PENGARUH PELAJARAN PSIKOLOGI TERHADAP PERUBAHAN
TINGKAH
LAKU SISWI KELAS AKHIR
MADRASAH
ALIYAH
AL-AMIEN
JAMBU LENTENG SUMENEP MADURA
Diajukan
Untuk Memenuhi Tugas UAS METODOLOGI
PENELITIAN
Dengan
Dosen Pengampu : BUNA’I
PROPOSAL
Disusun Oleh:
Imam Hanafi
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN
TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASANDi
Susun oleh:
AMRIYANI
18201401010025
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PAMEKASAN
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JUNI 2016
A. Judul Penelitian
Pengaruh Pelajaran Psikologi Terhadap
Perubahan Tingkah Laku Siswi Kelas Akhir Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Lenteng Sumenep Madura
B.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sebuah wadah
dan sarana utama yang menghantarkan seseorang menuju arah kesuksesan dalam
menggapai impian dan cita-cita yang dinginkannya. Pendidikan merupakan sebuah
interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai pendidikan yang
berlangsung dalam dunia pendidikan. Interaksi pendidikan berfungsi membantu
mengembangkan psikologi anak didik seperti pengembangan potensi, kecakapan dan
karakteristik peserta didik baik yang berkenaan dengan segi intelektual, social
efektif maupun fisik metodik. Perbuatan mendidik diarahkan pada pencapaian
tujuan sekarang dan yang akan datang untuk kepentingan dirinya dan masyarakat baik sebagai pribadi, warga
masyarakat maupun karyawan. Salah satu tujuan dari pendidikan adalah menolong
anak untuk mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan sangatlah
penting dalam kehidupan kita, karena merupakan sumber bekal untuk membuka
jendela kesuksesan dikehidupan kita mendatang. Tetapi itu semua tak mudah
diraih tanpa adanya bimbingan serta dorongan dari guru dan lingkungan keluarga.
Jadi keluarga juga merupakan factor pendukung yang sangatlah penting untuk
pengenalan anak didik dalam psikologi pendidikan.[1]
Dalam hal mendidik anak didik,
kita harus mengenal dan memahami hal-hal yang terdapat pada semua anak tanpa
terkecuali dan hal-hal yang unik dan khusus seperti factor-factor yang
mendukung dalam perkembangan pendidikan anak tentang pengenalan anak didik
dalam psikologi pendidikan, diantaranya adalah:
-
Empiris social psikologi yang merupakan factor-factor yang berpengeruh dan di alaminya secara langsung seperti
pengalaman-pengalaman yang dialami oleh anak didalam maupun diluar rumah yang
sangat berpengaruh dalam pengendalian pendidikan anak seperti dalam lingkungan
keluarga. Karena keluarga merupakan komponen utama yang membina dan membentuk
anak menjadi lebih baik.
-
Empiris transcendel yang merupakan factor pendukung yaitu seperti guru yang
merupakan ujung tombak dalam mengatur, mengarahkan dan membimbing anak didik
kearah yang lebih baik sesuai dengan tujuan pendidikan yang dicanangkan
bersama. Dalam hal ini seorang guru diharuskan mengenal anak didiknya agar
tujuan pendidikan yang dicanangkan bersama dapat terealisasi dengan baik dilingkungan
keluarga maupun masyarakat.
Teori yang menyatakan bahwa perkembangan seorang individu akan ditentukan
oleh empirisnya atau pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama perkembangan
individu tersebut. Menurut teori ini individu yang dilahirkan itu seperti
kertas putih bersih yang belum ada tulisannya dan coretan apapun. Tulisan itu
akan datang seiring dengan pengalaman hidup mereka sesuai dengan apa yang
diperbuat dan dilihatnya (apa yang salah dan apa yang benar).
Tapi pada kenyataannya setiap anak mempunyai perbedaan baik dari segi
fisik, emosi, jasmani dan rohani maupun kemampuan kecerdasannya. Jadi sebagai
seorang guru atau pendidik sepatutnya untuk membantu mengembangkan potensi
siswa, sebagai media curhat ketika siswanya mengalami masalah, memberikan
dorongan dan motivasi kepada anak didiknya. Tetapi factor utama dan paling
terpenting adalah keluarga, karena keluarga adalah sarana utama untuk membentuk
kepribadian sang anak dari baik dan buruknya perbuatan, sikap, tingkah laku,
cara bicara dan factor lainnya. Apabila dilingkungan keluarganya baik maka
pribadi anakpun akan baik. Begitupun sebaliknya apabila dilingkungan
keluarganya buruk maka pribadi anak pun akan buruk.
