Monday, 5 December 2016

MAKALAH علم اللغة النفسي “ LANDASAN NEUROLOGI BAHASA”




MAKALAH

“ LANDASAN NEUROLOGI BAHASA”
Makalahinidiajukanuntukmemenuhi tugas علم اللغة النفسيkepada
Dosenpengampu: Nur Diana Arifah M.Pd

 







Di Susun Oleh :
KHOLILAH                           : (18201501020024)
KURNIA ILAHI SUFA        :  (18201501020025)
MOH. AMIL                          : (18201501020031)

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
TAHUN PELAJARAN  2016
KATA PENGANTAR

          Assalamualaikum wr. Wb.

Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena sebab rahmat dan nikmatnya saya dapat menyelesaikan sebuah tugas makalah Ilmu Lughah An-Nafs ini, yang diberikan oleh Ibu Nur Diana Arifah M.Pd. selaku dosen pengampu.
Sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada nabi  Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju alam ilmiyah sehingga kita semua bisa merasakan betapa indahnya agama islam yang penuh dengan ilmu- ilmu pengetahuan semoga kita bisa selamat dunia akhirat.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas dari dosen agar memenuhi tugas yang telah ditetapkan, dan juga agar setiap mahasiswa dapat terlatih dalam pembuatan makalah. MakalahiniberjudulLandasan Neurologi Bahasa”.
Adapun sumbersumberdalampembuatanmakalahini,didapatkandaribeberapabukuyangmembahastentangmateriyangberkaitandenganmakalahini.Kamisebagaipenulis makalahini,sangatberterimakasihkepadapenyediasumberwalautidakdapatsecaralangsunguntukmengucapkannya.
Kami menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitupun dengan kami yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini mungkinmasih banyak sekali kekurangan kekurang yang ditemukan, oleh karena itu, kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya . Kami mangharapkan ada kritik dan saran dari para pembaca sekalian dan semoga makalah ini dapat bermanfaat .

Wassalamualaikumwr.wb.


                                   




DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….. i KATA PENGANTAR  …………………………………………………………...ii    DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN    
A.    Latar Belakang .............................................................................................1
B.     Rumusan Masalah ..  ....................................................................................2
C.     Tujuan Masalah    ….  ...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.     Pengertian piranti Neurologi Bahasa......................................................................3
B.     Pusat Khusus Berbahasa.........................................................................................6
C.     Perbedaan Otak Laki-laki dan Perempuan..............................................................9
BAB III  PENUTUP                
A.       Kesimpulan............................................................................................ ........11
B.        Saran...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..........12









BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah suatu proses yang dipergunakan oleh kanak-kanak untuk menyesuaikan serangkaian hipotesis yang makin bertambah rumit, ataupun teori-teori yang masih terpendam  dengan ucapan-ucapan orang tuanya samapi dia memilih berdasarkan suatu ukuran atu takaran penilian, tata bahasa yang pling baik serta yang paling sederhana dari bahasa tersebut. Kanak-kanak melihat dengan pandangan yang cerah dan kenyataa-kenyataan bahasa yang dipelajarinya dengan melihat tata bahasa asli orang tuanya, serta pemruan-pembaruan yang telah mereka perbuat, sebagai tata bahasa tunggal. Kemudian ia menyusun suatu tata bahasa yang baru serta disederhanakan dengan pembaruan-pembaruan yang dibuatnya sendiri.
            Berbicara mengenai pemerolehan bahasa, maka ia tidak dapat melepas diri dari perlengkapan pemerolehan yang merupakan suatu kelengkapan hipotesis yang berdasarkan suatu input data linguistik primer dari suatu bahasa menghasilkan suatu otput yang terdiri atas suatu tata bahasa adekuat secara deskriptif buat bahasa tersebut peralatan atau perlngkapan pemerolehan bahassa harusnya merupakan keberdiakarian bahasa yaitu mempu mempelajari setiap bahasa manusia yang mana saja. Dan harus menyediakan serata menetapkan suatu batasan pengertian atau gagasan bahasa manusia.









