Thursday, 19 May 2016

CONTOH MAKALAH MEMAHAMI SIFAT PERBUATAN TERCELA


MAKALAH
MEMAHAMI SIFAT PERBUATAN TERCELA
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah; HADIST TARBAWI
yang di ampu oleh bapak; DELTA YAUMIN NAHRI,Lc., M.Th. I



Disusun oleh:

MOH. TAUFIQURRAHMAN   (18201501010118)
MOH. MAISUR                          (18201501010111)
MOH. IVANI                               (18201501010110)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI
 PAMEKASAN
2016



KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
            Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah swt yang telah memberi rahmat, taufik, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”MEMAHAMI TENTANG SIFAT PERBUATAN TERCELA ”.  Penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada rekan-rekan pemakalah yg telah memberikan dukungan, dan kepercayaan begitu besar.
            Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang akan membangun kami agar makalah yang selanjutnya bisa lebih baik lagi, akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermamfaat bagi semua pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.



                                                                                                Pamekasan, 19 Mei 2016

  PENYUSUN                    




DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................................          
KATA PENGANTAR........................................................................................................   ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................   iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang....................................................................................................................   1
Rumusan Masalah................................................................................................................   1
Tujuan..................................................................................................................................   1
BAB II PEMBAHASAN
Hadits Riyadhush Shalihin 203...........................................................................................   2
Hadits Riyadhush Shalihin 211...........................................................................................   3
Hadits Riyadhush Shalihin 213...........................................................................................   4
Hadits Riyadhush Shalihin 223...........................................................................................   6
Hadits Riyadhush Shalihin 629...........................................................................................   6
Hadits Riyadhush Shalihin 598...........................................................................................   7
Kandungan Surat Al-Saff 2-3.............................................................................................   7
BAB III PENUTUP
Kesimpulan .........................................................................................................................   11
Saran....................................................................................................................................   11
DAFTAR  PUSTAKA........................................................................................................   12


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Akhlak buruk atau tercela merupakan sikap atau perbuatan yang di lakukan jauh dari apa yang di larang dari agama. Karena pada dasarnya agama mengajarkan kita untuk selalu bersikap baik terutama menjaga prilaku serta perbuatan yang akan kita lakukan.
Dengan berlandaskan agama maka sifat tercela ini sebenarnya bisa di cegah karena ancaman serta sangsi yang akan di dapatkan dalam waktu cepat maupun dalam kehidupan selanjutnya. Akhlak tercela ini merupakan cerminan bahwa seseorang tersebut memiliki prilaku yang kurang  baik, hal tersebut bisa saja di sebababkan karena kita mulai jauh pada aturan-aturan agama.
.
B.     Rumusan Masalah
a.        Menjelaskan Pengertian Akhlak Tercela
b.      Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 203
c.       Menjelaskan Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 211
d.      Menjelaskan Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 213
e.       Menjelaskan Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 223
f.       Menjelaskan Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 629
g.      Menjelaskan Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 598
h.      Menjelaskan Kandungan Surat Al-Saff Ayat 2-3

C.    TujuanMasalah
a.       Untuk Mengetahui  Pengertian Akhlak Tercela
b.      Untuk Mengetahui  Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 203
c.       Untuk Mengetahui  Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 211
d.      Untuk Mengetahui  Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 213
e.      Untuk Mengetahui  Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 223
f.        Untuk Mengetahui  Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 629
g.      Untuk Mengetahui  Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 598
h.       Untuk Mengetahui Pengertian Dan Kandungan Surat Al-Saff Ayat 2-3



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian akhlak tercela
Akhlak tercela (madzmumah) terdiri dari dua kata yakni akhlak dan tercela. Akhlak berarti perangai, tabi’at dan watak. Sedangkan tercela yaitu sesuatu yang menyebabkan kurang sempurna, cacat, kekurangan. Sehingga dapat disipulkan bahwa akhlak tercela adalah segala tingkah laku manusia yang dapat membawanya kepada kehancuran sendiri.
Berikut adalah macam-macam perilaku tercela
1.      Dzalim
Dzalim  berasal dari bahasa arab “dza la ma”yang berarti gelap. Didalam al-Qur’an menggunakan kata dzulm selain itu juga digunakan kata baghy yang artinya juga sama dengan dzalim yaitu melanggar hak orang lain. Namun pengertian dzalim lebih luas maknanya daripada baghyu, tergantung kalimat yang disandarkannya. Kedzaliman itu memiliki berbagai bentuk diantaranya adalah syirik.
2.      Kikir
Kikir merupakan sifat yang tercela yang dimiliki manusia yang mana sifat ini dapat menghalangi seseorang dari menunaikan apa – apa yang diwajibkan oleh Allah swt kepadanya dan enggan berinfaq di jalan Allah.

B.     Hadits Riyadhush Shalihin 203
وَعَن جابررضي الله عنه ان رسول الله صل الله عليه وسلم قل : اتقوا الظلم فان الظلم ظلمات يوم القيا مة، واتقواالشح فان الشح اهلك من كان قبلكم حملهم على ان سفكوا دما ءهم واستحلوامحارمهم (رواه مسلم)
Artinya ;
            Dari jabir bahwa Rosulullah telah bersabda; takutlah terhadap kezhaliman, sebab kezhaliman merupakan kegelapan pada hari kiamat kelak. Dan takutlah kalian akan sifat kikir sebab kikir telah membinasakan orang-orang sebelum kalian kezhaliman dan kekikiran itulah yang telah mendorong mereka untuk melakukan pertupahan darah dan menghalalkan wanita-wanita yang telah di haramkan bagi mereka (HR. Muslim)
1.      Kosa Kata
اتقوا   : Takut dan hindarilah
 الشح  : Kikir yang amat sangat yang di sertai kerakusan
حملهم  : Menjadi sebab perbuatan mereka
استحلوا: Menghalalkan wanita yang di haramkan oleh Allah bagi mereka
2.      Kandungan Hadis
a.    Larangan dan peringatan tentang kezhaliman.
b.    Hal-hal bersifat maknawiyyah akan berubah menjadi bersifat real (bisa di indra) pada hari kiamat kelak atas perintah allah
c.    Sifat kikir merupakan musuh orang beriman, sebab di antara sifat orang-orang mukmin adalah pemurah dan dermawan
d.   Kikir dan zhalim merupakan salah satu sebab tersebarnya kejahatan
e.    Kezhaliman dan kekikiran merupakan perbuatan dosa besar yang bisa menyebabkan kebinasaan di dunia dan kesedihan yang mendalam pada hari kiamat kelak
f.     Ketamakan terhadap dunia akan menyerat umat kepada perbuatan kemaksiatan dan menjerumuskan mereka kejalan perbuatan keji

C.    Hadits Riyadhush Shalihin 211
وعن عبدالله بنعمر و بن العاص رصى الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال  المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده والمهاجر من جهرما نهى الله عنه (متفق عليه واللفظ اللبخاري)
Artinya ;
     Dari Abdullah Bin Amr Bin Al-Ash, dari nabi saw beliau bersabda orang muslim adalah seseorang yang orang-orang muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya, sadangkan orang yang berhijrah adalah seorang yang meninggalkan segala yang di larang oleh Allah (Muttafak Alaih Lafat Di Atas Adalah Lafat Al-Bukhori)
1.      Kosa Kata
المهاجر: Orang yang meninggalkan semua larangan Allah
2.      Kandungan Hadist
a.    Sebaik-baik kaum muslimin sesempurna-sempurnanya mukmin adalah orang yang menunaikan hak-hak allah swt dan hak-hak kaum muslimin
b.    Perbuatan zhalim itu bisa berupa tindakan maupun ucapan
c.    Kewajiban meninggalkan kemaksiatan dan menjalankan semua yang diperintahkan Allah
d.   Barang siapa yang bermu’alah secara baik dengan rabb-nya, maka dia juga harus bermu’amalah secara baik dengan saudara-saudaranya. Sebab, iman itu membuahkan amal shalih dan ucapan yang baik.
e.     Hijrah itu ada dua macam, hijrah lahir dan hijrah batin. Hijrah lahir adalah tindakan berpegang pada agama dengan meninggalkan fitnah serta pindah dari negeri kafir ke negeri islam, atau dari negeri yang menakutkan menuju negeri yang aman tenteram. Sedangkan hijrah batin adalah meninggalkan hawa nafsu dan syahwat serta mengendalikan dan mendidiknya untuk selalu taat kepada penciptanya. 

