Wednesday, 21 December 2016

PENGARUH PELAJARAN PSIKOLOGI TERHADAP PERUBAHAN TINGKAH LAKU SISWI KELAS AKHIR


PENGARUH PELAJARAN PSIKOLOGI TERHADAP PERUBAHAN TINGKAH LAKU SISWI KELAS AKHIR
MADRASAH ALIYAH AL-AMIEN
JAMBU LENTENG SUMENEP MADURA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas UAS METODOLOGI PENELITIAN
Dengan Dosen Pengampu : BUNA’I
 PROPOSAL


Di Susun oleh:
AMRIYANI
18201401010025


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PAMEKASAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JUNI  2016

A.    Judul Penelitian
Pengaruh Pelajaran Psikologi Terhadap Perubahan Tingkah Laku Siswi Kelas Akhir Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Lenteng Sumenep Madura
B.     Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sebuah wadah dan sarana utama yang menghantarkan seseorang menuju arah kesuksesan dalam menggapai impian dan cita-cita yang dinginkannya. Pendidikan merupakan sebuah interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai pendidikan yang berlangsung dalam dunia pendidikan. Interaksi pendidikan berfungsi membantu mengembangkan psikologi anak didik seperti pengembangan potensi, kecakapan dan karakteristik peserta didik baik yang berkenaan dengan segi intelektual, social efektif maupun fisik metodik. Perbuatan mendidik diarahkan pada pencapaian tujuan sekarang dan yang akan datang untuk kepentingan dirinya dan masyarakat baik sebagai pribadi, warga masyarakat maupun karyawan. Salah satu tujuan dari pendidikan adalah menolong anak untuk mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan kita, karena merupakan sumber bekal untuk membuka jendela kesuksesan dikehidupan kita mendatang. Tetapi itu semua tak mudah diraih tanpa adanya bimbingan serta dorongan dari guru dan lingkungan keluarga. Jadi keluarga juga merupakan factor pendukung yang sangatlah penting untuk pengenalan anak didik dalam psikologi pendidikan.[1]
Dalam hal mendidik anak didik, kita harus mengenal dan memahami hal-hal yang terdapat pada semua anak tanpa terkecuali dan hal-hal yang unik dan khusus seperti factor-factor yang mendukung dalam perkembangan pendidikan anak tentang pengenalan anak didik dalam psikologi pendidikan, diantaranya adalah:
-          Empiris social psikologi yang merupakan factor-factor yang berpengeruh dan di alaminya secara langsung seperti pengalaman-pengalaman yang dialami oleh anak didalam maupun diluar rumah yang sangat berpengaruh dalam pengendalian pendidikan anak seperti dalam lingkungan keluarga. Karena keluarga merupakan komponen utama yang membina dan membentuk anak menjadi lebih baik.
-          Empiris transcendel yang merupakan factor pendukung yaitu seperti guru yang merupakan ujung tombak dalam mengatur, mengarahkan dan membimbing anak didik kearah yang lebih baik sesuai dengan tujuan pendidikan yang dicanangkan bersama. Dalam hal ini seorang guru diharuskan mengenal anak didiknya agar tujuan pendidikan yang dicanangkan bersama dapat terealisasi dengan baik dilingkungan keluarga maupun masyarakat.
Teori yang menyatakan bahwa perkembangan seorang individu akan ditentukan oleh empirisnya atau pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama perkembangan individu tersebut. Menurut teori ini individu yang dilahirkan itu seperti kertas putih bersih yang belum ada tulisannya dan coretan apapun. Tulisan itu akan datang seiring dengan pengalaman hidup mereka sesuai dengan apa yang diperbuat dan dilihatnya (apa yang salah dan apa yang benar).
