BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan komponen yang memiliki peran yang strategis bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan. Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 pada alinia ke empat adalah �mencerdaskan kehidupan bangsa�. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan usaha yang terencana dan terprogram dengan jelas dalam agenda pemerintahan yang berupa penyelenggaraan pendidikan.
Tujuan pendidikan Negara Indonesia yang tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan diriya, masyarakat, bangsa dan negara. Agar kegiatan pendidikan tersebut terencana dengan baik maka dibutuhkan kurikulum pendidikan.
Sekolah atau madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diberikan tugas untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional harus menjalankan perannya dengan baik. Dalam menjalankan peran sebagai lembaga pendidikan ini, sekolah harus dikelola dengan baik agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dengan optimal. Pengelolaan sekolah yang tidak profesional dapat menghambat proses pendidikan yang sedang berlangsung dan dapat menghambat langkah sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidian formal.
Agar pengelolaan sekolah tersebut dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan renccana strategis sebagai suatu upaya/cara untuk mengendalikan organisasi (sekolah) secara efektif dan efisien, sampai kepada implementasi garis terdepan, sedemikian rupa sehingga tujuan dan sasarannya tercapai. Perencanaan strategis merupakan landasan bagi sekolah dalam menjalankan proses pendidikan. Komponen dalam perencanaan strategis paling tidak terdiri dari visi, misi dan tujuan. Perumusan terhadap visi, misi dan tujuan tersebut harus dilakukan pengelola sekolah, agar sekolah memiliki arah kebijakan yang dapat menunjang tercapainya tujuan yang diharapkan.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk menulis makalah tentang �merumuskan visi, misi dan tujuan madrasah (sekolah)�.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan visi madrasah?
2. Bagaimana merumuskan visi madrasah yang baik?
3. Apa yang dimaksud dengan misi madrasah?
4. Bagaimana merumuskan misi yang madrasah?
5. Apa tujuan madrasah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi visi madrasah.
2. Untuk mengetahui cara merumuskan visi madrasah baik.
3. Untuk mengetahui definisi misi madrasah.
4. Untuk mengetahui cara merumuskan misi madrasah yang baik.
5. Untuk mengetahui tujuan madrasah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Visi Madrasah
Visi ditulis sebagi kata benda yang merupakan konsep keadaan organisasi di masa depan. Smith mengartikan visi kurang lebih sebagai gambaran yang jelas tentang wujud masa depan yang mengendalikan rencana strategis. Dengan kata lain, visi merupakan cita-cita organisasi yang diharapkan.[1]
Visi adalah daya pandang jauh ke depan, mendalam, dan luas yang merupakan daya pikir abstrak yang memiliki kekuatan amat dahsyat dan dapat menerobos segala batas-batas fisik, waktu dan tempat. Cortada mendefinisikan visi sebagai �A view of our environment will enable our tremendous future success.� Definisi ini menyiratkan bahwa kesuksesan yang bermakna pada masa depan sangat ditentukan oleh kemampuan orang dalam memandang lingkungan secara cermat. Factor-faktor lingkungan itu amat menentukan kesuksesan menggapai masa depan itu.[2]
Kotter menulis: �Vision refers to picture of the future with some implicit or explicit commentary on why people should strive to create that future.� Visi merujuk pada gambaran tentang masa depan dan di dalamnya juga terkandung makna tentang hal-hal yang harus dikreasi oleh manusia organisasional pada masa depan itu, baik implisit maupun eksplisit.[3]
Visi menjawab pertanyaan �What do we want to become?� Vision statement thingking about �What is our business in the future?�, or about �Our mission in the future�. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini yang menjangkau ke depan. Visi ini merupakan harapan dan impian yang dimiliki oleh sekolah atau lembaga pendidikan tentang apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang.[4]
Dari beberapa pengertian yang telah dijabarkan oleh para tokoh diatas, maka kami mengambil kesimpulan bahwa visi merupakan gambaran tentang masa depan yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu dan menjadi sebuah cita-cita dari suatu organisasi tertentu untuk mencapai keberhasilan di masa yang akan datang. Sedangkan madrasah merupakan terjemahan dari istilah sekolah dalam bahasa arab. Madrasah adalah suatu lembaga pendidikan formal yang berbasis Islam, seperti Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah baik negeri maupun swasta.
