses belajar mengajar
dengan tertib sehingga
tercapainya suatu tujuan
terpenting pada lembaga pendidikan tersebut. Yang
sangat diperlukan oleh
para pelaku pendidikan untuk
melakukan tugas dan
profesinya. Kepala Sekolah dan
guru disekolah sangat
memerlukan data-data tentang siswa, kurikulum, sarana dan
sebagainya untuk pengelolaan sekolah sehari-hari. Pengawas
pendidikan di semua
tingkat memerlukan data-data tersebut
sebagai bahan sarana
supervisi. Untuk tingkat yang lebih tinggi misalnya Dinas
Pendidikan mulai tingkat kecamatan sampai propinsi memerlukan data untuk
pelaporan yang lebih tinggi,untuk
melakukan pembinaan, serta
untuk menyusun rencana
atau program pendidikan pada masa
mendatang. Di tingkat
pusat data pendidikan diperlukan
untuk perencanaan yang
lebih makro, melakukan pembinaan,
pengawasan, penilaian, dan
keperluan administrasi lainnya. [6]
D.
Sejarah Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan dalam sejarahnya cukup panjang
dimulai dengan diberikannya Educational Administration Course yang hanya di
berikan pada tingkat Sarjana pada PTPG Departement Ilmu Pendidikan di tahun
1954. Saat PTPG bergabung dengan UNPAD dan menjadi FKIP/A, Educational Administration
Course mendapat kemajuan pesat berkat kegigihan Prof. Suganda dan Oteng
Sutisna, M.Sc yang dibantu Prof.Dr.Murray Thomas sebagai tenaga ahli dari Sunny
Team.
Sebagai sebuah jurusan, administrasi pendidikan mulai
di tahun 1964 dengan nama jurusan administrasi dan supervisi yang disingkat
dengan ADSUP dalam lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Bandung. Kelahiran
ADSUP dipicu atas munculnya tuntutan terhadap kebutuhan akan tenaga ahli di
bidang manajemen dan administrasi pendidikan serta tuntutan kebutuhan guru bagi
SPG/SGO. Sejak saat itu diadakan penjurusan yang menyeluruh (dari tingkat satu
sampai lima) dan jurusan ADSUP IKIP bandung ini dibuka secara resmi melalui
Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Republik
Indonesia, No.128/194 tertanggal 19 0ctober 1964. Beberapa tokoh lain yang ikut
membina sub disiplin Ilmu Administrasi dan Supervisi ini adalah Oteng Sutisna,
M.Sc; R. Iyeng Wiraputra, M.Sc; Drs. Udi Turmudi Saputra dan Drs.M.I Sulaeman.
Titik balik penyadar akan eksistensi ilmu administrasi
pendidikan sebagai body of knownledge,
dimulai saat rapat dosen dibulan Juni 1998 yang menyepakati perubahan nama
Administrasi Supervisi (ADSUP) menjadi Administrasi Pendidikan. Nama jurusan
tersebut digunakan sampai saat ini di tengah-tengah tuntutan sebagian orang
yang menginginkan perubahan menjadi “
Manejemen Pendidikan”.[7]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Administrasi Pendidikan itu adalah segenap proses
pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personal, spritual, atau
material yang bersangkut paut dengan mencapai tujuan pendidikan. Administrasi pendidikan
adalah proses keseluruhan
kegiatan bersama dalam bidang
pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pelaporan, pengkoordinasian,
pengawasan dan pembiayaan,
dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas
yang tersedia, baik
personil, materiil, maupun spiritual
untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan
efisien.
Tujuan
administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung
tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain Administrasi yang digunakan
dalam dunia pendidikan di usahakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat atau orang
tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Sirgiovanni dan Carver
(1975) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu :
e)
Efektivitas
produksi,
f)
Efesiensi,
g)
Kemampuan
menyesuaikan diri (adaptivenes),
h)
Kepuasan kerja.
Administrasi
pendidikan memiliki peran
sebagai perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pengoordinasian (Coordinating), komunikasi, supervisi,
kepegawaian (Staffing),
pembiayaan (Budgeting),
penilaian (Evaluating). Dalam administrasi pendidikan
terkandung unsur-unsur, yaitu tujuan yang akan dicapai, adanya proses kegiatan bersama, adanya
pemanfaatan sumber daya,
adanya kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
pengawasan terhadap sumber daya yang
ada.
B. Saran
Penulis
menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Maka penulis
sangat mengharapkan kritik
dan saran yang
bersifat membangun
demi penyempurnaan makalah
ini. Semoga makalah
ini bermanfaat untuk kita semua, amin.
Makalah
DEFINISI, TUJUAN, PERANAN, dan SEJARAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Disusun untuk memenuhi tugas makalah Manajemen Pendidikan Islam
Ibu Heni Listiana M.Pd.I
Disusun Oleh:
Imam Hanafi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puja dan puji hanyalah milik Allah SWT. Shalawat serta salam senantiasa tercurah bagi Nabi Muhammad SAW, utusan dan hamba-Nya. Hanya berkat Allah SWT, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Administrasi Pendidikan” yang membahas tentang definisi, sejarah, tujuan, dan peran administrasi pendidikan ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan makalah ini, khususnya Ibu Heni Listiana M.Pd.I yang telah secara ikhlas dan sabar memberikan saran serta masukan kepada kami selama proses penyusunan makalah.
