MAKALAH
Defiinisi
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Logika
yang
dibina oleh Abdul Wahid M.Phil.
Disusun
Oleh : Kelompok 2 (TBI/D)
Intan
Nur Aini (
20160701030068 )
Lailatul
Izzah ( 20160701030086 )
Wildatul
Rahmah ( 20160701030194 )
PROGRAM
STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
JURUSAN
TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, taufik, serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
Tugas Makalah ini dengan tepat waktu dengan judul “Definisi”.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam
yang terang benderang yakni dengan adanya agama islam. Tujuan pembuatan tugas makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliyah “Logika” yang diampu oleh bapak Abdul
Wahid M. Phil. dan untuk memperoleh pengetahuan
yang begitu mendalam tentang definisi.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada teman-teman yang sudah membantu dalam pembuatan tugas makalah ini.
kami menyadari bahwa Tugas Makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
kepada para pembaca kami mohon saran dan kritiknya
yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah selanjutnya.
Kelompok2
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar........................................................................................... i
Daftar
Isi..................................................................................................... ii
BAB
I: PENDAHULUAN........................................................................ 1
A.
Latar Belakang........................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah...................................................................... 1
C.
Tujuan Penulisan........................................................................ 1
BAB
II: PEMBAHASAN......................................................................... 2
A.
Pengertian Definisi.................................................................... 2
B.
Macam-macam
definisi...............................................................3
C.
Tujuan
membuat Definisi........................................................... 7
D.
Patokan
membuat Definisi..........................................................8
BAB
III: PENUTUP............................................................................... 11
A.
Kesimpulan.............................................................................. 11
B.
Saran ....................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................. 12
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Logika merupakan salah satu disiplin ilmu
yang didalamnya terdapat beberapa pembahasan salah satunya ialah definisi. Pembahasan ini sangatlah urgen bagi kita karena istilah ini bersifat inti dari sebuah kalimat. Dengan membahas
secara rinci tentang definisi kita dapat mengetahui apa yang hendak
didefinisikan dan uraian yang menjelaskan apa yang didefinisikan dan dengan ini
pula sangatlah kewajiban bagi kita untuk mengetahui tujuan serta cara yang
efesien untuk membuat sebuah definisi.
- Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
pengertian definisi?
2.
Apa
saja macam-macam defenisi?
3.
Apa
tujuan membuat definisi?
4.
Bagaimana
patokan membuat definisi?
- Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian definisi
2.
Untuk
mengetahui macam-macam definisi
3.
Untuk
mengetahui tujuan membuat definisi
4.
Untuk mengetahui patokan membuat definisi
BAB
II
PEMBAHASAN
- Pengertian Definisi
Istilah definisi berasal
dari kata latin definito yang berarti penentuan arti atau pembatasan.[1]
Akhir-akhir ini, definisi diartikan sebagai keterangan yang merupakan uraian
atau penjelasan tentang arti suatu kata atau ungkapan tersebut. Kata atau
ungkapan yang hendak dijelaskan dan bagian yang menjelaskan.dalam pembicaraan
yang bersifat ilmiah mendefinisikan sebuah konsep merupakan hal yang penting.
Kata definisi jika diklasifikasi secara historis berasal dari bahasa latin
definito. Kata dasar definito adalah finish yang berarti batas. Definisi secara
sederhana dengan demikian dapat diartikan sebagai batasan atau pembatas yang
bertugas menentukan batas sebuah konsep (pengertian) secara tepat, jelas, dan
singkat. Sebuah definisi yang baik sudah tentu harus mencerminkan rumusan yang
jelas, singkat, dan lengkap mencakup semua unsur mengenai semua soal yang
hendak didefinisikan. Selain itu karena definisipun bertugas membatasi suatu
pengertian secara jelas, singkat, dan padat maka definisi itu mau tak mau harus
mampu membedakan sebuah pengertian dari pengertian yang lainnya.
