Thursday 12 October 2017

UJIAN TENGAH SEMESTER LAPORAN HASIL OBSERVASI




UJIAN TENGAH SEMESTER
LAPORAN HASIL OBSERVASI

Disusun untuk memenuhi tugas Ujian tengah semester yang diampu oleh
Bapak Moh. Cholid Wardi, M.HI



Disusun Oleh:

Ahsanul Hadi Amin
NIM. 20170703041012

















PROGARAM STUDI AKUNTANSI SYARI’AH
JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2017

A. Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlaq
            Akhlaq adalah segala tingkah laku manusia yang didorong oleh suatu keinginan yang biasanya bersifat relatif dan spontan. Akhlaq merupakan wujud dari cerminan kepribadian diri kita sendiri, dimana kita bisa melihat atau merasakan kepribadian seseorang hanya dengan memperhatikan tingkah laku dan perkataan mereka.
            Setiap orang memiliki akhlaq yang berbeda beda, tergantung faktor faktor yang mempengaruhinya. Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba memaparkan serta menjelaskan laporan obsevasi yang telah saya buat, dimana laporan observasi ini berisi berdasarkan realitas dan kenyataan yang ada disekitar saya.
1. Lokasi Observasi
Saya melakukan pengamatan observasi dan interview langsung dirumah teman saya yang berlokasi di jalan teja pamekasan.
2. Data Hasil Observasi
            Surya ( nama samaran) adalah salah teman dekat saya waktu pertama kali masuk SMA. Dia adalah teman saya yang memiliki integritas kepopuleran yang sangat tinggi sewaktu di SMA. Siapa disekolah saya yang tidak kenal surya, dia adalah bassist terkenal yang sangat keren, yang banyak dikagumi oleh adik kelas ataupun kakak kelas, namun tidak untuk para guru.
Dia merupakan tipe orang yang bisa dikategorikan sebagai pemalas yang hakiki, dimana dia tidak akan pernah belajar dan mengerjakan tugas apapun kecuali ada ancaman yang bisa mengancam nilainya. Dia selalu mendapatkan nilai terendah dan selalu berada di peringkat kelas terbawah meskipun dia telah mendapatkan bimbingan yang lumayan mumpuni dari lesnya, namun dia tidak pernah memanfaatkan bimbingan yang dia dapat dari lesnya. Dia tidak pernah risih ataupun malu atas apa yang ditimpanya, malahan dia seakan akan tidak peduli lagi terhadap nilai yang didapatkannya. Surya terlahir dari keluarga yang lumayan mampu atau bisa dikategorikan sebagai anak orang kaya, dia memiliki rumah yang lumayan besar dan mewah. Ayahnya adalah seorang polisi yang berpangkat tinggi.
            Meskipun surya memiliki sifat yang cenderung pemalas, akan tetapi dia memiliki sifat yang ramah terhadap orang lain. Dia sering membantu dan memberikan saran yang cukup bijak kepada temannya. Surya sering mentraktir teman temannya termasuk saya juga. Meskipun surya tergolong sebagai anak orang kaya, dia tidak pernah sesekalipun memamerkan barang mewah yang dimilikinya, dia selalu berpenampilan sederhana dimanapun dia berada. Dalam urusan ibadah, surya bisa dikatakan kurang dalam melakukan kegiatan beribadah. Contoh, dia sering melalaikan solat dan juga saya jarang mendengar dia mengaji.
            Seiring dengan berjalannya waktu Surya memiliki banyak perubahan yang dialaminya. Contoh, sekarang Dia lebih banyak menghabiskan waktunya dirumahnya meskipun temannya telah mengajaknya untuk nongkrong atau minum kopi bersama, yang lebih mengejutkan lagi, pernah sesekali ketika saya mengunjungi rumahnya, dia sedang melaksanakan solat Dhuha.
Setelah pengamatan dan observasi langsung yang saya lakukan, ternyata banyak faktor yang bisa mempengaruhi akhlaq seorang surya, Diantaranya:
            a. Faktor Teman
Seperti yang kita ketahui, teman memiliki peran yang cukup besar dalam membentuk karakter sesorang, dikarenakan teman juga bisa memberikan suatu hasutan khusus yang bisa menjerumuskan kita kedalam dunia yang penuh dosa. Oleh karena itu kita sebagai manusia sosial harus pandai memilih dan memilah teman, namun apabila kita salah dalam berteman, kita akan terjerumus kedalam hal hal yang tidak diridhoi Allah.
Seperti halnya yang terjadi pada surya pada masa SMP nya. Dia dan temannya pernah bercerita kepada saya. Dulu dia adalah siswa yang sangat nakal, dia seringkali mendapatkan sanksi dari gurunya akibat perbuatan buruknya yang dia lakukan, seperti merokok, berkelahi dan bolos. Dia melakukan hal itu murni karena ajakan dari temannya sewaktu SMP dulu. Akan tetapi, saat masuk dunia SMA, surya mengalami perubahan tingkah laku dikarenakan dia telah mendapatkan teman yang lebih baik. Dia tidak pernah sekalipun membolos, berkelahi, ataupun merokok meskipun sifat pemalasnya masih melekat pada dirinya.
            b. Faktor Keluarga
Keluarga merupakan orang terdekat kita didunia ini, sehingga tidak bisa dipungkiri jika keluarga memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk dan membangun sifat dan watak seseorang.
Surya memiliki orang tua yang baik dan perhatian, akan tetapi menurut saya orang tua surya belum sepenuhnya memerhatikan dia, dikarenakan adanya sikap kurang responsif dari orang tuanya terhadap kemalasan dalam belajar yang dialami surya. Menurut pengamatan observasi yang saya lakukan, kedua orang tuanya kurang memberi nasihat dan saran kepada surya terkait sifat kemalasan yang dimiliki surya.
3. Bukti Otentik Observasi



















