PRAKTIK LAPANGAN
EKOSISEM PESISIR
PANTAI
PRODI PENDIDIKAN
GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
JURUSAN TARBIYAH STAIN PAMEKASAN
Oleh
: Mohammad Hefni, M.Si
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki letak
wilayah strategis. Pada setiap wilayahnya terdapat banyak sekali keanekaragaman
hayati, seperti hal-nya yang terdapat di daerah pantai. Pantai adalah
bagian daratan yang berbatasan dengan laut yang masih terpengaruh oleh proses
abrasi ( pengikisan oleh air
laut ), sedimentasi (pengendapan ), dan pasang surut air laut. pada lokasi
pantai daerah abrasi dapat berupa daerah intertidal.
Daerah intertidal
merupakan suatu daerah yang sering terkena hempasan gelombang. Daerah ini juga
sangat terpengaruh dengan dinamika fisik lautan yakni pasang surut. Ekosistem
intertidal merupakan salah satu ekosistem pada daerah pesisir yang sangat
kompleks dan kaya.Banyak pola interaksi antar organisme laut yang dapat
ditemukan pada ekosistem ini. Hewan yang hidup pada daerah ini harus dapat
beradaptasi dengan keadaan yang ekstrim tersebut. Bentuk adaptasi organisme
sangat berkembang utamanya bentuk morfologi yang dibentuk sedemikian rupa.Pada
tiap zona intertidal organisme yang hidup sudah mampu untuk bertahan dengan
karakteristik lingkungan tersebut.
Zona intertidal merupakan daerah yang
paling sempit diantara zona laut yang lainnya. Zona intertidal dimulai dari
pasang tertinggi sampai pada surut terendah. Zona ini hanya terdapat pada
daerah pulau atau daratan yang luas dengan pantai yang landai. Semakin landai
pantainya maka zona intertidalnya semakin luas, sebaliknya semakin terjal
pantainya maka zona intertidalnya akan semakin sempit. Akibat seringnya
hempasan gelombang dan pasang surut maka daerah intertidal sangat kaya akan
oksigen. Proses homogenasi yang sering terjadi menyebabkan interaksi antar
atmosfir dan perairan sangat tinggi sehingga difusi gas dari permukaan
keperairan juga tinggi. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Webber dan Thurman
(1991) bahwa pantai berbatu di zona intertidal merupakan salah satu lingkungan
yang subur dan kaya akan oksigen. Selain oksigen daerah ini juga mendapatkan
sinar matahari yang cukup, sehingga sangat cocok untuk beberapa jenis organisme
untuk berkembang biak.
Pada tiap zona intertidal terdapat
perbedaan yang sangat signifikan antara satu daerah dengan daerah yang lain.
Jenis substrat daerah intertidal ada yang berpasir adapula yang berbatu,
sehingga daerah ini memungkinkan adanya keanekargaman hayati yang tinggi. Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada
berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai
organisme tingkat tinggi.
Daerah pesisir pantai Jumiang yang
terletak di desa Tanjung Pademawu Pamekasan merupakandaerah intertidal yang
berpasir dan berbatu, perpaduan inilah memungkinkan banyaknya keanekargaman
hayati yang terdapat di daerah tersebut. Sehingga pantai jumiang dipilih dalam praktikum kali ini.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam praktikum ini
adalah sebagai berikut :
1.
Spesies apa sajakah yang terdapat di
pesisir pantai jumiang ?
2. Bagamanakah sebaran spesies yang
terdapat di pesisir pantai jumiang ?
3. Bagaimanakah proses identifikasi/
deskripsi spesies yang terdapat di pantai jumiang ?
C.
Tujuan
Tujuan Praktik adalah sebagai
berikut :
1.
Untuk mengetahui spesies yang terdapat
dipesisir pantai.
2.
Untuk mengetahui sebaran spesies yang
terdapat dipesisir pantai.
3.
Untuk mengetahui proses identifikasi/
deskripsi spesies pesisir pantai.
D.
Alat
Alat
yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
-
Alat
tulis 1
paket
-
Loop
(kaca pembesar) 1 buah
-
Jaring
ikan (kecil) 1 buah
-
Ember
kecil/ toples 1 buah
-
Penggaris 1 buah
-
Kertas
Folio Secukupnya
E.
Cara Kerja
Cara
kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
-
Melakukan pengamatan dan dokumentasi di
sekitar habitat dengan mencatat kondisi faktor botik dan abiotik
-
Melakukan
pengambilan sampel berupa spesies yang hidup
-
Melakukan pengamatan dan identifikasi
spesies dari luar dan dalam tubuh
-
Mendiskripsikan
ciri-ciri spesies yang diamati
-
Menjumlah spesies secara kualitatif
seperti pada tabel kualitatif spesies
-
Membuat
laporan terkait hasil praktikum.
-
Tabel kualitatif kelimpahan spesies di
pesisir pantai jumiang
Jumlah Spesies Yang Ditemukan
|
Keterangan
|
1
– 15 : +
|
Sedikit
|
16
– 30 : ++
|
Banyak
|
30 – ~
: +++
|
Melimpah
|
KELOMPOK 4
1. A.
Faisal Dzat MR 18201501050007
2. Annafati
Sukma 18201501050014
3. Fila
Lindayati 18201501050024
4. Heri
Iswahyudi 18201501050030
5. Sasmiati
18201501050079
6. Siti
Kholifah 18201501050088
7. Suhartatik
18201501050095
KELOMPOK
4
1. A.
Faisal Dzat MR 18201501050007
2. Annafati
Sukma 18201501050014
3. Fila
Lindayati 18201501050024
4. Heri
Iswahyudi 18201501050030
5. Sasmiati
18201501050079
6. Siti
Kholifah 18201501050088
7. Suhartatik
18201501050095
F.
Hasil Sementara
Hasil pengamatan
pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
No.
|
Nama
|
Jumlah Sebaran
|
Keterangan
|
1
|
Kelomang
|
30-~ :+++
|
Melimpah
|
2
|
Alga coklat
|
30-~ :+++
|
Melimpah
|
3
|
Rumput laut
|
16-30 :++
|
Banyak
|
4
|
Udang
|
16-30 :++
|
Banyak
|
5
|
Bilvalvia
|
30-~ :+++
|
Melimpah
|
6
|
Grastopoda
laut
|
30-~ :+++
|
Melimpah
|
7
|
Koral/Karang
|
30-~ :+++
|
Melimpah
|
8
|
Bintang laut
|
1-15 :+
|
Sedikit
|
9
|
Akar bahar
|
1-15 :+
|
Sedikit
|
10
|
Ikan laut
|
30-~ :+++
|
Melimpah
|
11
|
Kepiting
|
1-15-~ :+
|
Sedikit
|
Catatan
: Berangkat jam 07 : 30 WIB
aik. Kunci
Determinasi Spesies Pesisir Pantai
|
|
|||
AKAR BAHAR
|
ALGA COKLAT
|
|||
|
|
|||
IKAN LAUT
|
RUMPUT LAUT (GRACILARIA
ARCUATA)
|
|||
|
|
|||
BINTANG LAUT
|
KEPITING
|
|||
|
|
|||
LOBSTER/UADANG
|
KELOMANG/UMANG-UMANG
|
|||
|
|
|||
KELOMANG (Coenobita
perlatus)
|
KORAL/ KARANG
|
|||
|
||||
BILVALVIA (KERANG-KERANGAN)
|
||||
|
||||
GASTROPODA LAUT
|
||||