PENGAPLIKASIAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA MATA PELAJARAN SEJARAH
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Media
Pembelajaran IPS yang diampu oleh Bapak Ahmad Imam Khairi, M. Pd
Disusun Oleh TIPS-A:
Kelompok)
PROGRAM
STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
JURUSAN TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI MADURA
2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb.
Puji syukur
kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta inayahnya kepada kita,
sehingga penulisan makalah yang berjudul “Pengaplikasian Media Tiga Dimensi
Pada Mata Pelajaran Sejarah” ini bisa
terselesaikan dengan baik.
Shalawat serta salam semoga selalu
tercurah limpahakan kepada nabi Muhammad SAW, sebagai sang revolusioner dunia.
Taklupa juga kami mengucapkan
terimakasih kepada :
1.
Bapak Ahmad Imam Khairi,
M. Pd selaku dosen pengampu Media Pembelajaran IPS.
2.
Orang
tua kami yang selalu mendoakan kami.
3.
Teman-teman
kelompok yang telah membantu proses terselesainya makalah ini.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan,oleh karena itu kami senantiasa menantikan dengan hati terbuka
saran-saran perbaikan dan nasehat yang mendukung demi
sempurnanya makalah ini.
Wa’alaikumussalam Wr.Wb.
Pamekasan, 10 Maret 2019
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Rumusan
Masalah
C.
Tujuan
Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.
Proses Pembuatan Media Tiga Dimensi “Buku Tiga
Dimensi”
B.
Proses Berlangsungnya Masa Orde Baru
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejarah merupakan salah satu pelajaran yang terdapat pada ilmu
pengetahuan sosial atau IPS. dalam pelajaran sejarah banyak menceritakan
tentang peristiwa yang terjadi di masa lalu, dalam sejarah juga banyak terdapat
kisah-kisah serta peristiwa yang terjadi di masa lampau dan perlu di kaji pada
masa sekarang. Jika di lihat dalam pengaplikasiannya, pelajaran sejarah
terkesan membosankan karena isinya terlalu banyak cerita dan membuat siswa
cepat merasa bosan, terutama pada tingkatan SMP dan SMA sejarah terkesan sangat
membosankan bagi siswa.
Untuk mengatasi hal itu tentunya seorang
guru perlu mempunya ide kreatif dalam memberikan materi sejarah, karena jika
hanya menggunakan metode ceramah siswa akan cepat bosan. Maka di perlukan
sebuah media yang bisa memberikan penggambaran mengenai pelajaran sejarah,
terdapat banyak model media yang bisa di pakai guru untuk mengaplikasikan
pembelajaran sejarah salah satunya dengan menggukana media pembelajaran tiga
dimensi. Selain karena unik dan bagus dengan media tiga dimensi siswa bisa
dengan sangat mudah dalam memahami pelajaran sejarah. Salah satu media tiga
dimensi yang bisa di gunakan adalah media buku tiga dimensi. Media ini cukup
efektif karena bentuknya yang bagus dan menarik dimana siswa nantinya di suruh
membuka sebuah buku yang nantinya ketika di buka maka akan muncul gambar tiga
dimensi yang akan menjelaskan mengenai materi sehingga siswa bisa lebih paham
dan mengerti dan juga tidak cepat bosan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana proses pembuatan media tiga dimensi “Buku Tiga Dimensi” ?
2.
Bagaimana proses berlangsungnya
masa orde baru?
C.
Tujuan Pembahasan
1.
Untuk mengetahui proses pembuatan media tiga dimensi “Buku Tiga
Dimensi”
2.
Untuk mengetahui proses berlangsungnya masa orde baru.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Proses Pembuatan Media Tiga Dimensi “Buku
Tiga Dimensi”
Buku tiga dimensi merupakan salah satu media yang bisa di gunakan
oleh seorang guru untuk membantunya agar lebih mudah dalam menyampaikan materi
dan siswa tidak merasa bosan. Buku tiga dimensi ini adalah semacam media di
mana siswa akan di suruh membuka sebuah buku yang nantinya di buku itu ketika
di buka akan mucul gambar tiga dimensi lengkap dengan keterangannya, kemudian
siswa di suruh untuk memahami gambar tersebut. Setiap halaman berisi setiap poin yang ada
pada setiap materi pelajaran. Setelah paham siswa akan di suruh membuka halaman
selanjutnya dan akan muncul gambar tiga dimensi seperti sebelumnya begitu
seterusnya.
