MAKALAH
PENCATATAN DATA PESERTA DIDIK
Diajukan
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Peserta Didik
Dosen
Pengampuh Bapak Abdul Aziz M.Pd.I
Disusun Oleh:
Imam Hanafi
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN
TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Pencatatan Data Peserta Didik ini
dengan baik tanpa hambatan.
Dengan selesainya makalah ini
disusun,kami mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang
Terhormat Dosen Pembimbing kami serta kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini.walaupun makalah ini telah selesai, namun karena
keterbatasan kemampuan dan lliteratur yang kami miliki, sehingga makalah ini
masih jauh dari sempurna, sehingga besar harapan kami untuk menerima saran dan
kritik yang bersifat konstruktif.
Kami mengucapkan selamat membaca
semoga makalah ini ada manfaatnya bagi pembaca pada ummunya dan ilmu
pengetahuan khususnya.
Pamekasan, 19 Sept 2016
Penulis
Kelompok
V
DAFTAR
ISI
Hal
Kata
Pengantar .................................................................................................
Daftar
Isi ..........................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ..............................................................................
B.
Rumusan masalah .................................................................................
C.
Tujuan ...................................................................................................
BAB
II PEMBASAN
Proses
Pencatatan Data Peserta Didik........................................................
1.
Pencatatan Penerimaan Peserta Didik Baru.....................................
2.
Pencatatan Peserta didik..................................................................
3.
Pencatatan Prestasi Belajar...............................................................
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan .....................................................................................
B.
Saran ....................................................................................................
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manajemen
kurikulum, sarana dan prasarana, peserta didik,teniksi(guru) dan anggaran dana
merupakan komponen pendukung untuk keberhasilan penyelenggaraan pada lembaga
pendidikan (sekolah). Komponen tersebut merupakan suatu kesatuan dalam upaya
pencapaian tujuanlembaga pendidikan (sekolah), artinya bahwa satu komponen
tidak lebih penting dari komponen lainnya. Satu komponen memberikan dukungan
bagi komponen lainnya sehingga memberikan kontribusi yang tinggi terhadap
pencapaian tujuan lembaga pendidikan (sekolah) tersebut. Komponen peserta didik
keberadaannya sangat dibutuhkan, terlebih bahwa pada pelaksanaan kegiatan
pendidikan di sekolah, peserta didik merupakan subyek sekaligus objek dalam
proses transformasi ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan.
Olehkarena
itu keberadaan peserta didik tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan saja, akan
tetapi harus merupakan bagian dari kebermutuan dari lembagaan pendidikan
(sekolah). Maksudnya bahwa diperlukan suatu manajemen peserta didik yang
berkualitas tinggi bagi lembaga pendidikan (sekolah) itu sendiri. Sehingga
peserta didik itu dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi fisik,
kecerdasan intelektual, sosial emosional, dan kejiwaanpeserta didik.
Kebutuhan
setiap peserta didik dalam mengembangkan dirinya pasti berbeda satu sama lain
yang menjadi prioritas,seperti disatu sisi para peserta didik ingin sukses
dalam halprestasi akademiknya, disisi lain ia juga ingin sukses dalam hal
sosialisasi dengan teman sebayanya. Bahkan ada juga peserta didik yang ingin
sukses dalam segala hal. Pilihan- pilihan yang tepat atas keberagaman keinginan
tersebut tidak jarang menimbulkan masalah bagi para peserta didik.
Oleh
karena itu diperlukan layanan bagi peserta didik yangdikelola dengan baik.
Manajemen peserta didik berupaya mengisi kebutuhan akan layanan yang baik
tersebut, mulaidari peserta didik tersebut mendaftarkan sekolah
sampaipesertadidik tersebut menyelesaikan studi di sekolah tersebut.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
Proses Pencatatan Data Peserta Didik?
a. Pencatatan
Penerimaan Peserta Didik Baru?
b. Pencatatan
Peserta Didik?
c. Pencatatan
Prestasi Belajar?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui proses pencatatan data peserta didik
a.
Untuk mengetahui
pencatatan Penerimaan Peserta Didik Baru
b.
Untuk mengetahui
Pencatatan Peserta Didik
c. Untuk
mengetahui Pencatatan Prestasi Belajar
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Proses Pencatatan Data Peserta Didik
1.
