Sunday, 24 June 2018

KONVERSI AGAMA DAN KEAGAMAAN




KONVERSI AGAMA DAN KEAGAMAAN

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Agama
Yang diampu oleh Bapak Mohammad Jamaluddin, M.Pd.












PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI PAMEKASAN
2018


KATA  PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nyalah, tugas yang berjudul Konversi Agama dan Keagamaan dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
       Dalam penyelesaian tugas ini, kelompok kami memperoleh banyak bimbingan dan petunjuk-petunjuk serta bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian tugas ini, sehingga tugas ini dapat tersusun dengan baik.
       Kami menyadari banyak kekurangan yang terdapat dalam pembuatan tugas ini, maka dari itu diharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca dan dosen pembimbing demi penyempurnaan tugas ini.
                                                                         
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.










Pamekasan, 26 April 2018


Penyusun 



DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..............................................................................      i
KATA PENGANTAR...............................................................................      ii
DAFTAR ISI..............................................................................................      iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................      1
A.    Latar Belakang...........................................................................      1
B.     Rumusan Masalah......................................................................      2
C.     Tujuan........................................................................................      2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................      3
A.    Pengertian Konversi Agama......................................................      3
B.     Proses Konversi Agama.............................................................      3
C.  Faktor Penyebab Konversi Agama.............................................      4
D. Contoh Peristiwa Konversi Agama.............................................      8
BAB III PENUTUP...................................................................................      10
A.    Kesimpulan................................................................................      10
B.     Saran..........................................................................................      10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................      12






BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar belakang masalah
Manusia hidup di dunia tidak lepas dari masalah kehidupan. Ada yang bahagia maupun mederita, ada yang miskin dan adapula yang kaya. Dari perbedaan masalah tersebut terkadang menyebabkan seseorang mengalami kegoncangan batin, bahkan terkadang merasa putus asa. Untuk itu manusia akan mencoba atau berusaha mencari pegangan atau ide baru, dimana disitu dia bisa merasakan ketenangan jiwa.
Dampak yang paling menonjol dari modernitas adalah keterasingan (alienasi) yang dialami oleh manusia. Alienasi muncul dari cara pandang dualisme, yaitu jiwa badan, makhluk tuhan, aku yang lain kapitalis-proletar. Akhirnya terjadilah gejala reifikasi atau perbedaan antar sisi dari dualitas tersebut. Ini disebut juga obyektivikasi, yaitu manusia memandang dirinya sebagai objek, seperti layaknya sebuah benda.
Degradasi moral sering terjadi karena manusia tidak mampu mengatasi penyakit jiwa manusia modern ini. Narkotika, seks bebas, bahkan bunuh diri sering menjadi pelarian . hidup tampaknya menjadi tidak berarti lagi. Mereka yang tertolong atau segera menemukan pencerahan dari kekelaman jiwa ini akan bangkit dan memelk suatu keyakinan yang akan membuat hidupnya terasa lebih berarti,hidup yang bertujuan, yaitu kembali kepada tuhannya. Terjadilah pembalikan arah , atau konversi. Dalam bahasa agama disebut pertaubatan.
Oleh karena itu, pada makalah ini kami akan membahas atau menguraikan masalah tentang konversi agama dan keagamaan.
B.       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian konversi agama?
2.      Bagaimana proses konversi agama?
3.      Apa faktor yang menyebabkan terjadinya konversi agama?
4.      Bagaimana contoh peristiwa konversi agama?

C.       Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian konversi agama.
2.      Untuk mengetahui proses konversi agama.
3.      Untuk memahami faktor apa saja yang menyebabkan konversi agama.
4.      Untuk mengetahui contoh peristiwa konversi agama.



























BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian konversi agama
Konversi agama (religious conversion) diartikan dengan berubah agama ataupun masuk agama. Konversi berasal dari kata conversio yang berarti tobat, pindah, berubah(agama). Dalam kata inggris conversion mengandung pengertian: berlawanan arah, berubah dari suatu keadaan, atau dari suatu agama ke agama yang lain (change from one state, or from one religion, to another), misalnya dari ateisme masuk katolik, dari katolik keluar dan msuk islam dan sebagainya.[1] Konversi agama juga diartikan sebagai bertaubat, berubah agama, berbalik pendirian terhadap ajaran agama atau masuk ke dalam agama. Konversi juga dapat diartikan terjadi suatu perubahan keyakinan semula misalnya: dari ke iman yang lemah berubah menjadi semakin kuat dan mantap, yaitu terjadi perubahan tingkat kualitan keberagamaan seseorang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konversi agama adalah perubahan arah pandang dan keyakinan seseorang terhadap agama yang dianutnnya dan dipengaruhi oleh kondisi kejiwaan baik secara terproses atau secara mendadak.
Secara umum, konversi agama dapat juga diartikan berubah agama atau masuk kedalam sebuah agama. Maksudnya, jika seesorang pada awalnya telah menetapkan sebuah agama kemudian mengganti agamanya itu, maka masuk dalam pengertian berubah agama. Namun, jika sebelumnya orang tersebut tidak beragama kemudian memutuskan yntuk beragama, maka orang tersebut masuk kedalam agama.
B.       Proses konversi agama
Proses yang dilalui orang-orang yang mengalami konversi berbeda yang satu dengan yang lainnya. Dari sebab yang mendorong dan bermacam pula tingkatannya, ada yang dangkal sekedar untuk dirinya saja dan ada pula yang mendalam. disertai dengan kegiatan agama yang sangat menonjol, sampai kepada perjuangan mati-matian. Ada yang terjadi sekejap mata dan ada pula yang secara berangsur-angsur. Namun dapat dikatakan bahwa tiap-tiap konfersi agama itu melalui proses-proses jiwa sebagai berikut:[2]
1.         Masa tenang pertama, artinya kita tenang sebelum mengalami konversi, dimana sikap dan tingkah lakunya bersifat acuh tak acuh terhadap agama dan menentangnya.
2.         Masa ketidak tegang, dimana konflik dan pertentangan batin berkecamuk dalam hatinya. Gelisah, putus asa, tegang panik dan sebagainya. Hal ini disebabkan oleh moral yang tidak stabil, rasa kecewa frustasi dan sebagainya. 
3.         Pristiwa terjadinya konversi itu sendiri.
Setelah mencapai puncaknya, maka terjadilah peristiwa konversi itu. Orang tipa-tiba mersa mendapat petunjuk tuhan, mendapat kekuatan dan semangat hidup.
4.         Keadaan tenang dan tentram yakni setelah masa krisis konversi berlalu dan masa menyerah timbullah rasa perasaan atau kondisi jiwa yang baru, rasa aman damai dihati, segala persoalan terjadi enteng dan terselesaikan.
5.         Ekpresi konversi dalam hidup.
Tingkat terakhir dari konversi itu adalah pengungkapan konversi agama dalam tindak tunduk. Tingkah laku dan sikap serta perkataan dan seluruh jalan hidupnya mengikuti aturan yang diajarkan agama.[3]
Maka konversi yang dilakukan dengan tindakan dan ungkapan-ungkapan yang kongkrit inilah yang akan membawa
          Maka konversi yang di iringi dengan tindak dan ungkapan-ungkapan kongrit inilah akan membawa tetap dan mantapnya perubahan dan keyakinan tersebut.
C.       Faktor yang menyebabkan terjadinya konversi agama
Beberapa ahli berbeda pendapat dalam menentukan faktor yang memnjadi pendorong konversi. Wiliam james dalam bukunya The Varieties of Relegious Experience dan Max Heirich dalam bukunya Change of Heart banyak menguraikan faktor yang mendorong terjadinya konversi agama tersebut.
Dalam buku tersebut di uraikan pendapat para ahli yang terlibat dalam disiplin ilmu, masing-masing mengemukakan pendapat bahwa konversi agama di sebabkan faktor yang cenderung didominasi oleh lapangan ilmu yang mereka tekuni.[4] Pada tahap ini, para ahli berbeda pandangan mengenai faktor apa yang menyebabkan seseorang mengkonversi agamanya. Perbedaan pandangan ini, tentu saja dipengaruhi oleh sudut pandang yaitu:
1.    Para ahli menyatakan, bahwa menjadi faktor pendorong terjadinya konversi agama adalah petunjuk ilahi.[5] Para tokoh agama berpandangan bahwa penyebab utama dari berpindahnya agama seseorang adalah kehendak Tuhan. Sebuah dorongan dari luar yang memiliki kehendak luar biasa pada dala diri manusia. Hal tersebut tidak bisa dikontrol secara penuh oleh manusia. Karena pada dasarnya merupakan hidayah, atau petunjuk dari Tuhan.
2.    Para ahli sosiologi berpendapat, bahwa yang menyebabkan terjadinya konversi agama adalah pengaruh sosial.. pengaruh sosial yang mendorong terjadinya konversi itu terdiri dari adanya berbagai faktor antara lain:[6]
a)    Pengaruh hubungan antar pribadi baik pergaulan yang bersifat keagamaan maupun non agama.
b)   Pengaruh kebiasaan yang rutin
c)    Pengaruh ajaran atau propaganda dari orang-orang yang dekat
d)   Pengaruh pemimpin keagamaan
e)    Pengaruh perkumpulan yang berdasarkan hobi
f)    Pengaruh kekuasaan pemimpin.
3.    Para ahli psikologis berpendapat bahwa yang menjadi pendorong terjadinya konversi agama adalah faktor psikologis yang ditimbulkan oleh faktor intern maupun ekstern. Dalam teori meaning system yang dikembangkan oleh Paloutzian berkaitan dengan konversi agama seseorang, beliau menyatakan bahwa konversi agama dan spritual yang terjadi pada seseorang akibat perbedaan yang terjadi dalam kehidupan dan ada keraguan didalam diri seseorang baik mengenai nilai-nilai, atau ajaran dalam agama yang dianutnya. Hal tersebut membuatnya membangun sistem makna baru. Yang kemudian mengarahkan pada perubahan-perubahan dalam hal-hal yang terhubung kepada sistem makna yang diragukannya.
