Thursday 1 December 2016

Makalah Teori Akuntansi (Struktur, Tujuan,Postulat, Konsep, Prinsip, serta Standar Teknik Akuntansi)


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Untuk pengembangan sistem akuntansi tentunya perlu pengembangan dari basis teorinya, sehingga sistem akuntansi tersebut bisa lebih bermanfaat bagi pemakainya, lebih mudah mengembangkannya dan lebih mudah lagi dalam memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan dating yang tentunya berkaitan dengan praktik akuntansi itu sendiri. Teori akuntansi mengandung dua kata yaitu teori dan akuntansi. Menurut Webster�s third new international dictionary  mendefinisikan teori sebagai suatu susunan yang saling berkaitan tentang hipotesis, konsep dan prinsip pragmatis yang membentuk kerangka acuan untuk suatu bidang. Teori mencakup pertimbangan akan tujuan laporan eksternal, didasarkan pada perspektif tertentu peran akuntansi, memprediksi teori akuntansi positif, meprediksi bahwa kekuatan relative dari kelompok pemangku kepentingan tertentu, penberian informasi akuntansi kepada orang-orang diluar organisasi, memprediksi informasi akuntansi yang sah dan bahwa informasi akuntansi dapat digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan, mempertahankan teori legitimasi, tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dari memprediksi dan menjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian akntansi. Teori didefinisikan sebagai konsep, definisi, dan dalil yang menyajikan suatu pandanagan sistematis tentang fenomena, dengan menjelaskan hubungan antar variabel yang bertujuan untuk menjelaskan serta memprediksi suatu fenomena.

B.     Rumusan Masalah
A.    Apa Pengertian Teori Akuntansi?
B.     Bagaimana Struktur Dalam Teori Akuntansi?
C.     Bagaimana Tujuan Laporan Keuangan?
D.    Bagaimana Postulat Akuntansi?
E.     Bagaimana Konsep Teoritis Akuntansi?
F.      Bagaimana Prinsip Dasar Akuntansi?
G.    Bagaimana Standar Teknik Akuntansi?

BAB II
PEMBAHASAN

      A.    Pengertian Teori Akuntansi
Menurut Henderiken Teori adalah sebuah perangkat prinsip hipotesis, konseptual dan pragmatis membentuk kerangka acuan umum untuk suatu bidang penelitian. Sedangkan menurut FASB, Teori adalah sistem yang koheren memiliki tujuan yang saling terkait dan fundamental yamg dapat menyebabkan standar yang konsisten.
Struktur teori akuntansi adalah elemen-elemen yang saling terkait dan menjadi pedoman bagi pengembangan teori dan perumusan standar atau teknik akuntansi.[1]
Tujuan teori akuntansi adalah menyediakan seperangkat prinsip dan hubungan yang dapat menjelaskan praktik yang teramati dan meramalkan praktik yang tidak teramati. Untuk mencapai sasaran dan tujuan ini teori akuntansi menyiapkan seperangkat kriteria yang dapat diadopsi secara konsisten sebagai atribut atas peristiwa-peristiwa ekonomi sehingga mudah mengenali pengaruh yang ditimbulkannya dalam pelaporan keuangan.[2]

      B.     Struktur Teori Akuntansi
Untuk memahami teori akuntansi, kita perlu terlebih dahulu mengenal unsur-unsur atau elemen yang mendasari pembentukan teori akuntansi itu sendiri. Teori akuntansi keuangan dibangun untuk mengembangkan akuntansi keuangan yang sesuai dan bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan.
Elemen-elemen tersebut adalah:
1.       Rumusan tentang tujuan laopran keuangan
2.      Postulat akuntansi, yang dijabarkan dari rumusan tujuan laporan keungan.
3.      Konsep teori akuntansi, yang dijabarkan dari rumusan tujuan laporan keuangan.
4.      Prinsip dasar akuntansi, yang dijabarkan dari postulat dan konsep teoritis akuntansi.
5.      Standar atau teknik akuntansi, yang merupakan pedoman dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan kebetulan para pemakai yang dirumuskan dari prinsip dasar akuntansi.[3]

