Tentang
DI SUSUN OLEH Kelompok
Ø .
Ø .
Ø .
Ø .
Ø .
FAKULTAS
ILMU ADMINISTRASI
ADMINISTRASI
NEGARA
Jalan Raya Panglegur KM 3,5 Pamekasan
EKONOMI POLITIK NEOKLASIK
Periode waktu yang diawali sejak diterbitkannya Inquiry into the Nature and
Causes of the Wealth of Nations atau yang sering disebut “Wealth of Nation” pada
1776 sampai masa sekarang telah berjalan selama lebih dari 200 tahun. sekalipun
ada banyak unsur dari pemikiran awal Smith yang tetap dianut sampai sekarang &terutama aliran Neoklasik namun ilmu ekonomi klasik bukanlah sekedar versi modern dari ekonomi politik klasik bahkan pendekatan neoklasik dianggap lahir
pada dekade 1870
yaitu bertepatan dengan bangkitnya aliran marginalis
dalam ilmu ekonomi sebelum 1870 ilmu ekonomi sebagai sebuah sistem pemikiran
dominasi oleh agenda klasik seperti pertumbuhan, distribusi dan teori nilai
tenaga kerja dan setelah dekade 1870-an agenda ini mengalami banyak perubahan.
Aliran Neoklasik merupakan aliran
baru yang berhasil menggeser teori nilai tenaga kerja (teori yang mengatakan
bahwa nilai barang atau komoditas ditentukan oleh nilai dari tenaga kerja yang
diperlukan untuk menghasilkannya) dan menggantinya dengan teori nilai yang
berbasis kegunaan subjektif dan membuat ide “produk marginal” dan “permintaan
terakhir”.
1.Struktur
dari Teori Neoklasik
Ide utama dari pemikiran Neoklasik
adalah konsep “pilihan yang dibatasi”. Konsep ini memandang individu sebagai
pelaku yang membuat pilihan, atau orang yang harus memilih dari beberapa alternatif
tindakan berdasarkan pandangan atau imajinasinya sendiri tentang apa dampak
dari tiap-tiap alternatif itu bagi dirinya. Para ekonom yang di didik dalam
tradisi Neoklasik mengasumsikan bahwa semua orang akan selalu berusaha untuk
mencapai level kepuasaan tertinggi didalam memenuhi kebutuhan –kebutuhan kita,
sehingga tingkat kebahagiaan yang tertinggi dapat dicapai sesuai dengan sumber
daya yang tersedia bagi kita.
Agar bisa membuat pilihan kita
harus membandingkan kepuasan yang bisa diperoleh dari berbagai
alternative.perbandingan ini akan menghasilkan berbagai pilihan dimana
tiap-tiap pilihan ditentukan peringkatnya berdasarkan keinginan kita sendiri
lalu kita berusaha untuk mencapai pilihan yang terletak paling tinggi. Istilah
“pilihan rasional ” merujuk pada pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan
urutan pilihan yang konsistensecara internal.
Pendekatan Neoklasik bertolak dari
ide tentang maksimalisasi kebutuhan individu kemudian menggunakan ide ini untuk
mendefinisikan kondisi maksimalisasi kesejahteraan untuk sebuah system yang
terdiri dari beberapa individu yang saling terkait. Kesejahteraan dari sebuah
kelompok harus didenifisikan secara berbeda dari kesejahteran individu . sebuah
kelompok dikatakan sejahtera apabila mendapatkan kesejahteraan yang maksimal
ketika semua anggota dari kelompok itu berhasil memaksimalkan kesejahteraannya
masing-masing. Kesejahteraan kelompok baru dapat terjadi ketika ada dua syarat
yang dipenuhi. Yang pertama, tindakan-tindakan konsumsi yang dilakukan individu
yang satu dalam kelompok itu bisa berdampak terhadap individu lain dalam
kelompok itu yang tidak melakukan tindakan yang sama. Yang kedua, individu yang
satu menyediakan peluang-peluang bagi individu yang lain untuk melakukan
peningkatan kesejahteran kelompok atau bersama lewat penukaran.
