Wednesday 13 March 2019

Ilmu Tauhid


MAKALAH
Ilmu Tauhid
Iman kepada hari kiamat
Dosen pengampu : Moh. Laili, M.PD


Kelompok 8
Nur Aini          18381072109



JURUSAN TADRIS BAHASA INDONESIA
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
2018
KATA PENGANTAR
              Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “iman kepada hari akhir” dengan baik dan lancar.
             Saya menyadari dalam pembuatan tugas ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapan. Sehingga tugas yang sederhana ini dapat menjadi bahan bacaan yang bermanfaat demi peningkatan mutu pendidikan. Akhir kata saya ucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya.
            Makalah berjudul Iman kepada hari kiamat ini disusun untuk melaksanakan tugas kelompok mata kuliah Ilmu tauhid, dengan ini saya menerima kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini, agar makalah ini dapat mendekati sempurna. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pembaca.

Penyusun     

Pamekasan, 17 November 2018







DAFTAR ISI
DAFTAR JUDUL....................................................................................................I
DAFTAR ISI...........................................................................................................II
KATA PENGANTAR..............................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................IV
1.1  Latar Belakang.............................................................................................IV
1.2  Rumusan Masalah..............................................................................................V
1.3  Tujuan Penulisan...........................................................................................V

BAB 2  PEMBAHASAN..................................................................................................1
            2.1  `Pengertian Iman Kepada Hari Akhir.............................................1
            2.2   Kebangkitan Manusia Dari Alam Kubur.......................................2
            2.3   Tanda-tanda Hari Kiamat.............................................................4
            2.4   Pengaruh Iman Kepada Allah Terhadap kehidupan...................10


BAB 3  PENUTUP
            3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
            3.2 Kritik dan saran...........................................................................................11
            3.3 Daftar pustaka.............................................................................................12



















BAB 1
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
     Setelah kita mempelajari tentang iman kepada hari akhir, kita akan mengerti tentang perlunya beriman pada hari akhir. Pada hakekatnya beriman pada hari akhir adalah menyakini dengan sepenuh hati bahwa hari akhir pasti terjadi atas kehendak Allah SWT dan tidak ada yang tahu akan kapan kejadian itu terjadi. Hari akhir termasuk rukun iman yang ke-5, setiap orang muslim berkewajiban dan meyakini bahhwa Qiamat itu pasti datang, hanya waktunya kita tidak mengetahuinya, maka kita harus bersiap-siap mencari bekal.
     Seorang manusia tidak disebut mukmin sebelum ia beriman kepada apa yang terkandung dalam al-Qur’an  dan sunah Rasul yang benar yang berkaitan dengan hari akhir. Maengetahui adanya hari akhir dan senantiasa mengingatnya sangatlah penting, karena akan memberikan pengaruh yang besar terhadap kebaikan jiwa manusia, ketakwaan, dan komitmennya terhaap agama.Tidak ada yang membuat hati keras dan memberanikan orang berbuat maksiat daripada keleaian mengingat hari kiamat, kengerian, dan kedasyatannya.








1.2       Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari iman kepada hari kiamat ?
2. Apa pengertian dari kebangkitan manusia dari alam kubur ?
3. Bagaimana tanda-tanda hari kiamat ?
4. Apa pengaruh iman kepada hari kiamat ?

1.3       Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Apa pengertian dari iman kepada hari kiamat.
2. Untuk mengetahui Apa pengertian dari kebangkitan manusia dari alam kubur.
3. Untuk mengetahui Bagaimana tanda-tanda hari kiamat.
Untuk mengetahui Apa pengaruh iman kepada hari kiamat













BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Iman kepada Hari Akhir
        Hari akhir atau hari kiamat adalah suatu peristiwa luar biasa yang pasti akan terjadi dimana seluruh makhluk, termasuk manusia yang pernah hidup di muka bumi akan dimatikan, kemudian hidup dan dibangkitkan kembali untuk mendapatkan perhitungan dan pembalasan atas segala amal yang pernah dilakukannya selama hidup di dunia. Ada dua macam kiamat, yaitu sebagai berikut :
1. Kiamat Sugra ( kiamat kecil )
Yaitu kehancuran, kematian, atau berakhirnya kehidupan setiap makhluk yang bernyawa. Firman Allah SWT dalam surat Ar-Rahman ayat 26-27 :

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ٢٦ وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالَإِكْرَامِ ۚ٢٧
Ayat 27. tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal.