Jadi pada kesimpulannya betapa pentingnya pengenalan anak didik dalam
psikologi pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kita bahas
bersama. Anak mempunyai instuisi untuk menangkap suasana dan cara pandang
dimana orang tua berbicara, bersikap, dan bertingkah laku, anak pun akan
mengikuti apa yang dilakukan orang tuanya tersebut. Jadi sebagai orang tua
harus berhati-hati dalam melakukan hal-hal baik dan buruk dihadapan anaknya.
Karena anak ibarat kertas putih kosong yang apabila ditulis dengan tinta hitam
ia akan hitam, dan apabila ditulis dengan tinta merah ia akan merah. Jadi baik
buruknya perilaku anak tergantung dari orang tuanya. Karena itulah pentingya
pengenalan pendidikan bagi para anak-anak tidak hanya secara jasmani tetapi
secara rohani juga, supaya proses belajar akan tercapai dengan baik serta
mempunyai pengalaman yang luas dalam dunia pendidikan serta ilmu yang
bermanfaat baik bagi dirinya, masyarakat, Negara dan Agamanya. Amiiiin…..!!!!!!
Dari permasalahan diatas, perlu
kiranya permasalah tersebut dikaji lebih mendetail sebagai bahan pengetahuan
yang mendalam yang akan saya kaji dalam sebuah proposal dengan judul “Pengaruh
Pelajaran Psikologi terhadap Perubahan Tingkah laku Siswi kelas akhir MA
Al-AmienJambu Lenteng Sumenep Jambu Lenteng Sumenep.
C.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas, maka untuk mempermudah dalam pembahasan
selanjutnya perlu kiranya dibuat rumusan masalah, antara lain:
1.
Adakah pengaruh pelajaran
psikologi terhadap perubahan tingkah laku siswi kelas akhir MA
Al-Amien Jambu Lenteng Sumenep?
2.
Seberapa besar pengaruh pelajaran
psikologi terhadap perubahan tingkah laku siswi kelas akhir MA
Al-Amien Jambu Lenteng Sumenep?
D.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan pembahasan dalam
penelitian antara lain:
1.
Untuk mengetahui adakah pengaruh
pelajaran psikologi terhadap perubahan tingkahlaku siswikelas akhir MA
Al-Amien Jambu Lenteng Sumenep.
2.
Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh pelajaran psikologi terhadap perubahan tingkahlaku siswi kelas akhir MA
Al-Amien Jambu Lenteng Sumenep.
E.
ASUMSI PENELITIAN
Menurut M.
Dahla) asumsi disebut juga anggapan dasar yang kebenarannya masih harus
dibuktikan.[2]
Adapun asumsi peneliti terkait dengan judul yang akan dibahas adalah:
“Psikologi
memberikan pengaruh terhadap pola pikir seseorang/ perubahan tingkah laku seorang siswi”.
F.
HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis adalah
suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai
terbukti melalui data yang terkumpul.[3]
Berdasarkan judul diatas,
maka hipotesis yang saya ajukan adalah sebagai berikut:
1.
Hi (Hipotesis Kerja)
Adanya pengaruh pelajaran psikologi
terhadap perubahan tingkahlaku siswi kelas akhir MA Al-Amien Jambu Lenteng Sumenep.
G.
KEGUNAAN PENELITIAN
1.
Menambah wawasan peneliti dalam
hal penulisan skrpsi
2.
Mencari kebenaran ilmiah tentang
pengaruh pelajaran psikologi terhadap perubahan tingkahlaku siswi kelas akhir MA
Al-Amien Jambu Lenteng Sumenep.
H.
RUANG LINGKUP PENELITIAN
Agar lebih
mempermudah dalam pembahasan selanjutnya, maka saya memberikan ruang lingkup masalah dalam
penelitian ini kedalam dua bentuk variabel yang merupakan titik tolak permasalahan yang
akan dibahas dalam proposal ini.
Ruang lingkup
Penelitian
Tabel 1
Variable X :
PELAJARAN PSIKOLOGI
Sub Variabel
|
Sub Indikator
|
Pelajaran Psikologi
|
a.
Pengertian Psikologi
b.
Peranan Psikologi dalam proses
pembelajaran
|
Tabel 2
Variable Y :
PERUBAHAN TINGKAH LAKU SISWI
Sub Variabel
|
Sub Indikator
|
Perubahan Tingkah laku siswi
|
a.
Pengertian perubahan tingkah
laku siswi
b.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Perubahan tingkahlaku siswi
|
I.
DEFINISI ISTILAH
Agar tidak
terjadi kesalahan pemahaman tentang judul dalam proposal ini, maka perlu
kiranya saya memberikan batasan istilah pada judul Pengaruh Pelajaran
Psikologi terhadap Perubahan tingkahlaku Siswi kelas akhir MA
Al-Amien Jambu Lenteng Sumenep, antara
lain sebagai berikut:
1.