Dalam setiap definisi, ada dua hal yang harus kita
perhatikan yakni tentang apa yang hendak didefinisikan dan uraian yang
menjelaskan apa yang didefinisikan, definisi dalam kehidupan sehari-hari amat
diperlukan, karena banyak konsep, istilah menjadi kabur disebabkan oleh tidak
jelasnya konsep atau pengertian itu sendiri. Disisi lain pengertian dari
definisi mencetuskan bahwa definisi
dalam istilah bahasa inggris, kita biasa menyebut dengan sebutan definition yang artinya adalah
keterangan yang memuat uraian atau
penjelasan tentang suatu arti, suatu kata, istilah, atau ungkapan.[2]
Keterangan itu terdiri dari dua bagian, yaitu bagian pangkal batasan yang
berisi kata yang harus diberi penjelasan dan bagian pembatas yang berisi uraian
mengenai arti bagian pangkal batasan itu. Definisi adalah pengetahuan yang kita
butuhkan dalam kehidupan ilmiah maupun dalam kehidupan sehari-hari kita banyak
berurusan dengan definisi. Sewaktu orang melakukan pembicaraan permulaan suatu
ilmu hal pertama yang mereka jelaskan adalah definisi dari pembahasan yang akan
mereka sampaikan karna ia akan bertemu dahulu dengan definisinya. Dalam
pembicaraan sehari-hari tidak jarang kita diminta untuk menjelaskan pengertian
kata yang kita gunakan. Menjelaskan pengertian kata agar tidak terjadi
kesimpangsiuran dalam penggunaannya merupakan tugas definisi.[3]
Mendefinisikan adalah menyebut sekelompok karakteristik
suatu kata sehingga kita dapat mengetahui pengertiannya serta dapat membedakan
kata lain yang menunjuk pada obyek yang lain pula.[4]
Lalu apakah karakteristik suatu kata itu? Karakteristik itu tidak lain adalah genra (jenis) dan differentia (sifat pembeda). Jadi mendefinisi suatu kata adalah
menganalisis jenis dan sifat pembeda yang dikandungnya. Mengapa menyebut
genera? Genera kita sebut untuk mendekatkan pikiran kita, karena dengan genera
suatu barang atau benda akan mudah dikenal, ia tercakup dalam kelompok apa. Dan
mengapa pula kita menyebut differntia?
Setelah pikiran kita diantar kepada genera, maka tahulah kita akan
barang atau benda sejenis yang dicakup oleh genera tadi. Dengan sekali menyebut
differentianya, maka sampailah kepada pengertian kata yang kita definisikan.
B.
Macam-Macam
Definisi
Definisi dapat
dibagi menjadi dua bagian besar, yakni definisi nominal (verbal ) dan definisi
real. Defenisi nominal terdiri atas defenisi nominal umum dan definisi nominal
khusus. Defenisi real terdiri atas definisi real esensial dan defenisi real
deskriptif. Defenisi real esensial dapat dibagi lagi menjadi definisi real
esensial fisik dan definisi real esensial metafisik. Definisi real deskriptif
dapat dibagi lagi menjadi definisi real deskriptif kausal, definisi real
genetik, definisi deskriptif aksidental.
1.
Definisi
Nominal ( verbal )
Definisi nominal atau definisi verbal adalah definisi
yang paling sederhana dan bersifat sementara karena hanya memberi penjelasan
etimologis atau memberi sinonim kepada istilah yang hendak dijelaskan. Definisi
nominal tidak memberi pengertian yang hakiki tentang suatu yang dijelaskan itu.
Contoh definisi nominal yang memberi penjelasan etimologis.[5]
·
Logika
adalah istilah yang diambil dari kata yunani logikos, yang dibentuk dari kata
logos, yang berarti sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal, kata,
percakapan, atau suatu ungkapan lewat bahasa.