2. Kiamat Kubra ( kiamat besar )
    Yaitu peristiwa besar atau hancur binasanya alam semesta beserta isinya ( makhluk ) sebagai awal dimulainya kehidupan akhirat. Kiamat pasti terjadi, tetapi tidak seorang pun mengetahui waktu terjadinya kiamat, termasuk para nabi dan rasul-Nya karena kiamat itu didatangkan secara tiba-tiba dan hanya Allah SWT yang mengetahuinya.


2.2  Kebangkitan manusia dari alam kubur
              Hari kebangkitan adalah hari dibangkitkannya seluruh manusia yang pernah hidup di dunia dari mulai zaman nabi Adam as sampai yang baru lahir saat kiamat, semuanya akan bangkit kembali dari dalam kubur setelah kematian untuk kemudian digiring (nasyr) ke satu tempat di padang mahsyar lalu dihisab/dihitung amal perbauatannya selama hidup di dunia. Seluruh manusia akan bangkit dengan jasad ketika masih muda dengan wajah berbeda-beda sesuai amal perbuatannya. Hari kebangkitan wajib diimanai oleh setiap muslim dengan keimanana yang kuat dan merupakan salah satu cabang dari rukun iman yang kelima yaitu percaya kepada akhirat
                  Hari mahsyar (hari berhimpun). Setelah semua makhluk dibangkitkan (ba’ats) dari alam kubur, mereka akan digiring (nasyr) ke satu tempat yang disebut padang Mahsyar. Di sana mereka selanjutnya akan berkumpul menjadi satu himpunan. Mahsyar adalah padang yang sangat luas dan datar, dimana tidak terlihat dataran rendah maupun tinggi di akhirat. Di Mahsyar inilah semua makhluk Allah yang berada di langit dan bumi termasuk manusia, jin, malaikat dan hewan, berkumpul dan berdesak-desakan dalam kondisi telanjang kaki, tidak berpakaian, dan belum dikhitan. Setiap manusia pada hari pengadilan ini akan hadir di mahsyar dan akan berhadapan diantaranya dengan:
– al-Kitab yaitu sebuah catatan amal amal perbuatan selama di dunia diberikan kepada tiap-tiap makhluk. Orang yang menerima kitab tersebut dengan tangan kanan, maka ia akan mendapatkan kebahagiaan di akhirat. Sedangkan mereka yang menerima kitab itu dengan tangan kiri atau dari balik punggung, akan menyesal dan siksa yang diterima.
– Mizan yaitu sebuah neraca yang akan menimbang antara pahala dan dosa setiap makhluk. Semua amal baik dan buruk manusia akan ditimbang, lalu divonis oleh Allah untuk menentukan apakah seseorang akan masuk surga atau terjerumus ke dalam neraka.

–  Shirot yaitu jembatan yang sangat sensitif terbentang di atas neraka menuju jalan ke surga. Dan setiap orang pasti akan melewatinya untuk diuji mana yang masuk surga dan mana yang masuk neraka. Yang bisa menyebranginya akan selamat dan yang meleset akan terjatuh di neraka dan menjadi penghuni neraka. Keselamatan menyeberang juga sangat tergantung dari amal perbuatan
– Haudh (telaga) setiap nabi akan memiliki telaga. Dan Rasulallah saw memiliki telaga yang diberi nama Kautsar, namun hanya calon penduduk surga yang dapat merasakan lezatnya air itu. Di sini, setiap manusia yang ketika hidup di dunia selalu menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya, beramal sholeh untuk kebaikan seluruh manusia, akan minum dari telaga Nabi saw.
– Syafa’at, yaitu disaat hari yang sangat menyiksa, Rasulallah saw akan memberikan pertolongan untuk umat Islam yang disebut sebagai Syafa’at Udhma, ia akan memohon kepada Allah supaya secepatnya diadakan hisab. Bagi orang yang beriman akan diberikan syafaat Nabi saw, syafaat itu berupa: dipermudahkannya memasuki Surga, ditambahkan timbangan pahala supaya lebih berat daripada dosa, dimasukkan ke Surga tanpa hisab.