Dengan adanya Buku tiga dimensi ini guru
bisa lebih mudah dalam menyampaikan materi dan siswa tidak akan cepat bosan
dengan materi yang di pelajari, media ini juga sangat cocok jika di terapkan
pada mata pelajaran sejarah yang mana pelajaran ini sangat membosankan bagi
siswa sehingga di butuhkan sebuah media yang akan membuat siswa merasa tertarik
dan mudah dalam memahami pelajaran sejarah.
Berikut adalah alat, bahan serta cara
pembuatan Buku tiga dimensi :
1.
Alat dan Bahan
a)
Gunting
b)
Lem
c)
Alat tulis (pensil,spidol,penghapus, dll.)
d) Buku
e)
Gambar mengenai materi
f)
Potongan kertas tebal
2.
Cara Pembuatan
a)
Carilah materi yang cocok untuk di jadikan
materi pada media Buku tiga dimensi.
b)
Carilah poin poin penting yang terdapat
pada materi tersebut.
c)
Lalu cari gambar yang cocok untuk
menggambarkan setiap poin yang ada, usahakan gambar yang bagus dan menarik.
(Internet, koran maupun di majalah)
d) Gunting gambar tersebut lalu kasih keterangan mengenai penjelasan sesuai
poin yang sudah di tentukan.
e)
Gunakan buku yang bagus untuk di jadikan
bahan utama dalam pembuatan media.
f)
Tempelkan gambar yang sudah di gunting
beserta keterangannya ke dalam buku, jangan lupa buat gambar tersebut tiga
dimensi dengan menggunakan potongan kertas tebal
g)
Beri hiasan pada buku untuk menambahkan
kesan menarik di dalamnya.
B.
Proses Berlangsungnya Masa Orde Baru
Istilah orde baru didalam sejarah Indonesia
menempati tingkat popularitas yang tinggi. Orde baru secara batasan temporal
bisa didefinisikan sebagai sebuah rezim politik yang berkuasa sejak tahun
1966-1998 di Indonesia. Orde baru disini diciptakan untuk menandai kelahiran
corak politik yang baru dari orde lama yang mana penuh dengan banyaknya
penyimpangan pada waktu itu. era orde baru disini juga disebut sebagai era Soeharto yang mana dia merupakan presiden pada masa tersebut. Sehingga
secara praktis mengendalikan RI mulai ketika terbitnya orde baru.[1]
Naiknya Soeharto kepentas
nasional tidak lepas dari adanya demonstrasi mahasiswa yang terdiri dari Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia
(KAPPI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI),
Kesatuan Aksi Guru Indonesia
(KAGI) dan sebagainya.[2] Dalam hal demonstrasi tersebut mahasiswa
menuntut Tri Tuntutan Rakyat (Tritura), yang mana isi dari tuntutan dari
tritura adalah turunkan harga, bubar kabinet dari unsur PKI dan bubarkan PKI.
Selain itu orde baru ada sejak adanya Surat Sebelas Maret (Supersemar)
tahun 1966 yang diberikan oleh presiden Soekarno kepada jenderal Soeharto untuk bertindak atas nama pemerintah untuk memecahkan masalah-masalah keamanan dan memulihkan keadaan pada masa
itu. Hal yang pertama kali
dilakukan oleh Soeharto adalah membubarkan PKI, partai yang
diduga kuat berada dibelakang percobaan kudeta 30 september 1965. Dengan
dibubarkannya PKI, bukan saja satu tuntutan rakyat yang telah dipenuhi oleh Soeharto, Bakhan PKI yang tumbang mengakibatkan
semua unsur tentang komunis juga ikut tumbang atau hilang. Salah satunya dengan cara menangkap 15 menteri yang terindikasi
menganut unsur-unsur komunis. Maka bangunan dari demokrasi terpimpin atau dikenal
orde lama roboh. [3]
Kemudian kuasa dari Soeharto dikukuhkan oleh MPRS No. IX/MPRS/1966 tanggal 21 juni 1966.
