Thursday, 1 December 2016

SEPAK TERJANG MORALITAS REMAJA PADA ERA GLOBALISASI


SEPAK TERJANG MORALITAS REMAJA
PADA ERA GLOBALISASI

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas UTS
AHKLAK TASAWUF
Yang dibina oleh Bapak
MAIMUN,S.H.I, M.Pd, I







DisusunOleh:

Imam Hanafi


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
 

KATA PENGANTAR
Pertama kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang mana berkat rahmat dan hidayahnya penulis masih di berikan kesehatan untuk mengerjakan tugas ini dengan baik.
Kedua tak lupa sholawat beserta salam saya haturkan kepada sang revolusioner dunia yakni nabi Muhammad SAW. Yang mana berkat beliau kita dapat di angkis dari dunia yang gelap dalam artian dunia yang penuh dengan kebodohan menuju dunia yang terang benderang dalam artian dunia yang penuh kecerdasan
Ketiga kami ucapkan terima kasih kepada dosen kami yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami dapat mengetahui apa yang tidak di ketahui kami, tak lupa juga kepada teman-taman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini yang berjudul“SEPAK TERJANG MORALITAS REMAJA PADA ERA GLOBALISASI” sehingga dapat selesai dengan baik.
Keempat kami sangat membutuhkan saran dari pembaca semua, bagai mana kedepannya kami bisa lebih baik dari pada pembuatan makalah ini. Makalah ini tentunya perlu ada perbaikan, tak semuanya dalam makalah ini benar seperti yang di harapkan oleh pembimbing, jadi kami dengan mohon yang sangat besar sekali kepada para pembaca agar memberikan saran yang lebih baik untuk pembuatan makalah selanjutnya.

                                                                                Pamekasan, 02 Desember 2016.
penulis


DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR............................................................................... I
DAFTAR ISI.............................................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A.    Latar Belakang..................................................................................... 1 
B.     Rumusan masalah................................................................................. 1
C.     Tujuan................................................................................................... 1
BABII PEMBAHASAN............................................................................ 2
A.    Tentang manusia................................................................................... 2
B.     Konsep pembentukan diri..................................................................... 2
C.     Perkembangan sosial dam moral anak (siswa)...................................... 3
D.    Pengaruh media terhadang perkembangan anak.................................. 3
E.     Prilaku menyimpang remaja.................................................................. 5
F.      Faktor-faktor penyebab masalah seksualitas pada remaja.................... 6
G.    Di tinjau dari segi ahklak...................................................................... 7
BABIII PENUTUP ................................................................................... 9
A.      Kesimpulan........................................................................................... 9
B.       Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 10







BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Disini saya akan membahas tentang ahklak dan moral anak sebelum kita kepermasalah lebih baik kita mengenal terlebih dahulu  apa itu manusia. manusia secara bahasa disebut juga dengan “insane” yang dalam bahasa arabnya  yang bersal dari kata “nasiya” yang berarati lupa dan jika dilihat dari kata dasar” al_uns” yang berarti jinak, kata “insane” dipakai untuk menyebut manusia  karena manusia memiliki sifat lupa  dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru disekitarnya. Disini juga ada beberapa tahapan kenapa remaja sekarang itu rentan akan hal yang negatif, untuk lebih jelasnya bisa di lihat di bawah tahapan dan permasalan yang terjadi akibat permasalahan anak atau remaja yang kurang memahami ahklak dan yang tidak mengenal ahklak dan moral yang baik dan benar.
B.     Rumusan masalah
Berdasarkan  latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini sebagai berikut :
1.      Apa itu ahklak dan moral ?
2.      Bagaimana peran orang tua akan kurangnya pemahaman tentang ahklak dan moral ?
C.     Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Agar remaja sekarang sadar akan pentingnya ahklak dan moral bagi kehidupan
2.      Dan untuk mengetahui apa itu ahklak dan moral






BAB II
PEMBAHASAN
A.    Tentang manusia  
Kita sebagi orang awam kadang bertanya-tanya apa itu manusia: Sebelum kita ke pengertian anak atau remaja atau dewasa kita harus mengenal terlebih dahuli apa itu manusia, manusia secara bahasa disebut juga dengan “insane” yang dalam bahasa arabnya  yang bersal dari kata “nasiya” yang berarati lupa dan jika dilihat dari kata dasar” al_uns” yang berarti jinak, kata “insane” dipakai untuk menyebut manusia  karena manusia memiliki sifat lupa  dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru disekitarnya.[1]
B.     Pembentukan konsep diri
Dari masa anak-anak menuju masa remaja dimana masa remaja ini adalah masa transisi dari preode anak ke dewasa, namun apakah dewasa itu ? secara psikologis, kedewasaan tentu bukan hanya tercapainaya usia tertentu misalnya dalam ilmu hukum, secara psikologis dewasa adalah keadaan dimana sudah ada cirri-ciri psikologis tertentu pada seseorang;
Cirri-ciri psikologis menurut G. W. Allport(1961) adalah:
1.      Pemekaaran diri sendiri (extension of the seif), yang di tandai dengan kemampuan seorang untuk menganggap orang atau hal lain sebagai bagian dari dirinya sendiri juga. Perasaan egoisme (mementingkan diri sendiri) berkurang sebaliknya tumbuh perasaan ikut memeliki.
2.      Kemampuan melihat diri sendiri secara objektif yang ditandai dengan kemampuan untuk mempunyai wawasan tentang diri sendiri.
3.      Memiliki falsafah hidup tertentu.[2]

C.      Perkembangan social dan moral anak (siswa)
Pendekatan terhadap perkembangan sosial/moral anak dalam aliran psikolog kognetif lebih banyak dilakukan, namun prilaku moral pada umumnya merupakan usur furdamental dalam bertingkah laku sosial.seorang anak hanya akan mampu berprilaku sosial pada saat situasi sosial tertentu, maka dari tu prilaku sosial anak itu dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri dan pemikiran moral seorang anak, terutama di tentukan oleh kematangan kapasitas kognetifnya, sementara itu, lingkungan sosial merupakan pemasok materi mentah yang akan di olah oleh ranah ognetif anak tersebut secara aktif, olehkarna itu prilaku anak dan sikap anak itu sendiri dipengaruhi keluarga.
Pada tahap perkembangan kognetif yang memungkinkan sikap dan prilaku egosentrisme seorang anak berkurang, lazimnya pertimbangan moral (moral reasoning) anak tersebut menjadi matang, ketika pendidikan yang pertama adalah keluaraga selanjutnya pendidikan baik yang berlangsung secara formal di sekolah maupun yang berlangsung secara informal di lingkungan keluarga memiliki peranan penting dalam mengembangkan psikososial, didalam dunia pendidikan pasti sudah di ajarkan masalah moral dan akhlak  yang mempengaruhi terhadap tingkah laku seorang anak, menurut R.H. Walters. Tokoh-tokoh psikologi tersebut telah banyak melakukan penelitian dan pengkajian perkembangan sosial anak-anak usia sekolah dasar dan menengah dengan penekanan khusus pada perkembangan moralitas mereka, maksudnya setiap perkembangan sosial anak selalu dihubungkan dengan tingkah laku moral anak, yakni prilaku baik dan buruk menurut norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, ras ataupun agama.[3]
D.     Pengaruh media terhadap perkembangan anak
Dulu dan sekarang memang sudah beda zaman, tahun 90-an, anak-anak SD di panadang sebagai anak ingusan. Masih kekenak-kanakan tidak mengerti apa itu pacaran, alakadarya dalam berpakaian, sederhana dalam mengolah pikiran dan tidak menghawatirkan dalam menjalin pergaulan. Tetapi waktu terus berjalan, keadan berubah kian riskan dimana hal yang menjadi tidak biasa menjadi kebiasaan yang di anggap baik menurut mereka dimana anak usia dini sudah memahami dinamika percintaan, mengerti jolak perasaan, puber sebelum usia mapan, konon ini sebagian dari dasyatnya ke ekses dari media sebagai tontonan, jika di biarkan besar kemugkinan akan sangat membahayakan terhadap prilaku moral dan tingkah laku anak.
Ada banyak riset tentang media contohnya yaitu TV. Menonton televisi itu sepertinya pikiran aktif, tapi sebenarnya tidak, sesungguhnya itu pikirsn tidak aktif  itu Cuma menyerap saja yang aktif ketika itu yaitu TVnya, dari tubuh kita yang aktif adalah hal-hal yang berkaitan dengan panca indera, hal yang berkaitan dengan hasrat apalagi televisi lebih banyak mengekspose hal-hal yang mengumbar aurat. Banyak yang menggugah gengsi, menggungah kesenangan. Dalam hal makanan saja, yang di bahas bukan sehat dan tidak nya, tapi lebih banyak enak tidaknya.
Kita bicara dalam negeri, dikalangan kita keluarga, durasi nonton tvi mereka tu luarbiasa besar, menurup para ahli nonton tvi itu di perbolehkan ke pada anak ketika sudah berusia 12 tahun, maksimal 8 jam dalam satu minggu, itu kalo tanyangan bagus, kalo tayangannya itu tidak bags apa lagi itu.
Kalo tayangannya itu interktif, penonton bia ikut terlibat bukan hanya menyerap, maka itu bias ditingkatkan menjadi 14-16 jam satu minggu, artinya, bagi anak-anak usia di atas 12 tahun, normalny mereka sehari menonton TV   1 jam 14 menit dan itu tidak dapat di akumulasi maupun di tonton sekaligus seminggu sekali.
Nah di Indonesia durasi menonton TV luar biasa sekali, saya teringat pada waktu di jombang ada pengajian umum awalnya pengajian berjalan biasa-biasa saja tapi lama kelamaan di jam tertentu jamaah pengajian menjadi gelisah pengajian tidak kondusif, karena ibu-ibbu khawatir telenovela  yang berjudul (Cassandra) selesai, nah itu bukti dari dasyatnya dari media masa yaitu TV.[4]
                                        
