Sunday, 18 December 2016

TUGAS PENGEMBANGAN KURIKULUM-TUGAS PENGEMBANGAN KURIKULUM


TUGAS
PENGEMBANGAN KURIKULUM

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI
Dosen Pengampu : Ibu Heni Listiana, M.Pd.I













Disusun Oleh:

Imam Hanafi


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT., yang senantiasa selalu memberikan nikmatNya kepada kami sebagai makhluk yang lemah dan telah melindungi kami dari ilmuNya sehingga tidak terjerumus kepada hal-hal yang dimurkaiNya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang telah menuntun ke jalan yang benar.
Dengan nikmat dan kesehatan yang diberikan kepada kami oleh Allah SWT., sehingga kami dapat menyelesaikan tugas untuk mata kuliah “Pengembangan Kurikulum PAI” yang merupakan tugas dari Ibu Heni Listiana, M. Pd. I. Hal ini sebagai penunjang dan pendukung bagi kami seorang mahasiswa untuk berfikir lebih kritis dalam hal apapun dan dapat diaplikasikan untuk masa depan dunia pendidikan khususnya.
Tugas  yang kami buat dengan tema “pengembangan kurikulum ”. Diharapkan mampu membuka mata kami sebagai calon mahasiswa lulusan pendidikan yang mana semua itu untuk masa depan dunia pendidikan dalam proses pengembangan kuirkulum.
Sebagai manusia biasa yang pada hakikatnya telah tercipta untuk tidak lepas dari salah dan lupa, tentu dalam makalah ini sangat terdapat banyak kekurangan dan kesalahan yang perlu diakui dan diperbaiki. Oleh karena itu, saran dan kritikan akan kami terima dengan suka hati. Kemudian harapan kami sebagai mahasiswa, semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi kami atau semua kalangan pada umumnya.



Pamekasan, 30 April 2016



                                                                                                Penyusun      

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I HAKIKAT PENGEMBANGAN KURIKULUM........................... 1
A.    Pengertian hakikat kurikulum............................................................. 1
B.     Kedudukan kurikulum dalam pendidikan.......................................... 2
C.     Fungsi Dan Peranan kurikulum.......................................................... 2
BAB II KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM............................ 5
A.    Urgensi pengembangan Kurikulum.................................................... 5
B.     Dasar pengembangan kurikulum........................................................ 5
BAB III LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.................... 8
A.    Landasan filosofis ............................................................................. 8
B.     Landasan psikologis........................................................................... 8
C.    Landasan sosial budaya...................................................................... 9
D.    Landasan ilmu pengetahuan dan tehnologi........................................ 10
BAB IV PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM........... 11
A.    Prinsip Relevansi................................................................................ 11
B.     Prinsip Kontinuitas............................................................................. 11
C.     Prinsip praktis Dan Efesien................................................................ 11
D.    Prinsip Efektivitas.............................................................................. 11
BAB V SILABUS......................................................................................... 13
A.    Pengertian Silabus ............................................................................. 13
B.     Fungsi Silabus.................................................................................... 13
C.     Prinsip-Prinsip Pengembangan Silabus PAI/BK ............................... 14
BAB VI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)......... 16
A.    Pengertian RPP.................................................................................. 16
B.     Fungsi RPP ........................................................................................ 16





