PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN
0leh: Chairil Rifadi
(Semester II Prodi Manajemen Pendidikan Islam)
ABSTRAK
Belajar pada
hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar
individu siswa. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahaknan kepada
pencapaian tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman yang
diciptakan guru. Menurut Sudjana (1989: 28). Belajar juga merupakan proses
melihat, mengamati, dan memahami sesuatu. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh
dua orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Perilku guru adalah membelajarkan dan
perilaku siswa adalah belajar. Perilaku pembelajaran tersebut terkait dengan
bahan pembeajaran. Bahan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, nilai-nilai
kesusilaan, seni, norma agama, sikap dan keterampilan. Hubungan antara guru,
siswa dan bahan ajar bersifat dinamis dan kompleks. Untuk mencapai keberhasilan
dalam kegiatan pembelajaran terdapat beberapa komponen yang harus dikembangkan
guru, yaitu tujuan, materi, strategi, dan evaluasi pembelajaran. Masing-masing
komponen tersebut saling berkaitan dan memengaruhi satu sama lain.
Sebagaimana
disepakati oleh beberapa pakara ilmu komunikasi dan pakara ilmu pendidikan
bahwa antara keduanya memiliki fungsi dan kegunaan yang sama, terlebih dari
berfikir masalah tujuan, sasaran serta pihak-pihak yang terlibat memilki peran
yang sangat misalnya tujuan komunikasi dan tujuan pendidikan atau pembelajaran
yaitu mengharapkan adanya perubahan pengetahuan, perubahan perilaku dan sosial
pada penerima pesan dalam hal ini penerima pesan adalah komunikan (komunikasi)
dan siswa atau peserta didik (pendidikan dan pembelajaran).
KATA KUNCI :
TIK (Teknologi
Informasi dan Komunikasi), CAI (Pembelajaran
berbantukan komputer),AVA (Pembelajaran
berbasis media persentasi/elektronik), aspek
struktur dalam pembangunan sistem pendidikan, hakikat
teknologi informasi dan komunikasi, dan peran TIK dalam pendidikan.
PENDAHULUAN
Memasuki era
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sekarang ini sangat dirasakan
kebutuhan dan pentingnya penggunaan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas
pembelajaran. Melalui pemanfaatan TIK kita dapat meningkatkan SDM dan IPM,yaitu
dengan cara membuka lebar-lebar terhadap akses ilmu pengetahuan dan
penyelenggaraan pendidikan bermutu, Terutama penerapan high tech dan high
touch approach.
Sistem
Teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan jangkauan yang luas, cepat,
efektif, dan efesien, terhadap pengemasan dan penyebarluasan informasi
keberbagai penjuru dunia. Teknologi Informasi berkembang sejalan dengan
perkembangan teori dan komunikasi dan teknologi yang menujang terhadap praktik
kegiatan pembelajaran pembelajaran melalui media televesi/video, pembelajaran
berbasis komputer, pembelajaran berbasis
web (e-learning), pembelajaran berbantukan komputer (CAI), pembelajaran
berbasis media persentasi/elektronik (AVA) adalah beberapa bentuk pemanfaatan
TIK yang perlu dikembangakan dan dilaksanakan dalam dunia pendidikan dewasa
ini. Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok dan keseluruhan
proses pendidikan. Hal ini berarti bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak
bergantung kepada bagaimana proses pembelajaran dirancang dan dijalankan secara
profesional. Setiap kegiatan pembelajaran selalu melibatkan dua pelaku aktif,
yaitu guru dan siswa . guru adalah pencipta kondisi belajar siswa yang didesain
secara sengaja, menantang, sistematis, dan berkesinambungan. Sedangkan sebagai
peserta didik merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar yang diciptakan
guru. [1]
Teknologi
Informasi dan komunikasi atau ( TIK ) telah memberikan kontrubusi terhadap
terjadinya revalosi dalam berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan Eric
Ashby (1972) menyatakan bahwa dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang
kelima. Revolusi pertama terjadi ketika orang menyerahkan pendidikan
anaknya kepada seorang guru baik itu di padepokan, paguron, pesantren, dan
sekolah. Revolusi kedua terjadi ketika digunakannya tulisan untuk
keperluan pembelajaran. Melalui tulisan ini dapat membuka akses yang sangat
luas, sehingga informasi dapat disimpan dan dipanggil kembali. Revolusi ketiga
terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran
dapat disajikan melalui media cetak, seperti buku teks, modul, majalah, dan lain-lain.