Dalam penyelesaian makalah ini, Alhamdulillah kami tidak menemui kesulitan berarti, walaupun kami merasa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik serta saran positif yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami dapat belajar dari kesalahan dan semoga dalam penyusunan makalah-makalah selanjutnya kami dapat lakukan dengan lebih baik lagi. Amien.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Pamekasan, 13 September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... .. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. . iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. ....
A. Latar Belakang............................................................................. .. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ .. 1
C. Tujuan......................................................................................... .. 1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
A. Pengertian Administrasi Pendidikan .......................................... .. 2
B. Tujuan Administrasi Pendidikan ................................................ .. 5
C. Peran Administrasi Pendidikan .................................................. .. 5
D. Sejarah Administrasi Pendidikan ............................................... .. 8
BAB IV PENUTUP.......................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... . iv
DAFTAR PUSTAKA
H.M. daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta,rineka cipta,2010) . Hal. 179
Kencana Syafiie, Inu. Ilmu Administrasi Publik.( Jakarta: Rineka Cipta: 2006)
Ngalim purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta:Remaja Rosdakarya: 2009). Hlm.3
Nawawi, Hadari. Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Gunung Agung: 2009)
Kencana Syafiie, Inu. Ilmu Administrasi Publik.( Jakarta: Rineka Cipta: 2006)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan administrasi merupakan suatu fenomena masyarakat yang baru karena timbul sebagai suatu cabang ilmu sosial, sekalipun administrasi sebagai ilmu pengetahuan yang baru berkembang dengan membawa prinsip-prinsip yang universal. Keberhasilan pengelolaan pendidikan sangat didasarkan kepada bagaimana mengelola program pendidikan itu sendiri. Peranan administrasi pendidikan menurut penulis merupakan sebagai proses bagaimana suatu tujuan pendidikan itu akan tercapai. Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah.
Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian atau keteraturan dalam pembukuan dan administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu. Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Administrasi Pendidikan ?
2. Apa tujuan Administrasi Pendidikan ?
3. Apa peranan Administrasi Pendidikan ?
4. Bagaimana sejarah Administrasi Pendidikan ?
C. Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan pengertian Administrasi Pendidikan;
2. Untuk mendeskripsikan tujuan Administrasi Pendidikan; dan
3. Untuk mendeskripsikan peranan Administrasi Pendidikan.
4. Untuk mendeskripsikan sejarah Administrasi Pendidikan;
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi Pendidikan
Kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri dari atas kata ad dan ministrate, kata ad mempunyai arti “Ke” atau “Kepada”, dan ministrate yang berarti melayani, membantu atau mengarahkan, jadi kata “ Administrasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan pendidikan adalah suatu usaha sadar atau suatu aktivitas untuk mengembankan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup dengan kata lain tidak hanya berlangsung dalam kelas tetapi juga diluar kelas, pendidikan bukan bersifat formal saja tetapi mencakup pula non formal. Menurut M. Ngalim Purwanto mengatakan bahwa Administrasi Pendidikan itu adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personal, spritual, atau material yang bersangkut paut dengan mencapai tujuan pendidikan.[1]
Beberapa para ahli mengemukakan pengertian Administrasi Pendidikan :
1. Menurut Atmasudirdjo (1986), administrasi lebih popular dibandingkan dengan manajemen dikalangan bangsa-bangsa Eropa Barat Kontinental, terutama di Nederland, Jerman, Perancis dan Italia. Di zaman Romawi istilah “administration” mencangkup administrare (tata usaha) dan administro (leader ship manajemen).
2. William H. Newman dan M.E.Dimock. Newman (1963) sama sekali tidak membedakan antara administrasi dan manajemen. Bahkan mempersamakan keduanya. Hal ini, terlihat pada buku yang ditulisnya yang berjudul “Administrative Action”. Namun isi bukutersebut ialah “The Techniques of organization and Management”.
3. Dimock dan Koenig (1960) tidak membedakan antara administrasi dan manajemen. Hal ini ditunjukkan dengan definisi administrasi yang dikemukakannya, yakni: “administration (or management) is a planned approach to the solving of all kind of problems in almost every individual or group activity both public or private” (administrasi atau manajemen) adalah suatu pendekatan yang terencana terhadap pemecahan semua macam masalah yang kebanyakan terdapat pada setiap individu atau kelompok baik negara maupun swasta).
4. Dalton E Mc. Farland dalam bukunya “Management, Principles and Practices” membedakan arti administrasi dan manajemen, namun yang satu merupakan bagian dari yang lainnya dengan menegaskan sebagai berikut “administration refers to the determination of mayor aims and policies, were as management refers to the carrying out of operations designed to accomplish the aim and effectuate policies” yang artinya administrasi ditujukan terhadap penetuan tujuan pokok dan kebijaksanaannya, sedangkan manajemen ditujukan terhadap pelaksanaan kegiatan dengan maksud menyelesaikan/mencapai tujuan dan pelaksanaan kebijaksanaan (Handayaningrat, 1982).
5. Ordway Tead melihat administrasi sebagai sesuatu yang terdiri atas organisasi dan manajemen. Ia menegaskan bahwa “administration is the process and agency which responsible for the determination of the aims for which an organization and its management are to strive …etc”(Administrasi adalah suatu proses dan badan yang bertanggungjawab terhadap penentuan tujuan, dimana organisasi dan manajemen digariskan dan sebagainya)(Handayaningrat, 1982).