Penerimaan peserta didik baru
Penerimaan
peserta didik baru merupakan peristiwa penting bagi suatu sekolah, karena
peristiwa ini merupakan titik awal yang menentukan kelancaran tugas suatu
sekolah. Kesalahan dalam penerimaan peserta didik baru dapat menentukan sukses
tidaknya usaha pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Oleh karena penerimaan
peserta didik baru bukanlah hal yang ringan. Maka menjelangtahun ajaran baru
proses penerimaan peserta didik baru harus sudah selesai. Untuk itu penunjukan
panitia penerimaan peserta didik baru baru telah dilakukan oleh kepala sekolah
sebelum tahun ajaran berakhir. Panitia penerimaan peserta didik baru sifatnya
tidak tetap, dia akan dibubarkan jika tugasnya telah selesai.[1]
Tugas panitia penerimaan:
a) Menentukan
banyak peserta didik yang diterima. Biasanya peserta didik baru diterima hanya
untuk kelas 1. Akan tetapi, apabila masih ada tempat untuk kelas-kelas lain
atau karena perluasan, dapat juga diterima untuk peserta didik baru di kelas 2
dan 3. Penentuan banyak peserta didik yang diterima tergantung dari daya
tampung untuk tahun tersebut. Rumus untuk daya tampung adalah:
Dt
: daya tamping
B
: banyak bangku yang ada
M
: muatan bangku
TK
: banyak peserta didik yang tinggal kelas
b) Mementukan syarat-syarat
penerimaan peserta didik baru. Syarat-syarat tersebut antara lain:
a.
Umur sesuai dengan tingkat sekolah
-
TK tingkat A umur 3 – 4 tahun
-
TK tingkat B umur 4 – 5 tahun
-
TK tingkat C umur 5 – 6 tahun
- Sekolah Dasar prioritas umur 7
tahun. Jika masih ada tempat, urutan penerimaan sebagai berikut: 8 tahun, 9
tahun, 10 tahun, 11 tahun, 12 tahun, 16 tahun.
-
SLTP umur 11 – 17 tahun
-
SMU/SMK umur 14 – 17 tahun
b.
Salinan surat tanda tamat belajar
c.
Salinan rapor kelas tertinggi
d.
Mengisi formulir yang disediakan
e. Salinan surat kelahiran, surat
kelakuan baik, surat kesehatanf. Membayar uang pendaftaran
c) Melaksanakan Penyaringan
Untuk sekolah-sekolah yang
merupakan kelanjutan dari sekolah lain, kegiatan penyaringan bukanlah yang
penting karena:
-
Peminat untuk sesuatu sekolah melebihi tempat yang disediakan
-
Kadang-kadang perlu dilakukan penelusuran bakat atau kemampuan tertentu
- Nilai pelajaran atau ujian akhir
di sekolah yang lebihrendah belum menjamin bahwa lulusannya mampu mengikuti
pelajaran di suatu sekolah lanjutan.
-
Penyaringan peserta didik baru
didasarkan pada:
·
Atas pertimbangan
target
·
Atas pertimbangan nilai
atau tingkat kemampuan yang telah diterapkan
d) Mengadakan pengumuman penerimaan
e) Mendaftar kembali calon yang
sudah di terima
Melaporkan hasil pekerjaan pada
kepala sekolah. Kepala sekolah mempunyai tanggung jawab pokok dalam penyesuaian
permulaan peserta didik baru kepada situasi sekolah yang baru bagi mereka.
Orientasi ini diperlukan pada dua saat yaitu sebagai berikut:
1. Bila
peserta didik meninggalkan sekolah dasar danmemasuki sekolah menengah tingkat
pertama.
2. Bila
peserta didik melanjutkan pelajaran dari sekolah menengah tingkat pertama ke
sekolah menengah tingkat atas
Pada kedua waktu ini kepala sekolah
harus memperhatikan penyesuaian peserta didik kepada lingkungan baru
(fasilitas, guru, program pendidikan,dan tata tertib di sekolahnya). Transisi
dari sekolah dasar yang mempunyai jenis program pendidikan yang mandiri kepada
sistem yang menyerupai departementalisasi seperti terdapat di sekolah menengah
adalah terutama sulit. Usaha untuk memecahkan transisi ini menghasilkan
terbentuknya guru atau wali kelas yang akan turut merasakan dan memahami kesulitan-kesulitan
peserta didik dan yang akan memberikan perhatian khusus yang diperlukan oleh
peserta didik.
Prosedur lain yang banyak dipakai
ialah suatu program khusus yang disediakan bagi peserta didik baru berisi
orientasi pendek tentang lingkungan baru yang mereka masuki. Program orientasi
ini juga dibutuhkan oleh peserta didik pindahan dari sekolah lain yang tiba di
sekolah padasetiap waktu selama tahun ajaran.
