Wednesday 8 June 2016

PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN




PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN
0leh: Chairil Rifadi
(Semester II Prodi Manajemen Pendidikan Islam)
ABSTRAK
Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu siswa. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahaknan kepada pencapaian tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman yang diciptakan guru. Menurut Sudjana (1989: 28). Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Perilku guru adalah membelajarkan dan perilaku siswa adalah belajar. Perilaku pembelajaran tersebut terkait dengan bahan pembeajaran. Bahan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, nilai-nilai kesusilaan, seni, norma agama, sikap dan keterampilan. Hubungan antara guru, siswa dan bahan ajar bersifat dinamis dan kompleks. Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran terdapat beberapa komponen yang harus dikembangkan guru, yaitu tujuan, materi, strategi, dan evaluasi pembelajaran. Masing-masing komponen tersebut saling berkaitan dan memengaruhi satu sama lain.
Sebagaimana disepakati oleh beberapa pakara ilmu komunikasi dan pakara ilmu pendidikan bahwa antara keduanya memiliki fungsi dan kegunaan yang sama, terlebih dari berfikir masalah tujuan, sasaran serta pihak-pihak yang terlibat memilki peran yang sangat misalnya tujuan komunikasi dan tujuan pendidikan atau pembelajaran yaitu mengharapkan adanya perubahan pengetahuan, perubahan perilaku dan sosial pada penerima pesan dalam hal ini penerima pesan adalah komunikan (komunikasi) dan siswa atau peserta didik (pendidikan dan pembelajaran).
KATA KUNCI :
TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), CAI (Pembelajaran berbantukan komputer),AVA (Pembelajaran berbasis media persentasi/elektronik), aspek struktur dalam pembangunan sistem pendidikan, hakikat teknologi informasi dan komunikasi, dan peran TIK dalam pendidikan.
PENDAHULUAN
Memasuki era Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sekarang ini sangat dirasakan kebutuhan dan pentingnya penggunaan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran.  Melalui pemanfaatan TIK  kita dapat meningkatkan SDM dan IPM,yaitu dengan cara membuka lebar-lebar terhadap akses ilmu pengetahuan dan penyelenggaraan pendidikan bermutu,  Terutama penerapan high tech dan high touch approach.
 Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan jangkauan yang luas, cepat, efektif, dan efesien, terhadap pengemasan dan penyebarluasan informasi keberbagai penjuru dunia. Teknologi Informasi berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan komunikasi dan teknologi yang menujang terhadap praktik kegiatan pembelajaran pembelajaran melalui media televesi/video, pembelajaran berbasis komputer, pembelajaran  berbasis web (e-learning), pembelajaran berbantukan komputer (CAI), pembelajaran berbasis media persentasi/elektronik (AVA) adalah beberapa bentuk pemanfaatan TIK yang perlu dikembangakan dan dilaksanakan dalam dunia pendidikan dewasa ini. Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok dan keseluruhan proses pendidikan. Hal ini berarti bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses pembelajaran dirancang dan dijalankan secara profesional. Setiap kegiatan pembelajaran selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa . guru adalah pencipta kondisi belajar siswa yang didesain secara sengaja, menantang, sistematis, dan berkesinambungan. Sedangkan sebagai peserta didik merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar yang diciptakan guru. [1]
Teknologi Informasi dan komunikasi atau ( TIK ) telah memberikan kontrubusi terhadap terjadinya revalosi dalam berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan Eric Ashby (1972) menyatakan bahwa dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang kelima. Revolusi pertama terjadi ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru baik itu di padepokan, paguron, pesantren, dan sekolah. Revolusi kedua terjadi ketika digunakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran. Melalui tulisan ini dapat membuka akses yang sangat luas, sehingga informasi dapat disimpan dan dipanggil kembali. Revolusi ketiga terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran dapat disajikan melalui media cetak, seperti buku teks, modul, majalah, dan lain-lain. Revolusi keempat  terjadi ketika digunakannya perangkat alat elektronik dalam kegiatan pembelajaran, seperti radio, tape recorder, dan televisi untuk pemarataan dan perluasan pendidikan. revolusi  kelima, yaitu seperti saat ini, dengan pengemasan dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam  kegiatan pembelajaran, khususnya teknologi komputer dan internet untuk kepentingan peningkatan kegiatan pembelajaran.