2.3 Tanda-tanda Hari Kiamat
1. Tanda-tanda Kiamat kecil (sugra)
o   Ilmu agama diangkat. Maksudnya, ilmu agama tidak di perhatikan lagi sebab dianggap tidak penting. Bahkan, kian lama akan hilang dikarenakan semua orang melecehkannya.
o   Kebodohan mewabah dimana-mana dengan nyata. Sebab orang-orang yang beribadah tidak lagi mempergunakan ilmunya. Hal itu karena tidak memahami ilmunya itu.
o   Perzinaan merajalela, dikarenakan segala sesuatu yang berhubungan dengan perzianaan di legalisasi oleh penguasa.
o   Semua jenis minuman keras di jual bebas dan para konsumennya tidak lagi merasa berdosa atau takut dosa, malahan menjadi suatu kebanggaan dan kebiasaan. Minumnya pun secara terang-terangan di depan umum tanpa malu dan segan lagi.
o   jumlah laki-laki lebih sedikit dibandingkan dengan wanita. Hal itu karena sedikit lahir bayi laki-laki sedangkan kaum tuanya banyak mati di medan peperangan.
o   Jumlah kaum wanita kian banyak, hingga perbandingannya mencapai satu banding lima puluh.
o   Wanita amat (budak belian) melahirkan anak tuannya sendiri. Sebab ia di kawini majikannya.
o   Orang-orang yang tidak biasa bersepatu, berkaos kaki, bersandal, sebab melarat, dan para pengembara ternak sekonyong-konyong menjadi raja dan pembesar-pembesar negara.
o   Para bekas pengembala ternak kini bermegah-megah dengan rumah bak istana, mereka yang semula miskin mendadak menjadi hartawan.
o   Terdapat dua golongan besar yang saling membunuh, antara mereka terjadi perperangan hebat, namun mereka mengimbau dengan maksud yang sama, demi keluhuran agama.
o   Di bangkitnya para Dajjal dan pendusta yang jumlahnya hampir tiga puluh
o   Ilmu agama di cabut, maksudnya para ulama dan ahli agama banyak yang mati, yang kemudian diangkatlah manusia-manusia bodoh menjadi pemimpin, dimana mereka akan memberikan fakta-fakta yang tidak dilandaskan agama. Orang-orang itu sungguh tersesat dan menyesatkan.
o   Banyak terjadi gempa bumi yang kehebatannya melebihi kebiasaan. Gempa bumi itu sebagai awal bakal datangnya gempa besar-besaran yang akan mengacaukan susunan tata surya.
o   Zaman kian mendekat, maksudnya jarak yang sebenarnya jauh dapat di tempuh dalam waktu singkat. Abad ke-20 ini misalnya, tersedia berbagai sarana transportasi yang layaknya setiap detiknya kian modern dan kian canggih.
o   Fitnah berhamburan ke mana-mana dengan segala macam dan bentuknya.
o   menjamurnya haraj (pembunuhan merjalela).
o   Manusia bergelimang dengan kekayaan dan bermegah-megahan dengan bangunan yang tinggi-tinggi (pencakar langit)
o   Manusia saling memupuk kekayaan dan saling bermegah-megahan bangunannya.
o   Bila seseorang berjalan melalui kuburan akan mengatakan Alangkah baiknya jika aku mengantikan tempatnya. Hal itu disebabkan saat itu fitnah menyebar dimana-mana, sehingga semua orang menginginkan mati, meskipun sesungguhnya belum saatnya.
o   Matahari tetbit dari ufuk barat. Apabila matahari telah terbit dari ufuk barat, seluruh manusia akan beriman dan berbuat baik sebagaimana orang-orang sebelum mereka. Namun sungguh sayang, iman dan amal baik mereka tiada gunanya lagi.[2]