      C.    Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan produk atau hasil akhir di suatu proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan inforrmasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan.[4] Dalam merumuskan teori akuntansi, perumusan terhadap tujuan laporan keuangan adalah merupakan hal yang paling mendasar. Profesi akuntansi, khususnya di Amerika, telah banyak melakukan berbagai upaya dalam merumuskan tujuan laporan keuangan. Berikut adalah rumusan tujuan laporan keuangan yang telah dijabarkan oleh AAA, AICPA, dan FASB.
ASOBAT
American Accounting Association (AAA) adalah sebuah organisasi akuntan pendidik yang berfungsi memfasilitasi peningkatan dalam pendidikan akuntansi dan mempelajari serta mengomentari masalah-masalah yang terkait dengan standar akuntansi. Pada tahun 1966 AAA menerbitkan A Statement Of Basic Accounting Theory (ASOBAT):yang berisi tentang rumusan tujuan akuntansi:
1.      Membuat keputusan mengenai penggunaan sumber daya yang terbatas dan menentukan sasaran serta tujuan dari penggunaan sumber daya tersebut.
2.      Mengarahkan dan mengendalikan sumber daya manusia dan faktor produksi lainnya secara efektif.
3.      Memelihara dan melaporkan pengamanan atas sumber daya (aktiva).
4.      Memfasilitasi fungsi dan pengendalian sosial.
Trublood Committee Report
Presiden AICPA membentuk tim perumus tujuan laporan keuangan yang dikenal dengan nama Trublood Committee.  Yang berhasil merumuskan tujuan laporan keuangan yang dimuat dalam sebuah laporan yang berjudul �Objectives Of Financial Statements� yang berisi tentang:
1.      Tujuan dasar laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan ekonomi.
2.      Melayani pemakaian umum yang memiliki wewenang, kemampuan, atau sumber daya yang terbatas untuk memperoleh informasi dan pihak-pihak yang mengandalkan laporan keuangan sebagai sumber informasinya yang mendasar mengenai aktivitas ekonomi perusahaan.
3.      Memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi potensi arus kas berdasarkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian lainnya..[5]

        D.    Postulat Akuntansi
Postulat akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya sendiri (aksioma), yang sudah diterima umum karena kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, dan menggambarkan aspek ekonomi, politik, sosial, dan hukum, dari suatu lingkungan dimana akuntansi beroperasi. Dengan kata lain, postulat akuntansi adalah asumsi dasar mengenai lingkungan akuntansi. Ada empat asumsi dasar yang melandasi proses penyusunan laporan keuangan secara keseluruhan.[6]Yaitu:
1.      Monetary Unit Asssumption (Asumsi Unit Moneter)
Data transaksi yang akan dilaporkan dalam catatan akuntansi harus dapat dinyatakan dalam satuan mata uang (unit moneter). Dalam hal ini, uang dianggap sebagai denominator umum dari aktivitas ekonomi dan merupakan dasar yang tepat bagi kepentingan pengukuran dan analisis akuntansi.
2.      Economic Entity Assumption (Asumsi Entitas Ekonomi)
Aktivitas entitas bisnis harus dapat dipisahkan dan dibedakan dengan aktivitas pemilik dan dengan aktivitas dari setiap unit bisnis lainnya.
3.      Accounting Period Assumption (Asumsi Priode Akuntansi)
Pengguna laporan keuangan perlu diberi tahu tentang hasil kinerja dan posisi keuangan perusahaan dari waktu ke waktu agar dapat mengevaluasi dan membandingkannya dengan perusahaan lain. Jadi, dalam hal ini informasi terkait harus dilaporkan secara priodik.
4.      Going Concern Assumption (Asumsi Kesinambungan Usaha)
Perusahaan didirikan dengan maksud untuk dilikuidisi dalam jangka waktu dekat, akan tetapi perusahaan diharapkan akan terus beroperasi dalam jangka waktu yang lama. Meskipun banyak mengalamai kegagalan bisnis, diasumsikan bahwa perusahaan akan hidup cukup lama untuk menjalankan visi dan misinya.
  
         E.     Konsep Teoritis Akuntansi
Konsep teoritis akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya sendiri (aksioma), yang sudah diterima umum karena kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, dan menggambarkan sifat-sifat akuntansi yang berperan dalam ekonomi bebas yang ditandai dengan adanya pengakuan terhadap kepemilikan pribadi.[7]Berikut adalah konsep teori yang dipakai dalam perumusan prinsip dasar akuntansi: [8]
1.      Proprietory Theory
Menurut konsep ini entitas hanyalah merupakan agen atau wakil dari pemilik. Oleh karena itu, yang menjaadi pusat perhatian dari pencatatan akuntansi dan penyajian laporan keuangan adalah pemilik, bukan entitas. Menentukan dan menganalisis besarnya kekayaan bersih yang menjadi hak pemilik. Konsep dari teori ini dalam persamaan akuntansi:

                      Aktiva � Kewajiban = Ekuitas Pemilik

2.      Entity Theory
Menurut konsep ini, entitas (perusahaan) merupakan badan yang terpisah dan harus dibedakan dari pemilik. Yang menjadi pusat perhatian dari pencatatan akuntansi dan penyajian laporan keuangan adalah entitas, bukan pemilik. Konsep dari teori ini dalam persamaan akuntansi:

                                        Aktiva = ekuitas
                   Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham

3.      Fund Theory
Menurut konssep ini, yang menjadi pusat perhatian dari catatatan akuntansi dan penyajian laporan adalah bukan terletak pada pemilik maupun entitas, melainkan pada kelompok aktiva yang penggunaannya telah di batasi untuk membayar atau memenuhi sejumlah kewajiban tertentu. Konsep teori ini menganggap bahwa entitas merupakan sebuah unit dana, dimana kewajiban tertentu ditetapkan sebagai batasan-batasan terhadap penggunaan aktiva. Menurut konsep teori ini dalam persamaan akuntansi:
                           Aktiva = Pembatasan Aktiva

        F.     Prinsip Dasar Akuntansi
Peraturan umum yang dijabarkan dari tujuan laporan keuangan atau konsep teoritis ang diganti dengan �Standard� definisi lain, prinsip ini diartikan sebagai peraturan akuntansi yang menjadi dasar dalam pengembangan teknik akuntansi. Istilah ini kad atau undang-undang yang bersifat umum yang dimiliki yang dimaksudkan untuk menjadi pedoman bertindak, landasan atau menjadi dasar untuk bertindak dan melakukan praktek.[9]

        G.     Standar Teknik Akuntansi
Akuntasi memiliki kerangka teori konseptual ini terdiri dari standar (teknik) dan pratik yang sudah di terima umum karena kegunaan dan kelogisannya. Standar atau teknik akuntansi adalah peraturan khusus yang di jabarkan dari prinsip dasar akuntansi, yang mengatur tentang bagai mana standar perlakuan pencatatan dan pelaporan terhadap semua transaksi dan peristiwa ekonomi yang terjadi dalam perusahaan. Inilah yang sebenarnya di gambarkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Indonesia, Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) Amerika, dan APB Statement (yang kemudian terakhir menjadi FASB Statement).[10]


BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
                Teori adalah sebuah perangkat prinsip hipotesis, konseptual dan pragmatis membentuk kerangka acuan umum untuk suatu bidang penelitian. Sedangkan menurut FASB Teori adalah sistem yang koheren memiliki tujuan yang saling terkait dan fundamental yamg dapat menyebabkan standar yang konsisten.
                Struktur teori akuntansi adalah elemen-elemen yang saling terkait dan menjadi pedoman bagi pengembangan teori dan perumusan standar atau teknik akuntansi.
                Laporan keuangan adalah merupakan produk atau hasil akhir di suatu proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan inforrmasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan kepurusan
                Postulat akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya sendiri (aksioma), yang sudah diterima umum karena kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, dan menggambarkan aspek ekonomi, politik, sosial, dan hukum, dari suatu lingkungan dimana akuntansi beroperasi.
                Standar atau teknik akuntansi adalah peraturan khusus yang di jabarkan dari prinsip dasar akuntansi, yang mengatur tentang bagai mana standar perlakuan pencatatan dan pelaporan terhadap semua transaksi dan peristiwa ekonomi yang terjadi dalam perusahaan.


DAFTAR PUSTAKA

Syafri Harahap Sofyan, Akuntansi Islam , Jakarta: Bumi Aksara, 2004
Hery, Teori Akuntansi, Jakarta: Prenada Media Group, 2009s
Samryn, Pengantar Akuntansi, Jakarta: Rajawali Pers, 2014

[1]Hery, Teori Akuntansi ( Jakarta: Prenada Media Group 2009) hlm.91. 
[2]Samryn, Pengantar Akuntansi (Jakarta: Rajawali Pers 2014) hlm. 20.
[3]Hery, Teori Akuntansi ( Jakarta: Prenada Media Group 2009) hlm.91. 
[4]Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam (Jakarta: Bumi Aksara 2004) hlm.20.
[5]Ibid, hlm. 94.
[6]Ibid, hlm. 64.
[7]Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam (Jakarta: Bumi Aksara 2004) hlm.65.
[8] Hery, Teori Akuntansi ( Jakarta: Prenada Media Group 2009) hlm. 94.
[9]Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam (Jakarta: Bumi Aksara 2004) hlm.65.
[10]Ibid, hlm.65.