6. Albert Lepawsky (1960) mempunyai pandangan yang sama di atas dengan mengatakan“administrasi use in the broad sense to include organization and management. Management is the force which leads, and dirtects an organization in the accomplishment of apredetermined object(administrasi digunakan dalam arti luas meliputi organisasi dan manajemen. Manajemen adalah kemampuan memimpin memberi petunjuk dan membimbing suatu organisasi dalam mencapai suatu tujuan yang ditentukan terlebih dahulu).
7. S.P. Siagian (1977) dalam bukunya yang berjudul “Filsafat Administrasi” mengemukakan bahwa “manajemen merupakan inti dari administrasi karena manajemen merupakan alat pelaksana utama dari administrasi” Selanjutnya beliau menegaskan bahwa antara administrasi dan manajemen tidak dapat dipisah-pisahkan, hanya kegiatan-kegiatannya yang dapat dibedakan. Dilihat dari segi fungsional administrasi mempunyai dua fungsi utama, yakni: (1) menentukan tujuan menyeluruh yang hendak dicapai (organization goal), (2) menentukan kebijaksanaan umum yang mengikat seluruh organisasi (general and overall policies). Sedang manajemen padahakekatnya berfungsi untuk melakukan semua kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. Dalam hubungan ini, manajemen boleh saja menentukan tujuan tetapi sifatnya departemental atau sektoral. Demikian pula kebiksanaan yang ditentukan pada tingkat manajemen bersifat khusus atau pelaksanaan. Dari pandangan ini, beliau menegaskan bahwa administrasi lebih luas dari manajemen, bahkan manajemen itu merupakan aspek dari administrasi.
8. Arifin Abdulrachman (1969) mengatakan dalam bukunya yang berjudul “Leadership”, setiap administrasi atau penyelenggaraan kegiatan-kegiatan itu mempunyai tiga aspek yang dapat dibedakan satu-sama lain, yakni: (1) aspek formulasi kebijaksanaan, (2) aspek manajemen, dan (3) aspek pelaksanaan (operation). Selanjutnya dijelaskan beliau ketiga aspek tersebut seperti ini . “formulasi kebijaksanaan administrasi (administrative policy) dibuat oleh pimpinan dari badan administrasi (negara,swasta) dan membuat ketentuan-ketentuan mengenai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan pokok yang hendak dicapai serta cara-cara penyelenggaraan kegiatan untuk mencapai sasaran dan tujuan-tujuan pokok yang telah ditentukan itu. Manajemen adalah kegiatan-kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran dan tujuan pokok yang telah ditentukan itu dengan menggunakan orang-orang pelaksana. Kegiatan-kegiatan manajemen dan sistematika penggolongannya banyak macam ragamnya. Misalnya menurut beliau sendiri ada lima, yaitu: (1) perencanaan, (2) pengorganisasian, (3) Penempatan , (4) penggerakan, dan (5) pengawasan. Sedangkan kegiatan operation adalah kegiatan yang benar-benar melaksanakan apa yang telah direncanakan oleh manajemen. Kegiatan-kegiatan ini memadukan tenaga kerja (skill), bahan-bahan informasi, alat kerja, uang, tempat kerja, dan waktu sehingga akhirnya mempunyai produk yang dinamakan hasil kerja (barang dan jasa). Kaarena fungsinya memadukan unsur-unsur kerja, maka operation mempersoalkan proses kerja, metode kerja, teknik kerja atau carakerja. Dari pandangan ini , Arifin Abdulrachman berpendapat bahwa dalam setiap administrasi selalu ada manajemennya. Bahkan manajemen adalah inti dari administrasi. Seperti pandangan Siagian, Arifin Abdulrachman juga berpendapat bahwa administrasi itu lebih luas volume kegiatannya dari manajemen, Karena tidak hanya mencakup kegiatan manajemen, akan tetapi mencakup juga kegiatan-kegiatan pembuatan kebijaksanaan administrasi dan kegiatan operation.
B. Tujuan Administrasi Pendidikan
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain Administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan di usahakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Oleh karena itu, semakin baik administrasi pendidikan ini, semakin yakin pula bahwa tujuan pendidikan itu akan tercapai dengan baik.
Sirgiovanni dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu :
a) Efektivitas produksi,
b) Efesiensi,
c) Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes),
d) Kepuasan kerja.
Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh : sekolah memiliki fungsi untuk mencapai efektivitas produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam penyampaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefesien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga semaksimal mungkin, tetapi memberi hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya (adaptivenes) dengan lingkungan sekolahnya yang baru. Selanjutnya, lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan yang memberi kepuasan kerja kepada mereka. Secara khusus administrasi disekolah, adalah untuk mempersiapkan situasi disekolah agar pendidikan dan pengajarannya berlangsung dengan baik sehingga dapat di rumuskan bahwa tujuan administrasi pendidikan di sekolah. [2]
C. Peranan Administrasi Pendidikan[3]
Administrasi pendidikan meliputi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan pendidikan. Sedangkan administrasi sekolah kegiatan-kegiatannya terbatas pada pelaksanaan pengelolaan pendidikan di sekolah sehingga kita mengenal adanya administrasi Sekolah Dasar, Lanjutan, Perguruan Tinggi dan sebagainya, diantaranya kepemimpinan Kepala Sekolah, Supervisi dan sebagainya. Didalam administrasi terdapat beberapa unsur pokok, diantaranya adanya sekelompok manusia sedikitnya dua orang, adanya tujuan yang hendak di capai bersama, adanya tugas atau fungsi yang harus dilaksanakan, dan adanya perlengkapan dan peralatan. Administrasi pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil, maupun spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Jadi, dengan lebih memperhatikan aspek administrasi pendidikan, maka diharapkan tujuan pendidikan atau target program pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Administrasi pendidikan yang juga sering disebut dengan manajemen pendidikan yang sangat diperlukan untuk menjamin supaya seluruh kegiatan pendidikan dapat terlaksana dengan optimal. Administrasi pendidikan memiliki peran sebagai perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pengoordinasian (Coordinating), komunikasi, supervisi, kepegawaian (Staffing), pembiayaan (Budgeting), penilaian (Evaluating). Dalam administrasi pendidikan terkandung unsur-unsur, yaitu tujuan yang akan dicapai, adanya proses kegiatan bersama, adanya pemanfaatan sumber daya, adanya kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan terhadap sumber daya yang ada. Dengan melihat kepada unsur-unsur pokok dalam administrasi seperti telah di kemukakan terdahulu, jelas bahwa bidang-bidang yang tercakup di dalam proses kegiatan administrasi pendidikan itu luas. Secara terperinci bidang administrasi pendidikan adalah sebagai berikut:[4]
1. Administrasi tata laksana sekolah, meliputi:
· Organisasi dan struktur pegawai tata usaha.
· Organisasi dan anggaran belanja keuangan sekolah,masalah kepegawaian, masalah perlengkapan dan perbekalan, keuangan dan pembukuan.
· Korespondensi atau surat-menyurat,
· Laporan-laporan bulanan, kuartalan, dan tahunan) masalah pemangkatan, pemindahan, penempatan, dan pemberhentian pegawai,
· Pengisian buku pokok, klapper, raport, dan sebagainya.
2. Administrasi Murid, meliputi:
· Organisasi dan perkumpulan murid
· Masalah kesehatan dan kesejahteraan murid
· Penilaian dan pengukuran kemajuan murid
· Bimbingan dan penyuluhan bagi murid
3. Supervisi pengajaran, meliputi:
· Usaha membangkitkan semangat guru dan pegawai
· Usaha mengembangkan, mencari dan menggunakan metode pengajaran yang baru
· Usaha mengembangakan kerja sama antara guru, murid,dan pegawai
· Mengusahakan cara-cara menilai hasil pendidikan
· Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru
4. Pelaksanaan dan Pembinaan Kurikulum, meliputi:
· Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan
· Menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum
· Kurikulum bukanlah sesuatu yang harus di ikuti begitu saja tanpa perubahan
5. Pendidikan dan perencanaan bangunan sekolah, meliputi:[5]
· Cara memilih letak dan menentukan luas tanah yang di butuhkan
· Mengusahakan, merencanakan dan menggunakan biaya pendirian sekolah
· Menentukan jumlah ruang dan luasnya
· Cara-cara penggunaan gedung dan fasilitas sekolah
· Alat-alat perlengkapan
· Kondisi masyarakat sekitar sekolah
Administrasi dalam pendidikan yang tertib dan teratur, sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan pendidikan bagi kepala sekolah dan guru. Peningkatan kemampuan tersebut akan berakibat positif, yaitu makin meningkatnya efisiensi, mutu dan perluasan pada kinerja di dunia pendidikan tersebut. Untukmemperlancar kegiatan di atas agar lebih efektif dan efisien perlu ]informasi yang memadai. Sistem informasi di dunia pendidikan ini menyangkut dua hal pokok yaitu kegiatan pencatatan data (recording system) dan pelaporan (reporting system). Administrasi suatu lembaga pendidikan merupakan suatu sumber utama manajemen dalam mengatur proses belajar mengajar dengan tertib sehingga tercapainya suatu tujuan terpenting pada lembaga pendidikan tersebut. Yang sangat diperlukan oleh para pelaku pendidikan untuk melakukan tugas dan profesinya. Kepala Sekolah dan guru disekolah sangat memerlukan data-data tentang siswa, kurikulum, sarana dan sebagainya untuk pengelolaan sekolah sehari-hari. Pengawas pendidikan di semua tingkat memerlukan data-data tersebut sebagai bahan sarana supervisi. Untuk tingkat yang lebih tinggi misalnya Dinas Pendidikan mulai tingkat kecamatan sampai propinsi memerlukan data untuk pelaporan yang lebih tinggi,untuk melakukan pembinaan, serta untuk menyusun rencana atau program pendidikan pada masa mendatang. Di tingkat pusat data pendidikan diperlukan untuk perencanaan yang lebih makro, melakukan pembinaan, pengawasan, penilaian, dan keperluan administrasi lainnya. [6]
D. Sejarah Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan dalam sejarahnya cukup panjang dimulai dengan diberikannya Educational Administration Course yang hanya di berikan pada tingkat Sarjana pada PTPG Departement Ilmu Pendidikan di tahun 1954. Saat PTPG bergabung dengan UNPAD dan menjadi FKIP/A, Educational Administration Course mendapat kemajuan pesat berkat kegigihan Prof. Suganda dan Oteng Sutisna, M.Sc yang dibantu Prof.Dr.Murray Thomas sebagai tenaga ahli dari Sunny Team.
