Wednesday 4 January 2017

MAKALAH PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN PESERTA DIDIK - MAKALAH PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN PESERTA DIDIK


 PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN PESERTA DIDIK
MAKALAH
Dosen Pengampu :
Abdul Aziz


Disusun Oleh:

Imam Hanafi


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2016
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “prinsip-prinsip manajemen peserta didik ”.
Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian manajemen peserta didik, prinsip-prinsip manajemen peserta didik, dasar-dasar manajemen peserta didik, peranan manajemen peserta didik. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Motivasi, komunikasi dan pengambilan keputusan dalam pendidikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Pamekasan, 24 September  2016
Penulis

Kelompok II
                                                                                                    








DAFTAR ISI

Halaman Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN 1
A.    Latar belakang 1
B.     Rumusan masalah 2
C.     Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A.    Pengertian manajemen peserta didik 3
B.     Prinsip-prinsip manajemen peserta didik 4
C.     Dasar-dasar manajemen peserta didik 5
D.    Peranan manajemen peserta didik 6
BAB III PENUTUP 8
A.    Kesimpulan 8
B.     Saran 8
DAFTAR PUSTAKA 9








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Islam adalah agama yang mengajarkan untuk rapi, benar tertib, dan teratur dalam mengerjakan sesuatu. Segala prosesnya harus dilakukan dengan baik, dan tertib tidak boleh dilakukan dengan baik, dan tertib tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Tujuan dan landasan dalam melakukan itupun harus jelas agar kegiatan menjadi terarahdan mendapat ridha Allah Azza wa Jalla.
Manajemen selain mengatur, juga merupakan kegiatan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan memanfaatkan orang lain. Jadi, dalam manajemen terdapat aktivitas yang saling berhubungan, baik dari fungsionalitasnya maupun tujuan yang ditargetkan.
Peserta didik adalah salah satu elemen yang menunjang keberhasilan suatu manjemen pendidikan. Peserta didik atau siswa adalah input dari suatu lembaga pendidikan. Sedangkan tolak ukur dari suatu lembaga pendidikan. Sedangkan tolak ukur dari suatu keberhasilan pendidikan dapat diukur atau dipandang dari output yang dihasilkan. Output yang berkualitas tidak hanya dinilai dari satu sisi pendidikan, tetapi juga dari kepekaan sosial serta kecerdasan emosional san agamanya.
Berkaitan dengan hal di atas, keberhasilan dari suatu pendidikan tidak hanya diukur dari kualitas inputnya saja. Banyak sekolah yang inputnya baik dan berkualitas, outputnya justru malah biasa saja. Input yang baik akan menghasilkan output yang baik pula, ketika dibarengi dengan manajemen yang baik. Maka dari itu prinsip-prinsip dalam manajemen peserta didik sangat dibutuhkan sebagai salah satu penunjang keberhasilan pendidikan.

.

B.                 Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian manajemen peserta didik?
2.      Bagaimana prinsip-prinsip manajemen peserta didik?
3.      Apa dasar dasar manajemen peserta didik?
4.      Bagaimana peranan manajemen peserta didik?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian maanjemen peserta didik.
2.      Mengetahui prinsip-prinsip manajemen peserta didik
3.      Mengetahui dasar-dasar manajemen peserta didik.
4.      Mengetahui peranan manajemen peserta didik.













BAB II
PEMBAHASAN
A.           Pengertian Manajemen Peserta Didik
Secara etimologi kata manajemen merupakan terjemahan dari management. Kata manjemen sendiri berasal dari kata manage yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam  pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan ialah kegiatan berpikir (mind) dan kegiatan tingkah laku (action). Manajemen adalah penggunaan efektif sumber-sumber tenaga manusia dan bukan material lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Andrew F.Sikul manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasi berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efesien. Jadi, manajemen adalah suatu proses yang dilakuakan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan atau mengikutsertakan semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efesien.[1]
Peserta didik adalah anak yang sedang tumbuh dan berubah kebutuhannya pada hari ini belum tentu sama dengan kebutuhan kemarin. Peserta didik adalah individu yang memiliki, kepribadian, tujuan dan cita-cita hidup dan potensi diri, oleh karena itu ia tidak dapat diperlakukan semena-mena.
Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa manajemen peseta didik adalah upaya penataan peserta didik,mulai dari masuk sampai dengan mereka lulus sekolah/madrasah, dengan cara memberikan layanan sebaik mungkin kepada peserta didik. Tujuannya adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar menunjang proses pembelajaran, sehingga dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, serta dapat memberikan kontribusi  bagi pencapaian tjuan yang ditetapkan.
B.            Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik
Prinsip adalah suatu pedoman yang harus diikuti dalam melaksanakan tugasnya. Prinsip manajemen peserta didik adalah pedoman yang harus diikuti dalam melakukan pengelolaan peserta didik, prinsip-prinsip tersebut adalah:
1.      Dalam mengembangkan program manajemen kepeserta didikan, penyelenggaraan harus mengacu pada peraturan yang berlaku pada saat program dilaksanakan.
2.      Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian keseluruhan manajemen sekolah, oleh karena itu ia harus mempunyai tujuan yang sama dan mendukung terhadap tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan.
3.      Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik.
4.      Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai keragaman latar belakang dan memiliki banyak perbedaan. Perbedaan yang ada pada peserta didik tidak diarahkan bagi munculnya konflik diantara mereka melainkan justru untuk mempersatukan, saling memahami dan saling menghargai. Sehingga setiap peserta didik memiliki wahana untuk berkembang secara optimal.
5.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik.
6.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta didik. Prinsip kemandirian akan bermanfaat tidak hanya ketika disekolah, melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat.
7.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik, baik disekolah lebih-lebih di masa depan.[2]