Salah satu permasalahan pendidikan yang menjadi prioritas untuk segara dicari pemecahannya adalah masalah kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran. Dari berbagai kondisi dan potensi yang ada, upaya yang dapat dilakukan berkenaan dengan peningkatan kualitas di sekolah adalah mengembangkan sistem pembelajaran yang berorientasi pada siswa (children center) dan memfasilitasi kebutuhan siswa akan kebutuhan belajar yang menentang, aktif, kreatif, inovasi, efektif, dan menyenangkan dengan mengembangkan dan menerapkan pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.[2]
PEMBAHASAN
Perkembangan pesat dalam TIK telah mengubah gaya hidup pada saat ini. Penyebaran informasi dengan metode yang menerapkan TIK seperti promosi, berita, pembelajaran, game, dan lainnya dapat diakses melalui perangkat komputer. Teknologi Informasi dan Komunikasi di era globalisasi saat ini sudah menjadi kebutuhan yang mendasar dalam menunjang pendidikan.
Sistem informasi yang mencakup perencanaan, manajemen, sumber belajar, akses dan lainnya dalam pendidikan tidak dapat dilakukan tanpa bantuan TIK. Pendidikan berbasis TIK merupakan sarana interaksi yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik dalam meningkatkan efektifitas, kualitas, produktivitas, serta akses pendidikan. [3]
Dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi gelombang minat bagaimana komputer dan internet yang terbaik dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendidikan pada semua jenjang dan secara formal dan non-formal pengaturan.
Bisa dilihat dalam praktik pembelajaran, di mana seorang guru atau pendidik menyampaikan pengalaman belajar kepada peserta didiknya pasti akan memperhatikan aspek psikologia, sosial, teknologi dan biologisnya. Jika  guru tersebut mengajar dengan memperhatikan bentuk-bentuk komunikasi maka ia akan memandang bahwa peserta didik adalah teman berbicara dan berinteraksi sehingga tercipta pemahaman yang sama terhadap pesan-pesan pembelajaran yang dibicarakannya. Khusus untuk aspek biologis dewasa ini analisis dan penerapannya oleh pendidikan masih dalam tarap penjajakan sehingga diharapkan analisis perubahan perilaku dan pandangan terhadap perilaku belajar akan berkembang  pemahamannya bukan hanya kepada gejala perilaku yang tampak melakukan komunikasi dengan siswa dan berlandaskan pada perilaku biologinya.
Demikian juga dengan teknologi komunikasi, bahwa dalam dunia pendidikan dan pembelajaran penerapan konsep teknologi komunikasi ini masih bercampur dengan pemahaman terhadap teknologi komunikasi, padahal keduanya memiliki instrumental yang berbeda tetapi tetap tertuju kepada kajian tentang perilaku manusia yang muncul berdasarkan dampak harapan.[4]
Teknologi Pembelajaran dan Peralatan Elektronik
Teknologi pembelajaran terdiri dari cara praktis yang secara langsung dapat mengubah kemampuan manusia. Meliputi langkah yang praktis, untuk menggunakan komputer dan alat multimedia, untuk menyampaikan pengajaran secara langsung kepada siswa atau merupakan bagian pelengkap dari penyajian verbal guru. Sistem kita sekarang bergantung pada banyaknya penyajian guru, dan pembelajaran kelompok dibandingkan pembelajaran individual dan tidak sungguh-sungguh menggunakann peralatan pembelajaran elektronik yang baru. Peralatan elektronik sekarang dan masa yang akan datang mempunyai kemampuan untuk mengembangkan aktifitas pendidikan dengan cara-cara yang tidak terbayangkan pada beberapa tahun silam.
