PERPUSTAKAAN RAMAH DIFABEL
Kata perpustakaan secara harfiah berasal dari kata pustaka yang
berarti kitab atau buku. Sementara dalam bahasa inggris disebut library yang
berasal dari bahasa Latin liber atau libri yang memiliki arti buku.
Perpustakaan dilihat dari aspek fisik bangunannya maupun isi memiliki
pengertian sebagai sebuah ruangan, bagian sebuah gedung maupun gedung itu
sendiri yang digunakan untuk menyimpan dokumen,baik buku maupun yang lainnya.
Yang fungsinya agar bisa dimanfaatkan oleh pembaca.
Dapat disimpulkan bahwa perpustakaan merupakan sebuah gedung
penyimpan dokumen, baik tercetak maupun tidak tercetak yang disusun secara
sistematis sesuai dengan pedoman penyusunan tertentu yang didalamnya terdapat
berbagai kegiatan administrasi, pelayanan baik teknis maupun jasa serta dapat
digunakan untuk keperluan studi, pembacaan, penelitian, rekreasi dan sebaginya.
Berikut Fungsi umum perpustakaan yaitu:
1.
Fungsi Penyimpanan/Deposit
Perpustakaan sebagai institusi peyimpanan koleksi,berkewajiban
untuk mennyimpan dan melestarikan semua karya cetak berupa buku, jurnal,
laporan penelitian, karya ilmiah dan karya rekam berupa kaset, compact dist (
CD ) piringan hitam yangtelah di terbitkan.
2.
Fungsi Informasi
Perpustakaan merupakan institusi penyediaan berbagai informasi atau
koleksi yang di sesuaikan dengan jenis perpustakaan dan unsur yang dilayaninya.
3.
Fungsi Rekreasi
Fungsi ini memiliki arti bahwa tujuan user dalam membaca
berbagai koleksi yang tersedia tidak semata untuk memenuhi tujuan praktis,
tetapi membaca bagi user juga bertujuan untuk menghibur diri,
menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani, serta bertujuan
mengembangkan minat rekresi pengguna melalui berbagai bacaan menghibur dan
pemanfaatan waktu senggang.
4.
Fungsi Pendidikan
Perpustakaan merupakan sumber belajar dan pendidikan tanpa mengenal
batas usia. bagi pelajar dan mahasiswa, perpustakaan berfungsi membantu proses
belajar mengajar.
5.
Fungsi Kultural
Perpustakaan berfungsi kultural atau kebudayaan berarti perpustakaan menyimpan khasanah
budaya bangsa atau masarakat tempat perpustakaan berada serta meningkatkan
nilaidan apesiasi budaya masyarakat sekitarnya melalui proses penyediaan bahan
bacaan.fungsi kultural dilaksanakan dengan cara mengadakan bahan bacaan yang
dapat menghibur pemakai, tetapi sekaligus mempunyai niai yang lain, seperti
pendidikan senidan lain lain.
Adapun
jenis jenis perpustakaan yaitu:
1)
Perpustakaan umum
Perpustakaan
umum adalah perpustakaan yang di selenggarakan oleh dana umum dengan tujuan
melayani umum atau semua anggota lapisan masyarakat yang memerlukan jasa
perpustakaan dan informasi.
2)
Perpustakaan sekolah
Perpustakaan
sekolah adalah perpustakaan yang tergabung dalam sebuah sekolah, dikelola oleh sekolah yang
bersangkutan dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan sekolah
dan tujuan pendidikan pada umumnya.
Menurut undang
undan sistem pendidikn nasional, perpustakaan merupakan salah satu sumber
belajar di sekolah guna terselenggaranya dengan baik para tenaga keopendidikan
maupun peserta didik.
3)
Perpustakaan khusus
Perpustakaan
khusus adalah perpustakaan yang memiliki koleksi dengan subjek subjek khusus.