Sebagai sebuah jurusan, administrasi pendidikan mulai di tahun 1964 dengan nama jurusan administrasi dan supervisi yang disingkat dengan ADSUP dalam lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Bandung. Kelahiran ADSUP dipicu atas munculnya tuntutan terhadap kebutuhan akan tenaga ahli di bidang manajemen dan administrasi pendidikan serta tuntutan kebutuhan guru bagi SPG/SGO. Sejak saat itu diadakan penjurusan yang menyeluruh (dari tingkat satu sampai lima) dan jurusan ADSUP IKIP bandung ini dibuka secara resmi melalui Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Republik Indonesia, No.128/194 tertanggal 19 0ctober 1964. Beberapa tokoh lain yang ikut membina sub disiplin Ilmu Administrasi dan Supervisi ini adalah Oteng Sutisna, M.Sc; R. Iyeng Wiraputra, M.Sc; Drs. Udi Turmudi Saputra dan Drs.M.I Sulaeman.
Titik balik penyadar akan eksistensi ilmu administrasi pendidikan sebagai body of knownledge, dimulai saat rapat dosen dibulan Juni 1998 yang menyepakati perubahan nama Administrasi Supervisi (ADSUP) menjadi Administrasi Pendidikan. Nama jurusan tersebut digunakan sampai saat ini di tengah-tengah tuntutan sebagian orang yang menginginkan perubahan menjadi “ Manejemen Pendidikan”.[7]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Administrasi Pendidikan itu adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personal, spritual, atau material yang bersangkut paut dengan mencapai tujuan pendidikan. Administrasi pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain Administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan di usahakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Sirgiovanni dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu :
e) Efektivitas produksi,
f) Efesiensi,
g) Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes),
h) Kepuasan kerja.
Administrasi pendidikan memiliki peran sebagai perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pengoordinasian (Coordinating), komunikasi, supervisi, kepegawaian (Staffing), pembiayaan (Budgeting), penilaian (Evaluating). Dalam administrasi pendidikan terkandung unsur-unsur, yaitu tujuan yang akan dicapai, adanya proses kegiatan bersama, adanya pemanfaatan sumber daya, adanya kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan terhadap sumber daya yang ada.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Maka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua, amin.
Makalah
DEFINISI, TUJUAN, PERANAN, dan SEJARAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Disusun untuk memenuhi tugas makalah Manajemen Pendidikan Islam
Ibu Heni Listiana M.Pd.I
Disusun Oleh:
Imam Hanafi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puja dan puji hanyalah milik Allah SWT. Shalawat serta salam senantiasa tercurah bagi Nabi Muhammad SAW, utusan dan hamba-Nya. Hanya berkat Allah SWT, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Administrasi Pendidikan” yang membahas tentang definisi, sejarah, tujuan, dan peran administrasi pendidikan ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan makalah ini, khususnya Ibu Heni Listiana M.Pd.I yang telah secara ikhlas dan sabar memberikan saran serta masukan kepada kami selama proses penyusunan makalah.
Dalam penyelesaian makalah ini, Alhamdulillah kami tidak menemui kesulitan berarti, walaupun kami merasa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik serta saran positif yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami dapat belajar dari kesalahan dan semoga dalam penyusunan makalah-makalah selanjutnya kami dapat lakukan dengan lebih baik lagi. Amien.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Pamekasan, 13 September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... .. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. . iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. ....
A. Latar Belakang............................................................................. .. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ .. 1
C. Tujuan......................................................................................... .. 1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
A. Pengertian Administrasi Pendidikan .......................................... .. 2
B. Tujuan Administrasi Pendidikan ................................................ .. 5
C. Peran Administrasi Pendidikan .................................................. .. 5
D. Sejarah Administrasi Pendidikan ............................................... .. 8
BAB IV PENUTUP.......................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... . iv
DAFTAR PUSTAKA
H.M. daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta,rineka cipta,2010) . Hal. 179
Kencana Syafiie, Inu. Ilmu Administrasi Publik.( Jakarta: Rineka Cipta: 2006)
Ngalim purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta:Remaja Rosdakarya: 2009). Hlm.3
Nawawi, Hadari. Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Gunung Agung: 2009)
Kencana Syafiie, Inu. Ilmu Administrasi Publik.( Jakarta: Rineka Cipta: 2006)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan administrasi merupakan suatu fenomena masyarakat yang baru karena timbul sebagai suatu cabang ilmu sosial, sekalipun administrasi sebagai ilmu pengetahuan yang baru berkembang dengan membawa prinsip-prinsip yang universal. Keberhasilan pengelolaan pendidikan sangat didasarkan kepada bagaimana mengelola program pendidikan itu sendiri. Peranan administrasi pendidikan menurut penulis merupakan sebagai proses bagaimana suatu tujuan pendidikan itu akan tercapai. Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah.
Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian atau keteraturan dalam pembukuan dan administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu. Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Administrasi Pendidikan ?