Visi madrasah merupakan kunci keberhasilan sebuah lembaga yang dikelola secara profesional. Di lingkungan lembaga madrasah, visi ditetapkan oleh pimpinan lembaga formal itu, meski proses penetapannya umumnya dilakukan secara bersama-sama oleh guru-guru yang ada atau oleh satuan tugas yang dibentuk untuk itu.
Berkenaan dengan visi sekolah, Permendiknas No. 17 Tahun 2007 menjelaskan sebagai berikut:
1. Setiap sekolah/madrasah harus merumuskan dan menetapkan visi serta mengembangkannya menjadi misi dan tujuan madrasah.
2. Visi sekolah/madrasah tersebut:
a. Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang.
b. Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan.
c. Dirumuskan berdasar masukan dari warga sekolah/madrasah dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional.
d. Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah.
e. Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan.
f. Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.[5]
Bagi sekolah/madrasah visi merupakan suatu imajinasi yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan yang diyakini akan terjadi di masa datang. Dalam menentukan visi tersebut, sekolah harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan.
B. Merumuskan Visi Madrasah
Visi harus dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan stakeholder potensial dan kegiatan utama lembaga. Visi dirumuskan dalam kalimat yang mudah dipahami dan menunjukkan suatu keadaan sekolah/madrasah dalam jangka panjang (bisa berkisar 5-10 tahun). Keadaan tersebut dapat diwujudkan dalam ukuran yang kualitatif. Secara lengkap penyusunan visi yang baik harus:
1. Menggambarkan kepercayaan-kepercayaan dan kebutuhan dan harapan stakeholder sekolah/madrasah.
2. Menggambarkan apa yang diinginkan pada masa yang akan datang.
3. Spesifik hanya khusus untuk sekolah/madrasah tertentu.
4. Mampu memberikan inspirasi.
5. Jangan mengasumsikan pada sistem yang sama pada saat ini.
6. Terbuka untuk dilakukan pengembangan sesuai dengan organisasi yang ada, metodologi, fasilitas, dan proses pembelajaran.[6]
Barnawi dan Mohammad Arifin menyatakan bahwa visi sekolah merupakan representasi masa depan sekolah yang diinginkan. Visi menyarikan prinsip-prinsip umum dan bersifat aspirasional. Rumusan visi sekolah hendaknya mencakup hal-hal berikut:
1. Sosok lembaga macam apa yang diinginkan di masa depan.
2. Justifikasi sosial atas keberadaan sekolah yang diwujudkan dalam isu-isu pendidikan apa yang harus ditangani oleh sekolah atau masalah-masalah pendidikan mana yang akan diatasi oleh sekolah.
3. Apa yang harus diakui, diantisipasi, dan dijawab oleh semua sekolah berkaitan dengan kebutuhan dan masalah-masalah tersebut.
4. Siapa stakeholder utama sekolah ini, bagaimana sekolah merespon kebutuhan para stakeholder itu, dan bagaimana sekolah mengetahui keinginan yang mereka harapkan dari sekolah.
5. Apa yang membuat sekolah tersebut unik atau berbeda dengan yang lain, dank arena itu, apa yang membuat sekolah ini memiliki keunggulan kompetitif.[7]
Visi yang efektif harus memenuhi karakteristik berikut:
a. Jelas dan tidak membingungkan.
b. Menarik dan mudah diingat.
c. Aspiratif, realistis, dan dapat dicapai.
d. Selaras dengan nilai-nilai, budaya, dan cara pandang sekolah.
e. Berjangka waktu.
f. Singkat, sebaiknya kurang dari sepuluh kata.
g. Inspiratif dan menantang.
h. Disepakati oleh semua stakeholder sekolah.