A.    Rumusan Masalah
1.      Apa saja Piranti Neurologi Bahasa ?
2.      Bagaimana kinerja Sitem saraf pusat khusus Bahasa?
3.      Bagaimana Perbedaan antara Otak Laki-laki dan Perempuan?
                                                                                                                 
B.     Tujuan Masalah
1.      Dapat mengetahui Piranti-piranti Neurologi Bahasa.
2.      Dapat memahami Kinerja sistem saraf pusat Khusus Bahasa.
3.      Dapat memahami Perbedaan antara otak Laki-laki dan Otak Perempuan
















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Piranti Neurologi Bahasa

Manusia dalam proses berbahasa dimulai dari fase enkode semantik,enkode dramatika ,enkode fonologi,yang dilanjutkan dengan decode fonologi,dekode gramatika serta diakhiri dengan dengan dekode semantik. Proses enkode semantik dan enkode gramatika terjadi dalam otak penutur, sedangkan enkode fonologi dimulai dari otak penutur yang kemudian dilaksanakan oleh alat ucap di dalam rongg mulut si penutur. Berbeda dengan dengan dekode fonologi di mulai dari telinga pendengar dengan lanjutn berupa dekode gramatika dan berakhir pada dekode semantik. Apabila alat-alat fisiologi penutur dan pendengar berada dalam keadaan sehat-normal, mka pesan semantik yang dikirimkan oleh penutur dapat dapat diterima dengan baik oleh otak pendengar, dan proses berbahasa berjalan dengan baik dan normal.[1]
Karena proses berbahasa lebih bersifat dua arah, bersifat bolak-balik  antar penutur dan pendengar, maka seorang penutur kemudian bisa menjadi pendengar , dan seorang pendengar kemudian bisa menjadi penutur. Begitulah proses terjadinya pergantian, yang secara teoritis berjalan terlalu lama dn panjang., namun sebenarnya dapat berlangsung dalam waktu singkt dan cepat. Semua proses ini dekendalikan oleh otak yang merupakan alat pengatur dan pengendali gerak semua aktivits manusia.
           
a.       Evolusi Otak Manusia
Dalam perkembanngannya manusi tumbuh secara gradual dari satu bentuk ke bentuk yang lain selama berjuta-jut tahun. Slah satu pertumbuhan yang diteliti para ahli palaeneurologi telah menunjukkan bahwaevolosi otak manusia primata Austrolopitthecus sampai manusia pada saat ini telah berlangsung sekitar 3 juta tahun. Hal ini tanpak paling tidak pada ukuran otak yang telah membesar dari 400 miligram menjadi 1400 miligram pada kurun waktu 3-4 juta tahun lalu.dari muncul Homo Erectus sampai dengan adanya homosapiens pada sekitar 1,7 juta tahun yang lalu ukuran otak manusia telah mengalami perkembangan hamppir dua kali lipat dari 800 miligram  ke 1500 miligram. Meskipun ukuran ini sendiri bukanlah satu-satunya indikator untuk mengatur perubahan fungsi, paling tidak ukuranini memungkinkan akan adanya fungsi yang bertambah.
            Selanjutnya perkembangan otak manusiadapat dibagi lagi menjadi empat fase. Fase pertama adalah fase perkembangan ukuran seperti yang telah diktakan diatas. Fase kedua adalah adanya perubahan reorganisasi pada otak tersebut. Perubaan ketiga adalah munculnya sistem fiber yang berbeda-beda pada daerah tertentu melalui corpus Callosum.
            Berdasarkan gambarn singkat tersebut, tanpak jelas bahwa otak manusia telah mengalami evolusi dari yang paling sederhana ke yang paling rumit seperti pada otak manusi saat ini.