2. Tanda – tanda kiamat kubro (kiamat besar)
Adapun tanda-tanda terjadinya kiamat kubro (kiamat besar) adalah berupa peristiwa besar yang kemunculannya merupakan hal yang tidak biasa terjadi. Dan tanda-tanda tersebut telah terjadi  jauh sebelum hari kiamat tersebut tiba.
1.) Diutusnya Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam
Al- Hafiz Ibnu Katsir berkata :
فبعثة رسول الله صلى الله عليه وسلم من أشراط الساعة ؛ لأنه خاتم الرسل الذي أكمل الله تعالى به الدين وأقام به الحجة على العالمين ، وقد أخبر صلى الله عليه وسلم بأمارات الساعة وأشراطها ، وأبان عن ذلك وأوضحه بما لم يؤته نبي قبله
Artinya: “Diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam termasuk tanda kiamat. Karena beliau adalah penghujung para rasul. Dengan beliau, Allah sempurnakan agama dan Allah tegakkan hujjah kepada seluruh alam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga telah mengabarkan akan tanda-tanda kiamat. Beliau jelaskan kejadian-kejadian yang belum dijelaskan nabi sebelumnya.”
2.) Terbelahnya bulan
Allah SWT berfirman :
اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَُ
Artinya “Telah dekat kiamat dan bulan telah terbelah.” (QS. Al-Qomar ayat 1)
Peristiwa terbelahnya bulan sebenarnya telah terjadi di zaman RosulullahwSholallahu Alaihi Wassalam, sebagai salah satu mu’jizat yang diberikan Allah SWT kepada Beliau Sholallahu Alaihi Wassalam

3.) Kemunculan Dajjal
         Tanda tanda kiamat yang paling banyak umat muslim ketahui adalah Dajjal. Dajjal merupakan sosok makhluk yang terlalu sering mendusta dan menipu, ia mengaku-ngaku sebagai Tuhan, serta dengan segala upaya ia berusaha untuk melepaskan manusia dari agamanya. Dajjal juga menimbulkan berbagai fitnah serta petaka bagi umat manusia. Dajjal berkuasa di bumi selama 40 hari dan mengunjungi setiap negara kecuali mekkah dan Madinah, dan dajjal menimbulkan kerusakan di mana-mana.
4.) Diutusnya Nabi Isa Alaihissalam oleh Allah SWT
         Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, menyatakan bahwa karena fitnah dan petaka yang diakibatkan oleh ulah Dajjal, maka Allah SWT mengutus Nabi Isa Alaihissalam untuk membunuh dajjal. Akhirnya dajjal terbunuh di sebuah desa dekat Baitul Maqdis, di Palestina yang bernama bablud.
5.)  Kemunculan Ya’juj dan ma’jud
           Kemunculan Ya’juj dan ma’jud yang menjadi salah satu tanda akan datangnya kiamat kubro sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al- Anbiya’ ayat 96-97 :
حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ. وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَاوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ
Artinya: “Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang dzalim.”



6.) Terbitnya matahari dari arahnya terbenam
           Hal ini sebagaimana sabda Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang artinya:
 “Belum akan tiba kiamat melainkan matahari akan terbit dari Barat. Jika terbit dari Barat maka seluruh umat manusia akan beriman. Pada saat itu tidak bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.”
7.) Melimpahnya harta benda yang dimiliki manusia
              Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:
 “Belum akan tiba kiamat sehingga harta banyak dan melimpah, dan orang ke luar membawa zakat hartanya tetapi tidak ada yang mau menerimanya, dan negeri-negeri Arab kembali menjadi rerumputan hijau dengan sungai-sungai mengalir.” (HR. Muslim)
8.) Jaman yang saling mendekat
                Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda, yang artinya:
    “Saat akan tiba kiamat, jaman saling mendekat. Satu tahun seperti sebulan, sebulan seperti seminggu, seminggu seperti sehari, sehari seperti satu jam dan satu jam seperti menyalakan kayu dengan api.” (HR. Tirmidzi). Terjadinya peperangan di antara umat muslim dan kaum yahudi.






