MAKALAH
Ilmu Tauhid
Iman kepada hari kiamat
Dosen pengampu
: Moh. Laili, M.PD
Kelompok 8
Nur Aini 18381072109
JURUSAN TADRIS BAHASA INDONESIA
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke
hadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah tentang “iman kepada hari akhir” dengan baik dan
lancar.
Saya menyadari dalam pembuatan
tugas ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat saya harapan. Sehingga tugas yang sederhana ini
dapat menjadi bahan bacaan yang bermanfaat demi peningkatan mutu pendidikan.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada
saya.
Makalah berjudul Iman kepada hari
kiamat ini disusun untuk melaksanakan tugas kelompok mata kuliah Ilmu tauhid,
dengan ini saya menerima kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini,
agar makalah ini dapat mendekati sempurna. Semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi semua pembaca.
Penyusun
Pamekasan, 17 November 2018
DAFTAR ISI
DAFTAR JUDUL....................................................................................................I
DAFTAR
ISI...........................................................................................................II
KATA PENGANTAR..............................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................IV
1.1
Latar
Belakang.............................................................................................IV
1.2
Rumusan
Masalah..............................................................................................V
1.3
Tujuan
Penulisan...........................................................................................V
BAB
2
PEMBAHASAN..................................................................................................1
2.1
`Pengertian Iman Kepada Hari Akhir.............................................1
2.2
Kebangkitan
Manusia Dari Alam Kubur.......................................2
2.3
Tanda-tanda
Hari Kiamat.............................................................4
2.4 Pengaruh Iman Kepada Allah
Terhadap kehidupan...................10
BAB
3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
3.2 Kritik dan
saran...........................................................................................11
3.3 Daftar pustaka.............................................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setelah kita mempelajari tentang iman
kepada hari akhir, kita akan mengerti tentang perlunya beriman pada hari akhir.
Pada hakekatnya beriman pada hari akhir adalah menyakini dengan sepenuh hati
bahwa hari akhir pasti terjadi atas kehendak Allah SWT dan tidak ada yang tahu
akan kapan kejadian itu terjadi. Hari akhir termasuk rukun iman yang ke-5,
setiap orang muslim berkewajiban dan meyakini bahhwa Qiamat itu pasti datang,
hanya waktunya kita tidak mengetahuinya, maka kita harus bersiap-siap mencari bekal.
Seorang manusia tidak disebut mukmin
sebelum ia beriman kepada apa yang terkandung dalam al-Qur’an dan sunah Rasul yang benar yang berkaitan
dengan hari akhir. Maengetahui adanya hari akhir dan senantiasa mengingatnya
sangatlah penting, karena akan memberikan pengaruh yang besar terhadap kebaikan
jiwa manusia, ketakwaan, dan komitmennya terhaap agama.Tidak ada yang membuat
hati keras dan memberanikan orang berbuat maksiat daripada keleaian mengingat
hari kiamat, kengerian, dan kedasyatannya.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian dari iman kepada hari kiamat ?
2. Apa pengertian dari kebangkitan manusia dari
alam kubur ?
3. Bagaimana tanda-tanda hari kiamat ?
4. Apa pengaruh iman kepada hari kiamat ?
1.3
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Apa pengertian dari iman
kepada hari kiamat.
2. Untuk mengetahui Apa pengertian dari
kebangkitan manusia dari alam kubur.
3. Untuk mengetahui Bagaimana tanda-tanda hari
kiamat.
Untuk
mengetahui Apa pengaruh iman kepada hari kiamat
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Iman kepada Hari Akhir
Hari akhir atau hari
kiamat adalah suatu peristiwa luar biasa yang pasti akan terjadi dimana seluruh
makhluk, termasuk manusia yang pernah hidup di muka bumi akan dimatikan,
kemudian hidup dan dibangkitkan kembali untuk mendapatkan perhitungan dan
pembalasan atas segala amal yang pernah dilakukannya selama hidup di dunia. Ada
dua macam kiamat, yaitu sebagai berikut :
1. Kiamat Sugra ( kiamat kecil )
Yaitu kehancuran,
kematian, atau berakhirnya kehidupan setiap makhluk yang bernyawa. Firman Allah
SWT dalam surat Ar-Rahman ayat 26-27 :
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ٢٦ وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ
وَالَإِكْرَامِ ۚ٢٧
Ayat 27. tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan
tetap kekal.
