Thursday 21 July 2016

Perencanaan Pembelajaran di Madrasah


Dilihat dari terminologinya, perencanaan pembelajaran terdiri dari dua kata, yakni kata perencanaan dan pembelajaran. Sedangkan perencanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.  Maka dengan demikian, proses dari suatu perencanaan itu harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam merencanakan maka pola fikir akan diarahkan bagaiman agar tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif dan efisien.

BAB 1
PENDAHULUAN
                 A.    Latar Belakang
Dalam suatu pembelajaran maka sangat dibutuhkan adnaya suatu perencanaan pembalajaran karna menyusun dan mendesain perencanaan pembelajaran tersebut merupakan sebuah langkah penting agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dngan adanya perencanaan pembelajaran tersebut maka dalam peroses pengambilan kepputusan dapat dilakukan secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagi upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memamfaatkan potensi dan sumber belajar yang ada.
Adapaun perencanaan pembelajaran yang dilakukan dimadrasah semua itu mempunyai mamfaat dan fungsi tersendari, sedangkan utuk menyusun perencanaan pembelajaran tersebut maka juga diperlukan langkah-langkah khusus yang dengan langkah-langkah tersebut maka dapat menghasilkan perencanaan yang matang yang dapat mempermudah pencapaina tujaun pembelajaran yang sudah ditentukan
Dengan adanya perencanaan pembelajaran yang matang maka dalam pelaksanaan pembelajaran akan lebih mudah, sehingga akan mempermudah pula untuk mencapai tujuan-tujan pendidikan yang telah ditentukan.
Peran pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia bahkan tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan proses kehidupan manusia. Dengan kata lain, kebutuhan manusia terhadap pendidikan bersifat mutlak dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat, bangsa dan negara. Keberhasilan  proses belajar mengajar merupakan faktor utama dari keberhasilan tujuan pendidikan secara umum.
Dalam proses belajar tesebut, siswa menggunakan kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar. Kemampuan-kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik yang dibelajarkan dengan bahan belajar menjadi semakin rinci dan menguat. Adanya informasi tentang sasaran belajar, adanya penguatan-penguatan, adanya evaluasi dan keberhasilan belajar, menyebabkan siswa semakin sadar, akan kemampuan dirinya.
  
           B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana merencanakan pembelajaran di madrasah?
2.      Bagaimana melaksanakan pembelajaran di madrasah?

           C.     Tujuan
1.      Menjelaskan bagaimana merencanakan pembelajaran di madrasah?
2.      Menjelaskan bagaimana melaksanakan pembelajaran di madrasah?

 
BAB11
PEMBAHASAN

           A.    Perencanaan pembelajaran di madrasah
           1.      Pengertian Perencanaan Pembelejaran
     Dilihat dari terminologinya, perencanaan pembelajaran terdiri dari dua kata, yakni kata perencanaan dan pembelajaran. Sedangkan perencanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.  Maka dengan demikian, proses dari suatu perencanaan itu harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam merencanakan maka pola fikir akan diarahkan bagaiman agar tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Perencanaan minimal harus memiliki empat unsur  sebagai berikut:
1.      Adanyan tujuan yang harus dicapai
2.      Adanya strategi untuk mencapai tujuan
3.      Sumber daya yang dapat mendukung
4.      Implementasi setiap keputusan[1]
Dari empat unsur  yang telah dikemukakan diatas, maka suatu perencanaan bukan harapan yang ada dalam angan-angan yang bersifat khayalan dan tersimpan dalam benak seseorang, akan tetapi harapan dan angan-angan serat bagaimana langkah-langkah yang harus dilaksanakan untuk mencapainya dideskripsikan secara  jelas dalam suatu dokumen tertulis.[2]
Sedangkan pembelajaran dapat diartikan proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memamfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan gaya belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar. Sebagai suatu proses kerja sama, pembelajaran tidak hanya menitikberatkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan pembelajar yang telah ditentukan.[3]
Adanya suatu pembelajaran pasti dilandasi dengan suatu tujaun yang pada hakikatnya tujuan tersebut ialah perubahan prilaku siswa baik perubahan prilaku dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dari kedua makna tentang konsep perencanaan dan konsep pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan hasil pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai  upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memamfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada.[4]
Dari konsep tersebut, maka dapat diketahui bahwa perencanaan pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.      Perencanaan pembelajaran merupakan hasil dari proses berfikir, artinya suatu perencanaa pembelajaran disusun tidak asal-asalan akan tetapi disusun dengan mempertimbangkan segala aspek yang mungkin dapat berpengaruh, disamping disusun dengan mempertimbangkan segala sumber daya yang tersedia yang dapat mendukung terhadap keberhasilan proses pembelajaran.
2.      Perencanaan pembelajaran disusun untuk mengubah perilaku siswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Ini berarti fokus utama dalam perencanaan pembelajaran adalah ketercapaian tujuan.
3.      Perencanaan pembelajaran berisi tentang rangkain yng harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran dapat berfungsi sebagai pedoman dalam mendesain pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.[5]
           
