MAKALAH
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP STUDI
ISLAM, ISLAM SEBAGAI OBJEK ILMU
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar
Studi Islam
Dosen Pengampu: Bapak Muhammad Subhan Zamzami, Lc., M. Th. I
Disusun oleh:
Dian
Faiqotul Hasanah
( 18201502040023 )
PROGRAM
STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH (HES)
JURUSAN
SYARI’AH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PAMEKASAN
2016
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum,
wr.wb
Dengan menyebut
nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpah rahmat, hidayah, dan
inah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “
Pengertian dan Ruang Lingkup Studi Islam, Islam Sebagai Objek Ilmu “ .
Makalah ini
telah kami susun dengan maksimal, terlepas dari semua itu. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami
berharap semoga makalah tentang Pengertian dan ruang lingkup studi islam, islam
sebagai objek hukum ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
Wassalamualaikum,
wr.wb.
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL
KATA
PENGANTAR ................................................................................................. I
DAFTAR
ISI .............................................................................................................. II
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah ...................................................................................... 1
C. Tujuan
........................................................................................................ 1
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Studi Islam .............................................................................. 2
B. Tujuan
Studi Islam .................................................................................... 3
C. Ruang
Lingkup dan Pembidangan Studi Islam ........................................ 5
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
............................................................................................ 8
DAFTAR
PUSTAKA ................................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Secara
natural, manusia hidup dan tumbuh di dunia ini dengan proses bertahan demi
kehidupan masing-masing. Manusia yang hidup di dunia secara harfiah akan memiliki
aturan sendiri seperti hal nya dalam islam. Islam adalah sebuah agama yang
terakhir sebagai penutup semua agama yang sudah ada di dunia ini, islam
merupakan agama rahmatan lilalamin yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, dengan
kitabnya al-Quran. Setiap sesuatu yang baru dibawa maka harus dipelajari sesuai
dengan ilmunya maka muncullah studi islam. Studi islam disini muncul bersamaan
dengan munculnya Islam, yang di dalamnya
akan menimbulkan banyak permasalahan yang harus di jelaskan.
Seiring
perkembangan zaman manusia perlu mengetahui bagaimana studi islam itu, baik
dalam hal apa itu studi islam, ruang lingkup studi islam serta islam sebagai
objek ilmu. Maka dari itu Islam sebagai ajaran bagi umat manusia sangat menarik
untuk dikaji lebih mendalam. Dengan memahami seluk beluk apa studi islam itu
maka sangatlah penting untuk mengetahuinya.
Sebagai
manusia yang beragama islam dan mengenalnya, maka tidak ada alasan bahwa
pembahasan tentang apa itu studi islam, ruang lingkup studi islam, dan islam
sebagai objek ilmu itu tidak penting, karena mengetahui tentang studi islam
itu tidak akan lepas dari kehidupan
manusia sebagai umat islam. Maka sangatlah urgen dalam membahas segala hal yang berkaitan dalam studi islam,
khususnya apa itu studi islam, ruang lingkup dan tujuan studi islam, dan islam
sebagai objek ilmu dalam makalah ini.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
Pengertian Studi Islam?
2. Apa
Tujuan Studi Islam?