i. Menyatakan dengan jelas esensi dari apa yang seharusnya dicapai sekolah.
j. Fleksibel dan menumbuhkan kreativitas. [8]
Sebagai lembaga pendidikan, sekolah/madrasah merupakan lembaga yang harus memiliki nilai-nilai yang kuat. Nilai-nilai tersebut merupakan sesuatu yang dijadikan bahan untuk membangun kepercayaan-kepercayaan SDM sekolah/madrasah. Itulah sebabnya kepercayaan-kepercayaan yang ada di sekolah/madrasah harus dapat digambar dalam visi dekolah/madrasah. Berkaitan dengan kepercayaan-kepercayaan tersebut, maka visi sekolah/madrasah harus meliputi hal-hal berikut:
1. Kepercayaan sekolah/madrasah harus sesuai dengan visi organisasi dan berbagai pandangan dari stakeholder.
2. Kepercayaan sekolah/madrasah merupakan statement dari nilai-nilai sekolah/madrasah.
3. Kepercayaan sekolah/madrasah merupakan deklarasi dari harapan sekolah/madrasah terhadap harapan pada produk yang akan dihasilkan.
4. Kepercayaan sekolah/madrasah harus tepat dan dapat diimplementasikan.
5. Kepercayaan sekolah/madrasah akan menjadi pedoman dalam melaksanakan berbagai kegiatan.
6. Kepercayaan sekolah/madrasah merefleksikan ilmu pengetahuan, filosofi, dan semua perbuatan yang dilakukan sekolah/madrasah.
7. Kepercayaan sekolah/madrasah merupakan komponen kunci dari perencanaan strategis.[9]
Dengan dimilikinya berbagai kepercayaan bersama di lingkungan para SDM sekolah/madrasah, akan membantu mempercepat proses pencapaian visi sekolah/madrasah tersebut. Kepercayaan-kepercayaan sekolah/madrasah dibangun oleh nilai-nilai bersama yang disepakati dan diinternalisasikan oleh pemimpin sekolah/madrasah, sehingga nilai-nilai yang ada di sekolah/madrasahperlu juga untuk dirumuskan, sebagaimana merumuskan visi. Namun sebelum merumuskan nilai-nilai sekolah/madrasah berikut dicontohkan beberapa contoh visi sekolah/madrasah.
Visi: �Mencetak kader penerus bangsa yang bertakwa dan berakhlak mulia serta mampu berkiprah di tengah-tengah masyarakat�.
Dari contoh di atas, terlihat bahwa pada visi tersebut telah menggambarkan kepercayaan-kepercayaan. Misalnya sekolah/madrasah memiliki kepercayaan bahwa sangat penting untuk menghasilkan lulusan yang menjadi panutan masyarakat melalui nilai-nilai takwa dan akhlak mulia.
Selain itu, contoh visi di atas juga telah menggambarkan keinginan pada masa depan. Namun demikian, ukuran-ukuran ketercapaian visi tersebut masih sangat interpretatif karena masih bersifat kualitatif. Jika berbagai ukuran-ukuran dalam visi tersebut masih bersifat kualitatif, maka akan dapat diinterpretasikan dengan sangat beragam oleh seluruh komponen sekolah. Bahkan mungkin saja interpretasi yang dilakukan oleh berbagai komponen dalam sekolah tersebut saling bertolak belakang, sehingga pada akhirnya program dan prosesnya menjadi saling bertentangan.
Untuk mencegah adanya beragam interpretasi (pandangan) tersebut, maka visi madrasah harus diterjemahkan dalam berbagai bentuk ukuran kuantitatif. Ukuran-ukuran tersebut merupakan indikator ketercapaian visi (key performance indicators). Jika visi yang telah dicontohkan tadi dinyatakan dalam key performance indicators (KPI), maka dapat dilihat sebagai berikut.
�Mencetak kader penerus bangsa yang bertakwa dan berakhlak mulia serta mampu berkiprah di tengah-tengah masyarakat�.