Revolusi keempat terjadi ketika
digunakannya perangkat alat elektronik dalam kegiatan pembelajaran, seperti
radio, tape recorder, dan televisi untuk pemarataan dan perluasan pendidikan.
revolusi kelima, yaitu seperti
saat ini, dengan pengemasan dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) dalam kegiatan pembelajaran,
khususnya teknologi komputer dan internet untuk kepentingan peningkatan
kegiatan pembelajaran.
Salah satu
permasalahan pendidikan yang menjadi prioritas untuk segara dicari pemecahannya
adalah masalah kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran. Dari
berbagai kondisi dan potensi yang ada, upaya yang dapat dilakukan berkenaan
dengan peningkatan kualitas di sekolah adalah mengembangkan sistem pembelajaran
yang berorientasi pada siswa (children center) dan memfasilitasi
kebutuhan siswa akan kebutuhan belajar yang menentang, aktif, kreatif, inovasi,
efektif, dan menyenangkan dengan mengembangkan dan menerapkan pembelajaran
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.[2]
PEMBAHASAN
Perkembangan
pesat dalam TIK telah mengubah gaya hidup pada saat ini. Penyebaran informasi
dengan metode yang menerapkan TIK seperti promosi, berita, pembelajaran, game,
dan lainnya dapat diakses melalui perangkat komputer. Teknologi Informasi dan
Komunikasi di era globalisasi saat ini sudah menjadi kebutuhan yang mendasar
dalam menunjang pendidikan.
Sistem
informasi yang mencakup perencanaan, manajemen, sumber belajar, akses dan
lainnya dalam pendidikan tidak dapat dilakukan tanpa bantuan TIK. Pendidikan
berbasis TIK merupakan sarana interaksi yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik,
tenaga kependidikan, dan peserta didik dalam meningkatkan efektifitas,
kualitas, produktivitas, serta akses pendidikan. [3]
Dalam beberapa
tahun terakhir telah terjadi gelombang minat bagaimana komputer dan internet
yang terbaik dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pendidikan pada semua jenjang dan secara formal dan non-formal pengaturan.
Bisa dilihat
dalam praktik pembelajaran, di mana seorang guru atau pendidik menyampaikan
pengalaman belajar kepada peserta didiknya pasti akan memperhatikan aspek
psikologia, sosial, teknologi dan biologisnya. Jika guru tersebut mengajar dengan memperhatikan
bentuk-bentuk komunikasi maka ia akan memandang bahwa peserta didik adalah
teman berbicara dan berinteraksi sehingga tercipta pemahaman yang sama terhadap
pesan-pesan pembelajaran yang dibicarakannya. Khusus untuk aspek biologis
dewasa ini analisis dan penerapannya oleh pendidikan masih dalam tarap
penjajakan sehingga diharapkan analisis perubahan perilaku dan pandangan
terhadap perilaku belajar akan berkembang pemahamannya bukan hanya kepada gejala
perilaku yang tampak melakukan komunikasi dengan siswa dan berlandaskan pada
perilaku biologinya.
Demikian juga
dengan teknologi komunikasi, bahwa dalam dunia pendidikan dan pembelajaran
penerapan konsep teknologi komunikasi ini masih bercampur dengan pemahaman
terhadap teknologi komunikasi, padahal keduanya memiliki instrumental yang
berbeda tetapi tetap tertuju kepada kajian tentang perilaku manusia yang muncul
berdasarkan dampak harapan.[4]
Teknologi Pembelajaran dan Peralatan
Elektronik
Teknologi
pembelajaran terdiri dari cara praktis yang secara langsung dapat mengubah
kemampuan manusia. Meliputi langkah yang praktis, untuk menggunakan komputer
dan alat multimedia, untuk menyampaikan pengajaran secara langsung kepada siswa
atau merupakan bagian pelengkap dari penyajian verbal guru. Sistem kita
sekarang bergantung pada banyaknya penyajian guru, dan pembelajaran kelompok
dibandingkan pembelajaran individual dan tidak sungguh-sungguh menggunakann
peralatan pembelajaran elektronik yang baru. Peralatan elektronik sekarang dan
masa yang akan datang mempunyai kemampuan untuk mengembangkan aktifitas
pendidikan dengan cara-cara yang tidak terbayangkan pada beberapa tahun silam.
Jika peralatan
ini sangat baik, mengapa kemudian belum memengaruhi pengembangan produktivitas
siswa dan pembelajaran di sekolah?