2. Kiamat Kubra ( kiamat besar )
Yaitu peristiwa besar atau
hancur binasanya alam semesta beserta isinya ( makhluk ) sebagai awal
dimulainya kehidupan akhirat. Kiamat pasti terjadi, tetapi tidak seorang pun
mengetahui waktu terjadinya kiamat, termasuk para nabi dan rasul-Nya karena
kiamat itu didatangkan secara tiba-tiba dan hanya Allah SWT yang mengetahuinya.
2.2 Kebangkitan manusia dari alam kubur
Hari kebangkitan adalah hari
dibangkitkannya seluruh manusia yang pernah hidup di dunia dari mulai zaman
nabi Adam as sampai yang baru lahir saat kiamat, semuanya akan bangkit kembali
dari dalam kubur setelah kematian untuk kemudian digiring (nasyr) ke satu
tempat di padang mahsyar lalu dihisab/dihitung amal perbauatannya selama hidup
di dunia. Seluruh manusia akan bangkit dengan jasad ketika masih muda dengan
wajah berbeda-beda sesuai amal perbuatannya. Hari kebangkitan wajib diimanai
oleh setiap muslim dengan keimanana yang kuat dan merupakan salah satu cabang
dari rukun iman yang kelima yaitu percaya kepada akhirat
Hari mahsyar (hari berhimpun). Setelah semua makhluk dibangkitkan (ba’ats)
dari alam kubur, mereka akan digiring (nasyr) ke satu tempat yang disebut
padang Mahsyar. Di sana mereka selanjutnya akan berkumpul menjadi satu
himpunan. Mahsyar adalah padang yang sangat luas dan datar, dimana tidak
terlihat dataran rendah maupun tinggi di akhirat. Di Mahsyar inilah semua
makhluk Allah yang berada di langit dan bumi termasuk manusia, jin, malaikat
dan hewan, berkumpul dan berdesak-desakan dalam kondisi telanjang kaki, tidak
berpakaian, dan belum dikhitan. Setiap manusia pada hari pengadilan ini akan
hadir di mahsyar dan akan berhadapan diantaranya dengan:
– al-Kitab
yaitu sebuah catatan amal amal perbuatan selama di dunia diberikan kepada
tiap-tiap makhluk. Orang yang menerima kitab tersebut dengan tangan kanan, maka
ia akan mendapatkan kebahagiaan di akhirat. Sedangkan mereka yang menerima
kitab itu dengan tangan kiri atau dari balik punggung, akan menyesal dan siksa
yang diterima.
– Mizan yaitu
sebuah neraca yang akan menimbang antara pahala dan dosa setiap makhluk. Semua
amal baik dan buruk manusia akan ditimbang, lalu divonis oleh Allah untuk
menentukan apakah seseorang akan masuk surga atau terjerumus ke dalam neraka.
– Shirot yaitu jembatan yang sangat sensitif
terbentang di atas neraka menuju jalan ke surga. Dan setiap orang pasti akan
melewatinya untuk diuji mana yang masuk surga dan mana yang masuk neraka. Yang
bisa menyebranginya akan selamat dan yang meleset akan terjatuh di neraka dan
menjadi penghuni neraka. Keselamatan menyeberang juga sangat tergantung dari
amal perbuatan
– Haudh
(telaga) setiap nabi akan memiliki telaga. Dan Rasulallah saw memiliki telaga
yang diberi nama Kautsar, namun hanya calon penduduk surga yang dapat merasakan
lezatnya air itu. Di sini, setiap manusia yang ketika hidup di dunia selalu
menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya, beramal sholeh untuk kebaikan seluruh
manusia, akan minum dari telaga Nabi saw.