Key Performance Indicators (KPI)
1. Lulusan yang senantiasa patuh terhadap segala perintah Allah dan senantiasa meninggalkan segala larangan Allah.
2. Terbiasa melaksanakan amalan-amalan sunnah seperti shalat sunnah dhuha dan tahajjud, puasa sunnah senin-kamis, dan sedekah.
3. Unggul dalam pembelajaran yang menginternalisasikan nilai-nilai Islam.
4. Lulusan yang unggul dalam akhlak mulia yang dibuktikan dengan nilai pendidikan akidah akhlak dengan nilai minimal B.
5. Fasih membaca al-Qur�an.
6. Lulusan yang bebas dari narkoba.
7. 100% lulus UAN.
Dari KPI tersebut kemudian dapat ditentukan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran dalam suatu satuan pendidikan. Tujuan dan sasaran sekolah/madrasah tersebut dikembangkan dari KPI-KPI yang paling penting untuk dicapai.
C. Pengertian Misi Madrasah
Misi merupakan alasan atau sebab-sebab mengapa sebuah organisasi harus ada (why we exist?). Achmad Djunaedi berpendapat bahwa misi menunjukkan �apa yang dilakukan� atau �daftar dan karakteristik layanan yang diberikan�. Dengan demikian, misi ditulis sebagai kata kerja.[10]
Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai oleh organisasi (sekolah atau madrasah) bagi pihak-pihak yang berkepentingan pada saat ini dan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, misi harus mencerminkan tentang segala sesuatu untuk bisa mencapai visi, atau dengan kata lain misi adalah penjabaran realistis yang bisa dilakukan oleh organisasi dalam mencapai visi.
Misi sekolah/madrasah dikembangkan dari kegiatan utama lembaga dengan memerhatikan visi yang telah ditetapkan. Misi merupakan hal-hal penting yang harus dilakukan oleh sekolah/madrasah dalam upaya untuk mencapai visi. Namun demikian, akan lebih mudah jika misi lembaga tersebut dikembangkan dari kegiatan utama lembaga. Itulah sebabnya misi lembaga harus terhubung dengan visi.
Misi sekolah harus jelas, dalam artian harus sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sekolah. Misi juga berkaitan dengan kewenangan yang dimiliki oleh sekolah maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berkenaan dengan misi sekolah, Permendiknas No. 19 Tahun 2007 menjelaskan sebagai berikut:
1. Sekolah/madrasah merumuskan dan mengembangkannya.
2. Misi sekolah/madrasah:
a. Memberikan arahan dalam mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
b. Merupukan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu.
c. Menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah.
d. Menekankan pada mutu layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah/madrasah.
e. Memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolah/madrasah.
f. Memberikan keluwesan dan ruang gerak perkembangan kegiatan satuan-satuan unit sekolah/madrasah yang terlibat.
g. Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah yang diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah.
h. Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan.
i. Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat. [11]
Dengan demikian, pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan mengenai suatu lembaga pendidikan yang ditawarkan. Pernyataan misi harus menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh sekolah/madrasah dan bidang kegiatan utama dari sekolah/madrasah yang bersangkutan. Misi juga harus mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti oleh suatu lembaga pendidikan
.
D. Merumuskan Misi Madrasah
Misi merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya.
Barnawi dan Mohammad Arifin menyatakan bahwa rumusan misi yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memuat seluruh makna yang terkandung dalam visi.
2. Dapat menjadi petunjuk atas tujuan yang akan dicapai.
3. Memberikan petunjuk kelompok sasaran yang akan dilayani oleh sekolah.
4. Memperhitungkan berbagai masukan dari stakeholder.
5. Fokus pada kemampuan yang dimiliki sekolah.
6. Bebas dari jargon dan kata-kata yang tidak bermakna. [12]
Dalam pembuatan misi, penting untuk diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan.
1. Misi harus mampu menggambarkan berbagai kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut sekolah/madrasah.
2. Statement misi harus berorientasi ke masa depan dan mampu menggambarkan sekolah/madrasah pada masa yang akan datang dengan berpijak pada apa yang telah ada.
