Wednesday 18 January 2017

Pelayanan dalam perpustakaan makalah lengkap





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perpustakaan adalah pelayanan. Pelayanan berarti kesibukan. Bahan-bahan pustaka harus sewaktu-waktu tersedia bagi mereka yang memerlukannya baik di kelas maupun diluar kelas. Pemakain bahan pustaka yang dianmis ini memerlukan kerja sama yang erat antara guru kelas para pelajar dan guru pustakawan.
Guru kelas sebaiknya mengadakan penyelidikan terlebih dahulu dalam perpustakaan tentang jenis-jenis bahan pustaka yang ada yang mungkin diperlukannya. Sebelum jam pelajaran dimulai guru kelas telah menyusun daftar bahan-bahan yang diperlukannya dan menyerahkan daftar itu kepada guru pustakawan agar bahan-bahan yang diperlukan itu dapat terlebih dahulu disediakan.
                Layanan perpustakaan merupakan tugas yang amat penting dari semua kegiatan di perpustakaan. Pelayanan perpusta¬kaan berarti kesibukan yang tiada akhir kecuali pelayanan perpus¬takaan dinyatakan ditutup. Bahkan ketika perpustakaan ditutup, tugas pustakawan di bagian pelayanan tidak serta merta terbebas dari pekerjaan.

B.     Rumusan Masalah
           1.      Bagaimana pelayanan dalam perpustakaan?
2.       Bagaimana sistem layanan perpustakaan?
3.      Bagaiamana persiapan layanan perpustakaan?
            4.      Bagaimana layanan referensi?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pelayanan dalam  perpustakaan.
2.      Untuk mengetahui sistem layanan perpustakaan.
3.      Untuk mengetahui persiapan layanan perpustakaan.
4.      Untuk mengetahui layana referensi.

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pelayanan dalam perpustakaan
Perpustakaan adalah pelayanan. Pelayanan berarti kesibukan. Bahan-bahan pustaka harus sewaktu-waktu tersedia bagi mereka yang memerlukannya baik di kelas maupun diluar kelas. Pemakain bahan pustaka yang dianmis ini memerlukan kerja sama yang erat antara guru kelas para pelajar dan guru pustakawan.
Kecuali memenjamkan buku-buku atau aktivitas perpustakaan yang teratur baik, mempunyai beraneka warna bahan-bahan pustaka tentang berbagai jenis subyek dan dikendalikan oleh seorang guru pustakawan yang aktif, meliputi hal-hal sebgai berikut:
Ø Melayani kebutuhan-kebutuhan pelajaran dalam kelas
Ø Menyediakan sumber-sumber informasi bagi murid atau guru perorangan dan menjawab pertanya-pertanyaan murid atau guru tentang berbagai jenis masalah
Ø Sekolah-sekolah yang mempunyai perpustakaan yang dikelola dengan baik ditempatkan dalam ruangan yang cukup besar dengan membiler yang memadai dapat mengatakan “jam perpustakaan”
Melayani kebutuhan belajar dalam kelas sewaktu-waktu dapat melakukan, bilaguru kelas memerlukan bahan-bahan dari perpustakaan untuk membantu pelajarannya. Guru kelas sebaiknya mengadakan penyelidikan terlebih dahulu dalam perpustakaan tentang jenis-jenis bahan pustaka yang ada yang mungkin diperlukannya. Sebelum jam pelajaran dimulai guru kelas telah menyusun daftar bahan-bahan yang diperlukannya dan menyerahkan daftar itu kepada guru pustakawan agar bahan-bahan yang diperlukan itu dapat terlebih dahulu disediakan.
Perpustakaan harus pula sewaktu-waktu bersedia menjawab berbagai jenis pertanyaan dari murid atau guru. Buku-buku non fiksi, refrensi atau jenis koleksi lainnya harus cukup fareasinya, sehingga dapat menjawab pertanyan-pertanyaan yang mungkin diajukan oleh murid atau guru mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pelajaran.[1]
Meminjamkan Buku
Sebaiknya perpustakaan memiliki peraturan tentang peminjaman yang mencakup hal-hal seperti dibawah ini:
Hari Peminjaman
Menentukan hari-hari peminjaman diserahkan kepada kebijaksanaan masing-masing sekolah sebainya kesempatan meminjam diberikan kepada setiap hari kerja. Kalau tidak mungkin sebaiknya paling sedikit dua kali seminggu. Waktu istirahat mungkin terlalu singkat untuk keperluan ini. Dalam hal ini guru pustakawan dan anak-anak yang membantu sebaiknya besedia mengorbankan waktu mereka, misalnya setelah jam pelajaran selesai, perpustakaan dibuka selama setengah jam.
Hari peminjaman ini bila perlu diatur menurut kelas, agar ruangan perpustakaan tidak terlalu penuh dengan murid-murid.
Lama Meminjam
Tiap-tiap sekolah dapat menentukan lamanya waktu peminjaman, yang biasa berlaku adalah dua minggu, tetapi karena buku kita kebanyakan tipis, seminggupun agaknya telah memadai. Kalau ada buku yang tebal, seorang anak diijinkan memperpanjang peminjamannya selama satu minggu. Kalau jumlah buku terbatas dan anak-anak lain ingin membaca buku itu juga, tentukanlah agar perpanjangan waktu itu hanya boleh sekali saja.