            Dari beberapa pernyataan di atas maka dapat kita ketahui bahwa perencanaan pembelajaran merupakan proses pengambilan keputusan hasil berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan hasil pembelajaran tertentu, yakni perubahan prilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai  upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memamfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada.

          2.      Mamfaat Dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran merupakan suatu tahapan penting dalan proses belajar mengajar. Perencanaan menjadi sangat penting karena perencanaan pembelajaran tersebut mempunyai beberapa mamfaat yang diantaranya ialah:
1.      Melalui proses perencanaan secara matang yaitu dari perencanaan tersebut kita akan terhindar dari keberhasilan yang bersifat untung-untungan dikarnakan perencanaan yang kita lakukan sudah matang dan akurat, sehingga kita mampu memprediksi dan meramalkan seberapa besar keberhasilan yang akan dicapai oleh peserta didik dan kemungkinan untuk mengalami suatu kegagalan  juga dapat diantisipasi oleh seorang guru.
2.      Sebagi alat untuk memecahkan masalah yaitu denagan adanya perencanaan pembelajaran yang sudah matang tersebut maka kesulitan yang akan dialami dan dihapi oleh peserta didik tersebut dalam memahami suatu materi pembelajran sudah dapat diprediksi.
3.      Untuk memamfaatkan berbagai sumber belajar secar tepat yaitu seiring dengan perkembangan zaman maka  peserta didik akan dipermudah dengan adanya berbagai sumber-sumbar belajar yang berbasis teknologi dengan berbagai imfomasi, sehingga dengan demikian siswa akan dihadapkan dengan kesulitan untuk memilih sumber belajar yang cocok dengan tujuan pembelajaran. Maka adanya perencanaan pembalajaran yang matang sangatlah di[erlukan dikarnakan dengan perencanaan tersebut makaguru dapat memilihkan sumber belajar yang tepat bagi peserta didiknaya.
4.       Perencanaan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis yang artinya proses pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, akan tetapi aka berlangsung secara terarah dan terorganisir. Dengan demikian guru dapat menggunakan waktu seefektif mungkin.   karena guru dapat bekerja setahap demi setahap untuk mencapai tujuan pembelajaran yang inginkan.[6]
Adapun perencanaan pembelajaran juga mempunyai beberapa fungsi diantaranya ialah:
1.      Fungsi kreatif yaitu suatu proses pembelajaran dengan menggunakan perencanaan yang matang, artinya dengan adanya perencanaan yang matang tersebut maka akan timbul adanya suatu umpan balik yang bisa menunjukkan kelemahan yang terjadi, sehingga guru tersebut mempunyai keinginan untuk meningkatkan dan memperbaiki program.
2.       Fungsi inovatif yaitu usaha seseorang dengan mendaya gunakan pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya dalam menghasilkan produk baru, baik dirinya sendiri ataupun lingkungannya.
3.      Funsi selektif, sedanakan kata selektif itu mempunyai arti melakukan sesuatu dengan melalui pertimbangan yang matang, atau melakukan pemilihan.  Fungsi selektif ini juga berkaitan denngan pemilihan materi pembelajaran yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran. Melalui proses perencanaan guru sebelum mengajar dapat menentukan materi mana yang sesuai dan materi yang tidak sesuai.
4.       Fungsi komunikatif yaitu  sesuatu yang bersifat mencintai dan mengandung imbaun kepada sesama. Artinya imbauan kepada sesama dalam suatu proses yang memadai harus dapat menjelaskan kepada setiap orang yang terlibat, baik  kepada guru, siswa, sekolah bahkan kepada pihak eksternal seperti orang tua dan masyarakat.
5.      Fungsi prediktif yaitu perencanaan dapat menggambarkan kesulitan-kesulitan yang akan terjadi dan dapat pila menggambarkan hasil yang akan diperoleh.
6.      Fungsi akurasi yaitu perencanaan yang matang dapat membuat guru dapat menakar dan mengatur setiap waktu yang diperlukan untuk menyampaikan materi pembelajaran.
7.      Funsi pencapaian tujuan yaitu yaitu perencanaan yang dilakukan secar matang maka hasil beljar dan proses belajar yang baik juga bisa dicapai secara seimbang.
8.      Fungsi kontrol yaitu perencanaan yang matang maka dapat dikontrol sehingga dapat diketahui sejauh mana materi yang telah diserap dan dipahami oleh siswa dan yang juga belum dipahami oleh siswa.[7]
Dari beberapa pernyataan diatas maka dapat diketahui bahwa suatu perencanaan pembelajaran juga mempunyai mamfaat dan fungsi yang diantaranya ialah bermamfaat untuk mengetahui tinkat keberhasilan dan kegagalan dari hasil belajar, sedangkan fungsimya diantaranya ialah fungsi kreatif artinya dengan adanya perencanaan yang matang tersebut maka akan timbul adanya suatu umpan balik yang bisa menunjukkan kelemahan yang terjadi, sehingga guru tersebut mempunyai keinginan untuk meningkatkan dan memperbaiki program.