E.     Prilaku menyimpak remaja
Prilaku menyimpak ini bukti bahwa remaja pada zaman sekarang itu sudah lepas control, dimana hal itu terjadi karna pergaulan yang sudah bebas dan juga karna adanya teknologi yang disalah gunakan, oleh karna itu kita sebagai orang tua harus benar-benar menjaga anak-anak mereha agar tidak terjerumus akan hal-hal yang merugikan bagi masa depan anak kita. Conto paling sederhana yang bisa merusak ahklak dan moral remaja yaitu pacaran di mana pacaran ini di tinjau dari segi islam itu tidak ada kata pacaran tetapi bagi anak zaman sekarang pacaran itu adalah sebagai bukti dari zaman yang sudah edan dan tidak karuan, hal yang sebelumnya tidak ada sekarang menjadi ada dan juga dibuat kebiasaan yang di anggap kalo kata anak sekarang (GAUL). Banyak dikalangan anak atau remaja bahwa bercinta lain jenis itu sudah biasa dah sudah dianggap biasa dimana peran orang tua disini sangat penting bagi prilaku, moral dan ahklak anak atau remaja.
Disini saya akan memberikan contoh kasus yang di akibat kan kurangnaya pemahaman moral dan ahlak bagi anak dan remaja:
KASUS
      Hasil penelitian 10 masiswa universitas gadjah mada (klompok diskusi di sagung), tanggal 24 maret-21 juni 1984 di Yogyakarta mengungkapkan bahwa sebagian mahasiswa dan pelajar bahwa hidup bersama, mereka menemukan 29 pasangan yang hidup bersama di rumah-rumah pondokaan, mereka tidur bersama 2-6 hari perminggu. (kompas, 9 juni 1984).[5]
       Itu adalah bukti bahwa semakin berkembangnya zaman moral dan ahklak mereka sudah tidak di pakai lagi itu sudah termasuk menyeleweng dari ahklak dan moral yang baik
Di pandang dari segi permasalahan, masalah yang di akibatkan oleh pacaran yang berlebihan yaitu seks yang selalu menghantui tingkah laku seorang remaja atu anak-anak zaman sekarang dimana prilaku tersebut sudah mendarah daging bagi remaja sekarang, akibat dari hal terebut sering kali mencemaskan para orang tua, juga pendidik, pejabat pemerintah, para ahli dan sebagainya.kasus yang di akibatkan oleh penyelewengan ahklak dam moral akan berakibat pada psikososial mereka dimana ketegangan mental, dam kebingungan akan peran sosial mereka yang tiba-tiba berubah jika seorang gadis tiba-tib hamil itu sangat berpengruh terhadap pembicaraaan masyarakat.akibat lainnya terganggunya kesehatan dan reesiko ke hamilan serta kematian bayi yang tinggi, selain itu ada akibat lainnya seperti putusnya sekolah dan akibat ekonomis lainnya.
 Ada juga dimana pada zaman sekarang prilaku senonoh atau prilaku yang sangat menyimpang dari ajaran islam yaitu bersetubuh (sek bebas) dengan pasangan kita yang belum sah di mata hukum dan agama, itu sudah dianggap biasa pada zaman sekarang islam menekankan dengan ayat yaitu yang artinya janganlah kalian semua mendekati zina, itu kan sudah jelas bahwa islam sangat melarang prilaku zina.
F.      Faktor-faktor penyebab masalah seksualitas pada remaja
Ø  Meningkatnya libido seksualitas
Menurut Robert Havighurst, seorang remaja menghadapi tugas-tugas perkembangan (developmental tasks) sehubungan dengan perubahan fisik dan peran sosial yang sedang terjadi pada dirinya, tugas-tugas perkembangan itu antara lain adalah menerima kondisi fisiknya yang berubah dan memamfaatkan dengan teman sebaya dari jenis kelamin manupun, menerima peranan seksual masing-msing (laki-laki atau perempuan) dan mempersiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga (Jansen, 1985:44-45).
Ø  Penundaan usia perkawinan
Di Indonesia terutama di daerah-daerah pedesaan masih terdaoat banyak perkawinan dibawah usia, kebiasaan ini bersal dari adat-adat yang berlaku sejak dahulu yang masih terbawa sampai sekarang, ukuran perkawinan di masyarakat seperti itu adalah kematangan fisik belaka( haid, bentuk tubuh yang sudah menunjukkan tanda-tanda seksual sekunder), atau bahkan hal-hal tidak sama sekali berkaitan denagn calon pengantin misalnya , masa panen, utang piutang antar oramg tua, dan sebagainya.