BAB I
HAKIKAT PENGEMBANGAN KURIKULUM

A.    Pengertian Hakikat kurikulum
Definisi kurikulum yang berkembang dan dianut oleh ahli pendidikan sangatlah beragam dan tidak hanya satu macam dalam pendidikan jasmani, beragam pakar mendefinisikan kurikulum.
Kurikulum sering dipandang oleh guru pendidikan jasmani sebagai seluruh bidang studi yang ditawarkan kepada peserta didik atau diidentifikasi sebagai bidang studi.
Menggambarkan kurikulum sebagai serangkaian pengalaman yang dipandu dan berarti yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang spesifik, yaitu instrumen dasar dalam proses pendidikan. Kurikulum merupakan media di mana konsep teori dan filosofis diterjemahkan menuju rencana atau desain yang efektif yang akan mempengaruhi proses pengajaran.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenaitujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedomanpenyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikantertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendKurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan dengan memperhatikan tahap perkembangan siswa yang disesuaikan dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian.Dengan demikian sebuah kurikulum menjadi sangatpenting keberadaannya dalam sebuah organisasi dan sebagainya. Karena akan menjadi sebuah cermin pada setiap aktifitas yang dilakukan oleh aktifis aktifis organisasi tersebut.[1]
pedidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan  peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untukmemungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
B.     Kedudukan Kurikulum Dalam Pendidikan 
Mempunyai kedudukan sentral dalam melaksanakan peruses pendidkan.kurikulum  mengarahkan bentuk aktivitas pendidikan deme tercapainya tujuan pendidikan. Kurikulum juga merupakan rencana pendidikan,  memberikan pedoman dan pegangan mengenai jenis, lingkup, urutan isi, dan proses pendidikan. Disamping kedua fungsi itu, kurikulum juga merupakan bidang studi yang ditekuni oleh para ahli atau specialis kurikulum, yang menjadi sumber atau memberikan teoritis, bagi pengembangan kurikulum berbagai insitusi pendidikan.Kurikulum memberikan pegangan bagi pelaksanaan pelajaran dikelas tetapi merupakan tugas dan tanggung jawab guru untuk menjabarkanya.Kurikulum dimulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, dan kurikulum sekolah umum, kejuaraan dan lainnya merupakan perwujudan atau penerapan teori-teori kurikulum.
C.    Fungsi Dan Peranan kurikulum
Kurikulum sebagai alat dalam pendidikan memiliki berbagai macam fungsi dalam pendidikan yang sangat berperan dalam kegunannya.
Ø Fungsi Kurikulumadalah sebagai berikut
1.         Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function)
Kurikulum berfungsi sebagai penyesuain adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dilingkungannya karna lingkungan bersifat dinamis artinya dapat berubah-ubah.                             
2.         Fungsi Integrasi (the integrating function)
Kurikulum berfungsi sebagai penyesuain mengandung makna bahwa kurikulum merupakan alat pendidikan yang mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang patuh yang dapat dibutuhkan dan berintegrasi di masyarakat
3.         FungsiDiferensiasi (the diferentiating function)
Kurikulum berfungsi sebagai diferensiansi adalah sebagai alat yang memberikan pelayanan dari berbagai perbedaan disetiap siswa yang harus dihargai dan dilayani. 
4.         Fungsi Persiapan (the propaeduetic function)
Kurikulum berfungsi sebagai persiapan yang mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan mampu mempersiapkan siswa kejenjang selanjutnya dan juga dapat mempersiapkan diri dapat hidup dalam masyarakat, jika tidak melanjukan pendidikan.
5.         Fungsi Pemilihan (the selective function)
Kurikulum berfungsi sebagai pemilihan adalah memberikan kesempatan bagi siswa untuk menentukan pilihan program belajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
6.         Fungsi Diagnostik (the diagnostic function)
7.         Kurikulum sebagai diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum adalah alat pendidikan yang mampu mengarahkan dan memahami potensi siswa serta kelemahan dalam dirinya. JikaFungsi Integrasi (the integrating function)
Kurikulum berfungsi sebagai penyesuain mengandung makna bahwa kurikulum merupakan alat pendidikan yang mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang patuh yang dapat dibutuhkan dan berintegrasi di masyarakat
8.         FungsiDiferensiasi (the diferentiating function)
Kurikulum berfungsi sebagai diferensiansi adalah sebagai alat yang memberikan pelayanan dari berbagai perbedaan disetiap siswa yang harus dihargai dan dilayani. 
9.         Fungsi Persiapan (the propaeduetic function)
Kurikulum berfungsi sebagai persiapan yang mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan mampu mempersiapkan siswa kejenjang selanjutnya dan juga dapat mempersiapkan diri dapat hidup dalam masyarakat, jika tidak melanjukan pendidikan.
10.     Fungsi Pemilihan (the selective function)
Kurikulum berfungsi sebagai pemilihan adalah memberikan kesempatan bagi siswa untuk menentukan pilihan program belajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
11.     Fungsi Diagnostik (the diagnostic function)
Kurikulum sebagai diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum adalah alat pendidikan yang mampu mengarahkan dan memahami potensi siswa serta kelemahan dalam dirinya.
-          Peranan kurikulum
1.      Peran Konservatif  kurikulum adalah melestarikan berbagai nilai budaya sebagai warisan masa lalu
2.      Peran kreatif kurikulum harus mengandung hal-hal baru sehingga dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan setiap potensi
3.      Peran kritis dan evaluative kurikulum berperan untuk menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu dipertahankan.
D.    Mengidentifikasi Berbagai Komponen  Kurikulum
Kurikulum memiliki lima komponen utama, yaitu :
(1) tujuan;
(2) materi;
 (3) strategi, pembelajaran;
(4) organisasi kurikulum.
(5) evaluasi.
Kelima komponen tersebut memiliki keterkaitan yang erat dan tidak bisa dipisahkan.Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan tentang masing-masing komponen tersebut.