– Syafa’at,
yaitu disaat hari yang sangat menyiksa, Rasulallah saw akan memberikan
pertolongan untuk umat Islam yang disebut sebagai Syafa’at Udhma, ia akan
memohon kepada Allah supaya secepatnya diadakan hisab. Bagi orang yang beriman
akan diberikan syafaat Nabi saw, syafaat itu berupa: dipermudahkannya memasuki
Surga, ditambahkan timbangan pahala supaya lebih berat daripada dosa,
dimasukkan ke Surga tanpa hisab.
2.3 Tanda-tanda Hari Kiamat
1. Tanda-tanda
Kiamat kecil (sugra)
o Ilmu agama diangkat. Maksudnya, ilmu agama
tidak di perhatikan lagi sebab dianggap tidak penting. Bahkan, kian lama akan
hilang dikarenakan semua orang melecehkannya.
o Kebodohan mewabah dimana-mana dengan nyata.
Sebab orang-orang yang beribadah tidak lagi mempergunakan ilmunya. Hal itu
karena tidak memahami ilmunya itu.
o Perzinaan merajalela, dikarenakan segala
sesuatu yang berhubungan dengan perzianaan di legalisasi oleh penguasa.
o Semua jenis minuman keras di jual bebas dan
para konsumennya tidak lagi merasa berdosa atau takut dosa, malahan menjadi
suatu kebanggaan dan kebiasaan. Minumnya pun secara terang-terangan di depan
umum tanpa malu dan segan lagi.
o jumlah laki-laki lebih sedikit dibandingkan dengan
wanita. Hal itu karena sedikit lahir bayi laki-laki sedangkan kaum tuanya
banyak mati di medan peperangan.
o Jumlah kaum wanita kian banyak, hingga
perbandingannya mencapai satu banding lima puluh.
o Wanita amat (budak belian) melahirkan anak
tuannya sendiri. Sebab ia di kawini majikannya.
o Orang-orang yang tidak biasa bersepatu, berkaos
kaki, bersandal, sebab melarat, dan para pengembara ternak sekonyong-konyong
menjadi raja dan pembesar-pembesar negara.
o Para bekas pengembala ternak kini
bermegah-megah dengan rumah bak istana, mereka yang semula miskin mendadak
menjadi hartawan.
o Terdapat dua golongan besar yang saling
membunuh, antara mereka terjadi perperangan hebat, namun mereka mengimbau
dengan maksud yang sama, demi keluhuran agama.
o Di bangkitnya para Dajjal dan pendusta yang
jumlahnya hampir tiga puluh
o Ilmu agama di cabut, maksudnya para ulama dan
ahli agama banyak yang mati, yang kemudian diangkatlah manusia-manusia bodoh
menjadi pemimpin, dimana mereka akan memberikan fakta-fakta yang tidak
dilandaskan agama. Orang-orang itu sungguh tersesat dan menyesatkan.
o Banyak terjadi gempa bumi yang kehebatannya
melebihi kebiasaan. Gempa bumi itu sebagai awal bakal datangnya gempa
besar-besaran yang akan mengacaukan susunan tata surya.
o Zaman kian mendekat, maksudnya jarak yang
sebenarnya jauh dapat di tempuh dalam waktu singkat. Abad ke-20 ini misalnya,
tersedia berbagai sarana transportasi yang layaknya setiap detiknya kian modern
dan kian canggih.
o Fitnah berhamburan ke mana-mana dengan segala
macam dan bentuknya.
o menjamurnya haraj (pembunuhan merjalela).
o Manusia bergelimang dengan kekayaan dan
bermegah-megahan dengan bangunan yang tinggi-tinggi (pencakar langit)
o Manusia saling memupuk kekayaan dan saling
bermegah-megahan bangunannya.
o Bila seseorang berjalan melalui kuburan akan
mengatakan Alangkah baiknya jika aku mengantikan tempatnya. Hal itu disebabkan
saat itu fitnah menyebar dimana-mana, sehingga semua orang menginginkan mati,
meskipun sesungguhnya belum saatnya.