3. Bagaimana
Ruang lingkup dan pembidangan studi islam?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian studi islam
2. Untuk
mengetahui tujuan studi islam
3. Untuk
mengetahui ruang lingkup dan pembidangan studi islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Studi Islam
Kata studi islam secara Etimologi
{bahasa} merupakan gabungan dari dua kata yaitu studi dan islam. Kata studi
memiliki banyak makna, diantaranya studi berasal dari bahasa inggris adalah Study, yang artinya mempelajari dan
mengkaji. Menurut Lester Crow dan Alice Crow mengatakan studi adalah kegiatan
yang secara sengaja diusahakan untuk memperoleh keterangan, mencapai pemahaman
yang lebih baik dan meningkatkan suatu keterampilan. Dan ada juga yang berpendapat,
studi adalah mempelajari sesuatu untuk memahami, mencari tentang sesuatu dalam hubungan
sebab akibat.[1]
Sedangkan kata Islam dapat kita bedah dari dua aspek, yaitu aspek kebahsaan dan
aspek peristilahan. Dari segi kebahasaan, islam berasal dari bahasa arab, yaitu
dari kata salima yang mempunyai arti
selamat, sentosa dan damai. Dan dari
kata salima selanjutnya diubah
menjadi bentuk aslama yang mempunyai
arti berserah diri, patuh, dan taat
kepada Allah SWT. Disebut sebagai orang muslim. Dari uaraian diatas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa kata islam dari segi kebahasaan mengandung arti patuh,
tunduk, taat, dan berserah diri kepada Allah SWT. Dalam upaya mencari
keselamtan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.[2] Hal
itu dilakukan atas kesadaran dan kemauan diri sendiri, bukan paksaan atau
pura-pura, melainkan sebagai panggilan dari fitrah dirinya sebagai makhluk yang
sejak dalam kandungan telah menyatakan patuh dan tunduk kepada Allah.
Bayak ahli yang berbeda pendapat tentang
definisi islam, salah satunya menurut Harun Nasution mengatakan bahwa islam
menurut istilah (islam sebagai agama) adalah agama yang ajaran-ajarannya
diwahyukan tuhan kepada masyarakat melalui nabi Muhammad SAW. Sebagai Rasul.
Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenal satu segi
dari kehidupan manusia. Dan juga ada yang berpendapat ( Maulana Muhammad Ali) islam
itu agama perdamaian , dan dua ajaran pokonya, yaitu keesaan Allah SWT dan
kesatuan dan persaudaraaan antara sesama ummat manusia menjadi bukti nyata
bahwa agama islam seleras dengan namanya.
Secara istilah kajian islam untuk di
barat dikenal dengan Islamic Studies, yang secara sederhana
dapat diartikan sebagai usaha untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan
agama islam. Dengan pernyataan lain, usaha sadar untuk mengetahui dan memahami
serta membahas secara mendalam seluk- beluk atau hal-hal yang berkaitan dengan
agama islam, baik ajaran, sejarah atau pun praktik-praktik pelaksanaanya secara
nyata dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang sejarahnya.[3]
Tujuan dan motivasi studi keislaman
dikalangan ummat islampun tentunya sangat berbeda dengan orang-orang diluar
kalangan umat islam. Dikalangan umat islam, studi keislaman bertujuan mendalami
dan memahami serta membahas ajaran-ajaran islam agar mereka dapat melaksanakan
dan mengamalkannya dengan benar. Adapun diluar kalangan umat islam, studi
keislaman bertujuan mempelajari seluk-beluk agama dan praktik keagamaan yang
berlaku dikalangan umat islam, yang semata-mata sebagai ilmu pengetahuan.[4]
B.
Tujuan
Studi Islam
Studi islam itu mempelajari islam secara
mendalam dan segala seluk-beluk yang berhubungan dengan agama islam. Studi
islam ini mempunyai tujuan yang jelas, yang sekaligus menunjukan arah studi
islam merupakan usaha sadar dan tersusun secara sistematis.
Muhaimin dalam bukunya mengemukakan
bahwa arah dan tujuan studi islam sebagai berikut:
1. Untuk
mempelajari secara mendalam apa sebenarnya (hakikat) agama islam itu, dan
bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan
budaya manusia. Studi islam dilaksanakan berdasarkan asumsi bahwa sebenarnya
agama diturunkan oleh Allah adalah untuk membimbing dan mengarahkan serta menyempurnakan
pertumbuhan dan perkembangan agama-agama dan budaya umat manusia di muka bumi.