BAB II
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM
A.    Urgensi Pengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum dilakukan dengan sejumlah pertimbangan.Pertimbangan itu dilihatdari beberapa assessmentin ternasional yang menyatakan bahwa kemampuan peserta didik Indonesia masih dibawah peserta didik dari negara-negara di kawasan Asia lainnya.
Seperti pada Trendsin International Mathematics and Science Studies (TIMSS), sebuah studiinternasional yang mengukur peningkatan pembelajaran matematika dan sains disejumlah negara. Pada tahun 2011 untuk bidang Matematika di kelas 8 misalnya,TIMSS menyatakan, lebih dari 95 persen siswa Indonesia hanya mampu sampai levelmenengah, sedangkan hampir 50 persen siswa Taiwan mampu mencapailevel tinggi dan advance. Halyang hampir sama juga ditunjukkan lewat hasil Programme for International Student Assesment (PISA), sebuahpe-nilaian tingkat dunia yang diselenggarakan setiap tiga tahun untuk mengujiperforma akademis siswa yang berusia 15 tahun. Hasil pada 2009 diketahui bahwahampir semua siswa Indonesia menguasai pelajaran matematika dan IPA hanyasampai level 3 dari 6 level yang ada. Sementara negara lain seperti Singapura,China, Jepang, dan Korea Selatan dapat mencapai level tertinggi, level 6. Apalagi berdasarkan kerangka kompetensi abad 21, proses pembelajaran tidak cukup hanyameningkatkan pengetahuan (melalui coresubject) semata, melainkan siswa harus di-lengkapi dengan kemampuakreatif-kritis dan berkarakter kuat, seperti mampu bertanggung jawab, memilikijiwa sosial, toleran, produktif, dan adaptif.
B.     Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum
Ada beberapa dasar ( azas ) dalam pengembangan kurikulum, yaitu :
1.       Azas Filosofis
Filsafat yang mendasari kehidupan berbangsa dan bernegara atau yang umum di anut oleh suatu bangsa negara, seperti sekuler, agamis, aties, dll akan menentukan bentuk tujuan umum pendidikan, yang tentunya akan menjadi arah bagi pelaksanaan pendidikan suatu negara itu, dan dalam pengembangan kurikulum itu harus diperhatikan hal ini, kalau tidak maka pendidikan dan out putnya tidak akan diterima secara umum di negara itu.
2.      Azas Sosiologis
Kehidupan sosial kemasyarakatan yang berbeda-beda juga harus menjadi azas utama dalam pengembangan kurikulum, agar out put dan lembaga itu bisa hidup dan diterima di lingkungan masyarakat itu. Masyarakat industri, agraris, modern atau tradisional, masyarakat daerah pegunungan atau di daerah lembah, dsb punya kebutuhan dan kehidupan yang berbeda-beda yang harus diakomulasikan ke dalam muatan kurikulum agar proses dan hasil pendidikan dapat bermanfaat dan diterima oleh masyarakat ( sesuai dengan kebutuhan mereka ). Karena memegang azas inilah maka kurikulum hendaknya setiap saat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan hidup masyarakat.
3.      Azas Organisatoris
Azas organisatoris perlu mendapat perhatian, sebab akan menentukan bagaimana penyusunan dan penyajian muatan kurikulum itu sendiri, baik mengenai urut-urutannya atau pun keluasan cakupannya.
4.      Azas Psikologis
Agar bisa dilaksanakan dengan baik dan dapat berhasil secara maksimal, maka pen-gembangan kurikulum harus berdasarkan kepada psikologi, seperti memegang prinsip per-kembangan anak dan taraf pengembangannya, psikologi belajar seperti teori teori gestalt, asosiasi, dll.
Azas psikologi yang dijadikan acuan dasar penyusunan sebuah kurikulum ini, akan mempengaruhi sampai kepada bagaimana seharusnya melaksanakan dan mengevaluasi pe-laksanaan sebuah kurikulum.[2]