Jumlah Buku yang boleh dipinjam sekaligus
Bila buku perpustakaan banyak jumlahnya, seorang murid dapat di beri izin meminjam dua buku atua lebih sekaligus.

Sanksi Perpustakaan
Tindakan-tindakan yang perlu dilaksanakan terhadap hal-hal yang dapat terjadi pada buku-buku yang dipinjamkan, seperti kelambatan mengembalikan buku, buku hilang, buku rusak dan lain sebagainya.
Pada dasarnya pada setiap peminjaman dan pengembalian buku harus mengandung hal-hal berikut:
Ø  Dapat dijankan dengan mudah dan tidak makan waktu lama
Ø  Sejauh mungkin dapat menghindari kemungkinan buku-buku hilang
Dibawah ini ada dua jenis sistem peminjaman:
1.      Satu memakai  kartu buku tulis biasa
2.      Satu sistem memakai kartu-kartu.
Layanan perpustakaan merupakan tugas yang amat penting dari semua kegiatan di perpustakaan. Pelayanan perpusta¬kaan berarti kesibukan yang tiada akhir kecuali pelayanan perpus¬takaan dinyatakan ditutup. Bahkan ketika perpustakaan ditutup, tugas pustakawan di bagian pelayanan tidak serta merta terbebas dari pekerjaan. Pustakawan di bagian pelayanan masih harus mela¬ku¬kan statistik perpustakaan, merapikan berkas peminjaman dan kartu buku (terutama bagi perpustakaan yang belum menerapkan otomasi perpustakaan), melakukan pengrakan (selving) dan lain-lain.
Walaupun bagian pelayanan ini merupakan bagian yang secara langsung berhadapan dengan pemakai dan mungkin dianggap bagian yang paling penting, namun setiap perpustakaan harus menya¬dari bahwa kelancaran layanan perpustakaan juga tergantung kepada unit-unit lain di perpustakaan. Pelayanan perpustakaan bukan satu-satunya kegiatan perpustakaan, namun merupakan satu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain.
Secara umum layanan pengguna didefinisikan sebagai akti¬-fitas  perpustakaan dalam  memberikan  jasa layanan kepada peng¬gu¬na perpustakaan, khususnya kepada anggotaperpustakaannya.
Jumlah  jenis atau macam layanan pengguna perpustakaan  yang dapat  diberikan kepada pengguna perpustakaan sesungguhnya  cukup banyak.
 Namun semua layanan tersebut penyelenggaraannya  haruslah  disesuaikan  dengan  kondisi tenaga perpustakaan dan  kebutuhan  penggunanya. [2]
Dalam pelaksanaannya sering layanan-layanan di kelompok-kelompokan kedalam duan macam yaitu layanan sirkulasi layanan referensi.Dengan demikian maka layanan-layanan yang lain dapat diintegrasikan kedalam layanan sirkulasi dan layanan referensi.
Dalam merencanakan layanan di perpustakaan kita harus mempertimbangkan kondisi yang ada di perpustakaan. Ada  dua  macam sistem pelayanan yang biasa  dilakukan oleh perpustakaan yaitu sistem pelayanan terbuka dan sistem  pelayanan tertutup. Masing-masing sistem pelayanan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.
Di pintu masuk sebaiknya ditempatkan meja atau konter keamanan yang dijaga oleh petugas. Untuk memperkecil kemungkinan hilangnya koleksi yang dicuri oleh pemakai, pemakai yang masuk ke ruang baca atau rak perpustakaan sebaiknya tidak diperkenankan membawa tas dan jaket. Karena itu perpustakaan yang menerapkan sistem pelayanan terbuka harus menyediakan tempat penitipan tas atau locker baik yang dijaga oleh petugas ataupun yang tidak dijaga oleh petugas. Pemakai yang akan keluar dari ruang perpustakaan harus diperiksa semua barang bawaannya oleh petugas. 
Hal ini bertujuan untuk menghindari kemungkinan pemakai membawa koleksi tanpa melalui prosedur peminjaman yang benar. Di perpustakaan yang sudah menggunakan pintu ditektor otomatis security detector maka pemeriksaan pemakai oleh petugas tidak diperlukan. Bahkan kadang-kadang pintu keluar sudah tidak perlu dijaga lagi.
Layanan perpustakaan. adalah pemberian informasi kepada pengguna perpustakaan. Melalui layanan. perpustakaan, pengguna dapat memperoleh informasiinformasi yang dibutuhkan secara maksimal. sekumpulan data yang telah diproses dalam format tertentu yang memberikan arti kepada yang menerimanya, mengandung unsur surprise, dan bersifat tidak statis sebagai bahan pengambilan keputusan. Berdasarkan batasan istilah tersebut di atas, tidaklah berlebihan bila dikatakan. bahwa di era abad informasi ini, diperlukan. suatu perpustakaan yang memiliki kesigapan dalam memberikan layanan informasi. Kesigapan dalam memberikan. layanan informasi akan berjalan. efektif, bilamana. layanan. perpustakaan memperhatikan kebutuhan dan kepentingan pengguna; layanan diberikan atas dasar keseragaman, keadilan dan. pemerataan; dilaksanakan secara optimal dan dilandasi oleh peraturan yang jelas; dan layanan. dilaksanakan. Secara cepat, tepat dan mudah melalui cara yang teratur, terarah dan. cermat.[3]