Definisi nominal disini dibagi menjadi dua bagian yaitu
definisi nominal umum dan definisi nominal khusus. Berikut adalah penjelasan
dari definisi tersebut :
·
Definisi
Nominal Umum
Definisi nominal umum adalah definisi yang pada umumnya
diterima oleh semua orang, yang memberi penjelasan tentang suatu kata atau
ungkapan dengan suatu yang sesuai dengan pemahaman umum. Misalnya : ungkapan “
suami adalah pria yang sudah menikah “.
·
Definisi
Nominal Khusus
Definisi nominal khusus adalah definisi yang bersifat
relatif dan sering kali jua subjektif. Oleh karena itu, tidak terlalu umum,
atau kendatipun dikenal umum. Kata atau ungkapan itumemiliki arti yang
berbeda-beda contohnya : kata ungkapan “ bebas “, “gotong royong “ dan
sebagainya.
2.
Definisi
Real
Definisi real dianggap searti dengan ( dan oleh sebab itu
sering juga disebut sebagai ) definisi analisis atau definisi ekspilatif.
Definisi ini dapat dibagi menjadi definisi esensial dan definisi deskriptif.
·
Definisi
esensial
Definisi esensial adalah definisi yang benar-benar sangup
memberi pengertian yang hakiki tentang sesuatu yang hendak dijelaskan. Definisi
esensial adalah penjelasan lewat uraian bagian-bagian yang esensial tentang
suatu tersebut. Definisi esensial dibagi menjadi definisi esensial fisik dan
definisi esensial metafisik.[6]
·
Definisi
esensial fisik
Definisi esensial fisik adalah penjelasan yang mengacu
pada uraian bagian-bagian yang mewujudkan esensi sesuatu yang menjadi
definidum. Sebagai contoh, manusia adalah “hewan berakal budi yang terdiri atas
tubuh dan jiwa”.
·
Definisi
esensial metafisik
Definisi esensial metafisik adalah definisi yang paling ideal, yang
benar-benar terdiri dari genus proximum dan differentia speciffa. Contoh klasik
yang paling terkenal adalah yang dibuat oleh aristoteles, yaitu homo est
animal rationale( manusia adalah hewan yang berakalbudi ).
·
Definisi
deskriptif
Definisi deskriptif adalah penjelasan yang mengacu pada
uraian tentang ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sesuatu yang dijelaskan itu.
Definisi deskriptif dibedakan lagi menjadi definisi kausal, definisi genetik,
definisi aksidental diantara penjelasannya adalah :
·
Definisi
kausal
Definisi kausal adalah definisi yang
menjelaskan sebab-akibat sesuatu yang menjadi definendum. Contohnya: kalimat “pena
adalah alat yang dibuat manusia untuk menulis”.
·
Definisi
genetik
Definisi genetik adalah definisi yang memberi penjelasan
tentang asal-usul, atau menguraikan bagaimana sesuatu itu dapat terjadi
contohnya: kalimat “awan adalah uap air yang menguap ke udara karena
pemanasanlaut yang disinari oleh matahari”.
·
Definisi
aksidental
Definisi aksidental adalah definisi yang disusun dari
genus proximum dan accidenitia. Jadi, definisi aksidental ialah definisi yang
menyebutkan semua ciri-ciri aksidental dari sesuatu yang menjadi definiendum
itu. Misalnya : “gajah adalah hewan berkaki empat, memiliki belalai, berambut
halus, berkuping dua, berambut halus, memiliki ukuran tubuh yang sangat besar
dan seterusnya”.
Catatan : definisi
aksidental adalah definisi yang buruk yang sering digolongkan kedalam
pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku bagi pembuatan definisi. Oleh
karena itu, hindarilah membuat definisi aksidental.
C.
Tujuan
Membuat Definisi
Jika kita ingin
mengklafikasikan tujuan dibuatnya definisi , maka paling tidak sebagimana
dikemukakan Ihromi ( 1987 ) ada lima tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang
dalam dalam membuat definisi diantaranya :
1.
Tujuan
untuk meningkatkan kosa kata.