Implikasi dari konsep kesejahteraan
kelompok memiliki makna yang sama dengan konsep transaksi sukarela berdasarkan pilihan
rasional individual. Transaksi yang dilakukan secara suka rela pastilah
meningkatkan kesejahteraan sebab jika tidak maka transaksi itu tidak akan
dilakukan.
Proses pasar bebas akan
menghasilkan kesejahteraan sosial secara optimal. Para ahli menyebut
kesejahteraan kelompok seperti ini sebagai optimalitas Pareto. Berikut ini
adalah asumsi-asumsi yang berperan penting bagi optimalitas pareto : (1) Bahwa
pasar bisa atau benar benar memiliki persaingan sempurna, (2) Bahwa
kesejahteraan sosial harus didefinisikan berdasarkan pilihan individu, dan (3)
Bahwa ide tentang pembagian sumber daya pada awalnya adalah landasan yang
memadai untuk membuat penilaian tentang kesejahteraan.
2. Ekonomi Politik dalam pendekatan Neoklasik
Ekonomi
dipandang sebagai proses dimana orang berusaha memaksimalkan pemenuhan terhadap
kebutuhan berdasarkan sumber daya yang ada proses ini dianggap dalam institusi
institusi ekonomi maupun dalam institusi politik. Maka tujuan dari tindakan
politik dengan tujuan dari tindakan pasar adalah sama, yaitu sama-sama
penghematan untuk membedakannya dari maksimalisasi.
Cara
pandang dari pendekatan neoklasik menghasilkan dua jenis agenda politik. Yang
pertama adalah agenda politik yang berusaha untuk mengamankan atau
mempertahankan system hak kepemilikan agar transaksi bisa terjadi secara
sukarela. Yang kedua adalah agenda politik yang terkait dengan pihak pihak yang
tidak ikut mengadakan kontrak tapi terpengaruh oleh kontrak atau transaksi itu,
atau agenda yang terkait dengan situasi dimana transaksi-transaksi yang
berpotensi untuk kesejahteraan tidak dapat dilakukan karena berbagai alasan.
3. Hak Kepemilikan
Pandangan
yang biasanya diambil dalam analisis dalam neoklasik adalah bahwa aturan aturan
yang mengatur hak kepemilikan adalah sangat penting tapi tidak termasuk dalam
wilayah dalam pembahasan dari model model ekonomi. Hak kepemilikan dipandang sebagai
eksogen. Hak kepemilikan merupakan hak untuk memiliki, menggunakan, menjual dan
mengakses kekayaan. Sebuah system hak kepemilikan yang terdefinisikan dengan
jelas akan membatasi penggunaan terhadap capital, yaitu membatasi cara-cara
yang boleh digunakan untuk menginvestasikan capital, menggabungkan capital
dengan tenaga kerja dan akan membatasi siapa yang berhak mengklaim atas hasil
capital itu.
Aturan-aturan
mengenai hak kepemilikan sangat penting dampaknya terhadap input produktif
yaitu tanah, tenaga kerja dan capital. Beberapa hak kepemilikan dianggap sangat
mendasar sehingga pelanggaran terhadap hak itu termasuk dalam tindakan
kejahatan. Contoh lainnya dari kepemilikan adalah tindakan yang tidak
melibatkan kekerasan seperti menjual rahasia perusahaan kepada pihak lain di
bursa saham.
4. Eksternalitas
Status tinggi yang didapatkan oleh transaksi secara sukarela berasal dari ide bahwa kehidupan manusia adalah
maksimalisasi terhadap kebutuhan pribadi dalam konteks keterbatasan sumber daya Transaksi yang dilakukan secara sukarela serta
asumsi bahwa tiap-tiap orang selalu tahu apa yang inginkan secara logis akan
membawa kita pada kesimpulan optimalitas pasar.
