MAKALAH
“ LANDASAN NEUROLOGI BAHASA”
Makalahinidiajukanuntukmemenuhi tugas
علم اللغة النفسيkepada
Dosenpengampu:
Nur Diana Arifah M.Pd
Di Susun Oleh :
KHOLILAH
: (18201501020024)
KURNIA ILAHI SUFA :
(18201501020025)
MOH. AMIL :
(18201501020031)
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI PAMEKASAN
TAHUN PELAJARAN 2016
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb.
Puji
syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena sebab rahmat dan
nikmatnya saya dapat menyelesaikan sebuah tugas makalah Ilmu Lughah An-Nafs ini, yang diberikan oleh Ibu Nur Diana Arifah M.Pd. selaku dosen pengampu.
Sholawat
serta salam semoga tercurah limpahkan kepada nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju alam ilmiyah sehingga
kita semua bisa merasakan betapa indahnya agama islam yang penuh dengan ilmu-
ilmu pengetahuan semoga kita bisa selamat dunia akhirat.
Pembuatan
makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas dari dosen agar memenuhi tugas
yang telah ditetapkan, dan juga agar setiap mahasiswa dapat terlatih dalam
pembuatan makalah. Makalahiniberjudul“Landasan Neurologi Bahasa”.
Adapun
sumbersumberdalampembuatanmakalahini,didapatkandaribeberapabukuyangmembahastentangmateriyangberkaitandenganmakalahini.Kamisebagaipenulis
makalahini,sangatberterimakasihkepadapenyediasumberwalautidakdapatsecaralangsunguntukmengucapkannya.
Kami
menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitupun dengan kami
yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini mungkinmasih banyak
sekali kekurangan kekurang yang ditemukan, oleh karena itu, kami mengucapkan
mohon maaf yang sebesar-besarnya . Kami mangharapkan ada kritik dan saran dari
para pembaca sekalian dan semoga makalah ini dapat bermanfaat .
Wassalamualaikumwr.wb.
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….. i KATA PENGANTAR
…………………………………………………………...ii DAFTAR
ISI……………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..
....................................................................................2
C. Tujuan Masalah …. ...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian piranti Neurologi Bahasa......................................................................3
B.
Pusat Khusus Berbahasa.........................................................................................6
C.
Perbedaan Otak Laki-laki dan Perempuan..............................................................9
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................................................
........11
B.
Saran...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..........12
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Bahasa
adalah suatu proses yang dipergunakan oleh kanak-kanak untuk menyesuaikan
serangkaian hipotesis yang makin bertambah rumit, ataupun teori-teori yang
masih terpendam dengan ucapan-ucapan
orang tuanya samapi dia memilih berdasarkan suatu ukuran atu takaran penilian,
tata bahasa yang pling baik serta yang paling sederhana dari bahasa tersebut.
Kanak-kanak melihat dengan pandangan yang cerah dan kenyataa-kenyataan bahasa
yang dipelajarinya dengan melihat tata bahasa asli orang tuanya, serta
pemruan-pembaruan yang telah mereka perbuat, sebagai tata bahasa tunggal. Kemudian
ia menyusun suatu tata bahasa yang baru serta disederhanakan dengan
pembaruan-pembaruan yang dibuatnya sendiri.
Berbicara
mengenai pemerolehan bahasa, maka ia tidak dapat melepas diri dari perlengkapan
pemerolehan yang merupakan suatu kelengkapan hipotesis yang berdasarkan suatu
input data linguistik primer dari suatu bahasa menghasilkan suatu otput yang
terdiri atas suatu tata bahasa adekuat secara deskriptif buat bahasa tersebut
peralatan atau perlngkapan pemerolehan bahassa harusnya merupakan
keberdiakarian bahasa yaitu mempu mempelajari setiap bahasa manusia yang mana
saja. Dan harus menyediakan serata menetapkan suatu batasan pengertian atau
gagasan bahasa manusia.
A.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
saja Piranti Neurologi Bahasa ?
2.
Bagaimana
kinerja Sitem saraf pusat khusus Bahasa?