C.           Dasar-Dasar Manajemen Peserta Didik
Secara hirarki manajemen peserta didik memiliki dasar hukum sebagai berikut:
1.             Pembukaan undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945 mengamanatkan bahwa pemerintah indonesia harus dapat melindungi segenap bangsa indonesia dan segenap tumpah darah indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
2.             Begitupula UUD negara republik indonesia tahun 1945 mengamanatkan pemerintah mewajibkan setiap negara untuk mengikuti pendidikan dasar sembilan tahun dan pemerintah wajib membiayainya.
3.             Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa serta akhlaq mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang tentu saja diatur dalam undang-undang.
4.             Dan sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntunan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.[3]





D.    Peranan Manajemen Peserta Didik
1.      Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin kelangsungan proses pendidikan.
2.      Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Peranan peserta didik menurut beberapa aliran filsafat pendidikan adalah sebagai berikut:
1.      Aliran idealisme
Peserta didik bebas mengembangkan bakat dan kepribadiannya.
2.      Aliran realisme
Peranan peserta didik adalah penguasaan pengetahuan yang dapat berubah-ubah. Dalam hubungannya dengan disiplin, tata cara yang baik sangat penting dalam belajar. Peserta didik perlu mempunyai disiplin mental dan moral untuk setiap tingkat kebijakan.
3.      Aliran scholatisme
Peserta didik berperan pasif, karena pengajaran berpusat pada guru.
4.      Aliran empirisme
Peserta didik berperan pasif, karena pengajaran berpusat pada guru.
5.      Aliran pragmatisme
Peserta didik adalah sebuah orgasme yang mampu tumbuh.
6.      Aliran nepositivisme
Peserta didik dilengkapi dengan insting, tetapi mempunyai kemampuan terpendam yang memungkinkan dirinya untuk berpikir pada tingkatan yang tertinggi. Peserta didik tidak hanya pasif menerima bantuan, akan tetapi aktif melakukan latihan dan peniruan.[4]
















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Manajemen peserta didik adalah upaya penataan peserta didik mulai dari masuk sampai lulus dengan cara memberikan layanan sebaik mungkin kepada peserta didik.
2.      Prinsip manajemen peserta didik ialah pedoman yang harus diikuti dalam melakukan pengelolaan peserta didik.
3.      Dasar manajemen peserta didik telah tercantum dalam UUD republik Indonesia tahun 1945 mengamanatkan pemerintah mewajibkan setiap warga negara untuk mengikuti pendidikan dasar 9 tahun dan pemerintah wajib membiayainya.
4.      Peranan manajemen peserta didik dalam suatu lembaga pendidikan sangatlah penting untuk mengelola artikulasi peserta didik selama melangsungkan pendidikannya.
B.     Saran
Prinsip manajemen peserta didik diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai keberagaman latar belakang dan memiliki banyak perbedaan. Yang mana kita sebagai calon pendidik harus memiliki konsep yang sesuai untuk masing-masing peserta didik.
Dalam pembuatan makalah kami memiliki kekurangan, kami selaku penulis mengharap kepada pembaca ataupun dosen untuk memberikan kritik yang bersifat konstruktif sehingga dapat memperbaiki makalah kami ini agar menjadi makalah yang sempurna.

DAFTAR PUSTAKA
Prihatin, Eka.Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta. 2011
Abidin, Muhammad Ali Zainal. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeth. 2012



[1] Dr. Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011)

[2] Muhammad Ali Zainal Abidin, Manajemen Pendidikan, (Bandung:Alfabeth, 2012), hlm. 206
[3] Eka prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung:Alfabeth, 2011), hlm. 4
[4] Ibid, hlm.10



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Islam adalah agama yang mengajarkan untuk rapi, benar tertib, dan teratur dalam mengerjakan sesuatu. Segala prosesnya harus dilakukan dengan baik, dan tertib tidak boleh dilakukan dengan baik, dan tertib tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Tujuan dan landasan dalam melakukan itupun harus jelas agar kegiatan menjadi terarahdan mendapat ridha Allah Azza wa Jalla.
Manajemen selain mengatur, juga merupakan kegiatan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan memanfaatkan orang lain. Jadi, dalam manajemen terdapat aktivitas yang saling berhubungan, baik dari fungsionalitasnya maupun tujuan yang ditargetkan.
Peserta didik adalah salah satu elemen yang menunjang keberhasilan suatu manjemen pendidikan. Peserta didik atau siswa adalah input dari suatu lembaga pendidikan. Sedangkan tolak ukur dari suatu lembaga pendidikan. Sedangkan tolak ukur dari suatu keberhasilan pendidikan dapat diukur atau dipandang dari output yang dihasilkan. Output yang berkualitas tidak hanya dinilai dari satu sisi pendidikan, tetapi juga dari kepekaan sosial serta kecerdasan emosional san agamanya.
Berkaitan dengan hal di atas, keberhasilan dari suatu pendidikan tidak hanya diukur dari kualitas inputnya saja. Banyak sekolah yang inputnya baik dan berkualitas, outputnya justru malah biasa saja. Input yang baik akan menghasilkan output yang baik pula, ketika dibarengi dengan manajemen yang baik. Maka dari itu prinsip-prinsip dalam manajemen peserta didik sangat dibutuhkan sebagai salah satu penunjang keberhasilan pendidikan.