o Matahari tetbit dari ufuk barat. Apabila matahari
telah terbit dari ufuk barat, seluruh manusia akan beriman dan berbuat baik
sebagaimana orang-orang sebelum mereka. Namun sungguh sayang, iman dan amal
baik mereka tiada gunanya lagi.[2]
2. Tanda – tanda kiamat kubro (kiamat besar)
Adapun
tanda-tanda terjadinya kiamat kubro (kiamat besar) adalah berupa peristiwa
besar yang kemunculannya merupakan hal yang tidak biasa terjadi. Dan
tanda-tanda tersebut telah terjadi jauh
sebelum hari kiamat tersebut tiba.
1.) Diutusnya
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam
Al- Hafiz Ibnu Katsir berkata :
فبعثة رسول الله صلى الله عليه وسلم من أشراط الساعة ؛ لأنه خاتم
الرسل الذي أكمل الله تعالى به الدين وأقام به الحجة على العالمين ، وقد أخبر صلى
الله عليه وسلم بأمارات الساعة وأشراطها ، وأبان عن ذلك وأوضحه بما لم يؤته نبي قبله
Artinya: “Diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
termasuk tanda kiamat. Karena beliau adalah penghujung para rasul. Dengan
beliau, Allah sempurnakan agama dan Allah tegakkan hujjah kepada seluruh alam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga telah mengabarkan akan
tanda-tanda kiamat. Beliau jelaskan kejadian-kejadian yang belum dijelaskan
nabi sebelumnya.”
2.) Terbelahnya
bulan
Allah SWT berfirman :
اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَُ
Artinya
“Telah dekat kiamat dan bulan telah terbelah.” (QS. Al-Qomar ayat 1)
Peristiwa
terbelahnya bulan sebenarnya telah terjadi di zaman RosulullahwSholallahu
Alaihi Wassalam, sebagai salah satu mu’jizat yang diberikan Allah SWT kepada
Beliau Sholallahu Alaihi Wassalam
3.) Kemunculan
Dajjal
Tanda tanda kiamat yang paling banyak umat
muslim ketahui adalah Dajjal. Dajjal merupakan sosok makhluk yang terlalu
sering mendusta dan menipu, ia mengaku-ngaku sebagai Tuhan, serta dengan segala
upaya ia berusaha untuk melepaskan manusia dari agamanya. Dajjal juga
menimbulkan berbagai fitnah serta petaka bagi umat manusia. Dajjal berkuasa di
bumi selama 40 hari dan mengunjungi setiap negara kecuali mekkah dan Madinah,
dan dajjal menimbulkan kerusakan di mana-mana.
4.) Diutusnya
Nabi Isa Alaihissalam oleh Allah SWT
Dalam sebuah hadist
yang diriwayatkan oleh Muslim, menyatakan bahwa karena fitnah dan petaka yang
diakibatkan oleh ulah Dajjal, maka Allah SWT mengutus Nabi Isa Alaihissalam
untuk membunuh dajjal. Akhirnya dajjal terbunuh di sebuah desa dekat Baitul
Maqdis, di Palestina yang bernama bablud.
5.) Kemunculan Ya’juj dan
ma’jud
Kemunculan Ya’juj
dan ma’jud yang menjadi salah satu tanda akan datangnya kiamat kubro
sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al- Anbiya’ ayat 96-97 :
حَتَّى إِذَا
فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ.
وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ
كَفَرُوا يَاوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ
Artinya: “Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya’juj dan Ma’juj, dan
mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah
datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata
orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya
kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang dzalim.”
6.) Terbitnya matahari dari arahnya terbenam
Hal ini
sebagaimana sabda Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam dalam sebuah hadist
yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang artinya:
“Belum akan tiba kiamat
melainkan matahari akan terbit dari Barat. Jika terbit dari Barat maka seluruh
umat manusia akan beriman. Pada saat itu tidak bermanfaat lagi iman seseorang
kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia belum
mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.”