Sebabnya adalah peralatan pembelajaran dengan teknologi tinggi telah digunakan
hanya pada sebagian kecil aktifitas di sekolah dan tidak mengubah aspek lain yang
memegaruhi dalam pembelajaran.
Teknologi
pembelajaran menggunakan langkah-langkah ilmiah untuk mengembangkan,
mengevaluasi, dan meningkatkan program dan hasil pembelajaran sehingga mereka
dapat mencapai keefektifan yang optimal. Hal
itu berkenaan dengan seluruh metode dan seperangkat teknik yang
dikerjakan pada proses instruksional. Hal itu meliputi analis yang terperinci
dari pelajaran yang dipelajari, membentuk penyajian pelajaran ke dalam urutan
yang baik, memilih dan menggunakan media, dan menggunakan metode penilaian yang
memadai untuk mengevaluasi keefektifan dari pembelajaran.[5]
Peralatan yang
digunakan dalam teknologi pembelajaran yaitu:
1. Model desain intruksional
2. Ketepatan menuliskan tujuan
3. Analisis tugas
4. Diagram pemilihan media
5. Uji coba dan revisi instruksional
6. Pilihan software pendidikan
7. Perangkat multimedia
Hakikat Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Pengertian lain
dari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dikutip dalam internet
adalah sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara umum
adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan,
penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi.
Tercakup dalam
definisi tersebut semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan
infrastruktur komputer maupuan komunikasi. Istilah TIK atau ICT (Information
and Communication Teknology) atau yang di kalangan negara Asia berbahasa
Inggris disebut sebagai infocum, muncul setelah berpadunya teknologi
komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya) dan teknologi
komunikasi sebagai sarana penyebaran informasi pada paruh kedua abad ke-20.
Menurut Anantta
Sannai (2004) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah sebuah media atau
alat bantu dalam memporoleh pengetahuan antara seseorang kepada orang lain.
Sedangkan
menurut Kementrian Riset dan Teknologi (2006:6) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua teknologi yang
berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,
penyebaran, dan penyajian informasi. [6]
Perpaduan kedua
teknologi tersebut berkembang sangat pesat, jauh melampaui bidang-bidang
teknologi lainnya. Pada tingkat global, perkembangan TIK telah memengaruhi
seluruh bidang kehidupan umat manusia. Intruksi TIK ke dalam bidang-bidang
teknologi lain telah sedemikian jauh, sehingga tiada satu pun peralatan hasil
inovasi teknologi yang tidak memanfaatkan perangkat TIK.[7]
Aspek Struktur dalam Pembangunan
Sistem Pendidikan
Pendidikan
menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan
kualitas SDM. Oleh sebab itu, pendidikan juga merupakan alur tengah pembangan
dari seluruh sektor pembangunan. Aspek sruktur pembangunan sisrem pendidikan
berperan pada upaya pembenahan struktur pendidikan yang mencakup jenjang dan
jenis pendidikan, lama waktu belajar dari jenjang yang satu ke jenjang
yang lain, sebagai akibat dari perkembangan sosial budaya dan politik.