Perpustakaan jenis ini biasanya dibangun di lembaga-lembaga atau badan-badan
usaha dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh
badan induk, ditempat mana perpustakaan tersebut bernaung serta melayani
anggota yang terbatas pada badan induknya.
4)
Perpustakaan perguruan tinggi
Perpustakaan
perguruan tinggi adalah suatu perpustakaan yang didirikan dan terdapat di
perguruan tinggi, badan bawahnya untuk membantu perguruan tinggi mencapai
pendidikannya.
Perpustakaan
perguruan tinggi yang berperan membantu melaksanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi ( pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat).untuk memenuhi tujuan tersebut, tentunya
perpustakaan perguruan tinggi di harapkan lebih baik, bahkan lebih produktif
dibandingkan perpustakaan yang lain hususnya koleksi yang slalu berkembang,
baru, up to date sehingga mampu menjawab persoalan dan tantangan zaman.
Layanan Perpustakaan
Secara praktik perpustakaan pada perinsipnya
mempunyai tiga kegiatan pokok. Pertama, mengumpulkan (to collect) semua
informasi yang sesuai dengan bidang kegiatan dan misi organisasi serta
masyarakat yang dilayaninya. Kedua, Melestarikan, memelihara, dan merawat
seluruh koleksi perpustakaan agar tetap dalam kegiatan baik, utuh, layak pakai,
dan tidak lekas rusak, baik karena pemakaian maupun karena usia (to preserve).
Ketiga, menyediakan dan menyajikan informasi untuk siap dipergunakan dan
diberdayakan (to make available) seluruh koleksi yang dihimpun di
perpustakaan untuk di pergunakan pemakainya.
Kepuasan tiap
mustaka adalah sutu yang tampak dan vital. Namun, di beberapa perpustakaan
masih tampak bermunculan anggapan bahwa petugas layanan perpustakaan tidak
ramahdalam melayani, masih menganggap pemustakalah yang butuh dengan petugas,
melayani sebaik apapun toh tidak berdampak pada peningkatan karier petugas.
Bahkan, kelebihan beban kerja menjadikan petugas layanan bekerja semaunya
sendiri, yang penting proses transaksi lancar.
Dalam melayani
pemustaka difabel, seorang pustakwan harus mampu memahami dan menempatkan diri
serta menyesuaikan dengan pemustaka yang sedang dilayaninya.
Jenis dan Karakteristik Pemustaka Difabel
Secara historis, istilah yang digunakan untuk menyebut seorang yang
yang memiliki kebutuhan khusus (difabel) mengalami perubahan beberapa kali
sesuai dengan paradigma yang diyakini pada saat itu. Perubahan tersebut
mencerminkan suatu perubahan yang radikal.
Istilah anak luar biasa atau berkelainan atau dalam istilah lain exceptional
child mencakup anak yang mengalami kelainan sehingga mereka membutuhkan
pelayanan pendidikan dan informasi secara khusus.
Berikut Karakteristik difabel yaitu :
1.
Tunanetra
Menurut KBBI
Tunanetra adalah tidak dapat melihat, dan menurut literatur berbahasa inggris visually
handicapped atau visual impaired. Pada umumnya, orang mengira bahwa tunanetra
identik dengan buta, padsahal tidaklah demikian karena tunanetra dapat
diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori.
Karakteristik penyandang tunanetra yaitu:
a.
Fisik (Physical)
Keadaan
fisik tunanetra tidak berbeda dengan teman sebaya lainnya. Perbedaannya hanya
di organ penglihatannya. Gejala tuannetra dari segi fisik yaitu seperti mata
juling,sering berkedip, menyipitkan mata, kelopak mata merah, mata
infeksi,gerakan mata tak beraturan dan cepat, mata selalu berair (mengeluarkan
air mata), serta pembengkakan pada kulit tempat tumbuh bulu mata.
b.