Ø  Tabu-larangan
Kebiasaan-kebiasaan dan norma-norma yang menyulitkan perkawinan yang disebutkan oleh Fawcett muncul dalam masyarakat berbagai bentuk, Hull & Adioetomo menyebuitkan dalam tulisannya(1984), beberapa penelitian tentang hubungan antar usia yang illegal(sah menurut hokum).perkawinan di barat biasanya di dahului atau segera di ikuti dengan hubungan seksual dan hidub bersama (cohabitation), tetapi, di masyarakat yang sedang berkembang, termasuk di jawa, teerdapat kebiasaan yang lain, disana ada empat tahapan perkawinan yang berurutan dalam waktu dekat.[6]
Dan oleh karna itu di zaman yang serba modern kita sebagai penurus bangsa jangan lah tinggalkan ahklak moral dan norma-norma yang di ajarkan oleh oraang tua kita agar tidak terjerumus akan hal yang bersifat buruk bagi kita dan keluarga kita dan saudar-saudara dekat kita.dimana peran remaja harus selalu berjalan pada titik di mana ahklak yang di tekankan dan moral yang baik. Hal-hal diatas ini adalah sebuah pelajaran bagi kita sebagai remaja bahawa kita harus mempunyai ahklak yang baik dam moral yang baik dan juga dasar agama yang kita anut agar tiadak terjerumus akan hal-hal yang berbau akan ke burukan zaman.
G.    Di tinjau dari segi ahklak
Ada juga hal -hal yang bisa membuat akhlak dam moral kita itu buruk atau tercela, buakan hanya pergaulan tetapi da juga yang lainnya yaitu di antaranya:
Ø  Sombong
Sonbong adalah sifat, prilku yang merasa diri lebih baik dari orng lain, kesobongan adalah warisan dari iblis, yang mnolak mengikuti perintah allah untuk bersujut (hormat) kepada nabi karna merasa lebih baik dan lebih mulia dari pada adam.dalam surat al-A’raf ayat 146 allah ber firman :”aku akn memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alas an yang benar dari tanda kekuasaan ku, mereka jika melihat dari ayat-ayat ku, tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawakepada petunjuk, maka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya, yang demikin itu karena mereka mendustakan ayat-ayat kami, dan mereka selalu melalaikan nya.”
Ø  Iri dan dengki
Setiap remaja atau manusia di muka bumi ini pasti punya rasa dengki terhadap orang lain tetapi tergantung pada cara kita menyikapi terhadap hal tersebut.[7]
      Setiap manusia mempunyai atau mendapatkan nikmat dari allah,meskipun nikmat seseorang itu tidak sama dengat nikmat lainnya, terdapat sebagian orang yang mendapatka nikmat yang besar/banyak, misalnya beruppa keberhasilan dan kesuksesan, sementara manusia lainnya, tidak dapat mendapatkannya. Perbedaan inilah yang dapat mengakibatkan ada orang yang iri dengan nikmat yang diterima orang lain.
      Dengki dan iri dalah keadaan seseorang yang merasa tidak nyaman dan sakit hati atas kenikmatan yang di dapat dari orang lain, maka dari itu sikap kita sebagai remaja harus meng hindari hal tersebut karna sudah jelas bahwa hal tersebut bisa merusak moral dan ahklak kita.
       Di atas ini adalah bukti bukan hanya pergaulan yang bisa merusak moral dan ahklak kita tetapi sikap sombong dan dengki juga termasuk dalam hal yang bias merusak moral dan ahklak kita, dan sikap kita sebagai remaja harus maenghindari hal-hal yang bisa merusak moral dan ahklak dengan selalu bertawakal terhadap allah selalu rajin beribadah dan selalu menjaga diri dari hal-hal yang menyeleweng dari ajaran agama kita.


BAB III
PENUTUP
§  Kesimpulan
Prilaku penyelewengan moral dan ahklak seorang remaja akibat dari kurangnya pengetahuan akan agama dan kurangnya wawasan tentang hal yang berkaitan dengan ahklak olehkarna itu terjadilah hal yang tidak di inginkan seperti pergaulan bebas, sek bebas dan sebagainya.maka dari itu kita sebagai remaja harus mempunyai besik atau dasar agama yang  kuat agar tidak ikut arus globalisai yang mungkin bisa berakibat buruk bagi kita.
§  Saran
Agar kita tahu bahwa remaja rentan akan hal yang bersifat negative apalagi pada era sekarang yang semuanya serba bebas, oleh karana itu pintar-pntarlah kita untuk mencari jalan yang baik agar kita tidak terjerumus akan hal itu.dan juga agar kita senang tiasa waspada akan hal-hal yang nantinya biasa merusak moral dan ahklak kita.















DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Yasmil, KRIMINOLOGI,  Bandung: PT Refika Aditama,
2010.

Sarwono, Sarlito Wirawan, PSIKOLOGO REMAJA, Jakarta:PT Raja
grafindo persada, 2013.

Syah, Muhibbin, PSIKOLOG BELAJAR, Jakarta:PT Rajagrafindo
Persada, 2011).

Fauzil Adhim, Mohammad, DIET NONTON TV, JIKA INGIN AMAN,
Jawa timur:Pondok Pesantren Sidogiri,2014.

Muchlis Solichin, Mohammad, AKHKLAK & TASAWUF, Surabaya:
CV Salsabila Putra Pratama, 2014.



[1] Yasmil Anwar, KRIMINOLOGI, ( Bandung:PT Refika Aditama, 2010), hlm. 152.
[2] Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, PSIKOLOGO REMAJA, (Jakarta:PT Rajagrafindo persada, 2013), hlm. 81-83.
[3] Muhibbin Syah, PSIKOLOG BELAJAR, (Jakarta:PT Rajagrafindo Persada, 2011), hlm. 36-37.
[4] Mohammad Fauzil Adhim, DIET NONTON TV JIKA INGIN AMAN, (Jawa timur:Pondok Pesantren Sidogiri,2014), hlm. 23-25.
[5] Ibid,.hlm. 172.
[6] Ibid,.hlm. 188-194.
[7] Dr. H. Mohammad Muchlis Solichin, M.Ag., AKHKLAK & TASAWUF, (Surabaya: CV Salsabila Putra Pratama, 2014), hlm. 92-100.


SEPAK TERJANG MORALITAS REMAJA
PADA ERA GLOBALISASI

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas UTS
AHKLAK TASAWUF
Yang dibina oleh Bapak
MAIMUN,S.H.I, M.Pd, I







DisusunOleh:

Imam Hanafi


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
 

KATA PENGANTAR
Pertama kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang mana berkat rahmat dan hidayahnya penulis masih di berikan kesehatan untuk mengerjakan tugas ini dengan baik.
Kedua tak lupa sholawat beserta salam saya haturkan kepada sang revolusioner dunia yakni nabi Muhammad SAW. Yang mana berkat beliau kita dapat di angkis dari dunia yang gelap dalam artian dunia yang penuh dengan kebodohan menuju dunia yang terang benderang dalam artian dunia yang penuh kecerdasan
Ketiga kami ucapkan terima kasih kepada dosen kami yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami dapat mengetahui apa yang tidak di ketahui kami, tak lupa juga kepada teman-taman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini yang berjudul“SEPAK TERJANG MORALITAS REMAJA PADA ERA GLOBALISASI” sehingga dapat selesai dengan baik.
Keempat kami sangat membutuhkan saran dari pembaca semua, bagai mana kedepannya kami bisa lebih baik dari pada pembuatan makalah ini. Makalah ini tentunya perlu ada perbaikan, tak semuanya dalam makalah ini benar seperti yang di harapkan oleh pembimbing, jadi kami dengan mohon yang sangat besar sekali kepada para pembaca agar memberikan saran yang lebih baik untuk pembuatan makalah selanjutnya.