Setahun kemudian, berdasarkan ketetapan MPRS No. XXXIII/MPRS/1967 tentang
pencabutan kekuasaan pemerintahan Negara dari presiden Soekarno pada tanggal 12 maret 1967. MPRS mengangkat Soeharto selaku pemegang SP 11 Maret sebagai pejabat presiden hingga
dipilihnya presiden oleh MPR hasil pemilihan umum. Dasar hukum yang digunakan
oleh MPRS ialah pasal 8 UUD 1945 yang berbunyi “ jika presiden mangkat,
berhenti, atau tidak melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia diganti
oleh wakil presiden sampai habis waktunya. Seperti yang diketahui bahwa pada waktu itu tidak ada
wakil presiden dan MPRS melalui ketetapan MPRS No. XV/MPRS/1966 tanggal 5 juli
1966 tentang pemilihan atau penunjukan wakil presiden dan tata cara pengangkatan pejabat presiden
telah menetapkan hal-hal berikut:[4]
1. MPRS tidak mengadakan pemilihan wakil presiden.
2. Apabila presiden berhasil berhalangan, maka pemegang SP 11 maret 1966
memegang jabatan presiden yang pemanfaatanya dialakukan dengan didampingi oleh
pemimpinan MPRS dan pimpinan DPRGR.
3. Dalam terjadi keadaan yang disebut dalam pasal 8 UUD 1945 maka MPRS
segera memilih pejabat presiden yang bertugas sampai dengan terbentuknya MPR
hasil pemilihan umum.
Berdasarkan ketetapan MPRS No.
XLIV/MPRS/1968 tanggal 27 maret 1968 tentang pengangkatan pengembanan.
ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966 telah menetapkan sebagai presiden republic Indonesia. MPRS telah
menetapkan jenderal soerharto sesuai ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966 sebagai
presiden RI hingga terpilihnya presiden oleh pemilihan umum.[5]
Sidang MPRS IV/1966 menerima dan memperkuat
supersemar dengan dituangkan pada Tap No. IX/MPRS/1996. Hal ini berarti bahwa
semenjak supersemar tidak lagi besumber pada hukum tata Negara darurat akan
tetapi bersumber pada kedaulatan rakyat (pasal 1 ayat 2 UUD 1945). Adapun misi
yang diemban berdasarkan Tap. No. X/MPR/1973 meliputi:[6]
1. Melanjutkan pembangunan lima tahun dan menyusun serta meklaksanakan
rencan lima tahun II dalam rangka GBHN.
2. Membina kehidupan masyarakat sesuai dengan demokrasi pancasila.
3. Melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif dengan
beriorentasipada kepentingan nasional.
Demikianlah orde baru berangsur–angsur
melaksanakan program-programnya untuk merealisaikan pembangunan nasional
sebagai perwujudan dan pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen.[7]
Akhirnya setelah Jenderal Soeharto di kukuhkan oleh MPRS ( majelis
permusyawaratan rakyat sementara) sebagai presiden pada tahun 1967. Bisa dikatankan bahwa
kemenangan soeharto menyingkirkan Soekarno tidak lepas dari
kerjasama tiga hijau yaitu: pertama, Mahasiswa (yang
masih hijau dalam politik). Kedua, Golongan Islam (yang memang bendera hijau) dan yang ketiga, tentara (yang
berseragam hijau).[8]
Pada masa pemerintahan Soeharto atau orde baru memberikan peran sosial politik yang sangat besar
kepada ABRI terutama angkatan darat yang mana ini dilakukan untuk menyusun
kekuatan bangsa dan Negara untuk mencapai stabilitas nasional dalam
upaya mendukung pertumbuhan ekonomi nasioanal.[9]
Sudah diketahui bahwa setelah terjadinya
selama delapan belas tahun setelah usaha kudeta dari masa orde lama masa depan
politik Indonesia diragukan. Akan tetapi, akhirnya Soeharto dan sekutunya menegakkan yang namanya orde baru. Berikut ini beberapa proses berlangsungnya pemerintahan pada
masa orde baru ditinjau dari segi: [10]
1.
Politik
Berdasarkan situsi politik yang sedang memanas DPR-GR beroendapat
perlu dilakukan penyelesaian secara konstitusional. Sehingga untuk menata
kehidupan politik pada masa itu antara lain:
a.
Pembentukan kabinet pembangunan
Kabinet
awal pada peralihan kekuasaan (28 Juli 1966) adalah Kabinet AMPERA dengan tugas
yang dikenal dengan Dwi Darma. Kabinet AMPERA yaitu untuk menciptakan
stabilitas politik dan ekonomi sebagai persyaratan untuk melaksanakan
pembangunan Nasional. Progam Kabinet AMPERA pada masa itu disebut Catur Karya
Kabinet AMPERA.
b.
