Sunday 26 February 2017

MAKALAH PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP STUDI ISLAM, ISLAM SEBAGAI OBJEK ILMU




MAKALAH
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP STUDI ISLAM, ISLAM SEBAGAI OBJEK ILMU

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Studi Islam
Dosen Pengampu: Bapak Muhammad Subhan Zamzami, Lc., M. Th. I










Disusun oleh:

Dian Faiqotul Hasanah
( 18201502040023 )

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH (HES)

JURUSAN SYARI’AH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PAMEKASAN

2016




KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, wr.wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpah rahmat, hidayah, dan inah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ Pengertian dan Ruang Lingkup Studi Islam, Islam Sebagai Objek Ilmu “ .
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal, terlepas dari semua itu. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Pengertian dan ruang lingkup studi islam, islam sebagai objek hukum ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Wassalamualaikum, wr.wb.













DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR ................................................................................................. I
DAFTAR ISI .............................................................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C.     Tujuan ........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Studi Islam .............................................................................. 2
B.     Tujuan Studi Islam .................................................................................... 3
C.     Ruang Lingkup dan Pembidangan Studi Islam ........................................ 5
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ............................................................................................ 8           
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 9                                                                                              



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Secara natural, manusia hidup dan tumbuh di dunia ini dengan proses bertahan demi kehidupan masing-masing. Manusia yang hidup di dunia secara harfiah akan memiliki aturan sendiri seperti hal nya dalam islam. Islam adalah sebuah agama yang terakhir sebagai penutup semua agama yang sudah ada di dunia ini, islam merupakan agama rahmatan lilalamin yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, dengan kitabnya al-Quran. Setiap sesuatu yang baru dibawa maka harus dipelajari sesuai dengan ilmunya maka muncullah studi islam. Studi islam disini muncul bersamaan dengan  munculnya Islam, yang di dalamnya akan menimbulkan banyak permasalahan yang harus di jelaskan.
Seiring perkembangan zaman manusia perlu mengetahui bagaimana studi islam itu, baik dalam hal apa itu studi islam, ruang lingkup studi islam serta islam sebagai objek ilmu. Maka dari itu Islam sebagai ajaran bagi umat manusia sangat menarik untuk dikaji lebih mendalam. Dengan memahami seluk beluk apa studi islam itu maka sangatlah penting untuk mengetahuinya.
Sebagai manusia yang beragama islam dan mengenalnya, maka tidak ada alasan bahwa pembahasan tentang apa itu studi islam, ruang lingkup studi islam, dan islam sebagai objek ilmu itu tidak penting, karena mengetahui tentang studi islam itu  tidak akan lepas dari kehidupan manusia sebagai umat islam. Maka sangatlah urgen dalam membahas  segala hal yang berkaitan dalam studi islam, khususnya apa itu studi islam, ruang lingkup dan tujuan studi islam, dan islam sebagai objek ilmu dalam makalah ini.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah Pengertian Studi Islam?
2.      Apa Tujuan Studi Islam?
3.      Bagaimana Ruang lingkup dan pembidangan studi islam?
C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian studi islam
2.      Untuk mengetahui tujuan studi islam
3.      Untuk mengetahui ruang lingkup dan pembidangan studi islam