3.
Bagaimana
Perbedaan antara Otak Laki-laki dan Perempuan?
B.
Tujuan
Masalah
1.
Dapat
mengetahui Piranti-piranti Neurologi Bahasa.
2.
Dapat
memahami Kinerja sistem saraf pusat Khusus Bahasa.
3.
Dapat
memahami Perbedaan antara otak Laki-laki dan Otak Perempuan
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Piranti Neurologi Bahasa
Manusia
dalam proses berbahasa dimulai dari fase enkode semantik,enkode dramatika
,enkode fonologi,yang dilanjutkan dengan decode fonologi,dekode gramatika serta
diakhiri dengan dengan dekode semantik. Proses enkode semantik dan enkode
gramatika terjadi dalam otak penutur, sedangkan enkode fonologi dimulai dari
otak penutur yang kemudian dilaksanakan oleh alat ucap di dalam rongg mulut si
penutur. Berbeda dengan dengan dekode fonologi di mulai dari telinga pendengar
dengan lanjutn berupa dekode gramatika dan berakhir pada dekode semantik.
Apabila alat-alat fisiologi penutur dan pendengar berada dalam keadaan
sehat-normal, mka pesan semantik yang dikirimkan oleh penutur dapat dapat
diterima dengan baik oleh otak pendengar, dan proses berbahasa berjalan dengan
baik dan normal.[1]
Karena proses berbahasa lebih bersifat dua arah, bersifat
bolak-balik antar penutur dan pendengar,
maka seorang penutur kemudian bisa menjadi pendengar , dan seorang pendengar
kemudian bisa menjadi penutur. Begitulah proses terjadinya pergantian, yang
secara teoritis berjalan terlalu lama dn panjang., namun sebenarnya dapat
berlangsung dalam waktu singkt dan cepat. Semua proses ini dekendalikan oleh
otak yang merupakan alat pengatur dan pengendali gerak semua aktivits manusia.
a.
Evolusi
Otak Manusia
Dalam
perkembanngannya manusi tumbuh secara gradual dari satu bentuk ke bentuk yang
lain selama berjuta-jut tahun. Slah satu pertumbuhan yang diteliti para ahli
palaeneurologi telah menunjukkan bahwaevolosi otak manusia primata
Austrolopitthecus sampai manusia pada saat ini telah berlangsung sekitar 3 juta
tahun. Hal ini tanpak paling tidak pada ukuran otak yang telah membesar dari
400 miligram menjadi 1400 miligram pada kurun waktu 3-4 juta tahun lalu.dari
muncul Homo Erectus sampai dengan adanya homosapiens pada sekitar 1,7 juta
tahun yang lalu ukuran otak manusia telah mengalami perkembangan hamppir dua
kali lipat dari 800 miligram ke 1500
miligram. Meskipun ukuran ini sendiri bukanlah satu-satunya indikator untuk
mengatur perubahan fungsi, paling tidak ukuranini memungkinkan akan adanya
fungsi yang bertambah.
Selanjutnya
perkembangan otak manusiadapat dibagi lagi menjadi empat fase. Fase pertama
adalah fase perkembangan ukuran seperti yang telah diktakan diatas. Fase kedua
adalah adanya perubahan reorganisasi pada otak tersebut. Perubaan ketiga adalah
munculnya sistem fiber yang berbeda-beda pada daerah tertentu melalui corpus
Callosum.
Berdasarkan
gambarn singkat tersebut, tanpak jelas bahwa otak manusia telah mengalami
evolusi dari yang paling sederhana ke yang paling rumit seperti pada otak
manusi saat ini.
b.
Neurolinguistik
Pada awalnya hubungan bahsa dan otak ditengarah ioleh adanya
keruskan pada otak yang mempengaruhi kemampuan berbahasa. Hal ini dikemukakan
oleh Edwin Smith, ilmuan amerika, yang menemukn lembar papirus pada tahun 1862
yang menyebutkan adanya 48 kasus yang terjadi pada tahun 3000 SM. Kasus ke-22
menjelaskan tentang kerusakan otak akibat cidera kepala yang mengakikabtkan
hilangnya kemampuan berbicara inilah yng pada akhirnya disebut aphasia
dan dysathria.
