Nama Golongan
dan Dasar Kepercayaan Yang Membedakan Dengan Yang Lain
1.
Jarudiyah
Para pengikut dari Abul-Jarud, mereka mempercayai nabi (s.a.w.)
mencalonkan Ali (ra) sebagai Imam dengan ciri-ciri khas beliau tapi bukan
dengan nama.
2. Sulaimaniah/ Jaririyah
Para pengikut dari Sulaiman ibnu-Jarir az-Zaidi, mereka mempercayai
Imamah merupakan masalah pertemuan (musyawarah) dan dapat dikuatkan oleh dua
orang Muslim terbaik.
3. Butriyah/ Hurariyah
Mereka tidak memperselisihkan Khilafat of Utsman(r.a.), tidak pula
mereka menyerang beliau atau pun memuji beliau.
4. Yaqubiyyah
Mereka menerima Khilafat dari Abu Bakar(r.a.) dan Umar(r.a.), tapi
tidak menolak (menentang) orang-orang yang menolak para Khulafa ini. Mereka
juga percaya bahwa orang Muslim pelaku dosa-dosa besar akan berada di neraka
selamanya.
5. Hanafiyah
Para pengikut dari Imam Muhammad ibnu al-Hanifah. Mereka percaya
bahwa Allah mungkin mempunyai permulaan.
6. Karibiyah
Mereka percaya bahwa Imam Muhammad ibnu al-Hanifah tidak meninggal
dan adalah Imam Ghaib (menghilang) dan Mahdi yang diharapkan.
7. Kamiliyah
Para pengikut dari Abu-Kamil. Mereka mempercayai para sahabat
sebagai murtad karena mereka meninggalkan bai’at kepada Ali(r.a.) dan mengutuk
Ali karena berhenti memerangi mereka. Mereka mempercayai kembalinya orang mati
sebelum hari kiamat dan bahwa setan adalah benar dalam kelebihan api dari pada
tanah.
8. Muhammadiyyah / Mughairiyah
Para pengikut dari Muhammad ibnu-’Abdullah ibnu al-Hassan. Mereka
tidak percaya bahwa Imam Muhammad ibnu ‘Abdullah meninggal dunia dan bahwa
beliau adalah Imam Ghaib dan Mahdi yang dinantikan.
9. Baqiriyah
Para pengikut dari Muhammad ibnu ‘Ali al-Baqir. Mereka mempercayai
beliau sebagai Imam Ghaib dan Mahdi yang diharapkan.
10. Nadisiyah
Mereka mempercayai bahwa orang-orang yang menganggap diri mereka
lebih baik dari pada orang lain adalah kafir (tak beriman).
11. Sya’iyah
Mereka percaya bahwa orang yang telah mengucapkan La Ilaha
Illa-Llah (Tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah), apa pun yang dia
lakukan, tak akan pernah dihukum.
12. Ammaliyah
Mereka percaya bahwa keimanan bagi seseorang adalah apa yang dia
amalkan secara ikhlas.
13. Ismailiyah
Mereka mempercayai keberlangsungan Imamah di kalangan keturunan
Ismail ibnu Ja’far.
14. Musawiyah / Mamturah
Mereka mempercayai Musa ibnu Ja’far sebagi Imam Ghaib dan Mahdi
yang diharapkan.
15. Mubarikiyah
Mereka mempercayai keberlangsungan Imamah di kalangan keturunan
dari Muhammad ibnu Ismail ibnu Ja’far.
16. Katsiyah / Itsna ‘Asyariyah (Imam dua belas)
Mereka percaya bahwa Mahdi yang diharapkan akan merupakan Imam
kedua belas di antara keturunan dari ‘Ali ibnu Abi-Talib.
17. Hasyimiyah / Taraqibiyah
Mereka menisbahkan tubuh jasmani kepada Allah dan juga menuduh Nabi
(s.a.w.) tidak taat kepada Allah.
18. Zarariyah
Mereka mempercayai bahwa Allah tidak hidup tidak pula mempunyai
sifat-sifat hingga Dia menciptakan kehidupan bagi-Nya Sendiri dan
sifat-sifat-Nya.
19. Yunusiyah
Para pengikut dari Yunus ibnu ‘Abdurl-Rahman al-Kummi. Mereka
percaya bahwa Allah dipikul oleh para pembawa singasana-Nya, walaupun Dia lebih
kuat dari pada mereka.