Faktor-faktor tersebut apabila mempengaruhi seseorang atau kelompok hingga menimbulkan semaca gejala tekanan batin, maka akan terdorong untuk mencari jalan keluar yaitu ketenangan batin. Dalam kondisi jiwa yang demikian itu secara psikologis kehidupan batin seseorang itu menjadi kosong dan tak berdaya sehinga mencari perlindungan kekuatan lain yang mampu memberinya kehidupan jiwa yang terang dan tentram.
4.    Para ahli ilmu pendidikan berpendapat bahwa konversi agama di pengaruhi oleh kondisi pendidikan. Pendidikan ilmu sosial menampilkan data dan argumentasi, bahwa suasana pendidikan ikut mempengaruhi konversi agama.[7] Dalam hal ini belum dapat dikumpulkan data secara pasti tentang pengaruh lembaga pendidikan terhadap konversi agama namun berdirinya sekolha-sekolah yang bernaung di bawah yayasan agama tentunya mempunyai tujuan keagamaan.
Dalamuraian William james yang berhasil meneliti pengalaman berbagai tokoh yang mengalami konversi agama menyimpulkan sebagai berikut:
a.    Konversi agama terjadi karena adanya suatu tenaga jiwa yang menguasai pusat kebiasaan seseorang. Sehingga pada dirinya muncul persepsi baru dalam terbentuk suatu ide yang bersemi secara mantap.
b.    Konversi agama dapat terjadi oleh karena suatu krisis ataupun secara mendadak (tanpa suatu proses).[8]
Masalah-masalah yang menyangkut terjadinya konversi agama tersebut berdasarkan tinjuan psikologis tersebut yaitu dikarenakan beberapa faktor antara lain:
1.    Faktor intern, yang ikut mempengaruhi terjadinya konversi agama adalah:
a.    Kepribadian
Secara psikologis tipe kepribadian tertentu akan mempengaruhi kehidupan jiwa seseorang. Dalam penelitian W. James menemukan, bahwa tipe melankolis yang memiliki kerentanan perasaan lebih mendalam dapat memnyebabkan terjadinya konversi agama dalam dirinya.
b.    Faktor pembawaan
Menurut penelitian Guy E. Swanson bahwa ada semacam kecendrungan urutan kelahirsn mempengaruhi konversi agama.
2.    Faktor Ekstren (faktor luar diri)
Di antara faktor luar yang mempengaruhi terjadinya konversi agama adalah:[9]
a.       Faktor keluarga, keretakan keluarga, ketidakserasian, berlainan agama, kesepian, kesulitan seksual, kurang mendapatkan pengakuan kaum kerabat dan lainnya. Kondisi demikian akan menyebabkan seseorang mengalami tekanan batin sehingga sering terjadi konversi agama dalam usahanya untuk meredakan tekanan batin yang menimpa dirinya.
b.      Lingkungan tempat tinggal, orang yang merasa terlempar dari lingkungan tempat tinggal, atau tersingkir dari kehidupan di suatu tempat merasa dirinya hidup sebatang kara. Keadaan demikian menyebabkan seseorang mendambakan ketenangan dan mencari tempat untuk bergantung hingga kegelisahan batinnya hilang.
c.       Perubahan status, perubahan status terutama yang berlangsung secara mendadak akan banyak mempengaruhi terjadinya konversi agama. Misalnya: perceraian, keluar dari sekolah atau perkumpulan, perubahan pekerjaan, kawin dengan orang yang berlainan agamadan sebagainya.
d.      Kemiskinan, kondisi sosial ekonomi yang sulit juga merupakan faktor yang mendorong dan mempengaruhi terjadinya konversi agama.
D.      Contoh peristiwa konversi agama
Manusia sebagai makhluk budaya dikaruniai 3 unsur budaya itu: cipta (akal pikiran), rasa(rasa dan perasaan), dan karsa(kehendak).  Proses-proses banyaknya orang yang masuk islam tersebut apabila kita kaji termasuk contoh-contoh nyata adanya konversi agama dalam perpektif islam walaupun dalam kapasitas yang berbeda-beda.
Dalam uraian ini dapat dipaparkan contoh tentang konversi agama sebagai berikut:[10]
1.    Diceritakan oleh Dr Efendi Zarkasi tentang seorang pemuda Tinghoa tinggal di Keramat Jati Jakarta masuk islam. Waktu ditanya pak efendi mengapa ia masuk islam. Ia menjawab karena didekat rumahnya ada mesjid ia tertarik karena menjelang subuh suatu hari bedug dimasjid itu dibunyikan. Ia tertarik masuk islam karena bunyi bedug.
2.    Dr Abdul Karim Germaus seorang Orientalis, mempelajari islam sejak mulai usia baliq. Masalahnya dia membuka-buka lembaran majalah bergambar terbitan lama, berbagai kejadian baru, cerita fiktif dari beberapa negri jauh. Ia mebolak-balik perhalaman tanpa perhatian serius. Tetapi tiba-tiba perhatiannya tertumpuk pada ukiran kayu berbentuk rumah bertap datar dan disana-sini dan diselang-seling kubah-kubah bundar menjulang lagit yang gelap gulita, dimana secercah cahaya bulan terbit tanpak indahnya. Diatas sudah satu atap itu kelihatan beberapa orang duduk barisan-barisan yang teratur mengenakan pakaian yang indah coraknya. Kejadian inilah menyebabkan Abdul Karim Germanus mempelajari islam lebih giat dan akhir orientalisnya dia masuk islam. Jadi ini pertama kali tersentuh dakwah bukan lantaran ceramah atau pidato tetapi melalui kekaguman terhadap seni lukis.
3.    Menurut penuturan Efendi Zarkasi ada seorang keturunan belanda tinggal di Jalan Nusantara Jakarta, ketika dia ditanya mengapa masuk islam? Dia menjawab: saya tertarik pada agama islam karena suaktu waktu pagi-pagi yang sunyi sepi, saya saya mendengar azan dari mesjid Istiqlal, saya tidak tau begitu saja ketika mendengar kemudian saya tertarik pada agama islam.



















BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
1.      Pengertian konversi agama
Konversi agama (religious conversion) diartikan dengan berubah agama ataupun masuk agama.
2.      Proses konversi agama
Proses yang dilalui orang-orang yang mengalami konversi berbeda yang satu dengan yang lainnya. Dari sebab yang mendorong dan bermacam pula tingkatannya, ada yang dangkal sekedar untuk dirinya saja dan ada pula yang mendalam. disertai dengan kegiatan agama yang sangat menonjol, sampai kepada perjuangan mati-matian. Ada yang terjadi sekejap mata dan ada pula yang secara berangsur-angsur.
3.    Faktor yang menyebabkan terjadinya konversi agama
Dalam buku tersebut di uraikan pendapat para ahli yang terlibat dalam disiplin ilmu, masing-masing mengemukakan pendapat bahwa konversi agama di sebabkan faktor yang cenderung didominasi oleh lapangan ilmu yang mereka tekuni
4.    Contoh peristiwa konversi agama
a.       Diceritakan oleh Dr Efendi Zarkasi tentang seorang pemuda Tinghoa tinggal di Keramat Jati Jakarta masuk islam. Waktu ditanya pak efendi mengapa ia masuk islam. Ia menjawab karena didekat rumahnya ada mesjid ia tertarik karena menjelang subuh suatu hari bedug dimasjid itu dibunyikan. Ia tertarik masuk islam karena bunyi bedug.
b.      Dr Abdul Karim Germaus seorang Orientalis, mempelajari islam sejak mulai usia baliq. Masalahnya dia membuka-buka lembaran majalah bergambar terbitan lama, berbagai kejadian baru, cerita fiktif dari beberapa negri jauh.
B.       Saran
Saran kami kepada pembaca yaitu alangkah lebih baiknya apabila pembaca membaca materi-materi kami dari sumber yang lain, sebab keilmuan kami masih jauh dari standart intelek mahasiswa. Jika nanti ada kekeliruan utamanya dari penjelasan, mohon kesudianya memberikan saran kepada kami, agar kami tidak perpegang teguh pada pemahaman yang salah.




