.

B.                 Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian manajemen peserta didik?
2.      Bagaimana prinsip-prinsip manajemen peserta didik?
3.      Apa dasar dasar manajemen peserta didik?
4.      Bagaimana peranan manajemen peserta didik?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian maanjemen peserta didik.
2.      Mengetahui prinsip-prinsip manajemen peserta didik
3.      Mengetahui dasar-dasar manajemen peserta didik.
4.      Mengetahui peranan manajemen peserta didik.













BAB II
PEMBAHASAN
A.           Pengertian Manajemen Peserta Didik
Secara etimologi kata manajemen merupakan terjemahan dari management. Kata manjemen sendiri berasal dari kata manage yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam  pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan ialah kegiatan berpikir (mind) dan kegiatan tingkah laku (action). Manajemen adalah penggunaan efektif sumber-sumber tenaga manusia dan bukan material lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Andrew F.Sikul manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasi berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efesien. Jadi, manajemen adalah suatu proses yang dilakuakan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan atau mengikutsertakan semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efesien.[1]
Peserta didik adalah anak yang sedang tumbuh dan berubah kebutuhannya pada hari ini belum tentu sama dengan kebutuhan kemarin. Peserta didik adalah individu yang memiliki, kepribadian, tujuan dan cita-cita hidup dan potensi diri, oleh karena itu ia tidak dapat diperlakukan semena-mena.
Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa manajemen peseta didik adalah upaya penataan peserta didik,mulai dari masuk sampai dengan mereka lulus sekolah/madrasah, dengan cara memberikan layanan sebaik mungkin kepada peserta didik. Tujuannya adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar menunjang proses pembelajaran, sehingga dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, serta dapat memberikan kontribusi  bagi pencapaian tjuan yang ditetapkan.
B.            Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik
Prinsip adalah suatu pedoman yang harus diikuti dalam melaksanakan tugasnya. Prinsip manajemen peserta didik adalah pedoman yang harus diikuti dalam melakukan pengelolaan peserta didik, prinsip-prinsip tersebut adalah:
1.      Dalam mengembangkan program manajemen kepeserta didikan, penyelenggaraan harus mengacu pada peraturan yang berlaku pada saat program dilaksanakan.
2.      Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian keseluruhan manajemen sekolah, oleh karena itu ia harus mempunyai tujuan yang sama dan mendukung terhadap tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan.
3.      Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik.
4.      Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai keragaman latar belakang dan memiliki banyak perbedaan. Perbedaan yang ada pada peserta didik tidak diarahkan bagi munculnya konflik diantara mereka melainkan justru untuk mempersatukan, saling memahami dan saling menghargai. Sehingga setiap peserta didik memiliki wahana untuk berkembang secara optimal.
5.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik.
6.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta didik. Prinsip kemandirian akan bermanfaat tidak hanya ketika disekolah, melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat.
7.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik, baik disekolah lebih-lebih di masa depan.[2]

C.           Dasar-Dasar Manajemen Peserta Didik
Secara hirarki manajemen peserta didik memiliki dasar hukum sebagai berikut:
1.             Pembukaan undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945 mengamanatkan bahwa pemerintah indonesia harus dapat melindungi segenap bangsa indonesia dan segenap tumpah darah indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
2.             Begitupula UUD negara republik indonesia tahun 1945 mengamanatkan pemerintah mewajibkan setiap negara untuk mengikuti pendidikan dasar sembilan tahun dan pemerintah wajib membiayainya.
3.             Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa serta akhlaq mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang tentu saja diatur dalam undang-undang.
4.             Dan sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntunan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.[3]





D.    Peranan Manajemen Peserta Didik
1.      Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin kelangsungan proses pendidikan.
2.      Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Peranan peserta didik menurut beberapa aliran filsafat pendidikan adalah sebagai berikut:
1.      Aliran idealisme
Peserta didik bebas mengembangkan bakat dan kepribadiannya.
2.      Aliran realisme
Peranan peserta didik adalah penguasaan pengetahuan yang dapat berubah-ubah. Dalam hubungannya dengan disiplin, tata cara yang baik sangat penting dalam belajar. Peserta didik perlu mempunyai disiplin mental dan moral untuk setiap tingkat kebijakan.
3.      Aliran scholatisme
Peserta didik berperan pasif, karena pengajaran berpusat pada guru.
4.      Aliran empirisme
Peserta didik berperan pasif, karena pengajaran berpusat pada guru.
5.      Aliran pragmatisme
Peserta didik adalah sebuah orgasme yang mampu tumbuh.
6.      Aliran nepositivisme
Peserta didik dilengkapi dengan insting, tetapi mempunyai kemampuan terpendam yang memungkinkan dirinya untuk berpikir pada tingkatan yang tertinggi. Peserta didik tidak hanya pasif menerima bantuan, akan tetapi aktif melakukan latihan dan peniruan.[4]
