D.    Hadits Riyadhush Shalihin 213
وعن ابي بكرة نفيع بن الحارث رصي الله عنه عن البي صلى الله عليه وسلم قال ان الزمان قداستدار كهيئته يوم خلق الله السماوات والارض النة اثنا عشر شهرا منها اربعة حرم ثلاث متواليات ذوالقعدة وذو الحجة والمحرم ورجب مصر الذي بين جمادى والسعبان اي شحر هذا قلنا الله ورسوله اعلم فسكت حتى ظننا انه سيسميه بغير اسمه قال اليس ذالحجة  قلنا بلى قال فا ي بلد هذا قلنا الله ورسوله اعلم فسكت حتى ظننا انه سيسميه بغير اسمه قال اليس البلدة قلنا بلى قال فاي يوم هدا قلنا الله ورسوله اعلم فسكت حتى ظننا انه سيسميه بغير اسمه اليس يوم النحر قلنا بلى قال فان دماءكم واموالكم واعراضكم عليكم حرام كحرمة يومكم هذا فى بلدكم هذا فى شهركم هذا وستلقون ربكم فيساءلكم عن اعمالكم  الا فلا ترجعوا بعدي كفارا يضرب بعضكم رقاب بعض الا ليبلغ الشاهدا الغا ئب فلعل بعض من يبلغه ان يكون اوعى له من بعض من سمعه ثم قال الا هل بلغت الا هل بلغت قلنا نعم قال اللهم اشهد (متفق عليه)
Artinya
     Dari Abu Bakrah Nufa’i Bin Al-Harits RA, Dari Nabi SAW. Beliau bersabda: “ sesungguhnya zaman itu benar-benar beredar sebagaimana keadaannya ketika allah menciptakan langit dan bumi; satu tahun itu dua belas bulan, empat bulan diantaranya adalah empat bulan haram/ mulia; tiga bulan diantaranya berturut- turut,  yaitu dzulqa’dah, dzulhijjah, dan muharram. Dan bulan rajab di antara jumadil akhir sya’ban. Bulan apakan sekarang ini?” kami menjawab, “allah dan rasul-nya lebih mengetahui.” Kemudian beliau terdiam sehingga kami mengira bahwa beliau akan menyebutnya dengan nama yang lain. Beliau bertanya,”bukankah sekarang bulan dzulhijjah?” benar, “jawab kami. Beliau bertanya lagi,”negeri apakah ini?” kami menjawab,”allah dan rasul-nya yang lebih mengetahui. “kemudin beliau terdiam sehingga kami mengira beliau akan menyebutnya dengan nama yang lain. Lalu beliau bertanya, “bukankah ini tanah haram ? “benar,”jawab kami. Lebih lanjut, beliau bertanya, ‘’hari apakah ini?’ kami menjawab,’allah dan rosulnya yang lebih mengetahui.’ Kemudian beliau terdiam sehingga kami mengera beliau akan menyebut dengan sebutan yang lain. Lalu beliau bertanya,’ bukankah sekarang ini hari nahar?’ kami menjawab,’ benar.’ Setelah itu beliau  bersabda, ‘ sesungguhnya darah, harta benda, dan kehormatan kalian aadalah haram bagi kalian, seperti haramnya hari kalian ini di negri kalian ini dan di bulan kalian ini. Dan kalian akan menjumpai robb kalian lalu di tanyai tentang amal perbuatan kalian. Ketahuilah , janganlah kalian kembali menjadi kafir sepeniningalku kelak, di mana sebagian kalian membunuh sebagian yang lain. Ketahuilah, hendaklah orang yang hadir sekarang ini memberitahukan kepada yang tidak hadir, siapa tahu orang yang di beri tahu itu lebih paham dari pada yang mendengarnya langsung.’lebih lanjut, beliau bersabda,; ingatlah, bukankah aku telah menyampaikan. Ingatlah, bkankah aku talah menyampaikan?’’  “ ya, benar, “ jawab kami. Maka beliau berdo’a, “ ya allah, saksikanlah.”(muttafakkun ‘alaih)

1.      Kosa Kata
استدار       : Bertolak dan kembali dalam pembagiannya menjadi tahun, dan tahun dalam pembagiannya menjadi bulan.
كهيئته             : Bentuk dalam keadaannya.
حرم                : Diharamkan pada bulan itu memulai perang.
ورجب مصر  : Bilangan rajab dinisbatkan kepada kabilah mudhor, sebab kabilah mudhor merupakan kabilah yang sangat serius dalam menjaga kasucian atau kehormatan.
كحرمة             : Seperti besarnya dosa pada hari ini.
اوعى              : Lebih paham.
2.      Kadungan Hadist
a.    Larangan menunda-nunda suatu hal. Sebab, hal itu merupakan kebisaan orang-orang jahiliah, dimana jika mereka butuh perang di bulan-bulan haram, maka mereka menghalalkanya dan mengakhirkannya, menundanya hingga bulan-bulan berikutnya, dan atas dasar itu, mereka mengakhirkan ibadah haji.
b.    Darah, kehormatan, dan harta benda seorang muslim adalah haram bagi saudara muslim lainya.oleh karena itu, dia harus menjaga, melindungi, dan mempertahankan/membelanya
c.    Seorang muslim akan berdiri di hadapan rabbnya untuk di hisab atas semua perbuatan, kecil maupun besar,
d.   Kewawjiban menyampaikan dan menukil ilmu dengan penuh amanah dan kejujuran setelah memahami dan menghafalnya
e.    Diperbolehkan mempelajari/mengamalkan ilmu (hadist) sebelum benar-benar menjadi ahlinya.dan bahwasannya pemahaman itu bukan merupakan syarat dalam nenunaikan ilmu tersebut. Akan tetapi (pada saat itu ) hanya hafalanlah yang di andalkan untuk sementara waktu.
f.     Pemahaman manusia itu berbeda-beda. Oleh karena itu, mungkin saja orang yang datang kemudian lebih memahami dari pada yang hadir di zaman itu.

E.     Hadits Riyadhush Shalihin 223
وعنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من مرفى شئ من مساجد نااو اسوقنا ومعه نبل فل يمسك او ليقبض على نصالها بكفه ان يسب احدا من المسلمين منهابشئ


Artinya;
     Dari Abu Musa Juga, Ia Berkata, Rosulullah Saw bersabda:’’ barang siapa berjalan melewati masjid-masjid atau pasar-pasar kami sedang bersamanya anak panah, maka hendaklah dia menyembunyikan atau memegang ujungnya dngan telapak tangannya agar tidak mengenai seorangpun dari kaum muslimin meski sedikitpun.’’(muttafaq alaih)
1.      Kosa Kata
نبل      : Anak panah
نصالها : Besi yang ada di ujang panah
2.      Kandungan Hadits
a.    Keseriusan dan kesungguhan islam untuk memberikan rasa aman terhadap orang muslim dan tidak menyakitinya meski dengan luka kecil saja. Hal itu sebagai wujud penganggungan terhadap kemuliaanya dan pengangkatan derajatnya.
b.    Pemberian pelajaran pada orang muslim mengenai etika berjalan di pasar dan etika membawa panah. Dan hal itu memberikan jaminan keselamatan kepada orang lain serta tidak menjadikan mereka takut.
c.    Diperbolehkan membawa senjata di masjid atau di pasar selama tidak membahayakan orang muslimin.

F.     Hadits Riyadhush Shalihin 629
وعن عا ئشة قالت سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ان المؤمن ليدرك بحسن حلقه درجة الصانم القانم )رواه ابو دواد(
Artinya;
     Dari Aisyah Ra, dia bercerita; aku pernah mendengar rosululla saw bersabda; sesungguhnya orang mukmin dengan budi pekertinya yang baik akan dapat mencapai derajad orang yang berpuasa lagi bangun malam (qiyamul lail) (HR. Abu Daud)
1.      Kandungan Hadis
a.    Derajat yang paling tinggi di miliki orang yang berpuasa pada siang hari dan bangun malam hari untuk mengerjakan sholat.
b.    Budi pekerti yang baik akan melipatgandakan pahala sehingga mengantarkan seorang hamba sampai pada derajat orang yang selalu perpuasa dan selalu qiyamul lail (sholat malam)

G.    Hadits Riyadhush Shalihin 598
وعن ابى سعيد الحدري قال قال رجل اي الناس افضل يا رسول الله قال مؤمن مجاهد بنفسه وماله في سبيله الله قال ثم من قال ثم رجل معتزل في شعب من الشعاب يعبد ربه وفي رواية يتقي الله ويدع الناس من شره  متفق عليه
Artinya;
     Dari Adu Sya’id Al-Khudri Ra dia bercerita, ada seorang berkata; siapakah orang yang paling baik itu , wahai rosulullah ? beliau menjawab yaitu orang mukmin yang berjuang di jalan allah dengan jiwa dan hartanya lalu siapa lagi ? tanya orang itu lebih lanjut. Beliau menjawab; kemudian orang yang menyendiri di celah-celah bumi untuk beribadah pada rabbnya
     Dalam riwayat di sebutkan ; yang berkata kepada allah dan menjauhi manusia karena kejahatannya (muttafak alaih)   
1.      Kandungan Hadist
a.    Di anjurkan bertanya mengenai berbagai urusan agama yang di butuhkan oleh seseorang .
b.    Keutamaan mujahid, karena dia telah mengerahkan seluruh jiwa dan hartanya di jalan allah.
c.    Bergaul dengan orang-orang pada saat kerusakan terjadi di tengah-tengah mereka dapat memancing berbuat dosa, di perbolehkan untuk menjauhi orang-orang pada saat tergadinya fitnah, karena dengan demikian akan dapat menyelamatkan diri dari bahaya.