Tapi pada kenyataannya setiap anak mempunyai perbedaan baik dari segi fisik, emosi, jasmani dan rohani maupun kemampuan kecerdasannya. Jadi sebagai seorang guru atau pendidik sepatutnya untuk membantu mengembangkan potensi siswa, sebagai media curhat ketika siswanya mengalami masalah, memberikan dorongan dan motivasi kepada anak didiknya. Tetapi factor utama dan paling terpenting adalah keluarga, karena keluarga adalah sarana utama untuk membentuk kepribadian sang anak dari baik dan buruknya perbuatan, sikap, tingkah laku, cara bicara dan factor lainnya. Apabila dilingkungan keluarganya baik maka pribadi anakpun akan baik. Begitupun sebaliknya apabila dilingkungan keluarganya buruk maka pribadi anak pun akan buruk.
Jadi pada kesimpulannya betapa pentingnya pengenalan anak didik dalam psikologi pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kita bahas bersama. Anak mempunyai instuisi untuk menangkap suasana dan cara pandang dimana orang tua berbicara, bersikap, dan bertingkah laku, anak pun akan mengikuti apa yang dilakukan orang tuanya tersebut. Jadi sebagai orang tua harus berhati-hati dalam melakukan hal-hal baik dan buruk dihadapan anaknya. Karena anak ibarat kertas putih kosong yang apabila ditulis dengan tinta hitam ia akan hitam, dan apabila ditulis dengan tinta merah ia akan merah. Jadi baik buruknya perilaku anak tergantung dari orang tuanya. Karena itulah pentingya pengenalan pendidikan bagi para anak-anak tidak hanya secara jasmani tetapi secara rohani juga, supaya proses belajar akan tercapai dengan baik serta mempunyai pengalaman yang luas dalam dunia pendidikan serta ilmu yang bermanfaat baik bagi dirinya, masyarakat, Negara dan Agamanya. Amiiiin…..!!!!!!
Dari permasalahan diatas, perlu kiranya permasalah tersebut dikaji lebih mendetail sebagai bahan pengetahuan yang mendalam yang akan saya kaji dalam sebuah proposal dengan judul “Pengaruh Pelajaran Psikologi terhadap Perubahan Tingkah laku Siswi kelas akhir MA Al-AmienJambu Lenteng Sumenep Jambu Lenteng Sumenep.
C.    RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka untuk mempermudah dalam pembahasan selanjutnya perlu kiranya dibuat rumusan masalah, antara lain:
1.      Adakah pengaruh pelajaran psikologi terhadap perubahan tingkah laku siswi kelas akhir MA Al-Amien Jambu Lenteng Sumenep?
2.      Seberapa besar pengaruh pelajaran psikologi terhadap perubahan tingkah laku siswi kelas akhir MA Al-Amien  Jambu Lenteng Sumenep?
D.    TUJUAN PENELITIAN
Tujuan pembahasan dalam penelitian antara lain:
1.      Untuk mengetahui adakah pengaruh pelajaran psikologi terhadap perubahan tingkahlaku siswikelas akhir MA Al-Amien Jambu Lenteng Sumenep.
2.      Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelajaran psikologi terhadap perubahan tingkahlaku siswi kelas akhir MA Al-Amien  Jambu Lenteng Sumenep.
E.     ASUMSI PENELITIAN
Menurut M. Dahla) asumsi disebut juga anggapan dasar yang kebenarannya masih harus dibuktikan.[2] Adapun asumsi peneliti terkait dengan judul yang akan dibahas adalah:
“Psikologi memberikan pengaruh terhadap pola pikir seseorang/ perubahan tingkah laku seorang siswi”.
F.     HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.[3]
Berdasarkan judul diatas, maka hipotesis yang saya ajukan adalah sebagai berikut:
1.      Hi (Hipotesis Kerja)
Adanya pengaruh pelajaran psikologi terhadap perubahan tingkahlaku siswi kelas akhir MA Al-Amien  Jambu Lenteng Sumenep.
G.    KEGUNAAN PENELITIAN
1.      Menambah wawasan peneliti dalam hal penulisan skrpsi
2.      Mencari kebenaran ilmiah tentang pengaruh pelajaran psikologi terhadap perubahan tingkahlaku siswi kelas akhir MA Al-Amien  Jambu Lenteng Sumenep.
H.    RUANG LINGKUP PENELITIAN
Agar lebih mempermudah dalam pembahasan selanjutnya, maka saya  memberikan ruang lingkup masalah dalam penelitian ini kedalam dua bentuk variabel  yang merupakan titik tolak permasalahan yang akan dibahas dalam proposal ini.