                                                                                Pamekasan, 02 Desember 2016.
penulis


DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR............................................................................... I
DAFTAR ISI.............................................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A.    Latar Belakang..................................................................................... 1 
B.     Rumusan masalah................................................................................. 1
C.     Tujuan................................................................................................... 1
BABII PEMBAHASAN............................................................................ 2
A.    Tentang manusia................................................................................... 2
B.     Konsep pembentukan diri..................................................................... 2
C.     Perkembangan sosial dam moral anak (siswa)...................................... 3
D.    Pengaruh media terhadang perkembangan anak.................................. 3
E.     Prilaku menyimpang remaja.................................................................. 5
F.      Faktor-faktor penyebab masalah seksualitas pada remaja.................... 6
G.    Di tinjau dari segi ahklak...................................................................... 7
BABIII PENUTUP ................................................................................... 9
A.      Kesimpulan........................................................................................... 9
B.       Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 10





 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Disini saya akan membahas tentang ahklak dan moral anak sebelum kita kepermasalah lebih baik kita mengenal terlebih dahulu  apa itu manusia. manusia secara bahasa disebut juga dengan “insane” yang dalam bahasa arabnya  yang bersal dari kata “nasiya” yang berarati lupa dan jika dilihat dari kata dasar” al_uns” yang berarti jinak, kata “insane” dipakai untuk menyebut manusia  karena manusia memiliki sifat lupa  dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru disekitarnya. Disini juga ada beberapa tahapan kenapa remaja sekarang itu rentan akan hal yang negatif, untuk lebih jelasnya bisa di lihat di bawah tahapan dan permasalan yang terjadi akibat permasalahan anak atau remaja yang kurang memahami ahklak dan yang tidak mengenal ahklak dan moral yang baik dan benar.
B.     Rumusan masalah
Berdasarkan  latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini sebagai berikut :
1.      Apa itu ahklak dan moral ?
2.      Bagaimana peran orang tua akan kurangnya pemahaman tentang ahklak dan moral ?
C.     Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Agar remaja sekarang sadar akan pentingnya ahklak dan moral bagi kehidupan
2.      Dan untuk mengetahui apa itu ahklak dan moral






BAB II
PEMBAHASAN
A.    Tentang manusia  
Kita sebagi orang awam kadang bertanya-tanya apa itu manusia: Sebelum kita ke pengertian anak atau remaja atau dewasa kita harus mengenal terlebih dahuli apa itu manusia, manusia secara bahasa disebut juga dengan “insane” yang dalam bahasa arabnya  yang bersal dari kata “nasiya” yang berarati lupa dan jika dilihat dari kata dasar” al_uns” yang berarti jinak, kata “insane” dipakai untuk menyebut manusia  karena manusia memiliki sifat lupa  dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru disekitarnya.[1]
B.     Pembentukan konsep diri
Dari masa anak-anak menuju masa remaja dimana masa remaja ini adalah masa transisi dari preode anak ke dewasa, namun apakah dewasa itu ? secara psikologis, kedewasaan tentu bukan hanya tercapainaya usia tertentu misalnya dalam ilmu hukum, secara psikologis dewasa adalah keadaan dimana sudah ada cirri-ciri psikologis tertentu pada seseorang;
Cirri-ciri psikologis menurut G. W. Allport(1961) adalah:
1.      Pemekaaran diri sendiri (extension of the seif), yang di tandai dengan kemampuan seorang untuk menganggap orang atau hal lain sebagai bagian dari dirinya sendiri juga. Perasaan egoisme (mementingkan diri sendiri) berkurang sebaliknya tumbuh perasaan ikut memeliki.
2.      Kemampuan melihat diri sendiri secara objektif yang ditandai dengan kemampuan untuk mempunyai wawasan tentang diri sendiri.
3.      Memiliki falsafah hidup tertentu.[2]

C.      Perkembangan social dan moral anak (siswa)
Pendekatan terhadap perkembangan sosial/moral anak dalam aliran psikolog kognetif lebih banyak dilakukan, namun prilaku moral pada umumnya merupakan usur furdamental dalam bertingkah laku sosial.seorang anak hanya akan mampu berprilaku sosial pada saat situasi sosial tertentu, maka dari tu prilaku sosial anak itu dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri dan pemikiran moral seorang anak, terutama di tentukan oleh kematangan kapasitas kognetifnya, sementara itu, lingkungan sosial merupakan pemasok materi mentah yang akan di olah oleh ranah ognetif anak tersebut secara aktif, olehkarna itu prilaku anak dan sikap anak itu sendiri dipengaruhi keluarga.
Pada tahap perkembangan kognetif yang memungkinkan sikap dan prilaku egosentrisme seorang anak berkurang, lazimnya pertimbangan moral (moral reasoning) anak tersebut menjadi matang, ketika pendidikan yang pertama adalah keluaraga selanjutnya pendidikan baik yang berlangsung secara formal di sekolah maupun yang berlangsung secara informal di lingkungan keluarga memiliki peranan penting dalam mengembangkan psikososial, didalam dunia pendidikan pasti sudah di ajarkan masalah moral dan akhlak  yang mempengaruhi terhadap tingkah laku seorang anak, menurut R.H. Walters. Tokoh-tokoh psikologi tersebut telah banyak melakukan penelitian dan pengkajian perkembangan sosial anak-anak usia sekolah dasar dan menengah dengan penekanan khusus pada perkembangan moralitas mereka, maksudnya setiap perkembangan sosial anak selalu dihubungkan dengan tingkah laku moral anak, yakni prilaku baik dan buruk menurut norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, ras ataupun agama.[3]
D.     Pengaruh media terhadap perkembangan anak
Dulu dan sekarang memang sudah beda zaman, tahun 90-an, anak-anak SD di panadang sebagai anak ingusan. Masih kekenak-kanakan tidak mengerti apa itu pacaran, alakadarya dalam berpakaian, sederhana dalam mengolah pikiran dan tidak menghawatirkan dalam menjalin pergaulan. Tetapi waktu terus berjalan, keadan berubah kian riskan dimana hal yang menjadi tidak biasa menjadi kebiasaan yang di anggap baik menurut mereka dimana anak usia dini sudah memahami dinamika percintaan, mengerti jolak perasaan, puber sebelum usia mapan, konon ini sebagian dari dasyatnya ke ekses dari media sebagai tontonan, jika di biarkan besar kemugkinan akan sangat membahayakan terhadap prilaku moral dan tingkah laku anak.
Ada banyak riset tentang media contohnya yaitu TV. Menonton televisi itu sepertinya pikiran aktif, tapi sebenarnya tidak, sesungguhnya itu pikirsn tidak aktif  itu Cuma menyerap saja yang aktif ketika itu yaitu TVnya, dari tubuh kita yang aktif adalah hal-hal yang berkaitan dengan panca indera, hal yang berkaitan dengan hasrat apalagi televisi lebih banyak mengekspose hal-hal yang mengumbar aurat. Banyak yang menggugah gengsi, menggungah kesenangan. Dalam hal makanan saja, yang di bahas bukan sehat dan tidak nya, tapi lebih banyak enak tidaknya.
Kita bicara dalam negeri, dikalangan kita keluarga, durasi nonton tvi mereka tu luarbiasa besar, menurup para ahli nonton tvi itu di perbolehkan ke pada anak ketika sudah berusia 12 tahun, maksimal 8 jam dalam satu minggu, itu kalo tanyangan bagus, kalo tayangannya itu tidak bags apa lagi itu.
Kalo tayangannya itu interktif, penonton bia ikut terlibat bukan hanya menyerap, maka itu bias ditingkatkan menjadi 14-16 jam satu minggu, artinya, bagi anak-anak usia di atas 12 tahun, normalny mereka sehari menonton TV   1 jam 14 menit dan itu tidak dapat di akumulasi maupun di tonton sekaligus seminggu sekali.
Nah di Indonesia durasi menonton TV luar biasa sekali, saya teringat pada waktu di jombang ada pengajian umum awalnya pengajian berjalan biasa-biasa saja tapi lama kelamaan di jam tertentu jamaah pengajian menjadi gelisah pengajian tidak kondusif, karena ibu-ibbu khawatir telenovela  yang berjudul (Cassandra) selesai, nah itu bukti dari dasyatnya dari media masa yaitu TV.[4]
                                        
