Thursday, 2 June 2016

Resum EKONOMI POLITIK NEOKLASIK






resum



Tentang

" Ekonomi Politik Neoklasik "



DI SUSUN OLEH Kelompok
   
Ø   .
Ø   .
Ø   .
Ø   .
Ø   .             

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS MADURA
ADMINISTRASI NEGARA

Jalan Raya Panglegur KM 3,5 Pamekasan



EKONOMI POLITIK NEOKLASIK
Periode waktu yang diawali sejak diterbitkannya  Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations atau yang sering disebut “Wealth of Nation” pada 1776 sampai masa sekarang telah berjalan selama lebih dari 200 tahun. sekalipun ada banyak unsur dari pemikiran awal Smith yang tetap dianut sampai  sekarang &terutama aliran Neoklasik namun ilmu ekonomi klasik bukanlah sekedar versi modern dari ekonomi politik klasik bahkan pendekatan neoklasik dianggap lahir pada dekade 1870 yaitu bertepatan dengan bangkitnya aliran marginalis dalam ilmu ekonomi sebelum 1870 ilmu ekonomi sebagai sebuah sistem pemikiran dominasi oleh agenda klasik seperti pertumbuhan, distribusi dan teori nilai tenaga kerja dan setelah dekade 1870-an agenda ini mengalami banyak perubahan.
Aliran Neoklasik merupakan aliran baru yang berhasil menggeser teori nilai tenaga kerja (teori yang mengatakan bahwa nilai barang atau komoditas ditentukan oleh nilai dari tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkannya) dan menggantinya dengan teori nilai yang berbasis kegunaan subjektif dan membuat ide “produk marginal” dan “permintaan terakhir”.
1.Struktur  dari Teori Neoklasik
Ide utama dari pemikiran Neoklasik adalah konsep “pilihan yang dibatasi”. Konsep ini memandang individu sebagai pelaku yang membuat pilihan, atau orang yang harus memilih dari beberapa alternatif tindakan berdasarkan pandangan atau imajinasinya sendiri tentang apa dampak dari tiap-tiap alternatif itu bagi dirinya. Para ekonom yang di didik dalam tradisi Neoklasik mengasumsikan bahwa semua orang akan selalu berusaha untuk mencapai level kepuasaan tertinggi didalam memenuhi kebutuhan –kebutuhan kita, sehingga tingkat kebahagiaan yang tertinggi dapat dicapai sesuai dengan sumber daya yang tersedia bagi kita.
Agar bisa membuat pilihan kita harus membandingkan kepuasan yang bisa diperoleh dari berbagai alternative.perbandingan ini akan menghasilkan berbagai pilihan dimana tiap-tiap pilihan ditentukan peringkatnya berdasarkan keinginan kita sendiri lalu kita berusaha untuk mencapai pilihan yang terletak paling tinggi. Istilah “pilihan rasional ” merujuk pada pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan urutan pilihan yang konsistensecara internal.
Pendekatan Neoklasik bertolak dari ide tentang maksimalisasi kebutuhan individu kemudian menggunakan ide ini untuk mendefinisikan kondisi maksimalisasi kesejahteraan untuk sebuah system yang terdiri dari beberapa individu yang saling terkait. Kesejahteraan dari sebuah kelompok harus didenifisikan secara berbeda dari kesejahteran individu . sebuah kelompok dikatakan sejahtera apabila mendapatkan kesejahteraan yang maksimal ketika semua anggota dari kelompok itu berhasil memaksimalkan kesejahteraannya masing-masing. Kesejahteraan kelompok baru dapat terjadi ketika ada dua syarat yang dipenuhi. Yang pertama, tindakan-tindakan konsumsi yang dilakukan individu yang satu dalam kelompok itu bisa berdampak terhadap individu lain dalam kelompok itu yang tidak melakukan tindakan yang sama. Yang kedua, individu yang satu menyediakan peluang-peluang bagi individu yang lain untuk melakukan peningkatan kesejahteran kelompok atau bersama lewat penukaran.
Implikasi dari konsep kesejahteraan kelompok memiliki makna yang sama dengan konsep transaksi sukarela berdasarkan pilihan rasional individual. Transaksi yang dilakukan secara suka rela pastilah meningkatkan kesejahteraan sebab jika tidak maka transaksi itu tidak akan dilakukan.