2. Apa tujuan Administrasi Pendidikan ?
3. Apa peranan Administrasi Pendidikan ?
4. Bagaimana sejarah Administrasi Pendidikan ?
C. Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan pengertian Administrasi Pendidikan;
2. Untuk mendeskripsikan tujuan Administrasi Pendidikan; dan
3. Untuk mendeskripsikan peranan Administrasi Pendidikan.
4. Untuk mendeskripsikan sejarah Administrasi Pendidikan;
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi Pendidikan
Kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri dari atas kata ad dan ministrate, kata ad mempunyai arti “Ke” atau “Kepada”, dan ministrate yang berarti melayani, membantu atau mengarahkan, jadi kata “ Administrasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan pendidikan adalah suatu usaha sadar atau suatu aktivitas untuk mengembankan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup dengan kata lain tidak hanya berlangsung dalam kelas tetapi juga diluar kelas, pendidikan bukan bersifat formal saja tetapi mencakup pula non formal. Menurut M. Ngalim Purwanto mengatakan bahwa Administrasi Pendidikan itu adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personal, spritual, atau material yang bersangkut paut dengan mencapai tujuan pendidikan.[1]
Beberapa para ahli mengemukakan pengertian Administrasi Pendidikan :
1. Menurut Atmasudirdjo (1986), administrasi lebih popular dibandingkan dengan manajemen dikalangan bangsa-bangsa Eropa Barat Kontinental, terutama di Nederland, Jerman, Perancis dan Italia. Di zaman Romawi istilah “administration” mencangkup administrare (tata usaha) dan administro (leader ship manajemen).
2. William H. Newman dan M.E.Dimock. Newman (1963) sama sekali tidak membedakan antara administrasi dan manajemen. Bahkan mempersamakan keduanya. Hal ini, terlihat pada buku yang ditulisnya yang berjudul “Administrative Action”. Namun isi bukutersebut ialah “The Techniques of organization and Management”.
3. Dimock dan Koenig (1960) tidak membedakan antara administrasi dan manajemen. Hal ini ditunjukkan dengan definisi administrasi yang dikemukakannya, yakni: “administration (or management) is a planned approach to the solving of all kind of problems in almost every individual or group activity both public or private” (administrasi atau manajemen) adalah suatu pendekatan yang terencana terhadap pemecahan semua macam masalah yang kebanyakan terdapat pada setiap individu atau kelompok baik negara maupun swasta).
4. Dalton E Mc. Farland dalam bukunya “Management, Principles and Practices” membedakan arti administrasi dan manajemen, namun yang satu merupakan bagian dari yang lainnya dengan menegaskan sebagai berikut “administration refers to the determination of mayor aims and policies, were as management refers to the carrying out of operations designed to accomplish the aim and effectuate policies” yang artinya administrasi ditujukan terhadap penetuan tujuan pokok dan kebijaksanaannya, sedangkan manajemen ditujukan terhadap pelaksanaan kegiatan dengan maksud menyelesaikan/mencapai tujuan dan pelaksanaan kebijaksanaan (Handayaningrat, 1982).
5. Ordway Tead melihat administrasi sebagai sesuatu yang terdiri atas organisasi dan manajemen. Ia menegaskan bahwa “administration is the process and agency which responsible for the determination of the aims for which an organization and its management are to strive …etc”(Administrasi adalah suatu proses dan badan yang bertanggungjawab terhadap penentuan tujuan, dimana organisasi dan manajemen digariskan dan sebagainya)(Handayaningrat, 1982).
6. Albert Lepawsky (1960) mempunyai pandangan yang sama di atas dengan mengatakan“administrasi use in the broad sense to include organization and management. Management is the force which leads, and dirtects an organization in the accomplishment of apredetermined object(administrasi digunakan dalam arti luas meliputi organisasi dan manajemen. Manajemen adalah kemampuan memimpin memberi petunjuk dan membimbing suatu organisasi dalam mencapai suatu tujuan yang ditentukan terlebih dahulu).
7. S.P. Siagian (1977) dalam bukunya yang berjudul “Filsafat Administrasi” mengemukakan bahwa “manajemen merupakan inti dari administrasi karena manajemen merupakan alat pelaksana utama dari administrasi” Selanjutnya beliau menegaskan bahwa antara administrasi dan manajemen tidak dapat dipisah-pisahkan, hanya kegiatan-kegiatannya yang dapat dibedakan. Dilihat dari segi fungsional administrasi mempunyai dua fungsi utama, yakni: (1) menentukan tujuan menyeluruh yang hendak dicapai (organization goal), (2) menentukan kebijaksanaan umum yang mengikat seluruh organisasi (general and overall policies). Sedang manajemen padahakekatnya berfungsi untuk melakukan semua kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. Dalam hubungan ini, manajemen boleh saja menentukan tujuan tetapi sifatnya departemental atau sektoral. Demikian pula kebiksanaan yang ditentukan pada tingkat manajemen bersifat khusus atau pelaksanaan. Dari pandangan ini, beliau menegaskan bahwa administrasi lebih luas dari manajemen, bahkan manajemen itu merupakan aspek dari administrasi.