20. Syaitaniyah / Syirikiyah
Mereka mempercayai pandangan bahwa amal perbuatan hamba-hamba Allah
adalah hakikat; dan seorang hamba Allah dapat benar-benar menghasilkan satu hakikat.
21. Azraqiah
Para pengikut dari Nafi ibnu al-Azraq. Mereka tidak mempercayai
mimpi dan kasyaf yang benar (baik) dan mendakwakan bahwa segala bentuk wahyu
telah berakhir.
22. Najadat
Para pengikut dari Najdah ibn-’Amir al-Hanafi. Mereka membatalkan
hukuman bagi peminum arak juga mereka mempercayai bahwa para pendosa dari
golongan ini tidak akan dimasukkan di neraka tapi pada suatu tempat lain
sebelum diizinkan ke surga.
23. Sufriyah
Para pengikut dari Ziyad ibnu al-Asfar. Mereka mempercayai bahwa para
pendosa itu sebenarnya adalah musyrik.
24. Ajaridah
Para pengikut dari Abdul Karim ibnu-Ajrad. Mereka mempercayai bahwa
seorang anak seharusnya diseru kepada Islam sesudah ia mencapai kedewasaannya.
Juga mereka mempercayai rampasan perang itu haram hingga pemiliknya dibunuh.
25. Khazimiyah
Mereka mempercayai Allah mencintai manusia dari semua agama bahkan
jika orang telah menjadi kafir pada sebagian besar kehidupannya.
26. Shuaibiyah / Hujjatiyah
Mereka mempercayai bahwa apa yang Allah kehendaki sungguh terjadi
tak peduli apa pun itu dan apa yang tidak terjadi artinya itu tidak dikehendaki
Allah.
27. Khalafiyah
Para pengikut dari Khalaf. Mereka tidak mempercayai perjuangan
kecuali di bawah kepemimpinan seorang Imam.
28. Ma’lumiyah / Majhuliyah
Mereka percaya bahwa barang siapa yang tidak mengenal Allah dengan
seluruh nama-Nya adalah jahil terhadap Dia dan orang yang jahil terhadap Dia
adalah orang kafir.
29. Saltiyah
Para pengikut dari Salt ibnu Utsman. Mereka percaya pada keimanan
dewasa saja dan jika bapak telah masuk Islam anak-anak dianggap kafir hingga
mereka mencapai kedewasaan.
30. Hamziyah
Para pengikut dari Hamzah ibnu Akrak. Mereka percaya bahwa
anak-anak orang musyrik dilaknat dengan neraka.
31. Tsa’libiyah
Para pengikut dari Tsa’labah ibnu Masykan. Mereka percaya bahwa
para orang tua tetap menjadi penjaga atas anak-anak mereka hingga anak-anak itu
menjelaskan kepada orang tua mereka bahwa mereka berpaling dari kebenaran.
32. Ma’badiyah
Mereka tidak percaya dalam mengambil dan memberikan sedekah dari
atau untuk para hamba sahaya.
33. Akhnasiyah
Mereka tidak mempercayai peperangan dikobarkan kecuali dalam
pertahanan atau ketika lawan dikenali secara pribadi.
34. Syaibaniyah / Masybiyah
Para pengikut dari Syaiban ibnu Salamah al-Khariji. Mereka mempercayai
Allah menyerupai makhluk-makhluk-Nya.
35. Rasyidiyah
Mereka percaya bahwa tanah yang diairi dengan mata air, terusan
atau sungai yang mengalir harus dibayarkan zakatnya setengah bagian, sedangkan
tanah yang diairi hanya dengan hujan harus dibayarkan zakat seluruhnya.
36. Mukarramiyah / Tehmiyah
Para pengikut dari Abu-Mukarram. Mereka percaya bahwa kejahilan
merupakan kekafiran. Juga bahwa permusuhan atau persahabatan dari Allah
tergantung pada keadaan keimanan seseorang pada kematiannya.
37. Ibadiyah / Af’aliyah
Menganggap Abdullah ibnu Ibad sebagai Imam mereka. Mereka
mempercayai amal-amal baik yang dilakukan tanpa niat membuat Allah ridha.
38. Hafsiyah
Menganggap Hafs ibnu abil Mikdam sebagai Imam mereka. Mereka
percaya bahwa hanya Allah yang mengetahui seseorang bebas dari kemusyrikan.