Penyederhanaan dan Pengelompokan Partai Politik
Setelah
pemilu 1971 maka dilakukan poenyederhanaan jumlah partai, tetapi bukan berarti
menghapuskan partai tertentu sehingga dilakukan penggabungan (fusi) sejumalah
partai. Sehingga pelaksaan kepartaian tidak lagi didasarkan pada ideologi tapi
atas persamaan program.
c.
Pemilihan Umum
Selama
orde baru telah berhasil melaksanakan pemilihan umum sebanyak enam kali yang
diselenggarakan setiap lima tahun sekali, yaitu tahun 1971, 1977, 1982, 1987,
1992, dan 1997.
d.
Mengadakan Penentuan Pendapat Rakyat (PERPERA) di Irian Barat
dengan disaksikan oleh wakil PBB pada tanggal 2 Agustus 1969.
e.
Kembali menjadi Anggota PBB (3 Juni 1966)
Indonesi
kembali menjadi anggota PBB dikarenakan adanya desakan dari komisi bidang
pertahanan, keamanan, dan luar negeri DPR-GR terhadap pemerintah Indonesia.
f.
Pendirian ASEAN
Indonesia
menjadi pelopor didirikannya organisasi ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967.
2.
Sosial
Pemerintah
orde baru memperluas kekuasaan mereka atas kehidupan sosial masyarakat melalui
tentara. TNI memiliki struktur yag menempatkan
mereka sampai ke desa-desa. Dengan ini, TNI bisa mengawasi dan
mempengaruhi seluruh kehidupan sosial warga negaranya.
3.
Ekonomi
Untuk
menanggulangi keadaan ekonomi yang kacau sebagai peninggalan masa demokrasi
terpimpin, pemerintah menempuh cara sebagai berikut:
a.
Mengeluarkan ketetapan MPRS No. XXIII/MPRS/ 1966 tentang pembaruan
ekonomi, keuangan dan pembangunan.
b.
MPRS mengeluarkan gari program pembangunan, yakni program
penyelamatan, program stabilitas dan rehabilitas, serta progra,mm
pembangunan.
Dalam hal ini terdapat macam-macam keberhasilan yang dicapai pada masa orde baru yaitu sebagai berikut:[11]
1. Pada masa ini kehidupan kaum rakyat jelata pada tahun 1970 an dan 1980an
lebih baik dari pada masa demokrasi terpimpin atau zaman colonial belanda.
2. Produksi pangan di Indonesia meningkat secara mencolok. Sebagian besar
karena tersedianya bibit yang bertambah baik dan melimpahnya persedian
pupuk. Yang mana pada masa ini secara
mengejuttkan Indonesia dalam pengkonsumsian beras yang terus membaik. Sehingga
impor beras pun berkurang menjadi hamper nol dan membuat Indonesia mencapai kemandirian
dalam beras. Hal ini, merupakan keberhasilan yang luar biasa hasil dari
kemajuan teknologi, kebijakan pemerintah dan inisiatif serta kerja keras para
petani.
3. Pada masa orde baru, pendidikan juga mengalami kemajuan. Yang mana
pendidikan pada masa it uterus meningkat sampai tingkat yang jauh dibandingkan
dengan masa colonial. Hal ini tercemin dengan banyaknya pertumbuhan jumlah
penduduk pada masa itu yang melek huruf.
4. Pendapatan perkapita Indonesia setiap tahun hamper 600 dolar amerika.
Hal ini menyebabkan bank dunia menggolongkan Indonesia sebagai Negara yang
penghasilannya menegah. Pada tahun 1982.
5. Pada masa orde baru disini setiap agama dibeberapa daerah pada akhir
tahun 1960an berubah menjadi peningkatan sikapn toleransi dan sikap saling
menghormati pada tahun 1970an dan 1980an.
6. Pada masa ini terjadi kerja sama dengan berbagai Negara non komunis seperti jepang, amerika. Dan sebagai anggota
ASEAN.
Sehingga pada masa ini, dapat dikatakan lebih baik dari pada masa
demokrasi terpimpin atau orde lama yang dipimpin soekarno baik dari segi ekonomi,
politik dan sebagainya. Dan memenuhi tujuannya untuk melaksanakan pancasila dan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Pada awal
lahirnya masa orde baru diakibatkan oleh banyaknya dukungan dari berbagai
pihak. Namun berakhirnya orde baru juga disebabkan oleh pemerintahan orde baru itu sendiri yang banyak melakukan berbagai propaganda pada masa itu.