Proses pasar bebas akan menghasilkan kesejahteraan sosial secara optimal. Para ahli menyebut kesejahteraan kelompok seperti ini sebagai optimalitas Pareto. Berikut ini adalah asumsi-asumsi yang berperan penting bagi optimalitas pareto : (1) Bahwa pasar bisa atau benar benar memiliki persaingan sempurna, (2) Bahwa kesejahteraan sosial harus didefinisikan berdasarkan pilihan individu, dan (3) Bahwa ide tentang pembagian sumber daya pada awalnya adalah landasan yang memadai untuk membuat penilaian tentang kesejahteraan.
2. Ekonomi Politik dalam pendekatan Neoklasik
            Ekonomi dipandang sebagai proses dimana orang berusaha memaksimalkan pemenuhan terhadap kebutuhan berdasarkan sumber daya yang ada proses ini dianggap dalam institusi institusi ekonomi maupun dalam institusi politik. Maka tujuan dari tindakan politik dengan tujuan dari tindakan pasar adalah sama, yaitu sama-sama penghematan untuk membedakannya dari maksimalisasi.
            Cara pandang dari pendekatan neoklasik menghasilkan dua jenis agenda politik. Yang pertama adalah agenda politik yang berusaha untuk mengamankan atau mempertahankan system hak kepemilikan agar transaksi bisa terjadi secara sukarela. Yang kedua adalah agenda politik yang terkait dengan pihak pihak yang tidak ikut mengadakan kontrak tapi terpengaruh oleh kontrak atau transaksi itu, atau agenda yang terkait dengan situasi dimana transaksi-transaksi yang berpotensi untuk kesejahteraan tidak dapat dilakukan karena berbagai alasan.
3. Hak Kepemilikan
            Pandangan yang biasanya diambil dalam analisis dalam neoklasik adalah bahwa aturan aturan yang mengatur hak kepemilikan adalah sangat penting tapi tidak termasuk dalam wilayah dalam pembahasan dari model model ekonomi. Hak kepemilikan dipandang sebagai eksogen. Hak kepemilikan merupakan hak untuk memiliki, menggunakan, menjual dan mengakses kekayaan. Sebuah system hak kepemilikan yang terdefinisikan dengan jelas akan membatasi penggunaan terhadap capital, yaitu membatasi cara-cara yang boleh digunakan untuk menginvestasikan capital, menggabungkan capital dengan tenaga kerja dan akan membatasi siapa yang berhak mengklaim atas hasil capital itu.
            Aturan-aturan mengenai hak kepemilikan sangat penting dampaknya terhadap input produktif yaitu tanah, tenaga kerja dan capital. Beberapa hak kepemilikan dianggap sangat mendasar sehingga pelanggaran terhadap hak itu termasuk dalam tindakan kejahatan. Contoh lainnya dari kepemilikan adalah tindakan yang tidak melibatkan kekerasan seperti menjual rahasia perusahaan kepada pihak lain di bursa saham.
4. Eksternalitas
   Status tinggi yang didapatkan oleh transaksi secara sukarela berasal dari ide bahwa kehidupan manusia adalah maksimalisasi terhadap kebutuhan pribadi dalam  konteks keterbatasan sumber daya Transaksi yang dilakukan secara sukarela serta asumsi bahwa tiap-tiap orang selalu tahu apa yang inginkan secara logis akan membawa kita pada kesimpulan optimalitas pasar.
Eksternalitas adalah “dampak terhadap pihak ketiga yang tidak melewati sistem harga dan muncul sebagai efek samping yang tidak disengaja dari kegiatan orang lain atau kegiatan perusahaan lain”. dalam pasar yang berfungsi secara ideal  semua transaksi bersifat pribadi dan jika ada pihak ketiga yang dilibatkan di dalamnya  maka pihak ketiga ini biasanya diberi imbalan atau dikenakan biaya. dalam kondisi seperti ini biaya yang ditanggung semua produsen adalah sama dengan biaya yang ditanggugung masyarakat dan keuntungan yang didapatkan masyarakat akan sama dengan keuntungan yang didapatkan semua produsen. selama perspektif keadilan sosial  yaitu bahwa jika eksternalitas terjadi  maka akan ada orang lain yang menerima keuntungan atau harus mengeluarkan biaya untuk urusan-urusan yang terjadi bukan atas kehendak  mereka sendiri dengan  kata lain orang-orang diluar transaksi ini bisa mendapatkan keuntungan atau kerugian karena alasan-alasan yang tidak ada hubungannnya dengan pilihan yang mereka buat Menurut ekonomi neoklasik  bahwa eksternalitas dapat mengganggu efisiensi dari operasi dalam perekonomian.