Perihal bagaimana otak manusia menghasilkan dan memproses bahasa
dikaji dalm neurolinguistik sebgai perkembangan dari psikolinguistik. Anatomis
hemisfer kanan dan kiri bekerjasama dalm mengolah informasi kebahasaan.[2]
Untuk komonikasi linguistik pada bagian cortex otak dikenal
dua area yang dinamakan area Broca dab Wernicke. Paul Broca, ilmuan Prancis
yang jga sebagai penemu istilah Aphasia. Hilangnya kemampuan berbicara
akibat cider otak, menamai area dasar motor cortex yang mepenagaruhi
kefasihn berbicara. Kerusakan Broca berakibat pada kemunduran kemampuan baca
tulis, keraguan berbicara dan dlam beberapa kasus muncul gagap. Apabila cidera
otak terjadi pada bagian belakang telinga, yaitu pada area Wernicke, akibatnya
akan berbeda . Karl Wernicke, penerus Broca yang berasal dari Austria, meneliti
dampak cidea pada sensory cortex. Penderitanya akan mengalami kesulitn
dalam mengolah masukan linguistik meskipun secara umum kemampuan baca tulis
tidak terlalu terpengaruh. Penderita Wernicke’s aphasia lebih fasih dari pada
penderita Broca’s aphasia, namun demikian cara bicaranya cenderung bergumam dan
tidak jelas ke mana arah pembicaraan yang dimaksudnya.
Cidera pada otak berakibat fatal terhadap perkembangan dn kemampuan
berbahasa. Gleason dan Ratner menjelaskan bahwa terdapat penyebab cidera otak
selain kecelakaan yaitu karena adanya penyakit cerebrovascular. Penyakit
lain yaitu trauma,tumor, dan hydrosephalus yang menggrokoti jaringan
saraf sehingga fungsinya terganggu. Penyakit lain seperti multiple
sclerosis. Mengikis lapisan myelin pada otak sehingga hubungan antar saraf
terganggu. Penyakit hutington dan parkinson juga muncul akibat ketidak
singkronan hubungan anta saraf.[3]
“Tabel
Jenis Neuropatologi da Jenis Gangguan Berkomonikasi”
Jenis Neuropatologi
|
Jenis Gangguan Berkomonikasi
|
Penyakit Cerebrovascular
|
Aphasia, Dysathria,Dementia
|
Penyakit Degeneratif
|
Dementia
|
Trauma dikepala
|
Aphasia, Dysathria, kebingungan berbahasa
|
Parkinson
|
Dementia Dysathria
|
Multiple Sclerosis
|
Dysathria
|
Hidrosefalus
|
Aphasia
|
Tumor
|
Aphasia dan Dysathria
|
Huntington’s chorea
|
Dementia dan Dysathria
|
Ataxias hereditas
|
Dysathria
|
Amyotrophic lateral sclerosis
|
Dysathria
|
Myasthenia gravis
|
Dysathria
|
Selain itu, dalam neurolinguistik telah dikaji bahwa kemampuan
berbahasa sanagt dipengaruhi oleh kemampuan otak mmprose informasi .
sebagaimana dibuktikan dalam berbagai aphsia,kemampuan berbahasa lebih
bnyak dipengaruhi hemisfer kiri. Namun dari beberapa bukti keberhsilan operasi
otak ternyata dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbahasa dan berbicara tida
mutlak terpusat pada satu area sisi otak. Pada anak kecil, awalnya fungsi kebhasaan dikendalikan oleh
kedua belah hemisfer. Dalam perkkembangannya kendali itu akan menyempit
sehingga lebih cenderung memaksimalkan fungsi kebahasaan dari salah satu
hemisfer baik itu kanan maupun kiri.
B.