Pengaruh adalah
hubungan sebab akibat antara variabel X yaitu: Pelajaran Psikologidan
variabel Y yaitu : Perubahan Perilaku Siswi.
2.
Psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang
mengkaji perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
3.
Perubahan Pengubahan perilaku adalah
penerapan yang terencana dan sistematis dari prinsip belajar yang telah
ditetapkan untuk mengubah perilaku seseorang. (Suci,
2001:23)
4.
Tingkahlaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas
organism yang bersangkutan yang dapat diamati secara langsung maupun tidak
langsung. tingkah laku manusia adalah suatu aktivitas manusia itu sendiri. (Rahmat,
2009:12)
5.
Siswi adalah
sebutan untuk anak didik/murid, dalam hal ini yang akan di bahas dalam penelitian
ini adalah siswi kelas XIIb.
J.
KAJIAN PUSTAKA
1.
TINJAUAN TENTANG PSIKOLOGI
a.
Pengertian Psikologi
Psikologi adalah suatu ilmu
pengetahuan yang mengkaji perilaku individu dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Perilaku yang dimaksud adalah, perilaku motorik yaitu perilaku
dalam bentuk gerakan. Perilaku kognitif ialah perilaku dalam bentuk bagaimana
individu mengenal alam dis ekitarnya. Perilaku konatif ialah perilaku yang
berupa dorongan dari dalam individu. Perilaku afektif ialah perilaku dalam
bentuk perasaan atau emosi. (Rahmat, 2007:21)
Pendekatan utama dalam psikologi
yaitu:
Pendekatan behaviorisme, lebih mengutamakan hal-hal yang
nampak dari individu. Perilaku adalah segala sesuatu yang bisa di amati oleh
alat indera sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungnnya. Pendekatan
psikoanalisa, lebih mengutamakan hal-hal yang ada di bawah kesadaran
individu. Pendekatan kognitif, perilaku sebagai proses internal, yang
merupakan suatu proses input-output yaitu penerimaan dan pengolahan hasil dari
informasi, untuk kemudian menghasilkan keluaran. Pendekatan humanistik,
bahwa manusia sudah awalnya mempunyai dorongan untuk mewujudkan dirinya sebagai
manusia di lingkungannya. Pendekatan neurobiologi yang mengaitkan
perilaku individu dengan kejadian di dalam otak dan syarafnya.[4]
b.
Peranan Psikologi dalam Proses Pembelajaran
Landasan psikologi memberikan sumbangan dalam
dunia pendidikan. Kita ketahui bahwa Subjek dan objek pendidikan adalah manusia (peserta
didik). Setiap peserta didik memiliki keunikan masing – masing dan berbeda satu
sama lain. Oleh sebab itulah, kita sebagai guru memerlukan psikologi. Dengan adanya
psikologi memberikan wawasan bagaimana memahami perilaku individu dalam
proses pendidikan dan bagaimana membantu individu agar dapat berkembang secara
optimal serta mengatasi permasalahan yang timbul dalam diri individu (siswa) terutama
masalah belajar yang dalam hal ini adalah masalah dari segi pemahaman dan
keterbatasan pembelajaran yang dialami oleh siswa. Psikologi dibutuhkan di
berbagai ilmu pengetahuan untuk mengerti dan memahami kejiwaan seseorang.
Psikologi memiliki peran dalam dunia
pendidikan baik itu dalam belajar dan pembelajaran. Pengetahuan
tentang psikologi sangat diperlukan oleh pihak guru atau instruktur sebagai
pendidik, pengajar, pelatih, pembimbing, dan pengasuh dalam memahami karakteristik
kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta secara integral. Pemahaman
psikologis peserta didik oleh pihak guru atau instruktur di institusi
pendidikan memiliki kontribusi yang sangat berarti dalam membelajarkan peserta
didik sesuai dengan sikap, minat, motivasi, aspirasi, dan kebutuhan peserta
didik, sehingga proses pembelajaran di kelas dapat berlangsung secara optimal
dan maksimal.