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Manajemen peserta didik adalah upaya penataan peserta didik mulai dari masuk sampai lulus dengan cara memberikan layanan sebaik mungkin kepada peserta didik.
2.      Prinsip manajemen peserta didik ialah pedoman yang harus diikuti dalam melakukan pengelolaan peserta didik.
3.      Dasar manajemen peserta didik telah tercantum dalam UUD republik Indonesia tahun 1945 mengamanatkan pemerintah mewajibkan setiap warga negara untuk mengikuti pendidikan dasar 9 tahun dan pemerintah wajib membiayainya.
4.      Peranan manajemen peserta didik dalam suatu lembaga pendidikan sangatlah penting untuk mengelola artikulasi peserta didik selama melangsungkan pendidikannya.
B.     Saran
Prinsip manajemen peserta didik diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai keberagaman latar belakang dan memiliki banyak perbedaan. Yang mana kita sebagai calon pendidik harus memiliki konsep yang sesuai untuk masing-masing peserta didik.
Dalam pembuatan makalah kami memiliki kekurangan, kami selaku penulis mengharap kepada pembaca ataupun dosen untuk memberikan kritik yang bersifat konstruktif sehingga dapat memperbaiki makalah kami ini agar menjadi makalah yang sempurna.

DAFTAR PUSTAKA
Prihatin, Eka.Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta. 2011
Abidin, Muhammad Ali Zainal. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeth. 2012



[1] Dr. Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011)

[2] Muhammad Ali Zainal Abidin, Manajemen Pendidikan, (Bandung:Alfabeth, 2012), hlm. 206
[3] Eka prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung:Alfabeth, 2011), hlm. 4
[4] Ibid, hlm.10

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Islam adalah agama yang mengajarkan untuk rapi, benar tertib, dan teratur dalam mengerjakan sesuatu. Segala prosesnya harus dilakukan dengan baik, dan tertib tidak boleh dilakukan dengan baik, dan tertib tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Tujuan dan landasan dalam melakukan itupun harus jelas agar kegiatan menjadi terarahdan mendapat ridha Allah Azza wa Jalla.
Manajemen selain mengatur, juga merupakan kegiatan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan memanfaatkan orang lain. Jadi, dalam manajemen terdapat aktivitas yang saling berhubungan, baik dari fungsionalitasnya maupun tujuan yang ditargetkan.
Peserta didik adalah salah satu elemen yang menunjang keberhasilan suatu manjemen pendidikan. Peserta didik atau siswa adalah input dari suatu lembaga pendidikan. Sedangkan tolak ukur dari suatu lembaga pendidikan. Sedangkan tolak ukur dari suatu keberhasilan pendidikan dapat diukur atau dipandang dari output yang dihasilkan. Output yang berkualitas tidak hanya dinilai dari satu sisi pendidikan, tetapi juga dari kepekaan sosial serta kecerdasan emosional san agamanya.
Berkaitan dengan hal di atas, keberhasilan dari suatu pendidikan tidak hanya diukur dari kualitas inputnya saja. Banyak sekolah yang inputnya baik dan berkualitas, outputnya justru malah biasa saja. Input yang baik akan menghasilkan output yang baik pula, ketika dibarengi dengan manajemen yang baik. Maka dari itu prinsip-prinsip dalam manajemen peserta didik sangat dibutuhkan sebagai salah satu penunjang keberhasilan pendidikan.

.

B.                 Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian manajemen peserta didik?
2.      Bagaimana prinsip-prinsip manajemen peserta didik?
3.      Apa dasar dasar manajemen peserta didik?
4.      Bagaimana peranan manajemen peserta didik?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian maanjemen peserta didik.
2.      Mengetahui prinsip-prinsip manajemen peserta didik
3.      Mengetahui dasar-dasar manajemen peserta didik.
4.      Mengetahui peranan manajemen peserta didik.













BAB II
PEMBAHASAN
A.           Pengertian Manajemen Peserta Didik
Secara etimologi kata manajemen merupakan terjemahan dari management. Kata manjemen sendiri berasal dari kata manage yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam  pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan ialah kegiatan berpikir (mind) dan kegiatan tingkah laku (action). Manajemen adalah penggunaan efektif sumber-sumber tenaga manusia dan bukan material lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Andrew F.Sikul manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasi berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efesien. Jadi, manajemen adalah suatu proses yang dilakuakan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan atau mengikutsertakan semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efesien.[1]
Peserta didik adalah anak yang sedang tumbuh dan berubah kebutuhannya pada hari ini belum tentu sama dengan kebutuhan kemarin. Peserta didik adalah individu yang memiliki, kepribadian, tujuan dan cita-cita hidup dan potensi diri, oleh karena itu ia tidak dapat diperlakukan semena-mena.
Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa manajemen peseta didik adalah upaya penataan peserta didik,mulai dari masuk sampai dengan mereka lulus sekolah/madrasah, dengan cara memberikan layanan sebaik mungkin kepada peserta didik. Tujuannya adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar menunjang proses pembelajaran, sehingga dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, serta dapat memberikan kontribusi  bagi pencapaian tjuan yang ditetapkan.
B.            Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik
Prinsip adalah suatu pedoman yang harus diikuti dalam melaksanakan tugasnya. Prinsip manajemen peserta didik adalah pedoman yang harus diikuti dalam melakukan pengelolaan peserta didik, prinsip-prinsip tersebut adalah:
1.      Dalam mengembangkan program manajemen kepeserta didikan, penyelenggaraan harus mengacu pada peraturan yang berlaku pada saat program dilaksanakan.
2.      Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian keseluruhan manajemen sekolah, oleh karena itu ia harus mempunyai tujuan yang sama dan mendukung terhadap tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan.
3.      Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik.
4.      Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai keragaman latar belakang dan memiliki banyak perbedaan. Perbedaan yang ada pada peserta didik tidak diarahkan bagi munculnya konflik diantara mereka melainkan justru untuk mempersatukan, saling memahami dan saling menghargai. Sehingga setiap peserta didik memiliki wahana untuk berkembang secara optimal.
5.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik.
6.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta didik. Prinsip kemandirian akan bermanfaat tidak hanya ketika disekolah, melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat.
7.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik, baik disekolah lebih-lebih di masa depan.[2]