Eksternalitas adalah “dampak terhadap pihak ketiga yang tidak melewati sistem
harga dan muncul sebagai efek samping yang tidak disengaja dari kegiatan orang lain atau kegiatan perusahaan lain”. dalam
pasar yang berfungsi secara ideal
semua transaksi bersifat pribadi dan jika ada pihak ketiga yang
dilibatkan di dalamnya maka pihak ketiga
ini biasanya diberi imbalan atau dikenakan biaya.
dalam kondisi seperti ini
biaya yang ditanggung semua produsen
adalah sama dengan biaya yang ditanggugung masyarakat dan keuntungan yang didapatkan masyarakat akan sama dengan
keuntungan yang didapatkan
semua produsen. selama perspektif keadilan sosial yaitu bahwa jika eksternalitas
terjadi maka
akan ada orang lain yang
menerima keuntungan atau
harus mengeluarkan biaya untuk
urusan-urusan yang terjadi bukan atas kehendak mereka sendiri dengan kata lain orang-orang diluar transaksi ini bisa mendapatkan
keuntungan atau kerugian karena
alasan-alasan
yang tidak ada hubungannnya dengan pilihan yang mereka buat Menurut
ekonomi neoklasik bahwa
eksternalitas dapat mengganggu efisiensi dari operasi dalam perekonomian.
Mari
kita mengambil contoh
dari eksternalitas
negatif yang ditimbulkan
oleh perusahaan seperti misalnya polusi
yang menimbulkan biaya atau kerugian bagi pihak-pihak di luar perusahaan
dalam bentuk gangguan kesehatan dan biaya pengobatan biaya atau kerugaian ini
diderita oleh orang-orang diluar perusahaan itu
biarkan
mereka tidak ikut ambil bagian
dalam penciptaan
polusi dengan asumsi bahwa perusahaan berusaha untuk memaksimalkan laba
teori neoklasik mengatakan bahwa
perusahaan akan menaikkan level produksi sampai biaya dari penambahan output( atau biaya
marginal menjadi sama dengan harga yang digunakan untuk menjual output itu jika biaya marginal ini lebih tinggi
daripada harga maka menjual lebih banyak output justru akan menelan biaya yang
lebih tinggi daripada pendapatan yang
diterima dari harga jual sehingga produsen justru merugi Tapi
selama biaya marginal masih lebih rendah dari pada harga jual perusahaan
bisa menaikkan laba dengan memproduksi lebih banyak setelah biaya dari
penambahan produksi ini setara dengan penambahan pada pendapatan maka perusahaan tidak lagi memiliki
insentif untuk mengubah level produksinya dalam
pemikiran neoklasik ide tentang himpunann kegiatan yang dilakukan pelaku-pelaku
ekonomi dengan menimbulkan dampak bagi pihak lain adalah sebuah ide yang
membuka kemungkinan bagi masuknya peranan politik dimana politik disini
dipahami sebagai tindakan dari Negara. Pendekatan yang banyak
digunakan untuk mengurangi eksternalitas adalah lewat regulasi pemerintah,
lewat system harga. Regulasi berusaha mengendalikan eksternalitas dengan
menetapkan aturan yang berbentuk standar yang dapat diberlakukan dengan ancaman
hukuman.
5. Barang Publik (public goods)
Para
ekonomi neoklasik telah banyak menulis tentang barag punlik misalnya
pendidikan, jalan raya, dan pengembangan maupun hak property terhadap barang
public. Sementara para ilmuwan politik telah menulis banyak literature tentang
kepemimpinan, rezim dan kerangka institusional dari tindakan ekonomi. Peran
penting dari barang public melibatkan banyak level dari kegiatan pemerintah,
mulai dari masalah sanitasi dan aturan lalu lintas untuk level pemerintah lokal
sampai pada kebijakan pertahanan internasional.
Sekarang dalam
barang publik
yang menjadi
masalah adalah
bahwa barang- barang publik
yang dibutuhkan banyak orang ini sering kali tidak berhasil diciptakan
atau diadakan oleh pasar dalam jumlah yang memadai. alasanmengapa
barang publik diproduksi dalam level yang terlalu rendah ini adalah karena pasar hanya
mau memproduksi barang-barang yang
memungkinkan produsennya ini
adalah barang-barang dapat dimiliki boleh ditukarkan dengan dengan barang lain yang
sama nialainya dan bisa ditranfer kepada pihak lain. Sifat umum dari
barang publik adalah sifat non-ekslusif dan non-rival.