Jika peralatan ini sangat baik, mengapa kemudian belum memengaruhi pengembangan produktivitas siswa  dan pembelajaran di sekolah? Sebabnya adalah peralatan pembelajaran dengan teknologi tinggi telah digunakan hanya pada sebagian kecil aktifitas di sekolah dan tidak mengubah aspek lain yang memegaruhi dalam pembelajaran.
Teknologi pembelajaran menggunakan langkah-langkah ilmiah untuk mengembangkan, mengevaluasi, dan meningkatkan program dan hasil pembelajaran sehingga mereka dapat mencapai keefektifan yang optimal. Hal  itu berkenaan dengan seluruh metode dan seperangkat teknik yang dikerjakan pada proses instruksional. Hal itu meliputi analis yang terperinci dari pelajaran yang dipelajari, membentuk penyajian pelajaran ke dalam urutan yang baik, memilih dan menggunakan media, dan menggunakan metode penilaian yang memadai untuk mengevaluasi keefektifan dari pembelajaran.[5]
Peralatan yang digunakan dalam teknologi pembelajaran yaitu:
1.      Model desain intruksional
2.      Ketepatan menuliskan tujuan
3.      Analisis tugas
4.      Diagram pemilihan media
5.      Uji coba dan revisi instruksional
6.      Pilihan software pendidikan
7.      Perangkat multimedia
Hakikat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pengertian lain dari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dikutip dalam internet adalah sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi.
Tercakup dalam definisi tersebut semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer maupuan komunikasi. Istilah TIK atau ICT (Information and Communication Teknology) atau yang di kalangan negara Asia berbahasa Inggris disebut sebagai infocum, muncul setelah berpadunya teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya) dan teknologi komunikasi sebagai sarana penyebaran informasi pada paruh kedua abad ke-20.
Menurut Anantta Sannai (2004) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah sebuah media atau alat bantu dalam memporoleh pengetahuan antara seseorang kepada orang lain.
Sedangkan menurut Kementrian Riset dan Teknologi (2006:6) Teknologi Informasi dan  Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. [6]
Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang sangat pesat, jauh melampaui bidang-bidang teknologi lainnya. Pada tingkat global, perkembangan TIK telah memengaruhi seluruh bidang kehidupan umat manusia. Intruksi TIK ke dalam bidang-bidang teknologi lain telah sedemikian jauh, sehingga tiada satu pun peralatan hasil inovasi teknologi yang tidak memanfaatkan perangkat TIK.[7]
Aspek Struktur dalam Pembangunan Sistem Pendidikan
Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas SDM. Oleh sebab itu, pendidikan juga merupakan alur tengah pembangan dari seluruh sektor pembangunan. Aspek sruktur pembangunan sisrem pendidikan berperan pada upaya pembenahan struktur pendidikan yang mencakup jenjang dan jenis pendidikan, lama waktu belajar dari jenjang yang satu ke jenjang yang lain, sebagai akibat dari perkembangan sosial budaya dan politik.