Pengetahuan tentang psikologi diperlukan oleh
dunia pendidikan karena dunia pendidikan menghadapi peserta didik yang unik
dilihat dari segi karakteristik perilaku, kepribadian, sikap, minat, motivasi,
perhatian, persepsi, daya pikir, inteligensi, fantasi, dan berbagai aspek
psikologis lainnya yang berbeda antara peserta didik yang satu dengan peserta
didik yang lainnya. Perbedaan karakteristik psikologis yang dimiliki oleh para
peserta didik harus diketahui dan dipahami oleh setiap guru atau instruktur
yang berperan sebagai pendidik dan pengajar di kelas, jika ingin proses
pembelajarannya berhasil
Beberapa peran penting psikologi dalam proses pembelajaran adalah :
Beberapa peran penting psikologi dalam proses pembelajaran adalah :
a. Memahami siswa sebagai pelajar,
meliputi perkembangannya, tabiat, kemampuan, kecerdasan, motivasi, minat,
fisik, pengalaman, kepribadian, dan lain-lain
b. Memahami prinsip – prinsip dan
teori pembelajaran
c. Memilih metode – metode
pembelajaran dan pengajaran
d. Menetapkan tujuan pembelajaran dan
pengajaran
e. Menciptakan situasi pembelajaran
dan pengajaran yang kondusif
f. Memilih dan menetapkan isi
pengajaran
g. Membantu peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar
h. Memilih alat bantu pembelajaran
dan pengajaran
i. Menilai hasil pembelajaran dan
pengajaran
j. Memahami dan mengembangkan
kepribadian dan profesi guru
k. Membimbing perkembangan siswa
Menurut Abimanyu (1996:14) mengemukakan bahwa peranan psikologi dalam
pendidikan dan pengajaran ialah bertujuan untuk memberikan orientasi mengenai
laporan studi, menelusuri masalah-masalah di lapangan dengan pendekatan
psikologi serta meneliti faktor-faktor manusia dalam proses pendidikan dan di
dalam situasi proses belajar mengajar. Psikologi dalam pendidikan dan
pengajaran banyak mempengaruhi perumusan tujuan pendidikan, perumusan kurikulum
maupun prosedur dan metode-metode belajar mengajar. Psikologi ini memberikan
jalan untuk mendapatkan pemecahan atas masalah-masalah sebagai berikut:
b. Pengaruh pembawaan dan lingkungan
atas hasil belajar
c. Teori dan proses belajar
d. Hubungan antara teknik mengajar
dan hasil belajar.
e. Perbandingan hasil pendidikan
formal dengan pendidikan informal atas diri individu.
f. Pengaruh kondisi sosial anak didik
atas pendidikan yang diterimanya.
g. Nilai sikap ilmiah atas pendidikan
yang dimiliki oleh para petugas pendidikan.
h. Pengaruh interaksi antara guru dan
murid dan antara murid dengan murid.
i. Hambatan, kesulitan, ketegangan,
dan sebagainya yang dialami oleh anak didik selama proses pendidikan
j. Pengaruh perbedaan individu yang
satu dengan individu yang lain dalam batas kemampuan belajar
2.
TINJAUAN TENTANG PERUBAHAN TINGKAH LAKU SISWI
a.
Pengertian Perubahan Tingkahlaku Siswi
Perilaku merupakan seperangkat
perbuatan/tindakan seseorang dalam melakukan respon terhadap sesuatu dan
kemudian dijadikan kebijakan karena adanya nilai yang diyakini. Prilaku adalah
sesuatu kegiatan atau aktifitas organisme atau makhluk hidup yang bersangkutan.
Oleh sebab itu dari segi biologis semua makhluk hidup termasuk binatang dan
manusia mempunyai aktivitas masing – masing.
Perubahan Perilaku merupakan suatu proses dimana
terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status
yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
ada. [5]
b.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan
Perilaku Siswi
Dalam pelaksanaan pendidikan
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku siswa yang harus dicermati
oleh setiap pendidik, baik orang tua di rumah ataupun guru di sekolah. Di
antara faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku siswa tersebut adalah :
1.
Pengawasan
Bila tingkat kesopanan siswa dapat
dinyatakan rata-rata menurun, maka sesungguhnya yang pertama-tama harus dilihat
adalah bagaimana orang tua melakukan kontak keseharian atau komunikasi dengan
putra-putrinya. Kontak keseharian tersebut meliputi tiga aspek penting dalam
komunikasi, sebagai berikut:
a. Frekuensi komunikasi.
Diyakini bahwa semakin tinggi
frekuensi komunikasi antara anak dengan orang tua, semakin besar pengaruh
positif-nya kepada anak-anak. Tetapi frekuensi saja tidak cukup untuk
menyatakan bahwa komunikasi tersebut berlangsung secara efektif, karena
efektivitas komunikasi masih ditentukan oleh intensitas dan kualitas komunikasi
yang tercipta.
b. Tingkat intensitas komunikasi.
Bertemu tatap muka bisa jadi
memang jarang berlangsung di kota-kota besar yang kedua orang tuanya bekerja
seharian. Tetapi masalah itu masih dapat diatasi apabila pada
kesempatan-kesempatan yang memungkinkan komunikasi kemudian berlangsung dalam
tingkat intensitas yang tinggi.
c. Kualitas pesan yang
dikomunikasikan.