Satu cara untuk memberikan semua
peserta didik orientasi tentang sejarah dan kebijaksanaan sekolahialah buku
petunjuk peserta didik. Buku ini dipakai sebagai alat orientasi dan menyediakan
informasi yang berguna yang diperlukan oleh semua peserta didik selama tahun
pelajaraan. Ini juga dapat dipakai oleh orang tua dan masyarakat yang ingin mengetahui
fakta-fakta fundamental tertentu tentang sekolah.
Satu fungsi yang sangat penting
dari buku petunjuk peserta didik ialah untuk menjelaskan kebijaksanaan yang
telah ditetapkan untuk mengawasi dengan efektif ke seluruh program sekolah.[2]
Kebijaksanaan ini biasanya dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan
dan menjadi bagian dari tradisi sekolah. Ia hendaknya ditulis dan dijelaskan
kepada peserta didik dan orang tua dua-duanya. Buku petunjuk peserta didikitu
dapat berisi keterangan tentang beberapa bidang kebijaksanaan sekolah yang
berikut : pakaian yang layak di sekolah, waktu tiba di sekolah, prosedur untuk
memperoleh izin tidak masuk sekolah, prosedur tak hadir dan kelambatan,tempat
sepeda, pelayanan kesehatan sekolah, pemakaian tilpon, waktu menerima tamu,
pemeliharaan barang-barang milik sekolah, perilaku peserta didik, hari-hari
libur sekolah, dan lain-lain.
Selain mengenai kebijaksanaan
sekolah, keterangan lain yang bermanfaat bagi peserta didik hendaknyajuga
diberikan. Yang sering dijumpai dalam buku petunjuk peserta didik ialah
mengenai hal-hal berikut:
a. Sejarah singkat sekolah
b. Tujuan-tujuan sekolah
c. Syarat-syarat untuk memperoleh ijazah
sekolah
d. Biaya sekolah dan biaya lain yang
menjadi tanggungan peserta didik/orang tua
e. Kalender peristiwa-peristiwa sekolah
f. Jadwal pelajaran
g. Deskripsi tentang mata-mata pelajaran
h. Organisasi peserta didik
i. Pelayanan pemeriksan badan dan
pengobatan
j. Klub-klub hobi
k. Program kegiatan di waktu libur
l. Nama dan alamat staf pengajar
2.
Pencatatan Peserta didik
Sebagai
tindak lanjut dari penerimaan peserta didik baru maka proses selanjutnya adalah
menjadi tugas tata usaha sekolah untuk memproses peserta didik tersebut dalam
catatan-catatan sekolah. Catatan-catatan sekolah anatara lain :
a.
Catatan-catatan untuk seluruh sekolah
1. Buku induk, yaitu yang digunakan
untuk mencatat data semua anak yan pernah dan sedangmengikuti pelajaran di
suatu sekolah. Catatan dalam buku induk meliputi nomor urut, nomor induk
(sesuai tanggal mendaftar) nama, jenis kelamin, tanggal lahir, nama orang tua,
pekerjaaan orang tua,alamat orang tua/ wali, tanggal keluar atau meninggalkan
sekolah dan kolom keterangan.
2. Buku klapper, yaitu buku
pelengkap buku induk yang ditulis menurut abjad dan berfungsi untuk membantu
petugas dalam mencari data dari buku induk. Hal-hal yang dimuat dalam buku
klapper adalah nomor induk, nama, nama orang tua/ wali, alamat orang tua/ wali.
Penentuan nama dan alamatorang tua/ wali adalah untuk membantu petugas jika
ternyata ada nama anak yang sama.
3. Catatan-catatan sekolah, yaitu
catatan atau peraturan yang bukan hanya diperlukan bagi peserta didik saja
tetapi juga untuk guru dan karyawan lain. Tata tertib peserta didik adalah
suatu peraturan untuk mengatur sikap anak-anak di dalam satu sekolah
(departemen kpendidikan dan kebudayaan). Fungsi tata tertib bersifat ganda.
Pertama untuk anak-anak itu sendiri agar secara individual sikapnyaa baik.
Kedua, mengatur agar pergaulan di sekolah itu teratur, tidak ada yang
berkelakuan dan bersifat semaunya sendiri sehingga tidak kekacauan di sekolah.
b. Catatan-catatan untuk
masing-masing sekolah. Catatan-catatan untuk masing-masing kelas meliputi :
1.