              3.Langkah-Langkah Menyusun Perencanaan Pembelajaran
   Untuk menyusun suatu perencanaan maka diperlukan suatu langkah-langkah sebagai berikut yang diantaranya ialah;
1. Merumuskan tujuan khusus
            Guru ditugaskan untuk merumuskan tujuan khusus, sedangkan tujuan umum menjadi tugas kurikulum, tugasnya guru disini hanyalah menerjemahkan tujuan umum tersebut menjadi tujuan yang lebih spesifik yang selanjutnya tujuan tersebut akan dirumuskan lagi untuk menjadi tujuan khusus.

2.  Pengalaman belajar 
            Langkah kedua dalam merencanakan suatu pembelajaran adalah memilih penglaman belajar yang harus dilakukan siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dikarnakan belajar bukan hanya berupa kegiatan mencatat, menghafal, akan tetapi proses pengalamannya yang terpenting. Sehingga guru harus mendorong siswa supaya aktif seperti halnya kegiatan wawancara dan observasi dan lain sebagainya sehingga siswa disini bisa menemukan sendiri fakta-fakta kebnarannya dan juga akan mendapatkan sebuah pengalaman.
3.      Kegiatan belajar mengajar
           Langkah yang ketiga dalam menyusun perencanaan pembelajaran adalah menentukan kegiatan belajar mengajar dan untuk menentukan kegiatan belajar mengajar tersebut maka dapat kita lalui dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan kelompok dan pendekatan individual, pendekatankelompok ialah yaitu siswa belajar secara kelompok bsik besar maupun kecil, sedangkan pendekatan individual ialah siswa belajar secara sendiri dengan bahan belajar yang sudah dirancang sendiri.
4.      Orang-orang yang terlibat
           Perencanaan pembelajaran juga bertanggung jawab dalam menentukan orang yang akan membantu dalam proses pembelajaran. Orang-orang yang terlibat daldm proses pembelajaran khusunya yang berperan sebagai sumber belajar meliputi guru dan juga tenaga profesional lainnya.
5.      Bahan dan alat
           Penyeleksian bahan dan alat juga merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran yang dapat dilakukan dengan beberapa pertimbangan diantaranya keberagaman kemampuan siswa, jumlah dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa, tipe-tipe media yang diproduksi dan digunakan secara khusus, berbagai alternatif pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran, bahan dan alat yang dapat dimamfaatkan, fasilitas fisik yang tersedia.
6.      Fasilitas fisik
           Fasilitas fisik merupakan faktor yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Fasilitas fisik meliputi ruangan kelas, pusat media, laboratorium, atau ruangan kelas yang besar (semacam aula).
7.      Perencanaan evalusi dan pengembangan
           Prosedur evaluasi merupakan faktor penting dalam sebuah perencanaan pembelajara. Melalui evaluasi kita dapat melihat keberhasilan pengelolaan pembelajaran dan kenerhasilan siswa mencapai tujauan pembelajaran.[8]
Dari uraaian diatas maka kita dapat mengetahui bagaiman cara menyusun suatu pererencanaan pembelajaran yang diantaranya dengan beberapa langkah-langkah yaitu merusmukan tujuan khusus, pengalaman belajar, kegiatan belajar mengajar, orang-orang ynag terlibat, bahan dan alat, fasilitas fisik, dan perencanaan evaluasi dan pengembangan.
 