C.           Dasar-Dasar Manajemen Peserta Didik
Secara hirarki manajemen peserta didik memiliki dasar hukum sebagai berikut:
1.             Pembukaan undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945 mengamanatkan bahwa pemerintah indonesia harus dapat melindungi segenap bangsa indonesia dan segenap tumpah darah indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
2.             Begitupula UUD negara republik indonesia tahun 1945 mengamanatkan pemerintah mewajibkan setiap negara untuk mengikuti pendidikan dasar sembilan tahun dan pemerintah wajib membiayainya.
3.             Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa serta akhlaq mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang tentu saja diatur dalam undang-undang.
4.             Dan sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntunan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.[3]





D.    Peranan Manajemen Peserta Didik
1.      Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin kelangsungan proses pendidikan.
2.      Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Peranan peserta didik menurut beberapa aliran filsafat pendidikan adalah sebagai berikut:
1.      Aliran idealisme
Peserta didik bebas mengembangkan bakat dan kepribadiannya.
2.      Aliran realisme
Peranan peserta didik adalah penguasaan pengetahuan yang dapat berubah-ubah. Dalam hubungannya dengan disiplin, tata cara yang baik sangat penting dalam belajar. Peserta didik perlu mempunyai disiplin mental dan moral untuk setiap tingkat kebijakan.
3.      Aliran scholatisme
Peserta didik berperan pasif, karena pengajaran berpusat pada guru.
4.      Aliran empirisme
Peserta didik berperan pasif, karena pengajaran berpusat pada guru.
5.      Aliran pragmatisme
Peserta didik adalah sebuah orgasme yang mampu tumbuh.
6.      Aliran nepositivisme
Peserta didik dilengkapi dengan insting, tetapi mempunyai kemampuan terpendam yang memungkinkan dirinya untuk berpikir pada tingkatan yang tertinggi. Peserta didik tidak hanya pasif menerima bantuan, akan tetapi aktif melakukan latihan dan peniruan.[4]
















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Manajemen peserta didik adalah upaya penataan peserta didik mulai dari masuk sampai lulus dengan cara memberikan layanan sebaik mungkin kepada peserta didik.
2.      Prinsip manajemen peserta didik ialah pedoman yang harus diikuti dalam melakukan pengelolaan peserta didik.
3.      Dasar manajemen peserta didik telah tercantum dalam UUD republik Indonesia tahun 1945 mengamanatkan pemerintah mewajibkan setiap warga negara untuk mengikuti pendidikan dasar 9 tahun dan pemerintah wajib membiayainya.
4.      Peranan manajemen peserta didik dalam suatu lembaga pendidikan sangatlah penting untuk mengelola artikulasi peserta didik selama melangsungkan pendidikannya.
B.     Saran
Prinsip manajemen peserta didik diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai keberagaman latar belakang dan memiliki banyak perbedaan. Yang mana kita sebagai calon pendidik harus memiliki konsep yang sesuai untuk masing-masing peserta didik.
Dalam pembuatan makalah kami memiliki kekurangan, kami selaku penulis mengharap kepada pembaca ataupun dosen untuk memberikan kritik yang bersifat konstruktif sehingga dapat memperbaiki makalah kami ini agar menjadi makalah yang sempurna.

DAFTAR PUSTAKA
Prihatin, Eka.Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta. 2011
Abidin, Muhammad Ali Zainal. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeth. 2012



[1] Dr. Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011)

[2] Muhammad Ali Zainal Abidin, Manajemen Pendidikan, (Bandung:Alfabeth, 2012), hlm. 206
[3] Eka prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung:Alfabeth, 2011), hlm. 4
[4] Ibid, hlm.10