b.      Neurolinguistik
Pada awalnya hubungan bahsa dan otak ditengarah ioleh adanya keruskan pada otak yang mempengaruhi kemampuan berbahasa. Hal ini dikemukakan oleh Edwin Smith, ilmuan amerika, yang menemukn lembar papirus pada tahun 1862 yang menyebutkan adanya 48 kasus yang terjadi pada tahun 3000 SM. Kasus ke-22 menjelaskan tentang kerusakan otak akibat cidera kepala yang mengakikabtkan hilangnya kemampuan berbicara inilah yng pada akhirnya disebut aphasia dan dysathria.
Perihal bagaimana otak manusia menghasilkan dan memproses bahasa dikaji dalm neurolinguistik sebgai perkembangan dari psikolinguistik. Anatomis hemisfer kanan dan kiri bekerjasama dalm mengolah informasi kebahasaan.[2]
Untuk komonikasi linguistik pada bagian cortex otak dikenal dua area yang dinamakan area Broca dab Wernicke. Paul Broca, ilmuan Prancis yang jga sebagai penemu istilah Aphasia. Hilangnya kemampuan berbicara akibat cider otak, menamai area dasar motor cortex yang mepenagaruhi kefasihn berbicara. Kerusakan Broca berakibat pada kemunduran kemampuan baca tulis, keraguan berbicara dan dlam beberapa kasus muncul gagap. Apabila cidera otak terjadi pada bagian belakang telinga, yaitu pada area Wernicke, akibatnya akan berbeda . Karl Wernicke, penerus Broca yang berasal dari Austria, meneliti dampak cidea pada sensory cortex. Penderitanya akan mengalami kesulitn dalam mengolah masukan linguistik meskipun secara umum kemampuan baca tulis tidak terlalu terpengaruh. Penderita Wernicke’s aphasia lebih fasih dari pada penderita Broca’s aphasia, namun demikian cara bicaranya cenderung bergumam dan tidak jelas ke mana arah pembicaraan yang dimaksudnya.
Cidera pada otak berakibat fatal terhadap perkembangan dn kemampuan berbahasa. Gleason dan Ratner menjelaskan bahwa terdapat penyebab cidera otak selain kecelakaan yaitu karena adanya penyakit cerebrovascular. Penyakit lain yaitu trauma,tumor, dan hydrosephalus yang menggrokoti jaringan saraf sehingga fungsinya terganggu. Penyakit lain seperti multiple sclerosis. Mengikis lapisan myelin pada otak sehingga hubungan antar saraf terganggu. Penyakit hutington dan parkinson juga muncul akibat ketidak singkronan hubungan anta saraf.[3]
“Tabel Jenis Neuropatologi da Jenis Gangguan Berkomonikasi”
Jenis Neuropatologi
Jenis Gangguan Berkomonikasi
Penyakit Cerebrovascular
Aphasia, Dysathria,Dementia
Penyakit Degeneratif
Dementia
Trauma dikepala
Aphasia, Dysathria, kebingungan berbahasa
Parkinson
Dementia Dysathria
Multiple Sclerosis
Dysathria
Hidrosefalus
Aphasia
Tumor
Aphasia dan Dysathria
Huntington’s chorea
Dementia dan Dysathria
Ataxias hereditas
Dysathria
Amyotrophic lateral sclerosis
Dysathria
Myasthenia  gravis
Dysathria

Selain itu, dalam neurolinguistik telah dikaji bahwa kemampuan berbahasa sanagt dipengaruhi oleh kemampuan otak mmprose informasi . sebagaimana dibuktikan dalam berbagai aphsia,kemampuan berbahasa lebih bnyak dipengaruhi hemisfer kiri. Namun dari beberapa bukti keberhsilan operasi otak ternyata dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbahasa dan berbicara tida mutlak terpusat pada satu area sisi otak. Pada anak kecil,  awalnya fungsi kebhasaan dikendalikan oleh kedua belah hemisfer. Dalam perkkembangannya kendali itu akan menyempit sehingga lebih cenderung memaksimalkan fungsi kebahasaan dari salah satu hemisfer baik itu kanan maupun kiri.
B.     Pusat Khusus Berbahasa

Sistem Saraf Pusat

Pada sebagian besar manusia area bahasa terletak pada hemisfer serebri kiri. Terdapat empat area bahasa secara konvensional yaitu dua area bahasa reseptif dan dua lainnya adalah eksekutif  yang menghasilkan bahasa. Dua area reseptif berhubungan erat dengan zona bahasa sentral. Area reseptif berfungsi mengatur persepsi  bahasa  yang diucapkan, yaitu area 22 posterior yang disebut area Wernicke dan girus Heschls (area 41 dan 42). Area yang mengatur persepsi bahasa tulisan menempati girus angulus (area 39) pada lobus parietal inferior anterior terhadap area reseptif visual. Girus supra marginal yang terletak di antara pusat bahasa auditori dan visual dan area temporal inferior yang terletak di anterior korteks asosiasi visual kemungkinan adalah bagian dari zona bahasa sentral juga. Area-area ini terletak pada pusat integrasi untuk fungsi bahasa visual dan auditori.
Area Broadman 44 dan 45 disebut area Broca dan merupakan bagian eksekutif utama yang bertanggung jawab terhadap aspek motorik bicara. Secara visual kata-kata yang diterima diekspresikan dalam bentuk tulisan  melalui area tulisan Exner.27 Area sensori dan motori terhubungkan satu dengan yang lain melalui fasikulus arkuatum yang melewati ismus lobus temporal kemudian memutari ujung posterior fisura silvii, sambungan lainnya melalui kapsula eksterna nukleus lentikular.     
Area penerimaan visual dan somatosensori terintegrasi pada lobus parietal, sedangkan penerimaan auditori terletak di lobus temporal. Serat  pendek, menghubungkan area Broca dengan korteks rolandi bawah yang menginervasi  organ bicara, otot  bibir, lidah, farings dan  larings. Area menulis Exner juga terintegrasi dengan organ motor untuk otot tangan . Area bahasa perisylvian juga terhubungkan  dengan striata dan thalamus dan area korespondensi pada hemisfer non dominan melalui korpus kalosum dan komisura anterior.
Tiga fungsi dasar otak adalah fungsi pengaturan, proses dan formulasi. Fungsi pengaturan bertanggungjawab untuk tingkat energi dan tonus korteks secara keseluruhan. Fungsi proses berlokasi di belakang korteks, mengontrol analisa informasi, pengkodean dan penyimpanan. Korteks yang lebih tinggi bertanggung jawab untuk memproses rangsangan sensori seperti rangsangan optik, akustik dan olfaktori. Data dari tiap sumber digabungkan dengan sumber sensori lainnya untuk dianalisa dan diformulasikan. Proses formulasi berlokasi pada lobus frontal, bertanggung jawab untuk formasi intensi dan perilaku. Fungsi utamanya adalah untuk mengaktifkan otak untuk pengaturan atensi dan konsentrasi. Tiap Hemisfer terbagi lagi dalam bagian bagian besar yang disebut sebagai lobus yaitu lobus frontalis, lobus parietalis, lobus oksipitalis, dan lobus temporalis.