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Studi Islam
Kata studi islam secara Etimologi {bahasa} merupakan gabungan dari dua kata yaitu studi dan islam. Kata studi memiliki banyak makna, diantaranya studi berasal dari bahasa inggris adalah Study, yang artinya mempelajari dan mengkaji. Menurut Lester Crow dan Alice Crow mengatakan studi adalah kegiatan yang secara sengaja diusahakan untuk memperoleh keterangan, mencapai pemahaman yang lebih baik dan meningkatkan suatu keterampilan. Dan ada juga yang berpendapat, studi adalah mempelajari sesuatu untuk memahami, mencari tentang sesuatu dalam hubungan sebab akibat.[1] Sedangkan kata Islam dapat kita bedah dari dua aspek, yaitu aspek kebahsaan dan aspek peristilahan. Dari segi kebahasaan, islam berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata salima yang mempunyai arti selamat, sentosa dan damai.  Dan dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang mempunyai arti  berserah diri, patuh, dan taat kepada Allah SWT. Disebut sebagai orang muslim. Dari uaraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kata islam dari segi kebahasaan mengandung arti patuh, tunduk, taat, dan berserah diri kepada Allah SWT. Dalam upaya mencari keselamtan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.[2] Hal itu dilakukan atas kesadaran dan kemauan diri sendiri, bukan paksaan atau pura-pura, melainkan sebagai panggilan dari fitrah dirinya sebagai makhluk yang sejak dalam kandungan telah menyatakan patuh dan tunduk kepada Allah.
Bayak ahli yang berbeda pendapat tentang definisi islam, salah satunya menurut Harun Nasution mengatakan bahwa islam menurut istilah (islam sebagai agama) adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan tuhan kepada masyarakat melalui nabi Muhammad SAW. Sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenal satu segi dari kehidupan manusia. Dan juga ada yang berpendapat ( Maulana Muhammad Ali) islam itu agama perdamaian , dan dua ajaran pokonya, yaitu keesaan Allah SWT dan kesatuan dan persaudaraaan antara sesama ummat manusia menjadi bukti nyata bahwa agama islam seleras dengan namanya.
Secara istilah kajian islam untuk di barat  dikenal dengan Islamic Studies, yang secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan agama islam. Dengan pernyataan lain, usaha sadar untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam seluk- beluk atau hal-hal yang berkaitan dengan agama islam, baik ajaran, sejarah atau pun praktik-praktik pelaksanaanya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang sejarahnya.[3]
Tujuan dan motivasi studi keislaman dikalangan ummat islampun tentunya sangat berbeda dengan orang-orang diluar kalangan umat islam. Dikalangan umat islam, studi keislaman bertujuan mendalami dan memahami serta membahas ajaran-ajaran islam agar mereka dapat melaksanakan dan mengamalkannya dengan benar. Adapun diluar kalangan umat islam, studi keislaman bertujuan mempelajari seluk-beluk agama dan praktik keagamaan yang berlaku dikalangan umat islam, yang semata-mata sebagai ilmu pengetahuan.[4]
B.     Tujuan Studi Islam
Studi islam itu mempelajari islam secara mendalam dan segala seluk-beluk yang berhubungan dengan agama islam. Studi islam ini mempunyai tujuan yang jelas, yang sekaligus menunjukan arah studi islam merupakan usaha sadar dan tersusun secara sistematis.
Muhaimin dalam bukunya mengemukakan bahwa arah dan tujuan studi islam sebagai berikut:
1.      Untuk mempelajari secara mendalam apa sebenarnya (hakikat) agama islam itu, dan bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan budaya manusia. Studi islam dilaksanakan berdasarkan asumsi bahwa sebenarnya agama diturunkan oleh Allah adalah untuk membimbing dan mengarahkan serta menyempurnakan pertumbuhan dan perkembangan agama-agama dan budaya umat manusia di muka bumi. Agama-agama yang pada mulanya tumbuh dan berkembang berdasarkan pengalaman dan penggunaan akal serta budaya manusia, diarahkan oleh islam menjadi agama monotheisme yang benar. Allah telah menurunkan ajaran islam sejak face awal dari pertumbuhan dan perkembangan akal dan budi daya manusia tersebut. Kemudian, silih berganti Rasul-rasul telah diutus oleh Allah, untuk menyampaikan ajaran agama islam, guna meluruskan dan menyempurnakan perkembangan akal dan budi daya manusia serta agama mereka menjadi agama tauhid. Dapat dikatakan bahwa ajaran agama islam telah tumbuh dan berkembang, sejalan dengan perkembangan akal pikiran dan budi daya manusia tersebut untuk mewujudkan suatu kehidupan budaya dan peradaban yang islami. Sepanjang sejarah perkembangannya, tidak ada pertentangan antara alam pikiran dan budaya manusia dengan ajaran islam.  
2.      Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama islam yang asli, dan bagaimana penjabaran dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya dan peradaban islam sepanjang sejarahnya. Studi ini berasumsi bahwa agama islam adalah agama fitrah sehingga pokok-pokok isi ajaran agama islam tentunya sesuai dengan fitrah manusia. Fitrah adalah potensi dasar, pembawaan yang ada dan tercipta dalam proses penciptaan manusia. Potensi fitrah inilah yang menyebabkan manusia hidup, tumbuh, dan berkembang, mempunnyai kemampuan untuk mengatur perikehidupannya, berbudaya, dan membudidayakan lingkungan hidupnya. Sebagai agama fitrah, pokok-pokok isi ajaran agama islam tersebut akan tumbuh dan berkembangan fitrah manusia tersebut.
3.      Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama islam yang tetap abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualitasnya sepanjang sejarahnya. Studi ini berdasarkan asumsi bahwa agama islam sebagai agama samawi terakhir membawa ajaran-ajaran yang bersifat final dan mampu memecahkan masalah-masalah kehidupan manusia, menjawab tantangan dan tuntutannya sepanjang zaman. Sumber dasar ajaran agama islam akan tetap aktual dan fungsioanal terhadap permasalahan hidup dan tantangan serta tuntutan perkembangan zaman tersebut. Seiring dengan perkembangan sistem kehidupan budaya dan peradaban manusia yang semakin maju dan modern.[5]
4.      Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran agama islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengrahkan serta mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern ini. Asumsi dari studi islam adalah bahwa agama islam yang diyakini mempunyai misi sebagai rahmatan lil alamin tentunya mempunyai nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar yang bersifat universal, yang mempunyai daya dan kemampuan untuk membimbing, mengarahakan serta mengontrol, dan mengendalikan faktor-faktor pontensial dari pertumbuhan dan perkembangan sistem budaya dan peradaban modern. Di dalam era global, umat manusia semakin membutuhkan nilai-nilai dan norma-norma yang bersifat universal, yang diterima oleh seluruh umat manusia untuk mengontrol, dan mengandilakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih. Karena itu, nilai dan prinsip dasar ajaran agam islam tersebut diharapkan menjadi arternatif yang mampu mengarah, mengontrol, dan mengendalikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern serta faktor dinamika lainnya dari sistem budaya dan peradaban manusia modern, menuju terwujudnya kondisi kehidupan yang adil makmur, aman, dan sejahtera di antara bangsa-bangsa dan umat manusia.[6]
C.    Ruang Lingkup dan Pembidangan Studi Islam
Secara material, ruang lingkup kajian islam dalam tradisi barat meliputi pembahasan mengenai ajaran, pemikiran, teks, sejarah , dan insitusi keislaman.

