Sunday, 24 June 2018

LAPORAN STUDI KASUS “PENGARUH KELUARGA BROKEN TERHADAP PRESTASI ANAK ”





LAPORAN STUDI KASUS

“PENGARUH KELUARGA BROKEN TERHADAP PRESTASI ANAK ”
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah BK Pribadi Sosial
Dosen Pengampu Ibu Evi Febriani, M.PSI






 










                                                               Disusun Oleh:    

                                                                  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2018

LAPORAN KONSELING
       
A.  WAKTU PELAKSANAAN LAYANAN
Hari                        : Rabu
Tanggal       : 25 April 2018
Pukul          : 18:00 WIB - Selesai
Tempat       : Kost Alsyfa


B.  IDENTITAS KLIEN
1.    Nama                                                     : Luluk Mukharromah
2.     Jenis Kelamin                                       : Perempuan
3.    Tempat/ Tgl lahir                                   : Sampang, 08 April 1999
4.    Agama                                                   : Islam
5.    Alamat Rumah                                      : Ds. Berkoning, Kec. Jrengik, Kab. Sampang
6.    No. Telp/ HP                                         : 085231477638
7.     Status dalam keluarga                          : Anak Kandung
             
C.  IDENTITAS SUAMI/ISTRI/ORANG TUA
1.    Nama Orang Tua
-       Ayah                                                 : Tohe
-       Ibu                                                    : Miseh
2.    Alamat Rumah                                      : Ds. Berkoning, Kec. Jrengik, Kab: Sampang
3.    Agama                                                   : Islam
4.    No.Telp/ HP                                          : -
5.     Pekerjaan
-       Ayah                                                 : Supir
-       Ibu                                                    : - (Sudah Meninggal)
6.    Pendidikan                                           
-       Ayah                                                 : SD
-       Ibu                                                    : SD
                                                   


D.  IDENTIFIKASI KASUS
a)      Deskripsi Klien
1.    Data fisik                           
a.       Jenis kulit klien                         : Kuning
b.      Struktur Tubuh                         : Tinggi dan agak gemuk
2.    Hubungan Sosial                            : Baik
3.    Kondisi Psikologis                          : Normal


b)     Alasan pemilihan kasus
Mengapa saya memilih kasus ini? Dikarenakan kasus ini sangat menarik untuk dijadikan sebuah contoh studi kasus. Dan juga dikarenkan klien disini merupakan sanak family sendiri. Sehingga klien lebih terbuka kepada saya.
c)      Deskripsi Masalah
Kasus yang dialami klien merupakan kasus rumah yang berakibat pada proses  belajarnya disekolah dimana klien merasa tidak nyaman dengan kondisi keluarganya karena ayahnya yang sering bertengkar dengan neneknya dirumah yang mengakibatkan klien kepikiran dengan masalah keluarganya sehingga timbul masalah klien terhadap pencapaian hasil prestasi belajar yang kurang maksimal. Klien ingin ayah dan neneknya tidak lagi bertengkar karena itu sangat mengganggu konsentrasi klien saat belajar di rumah dan klien ingin ayahnya agar tidak egois serta keras kepala dan sering membuat neneknya menangis, karena klien sangat menyayangi neneknya yang juga menyayanginya. Selain itu klien takut keluarga besarnya akan pecah akibat dari sikap egois dan kerasa kepala yang dimiliki ayahnya.
Klien merupkan siswa yang pintar, dilihat dari IQ yang diberikan kepadanya, sehingga klien tahu mana tindakan yang baik dan mana tindakan yang buruk. Sehingga klien dan melampiaskan ketidaknyaman di rumahnya, klien mengikuti ogranisasi yang ada disekolahnya. Dan klien juga melampiaskan masalah kepada BK yang ada disekolahnya agar dirinya merasa lebih tenang dan berharap masalahnya itu terselesaikan.