            B.    Tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran di madrasah
 
            1.Pengertian pelaksanaan pembelajaran
            Pelaksanaan pembelajaran merupakan usaha untuk menggerakkan dan mengusahakan agar para peserta didik melakukan tegas dan kewajibannya sehingga dapt tercapai semua tujuan dari pembelajaran yang sudah ditentukan.
            Dalam suatu pelaksanaan pembelajaran terdapat beberapa hal yang diantaranya ialah:
a.       Penetapan saat awal pelaksanaan pembelajaran
b.      Pemberian motivasi bagi para peserta didik agar mau melaksanakan kewajiban dan tugas-tugasnya.
c.       Pembinaan para pesrta didik
d.      Peningkatan mutu dan kualitas pembelajaran[9]
Dari beberapa uraian diatas maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembelajran merupakan suatu usaha untuk menggerakkan peserta didik  agar mau melaksanakan tugas dan kewajibannya dan juga pelaksanaan pembelajarn ini didalamnya terdapat beberapa hal penting yang diantara salah satunya ialh peningkatan mutu dan kulitas pembelajaran.

                 2.  Perinsip pelaksanaan pembelajaran
              Terdapat beberapa perinsip dalam pelaksanaan pembelajaran yang diantaranya ialah:
a.       Perinsip keistimewaan yaitu adanya cerminan suatu kebulatan atau totalitas dari berbagai komponen yang ada secara utuh untuk mencapai suatu tujan.
b.      Perinsip komunikasi yaitu suatu sarana yang bisa membentuk kedekatan dari semua pihak
c.       Prinsip pengendalian yaitu suatu kemampuan untuk memberikan bimbingan sehingga dapat melancarkan utuk mencapai tujuan

d.      Prinsip futuristik yaitu kemampuan melihat kearah depan sehingga bisa mengetahui apa yang akan terjadi sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadinya kegagalan pembelajaran.[10]
        Dari beberapa uraian diatas maka diketahui bahwa dalam suatu pelaksanaan pembelajaran terdapat beberapa prinsip yaitu prinsip keistimewaan, prinsip komunikasi, prinsip pengendalian, dan perinsip futuristik.
 