E.     Prilaku menyimpak remaja
Prilaku menyimpak ini bukti bahwa remaja pada zaman sekarang itu sudah lepas control, dimana hal itu terjadi karna pergaulan yang sudah bebas dan juga karna adanya teknologi yang disalah gunakan, oleh karna itu kita sebagai orang tua harus benar-benar menjaga anak-anak mereha agar tidak terjerumus akan hal-hal yang merugikan bagi masa depan anak kita. Conto paling sederhana yang bisa merusak ahklak dan moral remaja yaitu pacaran di mana pacaran ini di tinjau dari segi islam itu tidak ada kata pacaran tetapi bagi anak zaman sekarang pacaran itu adalah sebagai bukti dari zaman yang sudah edan dan tidak karuan, hal yang sebelumnya tidak ada sekarang menjadi ada dan juga dibuat kebiasaan yang di anggap kalo kata anak sekarang (GAUL). Banyak dikalangan anak atau remaja bahwa bercinta lain jenis itu sudah biasa dah sudah dianggap biasa dimana peran orang tua disini sangat penting bagi prilaku, moral dan ahklak anak atau remaja.
Disini saya akan memberikan contoh kasus yang di akibat kan kurangnaya pemahaman moral dan ahlak bagi anak dan remaja:
KASUS
      Hasil penelitian 10 masiswa universitas gadjah mada (klompok diskusi di sagung), tanggal 24 maret-21 juni 1984 di Yogyakarta mengungkapkan bahwa sebagian mahasiswa dan pelajar bahwa hidup bersama, mereka menemukan 29 pasangan yang hidup bersama di rumah-rumah pondokaan, mereka tidur bersama 2-6 hari perminggu. (kompas, 9 juni 1984).[5]
       Itu adalah bukti bahwa semakin berkembangnya zaman moral dan ahklak mereka sudah tidak di pakai lagi itu sudah termasuk menyeleweng dari ahklak dan moral yang baik
Di pandang dari segi permasalahan, masalah yang di akibatkan oleh pacaran yang berlebihan yaitu seks yang selalu menghantui tingkah laku seorang remaja atu anak-anak zaman sekarang dimana prilaku tersebut sudah mendarah daging bagi remaja sekarang, akibat dari hal terebut sering kali mencemaskan para orang tua, juga pendidik, pejabat pemerintah, para ahli dan sebagainya.kasus yang di akibatkan oleh penyelewengan ahklak dam moral akan berakibat pada psikososial mereka dimana ketegangan mental, dam kebingungan akan peran sosial mereka yang tiba-tiba berubah jika seorang gadis tiba-tib hamil itu sangat berpengruh terhadap pembicaraaan masyarakat.akibat lainnya terganggunya kesehatan dan reesiko ke hamilan serta kematian bayi yang tinggi, selain itu ada akibat lainnya seperti putusnya sekolah dan akibat ekonomis lainnya.
 Ada juga dimana pada zaman sekarang prilaku senonoh atau prilaku yang sangat menyimpang dari ajaran islam yaitu bersetubuh (sek bebas) dengan pasangan kita yang belum sah di mata hukum dan agama, itu sudah dianggap biasa pada zaman sekarang islam menekankan dengan ayat yaitu yang artinya janganlah kalian semua mendekati zina, itu kan sudah jelas bahwa islam sangat melarang prilaku zina.
F.      Faktor-faktor penyebab masalah seksualitas pada remaja
Ø  Meningkatnya libido seksualitas
Menurut Robert Havighurst, seorang remaja menghadapi tugas-tugas perkembangan (developmental tasks) sehubungan dengan perubahan fisik dan peran sosial yang sedang terjadi pada dirinya, tugas-tugas perkembangan itu antara lain adalah menerima kondisi fisiknya yang berubah dan memamfaatkan dengan teman sebaya dari jenis kelamin manupun, menerima peranan seksual masing-msing (laki-laki atau perempuan) dan mempersiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga (Jansen, 1985:44-45).
Ø  Penundaan usia perkawinan
Di Indonesia terutama di daerah-daerah pedesaan masih terdaoat banyak perkawinan dibawah usia, kebiasaan ini bersal dari adat-adat yang berlaku sejak dahulu yang masih terbawa sampai sekarang, ukuran perkawinan di masyarakat seperti itu adalah kematangan fisik belaka( haid, bentuk tubuh yang sudah menunjukkan tanda-tanda seksual sekunder), atau bahkan hal-hal tidak sama sekali berkaitan denagn calon pengantin misalnya , masa panen, utang piutang antar oramg tua, dan sebagainya.

Ø  Tabu-larangan
Kebiasaan-kebiasaan dan norma-norma yang menyulitkan perkawinan yang disebutkan oleh Fawcett muncul dalam masyarakat berbagai bentuk, Hull & Adioetomo menyebuitkan dalam tulisannya(1984), beberapa penelitian tentang hubungan antar usia yang illegal(sah menurut hokum).perkawinan di barat biasanya di dahului atau segera di ikuti dengan hubungan seksual dan hidub bersama (cohabitation), tetapi, di masyarakat yang sedang berkembang, termasuk di jawa, teerdapat kebiasaan yang lain, disana ada empat tahapan perkawinan yang berurutan dalam waktu dekat.[6]
Dan oleh karna itu di zaman yang serba modern kita sebagai penurus bangsa jangan lah tinggalkan ahklak moral dan norma-norma yang di ajarkan oleh oraang tua kita agar tidak terjerumus akan hal yang bersifat buruk bagi kita dan keluarga kita dan saudar-saudara dekat kita.dimana peran remaja harus selalu berjalan pada titik di mana ahklak yang di tekankan dan moral yang baik. Hal-hal diatas ini adalah sebuah pelajaran bagi kita sebagai remaja bahawa kita harus mempunyai ahklak yang baik dam moral yang baik dan juga dasar agama yang kita anut agar tiadak terjerumus akan hal-hal yang berbau akan ke burukan zaman.
G.    Di tinjau dari segi ahklak
Ada juga hal -hal yang bisa membuat akhlak dam moral kita itu buruk atau tercela, buakan hanya pergaulan tetapi da juga yang lainnya yaitu di antaranya:
Ø  Sombong
Sonbong adalah sifat, prilku yang merasa diri lebih baik dari orng lain, kesobongan adalah warisan dari iblis, yang mnolak mengikuti perintah allah untuk bersujut (hormat) kepada nabi karna merasa lebih baik dan lebih mulia dari pada adam.dalam surat al-A’raf ayat 146 allah ber firman :”aku akn memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alas an yang benar dari tanda kekuasaan ku, mereka jika melihat dari ayat-ayat ku, tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawakepada petunjuk, maka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya, yang demikin itu karena mereka mendustakan ayat-ayat kami, dan mereka selalu melalaikan nya.”
Ø  Iri dan dengki
Setiap remaja atau manusia di muka bumi ini pasti punya rasa dengki terhadap orang lain tetapi tergantung pada cara kita menyikapi terhadap hal tersebut.[7]
      Setiap manusia mempunyai atau mendapatkan nikmat dari allah,meskipun nikmat seseorang itu tidak sama dengat nikmat lainnya, terdapat sebagian orang yang mendapatka nikmat yang besar/banyak, misalnya beruppa keberhasilan dan kesuksesan, sementara manusia lainnya, tidak dapat mendapatkannya. Perbedaan inilah yang dapat mengakibatkan ada orang yang iri dengan nikmat yang diterima orang lain.
      Dengki dan iri dalah keadaan seseorang yang merasa tidak nyaman dan sakit hati atas kenikmatan yang di dapat dari orang lain, maka dari itu sikap kita sebagai remaja harus meng hindari hal tersebut karna sudah jelas bahwa hal tersebut bisa merusak moral dan ahklak kita.
       Di atas ini adalah bukti bukan hanya pergaulan yang bisa merusak moral dan ahklak kita tetapi sikap sombong dan dengki juga termasuk dalam hal yang bias merusak moral dan ahklak kita, dan sikap kita sebagai remaja harus maenghindari hal-hal yang bisa merusak moral dan ahklak dengan selalu bertawakal terhadap allah selalu rajin beribadah dan selalu menjaga diri dari hal-hal yang menyeleweng dari ajaran agama kita.