39. Haritsiyah
Para pengikut dari Harits ibnu Mazid al-Ibadi. Mereka percaya bahwa
kemampuan mendahului perbuatan-perbuatan.
40. Ashab Ta’ah
Mereka percaya bahwa Allah dapat mengutus seorang nabi tanpa
memberinya suatu tanda untuk membuktikan kebenarannya.
\41. Syabibiyah / Salihiyah
Para pengikut dari Syabib ibnu Yazid as-Syaibani. Mereka
mempercayai Imamah dari seorang wanita bernama Ghazalah.
42. Wasiliyah
Para pengikut dari Wasil ibnu-’Ata al-Ghazza. Mereka mempercayai
bahwa orang-orang yang melakukan dosa-dosa besar akan dihukum di neraka tapi
masih tetap sebagai orang-orang yang beriman.
43. ‘Amriyah
Para pengikut dari ‘Amr ibnu Ubaid ibn-Bab. Mereka menolak
kesaksian yang sah dari khalayak umum demi mendukung pihak mereka dalam perang
Jamal (unta).
44. Hudhailiyah / Faniyah
Para pengikut dari Abu-al-Hudhail Muhammad ibnu al-Hudhail. Mereka
percaya bahwa neraka dan surga kedua-duanya akan binasa dan bahwa ketetapan
Allah dapat berhenti, yang pada waktu itu Allah tidak akan lagi menjadi
penguasa.
45. Nazzamiyah
Para pengikut dari Abu-Ishaq Ibrahim ibn-Saiyar. Mereka tidak
percaya pada mukjizat alami Al-Qur-an Suci tidak pula mereka mempercayai
mukijzat Nabi Suci(s.a.w.) seperti pembelahan bulan.
46. Mu’ammariyah
Mereka mempercayai bahwa Allah tidak menjadikan kehidupan tidak
pula kematian tapi itu merupakan tindakan alami dari tubuh yang hidup.
47. Basyriyah.Para pengikut dari Basyr ibnu al-Mu’tamir. Mereka
percaya bahwa Allah mungkin mengampuni dosa-dosa manusia dan mungkin mengubah
keputusan tentang pengampunan-Nya dan menghukumnya jika dia membangkang lagi.
48. Hisyamiyah
Para pengikut dari Hisyam ibnu ‘Amr al-Futi. Mereka percaya bahwa
jika satu masyarakat Muslim bersepakat perlunya Imam dan jika ia memberontak
dan membunuh Imam, hendaknya tak seorang pun yang dipilih sebagai Imam selama
pemberontakan.
49. Murdariyah
Para pengikut dari Isa ibnu Sabih. Mereka percaya bahwa berhubungan
dekat dengan Sultan (penguasa) membuat orang jadi kafir.
50. Ja’friyah
Para pengikut dari Ja’far ibnu Harb dan Ja’far ibnu Mubasysyir.
Mereka percaya bahwa minum arak tak dapat dihukum dan bahwa hukuman neraka
dapat diduga dengan proses mental.
51. Iskafiyah
Para pengikut dari Muhammad ibnu Abdallah al-Iskafi. Mereka percaya
bahwa Allah mempunyai kekuasaan untuk memaksa anak-anak dan orang-orang gila
tapi tidak kepada orang-orang yang mempunyai akal sempurna.
52. Tsamamiyah
Para pengikut dari Tsamamah ibnu Asyras al-Numairi. Mereka percaya
bahwa dia yang Allah tidak paksa untuk mengenal-Nya, tidak dipaksa untuk
mengenal dan digolongkan dengan hewan-hewan yang tidak bertanggung jawab.
53. Jahiziayh
Para pengikut dari ‘Amr ibnu Bahr al-Jahiz. Mereka percaya bahwa
Allah dapat menciptakan sesuatu tapi tak dapat melenyapkannya.
54. Syahhamiyah / Sifatiyah
Para pengikut dari Abu-Yaqub al-Syahham. Mereka percaya setiap
sesuatu ditakdirkan dengan dua takdir, satu Pencipta dan yang lain penerima.
55. Khaiyatiyah / Makhluqiyah
Para pengikut dari Abu-al-Husain al-Khaiyat. Mereka percaya bahwa
setiap sesuatu yang tidak ada merupakan satu tubuh sebelum ia muncul, seperti
manusia sebelum kelahiranya adalah tubuh dalam ketiadaan. Juga setiap sifat
menjadi ada ketika ia mengadakan kemunculannya.