Buku kelas (cuplikan buku induk)
2. Buku presensi kelas yang diisi
setiap hari dan pada akhir bulan dihitung presentasi absensinya
3. Buku-buku lain mengenai catatan
prestasi belajardan bimbingan penyuluhan. Pencatatan Bimbingan Dan Penyuluhan
Peserta didik
Saat
ini hampir semua kelas menengah telah memilikitenaga yang bertugas melaksanakan
bimbingan danpenyuluhan, karena telah disadari peranannya dalammenunjang dalam
keberhasilan belajar peserta didik.Bimbingan adalah bantuan atau tuntunan
khusus yang diberikan pada peserta didik dengan memperhatikan potensi-potensi
yang ada pada peserta didik tersebut agar dapat berkembang semaksimal mungkin.
Penyuluhan adalah interaksi antarpribadi pembimbing dan terbimbing untuk
membicarakan masalah terbimbing untuk mendapatkan pemecahan. Istilah lain dari
penyuluhan adalah konseling.
Ada
empat jenis bimbingan di sekolah:
1. Bimbingan
belajarBertujuan membantu mengenal, memahami cara belajar yang efisien dan
efektif, tertib dan disiplin belajar baik secara mandiri maupun kelompok dsb.
2. Bimbingan
pribadiBertujuan membantu peserta didik mengenal, menemukan pribadi yang beriman
dan bertakwa pada tuhan yang maha esa, madiri, bertanggung jawab, memiliki
konsep pribadi, menghargai keunikan kemampuan diri, serta sehat jasmani dan
rohani.
3. Bimbingan karir/ bimbingan menelusuri
kemampuan untuk memperoleh kesempatan kerjaDitujukan untuk mengenal untuk
memahami dan mengembangkan potensi diri dalam mempersiapkan masa depan.
4. Bimbingan sosialBertujuan
membantu peserta didik memahami diri kaitannya dengan lingkungan social dan
sekitarnya.
Ke
empat bimbingan tersebut dilaksanakan melalui tujuh jenis kegiatan pelayanan
yaitu:
-
Layanan orientasi
-
Layanan informasi
-
Layanan penempatan dan penyaluran
-
Layanan pembelajaran
-
Layanan konseling perorangan
-
Layanan bimbingan kelompok
-
Layanan konseling kelompok
3.
Pencatatan Prestasi Belajar
Pencatatan
prestasi belajar ada yang merupakan pencatatan untuk seluruh sekolah untuk
masing-masing kelas dan ada yang untuk peserta didik sebagai perseorangan.
Beberapa catatan prestasi belajar adalah :
1. Buku daftar nilai, yaitu buku
tempat mencatat nilai hasil belajar secara langsung dari kertas pekerjaan
ulangan atau hasil dari ujian lisan. Buku daftar nilai ditangani oleh guru yang
mengasuh mata pelajaran yang bersangkutan dan memuat nilaisemua peserta didik
yang diajar oleh seorang guru jika guru tersebut mengajar satu macam bidang
studi.
2. Buku leggier (buku kumpulan
nilai), Jika dalam buku daftar nilai hanya terdapat satu nilai untuk bidang
studi, maka dalam leggier akan dapat dilihatsemua nilai untuk semua bidang
studi yang diajarkan sekolah tersebut untuk satu periode. Di setiap sekolah
yang baik manajemennya terdapat 2 macam legier yaitu :
a. Leggier kelas, yaitu buku
kumpulan nilai yang memuat nilai semua pelajaran untuk satu periode tertentu
dan untuk satu kelas tertentu.
b.
Leggier sekolah, yaitu buku kumpulan nilai untuk setiap kelas dan sudah
di himpun untuk seluruh sekolah
3.
Buku rapport
Buku rapport adalah sebuah buku
yang memuat hasil belajar peserta didik selama peserta didik tersebut mengikuti
suatu pelajaran di sekolah. Oleh karena itu, paling sedikit banyaknya lembaran
rapport sama dengan banyaknua tingkatan di suatu sekolah. Fungsi dan kegunaan
rapport adalah sebagai hasil kerja sekolah kepada orang tua atau wali peserta
didik karena sekolah merupakan lembaga yang sudah di pilih oleh orang tua atau
waliuntuk mendidik anaknya. Raport tidak hanya berisi laporan tentang hasil
belajar yang berupa kepandaian saja. Akan tetapi juga laporan tentang kelakuan,
kejujuran, kepemimpinan, keberhasilan danaspek-aspek pribadi yang lain. Secara
umum petunjuk pengisian rapport sebagai berikut :
a. Sekolah dapat menetapkan sendiri
kelengkapan dari model rapport ini, misalnya identitas peserta didik dan
sekolahnya
b. Kotak pertama: berisi nomor,
nama mata pelajaran, aspek penilaian, nilai (angka dan huruf) serta catatan
guru.
c. Kotak kedua: perilaku.
d. Kotak ketiga: pengembangan diri.
e. Sensus Sekolah
Di negara-negara yang sudah
menetapkan dan menjalankan wajib belajar, anak-anak berusia sekolah. Orang tua
maupun peserta didik dianggap sebagai bertanggung jawab untuk mentaati
undang-undang pendidikan. Jika anak-anak berusia sekolah harus berada di
sekolah atas dasar wajib sekolah, maka kewajiban pertama sistem sekolah ialah
untuk mengetahui di mana mereka itu berada.Satu prosedur yang dipakai untuk
menentukan apakah semua anak usia sekolah ialah melakukan sensus sekolah.