BAB III
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

A.    Landasan Filosofi
Dalam hal ini filsafat berperan sangat penting karena filsafat merupakan proses berfikir manusia untuk menghasilkan pemikirannya atau filsafat juga merupakan hasil dari berfikir. Sehingga filsafat sebagai landasan utama untuk menentukan peserta didik akan dibawa kemana? Pengetahuan apa saja yang akan diberikan kepada peserta didik? Nilai dan norma yang bagaimana yang harus diwariskan kepada peserta didik? Dan sebagainya.Semua yang dilakukan ini adalah berfilsafat yang sesuai dengan artinya cinta kebaikan. Kebaikan apa yang ada dalam kurikulum? yaitu untuk membawa peserta didik ke ranah yang benar, beretika, bermasyarakat, dan berpengetahuan. Yang mana orang yang berfilsafat akan berpikir bijak dan berpengetahuan.
B.     Landasan Psikologis
Landasan psikologis lebih kepada prilaku peserta didik yang dalam dunia pendidikan merupakan objek.Psikologi merupakan ilmu tentang jiwa.Oleh  karena itu secara psikologi setiap peserta didik memiliki bakat, minat, dan karakter yang berbeda sesuai dengan perkembangannya. Landasan psikologi lebih menitikberatkan pada psikologi perkembangan dan psikologi belajar peserta didik.[3]
a.         Psikologi perkembangan
Psikologi perkembangan merupakan suatu disiplin ilmu pengetahuan yang membahas tentang tahapan-tahapan dalam setiap periode yang khas dalam perkembangan manusia.



b.         Psikologi belajar
Pemahaman teori belajar sangatlah beragam yang ditinjau dari segi tertentu. Teori belajar adalah suatu pandangan terpadu yang sistematis tentang cara manusia berinteraksi dengan lingkungan sehingga terjadi perubahan kelakuan.[4] Dengan mengenal teori belajar ini seorang pendidik akan dibantu dalam memahami apa yang akan dilakukannya.
C.    Landasan Sosial-Budaya
Landasan sosiologis merupakan landasan kurikulum yang didasarkan atas kepentingan-kepentingan masyarakat.[5] Oleh sebab itu, dalam proses pengembangan kurikulum harus sejalan dengan masyarakat karena masyarakat adalah pengguna out put pendidikan.
Kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan ide atau gagasan, cita-cita, pengetahuan, kepercayaan, cara berpikir, kesenian, dan nilai yang telah disepakati oleh masyarakat.[6]Setiap daerah memiliki sosial dan budaya yang berbeda. Maka dari itu, sekolah atau pendidikan dalam proses pengembangan kurikulum harus mengakomodasikan muatan lokal. Dengan adanya muatan lokal ini bertujuan supaya peserta didik berhak mendapat kesempatan untuk terlibat dalam lingkungannya sendiri, karena ia suatu saat akan terjun ke lingkungannya.
Di dalam muatan lokal terdapat tujuan dilihat dari kepentingan nasional dan kepentingan peserta didik.[7] Dalam hubungannya dengan kepentingan nasional :
a)         Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan yang khas daerah.
b)        Mengubah nilai dan sikap masyarakat terhadap lingkungan ke arah yang positif.