Beberapa propaganda yang dilakukan pada masa orde baru adalah sebagai berikut:[12]
1. Pada masa orde baru media massa diatur sedemikian rupa untuk membuat
pencitraan. Sehingga membuat media massa kurang leluasa dalam melakukan
pemberitaan pada masyaratkat.
2. Pencapai pada bidang ekonomi kurang merata yang mana hanya dirasakan
pada wilayah Jakarta dan jawa saja pada umumnya.
3. Untuk menjag a stabilitas kekuasaanya soeharto
menggunakan legitimasi MPRS, tentara dan partai golkar.
Kemudian pada pertengahan tahun 1997
terjadi krisis moneter di berbagai Negara Asia, yang mana sejak tahun itu tepatnya bulan juli nilai rupiah merosot.
Dibulan agustus nilai tukar rupiah terhadap dollar semakin melemah dari Rp.
2.575 menjadi Rp. 2.603. bulan berikutnya turun lagi menjadi i Rp 3.000 per dollar US. Dan pada bulan
berikutnya tepatnya bulan oktober menjadi Rp. 3.845 per dollar US. Sehingga setiap
bulannya nilai mata uang Indonesia terus merosot hingga sampailah pada nilai rupiah per dollar
yang tidak masuk akal yaitu pada bulan Mei tepatnya tanggal 12 tahun
1998 rupiah berada pada Rp 10.000 per dollar dan dalam waktu seminggu
berikutnya rupiah anjlok menjadi Rp. 12.600.[13]
Akibat terus menurunnya mata uang rupiah
terhadap dollar membuat hutang luar negeri Indonesia, baik swasta maupun
pemerintahan sangat besar. Yang mana hal ini menyebabkan kacaunya perbankan
nasional dan devisa nasioanl menjadi
menipis. Meskipun sudah meminta bantuan ke IMF (international monetary fund)
tetap saja tidak ada perbaikan. Sehingga terjadilah yang namanya
krisis moneter di Indonesia.[14]
Akibat adanya krisis moneter tersebut
rakyat menuntut dilakukannya reformasi total. Selain dalam bidang ekonomi juga terutama
bidang politik serta hukum.
Kemudian
timbullah demonstrasi besar-besaran pada tanggal 12 Mei yang dilakukan oleh universitas trisakti yang berjumlah 6.000 mahasiswa, dosen, alumni dan karyawan. awalnya mereka berdemonstrasi di dalam
kampus kemudian keluar untuk berdemonstrasi di gedung DPR namun pada waktu itu terjadi kerusuhan sehingga menyebabkan beberapa mahasiswa terluka dan
ada 4 mahasiswa trisakti tewas pada tragedy tersebut.[15]
Melihat kejadian tersebut, maka pada waktu itu presiden Soeharto
mengambil langkah untuk mengadakan rapat yang mana dengan meresufle kabinet pembanguan. Namun hal tersebut ditolak oleh para krida kabinet
pembanguan melalui surat, yang mana surat tersebut disampaikan kepada presiden
soeharto oleh BJ. Habibie pada pukul 20.00. kemudian pada hari kamis tanggal 21
Mei 1998 Presiden Soeharto menyatakan mengundurkan diri dari
jabatannya sebagai presiden.[16]
Dengan demikian, masa itu soeharto berumur
78 tahun dan sudah memimpin selama 30 tahun di
Indonesia serta sesuai dengan
pasal 8 UUD 1945 Soeharto segera mengatur agar wakil Presiden BJ. Habibie disumpah di hadapan mahkamah agung sebagai penggantinya. Jadi dengan diangkatnya
presiden baru tersebut berakhirlah masa yang hegemonic. Dan robohlah sudah masa
orde baru.[17]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Buku tiga
dimensi merupakan salah satu media yang bisa di gunakan oleh seorang guru untuk
membantunya agar lebih mudah dalam menyampaikan materi dan siswa tidak merasa
bosan.
a)
Alat dan Bahan :
1)
Gunting
2)
Lem
3)
Alat tulis (pensil,spidol,penghapus, dll.)
4)
Buku
5)
Gambar mengenai materi
6)
Potongan kertas tebal
b)
Cara Pembuatan
1)
Carilah materi yang cocok untuk di jadikan materi
pada media Buku tiga dimensi.
2)
Carilah poin poin penting yang terdapat
pada materi tersebut.