56. Ka’biyah
Para pengikut dari Abu-Qasim Abdullah ibnu Ahmad ibnu Mahmud
al-Banahi dikenal sebagai al-Ka’bi. Mereka percaya bahwa Allah tidak melihat
Diri-Nya Sendiri tidak pula orang lain kecuali dalam perasaan bahwa Dia
mengetahui Diri-Nya Sendiri dan yang lain.
57. Jubbaiyah
Para pengikut dari Abu-’Ali al-Jubbai. Mereka percaya bahwa Allah
mengikuti hamba-hamba-Nya ketika Dia memenuhi keinginan mereka.
58. Bahsyamiyah
Para pengikut dari Abu-Hasyim. Mereka percaya bahwa orang yang
berniat untuk berbuat buruk, walau dia mungkin tidak melakukannya, dianggap
berbuat jahat dan menerima hukuman.
59. Ibriyah.
Mereka percaya bahwa Nabi Suci Muhammad (s.a.w.)adalah seorang
bijak tapi bukan seorang nabi.
60. Muhkamiyah
Mereka percaya bahwa Tuhan tak punya kendali atas
makhluk-makhluk-Nya.
61. Qabariyyah
Mereka tidak percaya azab kubur.
62. Hujjatiyah
Mereka tidak percaya pada hukuman (balasan) bagi perbuatan atas
dasar bahwa karena setiap sesuatu ditakdirkan maka apa pun yang orang lakukan
dia tidak bertanggung jawab untuk itu.
63. Fikriyyah
Mereka percaya bahwa amal Dzikr and Fikr (ingat dan berpikir
tentang Allah) adalah lebih baik dari pada ibadah.
64. ‘Aliwiyah / Ajariyah
Mereka percaya bahwa Hadhrat Ali(ra.) berbagi kenabian dengan
Muhammad (s.a.w.).
65. Tanasikhiya
Mereka percaya pada penitisan ruh.
66. Raji’yah
Mereka percaya bahwa Hadhrat Ali ibnu Abi-Talib akan kembali ke
dunia ini.
67. Ahadiyah
Mereka percaya pada Fardhu (wajib) dalam agama tapi menolak sunnah.
68. Radidiyah
Mereka percaya bahwa dunia ini akan hidup (ada) selamanya.
69. Satbiriyah
Mereka tidak percaya pada penerimaan taubat.
70. Lafziyah
Mereka percaya bahwa Al-Qur-an adalah bukan kalam Tuhan tapi hanya
artinya dan inti sarinya adalah kalam Tuhan. Kata-kata dari Al-Qur-an adalah
hanya perkataan orang yang menuturkan.
71. Asyariyah
Percaya bahwa Qiyas (mengambil misal) adalah salah dan mengandung
kekafiran.
72. Bada’iyah
Mereka percaya bahwa taat kepada Amir adalah wajib tak peduli apa
pun yang dia perintahkan.
Adapun untuk pembagianya sebagai berikut
1. Mu'tazilah :20
2. Syiah : 20
3. Khawarij : 07
4. Murjiah : 05
5. Nujariyah : 03
6. Jabariyah : 01
7. Musyabbahah : 01
8. Najiyah : 01
1.Golongan Muktazilah terbagi menjadi dua puluh kelompok , iaitu
1.
Al Washiliyah
|
6.
Al lskafiyah
|
11.
Ash-Shalihiyah
|
16.
Al Khiyathiyah
|
2.
Al Amriyah
|
7.
Al Ja'fariyah
|
12.
Al Khithabiyah
|
17.
Auahiziyah
|
3.
Al Hudzailiyah
|
8.
Al Basyariyah
|
13.
Al Hadbiyah
|
18.
Al Ka'biyyah
|
4.
An-Nizhamiyah
|
9.
Al Mizdariyah
|
14.
Al Ma'mariyah
|
19.
Al Jabaiyah
|
5.
Al Aswariyah
|
10.
Al Hisyamiyah
|
15.Ats
Tsamaniyah
|
20.
Al Bahsyamiyah
|
Golongan Syiah Ghulah terbagi menjadi delapan belas kelompok kecil,
iaitu:
1.
As-Sab'iyyah
|
7.
Al Khithabiyah
|
13.
Asy-Syaithaniyah
|
2.
Al Kamiliyah
|
8.
Al Gharabiyah
|
14.