Mari kita mengambil contoh dari eksternalitas negatif yang ditimbulkan oleh perusahaan seperti misalnya polusi yang menimbulkan biaya atau kerugian bagi pihak-pihak di luar perusahaan dalam bentuk gangguan kesehatan dan biaya pengobatan biaya atau kerugaian ini diderita oleh orang-orang diluar perusahaan itu biarkan mereka tidak ikut ambil bagian dalam penciptaan polusi dengan asumsi bahwa perusahaan berusaha untuk memaksimalkan laba teori neoklasik mengatakan bahwa perusahaan akan menaikkan level produksi sampai biaya dari penambahan output( atau biaya marginal menjadi sama dengan harga yang digunakan untuk menjual output itu  jika biaya marginal ini lebih tinggi daripada  harga maka menjual lebih banyak output justru akan menelan biaya yang lebih tinggi daripada pendapatan yang diterima dari harga jual sehingga produsen justru merugi Tapi selama biaya marginal masih lebih rendah dari pada harga jual perusahaan bisa menaikkan laba dengan memproduksi lebih banyak setelah biaya dari penambahan produksi ini setara dengan penambahan pada pendapatan  maka perusahaan tidak lagi memiliki insentif untuk mengubah level produksinya dalam pemikiran neoklasik ide tentang himpunann kegiatan yang dilakukan pelaku-pelaku ekonomi dengan menimbulkan dampak bagi pihak lain adalah sebuah ide yang membuka kemungkinan bagi masuknya peranan politik dimana politik disini dipahami sebagai tindakan dari Negara. Pendekatan yang banyak digunakan untuk mengurangi eksternalitas adalah lewat regulasi pemerintah, lewat system harga. Regulasi berusaha mengendalikan eksternalitas dengan menetapkan aturan yang berbentuk standar yang dapat diberlakukan dengan ancaman hukuman.
5. Barang Publik (public goods)
   Para ekonomi neoklasik telah banyak menulis tentang barag punlik misalnya pendidikan, jalan raya, dan pengembangan maupun hak property terhadap barang public. Sementara para ilmuwan politik telah menulis banyak literature tentang kepemimpinan, rezim dan kerangka institusional dari tindakan ekonomi. Peran penting dari barang public melibatkan banyak level dari kegiatan pemerintah, mulai dari masalah sanitasi dan aturan lalu lintas untuk level pemerintah lokal sampai pada kebijakan pertahanan internasional.
Sekarang dalam barang publik yang menjadi masalah adalah bahwa barang- barang publik yang dibutuhkan banyak orang ini sering kali tidak berhasil diciptakan atau diadakan oleh pasar dalam jumlah yang memadai. alasanmengapa barang publik diproduksi dalam level yang terlalu rendah ini adalah karena pasar hanya mau memproduksi barang-barang yang memungkinkan produsennya ini adalah barang-barang dapat dimiliki boleh ditukarkan dengan dengan barang lain yang sama nialainya dan bisa ditranfer kepada pihak lain. Sifat umum dari barang publik adalah sifat non-ekslusif dan non-rival. Barang dikatakan memiliki sifat non-ekslusif kalau tidak ada cara untuk menyalurkan keuntungan dari barang itu hanya kepada mereka yang sudah membayar saja  atau dengan kata lain mereka tidak membeli barang itu tetap bisa “membonceng”untuk ikut menikmati barang publik itu tanpa harus menanggung biaya apapun. sifat non-rival berarti bahwa ketika orang yang satu mengonsumsi barang publik itu orang yang lain tetap bisa mengonsumsi barang yang sama juga. kekurangan pada barang public  ini adalah sebuah  bentuk  efisiensi  yang dapat  menjadi  alasan  bagi  pemerintah untuk  melakukan investasi tentu saja fakta bahwa pasar tidak dapat menghasilkan barang publik tidaklah lalu berarti pemerintah pasti menyediakannya.  ada beberapa  barang  publik  yang dianggap  sangat  penting  sehingga  hampir  semua negara  menyediakannya dengan berbagai  tingkat yang berbeda.