8. Arifin Abdulrachman (1969) mengatakan dalam bukunya yang berjudul “Leadership”, setiap administrasi atau penyelenggaraan kegiatan-kegiatan itu mempunyai tiga aspek yang dapat dibedakan satu-sama lain, yakni: (1) aspek formulasi kebijaksanaan, (2) aspek manajemen, dan (3) aspek pelaksanaan (operation). Selanjutnya dijelaskan beliau ketiga aspek tersebut seperti ini . “formulasi kebijaksanaan administrasi (administrative policy) dibuat oleh pimpinan dari badan administrasi (negara,swasta) dan membuat ketentuan-ketentuan mengenai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan pokok yang hendak dicapai serta cara-cara penyelenggaraan kegiatan untuk mencapai sasaran dan tujuan-tujuan pokok yang telah ditentukan itu. Manajemen adalah kegiatan-kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran dan tujuan pokok yang telah ditentukan itu dengan menggunakan orang-orang pelaksana. Kegiatan-kegiatan manajemen dan sistematika penggolongannya banyak macam ragamnya. Misalnya menurut beliau sendiri ada lima, yaitu: (1) perencanaan, (2) pengorganisasian, (3) Penempatan , (4) penggerakan, dan (5) pengawasan. Sedangkan kegiatan operation adalah kegiatan yang benar-benar melaksanakan apa yang telah direncanakan oleh manajemen. Kegiatan-kegiatan ini memadukan tenaga kerja (skill), bahan-bahan informasi, alat kerja, uang, tempat kerja, dan waktu sehingga akhirnya mempunyai produk yang dinamakan hasil kerja (barang dan jasa). Kaarena fungsinya memadukan unsur-unsur kerja, maka operation mempersoalkan proses kerja, metode kerja, teknik kerja atau carakerja. Dari pandangan ini , Arifin Abdulrachman berpendapat bahwa dalam setiap administrasi selalu ada manajemennya. Bahkan manajemen adalah inti dari administrasi. Seperti pandangan Siagian, Arifin Abdulrachman juga berpendapat bahwa administrasi itu lebih luas volume kegiatannya dari manajemen, Karena tidak hanya mencakup kegiatan manajemen, akan tetapi mencakup juga kegiatan-kegiatan pembuatan kebijaksanaan administrasi dan kegiatan operation.
B. Tujuan Administrasi Pendidikan
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain Administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan di usahakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Oleh karena itu, semakin baik administrasi pendidikan ini, semakin yakin pula bahwa tujuan pendidikan itu akan tercapai dengan baik.
Sirgiovanni dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu :
a) Efektivitas produksi,
b) Efesiensi,
c) Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes),
d) Kepuasan kerja.
Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh : sekolah memiliki fungsi untuk mencapai efektivitas produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam penyampaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefesien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga semaksimal mungkin, tetapi memberi hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya (adaptivenes) dengan lingkungan sekolahnya yang baru. Selanjutnya, lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan yang memberi kepuasan kerja kepada mereka. Secara khusus administrasi disekolah, adalah untuk mempersiapkan situasi disekolah agar pendidikan dan pengajarannya berlangsung dengan baik sehingga dapat di rumuskan bahwa tujuan administrasi pendidikan di sekolah. [2]
C. Peranan Administrasi Pendidikan[3]
Administrasi pendidikan meliputi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan pendidikan. Sedangkan administrasi sekolah kegiatan-kegiatannya terbatas pada pelaksanaan pengelolaan pendidikan di sekolah sehingga kita mengenal adanya administrasi Sekolah Dasar, Lanjutan, Perguruan Tinggi dan sebagainya, diantaranya kepemimpinan Kepala Sekolah, Supervisi dan sebagainya. Didalam administrasi terdapat beberapa unsur pokok, diantaranya adanya sekelompok manusia sedikitnya dua orang, adanya tujuan yang hendak di capai bersama, adanya tugas atau fungsi yang harus dilaksanakan, dan adanya perlengkapan dan peralatan. Administrasi pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil, maupun spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Jadi, dengan lebih memperhatikan aspek administrasi pendidikan, maka diharapkan tujuan pendidikan atau target program pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Administrasi pendidikan yang juga sering disebut dengan manajemen pendidikan yang sangat diperlukan untuk menjamin supaya seluruh kegiatan pendidikan dapat terlaksana dengan optimal. Administrasi pendidikan memiliki peran sebagai perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pengoordinasian (Coordinating), komunikasi, supervisi, kepegawaian (Staffing), pembiayaan (Budgeting), penilaian (Evaluating). Dalam administrasi pendidikan terkandung unsur-unsur, yaitu tujuan yang akan dicapai, adanya proses kegiatan bersama, adanya pemanfaatan sumber daya, adanya kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan terhadap sumber daya yang ada. Dengan melihat kepada unsur-unsur pokok dalam administrasi seperti telah di kemukakan terdahulu, jelas bahwa bidang-bidang yang tercakup di dalam proses kegiatan administrasi pendidikan itu luas. Secara terperinci bidang administrasi pendidikan adalah sebagai berikut:[4]
1. Administrasi tata laksana sekolah, meliputi:
· Organisasi dan struktur pegawai tata usaha.
· Organisasi dan anggaran belanja keuangan sekolah,masalah kepegawaian, masalah perlengkapan dan perbekalan, keuangan dan pembukuan.
· Korespondensi atau surat-menyurat,
· Laporan-laporan bulanan, kuartalan, dan tahunan) masalah pemangkatan, pemindahan, penempatan, dan pemberhentian pegawai,
· Pengisian buku pokok, klapper, raport, dan sebagainya.