Dalam perckapan sehari-hari atau dalam bacaan sehari,
kita seringkali menemukan kata-kata yang kurang lazim sehingga kurang jelas
artinya. Untuk kepentingan ini mak definisi dirasa penting kegunaannya untuk
menyelami arti pengertian kata-kata itu.
2. Tujuan untuk memperjelas ambiguitas.
Definisi
dimaksudkan untuk memperjelas ambiguitas kita sering menemukan beberapa
kata yang sama dalam sebuah bahasa yang
ternyata memiliki arti yang berbeda . untuk memperjelas arti itu kita tentu
memerlukan definisi.
3.
Tujuan
untuk memperjelas arti.
Dalam hubungan
ini kita hendaknya jangan dikacaukan oleh perbedaan ketidakjelasan dan
ambiguitas. Memang benar bahwa dalam beberapa hal, kata yang tidak jelas juga
bersifat ambigu. Namun, ketidakjelasan dan ambiguitas itu merupakan dua hal
yang berbeda. Sebuah kata dianggap ambigu dalam sebuah konteks tertentu , bila
ia memiliki dua arti yang berbeda dan konteks itu tidak dapat membedakan secara
jelas arti mana yang dimaksud. Sebaliknya, sebuah kata dianggap tidak jelas
bila di dalamnya terkandung garis pembatas yang menyulitkan penentuan apakah
kata itu dapat digunakan atau tidak. Dan disini sangatlah jelas diperlukan
adanya definisi.[7]
4. Tujuan memberikan penjelasan secara teoritis.
Dalam hal
ini definisi dapat membuat rumusan yang tepat secara teoritis atau secara
ilmiah, untuk menentukan sifat-sifat obyek yang dipelajarinya. Sebagai contoh,
seorang ahli fisika yang mendefinisikan kekuatan sebagai hasil massa dan
akselerasi. Di sini jelas definisi tidak dimaksudkan untuk mempelajari arti,
melainkan semata-mata untuk menyatakan hukum mekanika newton ke dalam arti kata
kekuatan tersebut.
5.
Tujuan
untuk mempengaruhi sikap orang lain.
Dalam
kehidupan sehari-hari definisi dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap orang lain,
ini banyak kita jumpai dalam berbagai bentuk kegiatan. Contoh, pengertian
keadilan dapat didefinisikan oleh orang-orang tertentu sesuai dengan orientasi
politik dan pemikirannya. Keadilan bisa saja diartikan secara politis sebagai
sama rasa sama rata atau dengan definisi-definisi lain sesuai dengan keinginan
yang membuat definisi itu sendiri agar orang lain yakin dengan konsep-konsep
politiknya.
D.
Patokan
Membuat Definisi
Dalam pembuatan definisi agar
terhindar dari kekeliruan perlu kita perhatikan patokan sebgai berikut :
a.
Definisi
tidak boleh lebih luas atau lebih sempit dari konotasi kata yang didefinisikan.
Definisi yang terlalu luas misalnya :
Ø Merpati adalah burung yang dapat terbang cepat.
( banyak burung yang dapat terbang cepat bukan merpati ).
Ø Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai
peraturan.
( banyak organisasi masyarakat yang mempunyai peraturan
tetapi bukan negara )..
Ø Pidato adalah cara untuk mempengaruhi orang lain dengan
berkata-kata.
( banyak cara untuk mempengaruhi orang lain dengan
kata-kata tetapi bukan pidato ).
Definisi yang terlalu sempit misalnya :
Ø Kursi adalah tempat duduk yang terbuat dari kayu
bersandaran, dan berkaki.
( banyak juga kuursi yang terbuat dari kayu ).
Ø Jujur adalah sikap mau mengakui kesalahan sendiri.
( mau mengakui kelebihan lawan disebut sikap jujur ).
b.
Definisi
tidak boleh menggunakan kata yang didefinisikan.