D.    Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Landasan IPTEK merupakan asumsi-asumsi yang bersumber dari hasil-hasil riset atau penelitian dan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang menjadi tolak ukur dalam mengembangkan kurikulum.[8]
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung berkaitan dengan pengembangan kurikulum yang didalamnya mencakup masalah isi materi dan penggunaan media pembelajaran atau strategi dalam proses belajar mengajar. Sedangkan secara tidak langsung membantu peserta didik memecahkan masalah yang timbul dari perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.



BAB IV
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

A.    prinsip relevansi. Ada dua macam relevansi yang harus dimiliki kurikulum, yaitu relevansi internal dan relevansi eksternal.
Relevansi Internal yaitu adanya  kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses penyampaian, dan penilaian. Dan yang dimaksud dengan relevansi eksternal yaitu tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum hendaknya relavan dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat.[9]
B.     Prinsipkontinuitas, prinsip kontinuitas dimaksudkan bahwa perlu ada kesinambungan, khususnya kesinambungan bahan/materi kurikulum pada jenis dan jenjang program pendidikan.  Bahan atau materi kurikulum perlu dikembangkan secara berkesinambungan mulai dari jenjang SD, SLTP, SMU/SMK sampai ke PT.
C.     Prinsip praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya juga murah. Prinsip ini juga disebut prinsip efesiensi. Betapapun bagus dan idealnya suatu kurikulum kalau menuntut keahlian-keahlian dan peralatan yang sangat khusus dan mahal pula biayanya, maka kurikulum tersebut tidak praktis dan sukar dilaksanakan. Kurikulum dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatsan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia. Kurikulum bukan hanya harus ideal tetapi juga praktis.[10]
D.    Prinsip efektivitas, prinsip efektivitas: mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.[11]Efektivitas kegiatan siswa berhubungan dengan sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan sesuai dengan jangka waktu tertentu. Sebagai contoh apabila ditetapkan dalam satu caturwulan siswa harus dapat mencapai sejumlah tujuan pembelajaran, ternyata hanya sebagian saja dapat dicapai siswa,maka dapat dikatakan bahwa, proses pembelajaran siswa tidak efektif.[12]