HKr
HKn
KK
 



                 



HKr = Hemisfer Kiri
HKn = Hemisfer Kanan
KK = Korpus kalosum

Meskipun hemisfer kiri dan kanan simetris untuk proses motorik dan sensoris, namun terdapat juga ketidaksimetrisan untuk fungsi khusus tertentu seperti bahasa. Dengan demikian, meskipun fungsinya berbeda, kedua hemisfer tersebut saling berintegrasi dan memberi informasi melalui korpus kalosum dan subkortikal lainnya. Fungsi yang menonjol dari hemisfer serebri kiri adalah sebagai fungsi dasar untuk bahasa. Teori yang paling umum mengatakan traktus kortikospinal berasal dari hemisfer kiri yang berisi lebih banyak serat dan menyilang lebih tinggi dibanding hemifer kanan. Belajar juga merupakan suatu faktor, terjadi banyak pergeseran dari kiri ke kanan (shifted sinistral). Pada sebagian anak terjadi pergeseran  ke kanan hemisfer di usia muda, dan menjadi bertangan kidal.
Perhatikan Otak himesfer kiri berikut.


#  Peran Hemisfir Kiri dan Kanan.
         Hemisfir kiri merupakan hemisfir yang brtanggung jawab tentang ihwal kebahasaan.akan tetapi,apakah hemisfir kanan sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan kebahasaan ?
            Dari hasil operasi yang di namakan hemespherectomy- operasi dimana satu hemisfir di ambil dalam rangka mencegah epilepsi –terbukti juga bila hemisfir kiri yang di ambil maka kemampuan berbahasa orng itu menurun dengan drastis.sebaliknya, bila yang di ambil hemisfir kanan,orang tersebut masih dapat berbahasa,meskipun tidak sempurna.
            Di samping itu,ada hal hal yang berkaitan dengan bahasa yang ternyata di tangani oleh hemisfir kanan.dari orang orang yang hemisfir kanan nya terganggu di dapati bahwa kemampuan mereka dalam mengurutkan peristiwa sebuah cerita atau narasi menjadi kacau.mereka tidak mampu lagi untuk menyatakan apa yang terjadi pertama, kedua, ketiga, dst.
            Orang yang terganggu hemisfir kanan nya juga tidak dapat mendeteksi kalimat ambigu,dia juga kesukaran memahami metafora maupun sarkasme.misalnya intonasi kalimat interogatif juga tidak di bedakan dari intonasi kalimat deklaratif sehingga kalimat dia belum datang? Dikiranya sebagai kalimat deklaratif dia belum datang.[4]