3)
Lalu cari gambar yang cocok untuk
menggambarkan setiap poin yang ada, usahakan gambar yang bagus dan menarik.
(Internet, koran maupun di majalah)
4)
Gunting gambar tersebut lalu kasih
keterangan mengenai penjelasan sesuai poin yang sudah di tentukan.
5)
Gunakan buku yang bagus untuk di jadikan
bahan utama dalam pembuatan media.
6)
Tempelkan gambar yang sudah di gunting
beserta keterangannya ke dalam buku, jangan lupa buat gambar tersebut tiga
dimensi dengan menggunakan potongan kertas tebal
7)
Beri hiasan pada buku untuk menambahkan
kesan menarik di dalamnya.
2.
Proses terjadinya masa orde baru adalah
adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada masa orde lama seperti meletusnya
peristiwa gerakan 30
september/PKI pada tahun 1965. Yang mana menimbulakan demonstrasi untuk mengganti
masa pemerintahan tersebut. Sehingga munculah orde baru yang dipimpin oleh
jenderal soeharto. Yang mana ia mendapatkan surat 11 maret dari soekarno dan
kemudian disahkan oleh MPRS yang mana ia secara praktis mengendalikan RI. Yang
kemudian menuruti permintaan dari demonstrasi atau dikenal tritura yang terdiri
dari turunkan harga, bubar kabinet dari unsur PKI dan bubarkan PKI. Dan runtuhnya orde baru disebabkan
pemerintahannya banyak melakukan penyimpangan dan propaganda pada masa itu.
Selain itu terjadinya krisis moneter yang melanda Indonesia dan pemerintah
tidak dapat menanggulangi hal tersebut sehingga banyak dari rakyat terutama
mehasiswa berdemonstrasi untuk meminta agar pemerintahan orde baru segera di
akhiri. Karena pada masa itu situasi tidak dapat terkendali, maka presiden
soeharto menyatakan pengunduran dirinya sebagai presiden pada hari kamis
tanggal 21 mei 1998 dan digantikan oleh wakilnya BJ. Habibie. Jadi sejak saat
itu pemerintahan orde baru berakhir.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan
pembaca. Atas kritik dan sarannya terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Dwicahyo, Satrio. Pertumbuhan Ekonomi Di Era Orde Baru
Dalam Jurnal Lembaran Sejarah, Vol. 10, No.2, Oktober 2013. Yogyakarta: UGM,
2013.
Gaffer, Afan. Politik Indonesia Transisi Menuju
Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
Hadi, Dwi Wahyono Dan Gayung Kasuma. Propaganda Orde
Baru 1966-1980, Dalam Jurnal Verladen, Vol. 1. No. 1. Desember 2012.
Hisyam, Muhammad. Krisis Masa Kini Dan Orde Baru Edisi
1 Dalam Ebook. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003.
Munir, Mbm. Dkk. Pendidikan Pancasila.
Malang: Medani Media, 2016.
Recklefs, Mc. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 2016.
[1]Satrio Dwicahyo. Pertumbuhan Ekonomi Di Era Orde Baru
Dalam Jurnal Lembaran Sejarah, Vol. 10, No.2, Oktober 2013 (Yogyakarta: UGM,
2013), hlm. 177-179.
[3]Muhammad Hisyam. Krisis Masa Kini Dan Orde Baru Edisi
1 Dalam Ebook (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), hlm.108-109.
[4] Miriam Budiardjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik. (Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 57-58.
[8]Muhammad Hisyam. Krisis Masa Kini Dan Orde Baru Edisi
1 Dalam Ebook. hlm 144.
[9]Dwi Wahyono Hadi Dan Gayung Kasuma. Propaganda Orde
Baru 1966-1980, (Dalam Jurnal Verladen, Vol. 1. No. 1. Desember 2012), hlm.
1-109.
[11]Mc Recklefs. Sejarah Indonesia Modern. (Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 2016), hlm. 432-437.
[12] Dwi Wahyono Hadi Dan Gayung Kasuma.
Propaganda Orde Baru 1966-1980, (Dalam Jurnal Verladen, Vol. 1. No. 1. Desember
2012), hlm. 1-109.
[13] Muhammad Hisyam. Krisis Masa Kini Dan Orde
Baru Edisi 1 Dalam Ebook (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), hlm.56.
[17] Afan Gaffer. Politik Indonesia Transisi Menuju
Demokrasi. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hlm.305-306.