BAB III
PENUTUP
§  Kesimpulan
Prilaku penyelewengan moral dan ahklak seorang remaja akibat dari kurangnya pengetahuan akan agama dan kurangnya wawasan tentang hal yang berkaitan dengan ahklak olehkarna itu terjadilah hal yang tidak di inginkan seperti pergaulan bebas, sek bebas dan sebagainya.maka dari itu kita sebagai remaja harus mempunyai besik atau dasar agama yang  kuat agar tidak ikut arus globalisai yang mungkin bisa berakibat buruk bagi kita.
§  Saran
Agar kita tahu bahwa remaja rentan akan hal yang bersifat negative apalagi pada era sekarang yang semuanya serba bebas, oleh karana itu pintar-pntarlah kita untuk mencari jalan yang baik agar kita tidak terjerumus akan hal itu.dan juga agar kita senang tiasa waspada akan hal-hal yang nantinya biasa merusak moral dan ahklak kita.















DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Yasmil, KRIMINOLOGI,  Bandung: PT Refika Aditama,
2010.

Sarwono, Sarlito Wirawan, PSIKOLOGO REMAJA, Jakarta:PT Raja
grafindo persada, 2013.

Syah, Muhibbin, PSIKOLOG BELAJAR, Jakarta:PT Rajagrafindo
Persada, 2011).

Fauzil Adhim, Mohammad, DIET NONTON TV, JIKA INGIN AMAN,
Jawa timur:Pondok Pesantren Sidogiri,2014.

Muchlis Solichin, Mohammad, AKHKLAK & TASAWUF, Surabaya:
CV Salsabila Putra Pratama, 2014.



[1] Yasmil Anwar, KRIMINOLOGI, ( Bandung:PT Refika Aditama, 2010), hlm. 152.
[2] Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, PSIKOLOGO REMAJA, (Jakarta:PT Rajagrafindo persada, 2013), hlm. 81-83.
[3] Muhibbin Syah, PSIKOLOG BELAJAR, (Jakarta:PT Rajagrafindo Persada, 2011), hlm. 36-37.
[4] Mohammad Fauzil Adhim, DIET NONTON TV JIKA INGIN AMAN, (Jawa timur:Pondok Pesantren Sidogiri,2014), hlm. 23-25.
[5] Ibid,.hlm. 172.
[6] Ibid,.hlm. 188-194.
[7] Dr. H. Mohammad Muchlis Solichin, M.Ag., AKHKLAK & TASAWUF, (Surabaya: CV Salsabila Putra Pratama, 2014), hlm. 92-100.


SEPAK TERJANG MORALITAS REMAJA
PADA ERA GLOBALISASI

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas UTS
AHKLAK TASAWUF
Yang dibina oleh Bapak
MAIMUN,S.H.I, M.Pd, I







DisusunOleh:

Imam Hanafi


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
 

KATA PENGANTAR
Pertama kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang mana berkat rahmat dan hidayahnya penulis masih di berikan kesehatan untuk mengerjakan tugas ini dengan baik.
Kedua tak lupa sholawat beserta salam saya haturkan kepada sang revolusioner dunia yakni nabi Muhammad SAW. Yang mana berkat beliau kita dapat di angkis dari dunia yang gelap dalam artian dunia yang penuh dengan kebodohan menuju dunia yang terang benderang dalam artian dunia yang penuh kecerdasan
Ketiga kami ucapkan terima kasih kepada dosen kami yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami dapat mengetahui apa yang tidak di ketahui kami, tak lupa juga kepada teman-taman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini yang berjudul“SEPAK TERJANG MORALITAS REMAJA PADA ERA GLOBALISASI” sehingga dapat selesai dengan baik.
Keempat kami sangat membutuhkan saran dari pembaca semua, bagai mana kedepannya kami bisa lebih baik dari pada pembuatan makalah ini. Makalah ini tentunya perlu ada perbaikan, tak semuanya dalam makalah ini benar seperti yang di harapkan oleh pembimbing, jadi kami dengan mohon yang sangat besar sekali kepada para pembaca agar memberikan saran yang lebih baik untuk pembuatan makalah selanjutnya.

                                                                                Pamekasan, 02 Desember 2016.
penulis


DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR............................................................................... I
DAFTAR ISI.............................................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A.    Latar Belakang..................................................................................... 1 
B.     Rumusan masalah................................................................................. 1
C.     Tujuan................................................................................................... 1
BABII PEMBAHASAN............................................................................ 2
A.    Tentang manusia................................................................................... 2
B.     Konsep pembentukan diri..................................................................... 2
C.     Perkembangan sosial dam moral anak (siswa)...................................... 3
D.    Pengaruh media terhadang perkembangan anak.................................. 3
E.     Prilaku menyimpang remaja.................................................................. 5
F.      Faktor-faktor penyebab masalah seksualitas pada remaja.................... 6
G.    Di tinjau dari segi ahklak...................................................................... 7
BABIII PENUTUP ................................................................................... 9
A.      Kesimpulan........................................................................................... 9
B.       Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 10





 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Disini saya akan membahas tentang ahklak dan moral anak sebelum kita kepermasalah lebih baik kita mengenal terlebih dahulu  apa itu manusia. manusia secara bahasa disebut juga dengan “insane” yang dalam bahasa arabnya  yang bersal dari kata “nasiya” yang berarati lupa dan jika dilihat dari kata dasar” al_uns” yang berarti jinak, kata “insane” dipakai untuk menyebut manusia  karena manusia memiliki sifat lupa  dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru disekitarnya. Disini juga ada beberapa tahapan kenapa remaja sekarang itu rentan akan hal yang negatif, untuk lebih jelasnya bisa di lihat di bawah tahapan dan permasalan yang terjadi akibat permasalahan anak atau remaja yang kurang memahami ahklak dan yang tidak mengenal ahklak dan moral yang baik dan benar.
B.     Rumusan masalah
Berdasarkan  latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini sebagai berikut :
1.      Apa itu ahklak dan moral ?
2.      Bagaimana peran orang tua akan kurangnya pemahaman tentang ahklak dan moral ?
C.     Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Agar remaja sekarang sadar akan pentingnya ahklak dan moral bagi kehidupan
2.      Dan untuk mengetahui apa itu ahklak dan moral






BAB II
PEMBAHASAN
A.    Tentang manusia  
Kita sebagi orang awam kadang bertanya-tanya apa itu manusia: Sebelum kita ke pengertian anak atau remaja atau dewasa kita harus mengenal terlebih dahuli apa itu manusia, manusia secara bahasa disebut juga dengan “insane” yang dalam bahasa arabnya  yang bersal dari kata “nasiya” yang berarati lupa dan jika dilihat dari kata dasar” al_uns” yang berarti jinak, kata “insane” dipakai untuk menyebut manusia  karena manusia memiliki sifat lupa  dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru disekitarnya.[1]
B.     Pembentukan konsep diri
Dari masa anak-anak menuju masa remaja dimana masa remaja ini adalah masa transisi dari preode anak ke dewasa, namun apakah dewasa itu ? secara psikologis, kedewasaan tentu bukan hanya tercapainaya usia tertentu misalnya dalam ilmu hukum, secara psikologis dewasa adalah keadaan dimana sudah ada cirri-ciri psikologis tertentu pada seseorang;
Cirri-ciri psikologis menurut G. W. Allport(1961) adalah:
1.      Pemekaaran diri sendiri (extension of the seif), yang di tandai dengan kemampuan seorang untuk menganggap orang atau hal lain sebagai bagian dari dirinya sendiri juga. Perasaan egoisme (mementingkan diri sendiri) berkurang sebaliknya tumbuh perasaan ikut memeliki.
2.      Kemampuan melihat diri sendiri secara objektif yang ditandai dengan kemampuan untuk mempunyai wawasan tentang diri sendiri.
3.      Memiliki falsafah hidup tertentu.[2]