2.4 Pengaruh iman kepada Allah terhadap kehidupan.
Dr. Muhammad Abdul Qadir Abu Faris dalam bukunya Usus Fi Ath-Thashawwur Al-Islami menyebutkan delapan dampak iman kepada Allah. Berikut ini akan disebutkan secara ringkas.
1. Terbebasnya jiwa manusia dari takut mati.
           Hal itu karena seorang mukmin yakin bahwa manusia pasti mati, dan kematian itu ada di tangan Allah. Kalau ajal manusia telah tiba, maka ajal itu tidak bisa ditunda sesaatpun juga, dan ia tidak bisa lari dari kematian itu walaupun, ia berada di benteng yang sangat kuat.
2. Terbebasnya jiwa manusia dari takut tidak mendapatkan rizki.
            Seorang mukmim yakin bahwa rizki ada di tangan Allah. Seseorang betapapun tinggi jabatannya dan kedudukannya tidak bisa mengurangi rizki siapapun juga.
3. Terbebasnya jiwa manusia dari sifat egois, kikir dan rakus.
             Tabi’at manusia sangat mencintai harta , ia kikir dan rakus. Firman Allah :
وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُب\)
4. Hati yang selalu ingat kepada Allah.
 Seorang muslim yakin bahwa Allah selalu mengetahui dan mengawasi tingkah laku hamba-Nya, baik yang dilakukan terang-terangan ataupun secara sembunyi. Orang yang hatinya selalu ingat kepada Allah yang selalu mengawasinya akan meninggalkan larangan-larangan Allah; ia tidak mencuri, menipu, berkhianat dan sebagainya\




5.Terbebasnya manusia dari penghambaan terhadap nilai–nilai jahiliyah.
              Islam membagi masyarakat kepada dua bagian : masyarakat Islam dan masyarakat jahiliyah. Masing-masing masyarakat ini mempunyai standar nilai dan ciri yang berbeda-beda.
6. Sabar dalam menghadapi kesulitan dan cobaan.
             Seorang mukmin ketika meyakini bahwa segala urusan ada di tangan Allah, dan tidak seorangpun yang mampu memberikan manfaat dan bahaya, ia akan menghadapi segala kesulitan dengan lapang dada penuh  kerelaan dan pasrah diri, sehingga ia bersikap sabar serta mengharapkan pahala dari Allah. Pada waktu yang sama keimanan   dapat meringankan rasa sakit dan kesedihan.
Firman Allah :
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. At-Taghabun/64 : 11)
7. Terbebasnya jiwa manusia dari  sikap zalim.
           Islam mewajibkan umatnya bersikap adil dan sekaligus melarang mereka bersikap zalim, serta memerintahkan mereka untuk mencegah kezaliman dari orang lain.
8. Terbebasnya akal manusia dari segala bentuk khurafat.
Jika seorang mukmin meyakini dengan sepenuh hati bahwa hanya Allah yang mengetahui hal-hal yang ghaib, memiliki manfaat dan bahaya, maka sudah barang tentu ia akan terbebas dari anggapan-anggapan bahwa ada kekuatan selain Allah yang dapat mengetahui hal-hal yang ghaib serta dapat memberikan manfaat kepada seseorang dan dapat menghindarkannya dari bahaya.[4]











[1] QS.Ar-Rahman ayat  26-27
[2] Buku Tauhid ilmu kalam hal 104-106
[3] QS. Al-Qomar ayat 1
[4] QS. At-Taghabun/64 : 11