H.    Surat Al-Saff Ayat 2-3
 يا يهاالذين امنوالم تقولون ما لاتفعلون (٢) كبرمقتا عندالله ان تقولون ما لاتفعلون(٣)
Artinya;
     Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan ? (2) (itu) sangatlah dibenci di sisi allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan(3).
1.      Kandungan Ayat
mengenai kandungan ayat ini (ash-Shaf 2-3) ialah tuntutan bagi seorang muslim untuk melaksanakan perintah agama yang terkonsep dalam bentuk jihad, selanjutnya mengenai celaan dan kecaman. Celaan bagi kaum yang tidak konsisten terhadap apa yang telah diucapkannya dan kecaman bagi kaum karena lari atau enggan melaksanakan terhadap apa yang telah di katakannya.
Para mufassir telah sepakat mengenai celaan dan kecaman yang terkandung dalam ayat tersebut. Hanya saja, sebagian mufassir berbeda dalam memahaminya. Sebagian ada yang memahaminya sebagai kecaman kepada orang-orang munafik, bukan kepada orang-orang mukmin. Hal itu dilihat karena sifat orang-orang mukmin sedemikian tinggi sehingga mereka tidak perlu dikecam. 
Penjelasan para mufassir mengenai kandungan tersebut  menggambarkan sisi pokok dari kepribadian seorang muslim, yakni kebenaran dan istiqomah konsisten serta kelurusan sikap dan bahwa batinnya sama dengan lahirnya, pengamalannya sesuai dengan ucapannya secara mutlak dan dalam batas yang sudah ditentukan sebagai fitrah sesuai dengan fungsi dan kemampuannya. Jika peranannya dalam hal ini sebagai seorang da’i maka semestinya bertindak dan berprilaku sesuai dengan apa yang telah disampaikannya.
Kezaliman adalah kerusakan di dalam fitrah manusia, karena Allah SWT menciptakan fitrah manusia senantiasa cenderung kepada kebaikan dan menjauhi keburukan. Tapi, karena fitrah dapat menjadi lemah dikarenakan rusaknya pendidikan yang diterima seseorang, hawa nafsu, kepentingan, dan sebab-sebab yang lain, maka manusia tidak jarang menuju ke arah yang tidak benar dan bertentangan dengan fitrah, meskipun fitrah orang ini masih dapat menampakkan diri pada waktu-waktu tertentu.
Penyebab Seseorang Melakukan Kezaliman :
a.    Merasa ada kekurangan dan kelemahan di dalam diri.
Karena orang yang zalim tidak memiliki sifat-sifat yang baik, dan dia mengetahui hal ini, maka dia justru mengkompensasinya dengan melakukan perbuatan zalim. Karena itulah Allah tidak mungkin berbuat zalim, karena Dia Maha sempurna dalam segala aspek dan tidak membutuhkan apa pun. Karena itu, untuk apa Dia berbuat zalim.
b.    Tidak dapat mengendalikan syahwat.
Allah hanya menciptakan yang baik-baik saja. Syahwat Dia berikan kepada manusia demi kebaikan manusia. Cinta pada diri sendiri membuat orang mau memperhatikan dan menjaga dirinya. Cinta pada harta membuat orang mau bekerja untuk memperolehnya. Cinta pada lawan jenis membuat orang dapat menjaga kelangsungan umat manusia.
Tapi, jika syahwat ini melewati batasannya, maka itu karena perbuatan manusia semata-mata dan itu akan menjadi penyebab kesengsaraannya. Orang yang tidak dapat mengendalikan syahwat boleh jadi akan berbuat zalim, merasa dirinya lebih tinggi dari orang lain, menyusahkan orang lain, bahkan membunuh orang lain, karena dia menyangka hal itu akan memuaskan syahwatnya.

 Kikir dalam bahasa arab "Bakhil" dan menurt istilah sifat seseorang yang amat tercela dan hina, tidak hendak mengeluarkan harta yang wajib di keluarkan.
a.    Kikir merupakan sifat yang tercela yang dimiliki manusia yang mana sifat ini dapat menghalangi seseorang dari menunaikan apa – apa yang diwajibkan oleh Allah swt kepadanya dan enggan berinfaq di jalan Allah.
b.    kelompok orang semacam ini suka mengeluarkan harta berlebih-lebihan namun mereka engan untuk memberikan pada orang lain atau sesamanya yang tengah di himpit kesulitan.
c.    Pola hidup semacam ini telah di sinyalir dalam AL-Qur'an khususnya Surat AL-Isra Ayat 29-30
ولا تجعل يد ك مغلو لة الي عنقك ولا تبسطها كل ا لبسط فتقعد ملوما محسورا(٢٩)ان ربك يبسط الرزق لمن يشاء ويقدرانه كان بعباده خبيرابصيرا(٣٠)
Artinya:
“Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelengu pada lehermu dan janganlah (pula) engkau terlalu mengulurkanya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan menyesal”.
“Sungguh tuhanmu melapangkan rizki bagi siapa yang dia khendaki dan meebatasi (bagi siapa yang dia khendaki); sugguh dia maha mengetahui dan maha melihat hamba-hambanya’.
Harta adalah karunia Allah SWT. Meskipun tidak sedikit orang yang menganggap harta itu miliknya sendiri ia merasa kerja keras untuk mendapat harta itu. zaman sekarang banyak sekali orang yang mendewa-dewakan hartanya dan itu termasuk sikap tercela termasuk perbuatan-perbuatan kikir
Perbuatan kikir dapat di sebabkan beberapa faktor:
a.  Karena hartanya merasa milik sendiri
b. Tidak punya rasa kasih sayang
c. Karena takut harta mereka berkurang
Sebagai mana tercantum dalam Q.S Al-Baqoroh ayat 268
 الشيطن يعدكم الفقرويأ مركم بالحشاء والله يعدكم مغفرة منه وفظلا والله واسع عليم  (٢٦٨)
Artinya:
“Setan menjanjikan (menakuti)kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir)sedangkan Allah akan menjanjikan untukmu ampunan darinya dan karunia dan Allah maha luas karunianya dan lagi maha mengetahui”.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
          Berdasarkan dari referensi yang kami baca, maka dapat di simpulkan bahwa didalam diri manusia terdapat dua sifat, yaitu sifat terpuji dan sifar tercela. Namun pada makalah ini kami hanya membahas tentang sifat tertcela yang di larang dalam islam. Banyak sekali sifat-sifat tercela yang ada tetapi kami hanya mengambil beberapa diantaranya adalah Dzalim, Kikir. Perilaku tercela merupakan perilaku yang sangat di benci oleh Allah Swt dan Nabi Muhammad saw karena sifat ini dapat merusak jasmani dan rohani dari orang yang melakukan sifat tercela tersebut. Allah telah berfirman di dalan kitab suci al-Qur’an dan Rasulullah saw pun telah bersabda lewat hadist-hadistnya untuk menjauhi sifat tercela tersebut. Karena sifat tercela dapat merugikan diri sendiri dan orang lain
B.     Saran
Sebaiknya kalian menjauhi sifat-sifat tercela tersebut, karena dapat merusak aqidah kita. Dan agar kita bisa selamat dunia dan akhirat.
Penulis sepenuhnya menyadari kekurangan dari makalah kami, dengan penuh kerendahan hati, penulis menanti saran/kritik yang bersifat membangun guna memperbaiki makalh kami selanjutnya








DAFTAR PUSTAKA
Bahreisy, Salim. 1987. Tarjamah Riadhus Sholihin II.Bandung: PT Alma Arif Bandung
Syafe’I Rachmat.2000. Al-hadis(Aqidah,Akhlak,Sosial dan Hukum.) Bandung. CV Pustaka Setia
Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari 1887 dalam tafsirnya Jami al-Bayan an Ta’wil Ayi al-Quran
Salim .Bin Ied Al-Hilal.I Syaikh .2000 Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihin. Daar Ibnul Jauzi Pt. Pustaka Imam Asy-Syafi’i Jilid 1
Salim .Bin Ied Al-Hilal.I Syaikh .2000 Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihin. Daar Ibnul Jauzi Pt. Pustaka Imam Asy-Syafi’i Jilid 2





 MAKALAH
MEMAHAMI SIFAT PERBUATAN TERCELA
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah; HADIST TARBAWI
yang di ampu oleh bapak; DELTA YAUMIN NAHRI,Lc., M.Th. I



Disusun oleh:

MOH. TAUFIQURRAHMAN   (18201501010118)
MOH. MAISUR                          (18201501010111)
MOH. IVANI                               (18201501010110)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI
 PAMEKASAN
2016


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
            Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah swt yang telah memberi rahmat, taufik, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”MEMAHAMI TENTANG SIFAT PERBUATAN TERCELA ”.  Penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada rekan-rekan pemakalah yg telah memberikan dukungan, dan kepercayaan begitu besar.
            Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang akan membangun kami agar makalah yang selanjutnya bisa lebih baik lagi, akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermamfaat bagi semua pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.



                                                                                                Pamekasan, 19 Mei 2016

  PENYUSUN                    



DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................................          
KATA PENGANTAR........................................................................................................   ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................   iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang....................................................................................................................   1
Rumusan Masalah................................................................................................................   1
Tujuan..................................................................................................................................   1
BAB II PEMBAHASAN
Hadits Riyadhush Shalihin 203...........................................................................................   2
Hadits Riyadhush Shalihin 211...........................................................................................   3
Hadits Riyadhush Shalihin 213...........................................................................................   4
Hadits Riyadhush Shalihin 223...........................................................................................   6
Hadits Riyadhush Shalihin 629...........................................................................................   6
Hadits Riyadhush Shalihin 598...........................................................................................   7
Kandungan Surat Al-Saff 2-3.............................................................................................   7
BAB III PENUTUP
Kesimpulan .........................................................................................................................   11
Saran....................................................................................................................................   11
DAFTAR  PUSTAKA........................................................................................................   12


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Akhlak buruk atau tercela merupakan sikap atau perbuatan yang di lakukan jauh dari apa yang di larang dari agama. Karena pada dasarnya agama mengajarkan kita untuk selalu bersikap baik terutama menjaga prilaku serta perbuatan yang akan kita lakukan.
Dengan berlandaskan agama maka sifat tercela ini sebenarnya bisa di cegah karena ancaman serta sangsi yang akan di dapatkan dalam waktu cepat maupun dalam kehidupan selanjutnya. Akhlak tercela ini merupakan cerminan bahwa seseorang tersebut memiliki prilaku yang kurang  baik, hal tersebut bisa saja di sebababkan karena kita mulai jauh pada aturan-aturan agama.
.
B.     Rumusan Masalah
a.        Menjelaskan Pengertian Akhlak Tercela
b.      Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 203
c.       Menjelaskan Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 211
d.      Menjelaskan Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 213
e.       Menjelaskan Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 223
f.       Menjelaskan Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 629
g.      Menjelaskan Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 598
h.      Menjelaskan Kandungan Surat Al-Saff Ayat 2-3

C.    TujuanMasalah
a.       Untuk Mengetahui  Pengertian Akhlak Tercela
b.      Untuk Mengetahui  Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 203
c.       Untuk Mengetahui  Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 211
d.      Untuk Mengetahui  Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 213
e.      Untuk Mengetahui  Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 223
f.        Untuk Mengetahui  Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 629
g.      Untuk Mengetahui  Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 598
h.       Untuk Mengetahui Pengertian Dan Kandungan Surat Al-Saff Ayat 2-3



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian akhlak tercela
Akhlak tercela (madzmumah) terdiri dari dua kata yakni akhlak dan tercela. Akhlak berarti perangai, tabi’at dan watak. Sedangkan tercela yaitu sesuatu yang menyebabkan kurang sempurna, cacat, kekurangan. Sehingga dapat disipulkan bahwa akhlak tercela adalah segala tingkah laku manusia yang dapat membawanya kepada kehancuran sendiri.
Berikut adalah macam-macam perilaku tercela
1.      Dzalim
Dzalim  berasal dari bahasa arab “dza la ma”yang berarti gelap. Didalam al-Qur’an menggunakan kata dzulm selain itu juga digunakan kata baghy yang artinya juga sama dengan dzalim yaitu melanggar hak orang lain. Namun pengertian dzalim lebih luas maknanya daripada baghyu, tergantung kalimat yang disandarkannya. Kedzaliman itu memiliki berbagai bentuk diantaranya adalah syirik.
2.      Kikir
Kikir merupakan sifat yang tercela yang dimiliki manusia yang mana sifat ini dapat menghalangi seseorang dari menunaikan apa – apa yang diwajibkan oleh Allah swt kepadanya dan enggan berinfaq di jalan Allah.