B. Penyakit Hati
            Penyakit Hati adalah gangguan yang akan mempengaruhi perasaan, sifat, dan kebiasaan hidup seseorang yang nantinya akan mengeluarkan seseorang dari fitrah. Penyakit hati biasanya tertanam dalam setiap hati manusia. Sebagai seorang muslim, hal tersebut merupakan sesuatu yang harus kita waspadai supaya keimanan dan ketaqwaan kepada Allah tidak mudah rusak.
            Penyakit hati sangatlah berbahaya, karena dampaknya sangatlah buruk, dikarenakan penyakit hati bisa bersifat tercela dan mengakibatkan kerusakan pada hati seseorang.
            Pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan beberapa observasi yang telah saya lakukan yang bedasarkan pada kejadian nyata yang berada disekitar kehidupan saya.
1. Lokasi Observasi
            Saya melakukan pengamatan observasi langsung di desa montok larangan.
2. Data Hasil Observasi
            Banyak penyakit hati yang telah saya temukan disekitar rumah saya, contoh, Ibu Siti ( nama samaran ) adalah ibu rumah tangga biasa dan tidak memiliki suami atau janda. Ibu Siti bukanlah orang yang tergolong kaya didesa saya, akan tetapi hampir mayoritas orang didesa enggan bertegur sapa dikarenakan penampilannya yang sangat glamour sekali, dimana dia sering memakai perhiasan dan make up berlebihan pada saat keluar sehingga dia sering mengundang perhatian masyarakat didesa. Secara logika orang orang didesa tidak akan memuji penampilannya, melainkan mereka akan membenci dan kesal terhadap penampilan Ibu Siti.
            Banyak orang didesa saya iri dan dengki karena penampilan yang berlebihan yang ditampilkan ibu Siti, oleh sebab itu sampai sekarang Ibu Siti tidak memiliki teman, bahkan beberapa kerabatnya juga ikut kesal karena penampilan dari Ibu Siti. Ada beberapa orang yang pernah mengingatkan tentang penampilannya yang bisa mengundang sifat iri dan dengki bagi siapapun yang melihatnya, seperti pak kepala desa saya, kepala desa saya pernah mengingatkan kepada ibu siti soal penampilannya, namun ibu siti malah tidak merespon dan mengacuhkan kepala desa saya, sehingga membuat orang orang didesa saya semakin kesal dan benci karena sikap acuh dan kesombongannya.
            Setelah saya mengamati kejadian tersebut, bisa disimpulkan bahwa kelakuan ibu siti bisa mengundang penyakit hati bagi orang lain. Berikut penyakit hati yang saya temukan disekitar desa saya:
           