B. Sistem Layanan Perpustakaan
Sistem layanan perpustakaan, biasanya ditentukan oleh banyak hal yang
menyangkut jumlah pustakawan, jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan,
jumlah pemakai yang dilayani, jenis layanan, macam layanan yang tersedia, dan.
besar kecilnya gedung perpustakaan. Sistem layanan perpustakaan. dibedakan.
tiga sistem, yakni:
(a) Sistem terbuka (open acces);
(b) Sistem tertutup (close acces);
(c) Sistem semi terbuka atau, tertutup.
a. Sistem Layanan Terbuka (Open Acces)
Dalam sistem layanan terbuka (open acces), para pengguna perpustakaan
bebas mencari sendiri informasi yang terekam dalam suatu dokumen berupa buku atau non buku (book material atau pun non book material).
Sisi positif dari sistem ini adalah pengguna perpustakaan akan leluasa memilah-milah sendiri buku yang tersedia biasanya diterupkan pada perpustakaan-perpustakaan yang memiliki volume koleksi yang besar, dengan tenaga layanan yang jumlahnya sedikit. Sisi negatif dari sistem ini, koleksi perpustakaan relatif mudah rusak, karena pengguna bebas memegang & mengambil, menaruh sesuai dengan keperluannya.Perlu kesiapan petugas dalam penataan buku di rak (shelving)
b. Sistem Layanan Tertutup (Close Acces)
Dalam sistem layanan tertutup (close acces), para pengguna perpustakaan
tidak bisa mengambil sendiri buku yang diperlukan. Untuk mengetahui macam,jenis, subyek koleksi perpustakaan, pengguna harus terlebih dahulu melihat pada katalog yang berkaitan dengan topik atau pokok bahasan yang harus selalu melayani, mengambil dan mengembalikan buku sehingga banyak memakan waktu. Kalau petugas layanan jumlahnya memadai, sistem ini menguntungkan perpustakaan, namun bilaman tenaganya terbatas, maka sistem ini akan melelahkan bagi petugas perpustakaan.
C. Persiapan Layanan Perpustakaan
Ha-hal yang perlu disiapkan dalam memberikan layanan perpustakaan, agar kualitas layanan menjadi baik adalah sebagai berikut:
a.       Ruang Perpustakaan
Ruang perpustakaan diatur sedemikian rupa, sehingga mempunyai daya
pikat tersendiri bagi pengunjung perpustakaan, sesuai dengan kondisi masingmasing. Ruang perpustakaan diusahakan tidak gelap, dan dihindari cahaya matahari masuk secara langsung. Ruang perpustakan juga dilengkapi dengan papan-papan petunjuk, sehingga pengguna bisa membaca dan mencarinya, untuk menghindari pengguna yang segan bertanya. Begitu pula dengan gedung perpustakaan diusahakan dapat dilihat dari beberapa sisi, dan di tengah- tengah aktifitas kegiatan lembaga induknya.
b.      Buku-buku diatur dengan baik
Buku perpustakaan yang sudah diolah dengan menggunakan sistem
klasifikasi tertentu, dan diberi kelengkapan lainya, misalnya kode buku, kartu buku, kantong buku dan lidah buku dan lain-lainnya, selanjutnya di tata yang rapi dalam jajaran rak buku yang diurut berdasarkan nomor klasifikasi. Perpustakaan juga perlu memiliki katalog perpustakaan. Katalog perpustakaan bisa berupa buku, kartu, atau katalog terpasang (OPAC).
c.       Cara peminjaman
Supaya peminjaman buku dapat dilayani dengan baik, cepat dan tepat,
maka perlu ditentukan cara peminjaman. Ada berbagai cara peminjaman,
diantaranya menggunakan sistem pencatatan pada buku, sistem kartu
perninjaman, dan sistem komputer. Cara perninjaman ini juga disesuaikan dengan kebutuhan kondisi masing-masing perpustakaan.
Untuk mendukung efektifitas perninjaman, maka perlu tata tertib perpustakaan,
yang mengatur tata cara, peminjaman, perpanjangan, pengembalikan, jumlah buku  yang dipinjam, waktu masa peminjaman dan perpanjangan, dan sanksi bagi yang melanggar tata tertib perninjaman.
D. Layanan Referensi
Secara etimologis referensi diambilkan dari kata-kata to refer yang artinya menunjukkan (di Indonesia kini memakai kata merujuk).Layanan referensi diartikan sama Dalam memberikan layanan referensi, petugas pelayanan hendaknya memperhatikan asas-asas sebagi berikut: (1) Layanan dilakukan dengan pengguna atas layanan harus diperhatikan (2) Mengetahui metode dan teknik penelusuran informasi yang dibutuhkan (3) Pencatatan peminjaman dengan tertib dan teratur. 
1. Definisi Buku referensi
(a) Buku/artikel yang diapakai sebagai sumber materi dari objek studinya
(b) Cakupannya bersifat komprehensif
Aa Kosasih | Artikel Pustakawan | Perpustakaan Universitas Negeri Malang (UM) 4 | Page
November 09
(c) Disajikan secara padat
(d) Disusun menurut suatu rancangan tertentu untuk mempermudah dan mempercepat penelusuran informasi