Ruang lingkup Penelitian
Tabel 1
Variable X : PELAJARAN PSIKOLOGI
Sub Variabel
Sub Indikator
Pelajaran Psikologi
a.       Pengertian Psikologi
b.      Peranan Psikologi dalam proses pembelajaran

Tabel 2
Variable Y : PERUBAHAN TINGKAH LAKU SISWI

Sub Variabel
Sub Indikator
Perubahan Tingkah laku siswi
a.       Pengertian perubahan tingkah laku siswi
b.      Faktor-faktor yang mempengaruhi Perubahan tingkahlaku siswi


I.       DEFINISI ISTILAH
Agar tidak terjadi kesalahan pemahaman tentang judul dalam proposal ini, maka perlu kiranya saya memberikan batasan istilah pada judul Pengaruh Pelajaran Psikologi terhadap Perubahan tingkahlaku Siswi kelas akhir MA Al-Amien Jambu Lenteng Sumenep,  antara lain sebagai berikut:
1.      Pengaruh adalah hubungan sebab akibat antara variabel X yaitu: Pelajaran Psikologidan variabel Y yaitu : Perubahan Perilaku Siswi.
2.      Psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
3.      Perubahan Pengubahan perilaku adalah penerapan yang terencana dan sistematis dari prinsip belajar yang telah ditetapkan untuk mengubah perilaku seseorang. (Suci, 2001:23)
4.      Tingkahlaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organism yang bersangkutan yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. tingkah laku manusia adalah suatu aktivitas manusia itu sendiri. (Rahmat, 2009:12)
5.      Siswi adalah sebutan untuk anak didik/murid, dalam hal ini yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah siswi kelas XIIb.
J.       KAJIAN PUSTAKA
1.      TINJAUAN TENTANG PSIKOLOGI
a.      Pengertian Psikologi
Psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Perilaku yang dimaksud adalah, perilaku motorik yaitu perilaku dalam bentuk gerakan. Perilaku kognitif ialah perilaku dalam bentuk bagaimana individu mengenal alam dis ekitarnya. Perilaku konatif ialah perilaku yang berupa dorongan dari dalam individu. Perilaku afektif ialah perilaku dalam bentuk perasaan atau emosi. (Rahmat, 2007:21)
Pendekatan utama dalam psikologi yaitu:
Pendekatan behaviorisme, lebih mengutamakan hal-hal yang nampak dari individu. Perilaku adalah segala sesuatu yang bisa di amati oleh alat indera sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungnnya. Pendekatan psikoanalisa, lebih mengutamakan hal-hal yang ada di bawah kesadaran individu. Pendekatan kognitif, perilaku sebagai proses internal, yang merupakan suatu proses input-output yaitu penerimaan dan pengolahan hasil dari informasi, untuk kemudian menghasilkan keluaran. Pendekatan humanistik, bahwa manusia sudah awalnya mempunyai dorongan untuk mewujudkan dirinya sebagai manusia di lingkungannya. Pendekatan neurobiologi yang mengaitkan perilaku individu dengan kejadian di dalam otak dan syarafnya.[4]