Pusat
Khusus Berbahasa
Sistem Saraf Pusat
Pada sebagian besar manusia area bahasa terletak pada
hemisfer serebri kiri. Terdapat empat area bahasa secara konvensional yaitu dua
area bahasa reseptif dan dua lainnya adalah eksekutif yang menghasilkan
bahasa. Dua area reseptif berhubungan erat dengan zona bahasa sentral. Area
reseptif berfungsi mengatur persepsi bahasa yang diucapkan, yaitu
area 22 posterior yang disebut area Wernicke dan girus Heschls (area 41 dan
42). Area yang mengatur persepsi bahasa tulisan menempati girus angulus (area
39) pada lobus parietal inferior anterior terhadap area reseptif visual. Girus
supra marginal yang terletak di antara pusat bahasa auditori dan visual dan
area temporal inferior yang terletak di anterior korteks asosiasi visual
kemungkinan adalah bagian dari zona bahasa sentral juga. Area-area ini terletak
pada pusat integrasi untuk fungsi bahasa visual dan auditori.
Area Broadman 44 dan 45 disebut area Broca dan merupakan bagian eksekutif
utama yang bertanggung jawab terhadap aspek motorik bicara. Secara visual kata-kata
yang diterima diekspresikan dalam bentuk tulisan melalui area tulisan
Exner.27 Area sensori dan motori terhubungkan satu dengan yang
lain melalui fasikulus arkuatum yang melewati ismus lobus temporal kemudian
memutari ujung posterior fisura silvii, sambungan lainnya melalui kapsula
eksterna nukleus lentikular.
Area penerimaan visual dan somatosensori terintegrasi pada lobus parietal,
sedangkan penerimaan auditori terletak di lobus temporal. Serat pendek,
menghubungkan area Broca dengan korteks rolandi bawah yang menginervasi
organ bicara, otot bibir, lidah, farings dan larings. Area menulis
Exner juga terintegrasi dengan organ motor untuk otot tangan . Area bahasa
perisylvian juga terhubungkan dengan striata dan thalamus dan area korespondensi
pada hemisfer non dominan melalui korpus kalosum dan komisura anterior.
Tiga fungsi dasar otak adalah fungsi pengaturan, proses dan formulasi.
Fungsi pengaturan bertanggungjawab untuk tingkat energi dan tonus korteks
secara keseluruhan. Fungsi proses berlokasi di belakang korteks, mengontrol
analisa informasi, pengkodean dan penyimpanan. Korteks yang lebih tinggi
bertanggung jawab untuk memproses rangsangan sensori seperti rangsangan optik,
akustik dan olfaktori. Data dari tiap sumber digabungkan dengan sumber sensori
lainnya untuk dianalisa dan diformulasikan. Proses formulasi berlokasi pada
lobus frontal, bertanggung jawab untuk formasi intensi dan perilaku. Fungsi
utamanya adalah untuk mengaktifkan otak untuk pengaturan atensi dan konsentrasi.
Tiap Hemisfer terbagi lagi dalam bagian bagian besar yang disebut sebagai lobus
yaitu lobus frontalis, lobus parietalis, lobus oksipitalis, dan lobus
temporalis.
HKr
|
HKn
|
KK
|
HKr = Hemisfer Kiri
HKn = Hemisfer Kanan
KK = Korpus kalosum
Meskipun hemisfer kiri dan kanan simetris untuk proses
motorik dan sensoris, namun terdapat juga ketidaksimetrisan untuk fungsi khusus
tertentu seperti bahasa. Dengan demikian, meskipun fungsinya berbeda, kedua
hemisfer tersebut saling berintegrasi dan memberi informasi melalui korpus
kalosum dan subkortikal lainnya. Fungsi yang menonjol dari hemisfer serebri
kiri adalah sebagai fungsi dasar untuk bahasa. Teori yang paling umum
mengatakan traktus kortikospinal berasal dari hemisfer kiri yang berisi lebih banyak
serat dan menyilang lebih tinggi dibanding hemifer kanan. Belajar juga
merupakan suatu faktor, terjadi banyak pergeseran dari kiri ke kanan (shifted
sinistral). Pada sebagian anak terjadi pergeseran ke kanan hemisfer
di usia muda, dan menjadi bertangan kidal.