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kecuali memenjamkan buku-buku atau aktivitas perpustakaan yang teratur baik, mempunyai beraneka warna bahan-bahan pustaka tentang berbagai jenis subyek dan dikendalikan oleh seorang guru pustakawan yang aktif, meliputi hal-hal sebgai berikut:
Ø Melayani kebutuhan-kebutuhan pelajaran dalam kelas
Ø Menyediakan sumber-sumber informasi bagi murid atau guru perorangan dan menjawab pertanya-pertanyaan murid atau guru tentang berbagai jenis masalah
Ø Sekolah-sekolah yang mempunyai perpustakaan yang dikelola dengan baik ditempatkan dalam ruangan yang cukup besar dengan membiler yang memadai dapat mengatakan “jam perpustakaan”.

B.     Saran
Kami sadar dan menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan terdapat banyak kesalahan maupun kekurangan, maka dari itu kami sebagai penulis mengharap kepada para pembaca khususnya kepada bapak dosen kritik dan saran demi kesempurnaan  penulisan makalah berikutnya.




DAFTAR PUSTAKA
Rifai. Perpustakaan Islam. Jakarta: PT RajaGrafindoPersada. 2013.
Darmono. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan. Jakarta: Grafindo. 2004.



[1] Rifai,  Perpustakaan Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindoPersada, 2013), hlm 129.

[2]Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan,( Jakarta: Grafindo,2004), hlm 137.

[3] Ibid, 139.