3. Statement misi harus fokus pada pencapaian visi.
4. Statement visi bukan sesuatu yang umum, tetapi khusus berlaku untuk sekolah/madrasah tertentu.
Selain syarat-syarat di atas, pembuatan misi harus memperhatikan visi. Hal tersebut dikarenakan misi sekolah/madrasah merupakan hal-hal yang harus dilaksanakan untuk mencapai visi sekolah/madrasah. Untuk memudahkan pembuatan misi tersebut, sekolah/madrasah dapat melihat KPI dari visi yang telah dibuatnya. Dari visi tersebut kemudian dikembangkan statement misi. Berikut kami akan mengembangkan statement misi dari visi yang telah kami buat di atas.
Visi:
�Mencetak kader penerus bangsa yang bertakwa dan berakhlak mulia serta mampu berkiprah di tengah-tengah masyarakat�.
Misi:
� Melaksanakan proses KBM yang mantap.
� Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.
� Menghasilkan output yang berkualitas.
� Membentuk insan agamis.
� Menanamkan akhlaqul karimah.
� Mengembangkan budi pekerti yang luhur.
Visi dan misi sekolah harus ditetapkan bersama-sama sebagai pedoman hidup suatu lembaga pendidikan (sekolah/madrasah). Keduanya harus ditetapkan melalui sebuah proses refleksi bersama atas nilai-nilai, keyakinan, dan aspirasi warga sekolah/madrasah. Visi dan misi harus mencerminkan usaha sekolah untuk memadukan nilai-nilai yang saling bertentangan di kalangan warga sekolah. Ia menjadi panduan hidup dalam melaksanakan tugas lembaga.
Maksud dirumuskannya visi dan misi sekolah (Depdiknas, 2007: 40) adalah sebagai berikut:
1. Untuk memberikan arah yang jelas bagi usaha-usaha yang dilakukan sekolah.
2. Untuk mengilhami masyarakat sekolah dengan sebuah tujuan yang bersifat umum.
3. Untuk memberikan kerangka bagi penentuan kebijakan dan prioritas.
4. Untuk membangun pusat acuan (reference point) yang digunakan sekolah dalam menelaah keberhasilan kegiatan-kegiatannya. [14]
Visi dan misi sekolah/madrasah harus saling berhubungan. Misi merupakan hal-hal penting yang harus dilakukan oleh sekolah/madrasah dalam upaya untuk mencapai visi. Namun demikian, akan lebih mudah jika misi lembaga tersebut dikembangkan dari kegiatan utama lembaga. Itulah sebabnya misi lembaga harus terhubung dengan visi.
E. Tujuan Madrasah
Tujuan Madrasah atau sekolah diantaranya adalah:
a. Tahap 1 (tahun 2008-2010)
Madrasah berusaha untuk mencapai tujuan :
1. Meningkatkan pengamalan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) pada seluruh warga sekolah atau madrasah.
2. Meningkatkan pengamalan shalat berjamaah dzuhur di sekolah atau madrasah.
3. Meningkatkan nilai rata-rata UNAS secara berkelanjutan.
4. Mewujudkan tim olahraga dan tim kesenian yang mampu bersaing ditingkat profensi dan nasional.
5. Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima pada madrasah atau sekolah atau Perguruan T inggi yang paforit.
6. Meningkatkan kepedulian keluarga sekolah atau madrasah terhadap kesehatan, kebersihan dan keindahan lingkungan.
b. Tahap II (tahun 2011-2013)
Sekolah atau madrasah berusaha untuk mencapai tujuan :
1. Mewujudkan tim olimpiade MTK, IPA dan KIR yang mampu bersaing ditingkat nasional.
2. Meningkatkan jumlah sarana atau prasarana serta pemberdaayaannya yang mendukung peningkatan prestasi akademik dan non-akademik.
3. Meningkatkan jumlah peserta didik yang menguasai bahasa arab dan bahasa inggris secara aktif.
4. Mewujudkan sekolah atau madrasah sebagai lembaga pendidikan yang diperhitungkan oleh masyarakat kota atau kabupaten khususnya dan Jawa Timur umumnya.