Sensus sekolah, yang biasanya
dilakukan setiap tahun, didasarkan atas kunjungan rumah ke rumah yang teliti
dengan kartu sensus yang terpisah bagi setiap keluarga. Nama anak dan
keterangan lain yang diminta dicatat pada kartu itu. Prosedur addministratif
untuk melakukan sensus dapat ditetapkan dengan berbagai cara. Biasanya
dilakukan oleh orang-orang bukan guru yang dipekerjakan untuk melakukan sensus
itu. Sekolah biasanya bertanggung jawab bagi bagian tertentu dari wilayah
sekolah. Kepala sekolah dan stafnya harus menyusun dan menjumlahkan
hasil-hasilnya pada suatu daftar untuk bagian wilayah yang menjadi tanggung
jawabnya.
Sensus sekolah hanya menetapkan
tempat tinggal peserta didik, tidak membawa peserta didik ke sekolah. Pekerjaan
untuk membawa peserta didik ke sekolah bila ia tidak mau bersekolah adalah
terutama fungsi pejabat khusus di tingkat wilayah. Kepala sekolah harus bekerja
sama dengan pejabat itu sehingga keduanya akan mengetahui bila peserta didik
itu tiba di sekolah. Sekali peserta didik itu telah terdaftar, tanggung jawab
pokok untuk pencatatan kehadirannya berada pada kepala sekolah.
Sensus sekolah juga dipakai untuk
tujuan-tujuan lain,seperti misalnya untuk menentukan sifat dan ruanglingkup
pelayanan peserta didik yang harus disediakan dan untuk menetapkan jumlah anak
yang akan mulai bersekolah dan sehubungan denganitu menetapkan perluasan
sekolah dan lokasinya. Dengan data tentang jumlah anak usia sekolah yaang belum
bersekolah itu, administrator sekolah berada dalam posisi menampung peserta
didik dari wilayah sekolah itu. Jika gedung sekolah yang ada telah penuh dengan
peserta didik, maka harus diusahakan penambahan ruangan kelas atau bahkan mungkin
penambahan jumlah sekolah. Juga pendaftaran peserta didik tiap tahun,
menyediakan salah satu dasar bagi penentuan kebutuhan akan gedung sekolah baru.
Pendaftaran peserta didik menyediakan data yang bertalian dengan arah
pertumbuhan peserta didik di suatu wilayah sekolah. Khususnya di kota-kota
perwaktu yang sama jumlah peserta didik dan sekolah-sekolahdi pusat kota
mungkin berkurang.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penerimaan peserta didik baru
merupakan peristiwa penting bagi suatu sekolah, karena peristiwa ini merupakan
titik awal yang menentukan kelancaran tugas suatu sekolah. Kesalahan dalam
penerimaan peserta didik baru dapat menentukan sukses tidaknya usaha pendidikan
di sekolah yang bersangkutan.
Sebagai tindak lanjut dari
penerimaan peserta didik baru maka proses selanjutnya adalah menjadi tugas tata
usaha sekolah untuk memproses peserta didik tersebut dalam catatan-catatan
sekolah.
Pencatatan prestasi belajar ada
yang merupakan pencatatan untuk seluruh sekolah untuk masing-masing kelas dan
ada yang untuk peserta didik sebagai perseorangan.
B.
Saran
Makalah sederhana ini merupakan
secuil kutipan pembahasan mengenai pencatatan data peserta didik, dengan
harapan pembaca bisa mengambil hikmah dari apa yang diuraikan makalah ini.
Kritik konstruktif dari pembaca kami
sangat harapkan untuk dijadikan sebagai bahan motivasi bagi kami supaya lebih
baik dalam menyusun makalah. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kalian
khususnya pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Imron.
Ali, 2011. Manajemen Peserta Didik
Berbasis Sekolah. Sinar Grafika : Malang
Mulyasa.
2002. Manajemen Berbasis Sekolah.
Ghalia Indonesia : Bandung
Subroto.
Suryo. 2004. Manajemen Pendidikan Di
Sekolah. Rineka Cipta : Jakarta