Definisi
yang melanggar patokan ini disebut definisi sirkuler, berputar atau tautologi,
atau tahsilul hasil seperti :
Ø Wajib adalah perbuatan yang harus dikerjakan oleh setiap
orang.[8]
Ø Kafir adalah orang yang ingkar
Namun perlu kita
ketahui pula bahwa tidak semua pengulanagn melanggar patokan ini. Pengulangan
seperti dibawah ini diperbolehkan :
Ø
Hukum
waris adalah hukum yang mengatur pembagian harta kekayaan dari seorang yang
telah meninggal dunia.
Ø
Ilmu
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari upaya manusia dalam mencapai kemakmuran.
c.
Definisi
tidak boleh memakai penjelasan yang justru membingungkan.
Definisi yang
melangar patokan ini disebut obscurm per obscurius artinya menjelaskan suatu dengan keterangan yang
justru lebih tidak jelas. Ini dapat terjadi karena menggunakan bahasa plastik
yang tidak sesuai dengan konotasi dan denotasi yang sesungguhnya atau
menggunakan istilah yang tidak dapat dimengerti umum, terbatas dalam pikiran
para ahli saja.
Definisi dengan
menggunakan plastik seperti :
Ø
Kehidupan
adalah sepotong keju
Ø
Sedekah
adalah pembuka pintu surga
d.
Definisi
tidak boleh menggunakan bentuk negatif.
Ø
Benar
adalah suatu yang tidak salah.
Ø
Indah
adalah sesuatu yang tidak jelek.
Ø
Miskin
adalah keadaan tidak kaya.
Hanya keadaan yang tidak mungkin dihindari bentuk negatif
diperbolehkan seperti :[9]
Ø Orang buta adalah orang yang indera penglihatannya tidak
berfungsi.
Ø Orang buntung adalah orang yang tidak mempunyai anggota
tubuh yang lengkap.
Ø Orang miskin adalah orang yang penghasilannya tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Definisi dalam istilah bahasa inggris kita biasa menyebut
dengan sebutan
definition
yang arti nya adalah keterangan yang
memuat uraian atau penjelasan tentang suatu arti, suatu kata, istilah, atau
ungkapan. Keterangan itu terdiri dari dua bagian, yaitu bagian pangkal batasan
yang berisi kata yang harus diberi penjelasan dan bagian pembatas yang berisi
uraian mengenai arti bagian pangkal batasan itu. Adapula tujuan dari definisi
diantaranya :
1)
Tujuan
untuk meningkatkan kosa kata.
2)
Tujuan
untuk memperjelas ambiguitas.
3)
Tujuan
untuk memperjelas arti.
4)
Tujuan
memberikan penjelasan secara teoritis.
5)
Tujuan
untuk mempengaruhi sikap orang lain.
Dalam pembuatan definisi agar terhindar dari kekeliruan
perlu kita perhatikan patokan sebgai berikut :
a.
Definisi
tidak boleh lebih luas atau lebih sempit dari konotasi kata yang didefinisikan.
b.
Definisi
tidak boleh menggunakan kata yang didefinisikan.
c.
Definisi
tidak boleh memakai penjelasan yang justru membingungkan.
d.
Definisi
tidak boleh menggunkan bentuk negatif.
B.
Saran
Untuk pengembangan pengetahuan penulis memberikan
saran yang bemanfaat kepada pembaca mengenai pentingnya mengetahui arti definisi,
dan semua hal yang terkait dengan definisi agar lebih mudah dalam mendefinisikan
sesuatu.
DAFTAR PUSTAKA
Bukhari Umar, Pengantar Ilmu Logika, Pamekasan :
Ahima Press, 2009.
Karomani, Logika, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012.
Mundiri, Logika, Jakarta:
Rajawali Pers, 2014.
Rapar
Jan Hendrik,
Pengantar Logika.
Yogyakarta: Kanisius, 2012.
The Liang Gie, Logika, Yogyakarta : Liberty, 1998.