B.     Hadits Riyadhush Shalihin 203
وَعَن جابررضي الله عنه ان رسول الله صل الله عليه وسلم قل : اتقوا الظلم فان الظلم ظلمات يوم القيا مة، واتقواالشح فان الشح اهلك من كان قبلكم حملهم على ان سفكوا دما ءهم واستحلوامحارمهم (رواه مسلم)
Artinya ;
            Dari jabir bahwa Rosulullah telah bersabda; takutlah terhadap kezhaliman, sebab kezhaliman merupakan kegelapan pada hari kiamat kelak. Dan takutlah kalian akan sifat kikir sebab kikir telah membinasakan orang-orang sebelum kalian kezhaliman dan kekikiran itulah yang telah mendorong mereka untuk melakukan pertupahan darah dan menghalalkan wanita-wanita yang telah di haramkan bagi mereka (HR. Muslim)
1.      Kosa Kata
اتقوا   Takut dan hindarilah
 الشح  : Kikir yang amat sangat yang di sertai kerakusan
حملهم  : Menjadi sebab perbuatan mereka
استحلواMenghalalkan wanita yang di haramkan oleh Allah bagi mereka
2.      Kandungan Hadis
a.    Larangan dan peringatan tentang kezhaliman.
b.    Hal-hal bersifat maknawiyyah akan berubah menjadi bersifat real (bisa di indra) pada hari kiamat kelak atas perintah allah
c.    Sifat kikir merupakan musuh orang beriman, sebab di antara sifat orang-orang mukmin adalah pemurah dan dermawan
d.   Kikir dan zhalim merupakan salah satu sebab tersebarnya kejahatan
e.    Kezhaliman dan kekikiran merupakan perbuatan dosa besar yang bisa menyebabkan kebinasaan di dunia dan kesedihan yang mendalam pada hari kiamat kelak
f.     Ketamakan terhadap dunia akan menyerat umat kepada perbuatan kemaksiatan dan menjerumuskan mereka kejalan perbuatan keji

C.    Hadits Riyadhush Shalihin 211
وعن عبدالله بنعمر و بن العاص رصى الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال  المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده والمهاجر من جهرما نهى الله عنه (متفق عليه واللفظ اللبخاري)
Artinya ;
     Dari Abdullah Bin Amr Bin Al-Ash, dari nabi saw beliau bersabda orang muslim adalah seseorang yang orang-orang muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya, sadangkan orang yang berhijrah adalah seorang yang meninggalkan segala yang di larang oleh Allah (Muttafak Alaih Lafat Di Atas Adalah Lafat Al-Bukhori)
1.      Kosa Kata
المهاجرOrang yang meninggalkan semua larangan Allah
2.      Kandungan Hadist
a.    Sebaik-baik kaum muslimin sesempurna-sempurnanya mukmin adalah orang yang menunaikan hak-hak allah swt dan hak-hak kaum muslimin
b.    Perbuatan zhalim itu bisa berupa tindakan maupun ucapan
c.    Kewajiban meninggalkan kemaksiatan dan menjalankan semua yang diperintahkan Allah
d.   Barang siapa yang bermu’alah secara baik dengan rabb-nya, maka dia juga harus bermu’amalah secara baik dengan saudara-saudaranya. Sebab, iman itu membuahkan amal shalih dan ucapan yang baik.
e.     Hijrah itu ada dua macam, hijrah lahir dan hijrah batin. Hijrah lahir adalah tindakan berpegang pada agama dengan meninggalkan fitnah serta pindah dari negeri kafir ke negeri islam, atau dari negeri yang menakutkan menuju negeri yang aman tenteram. Sedangkan hijrah batin adalah meninggalkan hawa nafsu dan syahwat serta mengendalikan dan mendidiknya untuk selalu taat kepada penciptanya. 

D.    Hadits Riyadhush Shalihin 213
وعن ابي بكرة نفيع بن الحارث رصي الله عنه عن البي صلى الله عليه وسلم قال ان الزمان قداستدار كهيئته يوم خلق الله السماوات والارض النة اثنا عشر شهرا منها اربعة حرم ثلاث متواليات ذوالقعدة وذو الحجة والمحرم ورجب مصر الذي بين جمادى والسعبان اي شحر هذا قلنا الله ورسوله اعلم فسكت حتى ظننا انه سيسميه بغير اسمه قال اليس ذالحجة  قلنا بلى قال فا ي بلد هذا قلنا الله ورسوله اعلم فسكت حتى ظننا انه سيسميه بغير اسمه قال اليس البلدة قلنا بلى قال فاي يوم هدا قلنا الله ورسوله اعلم فسكت حتى ظننا انه سيسميه بغير اسمه اليس يوم النحر قلنا بلى قال فان دماءكم واموالكم واعراضكم عليكم حرام كحرمة يومكم هذا فى بلدكم هذا فى شهركم هذا وستلقون ربكم فيساءلكم عن اعمالكم  الا فلا ترجعوا بعدي كفارا يضرب بعضكم رقاب بعض الا ليبلغ الشاهدا الغا ئب فلعل بعض من يبلغه ان يكون اوعى له من بعض من سمعه ثم قال الا هل بلغت الا هل بلغت قلنا نعم قال اللهم اشهد (متفق عليه)
Artinya
     Dari Abu Bakrah Nufa’i Bin Al-Harits RA, Dari Nabi SAW. Beliau bersabda: “ sesungguhnya zaman itu benar-benar beredar sebagaimana keadaannya ketika allah menciptakan langit dan bumi; satu tahun itu dua belas bulan, empat bulan diantaranya adalah empat bulan haram/ mulia; tiga bulan diantaranya berturut- turut,  yaitu dzulqa’dah, dzulhijjah, dan muharram. Dan bulan rajab di antara jumadil akhir sya’ban. Bulan apakan sekarang ini?” kami menjawab, “allah dan rasul-nya lebih mengetahui.” Kemudian beliau terdiam sehingga kami mengira bahwa beliau akan menyebutnya dengan nama yang lain. Beliau bertanya,”bukankah sekarang bulan dzulhijjah?” benar, “jawab kami. Beliau bertanya lagi,”negeri apakah ini?” kami menjawab,”allah dan rasul-nya yang lebih mengetahui. “kemudin beliau terdiam sehingga kami mengira beliau akan menyebutnya dengan nama yang lain. Lalu beliau bertanya, “bukankah ini tanah haram ? “benar,”jawab kami. Lebih lanjut, beliau bertanya, ‘’hari apakah ini?’ kami menjawab,’allah dan rosulnya yang lebih mengetahui.’ Kemudian beliau terdiam sehingga kami mengera beliau akan menyebut dengan sebutan yang lain. Lalu beliau bertanya,’ bukankah sekarang ini hari nahar?’ kami menjawab,’ benar.’ Setelah itu beliau  bersabda, ‘ sesungguhnya darah, harta benda, dan kehormatan kalian aadalah haram bagi kalian, seperti haramnya hari kalian ini di negri kalian ini dan di bulan kalian ini. Dan kalian akan menjumpai robb kalian lalu di tanyai tentang amal perbuatan kalian. Ketahuilah , janganlah kalian kembali menjadi kafir sepeniningalku kelak, di mana sebagian kalian membunuh sebagian yang lain. Ketahuilah, hendaklah orang yang hadir sekarang ini memberitahukan kepada yang tidak hadir, siapa tahu orang yang di beri tahu itu lebih paham dari pada yang mendengarnya langsung.’lebih lanjut, beliau bersabda,; ingatlah, bukankah aku telah menyampaikan. Ingatlah, bkankah aku talah menyampaikan?’’  “ ya, benar, “ jawab kami. Maka beliau berdo’a, “ ya allah, saksikanlah.”(muttafakkun ‘alaih)

1.      Kosa Kata
استدار       : Bertolak dan kembali dalam pembagiannya menjadi tahun, dan tahun dalam pembagiannya menjadi bulan.
كهيئته             : Bentuk dalam keadaannya.
حرم                : Diharamkan pada bulan itu memulai perang.
ورجب مصر  Bilangan rajab dinisbatkan kepada kabilah mudhor, sebab kabilah mudhor merupakan kabilah yang sangat serius dalam menjaga kasucian atau kehormatan.
كحرمة             : Seperti besarnya dosa pada hari ini.
اوعى              : Lebih paham.
2.      Kadungan Hadist
a.    Larangan menunda-nunda suatu hal. Sebab, hal itu merupakan kebisaan orang-orang jahiliah, dimana jika mereka butuh perang di bulan-bulan haram, maka mereka menghalalkanya dan mengakhirkannya, menundanya hingga bulan-bulan berikutnya, dan atas dasar itu, mereka mengakhirkan ibadah haji.
b.    Darah, kehormatan, dan harta benda seorang muslim adalah haram bagi saudara muslim lainya.oleh karena itu, dia harus menjaga, melindungi, dan mempertahankan/membelanya
c.    Seorang muslim akan berdiri di hadapan rabbnya untuk di hisab atas semua perbuatan, kecil maupun besar,
d.   Kewawjiban menyampaikan dan menukil ilmu dengan penuh amanah dan kejujuran setelah memahami dan menghafalnya
e.    Diperbolehkan mempelajari/mengamalkan ilmu (hadist) sebelum benar-benar menjadi ahlinya.dan bahwasannya pemahaman itu bukan merupakan syarat dalam nenunaikan ilmu tersebut. Akan tetapi (pada saat itu ) hanya hafalanlah yang di andalkan untuk sementara waktu.
f.     Pemahaman manusia itu berbeda-beda. Oleh karena itu, mungkin saja orang yang datang kemudian lebih memahami dari pada yang hadir di zaman itu.