DAFTAR PUSTAKA
Atiqullah, Dasar-Dasar Psikologi Agama, (Pamekasan:Stain Pamekasan Press,2006).
Baharuddin, psikologi agama dalam perspektif islam(Malang: UIN-Malang press,2008).
Jalaluddin, Psikologi Agama ,(Jakarta:Rajawali Pers,2012).
Umar, Muntaha. Buku Ajar Psikologi Agama(stain pameksan, 2006).


[1] Baharuddin, psikologi agama dalam perspektif islam, (Malang: UIN-Malang press,2008),hlm.207-208.
[2] Drs. H. Muntaha Umar, Buku Ajar Psikologi Agama, (stain pameksan, 2006), hlm.30-31.
[3] Ibid, hlm. 32.               
[4] Ibid, hlm. 34.
[5] Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta:  Rajawali PERS, 2012), hlm. 380-383.
[6] Ibid, hlm. 400.
[7] Ibid, hlm. 408.
[8]Baharuddin, psikologi agama dalam perspektif islam, (Malang: UIN-Malang press,2008), hlm. 215-216.
[9] Ibid, hlm. 218.
[10] Atiqullah, Dasar-Dasar Psikologi Agama, (Pamekasan: Stain Pamekasan Press, 2006), hlm. 58-62.