2. Administrasi Murid, meliputi:
· Organisasi dan perkumpulan murid
· Masalah kesehatan dan kesejahteraan murid
· Penilaian dan pengukuran kemajuan murid
· Bimbingan dan penyuluhan bagi murid
3. Supervisi pengajaran, meliputi:
· Usaha membangkitkan semangat guru dan pegawai
· Usaha mengembangkan, mencari dan menggunakan metode pengajaran yang baru
· Usaha mengembangakan kerja sama antara guru, murid,dan pegawai
· Mengusahakan cara-cara menilai hasil pendidikan
· Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru
4. Pelaksanaan dan Pembinaan Kurikulum, meliputi:
· Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan
· Menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum
· Kurikulum bukanlah sesuatu yang harus di ikuti begitu saja tanpa perubahan
5. Pendidikan dan perencanaan bangunan sekolah, meliputi:[5]
· Cara memilih letak dan menentukan luas tanah yang di butuhkan
· Mengusahakan, merencanakan dan menggunakan biaya pendirian sekolah
· Menentukan jumlah ruang dan luasnya
· Cara-cara penggunaan gedung dan fasilitas sekolah
· Alat-alat perlengkapan
· Kondisi masyarakat sekitar sekolah
Administrasi dalam pendidikan yang tertib dan teratur, sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan pendidikan bagi kepala sekolah dan guru. Peningkatan kemampuan tersebut akan berakibat positif, yaitu makin meningkatnya efisiensi, mutu dan perluasan pada kinerja di dunia pendidikan tersebut. Untukmemperlancar kegiatan di atas agar lebih efektif dan efisien perlu ]informasi yang memadai. Sistem informasi di dunia pendidikan ini menyangkut dua hal pokok yaitu kegiatan pencatatan data (recording system) dan pelaporan (reporting system). Administrasi suatu lembaga pendidikan merupakan suatu sumber utama manajemen dalam mengatur proses belajar mengajar dengan tertib sehingga tercapainya suatu tujuan terpenting pada lembaga pendidikan tersebut. Yang sangat diperlukan oleh para pelaku pendidikan untuk melakukan tugas dan profesinya. Kepala Sekolah dan guru disekolah sangat memerlukan data-data tentang siswa, kurikulum, sarana dan sebagainya untuk pengelolaan sekolah sehari-hari. Pengawas pendidikan di semua tingkat memerlukan data-data tersebut sebagai bahan sarana supervisi. Untuk tingkat yang lebih tinggi misalnya Dinas Pendidikan mulai tingkat kecamatan sampai propinsi memerlukan data untuk pelaporan yang lebih tinggi,untuk melakukan pembinaan, serta untuk menyusun rencana atau program pendidikan pada masa mendatang. Di tingkat pusat data pendidikan diperlukan untuk perencanaan yang lebih makro, melakukan pembinaan, pengawasan, penilaian, dan keperluan administrasi lainnya. [6]
D. Sejarah Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan dalam sejarahnya cukup panjang dimulai dengan diberikannya Educational Administration Course yang hanya di berikan pada tingkat Sarjana pada PTPG Departement Ilmu Pendidikan di tahun 1954. Saat PTPG bergabung dengan UNPAD dan menjadi FKIP/A, Educational Administration Course mendapat kemajuan pesat berkat kegigihan Prof. Suganda dan Oteng Sutisna, M.Sc yang dibantu Prof.Dr.Murray Thomas sebagai tenaga ahli dari Sunny Team.
Sebagai sebuah jurusan, administrasi pendidikan mulai di tahun 1964 dengan nama jurusan administrasi dan supervisi yang disingkat dengan ADSUP dalam lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Bandung. Kelahiran ADSUP dipicu atas munculnya tuntutan terhadap kebutuhan akan tenaga ahli di bidang manajemen dan administrasi pendidikan serta tuntutan kebutuhan guru bagi SPG/SGO. Sejak saat itu diadakan penjurusan yang menyeluruh (dari tingkat satu sampai lima) dan jurusan ADSUP IKIP bandung ini dibuka secara resmi melalui Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Republik Indonesia, No.128/194 tertanggal 19 0ctober 1964. Beberapa tokoh lain yang ikut membina sub disiplin Ilmu Administrasi dan Supervisi ini adalah Oteng Sutisna, M.Sc; R. Iyeng Wiraputra, M.Sc; Drs. Udi Turmudi Saputra dan Drs.M.I Sulaeman.
Titik balik penyadar akan eksistensi ilmu administrasi pendidikan sebagai body of knownledge, dimulai saat rapat dosen dibulan Juni 1998 yang menyepakati perubahan nama Administrasi Supervisi (ADSUP) menjadi Administrasi Pendidikan. Nama jurusan tersebut digunakan sampai saat ini di tengah-tengah tuntutan sebagian orang yang menginginkan perubahan menjadi “ Manejemen Pendidikan”.[7]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Administrasi Pendidikan itu adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personal, spritual, atau material yang bersangkut paut dengan mencapai tujuan pendidikan. Administrasi pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain Administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan di usahakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Sirgiovanni dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu :
e) Efektivitas produksi,
f) Efesiensi,
g) Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes),
h) Kepuasan kerja.
Administrasi pendidikan memiliki peran sebagai perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pengoordinasian (Coordinating), komunikasi, supervisi, kepegawaian (Staffing), pembiayaan (Budgeting), penilaian (Evaluating). Dalam administrasi pendidikan terkandung unsur-unsur, yaitu tujuan yang akan dicapai, adanya proses kegiatan bersama, adanya pemanfaatan sumber daya, adanya kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan terhadap sumber daya yang ada.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Maka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua, amin.