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Islam adalah agama yang mengajarkan untuk rapi, benar tertib, dan teratur dalam mengerjakan sesuatu. Segala prosesnya harus dilakukan dengan baik, dan tertib tidak boleh dilakukan dengan baik, dan tertib tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Tujuan dan landasan dalam melakukan itupun harus jelas agar kegiatan menjadi terarahdan mendapat ridha Allah Azza wa Jalla.
Manajemen selain mengatur, juga merupakan kegiatan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan memanfaatkan orang lain. Jadi, dalam manajemen terdapat aktivitas yang saling berhubungan, baik dari fungsionalitasnya maupun tujuan yang ditargetkan.
Peserta didik adalah salah satu elemen yang menunjang keberhasilan suatu manjemen pendidikan. Peserta didik atau siswa adalah input dari suatu lembaga pendidikan. Sedangkan tolak ukur dari suatu lembaga pendidikan. Sedangkan tolak ukur dari suatu keberhasilan pendidikan dapat diukur atau dipandang dari output yang dihasilkan. Output yang berkualitas tidak hanya dinilai dari satu sisi pendidikan, tetapi juga dari kepekaan sosial serta kecerdasan emosional san agamanya.
Berkaitan dengan hal di atas, keberhasilan dari suatu pendidikan tidak hanya diukur dari kualitas inputnya saja. Banyak sekolah yang inputnya baik dan berkualitas, outputnya justru malah biasa saja. Input yang baik akan menghasilkan output yang baik pula, ketika dibarengi dengan manajemen yang baik. Maka dari itu prinsip-prinsip dalam manajemen peserta didik sangat dibutuhkan sebagai salah satu penunjang keberhasilan pendidikan.

.

B.                 Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian manajemen peserta didik?
2.      Bagaimana prinsip-prinsip manajemen peserta didik?
3.      Apa dasar dasar manajemen peserta didik?
4.      Bagaimana peranan manajemen peserta didik?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian maanjemen peserta didik.
2.      Mengetahui prinsip-prinsip manajemen peserta didik
3.      Mengetahui dasar-dasar manajemen peserta didik.
4.      Mengetahui peranan manajemen peserta didik.













BAB II
PEMBAHASAN
A.           Pengertian Manajemen Peserta Didik
Secara etimologi kata manajemen merupakan terjemahan dari management. Kata manjemen sendiri berasal dari kata manage yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam  pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan ialah kegiatan berpikir (mind) dan kegiatan tingkah laku (action). Manajemen adalah penggunaan efektif sumber-sumber tenaga manusia dan bukan material lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Andrew F.Sikul manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasi berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efesien. Jadi, manajemen adalah suatu proses yang dilakuakan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan atau mengikutsertakan semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efesien.[1]
Peserta didik adalah anak yang sedang tumbuh dan berubah kebutuhannya pada hari ini belum tentu sama dengan kebutuhan kemarin. Peserta didik adalah individu yang memiliki, kepribadian, tujuan dan cita-cita hidup dan potensi diri, oleh karena itu ia tidak dapat diperlakukan semena-mena.
Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa manajemen peseta didik adalah upaya penataan peserta didik,mulai dari masuk sampai dengan mereka lulus sekolah/madrasah, dengan cara memberikan layanan sebaik mungkin kepada peserta didik. Tujuannya adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar menunjang proses pembelajaran, sehingga dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, serta dapat memberikan kontribusi  bagi pencapaian tjuan yang ditetapkan.
B.            Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik
Prinsip adalah suatu pedoman yang harus diikuti dalam melaksanakan tugasnya. Prinsip manajemen peserta didik adalah pedoman yang harus diikuti dalam melakukan pengelolaan peserta didik, prinsip-prinsip tersebut adalah:
1.      Dalam mengembangkan program manajemen kepeserta didikan, penyelenggaraan harus mengacu pada peraturan yang berlaku pada saat program dilaksanakan.
2.      Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian keseluruhan manajemen sekolah, oleh karena itu ia harus mempunyai tujuan yang sama dan mendukung terhadap tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan.
3.      Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik.
4.      Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai keragaman latar belakang dan memiliki banyak perbedaan. Perbedaan yang ada pada peserta didik tidak diarahkan bagi munculnya konflik diantara mereka melainkan justru untuk mempersatukan, saling memahami dan saling menghargai. Sehingga setiap peserta didik memiliki wahana untuk berkembang secara optimal.
5.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik.
6.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta didik. Prinsip kemandirian akan bermanfaat tidak hanya ketika disekolah, melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat.
7.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik, baik disekolah lebih-lebih di masa depan.[2]

C.           Dasar-Dasar Manajemen Peserta Didik
Secara hirarki manajemen peserta didik memiliki dasar hukum sebagai berikut:
1.             Pembukaan undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945 mengamanatkan bahwa pemerintah indonesia harus dapat melindungi segenap bangsa indonesia dan segenap tumpah darah indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
2.             Begitupula UUD negara republik indonesia tahun 1945 mengamanatkan pemerintah mewajibkan setiap negara untuk mengikuti pendidikan dasar sembilan tahun dan pemerintah wajib membiayainya.
3.             Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa serta akhlaq mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang tentu saja diatur dalam undang-undang.
4.             Dan sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntunan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.[3]