b.      Peranan Psikologi dalam Proses Pembelajaran
Landasan psikologi memberikan sumbangan dalam dunia pendidikan. Kita ketahui bahwa Subjek dan objek pendidikan adalah manusia (peserta didik). Setiap peserta didik memiliki keunikan masing – masing dan berbeda satu sama lain. Oleh sebab itulah, kita sebagai guru memerlukan psikologi. Dengan adanya  psikologi memberikan wawasan bagaimana memahami perilaku individu dalam proses pendidikan dan bagaimana membantu individu agar dapat berkembang secara optimal serta mengatasi permasalahan yang timbul dalam diri individu (siswa) terutama masalah belajar yang dalam hal ini adalah masalah dari segi pemahaman dan keterbatasan pembelajaran yang dialami oleh siswa. Psikologi dibutuhkan di berbagai ilmu pengetahuan untuk mengerti dan memahami kejiwaan seseorang.
Psikologi memiliki peran dalam dunia pendidikan baik itu dalam belajar dan pembelajaran. Pengetahuan tentang psikologi sangat diperlukan oleh pihak guru atau instruktur sebagai pendidik, pengajar, pelatih, pembimbing, dan pengasuh dalam memahami karakteristik kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta secara integral. Pemahaman psikologis peserta didik oleh pihak guru atau instruktur di institusi pendidikan memiliki kontribusi yang sangat berarti dalam membelajarkan peserta didik sesuai dengan sikap, minat, motivasi, aspirasi, dan kebutuhan peserta didik, sehingga proses pembelajaran di kelas dapat berlangsung secara optimal dan maksimal.
Pengetahuan tentang psikologi diperlukan oleh dunia pendidikan karena dunia pendidikan menghadapi peserta didik yang unik dilihat dari segi karakteristik perilaku, kepribadian, sikap, minat, motivasi, perhatian, persepsi, daya pikir, inteligensi, fantasi, dan berbagai aspek psikologis lainnya yang berbeda antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lainnya. Perbedaan karakteristik psikologis yang dimiliki oleh para peserta didik harus diketahui dan dipahami oleh setiap guru atau instruktur yang berperan sebagai pendidik dan pengajar di kelas, jika ingin proses pembelajarannya berhasil
Beberapa peran penting psikologi dalam proses pembelajaran adalah :
a.    Memahami siswa sebagai pelajar, meliputi perkembangannya, tabiat, kemampuan, kecerdasan, motivasi, minat, fisik, pengalaman, kepribadian, dan lain-lain
b.   Memahami prinsip – prinsip dan teori pembelajaran
c.    Memilih metode – metode pembelajaran dan pengajaran
d.   Menetapkan tujuan pembelajaran dan pengajaran
e.    Menciptakan situasi pembelajaran dan pengajaran yang kondusif
f.    Memilih dan menetapkan isi pengajaran
g.   Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar
h.   Memilih alat bantu pembelajaran dan pengajaran
i.     Menilai hasil pembelajaran dan pengajaran
j.     Memahami dan mengembangkan kepribadian dan profesi guru
k.   Membimbing perkembangan siswa
Menurut Abimanyu (1996:14) mengemukakan bahwa peranan psikologi dalam pendidikan dan pengajaran ialah bertujuan untuk memberikan orientasi mengenai laporan studi, menelusuri masalah-masalah di lapangan dengan pendekatan psikologi serta meneliti faktor-faktor manusia dalam proses pendidikan dan di dalam situasi proses belajar mengajar. Psikologi dalam pendidikan dan pengajaran banyak mempengaruhi perumusan tujuan pendidikan, perumusan kurikulum maupun prosedur dan metode-metode belajar mengajar. Psikologi ini memberikan jalan untuk mendapatkan pemecahan atas masalah-masalah sebagai berikut:
a.    Perubahan yang terjadi pada anak didik selama dalam proses pendidikan
b.   Pengaruh pembawaan dan lingkungan atas hasil belajar
c.    Teori dan proses belajar
d.   Hubungan antara teknik mengajar dan hasil belajar.
e.    Perbandingan hasil pendidikan formal dengan pendidikan informal atas diri  individu.
f.    Pengaruh kondisi sosial anak didik atas pendidikan yang diterimanya.
g.   Nilai sikap ilmiah atas pendidikan yang dimiliki oleh para petugas pendidikan.
h.   Pengaruh interaksi antara guru dan murid dan antara murid dengan murid.
i.     Hambatan, kesulitan, ketegangan, dan sebagainya yang dialami oleh anak didik selama proses pendidikan
j.     Pengaruh perbedaan individu yang satu dengan individu yang lain dalam batas kemampuan belajar

2.      TINJAUAN TENTANG PERUBAHAN TINGKAH LAKU SISWI
a.      Pengertian Perubahan Tingkahlaku Siswi
Perilaku merupakan seperangkat perbuatan/tindakan seseorang dalam melakukan respon terhadap sesuatu dan kemudian dijadikan kebijakan karena adanya nilai yang diyakini. Prilaku adalah sesuatu kegiatan atau aktifitas organisme atau makhluk hidup yang bersangkutan. Oleh sebab itu dari segi biologis semua makhluk hidup termasuk binatang dan manusia mempunyai aktivitas masing – masing.
Perubahan Perilaku merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada. [5]
b.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Perilaku Siswi
Dalam pelaksanaan pendidikan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku siswa yang harus dicermati oleh setiap pendidik, baik orang tua di rumah ataupun guru di sekolah. Di antara faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku siswa tersebut adalah :
1.   Pengawasan
Bila tingkat kesopanan siswa dapat dinyatakan rata-rata menurun, maka sesungguhnya yang pertama-tama harus dilihat adalah bagaimana orang tua melakukan kontak keseharian atau komunikasi dengan putra-putrinya. Kontak keseharian tersebut meliputi tiga aspek penting dalam komunikasi, sebagai berikut:
a.      Frekuensi komunikasi.
Diyakini bahwa semakin tinggi frekuensi komunikasi antara anak dengan orang tua, semakin besar pengaruh positif-nya kepada anak-anak. Tetapi frekuensi saja tidak cukup untuk menyatakan bahwa komunikasi tersebut berlangsung secara efektif, karena efektivitas komunikasi masih ditentukan oleh intensitas dan kualitas komunikasi yang tercipta.
b.      Tingkat intensitas komunikasi.
Bertemu tatap muka bisa jadi memang jarang berlangsung di kota-kota besar yang kedua orang tuanya bekerja seharian. Tetapi masalah itu masih dapat diatasi apabila pada kesempatan-kesempatan yang memungkinkan komunikasi kemudian berlangsung dalam tingkat intensitas yang tinggi.
c.       Kualitas pesan yang dikomunikasikan.
Frekuensi dan intensitas komunikasi belum tentu juga menghasilkan pesan yang efektif dapat diterima oleh anak. Ada satu bagian lagi yang dipersyaratkan, yaitu kualitas pesan yang dikomunikasikan. Apakah pesan-pesan tersebut disesuaikan dengan tingkat perkembangan kejiwaan anak ? apakah isi pesan tersebut sesuatu yang mendidik positif kepada anak atau bahkan yang mendorong ke perbuatan-perbuatan negatif ?
2.    Sosok Teladan
Yang tidak kalah pentingnya adalah peran serta masyarakat pada upaya peningkatan moral dan budi pekerti anak-anak kita. Pada awal masa pertumbuhan anak, peran keluarga begitu dominan. Pada tahap berikutnya, sekolah ikut menyumbang pertumbuhan kejiwaan anak. Dan ketika memasuki masa remaja, dunia mereka jauh lebih luas lagi. Ia menjadi bagian dari kumunitas lingkungannya. Pada tahap inilah peran masyarakat mulai mewarnai penampilan moral dan budi pekerti anak. Kunci keikutsertaan masyarakat terletak pada keteladanan yang secara keseharian digaulinya.
Di samping keteladanan masyarakat, kontrol sosial juga sangat berperan.