7.) Melimpahnya
harta benda yang dimiliki manusia
Rasulullah
Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:
“Belum akan tiba kiamat
sehingga harta banyak dan melimpah, dan orang ke luar membawa zakat hartanya
tetapi tidak ada yang mau menerimanya, dan negeri-negeri Arab kembali menjadi
rerumputan hijau dengan sungai-sungai mengalir.” (HR. Muslim)
8.) Jaman
yang saling mendekat
Rasulullah
Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda, yang artinya:
“Saat akan tiba kiamat,
jaman saling mendekat. Satu tahun seperti sebulan, sebulan seperti seminggu,
seminggu seperti sehari, sehari seperti satu jam dan satu jam seperti
menyalakan kayu dengan api.” (HR. Tirmidzi). Terjadinya
peperangan di antara umat muslim dan kaum yahudi.
2.4 Pengaruh iman kepada Allah terhadap
kehidupan.
Dr. Muhammad Abdul Qadir Abu Faris dalam bukunya Usus Fi Ath-Thashawwur
Al-Islami menyebutkan delapan dampak iman kepada Allah. Berikut ini akan
disebutkan secara ringkas.
1. Terbebasnya jiwa manusia dari takut
mati.
Hal itu karena seorang mukmin yakin bahwa manusia pasti mati, dan
kematian itu ada di tangan Allah. Kalau ajal manusia telah tiba, maka ajal itu
tidak bisa ditunda sesaatpun juga, dan ia tidak bisa lari dari kematian itu
walaupun, ia berada di benteng yang sangat kuat.
2. Terbebasnya jiwa manusia dari takut
tidak mendapatkan rizki.
Seorang mukmim yakin bahwa rizki ada di tangan Allah. Seseorang
betapapun tinggi jabatannya dan kedudukannya tidak bisa mengurangi rizki
siapapun juga.
3. Terbebasnya jiwa manusia dari sifat
egois, kikir dan rakus.
Tabi’at manusia sangat mencintai harta , ia kikir dan rakus. Firman
Allah :
وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُب\)
4. Hati yang selalu ingat kepada Allah.
Seorang muslim yakin bahwa Allah
selalu mengetahui dan mengawasi tingkah laku hamba-Nya, baik yang dilakukan
terang-terangan ataupun secara sembunyi. Orang yang hatinya selalu ingat kepada
Allah yang selalu mengawasinya akan meninggalkan larangan-larangan Allah; ia
tidak mencuri, menipu, berkhianat dan sebagainya\
5.Terbebasnya manusia dari penghambaan
terhadap nilai–nilai jahiliyah.
Islam membagi masyarakat kepada
dua bagian : masyarakat Islam dan masyarakat jahiliyah. Masing-masing
masyarakat ini mempunyai standar nilai dan ciri yang berbeda-beda.
6. Sabar dalam menghadapi kesulitan dan
cobaan.
Seorang mukmin ketika meyakini bahwa segala urusan ada di tangan Allah,
dan tidak seorangpun yang mampu memberikan manfaat dan bahaya, ia akan
menghadapi segala kesulitan dengan lapang dada penuh kerelaan dan pasrah diri, sehingga ia
bersikap sabar serta mengharapkan pahala dari Allah. Pada waktu yang sama
keimanan dapat meringankan rasa sakit
dan kesedihan.
Firman Allah :
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ
بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa
seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah,
niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu. (QS. At-Taghabun/64 : 11)
7. Terbebasnya jiwa manusia dari sikap zalim.
Islam mewajibkan umatnya bersikap adil dan sekaligus melarang mereka
bersikap zalim, serta memerintahkan mereka untuk mencegah kezaliman dari orang
lain.
8. Terbebasnya akal manusia dari segala
bentuk khurafat.
Jika seorang mukmin meyakini dengan sepenuh
hati bahwa hanya Allah yang mengetahui hal-hal yang ghaib, memiliki manfaat dan
bahaya, maka sudah barang tentu ia akan terbebas dari anggapan-anggapan bahwa
ada kekuatan selain Allah yang dapat mengetahui hal-hal yang ghaib serta dapat
memberikan manfaat kepada seseorang dan dapat menghindarkannya dari bahaya.[4]