Agama sebagai obyek studi minimal dapat dilihat dari tiga sisi:
1.      Sebagai doktrin dari tuhan yang sebenarnya bagi para pemeluknya sudah final dalam arti absolute, dan diterima apa adanya.
2.      Sebagai gejala budaya, yang berarti seluruh yang menjadi kreasi manusia dalam kaitannya dengan agama, termasuk pemhaman orang terhadap doktrin agamanya.
3.      Sebagai interaksi soaial, yaitu realitas umat islam.
Bila islam di lihat dari tiga sisi, maka ruang lingkup studi islam dapat dibatasi pada tiga sisi tersebut. Oleh karena sisi doktrin merupakan suatu kenyakinan atas kebenaran teks wahyu.
Pemikiran ilmuwan Muslim dengan mempergunakan berbagai pendekatan digunakan sebagai bahan untuk mengenal karakteristik ajaran islam, tidak mencoba memperdebatkannya antara satu dan lainnya, melainkan lebih mencari sisi-sisi persamaanya untuk kemaslahatan umat umumnya dan keperluan studi islam pada khususnya.[7]
Dari berbagai kepustakaan tentang islam yang ditulis para tokoh tersebut dapat diketahui bahwa islam memiliki karakteristik yang khas yang khas yang dapat dikenal melalui konsepsinya dalam berbagai bidang, seperti bidang agama, ibadah, muamalah (kemanusiaan) yang di dalamnya termasuk masalah pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan, sosial,  ekonomi, politik, kehidupan, lingkungan hidup, kesehatan, perkerjaan, serta islam sebagai sebuah disiplin ilmu. Konsepsi islam dalam berbagai bidang yang menjadi karkteristik itu dapat disebutkan, sebagai berikut;
a.       Bidang Agama
Dalam bidang agama, islam mengakui adanya Pluralisme. Pluralisme menurut Cak Nur adalah sebuah aturan tuhan (sunnah Allah) yang tidak akan berubah, sehingga tidak mungkin dilawan atau diingkari.
b.      Bidang Ibadah
Manusia diciptakan oleh Allah, hanya untuk beribadah kepada-nya. Secara harfiah, ibadah dapat diartikan sebagai rasa tunduk (thaat), melakukan pengabdian (tanassuk), merendahkan diri (khudu’), mennghinakan diri (tadzallul) dan istikhanah.
c.       Bidang Akidah
Karakteristik islam yang dapat diketahui melalui bidang akidah ini bahwa akidah islam bersifat murni, baik dalam isinya maupun prosesnya. Akidah dalam islam meliputi keyakikan dalam hati tentang Allah sebagai tuhan yang wajib disembah; ucapakan dengan lisan dalam bentuk dua kaliamat syahadat, yaitu menyatakan tidak ada tuhan selain allah dan bahwa Nabi Muhammad SAW. Akidah demikian mengandung arti bahwa pada orang yang beriman, tidak ada rasa dalam hati atau ucapan di mulut dan perbuatan, melainkan secara keseluruhan menggambarkan iman kepada Allah.
d.      Bidang Pendidikan
Islam memandang bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang, laki-laki atau perempuan, dan berlangsung sepanjang hayat. Dalam bidang pendidikan, islam memiliki rumusan yang jelas dalam bidang tujuan, kurikulum, guru, metode, sarana, dan sebagaimana.
e.       Bidang Ilmu dan Kebudayaan
Karakteristik ajaran islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan bersikap terbuka, akomodatif, tetapi juga selektif.[8]
f.       Bidang Sosial
Ajaran islam di bidang sosial ini termasuk yang paling menonjol kareana seluruh ajaran islam, sebagaimana telah disebutkan, pada akhirnya ditunjukan untuk kesejahteraan manusia. Namun, khusus dalam bidang sosial ini, islam menjungnjung tinggi tolong-menolong, saling menasehati tentang hak dan kesabaran, kesetiakawan, egaliter (kesamaan derajat), tanggang rasa, dan kebersamaan.
g.      Bidang Kesehatan
Ajaran islam tentang kesehatan berpedoman pada prinsip pencengahan lebih diutamakan dara pada pennyembuhan.
h.      Bidang Politik
Ajaran islam dapat diketahui melalui konsepsinya dalam bidang politik. Dalam al-quran surat An-Nisa’ ayat 59 terdapat perintah menaati ulil amri yang terjemahanannya termasuk penguasaan di dalam politik, pemerintahan, dan negara.
i.        Bidang Pekerjaan
Islam memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada Allah SWT. Atas dasar ini, maka kerja yang dikehendaki islam adalah kerja yang bermutu, terarah pada pengabdian terhadap Allah SWT. Dan kerja yang bermanfaan bagi orang lain.
j.        Islam Sebagai Disiplin Ilmu
Islam juga tampil sebagai ilmu, yaitu keislaman. Menurut Peraturan Menteri Agama Republlik Indonesia tahun 1985 bahwa yang termasuk disiplin ilmu keislaman adalah Al-Quran/tafsir, hadis/ilmu hadis, ilmu kalam, filsafat, tasawuf, hukum islam (fiqh), sejarah dan kebudayaan islam, serta pendidikan islam.[9]










BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Ø  Definisi dari Studi Islam adalah  usaha sadar untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam seluk- beluk atau hal-hal yang berkaitan dengan agama islam, baik ajaran, sejarah atau pun praktik-praktik pelaksanaanya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang sejarahnya.
Ø  Islam memiliki karakteristik yang khas yang dapat diketahui konsepsinya dalam berbagai bidang, seperti : bidang agama, ibadah, bidang akidah , bidang ilmu dan kebudayaan , bidang pendidikan , bidang sosial, bidang kehidupan ekonomi, bidang kesehatan , bidang politik, bidang perkerjaan, islam sebagai disiplin ilmu.















DAFTAR PUSTAKA
1.      Anwar, Rosihon , Pengantar Studi Islam. Bandung, Pustaka Setia, 2014.
2.      Darajat, Zakiah , Metodelogi Pengajaran Agama Islam.  Jakarta,  BUMI AKSARA, 1996.
3.      Khoiriyah, Memahami Metodelogi Studi Islam ( Suatu Konsep tentang Seluk Beluk Pemahaman Ajaran Islam dan Isu-isu Kontemporer dalam Studi Islam). Yogyakarta,  Teras, 2013.
4.      Muhaimin,  Dimensi-Dimensi Studi Islam. Surabaya,  Abditama, 1994.









[1] Khoiriyah,Memahami Metodelogi Studi Islam ( Suatu Konsep tentang Seluk Beluk Pemahaman Ajaran Islam dan Isu-isu Kontemporer dalam Studi Islam), (Yogyakarta: Teras, 2013) hlm. 19-20.
[2] Ibid, hlm.21
[3] Muhaimin,dkk, Dimensi-Dimensi Studi Islam, (Surabaya : Abditama, 1994) hlm. 11.
[4] Rosihon Anwar , Pengantar Studi Islam ,  (Bandung : Pustaka Setia, 2014) hlm. 25.
[5] Zakiah Darajat, Metodelogi Pengajaran Agama Islam, ( Jakarta : BUMI AKSARA, 1996 ) hlm.73
[6] Zakiah Darajat, Metodelogi Pengajaran Agama Islam, ( Jakarta : BUMI AKSARA, 1996 ) hlm.73
[7] Rosihon Anwar, Pengantar Studi Islam, ( Bandung : Pustaka Setia, 2009 ) hlm.121
[8] Rosihon Anwar, Pengantar Studi Islam, ( Bandung : Pustaka Setia, 2009 ) hlm.130
[9] Rosihon Anwar, Pengantar Studi Islam, ( Bandung : Pustaka Setia, 2009 ) hlm.142