Perilaku (Behavior)
Tingakah
laku tunanetra yaitu seperti menggosok mata secara berlebihan,menutup atau
melindungi mata sebelah,memiringkkan kepala atau mencondongkan kedepan,berkedip
lebih dan cepat marah jika melakukan suatu pekerjaan, tidak dapat melihat
benda-benda yang agak jauh, dan lain sebagainya.
c.
Psikis
Secara
psikis penyandang tunanetra dapat dijelaskan. Pertama, mental atau intelektual.
Kedua, sosial. Ketiga, akademis. Dan sebagainya.
2.
Tunarungu
Tuanrungu
adalah mereka yang mengalami gangguan pada organ pendengran sehingga
mengakibatkan ketidakmampuan mendengar, mulai dari tingkatan yang ringan sampai
berat sekali yang di klasifikasikan dalam kategori tuli (deaf) dan
kurang dengar (hard of hearing).
Dampak langsung
dari tunarungu yaitu terhambatnyakomunikasi lisan, baik secara
ekspresif(berbicara) maupun reseprif (memahami pembicaraan orang lain) sehingga
sulit berkomunikasi dengan lingkungan orang mendengar yang lazim menggunakan
bahasa verbal sebagai alat komunikasi. Hambatan berkomunikasi tersebut
berakibat juga pada proses pendidikan dan pemeblajaran serta proses informasi.
3.
Tunadaksa
Ketunadaksaan
adalah mereka yang mengalami kelainan atau kecacatan pada sistem otot,tulang
dan persendian, karena kecelakaan, atau kerusakan otak yang dapat mengakibatkan
gangguan gerak, kecerdasan, komunikasi, persepsi, koordinasi, perilaku, dan
adaptasi sehingga mereka memerlukan layanan informasi secara khusus.
Dalam definisi
lain tunadaksa adalah ketidakmampuan anggota tubuh untuk melaksanakan fungsinya
disebabkan oleh berkurangnya kemampuan anggota tubuh untuk melakukan fungsi
secara normal akibat luka, penyakit, atau pertumbuhan yang tidak sempurna
sehingga membutuhkan layanan khusus.
Dampak yang diakibatkan ketunadaksaan yaitu :
a.
Gangguan penglihatan
b.
Gangguan pendengaran
c.
Gangguan persepsi
Berikut karakteristik penyandang tunadaksa yaitu :
a)
Karakteristik kognitif
b)
Karakteristik inteligensi
c)
Karakteristik kepribadian
d)
Karakteristik fisik
e)
Karakteristik bahasa/bicara
f)
Perkembangan emosi, dan
g)
Perkembangan sosial.
4.
Berkelainan Mental
a.
Tunagrahita
Tuna grahita merupakan kata lain dari retardasi mental (mental
retardation). Tuna berarti merugi. Grahita berarti pikiran. Retardasi
mental berarti terbelakang mental. Maksud dari tunagrahita adalah keterbatasan
substansial dalam memfungsikan diri. Keterbatasan ini ditandai dengan
terbatasnya kemampuan fungsi kecerdasan yang trletak dibawah rata-rata (IQ 70
atau kurang) dan ditandai dengan terbatasnya tingkah laku adaptif minimal di
dua area atau lebih.
b.
Tunalaras
Menurut Undang-Undang Pokok Pendidikan nomor 12 tahun 1952,
penyandang tunalaras adalah individu yang mempunyai tingkah laku menyimpang
atau berkelainan, tidak memiliki sikap, melakukan pelanggaran terhadap
peraturan dan norma-norma sosial dengan frekuensi yang cukup besar,
tidak/kurang toleransi terhadap kelompok atau orang lain, serta mudah
terpengaruh oleh suasana sehingga membuat kesulitan bagi diri sendiri dan orang
lain.
Penyandang tunalaras memiliki kecerdasan yang tidak berbeda dengan
anak-anak lain pada umumnya. Prestasi yang rendah disekolah disebabkan mereka
kehilangan minat dan konsentrasi belajar dikarenakan masalah gangguan emosi
yang mereka alami.