5. Mewujudkan sekolah atau madrasah sebagai madrasah rujukan.[15]
Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan pada factor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi. Oleh karena itu, tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat untuk menetapkan indicator. Pencapaian tujuan dapat dijadikan indicator untuk menilai kinerja sebuah organisasi atau lembaga.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Visi adalah daya pandang jauh ke depan, mendalam, dan luas yang merupakan daya pikir abstrak yang memiliki kekuatan amat dahsyat dan dapat menerobos segala batas-batas fisik, waktu dan tempat. Cortada mendefinisikan visi sebagai �A view of our environment will enable our tremendous future success.� Definisi ini menyiratkan bahwa kesuksesan yang bermakna pada masa depan sangat ditentukan oleh kemampuan orang dalam memandang lingkungan secara cermat. Factor-faktor lingkungan itu amat menentukan kesuksesan menggapai masa depan itu.
Misi sekolah/madrasah dikembangkan dari kegiatan utama lembaga dengan memerhatikan visi yang telah ditetapkan. Misi merupakan hal-hal penting yang harus dilakukan oleh sekolah/madrasah dalam upaya untuk mencapai visi. Namun demikian, akan lebih mudah jika misi lembaga tersebut dikembangkan dari kegiatan utama lembaga. Itulah sebabnya misi lembaga harus terhubung dengan visi.
Visi dan misi sekolah harus ditetapkan bersama-sama sebagai pedoman hidup suatu lembaga pendidikan (sekolah/madrasah). Keduanya harus ditetapkan melalui sebuah proses refleksi bersama atas nilai-nilai, keyakinan, dan aspirasi warga sekolah/madrasah.
Sedangkan tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi. Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan. Tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat untuk menetapkan indicator. Pencapaian tujuan dapat dijadikan indicator untuk menilai kinerja sebuah organisasi atau lembaga.
B. Saran
Setelah penyusunan makalah berjudul �Merumuskan Visi Misi dan Tujuan Madrasah�, ada beberapa hal yang akan disarankan, baik kepada pembaca maupun kepada penulis lanjutan, yaitu sebagai berikut:
1. Pembaca
Pembaca diharapkan dapat memahami Visi, Misi dan Tujuan Madrasah beserta rumusan-rumusannya serta dapat mengaplikasikannya kelak ketika menjadi seorang pemimpin.
2. Penulis lanjutan
Penulis lanjutan sebaiknya menggunakan banyak referensi sebagai sumber agar tidak terpaku pada satu sumber saja. Selain itu, juga untuk menambah kualitas karya tulis ilmiah.
Barnawi. Buku Pintar Mengelola Sekolah (Swasta),Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.
Danim. Sudarwan. Visi Baru Manajemen Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2012.
Masrokan, Prim Mutohar. Manajemen Mutu Sekolah,Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.
Muhaimin. Manajemen Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2009.
Suparlan. Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
Yamin,Martinis. Standarisasi Kinerja Guru, Jakarta: Gaung Persada Press, 2010.
[1] Barnawi, Buku Pintar Mengelola Sekolah (Swasta),(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 52.
[2] Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 71.
[3]Prim Masrokan Mutohar, Manajemen Mutu Sekolah (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 171.
[4]Ibid. hlm. 171.
[5]Suparlan, Manajemen Berbasis Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 64.
[6] Muhaimin, Manajemen Pendidikan (Jakarta: Ke ncana, 2009), hlm. 158.
[7] Barnawi, Buku Pintar, hlm. 53.
[8] Ibid. hlm. 53-54.
[9] Muhaimin, Manajemen Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 159.
[10] Ibid. hlm. 54.
[11] Martinis Yamin, Standarisasi Kinerja Guru (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), hlm. 38.
[12] Barnawi, Buku Pintar, hlm. 55.
[13] Muhaimin, Manajemen, hlm. 166.
[14] Barnawi, Buku Pintar, hlm. 56.
[15]Muhaimin, Manajemen, hlm. 234.