C.      Perkembangan social dan moral anak (siswa)
Pendekatan terhadap perkembangan sosial/moral anak dalam aliran psikolog kognetif lebih banyak dilakukan, namun prilaku moral pada umumnya merupakan usur furdamental dalam bertingkah laku sosial.seorang anak hanya akan mampu berprilaku sosial pada saat situasi sosial tertentu, maka dari tu prilaku sosial anak itu dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri dan pemikiran moral seorang anak, terutama di tentukan oleh kematangan kapasitas kognetifnya, sementara itu, lingkungan sosial merupakan pemasok materi mentah yang akan di olah oleh ranah ognetif anak tersebut secara aktif, olehkarna itu prilaku anak dan sikap anak itu sendiri dipengaruhi keluarga.
Pada tahap perkembangan kognetif yang memungkinkan sikap dan prilaku egosentrisme seorang anak berkurang, lazimnya pertimbangan moral (moral reasoning) anak tersebut menjadi matang, ketika pendidikan yang pertama adalah keluaraga selanjutnya pendidikan baik yang berlangsung secara formal di sekolah maupun yang berlangsung secara informal di lingkungan keluarga memiliki peranan penting dalam mengembangkan psikososial, didalam dunia pendidikan pasti sudah di ajarkan masalah moral dan akhlak  yang mempengaruhi terhadap tingkah laku seorang anak, menurut R.H. Walters. Tokoh-tokoh psikologi tersebut telah banyak melakukan penelitian dan pengkajian perkembangan sosial anak-anak usia sekolah dasar dan menengah dengan penekanan khusus pada perkembangan moralitas mereka, maksudnya setiap perkembangan sosial anak selalu dihubungkan dengan tingkah laku moral anak, yakni prilaku baik dan buruk menurut norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, ras ataupun agama.[3]
D.     Pengaruh media terhadap perkembangan anak
Dulu dan sekarang memang sudah beda zaman, tahun 90-an, anak-anak SD di panadang sebagai anak ingusan. Masih kekenak-kanakan tidak mengerti apa itu pacaran, alakadarya dalam berpakaian, sederhana dalam mengolah pikiran dan tidak menghawatirkan dalam menjalin pergaulan. Tetapi waktu terus berjalan, keadan berubah kian riskan dimana hal yang menjadi tidak biasa menjadi kebiasaan yang di anggap baik menurut mereka dimana anak usia dini sudah memahami dinamika percintaan, mengerti jolak perasaan, puber sebelum usia mapan, konon ini sebagian dari dasyatnya ke ekses dari media sebagai tontonan, jika di biarkan besar kemugkinan akan sangat membahayakan terhadap prilaku moral dan tingkah laku anak.
Ada banyak riset tentang media contohnya yaitu TV. Menonton televisi itu sepertinya pikiran aktif, tapi sebenarnya tidak, sesungguhnya itu pikirsn tidak aktif  itu Cuma menyerap saja yang aktif ketika itu yaitu TVnya, dari tubuh kita yang aktif adalah hal-hal yang berkaitan dengan panca indera, hal yang berkaitan dengan hasrat apalagi televisi lebih banyak mengekspose hal-hal yang mengumbar aurat. Banyak yang menggugah gengsi, menggungah kesenangan. Dalam hal makanan saja, yang di bahas bukan sehat dan tidak nya, tapi lebih banyak enak tidaknya.
Kita bicara dalam negeri, dikalangan kita keluarga, durasi nonton tvi mereka tu luarbiasa besar, menurup para ahli nonton tvi itu di perbolehkan ke pada anak ketika sudah berusia 12 tahun, maksimal 8 jam dalam satu minggu, itu kalo tanyangan bagus, kalo tayangannya itu tidak bags apa lagi itu.
Kalo tayangannya itu interktif, penonton bia ikut terlibat bukan hanya menyerap, maka itu bias ditingkatkan menjadi 14-16 jam satu minggu, artinya, bagi anak-anak usia di atas 12 tahun, normalny mereka sehari menonton TV   1 jam 14 menit dan itu tidak dapat di akumulasi maupun di tonton sekaligus seminggu sekali.
Nah di Indonesia durasi menonton TV luar biasa sekali, saya teringat pada waktu di jombang ada pengajian umum awalnya pengajian berjalan biasa-biasa saja tapi lama kelamaan di jam tertentu jamaah pengajian menjadi gelisah pengajian tidak kondusif, karena ibu-ibbu khawatir telenovela  yang berjudul (Cassandra) selesai, nah itu bukti dari dasyatnya dari media masa yaitu TV.[4]
                                        
E.     Prilaku menyimpak remaja
Prilaku menyimpak ini bukti bahwa remaja pada zaman sekarang itu sudah lepas control, dimana hal itu terjadi karna pergaulan yang sudah bebas dan juga karna adanya teknologi yang disalah gunakan, oleh karna itu kita sebagai orang tua harus benar-benar menjaga anak-anak mereha agar tidak terjerumus akan hal-hal yang merugikan bagi masa depan anak kita. Conto paling sederhana yang bisa merusak ahklak dan moral remaja yaitu pacaran di mana pacaran ini di tinjau dari segi islam itu tidak ada kata pacaran tetapi bagi anak zaman sekarang pacaran itu adalah sebagai bukti dari zaman yang sudah edan dan tidak karuan, hal yang sebelumnya tidak ada sekarang menjadi ada dan juga dibuat kebiasaan yang di anggap kalo kata anak sekarang (GAUL). Banyak dikalangan anak atau remaja bahwa bercinta lain jenis itu sudah biasa dah sudah dianggap biasa dimana peran orang tua disini sangat penting bagi prilaku, moral dan ahklak anak atau remaja.
Disini saya akan memberikan contoh kasus yang di akibat kan kurangnaya pemahaman moral dan ahlak bagi anak dan remaja:
KASUS
      Hasil penelitian 10 masiswa universitas gadjah mada (klompok diskusi di sagung), tanggal 24 maret-21 juni 1984 di Yogyakarta mengungkapkan bahwa sebagian mahasiswa dan pelajar bahwa hidup bersama, mereka menemukan 29 pasangan yang hidup bersama di rumah-rumah pondokaan, mereka tidur bersama 2-6 hari perminggu. (kompas, 9 juni 1984).[5]
       Itu adalah bukti bahwa semakin berkembangnya zaman moral dan ahklak mereka sudah tidak di pakai lagi itu sudah termasuk menyeleweng dari ahklak dan moral yang baik
Di pandang dari segi permasalahan, masalah yang di akibatkan oleh pacaran yang berlebihan yaitu seks yang selalu menghantui tingkah laku seorang remaja atu anak-anak zaman sekarang dimana prilaku tersebut sudah mendarah daging bagi remaja sekarang, akibat dari hal terebut sering kali mencemaskan para orang tua, juga pendidik, pejabat pemerintah, para ahli dan sebagainya.kasus yang di akibatkan oleh penyelewengan ahklak dam moral akan berakibat pada psikososial mereka dimana ketegangan mental, dam kebingungan akan peran sosial mereka yang tiba-tiba berubah jika seorang gadis tiba-tib hamil itu sangat berpengruh terhadap pembicaraaan masyarakat.akibat lainnya terganggunya kesehatan dan reesiko ke hamilan serta kematian bayi yang tinggi, selain itu ada akibat lainnya seperti putusnya sekolah dan akibat ekonomis lainnya.
 Ada juga dimana pada zaman sekarang prilaku senonoh atau prilaku yang sangat menyimpang dari ajaran islam yaitu bersetubuh (sek bebas) dengan pasangan kita yang belum sah di mata hukum dan agama, itu sudah dianggap biasa pada zaman sekarang islam menekankan dengan ayat yaitu yang artinya janganlah kalian semua mendekati zina, itu kan sudah jelas bahwa islam sangat melarang prilaku zina.
F.      Faktor-faktor penyebab masalah seksualitas pada remaja
Ø  Meningkatnya libido seksualitas
Menurut Robert Havighurst, seorang remaja menghadapi tugas-tugas perkembangan (developmental tasks) sehubungan dengan perubahan fisik dan peran sosial yang sedang terjadi pada dirinya, tugas-tugas perkembangan itu antara lain adalah menerima kondisi fisiknya yang berubah dan memamfaatkan dengan teman sebaya dari jenis kelamin manupun, menerima peranan seksual masing-msing (laki-laki atau perempuan) dan mempersiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga (Jansen, 1985:44-45).
Ø  Penundaan usia perkawinan
Di Indonesia terutama di daerah-daerah pedesaan masih terdaoat banyak perkawinan dibawah usia, kebiasaan ini bersal dari adat-adat yang berlaku sejak dahulu yang masih terbawa sampai sekarang, ukuran perkawinan di masyarakat seperti itu adalah kematangan fisik belaka( haid, bentuk tubuh yang sudah menunjukkan tanda-tanda seksual sekunder), atau bahkan hal-hal tidak sama sekali berkaitan denagn calon pengantin misalnya , masa panen, utang piutang antar oramg tua, dan sebagainya.