3.    Penanaman Bukan Pengajaran
Pendidikan budi pekerti anak-anak didik, baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat, bukanlah dengan mengajarkan mereka dengan ayat, dalil, atau apa pun namanya. Menurut Barlow sebagian besar dari yang dipelajari manusia terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (role-modeling). Selanjutnya, menurut teori belajar sosial terhadap proses perkembangan sosial dan moral siswa ditekankan pada perlunya pembiasaan merespons dan peniruan. Dan pembiasaan merespons tersebut melalui pemberian penghargaan dan hukuman.
Khusus di sekolah, pelaksanaan pendidikan budi pekerti dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan pengintegrasian serta pendekatan role-modeling dan imitasi. Pendekatan integratif ke dalam mata pelajaran yang memiliki pokok bahasan yang sesuai dengan dapat dilakukan melalui penambahan materi pada mata pelajaran yang dititipi dan atau melalui metode mengajar yang akan digunakan guru. Hanya saja, dalam pendekatan ini guru akan merasa mendapatkan tambahan beban. Sedangkan pendekatan kedua menekankan pada aspek keteladanan para guru. Semua guru di sekolah hendaknya menyadari bahwa dirinya bukan hanya pengajar, tetapi juga pendidik bagi siswanya. Para guru memiliki kewajiban moral yang melekat dengan profesi kependidikannya untuk memberikan keteladanan. Dengan begitu, para siswa tidak hanya mengenali budi pekerti seperti yang tercetak di dalam buku-buku pelajaran, tetapi mereka melihat langsung pada contoh yang terjadi di sekitarnya, yaitu dari kalangan para guru mereka.
Pilihan pada pendekatan pertama, berarti guru melaksanakan pendidikan budi pekerti melalui fungsi guru sebagai pengajar, sementara jika guru melaksanakan pendidikan budi pekerti melalui role-modeling, imitasi atau keteladanan, berarti guru melaksanakan pendidikan budi pekerti itu melalui fungsi guru sebagai pendidik.[6]
K.    METODE PENELITIAN
1.    Rancangan penelitian
Rancangan penelitian dalam penulisan karya ilmiah mutlak diperlukan. Hal ini dimaksudkan agar alur penulisan karya tersebut betul-betul sistematis dan berkesinambungan, sehingga alur permasalahan dan penyelesaian masalahnya dapat ditulis dengan baik dan sempurna. Terkait dengan rancangan penelitian tersebut, maka penulis membuat rancangan penelitian sebagai berikut:
Penelitian ini berbentuk penelitian lapangan. Sedangkan pendekatannya memakai pendekatan kuantitatif.
Penelitian Kuantitatif yaitu penelitian yang datanya berupa angka-angka. Penelitian kuantitatif ini adalah bersifat eksplanatif yaitu penelitian untuk menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan yaitu apakah suatu variabel disebabkan atau dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel lainnya”.[7]
Sebagai variabel terikat (X) dalam penelitian ini adalah Pelajaran Psikologi dan sebagai variabel bebas (Y) adalah Perubahan Perilaku Siswi
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui adanya Pengaruh Pelajaran Psikologi terhadap Perubahan Tingkahlaku siswi MA-Amien Jambu Lenteng Sumenep, maka penelitian ini dirancang dengan menggunakan penelitian Statistik Korelasi Product Moment.
2.    Populasi dan sampel
1)         Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, Sedangkan secara definisi populasi adalah sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian.[8]
Dari beberapa pendapat di atas, maka yang menjadi populasi  dalam penelitian ini adalah  Siswi MA-Amien Jambu Lenteng Sumenep yang masih aktif berjumlah 30 Siswi. Adapun rincian populasi sebagai berikut :