Frekuensi dan intensitas
komunikasi belum tentu juga menghasilkan pesan yang efektif dapat diterima oleh
anak. Ada satu bagian lagi yang dipersyaratkan, yaitu kualitas pesan yang
dikomunikasikan. Apakah pesan-pesan tersebut disesuaikan dengan tingkat
perkembangan kejiwaan anak ? apakah isi pesan tersebut sesuatu yang mendidik
positif kepada anak atau bahkan yang mendorong ke perbuatan-perbuatan negatif ?
2.
Sosok Teladan
Yang tidak kalah pentingnya adalah
peran serta masyarakat pada upaya peningkatan moral dan budi pekerti anak-anak
kita. Pada awal masa pertumbuhan anak, peran keluarga begitu dominan. Pada
tahap berikutnya, sekolah ikut menyumbang pertumbuhan kejiwaan anak. Dan ketika
memasuki masa remaja, dunia mereka jauh lebih luas lagi. Ia menjadi bagian dari
kumunitas lingkungannya. Pada tahap inilah peran masyarakat mulai mewarnai
penampilan moral dan budi pekerti anak. Kunci keikutsertaan masyarakat terletak
pada keteladanan yang secara keseharian digaulinya.
Di samping keteladanan masyarakat,
kontrol sosial juga sangat berperan.
3. Penanaman Bukan Pengajaran
Pendidikan budi pekerti anak-anak
didik, baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat, bukanlah dengan
mengajarkan mereka dengan ayat, dalil, atau apa pun namanya. Menurut Barlow
sebagian besar dari yang dipelajari manusia terjadi melalui peniruan
(imitation) dan penyajian contoh perilaku (role-modeling). Selanjutnya, menurut
teori belajar sosial terhadap proses perkembangan sosial dan moral siswa
ditekankan pada perlunya pembiasaan merespons dan peniruan. Dan pembiasaan
merespons tersebut melalui pemberian penghargaan dan hukuman.
Khusus di sekolah, pelaksanaan
pendidikan budi pekerti dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu
pendekatan pengintegrasian serta pendekatan role-modeling dan imitasi. Pendekatan
integratif ke dalam mata pelajaran yang memiliki pokok bahasan yang sesuai
dengan dapat dilakukan melalui penambahan materi pada mata pelajaran yang
dititipi dan atau melalui metode mengajar yang akan digunakan guru. Hanya saja,
dalam pendekatan ini guru akan merasa mendapatkan tambahan beban. Sedangkan
pendekatan kedua menekankan pada aspek keteladanan para guru. Semua guru di
sekolah hendaknya menyadari bahwa dirinya bukan hanya pengajar, tetapi juga
pendidik bagi siswanya. Para guru memiliki kewajiban moral yang melekat dengan
profesi kependidikannya untuk memberikan keteladanan. Dengan begitu, para siswa
tidak hanya mengenali budi pekerti seperti yang tercetak di dalam buku-buku
pelajaran, tetapi mereka melihat langsung pada contoh yang terjadi di sekitarnya,
yaitu dari kalangan para guru mereka.
Pilihan pada pendekatan pertama,
berarti guru melaksanakan pendidikan budi pekerti melalui fungsi guru sebagai
pengajar, sementara jika guru melaksanakan pendidikan budi pekerti melalui
role-modeling, imitasi atau keteladanan, berarti guru melaksanakan pendidikan
budi pekerti itu melalui fungsi guru sebagai pendidik.[6]
K.
METODE PENELITIAN
1.
Rancangan penelitian
Rancangan penelitian dalam penulisan karya ilmiah mutlak
diperlukan. Hal ini dimaksudkan agar alur penulisan karya tersebut betul-betul
sistematis dan berkesinambungan, sehingga alur permasalahan dan penyelesaian
masalahnya dapat ditulis dengan baik dan sempurna. Terkait dengan rancangan
penelitian tersebut, maka penulis membuat rancangan penelitian sebagai berikut:
Penelitian ini berbentuk penelitian lapangan. Sedangkan
pendekatannya memakai pendekatan kuantitatif.
Penelitian Kuantitatif yaitu penelitian yang datanya
berupa angka-angka. Penelitian kuantitatif ini adalah bersifat eksplanatif
yaitu penelitian untuk menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan
yaitu apakah suatu variabel disebabkan atau dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel
lainnya”.[7]
Sebagai variabel terikat (X) dalam penelitian ini adalah Pelajaran
Psikologi dan sebagai variabel bebas (Y) adalah Perubahan
Perilaku Siswi
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui adanya
Pengaruh Pelajaran Psikologi terhadap Perubahan Tingkahlaku
siswi MA-Amien Jambu Lenteng Sumenep, maka penelitian ini dirancang
dengan menggunakan penelitian Statistik Korelasi Product Moment.
2.