C.     Perbedaan Otak Laki-laki dan Perempuan
Majalah femina edisi bulan juni 1999 menurunkan artikel berjudul “Otak Kita ” keunggulan Kita” dan yang dimaksud kita disini adalah wanita. Dalam tulisan itu diakui  memang ukuran otak priaanlebih besar antara  10-15% dari wanita konon karena lebih besar inilah, otak pria dikira lebih unggul. Padahal penemuan mutakhir di bidang neurologi menegaskan bahwa dalam beberapa hal otak wanita lebih unggul. Telah dibuktikan bahwa otak wanita berfungsi secara berbeda dengan otak pria.[5]
Perbedaan antara otak laki-laki dan perempuan terletak pada ukuran bagian-bagian otak, bagaimana bagian itu berhubungan serta cara kerjanya.
1..Spasial
Pada laki-laki otak cenderung berkembang dan memiliki spasial yang lebih kompleks seperti kemampuan perancangan mekanis, pengukuran penentuan arah abstraksi, dan manipulasi benda-benda fisik. Tak heran jika laki-laki suka sekalimengutak-atikkendaraan.
2.Perbedaanverbal
Daerah korteks otak pria lebih banyak tersedot untuk melakukan fungsi-fungsi spasial dan cenderung memberi porsi sedikit pada daerah korteksnya untuk memproduksi dan menggunakan kata-kata. Kumpulan saraf yang menghubungkan otak kiri-kanan atau corpus collosum otak laki-laki lebih kecil seperempat ketimbang otak perempuan. Bila otak pria hanya menggunakan belahan otak kanan, otak perempuan bisa memaksimalkan keduanya. Itulah mengapa perempuan lebih banyak bicara ketimbang pria. Dalam sebuah penelitian disebutkan, perempuan menggunakan sekitar 20.000 kata per hari, sementara pria hanya7.000kata!
3.kimiawi
Otak perempuan lebih banyak mengandung serotonin yang membuatnya bersikap tenang. Tak aneh jika wanita lebih kalem ketika menanggapi ancaman yang melibatkan fisik, sedangkan laki-laki lebih cepat naik pitam. Selain itu, otak perempuan juga memiliki oksitosin, yaitu zat yang mengikat manusia dengan manusia lain atau dengan benda lebih banyak. Dua hal inimempengaruhi kecenderungan biologis otak pria untuk tidak bertindak lebih dahulu ketimbang bicara.
4.Memory
Pusat memori (hippocampus) pada otak perempuan lebih besar ketimbang pada otak pria. Ini bisa menjawab pertanyaan kenapa bila laki-laki mudah lupa, sementara wanita bisa mengingat segala dengan detail.
Pengunaan otak kiri dan kanan secara serentak memebuat wanita lebih lincah dalam soal verbal dibndingkan dengan pria. Di dalam tes terbukti dalam waktu yang sama wanita dapat menyebutkan lebih banyak dari suatu huruf serta jauh lebih cepat dalam mengingat huruf dibanding pria. Begitu juga jika wanita terserang stroke atau cedera otak kemampuan kemampuan berbahasanya tidak terlalu terganggu, kalaupun terganggu akan lebih cepat pulih dibanding pria.[6]


BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

            Peran otak dalam berkomonikasi mnusia terletak dalam pengendalian pengaturan proses berbahasa yang bersifat dua arah , bersifat bolak balik antar penutur dan pendengar. Hal ini meungkinka seorang penutur kemudian bisa menjadi pendengar dan pendengar kemudian bisa menad penutur. Proses tersebut terjadi bergantian. Yang secara teoritis berjalan terlalu lama dan panjang, namun sebenarnya dapat berlangsung dalam waktu singkat dan cepat karena di kendalikan oleh otak.
            Hubungan antarabahasa dan pikiran tanpak dari adanya kemampuan dan ketidak mampuan berbahasa yang terkait dengan peranan otak bik hemisfer kiri maupun kanan yang mengelola masukan linguistik.

B. Saran
       Dalam penyusunan makalah ini mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan dalam penyusunannya, mohon maaf kepada dosen pengampu serta teman-teman untuk membantu merevisi agar makalah ini lebih sempurna dan sebagai proses pembelajaran menuju kesempurnaan.      






DAFTAR PUSTAKA
 Nur Indah Rohmani dan Abdurrahman, Psikolinguistik,Malang UIN Malang Press2008
Chaer Abdul, Psikolinguistik kajian Teoritik. Jakarta : PT Rineka Cipta 200
Dardjowidjojo soenjono, Psikolinguistik pengantar pemahaman bahasa manusia, Jakarta : Yayasan Obor  Indonesia 2003


[1] Rohmani nur indah dan Abdur Rahman,Psikolinguistik,  Malang : Uin Malang Press2008,Hlm.60
[2]Ibid,Hlm.62
[3]Ibid,Hlm.63
[4]Soenjono dardjoidjojo,psikolinguistik, jakarta : Yayasan obor indonesia2003,Hlm.212-213
[5]Abdul chaer, Psikolinguistik, Jakarta: PT.RINEKA CIPTA 2003,Hlm.133
6Ibid,Hlm.134