Sejak zaman
penjajahan, jenjang pendidikan formal terdiri atas jenjang pendidikan rendah,
menengah, dan pendidikan tinggi, tetapi adanya segregasi pendidikan sangat
dirasakan. Saat itu dikenal apa yang disebut “Three Tract Systems” yaitu
pemilihan pendidikan untuk tiga macam golongan. Untuk rakyat jelata (bawahan),
golongan atas pribumi yang disejajarkan dengan Belanda, dan untuk golongan
bangsa Belandah, Eropa, dan Timur Asing. Sejak zaman kemerdekaan pemilihan
seperti itu sudah tidak ada lagi. Semua sistem pendidikan yang ada disediakan
untuk malayani semua anggota masyarakat. Beberapa tahun kemudian sesudah kita
merdeka, jenis pendidikan tingkat menengah dan pendidikan tinggi demikian pula
pendidikan nonformal mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini terjadi
karena beberapa penyebab. Pertama, karena aspirasi berpendidikan dari
orang tua dan angkatan muda semakin meningkat, kedua, semakin
berkembangnya jenis pekerjaan di masyarakat, dan sejumlah di antaranya
mengalami peningkatan kualitas, hingga menuntut persyaratan kerja yang lebih
andal. Banyak jenis pekerjaan baru bermunculan yang tidak pernah terbayangkan
sebelumnya. Sebagai akibatnya timbllah kebutuhan beraneka ragam tenaga kerja
yang harus dipersiapkan melalui berbagai pendidikan kejujuran tingkat menengah
atas dan berbagai fakultas atau program studi pada perguruan tinggi, demikian
pula melalui pendidikan nonformal.[8]
Konsep Teknologi Pendidikan
Konsep yang
diterima sekarang ini tidak denagan serta merta lepas dari konsep sebelumnya
justru bahkan akan lebih memperkuat pemahaman dan ketajaman pandangan akan konsep
itu. Sehubungan dengan itu kajian sejarah tentang apa yang akan kita bicarakan
tidak kalah penting dengan penanaman hal yang dianggap baru. Seperti yang
terjadi dalam kajian tentang teknologi pendidikan yang selalu berubah. Mulai
dari perkembangan konsep dari masa ke masa tampaknya menjadi salah satu hal
yang perlu untuk dibicarakan. Kondisi ini terjadi bukan karena
ketidakkonsistensian, tetapi karena dorongan perubahan itu disesuaikan dengan
tuntutan penerapan yang selalu berkembang, khususnya pada bidang yang menjadi
garapannya. Dengan demikian untu selalu mampu memahaminya diperlukan kerangka
pikir yang bisa menyelaraskan antara konsep atau teori dengan perkembangan
keilmuan yang memengaruhinya.[9]
Konsep teknologi pendidikan mencakup yaitu
1.
Pengertian
Teknologi Pendidikan
2.
Perkembangan
Teknologi Pendidikan
3.
Istilah
Tekonologi Pendidikan
4.
Learning
Resources (sumber belajar)
5.
Individual
learning
6.
Sistem
approach (pendekatan
sistem)
7.
Beberapa
definsi Teknologi Pendidikan
8.
Hal
yang berkaiatan dengan Teknologi pendidikan
9.
Teknologi
dalam pendidikan
Perkembangan MSDM
Perkembangan
MSDM didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan
tuntutan daya saing produksi barang dan jasa yang dihasilkan.
MSDM sudah ada
sejak ada adanya kerja sama dan pembagian kerja diantara dua orang atau lebih
dalam mencapai tujuan tertentu. MSDM ini pada mulanya terpadu dalam memanejemen
atau belum menjadi ilmu yang berdiri sendiri.
Para ahli pada
abad ke 20 mengembangkan MSDM menjadi satu bidang studi yang khusus mempelajari
peranan dan hubungan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Manusia selalu
berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia
menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. [10]
Perkembangan
Pendidikan di Era Globalisasi
Menurut
Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan Teknologi informasi dan
komunikasi terdapat lima pergerakan didalam proses pembelajaran yaitu:
1.
Pergeseran
dari pelatiham ke penampilan
2.
Pergeseran
dari ruang kelas ke dimana dan kapan saja
3.
Pergeseran
dari kertas ke online atau saluran
4.
Pergeseran
fasilitas fisik kefalitas jaringan kerja
5.
Pergeseran
dari waktu siklus ke waktunya
Media komunikasi,
komputer, internet dan sebagainya digunakan sebagai alat interaksi. Interaksi
dalam pembelajaran antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan dengan tatap
muka tetapi juga dapat dilakukan menggunakan media tersebut.
Dengan
perkembagan teknologi informasi pada saat ini, guru dapat memberikan layanan
tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat
memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui
menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah
berkembangnya apa yang disebut cyber teaching atau pembelajaran maya,
yaitu proses pembelajaran yang dilkukan dengan menggunakan internet. Hal ini
biasa disebut dengan e-learning yaitu satu modal pembelajaran dengan
menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet.
Pada waktu
dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh menempuh ruang dan waktu
untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Tetapi dengan
perkembangan teknologi, pada saat ini kerja sama yang letaknya berjauhan secara
fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Pekerjaan lebih mudah dapat dilakukan
dari rumah dengan mengirimkan email. Komunikasi dengan letak geografis yang
terpisah jauh, anatar pulau, bahkan antar negara dapat dilkukan dengan muda
pada waktu yang bersamaan. Penggunaan dan pertukaran informasi dapat dilakukan
secara bersamaan, sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.
Sebuah aplikasi
baru yang dapat dilakukan melalui internet adalah virtual university.