Ø  Tabu-larangan
Kebiasaan-kebiasaan dan norma-norma yang menyulitkan perkawinan yang disebutkan oleh Fawcett muncul dalam masyarakat berbagai bentuk, Hull & Adioetomo menyebuitkan dalam tulisannya(1984), beberapa penelitian tentang hubungan antar usia yang illegal(sah menurut hokum).perkawinan di barat biasanya di dahului atau segera di ikuti dengan hubungan seksual dan hidub bersama (cohabitation), tetapi, di masyarakat yang sedang berkembang, termasuk di jawa, teerdapat kebiasaan yang lain, disana ada empat tahapan perkawinan yang berurutan dalam waktu dekat.[6]
Dan oleh karna itu di zaman yang serba modern kita sebagai penurus bangsa jangan lah tinggalkan ahklak moral dan norma-norma yang di ajarkan oleh oraang tua kita agar tidak terjerumus akan hal yang bersifat buruk bagi kita dan keluarga kita dan saudar-saudara dekat kita.dimana peran remaja harus selalu berjalan pada titik di mana ahklak yang di tekankan dan moral yang baik. Hal-hal diatas ini adalah sebuah pelajaran bagi kita sebagai remaja bahawa kita harus mempunyai ahklak yang baik dam moral yang baik dan juga dasar agama yang kita anut agar tiadak terjerumus akan hal-hal yang berbau akan ke burukan zaman.
G.    Di tinjau dari segi ahklak
Ada juga hal -hal yang bisa membuat akhlak dam moral kita itu buruk atau tercela, buakan hanya pergaulan tetapi da juga yang lainnya yaitu di antaranya:
Ø  Sombong
Sonbong adalah sifat, prilku yang merasa diri lebih baik dari orng lain, kesobongan adalah warisan dari iblis, yang mnolak mengikuti perintah allah untuk bersujut (hormat) kepada nabi karna merasa lebih baik dan lebih mulia dari pada adam.dalam surat al-A’raf ayat 146 allah ber firman :”aku akn memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alas an yang benar dari tanda kekuasaan ku, mereka jika melihat dari ayat-ayat ku, tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawakepada petunjuk, maka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya, yang demikin itu karena mereka mendustakan ayat-ayat kami, dan mereka selalu melalaikan nya.”
Ø  Iri dan dengki
Setiap remaja atau manusia di muka bumi ini pasti punya rasa dengki terhadap orang lain tetapi tergantung pada cara kita menyikapi terhadap hal tersebut.[7]
      Setiap manusia mempunyai atau mendapatkan nikmat dari allah,meskipun nikmat seseorang itu tidak sama dengat nikmat lainnya, terdapat sebagian orang yang mendapatka nikmat yang besar/banyak, misalnya beruppa keberhasilan dan kesuksesan, sementara manusia lainnya, tidak dapat mendapatkannya. Perbedaan inilah yang dapat mengakibatkan ada orang yang iri dengan nikmat yang diterima orang lain.
      Dengki dan iri dalah keadaan seseorang yang merasa tidak nyaman dan sakit hati atas kenikmatan yang di dapat dari orang lain, maka dari itu sikap kita sebagai remaja harus meng hindari hal tersebut karna sudah jelas bahwa hal tersebut bisa merusak moral dan ahklak kita.
       Di atas ini adalah bukti bukan hanya pergaulan yang bisa merusak moral dan ahklak kita tetapi sikap sombong dan dengki juga termasuk dalam hal yang bias merusak moral dan ahklak kita, dan sikap kita sebagai remaja harus maenghindari hal-hal yang bisa merusak moral dan ahklak dengan selalu bertawakal terhadap allah selalu rajin beribadah dan selalu menjaga diri dari hal-hal yang menyeleweng dari ajaran agama kita.


BAB III
PENUTUP
§  Kesimpulan
Prilaku penyelewengan moral dan ahklak seorang remaja akibat dari kurangnya pengetahuan akan agama dan kurangnya wawasan tentang hal yang berkaitan dengan ahklak olehkarna itu terjadilah hal yang tidak di inginkan seperti pergaulan bebas, sek bebas dan sebagainya.maka dari itu kita sebagai remaja harus mempunyai besik atau dasar agama yang  kuat agar tidak ikut arus globalisai yang mungkin bisa berakibat buruk bagi kita.
§  Saran
Agar kita tahu bahwa remaja rentan akan hal yang bersifat negative apalagi pada era sekarang yang semuanya serba bebas, oleh karana itu pintar-pntarlah kita untuk mencari jalan yang baik agar kita tidak terjerumus akan hal itu.dan juga agar kita senang tiasa waspada akan hal-hal yang nantinya biasa merusak moral dan ahklak kita.















DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Yasmil, KRIMINOLOGI,  Bandung: PT Refika Aditama,
2010.

Sarwono, Sarlito Wirawan, PSIKOLOGO REMAJA, Jakarta:PT Raja
grafindo persada, 2013.

Syah, Muhibbin, PSIKOLOG BELAJAR, Jakarta:PT Rajagrafindo
Persada, 2011).

Fauzil Adhim, Mohammad, DIET NONTON TV, JIKA INGIN AMAN,
Jawa timur:Pondok Pesantren Sidogiri,2014.

Muchlis Solichin, Mohammad, AKHKLAK & TASAWUF, Surabaya:
CV Salsabila Putra Pratama, 2014.



[1] Yasmil Anwar, KRIMINOLOGI, ( Bandung:PT Refika Aditama, 2010), hlm. 152.
[2] Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, PSIKOLOGO REMAJA, (Jakarta:PT Rajagrafindo persada, 2013), hlm. 81-83.
[3] Muhibbin Syah, PSIKOLOG BELAJAR, (Jakarta:PT Rajagrafindo Persada, 2011), hlm. 36-37.
[4] Mohammad Fauzil Adhim, DIET NONTON TV JIKA INGIN AMAN, (Jawa timur:Pondok Pesantren Sidogiri,2014), hlm. 23-25.
[5] Ibid,.hlm. 172.
[6] Ibid,.hlm. 188-194.
[7] Dr. H. Mohammad Muchlis Solichin, M.Ag., AKHKLAK & TASAWUF, (Surabaya: CV Salsabila Putra Pratama, 2014), hlm. 92-100.