E.     Hadits Riyadhush Shalihin 223
وعنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من مرفى شئ من مساجد نااو اسوقنا ومعه نبل فل يمسك او ليقبض على نصالها بكفه ان يسب احدا من المسلمين منهابشئ


Artinya;
     Dari Abu Musa Juga, Ia Berkata, Rosulullah Saw bersabda:’’ barang siapa berjalan melewati masjid-masjid atau pasar-pasar kami sedang bersamanya anak panah, maka hendaklah dia menyembunyikan atau memegang ujungnya dngan telapak tangannya agar tidak mengenai seorangpun dari kaum muslimin meski sedikitpun.’’(muttafaq alaih)
1.      Kosa Kata
نبل      : Anak panah
نصالها : Besi yang ada di ujang panah
2.      Kandungan Hadits
a.    Keseriusan dan kesungguhan islam untuk memberikan rasa aman terhadap orang muslim dan tidak menyakitinya meski dengan luka kecil saja. Hal itu sebagai wujud penganggungan terhadap kemuliaanya dan pengangkatan derajatnya.
b.    Pemberian pelajaran pada orang muslim mengenai etika berjalan di pasar dan etika membawa panah. Dan hal itu memberikan jaminan keselamatan kepada orang lain serta tidak menjadikan mereka takut.
c.    Diperbolehkan membawa senjata di masjid atau di pasar selama tidak membahayakan orang muslimin.

F.     Hadits Riyadhush Shalihin 629
وعن عا ئشة قالت سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ان المؤمن ليدرك بحسن حلقه درجة الصانم القانم )رواه ابو دواد(
Artinya;
     Dari Aisyah Ra, dia bercerita; aku pernah mendengar rosululla saw bersabda; sesungguhnya orang mukmin dengan budi pekertinya yang baik akan dapat mencapai derajad orang yang berpuasa lagi bangun malam (qiyamul lail) (HR. Abu Daud)
1.      Kandungan Hadis
a.    Derajat yang paling tinggi di miliki orang yang berpuasa pada siang hari dan bangun malam hari untuk mengerjakan sholat.
b.    Budi pekerti yang baik akan melipatgandakan pahala sehingga mengantarkan seorang hamba sampai pada derajat orang yang selalu perpuasa dan selalu qiyamul lail (sholat malam)

G.    Hadits Riyadhush Shalihin 598
وعن ابى سعيد الحدري قال قال رجل اي الناس افضل يا رسول الله قال مؤمن مجاهد بنفسه وماله في سبيله الله قال ثم من قال ثم رجل معتزل في شعب من الشعاب يعبد ربه وفي رواية يتقي الله ويدع الناس من شره  متفق عليه
Artinya;
     Dari Adu Sya’id Al-Khudri Ra dia bercerita, ada seorang berkata; siapakah orang yang paling baik itu , wahai rosulullah ? beliau menjawab yaitu orang mukmin yang berjuang di jalan allah dengan jiwa dan hartanya lalu siapa lagi ? tanya orang itu lebih lanjut. Beliau menjawab; kemudian orang yang menyendiri di celah-celah bumi untuk beribadah pada rabbnya
     Dalam riwayat di sebutkan ; yang berkata kepada allah dan menjauhi manusia karena kejahatannya (muttafak alaih)   
1.      Kandungan Hadist
a.    Di anjurkan bertanya mengenai berbagai urusan agama yang di butuhkan oleh seseorang .
b.    Keutamaan mujahid, karena dia telah mengerahkan seluruh jiwa dan hartanya di jalan allah.
c.    Bergaul dengan orang-orang pada saat kerusakan terjadi di tengah-tengah mereka dapat memancing berbuat dosa, di perbolehkan untuk menjauhi orang-orang pada saat tergadinya fitnah, karena dengan demikian akan dapat menyelamatkan diri dari bahaya.

H.    Surat Al-Saff Ayat 2-3
 يا يهاالذين امنوالم تقولون ما لاتفعلون (٢) كبرمقتا عندالله ان تقولون ما لاتفعلون(٣)
Artinya;
     Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan ? (2) (itu) sangatlah dibenci di sisi allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan(3).
1.      Kandungan Ayat
mengenai kandungan ayat ini (ash-Shaf 2-3) ialah tuntutan bagi seorang muslim untuk melaksanakan perintah agama yang terkonsep dalam bentuk jihad, selanjutnya mengenai celaan dan kecaman. Celaan bagi kaum yang tidak konsisten terhadap apa yang telah diucapkannya dan kecaman bagi kaum karena lari atau enggan melaksanakan terhadap apa yang telah di katakannya.
Para mufassir telah sepakat mengenai celaan dan kecaman yang terkandung dalam ayat tersebut. Hanya saja, sebagian mufassir berbeda dalam memahaminya. Sebagian ada yang memahaminya sebagai kecaman kepada orang-orang munafik, bukan kepada orang-orang mukmin. Hal itu dilihat karena sifat orang-orang mukmin sedemikian tinggi sehingga mereka tidak perlu dikecam. 
Penjelasan para mufassir mengenai kandungan tersebut  menggambarkan sisi pokok dari kepribadian seorang muslim, yakni kebenaran dan istiqomah konsisten serta kelurusan sikap dan bahwa batinnya sama dengan lahirnya, pengamalannya sesuai dengan ucapannya secara mutlak dan dalam batas yang sudah ditentukan sebagai fitrah sesuai dengan fungsi dan kemampuannya. Jika peranannya dalam hal ini sebagai seorang da’i maka semestinya bertindak dan berprilaku sesuai dengan apa yang telah disampaikannya.
Kezaliman adalah kerusakan di dalam fitrah manusia, karena Allah SWT menciptakan fitrah manusia senantiasa cenderung kepada kebaikan dan menjauhi keburukan. Tapi, karena fitrah dapat menjadi lemah dikarenakan rusaknya pendidikan yang diterima seseorang, hawa nafsu, kepentingan, dan sebab-sebab yang lain, maka manusia tidak jarang menuju ke arah yang tidak benar dan bertentangan dengan fitrah, meskipun fitrah orang ini masih dapat menampakkan diri pada waktu-waktu tertentu.
Penyebab Seseorang Melakukan Kezaliman :
a.    Merasa ada kekurangan dan kelemahan di dalam diri.
Karena orang yang zalim tidak memiliki sifat-sifat yang baik, dan dia mengetahui hal ini, maka dia justru mengkompensasinya dengan melakukan perbuatan zalim. Karena itulah Allah tidak mungkin berbuat zalim, karena Dia Maha sempurna dalam segala aspek dan tidak membutuhkan apa pun. Karena itu, untuk apa Dia berbuat zalim.
b.    Tidak dapat mengendalikan syahwat.
Allah hanya menciptakan yang baik-baik saja. Syahwat Dia berikan kepada manusia demi kebaikan manusia. Cinta pada diri sendiri membuat orang mau memperhatikan dan menjaga dirinya. Cinta pada harta membuat orang mau bekerja untuk memperolehnya. Cinta pada lawan jenis membuat orang dapat menjaga kelangsungan umat manusia.
Tapi, jika syahwat ini melewati batasannya, maka itu karena perbuatan manusia semata-mata dan itu akan menjadi penyebab kesengsaraannya. Orang yang tidak dapat mengendalikan syahwat boleh jadi akan berbuat zalim, merasa dirinya lebih tinggi dari orang lain, menyusahkan orang lain, bahkan membunuh orang lain, karena dia menyangka hal itu akan memuaskan syahwatnya.