6. Oligopoli
Tema dalam ilmu ekonomi neo-klasik adalah bahwa ada hubungan antara pasar yang persaingannnya sempurna dengan effisiensi yang mana effisiensi ini didefinisikan sebagai maksimalisasi terhadap pemenuhan kebutuhan pribadi dalam hal ini kegagalan pasar persaingan sempurna bisa saja terjadi perbedaannya tampak jelas terlihat antara pasar persaingan sempurna dengan oligopoli dan monopoli.
Oligopoli terjadi ketika beberapa perusahaan mengendalikan sebagaian besar dari pasar atau aset dalam pasar untuk sebuah sector tertentu. Dalam situasi ini perusahan bisa mengatur parameter utama dalam pasar seperti harga. Bahkan perusahaan dalam oligopoli bisa menetapkan level harga lebih tinggi dari pada level harga yang bisa berbentuk dalam persaingan sempurna. Selesih antara harga dan biasa produksi ini bisa didapatkan sebagai kelebihan laba. Selain menaikkan harga, perusahan dalam oligopoly juga bisa membatasi output, karena mereka sudah mendapatkan laba yang tinggi dengan menjual produk yang lebih sedikit dengan harga yang lebih tinggi.
Ilmu ekonomi  neo-klasik adalah sebuah teori tentang pertukaran sukarela dan alokasi sumber daya secara effisien.  Titik awal analisisnya adalah individu yang mementingkan dirinya sendiri dan bertindak sesuai keinginannya danmemuaskan kebutuhannya dengan tujuan “memaksimalkan kegunaan kepuasan lewat persaingan. dalam hal ini individu akan melakukan kontrak satu sama lain secara sukarela agar bisa mendapatkan pemenuhansemaksimal mungkin sesuai dengan sumber daya tekhnologi  dan aturan yang ada.
konsep dalam ilmu ekonomi neo-klasik ini adalah pertukaran pasar dan effisiensi alokasi semakin diterima konsep ini maka muncul perspektif yangmenekankan pada kontrak-kontrak yang dibuat untuk memenuhi  tujuan mereka dari dua perspektif ini muncul dua pandangan yaitu dari konsumen dan produsen. Pandangan konsumen lebih memfokuskan pada cara yang dilakukan untuk memaksimalkan kegunaan sumber daya bagi diri konsumen sendiri sedangkan bagi produsen adalah agar dapat digunakan untuk memaksimalkan output dan laba dengan menggunakan sumber daya. Maka ilmu ekonomi neo-klasik menjadisebuah ilmu tentang kegiatan-kegiatan yang lebih effisien  atau pendekatan lebih“yang lebih baik”. jika kesejahteraan individu memang dijadikan sebagai fokus perhatian dan kesejahteraan ini dianggap sama dengan pemenuhan terhadap pilihan yang dibuat individu maka dengan sendirinya politik jadi instrument alternatif untuk mencapai apa yang tidak dapat dicapai secara effisien di pasar.  menyebabkan kegagalan pasar menjadi tempat utama dalam ekonomi neo-klasik.