BAB V
SILABUS

A.      Pengertian Silabus
Istilah silabus didefinisikan sebagai “Garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran” (Salim, 1987: 98). Silabus dapat juga diartikan sebagai rancangan progam pembelajaran satu atau kelompok mata pelajaran yang berisi tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa, pokok materi yang harus dipelajari siswa serta bagaimana cara mempelajarinya dan bagaimana cara untuk mengetahui pencapaian kompetensi dasar yang telah di tentukan. Jadi, silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran / tema tertentu yang mencakup SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Dengan demikian, silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian.
B.     Fungsi Pengembangan Silabus
Ada fungsi pengembngan silabus secara umum adalah :
1.         Sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran, seperti:
a.    Pembuatan pengelolahan pembelajaranbaik secara klasikal, kelompok kecil maupun pembelajaran secara individual.
b.    menyusun materi ajar.
c.    pengembangan sistem penilaian dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi, yaitu sistem penilaian yang selalu mengacu pada standart kompetensi, Kopetensi dasar, dan indikator pembelajaran yang terdapat dalam silabus.
2.         Dalam hal ini silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu standar kompetensi maupun satu kompetensi dasar.
Hasil pengembangan silabus dalam bentuk perangkat pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk aktualisasi kurikulum secara oprasiaonal pada tingkat satuan pendidikan, sehingga memudahkan guru dalam melakukan tugas pembelajaran.
Dengan adanya rancangan pembelajaran guru akan lebih mudah terarah dalam penyajian materi ajar atau pengalaman belajar, sehingga dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar peserta didik.
C.     Prinsip-Prinsip Pengembangan Silabus
Untuk memperoleh silabus yang baik, maka dalam penyusunannya perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut :
1.           Ilmiah :Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Di samping itu, strategi pembelajaran yang dirancang dalam silabus perlu memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran dan teori belajar.
2.           Relevan :Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi dalam silabus harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
3.           Sistematis :  Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. SK dan KD merupakan acuan utama dalam pengembangan silabus.
4.           Konsisten : Adanya hubungan yang konsisten antara KD, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, serta teknik dan instrumen penilaian.
5.           Memadai :Cakupan indikator, materi, kegiatan, dan sumber pembelajaran serta sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian KD. Dengan prinsip ini, maka tuntutan kompetensi harus dapat terpenuhi dengan pengembangan materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang dikembangkan. Contoh: jika SK dan KD menuntut kemampuan menganalisis sutau obyek belajar, maka indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan teknik serta instrumen penilaian harus secara memamdai mendukung kemampuan untuk menganalisis.
6.           Aktual dan Kontekstual :Cakupan indikator, materi pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. Benyak fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi dan dapat mendukung kemudahan dalam menguasai kompetensi perlu dimanfaatkan dalam pengembangan pembelajaran.
7.           Fleksibel :Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi disekolah dan kebutuhan masyarakat. Fleksibelitas silabus ini memungkinkan pengembangan dan penyesuaian silabus dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
8.           Menyeluruh : Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor.



BAB VI
RENCANA PEMBELAJARAN(RPP)

A.    Pengertian RPP
Rencana pelaksaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus.[13] RPP pada hakikatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam pembelajan. Dengan demikian RPP merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. 
Tujuan rencana pembelajaran adalah untuk (1) mempermudah, memperlancar, dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar; (2) dengan menyusun rencana pembelajaran secara profesional, sistematis dan berdaya guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana.[14]
B.     Fungsi RPP
Ada lima fungsi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dalam pelaksanaannya yaitu:
1.         Memperkirakan tindakan yang akan dilakukan guru dalam tindakan pembelajaran.
2.         Pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran.
3.         Membantu mempermudah guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran.[15]
4.         Fungsi perencanaan
Fungsi pelaksanaan RPP adalah rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya dapat mendorong guru lebih siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang.
5.         Fungsi pelaksanaan
Tujuan pelaksanaan bertujuan mengefektifikan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang direnccanakan untuk menyukseskan KTSP, RPP harus disusun secara sistemik dan sisitematis, utuh dan menyeluruh dalam situasi pembelajaran yan aktual. Dengan demikian rencana pembelajaran berfungsi untuk mengefektifikan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan.




[1]Ahmad Rithaudin Gani Kristianto Wibowo, Opini Mahasiswa Prodi Pjkr Fik Uny Terhadap Kurikulum 2009 artikel lengkap diunduh http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132319841/ARTIKEL%20DG%20GANI.pdf. Pjkr Fik Uny.Universitas Negeri Yogyakarta, 05 Maret 2016. 16,30 WIB
[2]Abdullah, Ishak, ,Filsafat Ilmu Pendidikan, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya . 2004).  Hlm  64-73
[3] Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 46
[4] Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum Konsep Implementasi Evaluasi dan Inovasi, (Surabaya: elKAF, 2006), hlm. 24
[5] Lias Hasibuan, Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada, 2010), hlm. 53
[6]Ibid., Tim Pengembang MKDP, hlm. 39
[7]Ibid., hlm. 41
[8]Ibid., hlm. 44
[9]Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum,  hlm.150.    
[10]Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum,  hlm.151.
[11]Hamdani Hamid, Pengembangan Kurikulum Pendidikan, hlm. 70.
[12]Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, hlm. 41-42.
[13] Kasful Anwar, Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP, (Bandung: Alfabets, 2011, hal. 178
[14]Nik Haryati, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Alfabets, 2011), hal. 167
[15]Ibid. hal. 180