 Kikir dalam bahasa arab "Bakhil" dan menurt istilah sifat seseorang yang amat tercela dan hina, tidak hendak mengeluarkan harta yang wajib di keluarkan.
a.    Kikir merupakan sifat yang tercela yang dimiliki manusia yang mana sifat ini dapat menghalangi seseorang dari menunaikan apa – apa yang diwajibkan oleh Allah swt kepadanya dan enggan berinfaq di jalan Allah.
b.    kelompok orang semacam ini suka mengeluarkan harta berlebih-lebihan namun mereka engan untuk memberikan pada orang lain atau sesamanya yang tengah di himpit kesulitan.
c.    Pola hidup semacam ini telah di sinyalir dalam AL-Qur'an khususnya Surat AL-Isra Ayat 29-30
ولا تجعل يد ك مغلو لة الي عنقك ولا تبسطها كل ا لبسط فتقعد ملوما محسورا(٢٩)ان ربك يبسط الرزق لمن يشاء ويقدرانه كان بعباده خبيرابصيرا(٣٠)
Artinya:
“Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelengu pada lehermu dan janganlah (pula) engkau terlalu mengulurkanya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan menyesal”.
“Sungguh tuhanmu melapangkan rizki bagi siapa yang dia khendaki dan meebatasi (bagi siapa yang dia khendaki); sugguh dia maha mengetahui dan maha melihat hamba-hambanya’.
Harta adalah karunia Allah SWT. Meskipun tidak sedikit orang yang menganggap harta itu miliknya sendiri ia merasa kerja keras untuk mendapat harta itu. zaman sekarang banyak sekali orang yang mendewa-dewakan hartanya dan itu termasuk sikap tercela termasuk perbuatan-perbuatan kikir
Perbuatan kikir dapat di sebabkan beberapa faktor:
a.  Karena hartanya merasa milik sendiri
b. Tidak punya rasa kasih sayang
c. Karena takut harta mereka berkurang
Sebagai mana tercantum dalam Q.S Al-Baqoroh ayat 268
 الشيطن يعدكم الفقرويأ مركم بالحشاء والله يعدكم مغفرة منه وفظلا والله واسع عليم  (٢٦٨)
Artinya:
“Setan menjanjikan (menakuti)kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir)sedangkan Allah akan menjanjikan untukmu ampunan darinya dan karunia dan Allah maha luas karunianya dan lagi maha mengetahui”.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
          Berdasarkan dari referensi yang kami baca, maka dapat di simpulkan bahwa didalam diri manusia terdapat dua sifat, yaitu sifat terpuji dan sifar tercela. Namun pada makalah ini kami hanya membahas tentang sifat tertcela yang di larang dalam islam. Banyak sekali sifat-sifat tercela yang ada tetapi kami hanya mengambil beberapa diantaranya adalah Dzalim, Kikir. Perilaku tercela merupakan perilaku yang sangat di benci oleh Allah Swt dan Nabi Muhammad saw karena sifat ini dapat merusak jasmani dan rohani dari orang yang melakukan sifat tercela tersebut. Allah telah berfirman di dalan kitab suci al-Qur’an dan Rasulullah saw pun telah bersabda lewat hadist-hadistnya untuk menjauhi sifat tercela tersebut. Karena sifat tercela dapat merugikan diri sendiri dan orang lain
B.     Saran
Sebaiknya kalian menjauhi sifat-sifat tercela tersebut, karena dapat merusak aqidah kita. Dan agar kita bisa selamat dunia dan akhirat.
Penulis sepenuhnya menyadari kekurangan dari makalah kami, dengan penuh kerendahan hati, penulis menanti saran/kritik yang bersifat membangun guna memperbaiki makalh kami selanjutnya








DAFTAR PUSTAKA
Bahreisy, Salim. 1987. Tarjamah Riadhus Sholihin II.Bandung: PT Alma Arif Bandung
Syafe’I Rachmat.2000. Al-hadis(Aqidah,Akhlak,Sosial dan Hukum.) Bandung. CV Pustaka Setia
Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari 1887 dalam tafsirnya Jami al-Bayan an Ta’wil Ayi al-Quran
Salim .Bin Ied Al-Hilal.I Syaikh .2000 Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihin. Daar Ibnul Jauzi Pt. Pustaka Imam Asy-Syafi’i Jilid 1
Salim .Bin Ied Al-Hilal.I Syaikh .2000 Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihin. Daar Ibnul Jauzi Pt. Pustaka Imam Asy-Syafi’i Jilid 2














 MAKALAH
MEMAHAMI SIFAT PERBUATAN TERCELA
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah; HADIST TARBAWI
yang di ampu oleh bapak; DELTA YAUMIN NAHRI,Lc., M.Th. I



Disusun oleh:

MOH. TAUFIQURRAHMAN   (18201501010118)
MOH. MAISUR                          (18201501010111)
MOH. IVANI                               (18201501010110)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI
 PAMEKASAN
2016


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
            Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah swt yang telah memberi rahmat, taufik, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”MEMAHAMI TENTANG SIFAT PERBUATAN TERCELA ”.  Penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada rekan-rekan pemakalah yg telah memberikan dukungan, dan kepercayaan begitu besar.
            Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang akan membangun kami agar makalah yang selanjutnya bisa lebih baik lagi, akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermamfaat bagi semua pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.



                                                                                                Pamekasan, 19 Mei 2016

  PENYUSUN                    



DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................................          
KATA PENGANTAR........................................................................................................   ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................   iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang....................................................................................................................   1
Rumusan Masalah................................................................................................................   1
Tujuan..................................................................................................................................   1
BAB II PEMBAHASAN
Hadits Riyadhush Shalihin 203...........................................................................................   2
Hadits Riyadhush Shalihin 211...........................................................................................   3
Hadits Riyadhush Shalihin 213...........................................................................................   4
Hadits Riyadhush Shalihin 223...........................................................................................   6
Hadits Riyadhush Shalihin 629...........................................................................................   6
Hadits Riyadhush Shalihin 598...........................................................................................   7
Kandungan Surat Al-Saff 2-3.............................................................................................   7
BAB III PENUTUP
Kesimpulan .........................................................................................................................   11
Saran....................................................................................................................................   11
DAFTAR  PUSTAKA........................................................................................................   12


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Akhlak buruk atau tercela merupakan sikap atau perbuatan yang di lakukan jauh dari apa yang di larang dari agama. Karena pada dasarnya agama mengajarkan kita untuk selalu bersikap baik terutama menjaga prilaku serta perbuatan yang akan kita lakukan.
Dengan berlandaskan agama maka sifat tercela ini sebenarnya bisa di cegah karena ancaman serta sangsi yang akan di dapatkan dalam waktu cepat maupun dalam kehidupan selanjutnya. Akhlak tercela ini merupakan cerminan bahwa seseorang tersebut memiliki prilaku yang kurang  baik, hal tersebut bisa saja di sebababkan karena kita mulai jauh pada aturan-aturan agama.
.
B.     Rumusan Masalah
a.        Menjelaskan Pengertian Akhlak Tercela
b.      Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 203
c.       Menjelaskan Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 211
d.      Menjelaskan Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 213
e.       Menjelaskan Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 223
f.       Menjelaskan Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 629
g.      Menjelaskan Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 598
h.      Menjelaskan Kandungan Surat Al-Saff Ayat 2-3

C.    TujuanMasalah
a.       Untuk Mengetahui  Pengertian Akhlak Tercela
b.      Untuk Mengetahui  Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 203
c.       Untuk Mengetahui  Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 211
d.      Untuk Mengetahui  Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 213
e.      Untuk Mengetahui  Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 223
f.        Untuk Mengetahui  Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 629
g.      Untuk Mengetahui  Kandungan Hadits Riyadhush Shalihin 598
h.       Untuk Mengetahui Pengertian Dan Kandungan Surat Al-Saff Ayat 2-3



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian akhlak tercela
Akhlak tercela (madzmumah) terdiri dari dua kata yakni akhlak dan tercela. Akhlak berarti perangai, tabi’at dan watak. Sedangkan tercela yaitu sesuatu yang menyebabkan kurang sempurna, cacat, kekurangan. Sehingga dapat disipulkan bahwa akhlak tercela adalah segala tingkah laku manusia yang dapat membawanya kepada kehancuran sendiri.
Berikut adalah macam-macam perilaku tercela
1.      Dzalim
Dzalim  berasal dari bahasa arab “dza la ma”yang berarti gelap. Didalam al-Qur’an menggunakan kata dzulm selain itu juga digunakan kata baghy yang artinya juga sama dengan dzalim yaitu melanggar hak orang lain. Namun pengertian dzalim lebih luas maknanya daripada baghyu, tergantung kalimat yang disandarkannya. Kedzaliman itu memiliki berbagai bentuk diantaranya adalah syirik.
2.      Kikir
Kikir merupakan sifat yang tercela yang dimiliki manusia yang mana sifat ini dapat menghalangi seseorang dari menunaikan apa – apa yang diwajibkan oleh Allah swt kepadanya dan enggan berinfaq di jalan Allah.

B.     Hadits Riyadhush Shalihin 203
وَعَن جابررضي الله عنه ان رسول الله صل الله عليه وسلم قل : اتقوا الظلم فان الظلم ظلمات يوم القيا مة، واتقواالشح فان الشح اهلك من كان قبلكم حملهم على ان سفكوا دما ءهم واستحلوامحارمهم (رواه مسلم)
Artinya ;
            Dari jabir bahwa Rosulullah telah bersabda; takutlah terhadap kezhaliman, sebab kezhaliman merupakan kegelapan pada hari kiamat kelak. Dan takutlah kalian akan sifat kikir sebab kikir telah membinasakan orang-orang sebelum kalian kezhaliman dan kekikiran itulah yang telah mendorong mereka untuk melakukan pertupahan darah dan menghalalkan wanita-wanita yang telah di haramkan bagi mereka (HR. Muslim)
1.      Kosa Kata
اتقوا   Takut dan hindarilah
 الشح  : Kikir yang amat sangat yang di sertai kerakusan
حملهم  : Menjadi sebab perbuatan mereka
استحلواMenghalalkan wanita yang di haramkan oleh Allah bagi mereka
2.      Kandungan Hadis
a.    Larangan dan peringatan tentang kezhaliman.
b.    Hal-hal bersifat maknawiyyah akan berubah menjadi bersifat real (bisa di indra) pada hari kiamat kelak atas perintah allah
c.    Sifat kikir merupakan musuh orang beriman, sebab di antara sifat orang-orang mukmin adalah pemurah dan dermawan
d.   Kikir dan zhalim merupakan salah satu sebab tersebarnya kejahatan
e.    Kezhaliman dan kekikiran merupakan perbuatan dosa besar yang bisa menyebabkan kebinasaan di dunia dan kesedihan yang mendalam pada hari kiamat kelak
f.     Ketamakan terhadap dunia akan menyerat umat kepada perbuatan kemaksiatan dan menjerumuskan mereka kejalan perbuatan keji