Tabel 3
Populasi Siswi
Kelas
Jumlah
Total
X B
11
66
XI B
25
XII B
30

2)   Sampel
Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti. Menurut Arikunto (2002:112) yang dikatakan Sampel adalah sebagian objek atau wakil dari populasi yang akan diteliti.[9]
Jadi penelitian ini adalah penelitian sampling research artinya dalam penelitian ini tidak meneliti semua populasi yang ada, akan tetapi hanya meneliti sekelompok yang dapat mewakili populasi tersebut.
Berdasarkan pendapat Arikunto, bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25% atau lebih. Adapun rincian sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Siswi kelas 12 MA Al-Amien Jambu.
Tabel 1
Sampel Siswi Kelas XII B MA Al-Amien
Jambu Lenteng Sumenep Tahun Pelajaran 2013/2014

No
Nama
Alamat
Kelas
1
Aisiyah
Ellak Daya
XII
2
Aminah
Ellak Daya
XII
3
Arifatul lutfiyah
Kalianget
XII
4
Arini aisyah jalilah
Jambu
XII
5
Atur rahmaniah
Batuan
XII
6
Dana mamluatul hasanah
Ellak daya
XII
7
Fajriatul muqoddasiyah
Batuan
XII
8
Farhatus sholihah
Batu putih
XII
9
Hairatus sa’diyah
Kangean
XII
10
Heni setiawati
Ellak laok
XII
11
Imro’atul hasanah
Lenteng
XII
12
Isna ardiyanti
Daramista
XII
13
Isnaini rohmah
Jambu
XII
14
Lailatul fajriyah
Ellak daya
XII
15
Lailiyatin ghinayatus s
Tonggal
XII
16
Lia afkidatus sakinah
Jambu
XII
17
Lisanatul layyinah
Ellak daya
XII
18
Nur imalah
Ellak daya
XII
19
Nur hasanah
Ellak daya
XII
20
Nur hatija
Sepanjang
XII
21
Nur hidayani
Batang-batang
XII
22
Nurul ghamamah
Kangean
XII
23
Rovita sari
Batang –batang
XII
24
Sania
Kalianget
XII
25
Shafiyatul hasanah
Banaresep
XII
26
Siti amaniyah zaini
Ellak laok
XII
27
Siti syarimah
Pandian
XII
28
Siti nur aisyah
Tanjung kiaok
XII
29
Titin hariyati
Sepanjang
XII
30
Vina agustina ellina
Ellak daya
XII
      
Melihat jumlah responden yang penulis teliti, maka penulis menggunakan metode populasi, karena jumlah responden kurang dari 100 atau tepatnya berjumlah 30 orang.

3.    Instrument penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang di pilih dan di gunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan di permudah olehnya. Maka di sini saya menggunakan instrument
1.      Tes
2.      Angket
4.    Pengumpulan data
Data merupakan komponen penting dalam melakukan sebuah penelitian. Artinya tanpa data tidak akan ada artinya sebuah penelitian. Data yang akan dipakai dalam penelitian haruslah data yang benar dan akurat, karena data yang salah akan memberikan informasi yang salah pula. Sehingga penilaian yang dilakukan akan menjadi sia-sia.
Metode pengumpulan data yang akan dipakai dalam penelitian ini antara lain :
1.    Observasi
Secara umum observasi dapat diartikan sebagai aktivitas merekam suatu kejadian atau peristiwa  serta fenomana tertentu dengan menggunakan alat yang diwarnai oleh latar belakang pengalaman yang dimiliki oleh seorang pengamat (Nawawi, 1989:45).
Metode ini digunakan peneliti untuk mengetahui proses kegiatan belajar mengajar di MA Al-Amien  Jambu Lenteng Sumenep.