D.    Peranan Manajemen Peserta Didik
1.      Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin kelangsungan proses pendidikan.
2.      Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Peranan peserta didik menurut beberapa aliran filsafat pendidikan adalah sebagai berikut:
1.      Aliran idealisme
Peserta didik bebas mengembangkan bakat dan kepribadiannya.
2.      Aliran realisme
Peranan peserta didik adalah penguasaan pengetahuan yang dapat berubah-ubah. Dalam hubungannya dengan disiplin, tata cara yang baik sangat penting dalam belajar. Peserta didik perlu mempunyai disiplin mental dan moral untuk setiap tingkat kebijakan.
3.      Aliran scholatisme
Peserta didik berperan pasif, karena pengajaran berpusat pada guru.
4.      Aliran empirisme
Peserta didik berperan pasif, karena pengajaran berpusat pada guru.
5.      Aliran pragmatisme
Peserta didik adalah sebuah orgasme yang mampu tumbuh.
6.      Aliran nepositivisme
Peserta didik dilengkapi dengan insting, tetapi mempunyai kemampuan terpendam yang memungkinkan dirinya untuk berpikir pada tingkatan yang tertinggi. Peserta didik tidak hanya pasif menerima bantuan, akan tetapi aktif melakukan latihan dan peniruan.[4]
















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Manajemen peserta didik adalah upaya penataan peserta didik mulai dari masuk sampai lulus dengan cara memberikan layanan sebaik mungkin kepada peserta didik.
2.      Prinsip manajemen peserta didik ialah pedoman yang harus diikuti dalam melakukan pengelolaan peserta didik.
3.      Dasar manajemen peserta didik telah tercantum dalam UUD republik Indonesia tahun 1945 mengamanatkan pemerintah mewajibkan setiap warga negara untuk mengikuti pendidikan dasar 9 tahun dan pemerintah wajib membiayainya.
4.      Peranan manajemen peserta didik dalam suatu lembaga pendidikan sangatlah penting untuk mengelola artikulasi peserta didik selama melangsungkan pendidikannya.
B.     Saran
Prinsip manajemen peserta didik diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai keberagaman latar belakang dan memiliki banyak perbedaan. Yang mana kita sebagai calon pendidik harus memiliki konsep yang sesuai untuk masing-masing peserta didik.
Dalam pembuatan makalah kami memiliki kekurangan, kami selaku penulis mengharap kepada pembaca ataupun dosen untuk memberikan kritik yang bersifat konstruktif sehingga dapat memperbaiki makalah kami ini agar menjadi makalah yang sempurna.

DAFTAR PUSTAKA
Prihatin, Eka.Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta. 2011
Abidin, Muhammad Ali Zainal. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeth. 2012



[1] Dr. Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011)

[2] Muhammad Ali Zainal Abidin, Manajemen Pendidikan, (Bandung:Alfabeth, 2012), hlm. 206
[3] Eka prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung:Alfabeth, 2011), hlm. 4
[4] Ibid, hlm.10
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Islam adalah agama yang mengajarkan untuk rapi, benar tertib, dan teratur dalam mengerjakan sesuatu. Segala prosesnya harus dilakukan dengan baik, dan tertib tidak boleh dilakukan dengan baik, dan tertib tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Tujuan dan landasan dalam melakukan itupun harus jelas agar kegiatan menjadi terarahdan mendapat ridha Allah Azza wa Jalla.
Manajemen selain mengatur, juga merupakan kegiatan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan memanfaatkan orang lain. Jadi, dalam manajemen terdapat aktivitas yang saling berhubungan, baik dari fungsionalitasnya maupun tujuan yang ditargetkan.
Peserta didik adalah salah satu elemen yang menunjang keberhasilan suatu manjemen pendidikan. Peserta didik atau siswa adalah input dari suatu lembaga pendidikan. Sedangkan tolak ukur dari suatu lembaga pendidikan. Sedangkan tolak ukur dari suatu keberhasilan pendidikan dapat diukur atau dipandang dari output yang dihasilkan. Output yang berkualitas tidak hanya dinilai dari satu sisi pendidikan, tetapi juga dari kepekaan sosial serta kecerdasan emosional san agamanya.
Berkaitan dengan hal di atas, keberhasilan dari suatu pendidikan tidak hanya diukur dari kualitas inputnya saja. Banyak sekolah yang inputnya baik dan berkualitas, outputnya justru malah biasa saja. Input yang baik akan menghasilkan output yang baik pula, ketika dibarengi dengan manajemen yang baik. Maka dari itu prinsip-prinsip dalam manajemen peserta didik sangat dibutuhkan sebagai salah satu penunjang keberhasilan pendidikan.

.

B.                 Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian manajemen peserta didik?
2.      Bagaimana prinsip-prinsip manajemen peserta didik?
3.      Apa dasar dasar manajemen peserta didik?
4.      Bagaimana peranan manajemen peserta didik?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian maanjemen peserta didik.
2.      Mengetahui prinsip-prinsip manajemen peserta didik
3.      Mengetahui dasar-dasar manajemen peserta didik.
4.      Mengetahui peranan manajemen peserta didik.