a. Iri Hati
Iri Hati adalah perasaan yang tidak senang melihat orang lain mendapatkan kenikmatan. Seseorang yang terkena penyakit iri hati dapat dihilangkan dengan cara, seperti menjauhkan diri dari sebab sebab yang menimbulkan dan harus menyadari sepenuhnya bahwa setiap orang akan mendapatkan Nikmat dari Allah .
Iri hati biasanya disebabkan oleh berbagai faktor contohnya seperti permusuhan. Rasa iri hati bisa timbul akibat permusuhan yang terjadi sejak lama. Contoh, Ibu N sangat membenci penampilan glamour dari ibu siti, dan ibu siti membenci ibu N karena sering mencela penampilannya, Ibu N akan senang jika ibu siti mendapat musibah.
            b. Dengki
Dengki adalah suatu sikap seseorang yang tidak senang terhadap orang yang memperoleh keberuntungan, kenikmatan, atau karunia dari Allah. Dengki jauh lebih berbahaya dari pada sifat iri dikarenakan dengki memiliki sifat yang saling menjatuhkan dan membuat sebuah jalinan permusuhan.
Dengki biasanya disebabkan oleh kekikiran, iri hati dan kebencian yang ada didalam hati. Dari ketiga sifat ini akan memunculkan sifat dengki.
            c. Takabur
Takabur adalah sikap membanggakan diri dan memandang derajat orang lebih rendah daripada dirinya atau merendahkan orang lain, orang yang takbur biasanya menganggap dirinya yang paling tinggi derajat atau kedudukannya. Sifat takabur akan membuat seseorang selalu berkeinginan untuk menampakkan diri dihadapan orang lain sehinnga orang lain tampak kecil dihadapannya.
Banyak faktor faktor penyebab takabur diantaranya, salah dalam memahami dirinya, salah dalam memahami hakikat kemuliaan dan mengira bahwa nikmat itu kekal pada dirinya.



3. Bukti Otentik Observasi


C. Identifikasi Akhlaq yang Baik dan Akhlaq yang Buruk
1. Akhlaq yang baik ( akhlaq terpuji )
            Banyak akhlaq akhlaq terpuji yang saya temukan disekitar rumah saya diantaranya:
            a. Suka menolong sesama manusia
Disekitar tempat saya tinggal banyak hal hal baik yang bisa saya temukan seperti halnya, menolong sesama manusia. Contoh, ketika tetangga saya mendapatkan musibah, banyak penduduk desa yang berbondong bondong untuk memberi bantuan dan pertolongan.
            b. Sikap yang ramah terhadap orang lain
Disekitar rumah saya, banyak tetangga tetangga yang  bersifat ramah kepada saya, seperti halnya, sering menyapa ketika bertemu diluar rumah maupun dijalan.
2. Akhlaq yang buruk ( akhlaq tercela)
            Selain akhlaq terpuji yang saya temukan disekitar tempat tinggal saya, saya juga menemukan akhlaq yang buruk yang sering dilakukan oleh penduduk didesa saya. Diantaranya :
            a. Gosip (ghibah)
Ketika saya bepergian keluar rumah, saya sering mendengar sindiran sindiran yang dilakukan oleh ibu ibu didesa saya. Ironisnya mereka sering membicarakan keburukan seseorang dan menyebarluaskan pembicaraan mereka sehingga masyarakat desa tahu keburukan dan aib orang yang mereka bicarakan.
            b. Membuang sampah sembarangan
Membuang sampah sembarangan merupakan hal yang biasa dilakukan oleh penduduk didesa saya. Mereka menganggap hal itu menjadi sebuah kebiasaan tersendiri bagi penduduk didesa saya. Mereka memiliki rasa kepedulian yang sangat rendah dalam menjaga lingkungan sekitarnya.


3. Bukti Otentik Observasi