Agama-agama yang pada mulanya tumbuh dan berkembang berdasarkan pengalaman dan
penggunaan akal serta budaya manusia, diarahkan oleh islam menjadi agama
monotheisme yang benar. Allah telah menurunkan ajaran islam sejak face awal
dari pertumbuhan dan perkembangan akal dan budi daya manusia tersebut. Kemudian,
silih berganti Rasul-rasul telah diutus oleh Allah, untuk menyampaikan ajaran
agama islam, guna meluruskan dan menyempurnakan perkembangan akal dan budi daya
manusia serta agama mereka menjadi agama tauhid. Dapat dikatakan bahwa ajaran
agama islam telah tumbuh dan berkembang, sejalan dengan perkembangan akal
pikiran dan budi daya manusia tersebut untuk mewujudkan suatu kehidupan budaya
dan peradaban yang islami. Sepanjang sejarah perkembangannya, tidak ada
pertentangan antara alam pikiran dan budaya manusia dengan ajaran islam.
2. Untuk
mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama islam yang asli, dan
bagaimana penjabaran dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan perkembangan
budaya dan peradaban islam sepanjang sejarahnya. Studi ini berasumsi bahwa
agama islam adalah agama fitrah sehingga pokok-pokok isi ajaran agama islam
tentunya sesuai dengan fitrah manusia. Fitrah adalah potensi dasar, pembawaan
yang ada dan tercipta dalam proses penciptaan manusia. Potensi fitrah inilah
yang menyebabkan manusia hidup, tumbuh, dan berkembang, mempunnyai kemampuan
untuk mengatur perikehidupannya, berbudaya, dan membudidayakan lingkungan
hidupnya. Sebagai agama fitrah, pokok-pokok isi ajaran agama islam tersebut
akan tumbuh dan berkembangan fitrah manusia tersebut.
3. Untuk
mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama islam yang tetap abadi
dan dinamis, dan bagaimana aktualitasnya sepanjang sejarahnya. Studi ini
berdasarkan asumsi bahwa agama islam sebagai agama samawi terakhir membawa
ajaran-ajaran yang bersifat final dan mampu memecahkan masalah-masalah
kehidupan manusia, menjawab tantangan dan tuntutannya sepanjang zaman. Sumber
dasar ajaran agama islam akan tetap aktual dan fungsioanal terhadap
permasalahan hidup dan tantangan serta tuntutan perkembangan zaman tersebut.
Seiring dengan perkembangan sistem kehidupan budaya dan peradaban manusia yang
semakin maju dan modern.[5]
4. Untuk
mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran agama
islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengrahkan serta
mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern ini.
Asumsi dari studi islam adalah bahwa agama islam yang diyakini mempunyai misi
sebagai rahmatan lil alamin tentunya
mempunyai nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar yang bersifat universal, yang
mempunyai daya dan kemampuan untuk membimbing, mengarahakan serta mengontrol,
dan mengendalikan faktor-faktor pontensial dari pertumbuhan dan perkembangan
sistem budaya dan peradaban modern. Di dalam era global, umat manusia semakin
membutuhkan nilai-nilai dan norma-norma yang bersifat universal, yang diterima
oleh seluruh umat manusia untuk mengontrol, dan mengandilakan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih. Karena itu, nilai dan prinsip
dasar ajaran agam islam tersebut diharapkan menjadi arternatif yang mampu
mengarah, mengontrol, dan mengendalikan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern serta faktor dinamika lainnya dari sistem budaya dan peradaban
manusia modern, menuju terwujudnya kondisi kehidupan yang adil makmur, aman,
dan sejahtera di antara bangsa-bangsa dan umat manusia.[6]
C.
Ruang
Lingkup dan Pembidangan Studi Islam
Secara
material, ruang lingkup kajian islam dalam tradisi barat meliputi pembahasan
mengenai ajaran, pemikiran, teks, sejarah , dan insitusi keislaman.
Agama
sebagai obyek studi minimal dapat dilihat dari tiga sisi:
1. Sebagai
doktrin dari tuhan yang sebenarnya bagi para pemeluknya sudah final dalam arti
absolute, dan diterima apa adanya.