Ar-Razamiyah
|
3.
Al Bayaniyah
|
9.
Adz-Dzammiyah
|
15.
Al Mufawadhah
|
4.
Al Mughiriyah
|
10.
Al Hisyamiyah
|
16.
Al Bidaiyah
|
5.
Al Janahiyah
|
11.
Az-Zarariyah
|
17.
An-Nashariyah
|
6.
Al Manshuriyah
|
12.
Al Yunusiyah
|
18.
Al Ismailiyyah
|
Golongan Syiah Al Ismailiyah terbagi menjadi ke dalam enam kelompok
kecil, iaitu:
1.
Al Bathiniyah
|
4.
As-Sab'iyyah
|
2.
Al Qurmuthiyah
|
5.
Al Babikiyah
|
3.
Al Haramiyah
|
6.
Al Hamdiyah
|
Syiah Zaidiyah terbagi menjadi tiga kelompok, iaitu:
1.
Jarudiyah
|
3.
Al Batiriyah
|
2.
As-Sulaimaniyah
|
|
3.Golongan Khawarij terbagi menjadi tujuh kelompok, iaitu:
1. Al Mahkamiyah
2. Al Baihasiyah
3. Al Azariqah
1.
Al Mahkamiyah
|
b.
Al Yazidiyah
|
b.
Asy-Sya'ibiyah
|
g.
Ash-halatiyah
|
|
2.
Al Baihasiyah
|
c.
Al Haritsiyah
|
c.
Al Hazimiyah
|
h.
Ats-Tsa'labiyah
|
|
4.
An-Najdat
|
d.
Al Muthi'iyah
|
d.
Al Hamziyah
|
a.AI
Akhnasiyah
|
|
5.
Al Abadhiyah
|
6.
Al Ajaridah
|
e.
Al Ma'lumiyah
|
b.AI
Ma'badiyah
|
|
a.Al
Hafshiyah
|
a.
Al Maimuniyah
|
f.
Al Majhuliya
|
c.Asy-Syaibaniyah
|
|
d.Al
Mukramiyah
|
||||
4.Golongan Murjiah terbagi menjadi lima kelompok, iaitu:
1.
Al Ubaidiyah
|
4.
Ats-Tsaubaniyah
|
2.
Al Yunusiyah
|
5.
Ats-Tsaumaniyah
|
3.
Al Ghasaniyah
|
|
5.Golongan An-Nujariyah
1.
Al Barghutsiyah
|
3.
Al Mustadrakah
|
2.
Az-Za'faraniyah
|
|
6.Al Jabariyah
terbagi menjadi satu kelompok.
7.Al Musyabbahah
terbagi menjadi satu kelompok.
8.An- Najiyah
Terbagi menjadi satu klompok
Jumlah ini sesuai dengan penjelasan dalam hadis shahih.
Puak Bid’ah Tegar (Mubtadi)
Sekelompok ulama mengatakan bahawa akar bid'ah ada empat golongan
selain sufiyyah. Seluruh kelompok yang berjumlah tujuh puluh dua kelompok ini
merupakan pecahan dari empat golongan tersebut. Mereka adalah
1. Khawarij,
2. Rawafidh (Rafidhah),
3. Al Qadariyah, dan
4. Al Murji'ah.
5. Sufi
Yusuf bin Asbath berkata, "Kemudian masing-masing kelompok
tersebut terpecah menjadi delapan belas kelompok, sehingga semuanya menjadi
tujuh puluh dua kelompok. Sedangkan kelompok yang ketujuh puluh tiga adalah
Firqah An-Najiyah."
Khawarij Paling Hampir Dengan Syiah
Pada kelompok yang telah diperingatkan oleh syariat, seperti kaum
Khawarij. Kelompok yang paling dekat dengan mereka adalah kelompok Syiah. Al
Mahdi Al Maghribi. Pada mereka ini tampak jelas dua hal yang diberitahukan oleh
Rasulullah mengenai kaum Khawarij:
a. Membaca Al Qur’an namun bacaan Al Qur’annya tidak melewati
kerongkongan mereka.
b. Memerangi ahlul Islam (kaum Muslim) dan membiarkan para
penyembah berhala. Mereka memerangi kaum Muslim dengan cara takwilan yang rosak
terhadap nash-nash (Al Qur’an dan hadis). Mereka mengasingkan diri dan tidak
mahu memerangi orang-orang kafir, baik dari kaum Nasrani, kelompok yang ada di
sekitarnya, mahupun kelompok lainnya (yang sesat).