BAB II
PEMBAHASAN
A.           Pengertian Manajemen Peserta Didik
Secara etimologi kata manajemen merupakan terjemahan dari management. Kata manjemen sendiri berasal dari kata manage yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam  pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan ialah kegiatan berpikir (mind) dan kegiatan tingkah laku (action). Manajemen adalah penggunaan efektif sumber-sumber tenaga manusia dan bukan material lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Andrew F.Sikul manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasi berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efesien. Jadi, manajemen adalah suatu proses yang dilakuakan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan atau mengikutsertakan semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efesien.[1]
Peserta didik adalah anak yang sedang tumbuh dan berubah kebutuhannya pada hari ini belum tentu sama dengan kebutuhan kemarin. Peserta didik adalah individu yang memiliki, kepribadian, tujuan dan cita-cita hidup dan potensi diri, oleh karena itu ia tidak dapat diperlakukan semena-mena.
Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa manajemen peseta didik adalah upaya penataan peserta didik,mulai dari masuk sampai dengan mereka lulus sekolah/madrasah, dengan cara memberikan layanan sebaik mungkin kepada peserta didik. Tujuannya adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar menunjang proses pembelajaran, sehingga dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, serta dapat memberikan kontribusi  bagi pencapaian tjuan yang ditetapkan.
B.            Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik
Prinsip adalah suatu pedoman yang harus diikuti dalam melaksanakan tugasnya. Prinsip manajemen peserta didik adalah pedoman yang harus diikuti dalam melakukan pengelolaan peserta didik, prinsip-prinsip tersebut adalah:
1.      Dalam mengembangkan program manajemen kepeserta didikan, penyelenggaraan harus mengacu pada peraturan yang berlaku pada saat program dilaksanakan.
2.      Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian keseluruhan manajemen sekolah, oleh karena itu ia harus mempunyai tujuan yang sama dan mendukung terhadap tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan.
3.      Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik.
4.      Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai keragaman latar belakang dan memiliki banyak perbedaan. Perbedaan yang ada pada peserta didik tidak diarahkan bagi munculnya konflik diantara mereka melainkan justru untuk mempersatukan, saling memahami dan saling menghargai. Sehingga setiap peserta didik memiliki wahana untuk berkembang secara optimal.
5.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik.
6.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta didik. Prinsip kemandirian akan bermanfaat tidak hanya ketika disekolah, melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat.
7.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik, baik disekolah lebih-lebih di masa depan.[2]

C.           Dasar-Dasar Manajemen Peserta Didik
Secara hirarki manajemen peserta didik memiliki dasar hukum sebagai berikut:
1.             Pembukaan undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945 mengamanatkan bahwa pemerintah indonesia harus dapat melindungi segenap bangsa indonesia dan segenap tumpah darah indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
2.             Begitupula UUD negara republik indonesia tahun 1945 mengamanatkan pemerintah mewajibkan setiap negara untuk mengikuti pendidikan dasar sembilan tahun dan pemerintah wajib membiayainya.
3.             Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa serta akhlaq mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang tentu saja diatur dalam undang-undang.
4.             Dan sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntunan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.[3]





D.    Peranan Manajemen Peserta Didik
1.      Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin kelangsungan proses pendidikan.
2.      Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Peranan peserta didik menurut beberapa aliran filsafat pendidikan adalah sebagai berikut:
1.      Aliran idealisme
Peserta didik bebas mengembangkan bakat dan kepribadiannya.
2.      Aliran realisme
Peranan peserta didik adalah penguasaan pengetahuan yang dapat berubah-ubah. Dalam hubungannya dengan disiplin, tata cara yang baik sangat penting dalam belajar. Peserta didik perlu mempunyai disiplin mental dan moral untuk setiap tingkat kebijakan.
3.      Aliran scholatisme
Peserta didik berperan pasif, karena pengajaran berpusat pada guru.
4.      Aliran empirisme
Peserta didik berperan pasif, karena pengajaran berpusat pada guru.
5.      Aliran pragmatisme
Peserta didik adalah sebuah orgasme yang mampu tumbuh.
6.      Aliran nepositivisme
Peserta didik dilengkapi dengan insting, tetapi mempunyai kemampuan terpendam yang memungkinkan dirinya untuk berpikir pada tingkatan yang tertinggi. Peserta didik tidak hanya pasif menerima bantuan, akan tetapi aktif melakukan latihan dan peniruan.[4]
















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Manajemen peserta didik adalah upaya penataan peserta didik mulai dari masuk sampai lulus dengan cara memberikan layanan sebaik mungkin kepada peserta didik.
2.      Prinsip manajemen peserta didik ialah pedoman yang harus diikuti dalam melakukan pengelolaan peserta didik.
3.      Dasar manajemen peserta didik telah tercantum dalam UUD republik Indonesia tahun 1945 mengamanatkan pemerintah mewajibkan setiap warga negara untuk mengikuti pendidikan dasar 9 tahun dan pemerintah wajib membiayainya.
4.      Peranan manajemen peserta didik dalam suatu lembaga pendidikan sangatlah penting untuk mengelola artikulasi peserta didik selama melangsungkan pendidikannya.
B.     Saran
Prinsip manajemen peserta didik diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai keberagaman latar belakang dan memiliki banyak perbedaan. Yang mana kita sebagai calon pendidik harus memiliki konsep yang sesuai untuk masing-masing peserta didik.
Dalam pembuatan makalah kami memiliki kekurangan, kami selaku penulis mengharap kepada pembaca ataupun dosen untuk memberikan kritik yang bersifat konstruktif sehingga dapat memperbaiki makalah kami ini agar menjadi makalah yang sempurna.

DAFTAR PUSTAKA
Prihatin, Eka.Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta. 2011
Abidin, Muhammad Ali Zainal. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeth. 2012


[1] Dr. Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011)

[2] Muhammad Ali Zainal Abidin, Manajemen Pendidikan, (Bandung:Alfabeth, 2012), hlm. 206
[3] Eka prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung:Alfabeth, 2011), hlm. 4
[4] Ibid, hlm.10