2. Sebagai
gejala budaya, yang berarti seluruh yang menjadi kreasi manusia dalam kaitannya
dengan agama, termasuk pemhaman orang terhadap doktrin agamanya.
3. Sebagai
interaksi soaial, yaitu realitas umat islam.
Bila
islam di lihat dari tiga sisi, maka ruang lingkup studi islam dapat dibatasi
pada tiga sisi tersebut. Oleh karena sisi doktrin merupakan suatu kenyakinan
atas kebenaran teks wahyu.
Pemikiran
ilmuwan Muslim dengan mempergunakan berbagai pendekatan digunakan sebagai bahan
untuk mengenal karakteristik ajaran islam, tidak mencoba memperdebatkannya
antara satu dan lainnya, melainkan lebih mencari sisi-sisi persamaanya untuk
kemaslahatan umat umumnya dan keperluan studi islam pada khususnya.[7]
Dari
berbagai kepustakaan tentang islam yang ditulis para tokoh tersebut dapat
diketahui bahwa islam memiliki karakteristik yang khas yang khas yang dapat
dikenal melalui konsepsinya dalam berbagai bidang, seperti bidang agama,
ibadah, muamalah (kemanusiaan) yang di dalamnya termasuk masalah pendidikan,
ilmu pengetahuan, kebudayaan, sosial,
ekonomi, politik, kehidupan, lingkungan hidup, kesehatan, perkerjaan,
serta islam sebagai sebuah disiplin ilmu. Konsepsi islam dalam berbagai bidang
yang menjadi karkteristik itu dapat disebutkan, sebagai berikut;
a. Bidang
Agama
Dalam bidang agama,
islam mengakui adanya Pluralisme. Pluralisme menurut Cak Nur adalah sebuah
aturan tuhan (sunnah Allah) yang tidak akan berubah, sehingga tidak mungkin
dilawan atau diingkari.
b. Bidang
Ibadah
Manusia diciptakan oleh
Allah, hanya untuk beribadah kepada-nya. Secara harfiah, ibadah dapat diartikan
sebagai rasa tunduk (thaat),
melakukan pengabdian (tanassuk),
merendahkan diri (khudu’),
mennghinakan diri (tadzallul) dan istikhanah.
c. Bidang
Akidah
Karakteristik islam
yang dapat diketahui melalui bidang akidah ini bahwa akidah islam bersifat
murni, baik dalam isinya maupun prosesnya. Akidah dalam islam meliputi
keyakikan dalam hati tentang Allah sebagai tuhan yang wajib disembah; ucapakan
dengan lisan dalam bentuk dua kaliamat syahadat, yaitu menyatakan tidak ada
tuhan selain allah dan bahwa Nabi Muhammad SAW. Akidah demikian mengandung arti
bahwa pada orang yang beriman, tidak ada rasa dalam hati atau ucapan di mulut
dan perbuatan, melainkan secara keseluruhan menggambarkan iman kepada Allah.
d. Bidang
Pendidikan
Islam memandang bahwa
pendidikan adalah hak bagi setiap orang, laki-laki atau perempuan, dan
berlangsung sepanjang hayat. Dalam bidang pendidikan, islam memiliki rumusan
yang jelas dalam bidang tujuan, kurikulum, guru, metode, sarana, dan
sebagaimana.
e. Bidang
Ilmu dan Kebudayaan
Karakteristik ajaran
islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan bersikap terbuka, akomodatif, tetapi
juga selektif.[8]
f. Bidang
Sosial
Ajaran islam di bidang
sosial ini termasuk yang paling menonjol kareana seluruh ajaran islam,
sebagaimana telah disebutkan, pada akhirnya ditunjukan untuk kesejahteraan
manusia. Namun, khusus dalam bidang sosial ini, islam menjungnjung tinggi
tolong-menolong, saling menasehati tentang hak dan kesabaran, kesetiakawan,
egaliter (kesamaan derajat), tanggang rasa, dan kebersamaan.