Perhatikan Otak himesfer kiri berikut.
# Peran Hemisfir Kiri dan Kanan.
Hemisfir kiri merupakan hemisfir yang
brtanggung jawab tentang ihwal kebahasaan.akan tetapi,apakah hemisfir kanan
sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan kebahasaan ?
Dari hasil operasi yang di namakan hemespherectomy-
operasi dimana satu hemisfir di ambil dalam rangka mencegah epilepsi –terbukti
juga bila hemisfir kiri yang di ambil maka kemampuan berbahasa orng itu menurun
dengan drastis.sebaliknya, bila yang di ambil hemisfir kanan,orang tersebut
masih dapat berbahasa,meskipun tidak sempurna.
Di samping itu,ada hal hal yang berkaitan dengan bahasa
yang ternyata di tangani oleh hemisfir kanan.dari orang orang yang hemisfir
kanan nya terganggu di dapati bahwa kemampuan mereka dalam mengurutkan
peristiwa sebuah cerita atau narasi menjadi kacau.mereka tidak mampu lagi untuk
menyatakan apa yang terjadi pertama, kedua, ketiga, dst.
Orang yang terganggu hemisfir kanan nya juga tidak dapat
mendeteksi kalimat ambigu,dia juga kesukaran memahami metafora maupun
sarkasme.misalnya intonasi kalimat interogatif juga tidak di bedakan dari
intonasi kalimat deklaratif sehingga kalimat dia belum datang? Dikiranya
sebagai kalimat deklaratif dia belum datang.[4]
C.
Perbedaan
Otak Laki-laki dan Perempuan
Majalah
femina edisi bulan juni 1999 menurunkan artikel berjudul “Otak Kita ”
keunggulan Kita” dan yang dimaksud kita disini adalah wanita. Dalam tulisan itu
diakui memang ukuran otak priaanlebih
besar antara 10-15% dari wanita konon
karena lebih besar inilah, otak pria dikira lebih unggul. Padahal penemuan
mutakhir di bidang neurologi menegaskan bahwa dalam beberapa hal otak wanita
lebih unggul. Telah dibuktikan bahwa otak wanita berfungsi secara berbeda
dengan otak pria.[5]
Perbedaan antara otak
laki-laki dan perempuan terletak pada ukuran bagian-bagian otak, bagaimana
bagian itu berhubungan serta cara kerjanya.
1..Spasial
Pada laki-laki otak cenderung berkembang dan memiliki spasial yang lebih kompleks seperti kemampuan perancangan mekanis, pengukuran penentuan arah abstraksi, dan manipulasi benda-benda fisik. Tak heran jika laki-laki suka sekalimengutak-atikkendaraan.
2.Perbedaanverbal
Daerah korteks otak pria lebih banyak tersedot untuk melakukan fungsi-fungsi spasial dan cenderung memberi porsi sedikit pada daerah korteksnya untuk memproduksi dan menggunakan kata-kata. Kumpulan saraf yang menghubungkan otak kiri-kanan atau corpus collosum otak laki-laki lebih kecil seperempat ketimbang otak perempuan. Bila otak pria hanya menggunakan belahan otak kanan, otak perempuan bisa memaksimalkan keduanya. Itulah mengapa perempuan lebih banyak bicara ketimbang pria. Dalam sebuah penelitian disebutkan, perempuan menggunakan sekitar 20.000 kata per hari, sementara pria hanya7.000kata!
3.kimiawi
Otak perempuan lebih banyak mengandung serotonin yang membuatnya bersikap tenang. Tak aneh jika wanita lebih kalem ketika menanggapi ancaman yang melibatkan fisik, sedangkan laki-laki lebih cepat naik pitam. Selain itu, otak perempuan juga memiliki oksitosin, yaitu zat yang mengikat manusia dengan manusia lain atau dengan benda lebih banyak. Dua hal inimempengaruhi kecenderungan biologis otak pria untuk tidak bertindak lebih dahulu ketimbang bicara.