C.    Hadits Riyadhush Shalihin 211
وعن عبدالله بنعمر و بن العاص رصى الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال  المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده والمهاجر من جهرما نهى الله عنه (متفق عليه واللفظ اللبخاري)
Artinya ;
     Dari Abdullah Bin Amr Bin Al-Ash, dari nabi saw beliau bersabda orang muslim adalah seseorang yang orang-orang muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya, sadangkan orang yang berhijrah adalah seorang yang meninggalkan segala yang di larang oleh Allah (Muttafak Alaih Lafat Di Atas Adalah Lafat Al-Bukhori)
1.      Kosa Kata
المهاجرOrang yang meninggalkan semua larangan Allah
2.      Kandungan Hadist
a.    Sebaik-baik kaum muslimin sesempurna-sempurnanya mukmin adalah orang yang menunaikan hak-hak allah swt dan hak-hak kaum muslimin
b.    Perbuatan zhalim itu bisa berupa tindakan maupun ucapan
c.    Kewajiban meninggalkan kemaksiatan dan menjalankan semua yang diperintahkan Allah
d.   Barang siapa yang bermu’alah secara baik dengan rabb-nya, maka dia juga harus bermu’amalah secara baik dengan saudara-saudaranya. Sebab, iman itu membuahkan amal shalih dan ucapan yang baik.
e.     Hijrah itu ada dua macam, hijrah lahir dan hijrah batin. Hijrah lahir adalah tindakan berpegang pada agama dengan meninggalkan fitnah serta pindah dari negeri kafir ke negeri islam, atau dari negeri yang menakutkan menuju negeri yang aman tenteram. Sedangkan hijrah batin adalah meninggalkan hawa nafsu dan syahwat serta mengendalikan dan mendidiknya untuk selalu taat kepada penciptanya. 

D.    Hadits Riyadhush Shalihin 213
وعن ابي بكرة نفيع بن الحارث رصي الله عنه عن البي صلى الله عليه وسلم قال ان الزمان قداستدار كهيئته يوم خلق الله السماوات والارض النة اثنا عشر شهرا منها اربعة حرم ثلاث متواليات ذوالقعدة وذو الحجة والمحرم ورجب مصر الذي بين جمادى والسعبان اي شحر هذا قلنا الله ورسوله اعلم فسكت حتى ظننا انه سيسميه بغير اسمه قال اليس ذالحجة  قلنا بلى قال فا ي بلد هذا قلنا الله ورسوله اعلم فسكت حتى ظننا انه سيسميه بغير اسمه قال اليس البلدة قلنا بلى قال فاي يوم هدا قلنا الله ورسوله اعلم فسكت حتى ظننا انه سيسميه بغير اسمه اليس يوم النحر قلنا بلى قال فان دماءكم واموالكم واعراضكم عليكم حرام كحرمة يومكم هذا فى بلدكم هذا فى شهركم هذا وستلقون ربكم فيساءلكم عن اعمالكم  الا فلا ترجعوا بعدي كفارا يضرب بعضكم رقاب بعض الا ليبلغ الشاهدا الغا ئب فلعل بعض من يبلغه ان يكون اوعى له من بعض من سمعه ثم قال الا هل بلغت الا هل بلغت قلنا نعم قال اللهم اشهد (متفق عليه)
Artinya
     Dari Abu Bakrah Nufa’i Bin Al-Harits RA, Dari Nabi SAW. Beliau bersabda: “ sesungguhnya zaman itu benar-benar beredar sebagaimana keadaannya ketika allah menciptakan langit dan bumi; satu tahun itu dua belas bulan, empat bulan diantaranya adalah empat bulan haram/ mulia; tiga bulan diantaranya berturut- turut,  yaitu dzulqa’dah, dzulhijjah, dan muharram. Dan bulan rajab di antara jumadil akhir sya’ban. Bulan apakan sekarang ini?” kami menjawab, “allah dan rasul-nya lebih mengetahui.” Kemudian beliau terdiam sehingga kami mengira bahwa beliau akan menyebutnya dengan nama yang lain. Beliau bertanya,”bukankah sekarang bulan dzulhijjah?” benar, “jawab kami. Beliau bertanya lagi,”negeri apakah ini?” kami menjawab,”allah dan rasul-nya yang lebih mengetahui. “kemudin beliau terdiam sehingga kami mengira beliau akan menyebutnya dengan nama yang lain. Lalu beliau bertanya, “bukankah ini tanah haram ? “benar,”jawab kami. Lebih lanjut, beliau bertanya, ‘’hari apakah ini?’ kami menjawab,’allah dan rosulnya yang lebih mengetahui.’ Kemudian beliau terdiam sehingga kami mengera beliau akan menyebut dengan sebutan yang lain. Lalu beliau bertanya,’ bukankah sekarang ini hari nahar?’ kami menjawab,’ benar.’ Setelah itu beliau  bersabda, ‘ sesungguhnya darah, harta benda, dan kehormatan kalian aadalah haram bagi kalian, seperti haramnya hari kalian ini di negri kalian ini dan di bulan kalian ini. Dan kalian akan menjumpai robb kalian lalu di tanyai tentang amal perbuatan kalian. Ketahuilah , janganlah kalian kembali menjadi kafir sepeniningalku kelak, di mana sebagian kalian membunuh sebagian yang lain. Ketahuilah, hendaklah orang yang hadir sekarang ini memberitahukan kepada yang tidak hadir, siapa tahu orang yang di beri tahu itu lebih paham dari pada yang mendengarnya langsung.’lebih lanjut, beliau bersabda,; ingatlah, bukankah aku telah menyampaikan. Ingatlah, bkankah aku talah menyampaikan?’’  “ ya, benar, “ jawab kami. Maka beliau berdo’a, “ ya allah, saksikanlah.”(muttafakkun ‘alaih)

1.      Kosa Kata
استدار       : Bertolak dan kembali dalam pembagiannya menjadi tahun, dan tahun dalam pembagiannya menjadi bulan.
كهيئته             : Bentuk dalam keadaannya.
حرم                : Diharamkan pada bulan itu memulai perang.
ورجب مصر  Bilangan rajab dinisbatkan kepada kabilah mudhor, sebab kabilah mudhor merupakan kabilah yang sangat serius dalam menjaga kasucian atau kehormatan.
كحرمة             : Seperti besarnya dosa pada hari ini.
اوعى              : Lebih paham.
2.      Kadungan Hadist
a.    Larangan menunda-nunda suatu hal. Sebab, hal itu merupakan kebisaan orang-orang jahiliah, dimana jika mereka butuh perang di bulan-bulan haram, maka mereka menghalalkanya dan mengakhirkannya, menundanya hingga bulan-bulan berikutnya, dan atas dasar itu, mereka mengakhirkan ibadah haji.
b.    Darah, kehormatan, dan harta benda seorang muslim adalah haram bagi saudara muslim lainya.oleh karena itu, dia harus menjaga, melindungi, dan mempertahankan/membelanya
c.    Seorang muslim akan berdiri di hadapan rabbnya untuk di hisab atas semua perbuatan, kecil maupun besar,
d.   Kewawjiban menyampaikan dan menukil ilmu dengan penuh amanah dan kejujuran setelah memahami dan menghafalnya
e.    Diperbolehkan mempelajari/mengamalkan ilmu (hadist) sebelum benar-benar menjadi ahlinya.dan bahwasannya pemahaman itu bukan merupakan syarat dalam nenunaikan ilmu tersebut. Akan tetapi (pada saat itu ) hanya hafalanlah yang di andalkan untuk sementara waktu.
f.     Pemahaman manusia itu berbeda-beda. Oleh karena itu, mungkin saja orang yang datang kemudian lebih memahami dari pada yang hadir di zaman itu.

E.     Hadits Riyadhush Shalihin 223
وعنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من مرفى شئ من مساجد نااو اسوقنا ومعه نبل فل يمسك او ليقبض على نصالها بكفه ان يسب احدا من المسلمين منهابشئ


Artinya;
     Dari Abu Musa Juga, Ia Berkata, Rosulullah Saw bersabda:’’ barang siapa berjalan melewati masjid-masjid atau pasar-pasar kami sedang bersamanya anak panah, maka hendaklah dia menyembunyikan atau memegang ujungnya dngan telapak tangannya agar tidak mengenai seorangpun dari kaum muslimin meski sedikitpun.’’(muttafaq alaih)
1.      Kosa Kata
نبل      : Anak panah
نصالها : Besi yang ada di ujang panah
2.      Kandungan Hadits
a.    Keseriusan dan kesungguhan islam untuk memberikan rasa aman terhadap orang muslim dan tidak menyakitinya meski dengan luka kecil saja. Hal itu sebagai wujud penganggungan terhadap kemuliaanya dan pengangkatan derajatnya.
b.    Pemberian pelajaran pada orang muslim mengenai etika berjalan di pasar dan etika membawa panah. Dan hal itu memberikan jaminan keselamatan kepada orang lain serta tidak menjadikan mereka takut.
c.    Diperbolehkan membawa senjata di masjid atau di pasar selama tidak membahayakan orang muslimin.