Populasi dan sampel
1)
Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian, Sedangkan secara definisi populasi adalah sebagai
kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian.[8]
Dari beberapa pendapat di atas,
maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah Siswi
MA-Amien Jambu Lenteng Sumenep yang masih aktif berjumlah 30 Siswi. Adapun rincian populasi sebagai
berikut :
Tabel 3
Populasi Siswi
Kelas
|
Jumlah
|
Total
|
X B
|
11
|
66
|
XI B
|
25
|
|
XII B
|
30
|
2) Sampel
Sedangkan sampel adalah
sebagian atau wakil yang diteliti. Menurut Arikunto (2002:112) yang dikatakan Sampel
adalah sebagian objek atau wakil dari populasi yang akan diteliti.[9]
Jadi penelitian ini adalah
penelitian sampling research artinya dalam penelitian ini
tidak meneliti semua populasi yang ada, akan tetapi hanya meneliti sekelompok
yang dapat mewakili populasi tersebut.
Berdasarkan pendapat Arikunto, bahwa untuk sekedar ancer-ancer
maka apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga
penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya
lebih besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25% atau lebih. Adapun rincian
sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Siswi kelas 12
MA Al-Amien Jambu.
Tabel 1
Sampel Siswi Kelas XII B MA Al-Amien
Jambu
Lenteng Sumenep Tahun Pelajaran 2013/2014
No
|
Nama
|
Alamat
|
Kelas
|
1
|
Aisiyah
|
Ellak Daya
|
XII
|
2
|
Aminah
|
Ellak
Daya
|
XII
|
3
|
Arifatul lutfiyah
|
Kalianget
|
XII
|
4
|
Arini aisyah jalilah
|
Jambu
|
XII
|
5
|
Atur rahmaniah
|
Batuan
|
XII
|
6
|
Dana mamluatul hasanah
|
Ellak daya
|
XII
|
7
|
Fajriatul muqoddasiyah
|
Batuan
|
XII
|
8
|
Farhatus sholihah
|
Batu putih
|
XII
|
9
|
Hairatus sa’diyah
|
Kangean
|
XII
|
10
|
Heni setiawati
|
Ellak laok
|
XII
|
11
|
Imro’atul hasanah
|
Lenteng
|
XII
|
12
|
Isna ardiyanti
|
Daramista
|
XII
|
13
|
Isnaini rohmah
|
Jambu
|
XII
|
14
|
Lailatul fajriyah
|
Ellak daya
|
XII
|
15
|
Lailiyatin ghinayatus s
|
Tonggal
|
XII
|
16
|
Lia afkidatus sakinah
|
Jambu
|
XII
|
17
|
Lisanatul layyinah
|
Ellak daya
|
XII
|
18
|
Nur imalah
|
Ellak daya
|
XII
|
19
|
Nur hasanah
|
Ellak daya
|
XII
|
20
|
Nur hatija
|
Sepanjang
|
XII
|
21
|
Nur hidayani
|
Batang-batang
|
XII
|
22
|
Nurul ghamamah
|
Kangean
|
XII
|
23
|
Rovita sari
|
Batang –batang
|
XII
|
24
|
Sania
|
Kalianget
|
XII
|
25
|
Shafiyatul hasanah
|
Banaresep
|
XII
|
26
|
Siti
amaniyah zaini
|
Ellak laok
|
XII
|
27
|
Siti
syarimah
|
Pandian
|
XII
|
28
|
Siti nur
aisyah
|
Tanjung
kiaok
|
XII
|
29
|
Titin
hariyati
|
Sepanjang
|
XII
|
30
|
Vina
agustina ellina
|
Ellak
daya
|
XII
|
Melihat jumlah
responden yang penulis teliti, maka penulis menggunakan metode populasi,
karena jumlah responden kurang dari 100 atau tepatnya berjumlah 30 orang.
3.
Instrument penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang di pilih dan di gunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan di permudah olehnya. Maka di sini saya menggunakan instrument
1. Tes
2. Angket
4.
Pengumpulan data
Data
merupakan komponen penting dalam melakukan sebuah penelitian. Artinya tanpa data tidak akan ada
artinya sebuah penelitian. Data yang akan dipakai dalam penelitian haruslah
data yang benar dan akurat, karena data yang salah akan memberikan informasi
yang salah pula. Sehingga penilaian yang dilakukan akan menjadi sia-sia.
Metode pengumpulan data yang akan
dipakai dalam penelitian ini antara lain :
1. Observasi
Secara umum observasi dapat diartikan sebagai
aktivitas merekam suatu kejadian atau peristiwa
serta fenomana tertentu dengan menggunakan alat yang diwarnai oleh latar
belakang pengalaman yang dimiliki oleh seorang pengamat (Nawawi, 1989:45).