4.Memory
Pusat memori (hippocampus) pada otak perempuan lebih besar ketimbang pada otak pria. Ini bisa menjawab pertanyaan kenapa bila laki-laki mudah lupa, sementara wanita bisa mengingat segala dengan detail.
1..Spasial
Pada laki-laki otak cenderung berkembang dan memiliki spasial yang lebih kompleks seperti kemampuan perancangan mekanis, pengukuran penentuan arah abstraksi, dan manipulasi benda-benda fisik. Tak heran jika laki-laki suka sekalimengutak-atikkendaraan.
2.Perbedaanverbal
Daerah korteks otak pria lebih banyak tersedot untuk melakukan fungsi-fungsi spasial dan cenderung memberi porsi sedikit pada daerah korteksnya untuk memproduksi dan menggunakan kata-kata. Kumpulan saraf yang menghubungkan otak kiri-kanan atau corpus collosum otak laki-laki lebih kecil seperempat ketimbang otak perempuan. Bila otak pria hanya menggunakan belahan otak kanan, otak perempuan bisa memaksimalkan keduanya. Itulah mengapa perempuan lebih banyak bicara ketimbang pria. Dalam sebuah penelitian disebutkan, perempuan menggunakan sekitar 20.000 kata per hari, sementara pria hanya7.000kata!
3.kimiawi
Otak perempuan lebih banyak mengandung serotonin yang membuatnya bersikap tenang. Tak aneh jika wanita lebih kalem ketika menanggapi ancaman yang melibatkan fisik, sedangkan laki-laki lebih cepat naik pitam. Selain itu, otak perempuan juga memiliki oksitosin, yaitu zat yang mengikat manusia dengan manusia lain atau dengan benda lebih banyak. Dua hal inimempengaruhi kecenderungan biologis otak pria untuk tidak bertindak lebih dahulu ketimbang bicara.
4.Memory
Pusat memori (hippocampus) pada otak perempuan lebih besar ketimbang pada otak pria. Ini bisa menjawab pertanyaan kenapa bila laki-laki mudah lupa, sementara wanita bisa mengingat segala dengan detail.
Pengunaan otak kiri dan kanan secara serentak memebuat wanita lebih lincah
dalam soal verbal dibndingkan dengan pria. Di dalam tes terbukti dalam waktu
yang sama wanita dapat menyebutkan lebih banyak dari suatu huruf serta jauh
lebih cepat dalam mengingat huruf dibanding pria. Begitu juga jika wanita
terserang stroke atau cedera otak kemampuan kemampuan berbahasanya tidak
terlalu terganggu, kalaupun terganggu akan lebih cepat pulih dibanding pria.[6]
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Peran
otak dalam berkomonikasi mnusia terletak dalam pengendalian pengaturan proses
berbahasa yang bersifat dua arah , bersifat bolak balik antar penutur dan
pendengar. Hal ini meungkinka seorang penutur kemudian bisa menjadi pendengar
dan pendengar kemudian bisa menad penutur. Proses tersebut terjadi bergantian.
Yang secara teoritis berjalan terlalu lama dan panjang, namun sebenarnya dapat
berlangsung dalam waktu singkat dan cepat karena di kendalikan oleh otak.
Hubungan
antarabahasa dan pikiran tanpak dari adanya kemampuan dan ketidak mampuan
berbahasa yang terkait dengan peranan otak bik hemisfer kiri maupun kanan yang
mengelola masukan linguistik.
B. Saran
Dalam penyusunan
makalah ini mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan dalam penyusunannya, mohon
maaf kepada dosen pengampu serta teman-teman untuk membantu merevisi agar
makalah ini lebih sempurna dan sebagai proses pembelajaran menuju kesempurnaan.
DAFTAR PUSTAKA
Nur Indah Rohmani dan Abdurrahman, Psikolinguistik,Malang
UIN Malang Press2008
Chaer
Abdul, Psikolinguistik kajian Teoritik. Jakarta : PT Rineka Cipta 200
Dardjowidjojo soenjono, Psikolinguistik pengantar pemahaman
bahasa manusia, Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia 2003