F.     Hadits Riyadhush Shalihin 629
وعن عا ئشة قالت سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ان المؤمن ليدرك بحسن حلقه درجة الصانم القانم )رواه ابو دواد(
Artinya;
     Dari Aisyah Ra, dia bercerita; aku pernah mendengar rosululla saw bersabda; sesungguhnya orang mukmin dengan budi pekertinya yang baik akan dapat mencapai derajad orang yang berpuasa lagi bangun malam (qiyamul lail) (HR. Abu Daud)
1.      Kandungan Hadis
a.    Derajat yang paling tinggi di miliki orang yang berpuasa pada siang hari dan bangun malam hari untuk mengerjakan sholat.
b.    Budi pekerti yang baik akan melipatgandakan pahala sehingga mengantarkan seorang hamba sampai pada derajat orang yang selalu perpuasa dan selalu qiyamul lail (sholat malam)

G.    Hadits Riyadhush Shalihin 598
وعن ابى سعيد الحدري قال قال رجل اي الناس افضل يا رسول الله قال مؤمن مجاهد بنفسه وماله في سبيله الله قال ثم من قال ثم رجل معتزل في شعب من الشعاب يعبد ربه وفي رواية يتقي الله ويدع الناس من شره  متفق عليه
Artinya;
     Dari Adu Sya’id Al-Khudri Ra dia bercerita, ada seorang berkata; siapakah orang yang paling baik itu , wahai rosulullah ? beliau menjawab yaitu orang mukmin yang berjuang di jalan allah dengan jiwa dan hartanya lalu siapa lagi ? tanya orang itu lebih lanjut. Beliau menjawab; kemudian orang yang menyendiri di celah-celah bumi untuk beribadah pada rabbnya
     Dalam riwayat di sebutkan ; yang berkata kepada allah dan menjauhi manusia karena kejahatannya (muttafak alaih)   
1.      Kandungan Hadist
a.    Di anjurkan bertanya mengenai berbagai urusan agama yang di butuhkan oleh seseorang .
b.    Keutamaan mujahid, karena dia telah mengerahkan seluruh jiwa dan hartanya di jalan allah.
c.    Bergaul dengan orang-orang pada saat kerusakan terjadi di tengah-tengah mereka dapat memancing berbuat dosa, di perbolehkan untuk menjauhi orang-orang pada saat tergadinya fitnah, karena dengan demikian akan dapat menyelamatkan diri dari bahaya.

H.    Surat Al-Saff Ayat 2-3
 يا يهاالذين امنوالم تقولون ما لاتفعلون (٢) كبرمقتا عندالله ان تقولون ما لاتفعلون(٣)
Artinya;
     Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan ? (2) (itu) sangatlah dibenci di sisi allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan(3).
1.      Kandungan Ayat
mengenai kandungan ayat ini (ash-Shaf 2-3) ialah tuntutan bagi seorang muslim untuk melaksanakan perintah agama yang terkonsep dalam bentuk jihad, selanjutnya mengenai celaan dan kecaman. Celaan bagi kaum yang tidak konsisten terhadap apa yang telah diucapkannya dan kecaman bagi kaum karena lari atau enggan melaksanakan terhadap apa yang telah di katakannya.
Para mufassir telah sepakat mengenai celaan dan kecaman yang terkandung dalam ayat tersebut. Hanya saja, sebagian mufassir berbeda dalam memahaminya. Sebagian ada yang memahaminya sebagai kecaman kepada orang-orang munafik, bukan kepada orang-orang mukmin. Hal itu dilihat karena sifat orang-orang mukmin sedemikian tinggi sehingga mereka tidak perlu dikecam. 
Penjelasan para mufassir mengenai kandungan tersebut  menggambarkan sisi pokok dari kepribadian seorang muslim, yakni kebenaran dan istiqomah konsisten serta kelurusan sikap dan bahwa batinnya sama dengan lahirnya, pengamalannya sesuai dengan ucapannya secara mutlak dan dalam batas yang sudah ditentukan sebagai fitrah sesuai dengan fungsi dan kemampuannya. Jika peranannya dalam hal ini sebagai seorang da’i maka semestinya bertindak dan berprilaku sesuai dengan apa yang telah disampaikannya.
Kezaliman adalah kerusakan di dalam fitrah manusia, karena Allah SWT menciptakan fitrah manusia senantiasa cenderung kepada kebaikan dan menjauhi keburukan. Tapi, karena fitrah dapat menjadi lemah dikarenakan rusaknya pendidikan yang diterima seseorang, hawa nafsu, kepentingan, dan sebab-sebab yang lain, maka manusia tidak jarang menuju ke arah yang tidak benar dan bertentangan dengan fitrah, meskipun fitrah orang ini masih dapat menampakkan diri pada waktu-waktu tertentu.
Penyebab Seseorang Melakukan Kezaliman :
a.    Merasa ada kekurangan dan kelemahan di dalam diri.
Karena orang yang zalim tidak memiliki sifat-sifat yang baik, dan dia mengetahui hal ini, maka dia justru mengkompensasinya dengan melakukan perbuatan zalim. Karena itulah Allah tidak mungkin berbuat zalim, karena Dia Maha sempurna dalam segala aspek dan tidak membutuhkan apa pun. Karena itu, untuk apa Dia berbuat zalim.
b.    Tidak dapat mengendalikan syahwat.
Allah hanya menciptakan yang baik-baik saja. Syahwat Dia berikan kepada manusia demi kebaikan manusia. Cinta pada diri sendiri membuat orang mau memperhatikan dan menjaga dirinya. Cinta pada harta membuat orang mau bekerja untuk memperolehnya. Cinta pada lawan jenis membuat orang dapat menjaga kelangsungan umat manusia.
Tapi, jika syahwat ini melewati batasannya, maka itu karena perbuatan manusia semata-mata dan itu akan menjadi penyebab kesengsaraannya. Orang yang tidak dapat mengendalikan syahwat boleh jadi akan berbuat zalim, merasa dirinya lebih tinggi dari orang lain, menyusahkan orang lain, bahkan membunuh orang lain, karena dia menyangka hal itu akan memuaskan syahwatnya.

 Kikir dalam bahasa arab "Bakhil" dan menurt istilah sifat seseorang yang amat tercela dan hina, tidak hendak mengeluarkan harta yang wajib di keluarkan.
a.    Kikir merupakan sifat yang tercela yang dimiliki manusia yang mana sifat ini dapat menghalangi seseorang dari menunaikan apa – apa yang diwajibkan oleh Allah swt kepadanya dan enggan berinfaq di jalan Allah.
b.    kelompok orang semacam ini suka mengeluarkan harta berlebih-lebihan namun mereka engan untuk memberikan pada orang lain atau sesamanya yang tengah di himpit kesulitan.
c.    Pola hidup semacam ini telah di sinyalir dalam AL-Qur'an khususnya Surat AL-Isra Ayat 29-30
ولا تجعل يد ك مغلو لة الي عنقك ولا تبسطها كل ا لبسط فتقعد ملوما محسورا(٢٩)ان ربك يبسط الرزق لمن يشاء ويقدرانه كان بعباده خبيرابصيرا(٣٠)
Artinya:
“Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelengu pada lehermu dan janganlah (pula) engkau terlalu mengulurkanya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan menyesal”.
“Sungguh tuhanmu melapangkan rizki bagi siapa yang dia khendaki dan meebatasi (bagi siapa yang dia khendaki); sugguh dia maha mengetahui dan maha melihat hamba-hambanya’.
Harta adalah karunia Allah SWT. Meskipun tidak sedikit orang yang menganggap harta itu miliknya sendiri ia merasa kerja keras untuk mendapat harta itu. zaman sekarang banyak sekali orang yang mendewa-dewakan hartanya dan itu termasuk sikap tercela termasuk perbuatan-perbuatan kikir
Perbuatan kikir dapat di sebabkan beberapa faktor:
a.  Karena hartanya merasa milik sendiri
b. Tidak punya rasa kasih sayang
c. Karena takut harta mereka berkurang
Sebagai mana tercantum dalam Q.S Al-Baqoroh ayat 268
 الشيطن يعدكم الفقرويأ مركم بالحشاء والله يعدكم مغفرة منه وفظلا والله واسع عليم  (٢٦٨)
Artinya:
“Setan menjanjikan (menakuti)kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir)sedangkan Allah akan menjanjikan untukmu ampunan darinya dan karunia dan Allah maha luas karunianya dan lagi maha mengetahui”.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
          Berdasarkan dari referensi yang kami baca, maka dapat di simpulkan bahwa didalam diri manusia terdapat dua sifat, yaitu sifat terpuji dan sifar tercela. Namun pada makalah ini kami hanya membahas tentang sifat tertcela yang di larang dalam islam. Banyak sekali sifat-sifat tercela yang ada tetapi kami hanya mengambil beberapa diantaranya adalah Dzalim, Kikir. Perilaku tercela merupakan perilaku yang sangat di benci oleh Allah Swt dan Nabi Muhammad saw karena sifat ini dapat merusak jasmani dan rohani dari orang yang melakukan sifat tercela tersebut. Allah telah berfirman di dalan kitab suci al-Qur’an dan Rasulullah saw pun telah bersabda lewat hadist-hadistnya untuk menjauhi sifat tercela tersebut. Karena sifat tercela dapat merugikan diri sendiri dan orang lain
B.     Saran
Sebaiknya kalian menjauhi sifat-sifat tercela tersebut, karena dapat merusak aqidah kita. Dan agar kita bisa selamat dunia dan akhirat.
Penulis sepenuhnya menyadari kekurangan dari makalah kami, dengan penuh kerendahan hati, penulis menanti saran/kritik yang bersifat membangun guna memperbaiki makalh kami selanjutnya








DAFTAR PUSTAKA
Bahreisy, Salim. 1987. Tarjamah Riadhus Sholihin II.Bandung: PT Alma Arif Bandung
Syafe’I Rachmat.2000. Al-hadis(Aqidah,Akhlak,Sosial dan Hukum.) Bandung. CV Pustaka Setia
Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari 1887 dalam tafsirnya Jami al-Bayan an Ta’wil Ayi al-Quran
Salim .Bin Ied Al-Hilal.I Syaikh .2000 Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihin. Daar Ibnul Jauzi Pt. Pustaka Imam Asy-Syafi’i Jilid 1
Salim .Bin Ied Al-Hilal.I Syaikh .2000 Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihin. Daar Ibnul Jauzi Pt. Pustaka Imam Asy-Syafi’i Jilid 2