Sejak zaman penjajahan, jenjang pendidikan formal terdiri atas jenjang pendidikan rendah, menengah, dan pendidikan tinggi, tetapi adanya segregasi pendidikan sangat dirasakan. Saat itu dikenal apa yang disebut “Three Tract Systems” yaitu pemilihan pendidikan untuk tiga macam golongan. Untuk rakyat jelata (bawahan), golongan atas pribumi yang disejajarkan dengan Belanda, dan untuk golongan bangsa Belandah, Eropa, dan Timur Asing. Sejak zaman kemerdekaan pemilihan seperti itu sudah tidak ada lagi. Semua sistem pendidikan yang ada disediakan untuk malayani semua anggota masyarakat. Beberapa tahun kemudian sesudah kita merdeka, jenis pendidikan tingkat menengah dan pendidikan tinggi demikian pula pendidikan nonformal mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini terjadi karena beberapa penyebab. Pertama, karena aspirasi berpendidikan dari orang tua dan angkatan muda semakin meningkat, kedua, semakin berkembangnya jenis pekerjaan di masyarakat, dan sejumlah di antaranya mengalami peningkatan kualitas, hingga menuntut persyaratan kerja yang lebih andal. Banyak jenis pekerjaan baru bermunculan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Sebagai akibatnya timbllah kebutuhan beraneka ragam tenaga kerja yang harus dipersiapkan melalui berbagai pendidikan kejujuran tingkat menengah atas dan berbagai fakultas atau program studi pada perguruan tinggi, demikian pula melalui pendidikan nonformal.[8]
Konsep Teknologi Pendidikan
Konsep yang diterima sekarang ini tidak denagan serta merta lepas dari konsep sebelumnya justru bahkan akan lebih memperkuat pemahaman dan ketajaman pandangan akan konsep itu. Sehubungan dengan itu kajian sejarah tentang apa yang akan kita bicarakan tidak kalah penting dengan penanaman hal yang dianggap baru. Seperti yang terjadi dalam kajian tentang teknologi pendidikan yang selalu berubah. Mulai dari perkembangan konsep dari masa ke masa tampaknya menjadi salah satu hal yang perlu untuk dibicarakan. Kondisi ini terjadi bukan karena ketidakkonsistensian, tetapi karena dorongan perubahan itu disesuaikan dengan tuntutan penerapan yang selalu berkembang, khususnya pada bidang yang menjadi garapannya. Dengan demikian untu selalu mampu memahaminya diperlukan kerangka pikir yang bisa menyelaraskan antara konsep atau teori dengan perkembangan keilmuan yang memengaruhinya.[9]
Konsep teknologi pendidikan mencakup yaitu
1.      Pengertian Teknologi Pendidikan
2.      Perkembangan Teknologi Pendidikan
3.      Istilah Tekonologi Pendidikan
4.      Learning Resources (sumber belajar)
5.      Individual learning
6.      Sistem approach (pendekatan sistem)
7.      Beberapa definsi Teknologi Pendidikan
8.      Hal yang berkaiatan dengan Teknologi pendidikan
9.      Teknologi dalam pendidikan
Perkembangan MSDM
 Perkembangan MSDM didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan tuntutan daya saing produksi barang dan jasa yang dihasilkan.
MSDM sudah ada sejak ada adanya kerja sama dan pembagian kerja diantara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan tertentu. MSDM ini pada mulanya terpadu dalam memanejemen atau belum menjadi ilmu yang berdiri sendiri.
Para ahli pada abad ke 20 mengembangkan MSDM menjadi satu bidang studi yang khusus mempelajari peranan dan hubungan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. [10]
            Perkembangan Pendidikan di Era Globalisasi
Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi terdapat lima pergerakan didalam proses pembelajaran yaitu:
1.      Pergeseran dari pelatiham ke penampilan
2.      Pergeseran dari ruang kelas ke dimana dan kapan saja
3.      Pergeseran dari kertas ke online atau saluran
4.      Pergeseran fasilitas fisik kefalitas jaringan kerja
5.      Pergeseran dari waktu siklus ke waktunya
Media komunikasi, komputer, internet dan sebagainya digunakan sebagai alat interaksi. Interaksi dalam pembelajaran antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan dengan tatap muka tetapi juga dapat dilakukan menggunakan media tersebut.
Dengan perkembagan teknologi informasi pada saat ini, guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut cyber teaching atau pembelajaran maya, yaitu proses pembelajaran yang dilkukan dengan menggunakan internet. Hal ini biasa disebut dengan e-learning yaitu satu modal pembelajaran dengan menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet.
Pada waktu dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh menempuh ruang dan waktu untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Tetapi dengan perkembangan teknologi, pada saat ini kerja sama yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Pekerjaan lebih mudah dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Komunikasi dengan letak geografis yang terpisah jauh, anatar pulau, bahkan antar negara dapat dilkukan dengan muda pada waktu yang bersamaan. Penggunaan dan pertukaran informasi dapat dilakukan secara bersamaan, sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.