c)    Diagnosis Masalah
                   Kasus yang dialami klien merupakan kasus rumah yang berakibat pada proses  belajarnya disekolah dimana klien merasa tidak nyaman dengan kondisi keluarganya karena ayahnya yang sering bertengkar dengan neneknya dirumah yang mengakibatkan klien kepikiran dengan masalah keluarganya sehingga timbul masalah klien terhadap pencapaian hasil prestasi belajar yang kurang maksimal. Klien ingin ayah dan neneknya tidak lagi bertengkar karena itu sangat mengganggu konsentrasi klien saat belajar di rumah dan klien ingin ayahnya agar tidak egois serta keras kepala dan sering membuat neneknya menangis, karena klien sangat menyayangi neneknya yang juga menyayanginya. Selain itu klien takut keluarga besarnya akan pecah akibat dari sikap egois dan kerasa kepala yang dimiliki ayahnya.
Klien merupkan siswa yang pintar, dilihat dari IQ yang diberikan kepadanya, sehingga klien tahu mana tindakan yang baik dan mana tindakan yang buruk. Sehingga klien dan melampiaskan ketidaknyaman di rumahnya, klien mengikuti ogranisasi yang ada disekolahnya. Dan klien juga melampiaskan masalah kepada BK yang ada disekolahnya agar dirinya merasa lebih tenang dan berharap masalahnya itu terselesaikan.
Karakteristik kasusu ini, klien merasa tidak diperdulikan oleh ayahnya lagi karena sifat egois dan keras kepala ayahnya. Tetapi untuknya klien anak yang pintar dan baik dirumah maupun disekolah, sehingga dia tidak terjerumus kepada hal-hal negatif yang biasanya remaja lakukan akibat dari keluarga broken home.

d). Prognosis
-       Prognosis Negatif
Apabila masalah yang dialami klien tidak secepatnya dibantu dan dipecahkan kemungkinan besar akan menimbulkan penurunan prestasi pada klien dengan dampak yang kurang bail pada masa depan dirinya sendiri, misalnya: klien akan terus menerus merasa bahwa ayahnya tidak peduli dengan prestasi dan masa depannyam, membolos sekolah atay sering iin dengan alasan yang tidak jelas, merusak masa depannya dengan tidak memanfaatkan potensi besar yang dimilikinya dengan tidak maksimal hasil prestasinya, penurunan prestasi karena tidak pernah belajar dan merasa tidak bekonsentrasi dirumah.
-       Prognosis Positif
Apabila masalah yang dialami klien dapat dipecahkan melalui konseling individual dapat diprediksikan bahwa potenis yang dimilikinya apabila di manfatakan dan di asah dengan baik, maka prestasi yang bagus bisa didapatkannya dan kesalahannya beranggapan yang salah terhadap ayahnya yang egois dan keras kepala serta sering bertengkar dengan neneknya akibat dari pendapatan ekonomi ayahnya yang rendah. Menyadari bahwa ayahnya itu bukan tidak peduli dan perhatian padanya namun karena desakan ekonomi demi memenuhi kebutuhan keluarganya dan sudah tidak adanya lagi sosok isteri bagi ayahnya yang bisa menentramkan hati ayahnya, sehingga ayahnya menjadi egois dan kerasa kepala sehingga mengakibatkan ayahnya sering bertengkar dengan neneknya.
Kemungkinaan-kemungkinan pemberian bantuannya sebagai berikut :
1.  Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan konseling Eksistensi Humanistik, meliputi:
a). Teori tentang kepribadian manusia.
1). Manusia dilahirkan dengan pembawaan dasar yang baik
2). Manusia memiliki kecenderung yang bertujuan positif, konstruktif, dan soail
3). Manusia berkeinginan untuk maju
4). Manusia memiliki kesadaran diri
5).Manusia memiliki kebebasan dan tanggung jawab untuk memilih/memutuskan nasibnya sendiri.
2. Teknik yang digunakan dalam permaslaahn klien adalah Acceptance (penerimaan), Respect (rasa hormat), Understanding (mengerti dan memahami), Reassurance (menentramkan hati), Encouragement (memberi

D.  HARAPAN KLIEN
Sebenarnya klien belum sadar akan potensi yang dimilki segingga dia tidak memaksimalkan potensi yang dimilikinya dan beranggapan bahwa prestasi yang kurang maksimal, kesalahan sikap dan tindakan yang dilakukan selama ini lebih cenderung membela tindakan klien sebagai bentuk kesalahan dari orang tuanya khususnya ayahnya. Tetapi klien mau mengemukakan masalahnya setelah adanya bentuk kepercayaan dan pengertian dalamberusaha mendapatkan informasi mengenai prestasi, sikap, dan tindakannya.

E.  KESIMPULAN & SARAN
Dari pemapamaran diatas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya klien mempunyai potensi yang sangat besar dalam pencapaian prestasi belajarnya yang dilihat dari tes IQ klien. Sehingga sebenarnya klien bisa berada dalam peringkat sepuluh besar bahkan apabila klien memaksimalkan potensi yang dimilikinya, klien bisa masuk dalam peringkat tiga besar. Dalam menghadapi sifat egois dan keras kepala ayahnya klien diharapkan untuk bersikap menerima dan memaklumi sifat ayahnya seperti itu karena tidak adanya sosok istri yang bisa menasehati ayahnya.sehingga klien akan menyadari dan memaklumi hal itu da tetap belajar dengan maksimal walaupun kondisi keluarganya tidak sepeti yang diharapkan.