g. Bidang
Kesehatan
Ajaran islam tentang
kesehatan berpedoman pada prinsip pencengahan lebih diutamakan dara pada
pennyembuhan.
h. Bidang
Politik
Ajaran islam dapat
diketahui melalui konsepsinya dalam bidang politik. Dalam al-quran surat
An-Nisa’ ayat 59 terdapat perintah menaati ulil amri yang terjemahanannya
termasuk penguasaan di dalam politik, pemerintahan, dan negara.
i.
Bidang Pekerjaan
Islam memandang bahwa
kerja sebagai ibadah kepada Allah SWT. Atas dasar ini, maka kerja yang
dikehendaki islam adalah kerja yang bermutu, terarah pada pengabdian terhadap
Allah SWT. Dan kerja yang bermanfaan bagi orang lain.
j.
Islam Sebagai Disiplin
Ilmu
Islam juga tampil
sebagai ilmu, yaitu keislaman. Menurut Peraturan Menteri Agama Republlik
Indonesia tahun 1985 bahwa yang termasuk disiplin ilmu keislaman adalah
Al-Quran/tafsir, hadis/ilmu hadis, ilmu kalam, filsafat, tasawuf, hukum islam
(fiqh), sejarah dan kebudayaan islam, serta pendidikan islam.[9]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ø Definisi
dari Studi Islam adalah usaha sadar
untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam seluk- beluk atau
hal-hal yang berkaitan dengan agama islam, baik ajaran, sejarah atau pun
praktik-praktik pelaksanaanya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari,
sepanjang sejarahnya.
Ø Islam
memiliki karakteristik yang khas yang dapat diketahui konsepsinya dalam
berbagai bidang, seperti : bidang agama, ibadah, bidang akidah , bidang ilmu
dan kebudayaan , bidang pendidikan , bidang sosial, bidang kehidupan ekonomi,
bidang kesehatan , bidang politik, bidang perkerjaan, islam sebagai disiplin
ilmu.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anwar,
Rosihon , Pengantar Studi Islam. Bandung,
Pustaka Setia, 2014.
2. Darajat,
Zakiah , Metodelogi Pengajaran Agama
Islam. Jakarta, BUMI AKSARA, 1996.
3. Khoiriyah,
Memahami Metodelogi Studi Islam ( Suatu
Konsep tentang Seluk Beluk Pemahaman Ajaran Islam dan Isu-isu Kontemporer dalam
Studi Islam). Yogyakarta, Teras,
2013.
4. Muhaimin,
Dimensi-Dimensi
Studi Islam. Surabaya, Abditama,
1994.
[1] Khoiriyah,Memahami Metodelogi
Studi Islam ( Suatu Konsep tentang Seluk Beluk Pemahaman Ajaran Islam dan
Isu-isu Kontemporer dalam Studi Islam), (Yogyakarta: Teras, 2013) hlm.
19-20.
[2] Ibid, hlm.21
[3] Muhaimin,dkk, Dimensi-Dimensi
Studi Islam, (Surabaya : Abditama, 1994) hlm. 11.
[4] Rosihon Anwar , Pengantar Studi
Islam , (Bandung : Pustaka Setia,
2014) hlm. 25.
[5] Zakiah Darajat, Metodelogi
Pengajaran Agama Islam, ( Jakarta : BUMI AKSARA, 1996 ) hlm.73
[6] Zakiah Darajat, Metodelogi
Pengajaran Agama Islam, ( Jakarta : BUMI AKSARA, 1996 ) hlm.73
[7] Rosihon Anwar, Pengantar Studi
Islam, ( Bandung : Pustaka Setia, 2009 ) hlm.121
[8] Rosihon Anwar, Pengantar Studi
Islam, ( Bandung : Pustaka Setia, 2009 ) hlm.130