Sebuah aplikasi baru yang dapat dilakukan melalui internet adalah virtual university. Virtual university memilki karakteristik scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak.[11]
Pemanfaatan Komputer Sebagai Media Pembelajaran
Komputer awalnya digunakan amat terbatas, hanya untuk keperluan menghitung dalam kegiatan administrasi saja, tetapi sekarang aplikasi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata (word processor) tetapi juga sangat menggunakan sebagai sarana belajar untuk keperluan pendidikan. penggunaan komputer dalam pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran secara individual (individual learning) dengan menumbuhkan kemandirian dalam proses belajar, sehingga siswa akan mengalami proses yang jauh lebih bermakna dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.[12] Manfaat komputer untuk  tujuan pendidikan menurut Arsyad (2002: 54-55) yaitu:
1.      Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat afektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak perna bosan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan.
2.      Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboratortium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna, dan musik yang dapat menanbah realisme.
3.      Kendali berada di tangan siswa, sehingga tingkat kecepatan belajar siswa disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. Dan Dengan kata lain, komputer dapat berinteraksi dengan siswa secara individual misalnya dengan bertanya dan menilai jawaban.
4.      Kemampuan merekam aktifitas siswa selama menggunakan program pembelajaran, memberi kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau.
5.      Dapat berhubungan dengan, dan mengendalikan peralatan lain seperti CD interaktif, video, dan lain-lain dengan program pengendalian dari komputer.
Peranan komputer sebagai media pembelajaran adalah menjadi sumber utama (major resource) dalam mengimplementasikan program pembelajaran di sekolah, melalui komputer siswa dapat menjalankan aplikasi program yang didukung juga dengan fasilitas penunjang lain yang saat ini berkembang yaitu internet.    
  




  

PENUTUP
Kegiatan belajar dan mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini berarti bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara profesional. Setiap kegiatan pembelajaran selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa yang didesain secara sengaja, sistematis, dan berkesinambungan. Sedangkan siswa sebagai peserta didik merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar yang diciptakan guru.
Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini melahirkan interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan ajar sebagai mediumnya. Pada kegiatan pembelajaran, guru dan siswa saling memengaruhi dan memberi masukan. Karena itulah kegiatan pembelajaran harus menjadi aktivitas yang hidup, sarat nilai, dan senantiasa memiliki tujuan yang jelas. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikas (TIK) telah memberikan kontribusi terhadap terjadinya revolusi dalam berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan.   






DAFTAR RUJUKAN

Rusman dkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi. Jakarta: Raja wali Pres,  2012.
Hadi Sutopo, Aries. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012.
Deni Darmawan, Ishak Abdulhak. Teknologi Pendidikan. Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA, 2013.
La Sulo,  Umar Tirtarahardja.  Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT KINEKA CIPTA, 2012.
Hasibuan Malayu. Manajemen Sumber daya Manusia. Jakarta : PT bumi aksara, 2014.






[1] Rusman dkk, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi, (jakarta: Raja wali Pres, 2012), hlm. 5-6.

[2] Ibid, hlm 6-7.
[3] Aries Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan, (yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm. 2.
[4] Ishak Abdulhak, Deni Darmawan, Teknologi Pendidikan, (Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA, 2013), hlm. 20-21.
[5] Ibid, hlm. 172-173.
[6] Rusman dkk, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, hlm. 88.
[7] Ibid, hlm. 88.
[8] Umar Tirtarahardja, La Sulo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT KINEKA CIPTA, 2012), hlm. 314-315.
[9] Ishak Abdulhak, Deni dermawan, Teknologi Pendidikan, hlm 105-106.
[10] Malayu hasibuan, Manajemen Sumber daya Manusia, (jakarta : PT bumi aksara, 2014), hlm 15.
[11] Ariesto Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan, hlm. 27-29.
[12] Rusman dkk, pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, hlm. 47.