Metode ini digunakan peneliti untuk mengetahui proses
kegiatan belajar mengajar di MA Al-Amien
Jambu Lenteng Sumenep.
2. Interview atau Wawancara
Dari beberapa teknik komunikasi yang
dapat dijadikan informasi ialah interview (wawancara). Interview berarti berkomunikasi langsung dengan
responden/subjek atau pula bisa dikatakan sebagai tanya jawab
langsung secara lisan.
Jadi, yang dimaksud metode interview adalah proses
pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk
dijawab secara lisan pula. Interview merupakan cara yang lazim dan
paling efektif.
Sedangkan interview yang digunakan dalam penelitian
adalah interviewterstruktur (CheckList). Dimana interview
terstruktur tersebut terdiri dari serentetan pertanyaan. Sehingga pewawancara
tinggal memberikan tanda check pada
pilihan jawaban yang telah di siapkan (Arikunto, 1998:127).
Metode ini digunakan untuk menyaring berbagai informasi
tentang gambaran proses belajar mengajar untuk mengetahui
pengaruh pelajaran psikologi terhadap karakter/tingkahlaku siswi.
3. Angket
Menurut Ali (2010:20) yang
dimaksud angket adalah sesuatu teknik penelitian yang banyak mempunyai
kesamaan secara tertulis dalam pelaksanaannya.
Berdasarkan atas jawaban yang
diberikan oleh responden, maka angket dibagi dua yaitu angket langsung dan
angket tidak langsung. Hal ini seperti yang dikemukakan Arikunto bahwa, angket
atau kuisioner dibagi dua yaitu kuisioner langsung dan kuisioner tidak
langsung. Kuisioner langsung yaitu responden yang menjawab tentang dirinya.
Sedangkan kuisioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab tentang orang
lain (Arikunto,1998: 140 ).
Selain hal tersebut di atas,
Arikunto juga mengatakan bahwa angket dipandang dari cara menjawabnya terbagi
ke dalam dua hal, yaitu angketterbuka dan angkettertutup. Angketterbuka
ialah angket yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawabnya
dengan kalimat sendiri. Sedangkan angkettertutup ialah angket yang sudah
disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Adapun angket yang
penulis sebarkan kepada responden adalah angket tertutup.
Dalam hal penggunan metode ini,
penulis akan jadikan sebagai metode pokok untuk memperoleh hal-hal yang
berkaitan dengan Variabel X tentang pelajaran psikologidan Variabel Y tentang Perubahan
Perilaku, dalam arti bahwa hasil dari metode angket inilah
nantinya yang akan penulis analisa.
4. Dokumentasi
Dokumentasi
berasal dari kata document, yang artinya barang-barang tertulis.
Dalam menggunakan metode
dokumentasi, peneliti menyelidiki
benda-benda tertulis, seperti buku, majalah, dokumen peraturan, catatan
harian, dan sebagainya (Arikunto, 1998:149).
Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa melalui metode ini akan dapat diperoleh data
tertulis, sehingga lebih mudah mencatatnya, sebab dokumen merupakan arsip
sebagai bukti bahwa apa yang tertulis dalam arsip tersebut merupakan suatu hal
yang benar-benar terjadi.
Dengan metode
dokumentasi ini, penulis ingin mengumpulkan beberapa data yang relevan dengan judul
penelitian.
1.
Analisis data
Setelah data terkumpul langkah
selanjutnya yang harus dilakukan adalah menganalisa data tersebut sesuai dengam
metode yang ada agar data tersebut dapat di interpretasikan.
Yang dimaksud dengan analisa data
adalah teknik dari pencarian kebenaran hipotesa dan memadukan variabel bebas
dengan variabel terikat dalam populasi penelitian, sehingga ditemukan
kesimpulan dan jawaban (Arikunto,
1998:205).
Sedangkan menurut Sudjana
(2002:101) analisis data adalah proses penyusunan,
pengaturan, pengelolaan data agar dapat digunakan untuk membenarkan atau
menyalahkan hipotesis yang telah ditentukan.
Dengan analisis data ini maka
memungkinkan penelilti untuk menguji pengaruh variabel, sehingga dapat
diketahui apakah hipotesis yang diajukan tersebut diterima atau ditolak.