2.      Interview atau Wawancara
Dari beberapa teknik komunikasi yang dapat dijadikan informasi ialah interview (wawancara). Interview  berarti berkomunikasi langsung dengan responden/subjek  atau  pula bisa dikatakan sebagai tanya jawab langsung secara lisan.
Jadi, yang dimaksud metode interview adalah proses pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Interview merupakan cara yang lazim dan paling efektif.
Sedangkan interview yang digunakan dalam penelitian adalah interviewterstruktur (CheckList). Dimana interview terstruktur tersebut terdiri dari serentetan pertanyaan. Sehingga pewawancara tinggal memberikan tanda check pada pilihan jawaban yang telah di siapkan (Arikunto, 1998:127).
Metode ini digunakan untuk menyaring berbagai informasi tentang gambaran proses belajar mengajar untuk mengetahui pengaruh pelajaran psikologi terhadap karakter/tingkahlaku siswi.

3.      Angket
Menurut Ali (2010:20) yang dimaksud angket adalah sesuatu teknik penelitian yang banyak mempunyai kesamaan secara tertulis dalam pelaksanaannya.
Berdasarkan atas jawaban yang diberikan oleh responden, maka angket dibagi dua yaitu angket langsung dan angket tidak langsung. Hal ini seperti yang dikemukakan Arikunto bahwa, angket atau kuisioner dibagi dua yaitu kuisioner langsung dan kuisioner tidak langsung. Kuisioner langsung yaitu responden yang menjawab tentang dirinya. Sedangkan kuisioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab tentang orang lain (Arikunto,1998: 140 ).
Selain hal tersebut di atas, Arikunto juga mengatakan bahwa angket dipandang dari cara menjawabnya terbagi ke dalam dua hal, yaitu angketterbuka dan angkettertutup. Angketterbuka ialah angket yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawabnya dengan kalimat sendiri. Sedangkan angkettertutup ialah angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Adapun angket yang penulis sebarkan kepada responden adalah angket tertutup.
Dalam hal penggunan metode ini, penulis akan jadikan sebagai metode pokok untuk memperoleh hal-hal yang berkaitan dengan Variabel X tentang pelajaran psikologidan Variabel Y tentang Perubahan Perilaku, dalam arti bahwa hasil dari metode angket inilah nantinya yang akan penulis analisa.


4.      Dokumentasi 
Dokumentasi berasal dari kata document, yang artinya barang-barang tertulis. Dalam  menggunakan  metode  dokumentasi,  peneliti   menyelidiki   benda-benda tertulis, seperti buku, majalah, dokumen peraturan, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 1998:149).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa melalui metode ini akan dapat diperoleh data tertulis, sehingga lebih mudah mencatatnya, sebab dokumen merupakan arsip sebagai bukti bahwa apa yang tertulis dalam arsip tersebut merupakan suatu hal yang benar-benar terjadi.
Dengan metode dokumentasi ini, penulis ingin mengumpulkan beberapa data yang relevan dengan judul penelitian.
1.    Analisis data
Setelah data terkumpul langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menganalisa data tersebut sesuai dengam metode yang ada agar data tersebut dapat di interpretasikan.
Yang dimaksud dengan analisa data adalah teknik dari pencarian kebenaran hipotesa dan memadukan variabel bebas dengan variabel terikat dalam populasi penelitian, sehingga ditemukan kesimpulan dan jawaban  (Arikunto, 1998:205).
Sedangkan menurut Sudjana (2002:101) analisis data adalah proses penyusunan, pengaturan, pengelolaan data agar dapat digunakan untuk membenarkan atau menyalahkan hipotesis yang telah ditentukan.
Dengan analisis data ini maka memungkinkan penelilti untuk menguji pengaruh variabel, sehingga dapat diketahui apakah hipotesis yang diajukan tersebut diterima atau ditolak.
Analisis data yang digunakan adalah analisis data statistik korelasi product moment, karena data yang diperoleh akan di analisis adalah angka-angka. Sedangkan rumus yang akan dipakai adalah:

                      
                                        
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara gejala X dan gejala Y
x   : Product dari variabel bebas (x)
y   : Jumlah Product dari variabel terikat (y)
xy : Jumlah hasil kali antara (x) dan (y)
Untuk mengetahui besarnya hubungan antara variabel X dengan variabel Y, maka dapat menggunakan pedoman berikut :

Tabel 2
Tabel interpretasi Nilai “r”
Besarnya Nilai “ r ”
Interpretasi
Antara 0,800 s.d 1,000
Tinggi
Antara 0,600 s.d 0,800
Cukup
Antara 0,400 s.d 0,600
Agak Rendah
Antara 0,200 s.d 0,400
Rendah
Antara 0,000 s.d 0,200
Sangat Rendah