Barang dikatakan memiliki
sifat non-ekslusif kalau tidak ada cara untuk menyalurkan keuntungan dari barang itu hanya
kepada mereka yang sudah membayar saja
atau dengan kata lain mereka tidak
membeli barang itu tetap bisa “membonceng”untuk ikut menikmati barang publik itu tanpa harus menanggung biaya
apapun. sifat non-rival berarti bahwa ketika orang yang satu mengonsumsi
barang publik itu orang yang lain tetap bisa mengonsumsi barang yang sama
juga. kekurangan pada barang public ini adalah sebuah bentuk
efisiensi yang dapat menjadi
alasan bagi pemerintah untuk melakukan investasi tentu saja fakta bahwa pasar
tidak dapat menghasilkan barang publik tidaklah lalu berarti
pemerintah pasti menyediakannya.
ada beberapa barang publik
yang dianggap sangat penting
sehingga hampir semua negara
menyediakannya dengan berbagai
tingkat yang berbeda.
6. Oligopoli
Tema dalam ilmu ekonomi neo-klasik
adalah bahwa ada hubungan antara pasar yang persaingannnya sempurna dengan
effisiensi yang mana effisiensi ini didefinisikan
sebagai maksimalisasi
terhadap pemenuhan kebutuhan pribadi dalam hal
ini kegagalan pasar persaingan sempurna bisa saja terjadi perbedaannya
tampak jelas terlihat antara pasar persaingan sempurna dengan oligopoli dan
monopoli.
Oligopoli terjadi ketika beberapa
perusahaan mengendalikan sebagaian besar dari pasar atau aset dalam pasar untuk
sebuah sector tertentu. Dalam situasi ini perusahan bisa mengatur parameter
utama dalam pasar seperti harga. Bahkan perusahaan dalam oligopoli bisa
menetapkan level harga lebih tinggi dari pada level harga yang bisa berbentuk
dalam persaingan sempurna. Selesih antara harga dan biasa produksi ini bisa
didapatkan sebagai kelebihan laba. Selain menaikkan harga, perusahan dalam
oligopoly juga bisa membatasi output, karena mereka sudah mendapatkan laba yang
tinggi dengan menjual produk yang lebih sedikit dengan harga yang lebih tinggi.
Ilmu ekonomi neo-klasik adalah sebuah teori tentang
pertukaran sukarela dan alokasi sumber daya
secara effisien. Titik awal analisisnya
adalah individu yang mementingkan
dirinya sendiri dan
bertindak sesuai
keinginannya danmemuaskan kebutuhannya dengan tujuan “memaksimalkan kegunaan kepuasan lewat
persaingan. dalam hal ini individu akan melakukan kontrak satu
sama lain secara sukarela agar
bisa mendapatkan
pemenuhansemaksimal mungkin sesuai dengan sumber daya
tekhnologi dan aturan yang ada.
konsep dalam ilmu ekonomi neo-klasik ini adalah pertukaran
pasar dan effisiensi alokasi semakin diterima konsep ini maka muncul perspektif yangmenekankan pada kontrak-kontrak
yang dibuat untuk memenuhi tujuan mereka dari
dua perspektif ini muncul dua pandangan yaitu dari konsumen dan produsen. Pandangan konsumen lebih memfokuskan pada cara yang dilakukan untuk memaksimalkan kegunaan sumber daya bagi diri konsumen sendiri
sedangkan bagi produsen adalah agar
dapat digunakan untuk memaksimalkan
output dan laba dengan menggunakan sumber
daya. Maka ilmu ekonomi neo-klasik menjadisebuah ilmu tentang
kegiatan-kegiatan yang lebih effisien
atau pendekatan lebih“yang lebih baik”. jika kesejahteraan
individu memang dijadikan sebagai fokus perhatian dan kesejahteraan ini dianggap sama
dengan pemenuhan terhadap pilihan
yang dibuat individu maka dengan sendirinya politik jadi instrument
alternatif untuk mencapai apa yang tidak dapat dicapai secara effisien di pasar.
menyebabkan kegagalan pasar menjadi tempat utama dalam ekonomi
neo-klasik.