Analisis data yang digunakan
adalah analisis data statistik korelasi product moment, karena data yang
diperoleh akan di analisis adalah angka-angka. Sedangkan rumus yang akan
dipakai adalah:
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara gejala X dan
gejala Y
x :
Product dari variabel bebas (x)
y :
Jumlah Product dari variabel terikat (y)
xy : Jumlah hasil kali antara (x) dan (y)
Untuk mengetahui besarnya hubungan
antara variabel X dengan variabel Y, maka dapat menggunakan pedoman berikut :
Tabel 2
Tabel interpretasi Nilai “r”
Besarnya Nilai “ r ”
|
Interpretasi
|
Antara 0,800 s.d 1,000
|
Tinggi
|
Antara 0,600 s.d 0,800
|
Cukup
|
Antara 0,400 s.d 0,600
|
Agak Rendah
|
Antara 0,200 s.d 0,400
|
Rendah
|
Antara 0,000 s.d 0,200
|
Sangat Rendah
|
Dalam menguji hipotesis yang
disajikan, maka dapat dibuktikan dengan menganalisis data yang telah diperoleh
dari lapangan. Setelah diperoleh “r” kerja, maka akan dilakukan pembuktian
dengan berpatokan pada ketentuan-ketentuan berikut:
1. Jika “r” kerja sama atau lebih
besar dari “r” tabel dengan tingkat kepercayaan 95% - 99%, maka hipotesis kerja
(H1) dapat diterima, sedangkan hipotesis nol (H0)
ditolak.
2. Jika “r” kerja nol atau lebih
kecil dari “r” tabel dengan tingkat kepercayaan 95% - 99%, maka hipotesis kerja
(H1) ditolak, sedangkan hipotesis nol (H0) diterima
(Suharsimi, 1998:260).
L.
DAFTAR RUJUKAN
Sudrajat, 2009. Perkembangan manusia. Bandung: Media Press
Arikunto, 2002. Penelitian Kualitatif dan kuantitatif.
Jakarta: Pustaka Abadi
Suci, 2001. Perubahan Sikap pada manusia. Jogyakarta: LKiss
Moh Surya, 1997. Sosok
wanita muslimah yang dinanti. Jakarta: Almahasi.
Ahmad Faisal,1995. Penelitian Kuantitatif, Jakarta:
Media Press
Syaifuddin, 2003. Karakteristik sikap manusia. Jakarta:
Elex media komputindo
M.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I
Tabel 1
Sampel Siswi
Kelas XII B MA Al-Amien
Jambu Lenteng Sumenep
No
|
Nama
|
Alamat
|
Kelas
|
1
|
Aisiyah
|
Ellak Daya
|
XII
|
2
|
Aminah
|
Ellak Daya
|
XII
|
3
|
Arifatul lutfiyah
|
Kalianget
|
XII
|
4
|
Arini aisyah jalilah
|
Jambu
|
XII
|
5
|
Atur rahmaniah
|
Batuan
|
XII
|
6
|
Dana mamluatul hasanah
|
Ellak daya
|
XII
|
7
|
Fajriatul muqoddasiyah
|
Batuan
|
XII
|
8
|
Farhatus sholihah
|
Batu putih
|
XII
|
9
|
Hairatus sa’diyah
|
Kangean
|
XII
|
10
|
Heni setiawati
|
Ellak laok
|
XII
|
11
|
Imro’atul hasanah
|
Lenteng
|
XII
|
12
|
Isna ardiyanti
|
Daramista
|
XII
|
13
|
Isnaini rohmah
|
Jambu
|
XII
|
14
|
Lailatul fajriyah
|
Ellak daya
|
XII
|
15
|
Lailiyatin ghinayatus s
|
Tonggal
|
XII
|
16
|
Lia afkidatus sakinah
|
Jambu
|
XII
|
17
|
Lisanatul layyinah
|
Ellak daya
|
XII
|
18
|
Nur imalah
|
Ellak daya
|
XII
|
19
|
Nur hasanah
|
Ellak daya
|
XII
|
20
|
Nur hatija
|
Sepanjang
|
XII
|
21
|
Nur hidayani
|
Batang-batang
|
XII
|
22
|
Nurul ghamamah
|
Kangean
|
XII
|
23
|
Rovita sari
|
Batang –batang
|
XII
|
24
|
Sania
|
Kalianget
|
XII
|
25
|
Shafiyatul hasanah
|
Banaresep
|
XII
|
26
|
Siti amaniyah zaini
|
Ellak laok
|
XII
|
27
|
Siti syarimah
|
Pandian
|
XII
|
28
|
Siti nur aisyah
|
Tanjung kiaok
|
XII
|
29
|
Titin hariyati
|
Sepanjang
|
XII
|
30
|
Vina agustina
ellina
|
Ellak daya
|
XII
|
Lampiran
II
Tabel 2
Tabel interpretasi Nilai “r”
Besarnya Nilai “ r ”
|
Interpretasi
|
Antara 0,800 s.d 1,000
|
Tinggi
|
Antara 0,600 s.d 0,800
|
Cukup
|
Antara 0,400 s.d 0,600
|
Agak Rendah
|
Antara 0,200 s.d 0,400
|
Rendah
|
Antara 0,000 s.d 0,200
|
Sangat Rendah
|