c. Membaca Al Qur’an dan membacakannya (kepada orang lain) hingga
mereka membuat hal-hal (hukum) baru dalam Al Qur’an, padahal mereka tidak
memahaminya dan tidak mengetahui maksud dari ajaran Al Qur’an tersebut. Oleh
kerana itu, mereka membuang jauh-jauh kitab-kitab para ulama dan menyebut
kitab-kitab tersebut sebagai kitab yang hanya berdasarkan logika. Mereka
membakar dan merobek kulit Al Qur’an. Padahal, para ulama ahli fiqihlah yang
bertugas menjelaskan makna-makna yang terdapat dalam Al Qur’an dan Sunnah, yang
mereka tuangkan dalam kitab-kitab mereka dengan cara yang sepatutnya.
d. Menganggap para ulama sebagai kaum Mujassimun (kelompok yang
mengatakan bahawa Allah memiliki jism [tubuh]). Mereka juga menganggap
ulama-ulama bukanlah orang-orang yang mengesakan Allah.
Puak Bukan Ahli Bid’ah
Seperti yang dikatakan oleh Ath-Tharthusyi, mereka yang tidak
digolongkan sebagai ahli bid'ah. Contoh:
1. Golongan Qadariyah, mereka menafikan aradh. Alasannya, tidak ada
cara untuk mengetahui proses terjadinya alam dan Sang Pencipta selain dengan
menetapkan aradh tersebut.
2. Golongan Al Haluliyah.
3. Golongan An-Nashiriyah.
4. Kelompok-kelompok Syiah Ghulah.
Tentang kaum Qadariyah terdapat sebuah hadis yang diriwayatkan oleh
Abu Daud dari Ibnu Umar, bahawa Rasulullah bersabda,
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
الْقَدَرِيَّةُ مَجُوسُ هَذِهِ الْأُمَّةِ إِنْ مَرِضُوا فَلَا تَعُودُوهُمْ
وَإِنْ مَاتُوا فَلَا تَشْهَدُوهُمْ
"Kaum Qadariyah merupakan Majusi umat ini (Islam). Jika mereka
sakit maka janganlah kalian menjenguk mereka, dan jika mereka meninggal dunia
maka janganlah kalian menyaksikan (menguburkan)nya." (Hadis Riwayat Abu
Daud dan Ibnu Majah)
Diriwayatkan dari Hudzaifah, bahawa Rasulullah bersabda,
"Pada setiap umat terdapat kaum Majusi. Sedangkan Majusi umat
ini adalah mereka yang berkata, 'Tidak ada qadr. 'Jika ada di antara mereka
yang meninggal dunia, maka janganlah kalian menyaksikan (menguburkan) jenazah
mereka. Jika ada yang sakit dari mereka, maka janganlah kalian menjenguknya.
Mereka adalah kelompok Dajjal. Hak Allah untuk mengkategorikan mereka sebagai
Dajjal."
Hadis ini menurut ahlu naql {ahli hadis) tidak shahih. Penulis
kitab Al Mughni berkata, "Tidak ada yang shahih sedikit pun dalam hadis
itu."
صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِي لَيْسَ لَهُمَا فِي الْإِسْلَامِ نَصِيبٌ
الْمُرْجِئَةُ وَالْقَدَرِيَّةُ
"Dua kelompok dari ummatku yang keduanya tidak termasuk
bahagian dari Islam iaitu Al Qadariyah dan Murji'ah." (Hadis Riwayat
Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Diriwayatkan dari Muadz bin Jabal dan yang lain secara marfu bahawa
Rasulullah bersabda,
" Golongan Qadariyah dan Murjiah dilaknat oleh lisan tujuh
puluh nabi. Nabi yang terakhir di antara mereka (yang melaknat) adalah
Muhammad."
يَقُولُ إِنَّهُ سَيَكُونُ فِي أُمَّتِي مَسْخٌ وَقَذْفٌ وَهُوَ فِي
الزِّنْدِيقِيَّةِ وَالْقَدَرِيَّةِ
Akan ada pada umatku Maskh (mereka yang dirubah rupanya dengan rupa
haiwan) dan Qadzaf (yang menuduh orang baik berbuat keji) iaitu pada orang-orang
Zindik dan Qadariyah." (Hadis Riwayat Ahmad)