Dalam menguji hipotesis yang disajikan, maka dapat dibuktikan dengan menganalisis data yang telah diperoleh dari lapangan. Setelah diperoleh “r” kerja, maka akan dilakukan pembuktian dengan berpatokan pada ketentuan-ketentuan berikut:
1.    Jika “r” kerja sama atau lebih besar dari “r” tabel dengan tingkat kepercayaan 95% - 99%, maka hipotesis kerja (H1) dapat diterima, sedangkan hipotesis nol (H0) ditolak.
2.    Jika “r” kerja nol atau lebih kecil dari “r” tabel dengan tingkat kepercayaan 95% - 99%, maka hipotesis kerja (H1) ditolak, sedangkan hipotesis nol (H0) diterima (Suharsimi, 1998:260).
L.     DAFTAR RUJUKAN
Sudrajat, 2009. Perkembangan manusia. Bandung: Media Press
Arikunto, 2002. Penelitian Kualitatif dan kuantitatif. Jakarta: Pustaka Abadi
Suci, 2001. Perubahan Sikap pada manusia. Jogyakarta: LKiss
Moh Surya, 1997. Sosok wanita muslimah yang dinanti. Jakarta: Almahasi.
Ahmad Faisal,1995. Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Media Press
Syaifuddin, 2003. Karakteristik sikap manusia. Jakarta: Elex media komputindo

M.   LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I
Tabel 1
Sampel Siswi Kelas XII B MA Al-Amien
Jambu Lenteng Sumenep
No
Nama
Alamat
Kelas
1
Aisiyah
Ellak Daya
XII
2
Aminah
Ellak Daya
XII
3
Arifatul lutfiyah
Kalianget
XII
4
Arini aisyah jalilah
Jambu
XII
5
Atur rahmaniah
Batuan
XII
6
Dana mamluatul hasanah
Ellak daya
XII
7
Fajriatul muqoddasiyah
Batuan
XII
8
Farhatus sholihah
Batu putih
XII
9
Hairatus sa’diyah
Kangean
XII
10
Heni setiawati
Ellak laok
XII
11
Imro’atul hasanah
Lenteng
XII
12
Isna ardiyanti
Daramista
XII
13
Isnaini rohmah
Jambu
XII
14
Lailatul fajriyah
Ellak daya
XII
15
Lailiyatin ghinayatus s
Tonggal
XII
16
Lia afkidatus sakinah
Jambu
XII
17
Lisanatul layyinah
Ellak daya
XII
18
Nur imalah
Ellak daya
XII
19
Nur hasanah
Ellak daya
XII
20
Nur hatija
Sepanjang
XII
21
Nur hidayani
Batang-batang
XII
22
Nurul ghamamah
Kangean
XII
23
Rovita sari
Batang –batang
XII
24
Sania
Kalianget
XII
25
Shafiyatul hasanah
Banaresep
XII
26
Siti amaniyah zaini
Ellak laok
XII
27
Siti syarimah
Pandian
XII
28
Siti nur aisyah
Tanjung kiaok
XII
29
Titin hariyati
Sepanjang
XII
30
Vina agustina ellina
Ellak daya
XII












Lampiran II
Tabel 2
Tabel interpretasi Nilai “r”
Besarnya Nilai “ r ”
Interpretasi
Antara 0,800 s.d 1,000
Tinggi
Antara 0,600 s.d 0,800
Cukup
Antara 0,400 s.d 0,600
Agak Rendah
Antara 0,200 s.d 0,400
Rendah
Antara 0,000 s.d 0,200
Sangat Rendah







[1]Sudrajat, Perkembangan Manusia. (Bandung: Media Press, 2009) hlm 32

[2] Arikunto, Penelitian Kualitatif  dan kuantitatif. (Jakarta: Pustaka Abadi, 2002) hlm 65
[3] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT RENEKA CIPTA, 2013) hlm. 110
[4] Sudrajat.  Perkembangan Manusia. (Bandung: Media Press, 2009) hlm  43

[6] Moh Surya.  Sosok Wanita Muslimah Yang Dinanti. (Jakarta: Almahasi, 1997) hlm 90-91
[7] Ahmad Faisal. Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Media Press, 1995) hlm 21
[8] Arikunto. Penelitian Kualitatif dan kuantitatif.  hlm 115
[9] Arikunto. Penelitian Kualitatif dan kuantitatif.  hlm 1

Untuk Meliat FIle Lengkapnya Di Bawah Ini Tapi Untuk Mendownloadnya Silahkan Baca Peraturan kami di bagian unduh berkas