Virtual university memilki karakteristik scalable, yaitu dapat menyediakan
pendidikan yang diakses oleh orang banyak.[11]
Pemanfaatan Komputer Sebagai Media
Pembelajaran
Komputer
awalnya digunakan amat terbatas, hanya untuk keperluan menghitung dalam
kegiatan administrasi saja, tetapi sekarang aplikasi komputer tidak lagi hanya
digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata (word processor)
tetapi juga sangat menggunakan sebagai sarana belajar untuk keperluan
pendidikan. penggunaan komputer dalam pembelajaran memungkinkan berlangsungnya
proses pembelajaran secara individual (individual learning) dengan
menumbuhkan kemandirian dalam proses belajar, sehingga siswa akan mengalami
proses yang jauh lebih bermakna dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.[12]
Manfaat komputer untuk tujuan pendidikan
menurut Arsyad (2002: 54-55) yaitu:
1. Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran
karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat afektif dengan cara yang
lebih individual, tidak pernah lupa, tidak perna bosan, sangat sabar dalam menjalankan
instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan.
2. Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan,
melakukan kegiatan laboratortium atau simulasi karena tersedianya animasi
grafik, warna, dan musik yang dapat menanbah realisme.
3. Kendali berada di tangan siswa, sehingga tingkat kecepatan belajar
siswa disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. Dan Dengan kata lain, komputer
dapat berinteraksi dengan siswa secara individual misalnya dengan bertanya dan
menilai jawaban.
4. Kemampuan merekam aktifitas siswa selama menggunakan program
pembelajaran, memberi kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara
perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau.
5. Dapat berhubungan dengan, dan mengendalikan peralatan lain seperti
CD interaktif, video, dan lain-lain dengan program pengendalian dari komputer.
Peranan
komputer sebagai media pembelajaran adalah menjadi sumber utama (major
resource) dalam mengimplementasikan program pembelajaran di sekolah,
melalui komputer siswa dapat menjalankan aplikasi program yang didukung juga
dengan fasilitas penunjang lain yang saat ini berkembang yaitu internet.
PENUTUP
Kegiatan belajar dan mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok
dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini berarti bahwa pencapaian tujuan
pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang
dan dijalankan secara profesional. Setiap kegiatan pembelajaran selalu
melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa yang didesain secara sengaja,
sistematis, dan berkesinambungan. Sedangkan siswa sebagai peserta didik
merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar yang diciptakan guru.
Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini melahirkan interaksi
edukatif dengan memanfaatkan bahan ajar sebagai mediumnya. Pada kegiatan
pembelajaran, guru dan siswa saling memengaruhi dan memberi masukan. Karena
itulah kegiatan pembelajaran harus menjadi aktivitas yang hidup, sarat nilai,
dan senantiasa memiliki tujuan yang jelas. Perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikas (TIK) telah memberikan kontribusi terhadap terjadinya revolusi dalam
berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan.
DAFTAR RUJUKAN
Rusman dkk.
Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi. Jakarta: Raja wali Pres, 2012.
Hadi Sutopo, Aries. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Pendidikan. Yogyakarta :
Graha Ilmu, 2012.
Deni Darmawan, Ishak
Abdulhak. Teknologi
Pendidikan. Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA, 2013.
La Sulo, Umar Tirtarahardja. Pengantar Pendidikan. Jakarta:
PT KINEKA CIPTA, 2012.
Hasibuan Malayu. Manajemen
Sumber daya Manusia. Jakarta : PT
bumi aksara, 2014.
[1] Rusman dkk, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
komunikasi, (jakarta: Raja wali Pres, 2012), hlm. 5-6.
[2] Ibid, hlm 6-7.
[3] Aries Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Pendidikan, (yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm. 2.
[4] Ishak Abdulhak, Deni Darmawan, Teknologi Pendidikan, (Bandung :
PT REMAJA ROSDAKARYA, 2013), hlm. 20-21.
[5] Ibid, hlm. 172-173.
[6] Rusman dkk, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi, hlm. 88.
[7] Ibid, hlm. 88.
[8] Umar Tirtarahardja, La Sulo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT
KINEKA CIPTA, 2012), hlm. 314-315.
[9] Ishak Abdulhak, Deni dermawan, Teknologi Pendidikan, hlm
105-106.
[10] Malayu hasibuan, Manajemen Sumber daya Manusia, (jakarta : PT
bumi aksara, 2014), hlm 15.
[11] Ariesto Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Pendidikan, hlm. 27-29.
[12] Rusman dkk, pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi, hlm. 47.