                   3.Faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajar
    Keberhasilan belajar mengajar merupakan hal yang sangat diharapkan guru dalam melaksanakan tugasnya, namun guru bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar tersebut. Menurut Syaiful Bahri Djamarah ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu: � Faktor tujuan, guru, peserta didik, kegiatan pengajaran, alat evaluasi,�
1.      Faktor Tujuan.
Tujuan adalah pedoman sekaligus sasaran yang akan dicapai dalam kegiatanbelajar mengajar. Tujuan pembelajaran menggambarkan bentuk tingkah laku, kemampuan/kompetensi yang diharapkan dapat dimiliki siswa setelah proses pembelajaran. Perumusan tujuan akan mempengaruhi kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru dan akan secara langsung berpengaruh pada kegiatan belajar peserta didik. Guru dengan sengaja akan menciptakan lingkungan belajar guna mencapai tujuan, jika kegiatan belajar anak didik dan kegiatan pengajaran guru tidak searah maka tujuan pembelajaran akan gagal.
2.      Faktor Pendidik.
Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2003,  guru adalah tenaga pendidik profesional yang bertugas, mendidik, mengajar, melatih, membimbing dan mengevaluasi peserta didik. Guru adalah tenaga pendidik yang berpengalaman dalam bidang profesinya yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan, kepada siswanya di sekolah.
3.         Faktor Peserta Didik.
Anak didik adalah orang yang sengaja datang ke sekolah, orang tuanya yang memasukkannya untuk didik agar menjadi orang yang berilmu pengetahuan di kemudian hari. Tanggung jawab guru tidak hanya terhadap seorang anak, tetapi dalam jumlah yang cukup besar. Anak dalam jumlah yang cukup besar itu tentu saja dari latar belakang kehidupan sosial keluarga yang berlainan dan mempunyai karakter yang berbeda pula
4.      Faktor Kegiatan Pengajaran.
Keberhasilan pembelajaran ditunjukan oleh dikuasainya tujuan pembelajaran oleh siswa, salah satu faktor keberhasilan dalam pembelajaran adalah faktor kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang efektif tidak dapat muncul dengan sendirinya, tetapi guru haarus dapat menciptakan pembelajaran yang memungkinkan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara optimal.
5.      Faktor Bahan  dan Alat Evaluasi
Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat didalam kurikulum yang sudah dipelajari oleh anak didik guna kepentingan ulangan atau evaluasi. Biasanya bahan dikemas dalam bentuk buku paket, untuk dikonsumsi anak didik. Bila masa evaluasi tiba, semua bahan yang sudah diprogramkan dan harus sudah selesai dalam jangka waktu tertentu dijadikan sebagai bahan dalam pembuatan item-item soal evaluasi.[11]



BAB 111
PENUTUP
  
       A.    Kesimpulan
           Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan hasil pembelajaran tertentu, yakni perubahan prilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai  upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memamfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada dan mamfaat dari perencanaan pembelajaran ialah melalui proses perencanaan secara matang, sebagai alat untuk memecahkan masalah, untuk memamfaatka sumber belajarsecara tepat, perencanaan akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis, sedangkan fungsi dari perencanaan pembelajaran ialah fungsi kreatif, fungsi inovatif, fungsi selektif, fungsi komunikatif, fungsi prediktif, fungsi akurasi, fungsi perencanaan tujuan, dan fungsi kontrol.
            Pelaksanaan pembelajaran merupakan usaha untuk menggerakkan dan mengusahakan agar para peserta didik melakukan tegas dan kewajibannya sehingga dapt tercapai semua tujuan dari pembelajaran yang sudah ditentukan. terdapat beberapa prinsip dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu prinsip keistimewaan, prinsip komunikasi, prinsip pengendalian, dan prinsip futuristik.
            Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran yaitu Faktor tujuan, guru, peserta didik, kegiatan pengajaran, alat evaluasi.

      B.     Saran
           Semoga dengan adanya makalah ini bisa bermamfaat bagi pembaca dan juga bagi dosen pengampu serta bagi kelompok semoga bisa lebih kompak lagi dalam mengerjakan tugas kelompok

DAFTAR PUSTAKA

Athoillah, Anton, Dasar-Dasar Manajemen, Bandung: Pustaka Setia, 2010
B.Uno, Hamzah, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010
Buna�i, Perencanaan Pembelajaran PAI, Surabaya: Pena Salsabila, 2013
Sanjaya, Wina, Perencanaan Dan Desain Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media Group, 2010
 Sunhaji, Strategi Pembelajara, Gfrafindo Leteria Media, Yogyakarta, 2009

[1] Wina Sanjaya, Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran,(Jakarta: Pranada Media Group, 2010), hlm. 23-24
[2] Ibid., hlm. 25                                         
[3] Ibid., hlm. 27
[4] Ibid.,hlm. 28
[5] Ibid., hlm. 29
[6] Buna�i, Perencanaan Pembelajaran PAI, (Surabaya, Pena Salsabila:2013), hlm. 13-16
[7] Ibid., hlm. 18-22
[8]Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta,PT Bumi Aksara: 2010), hlm.  40-45
[9] Anton Athoillah, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung,Pustaka Setia: 2010), hlm. 116
[10] Akdon, Manajemen Strategik Untuk Manajemen Pendidikan,(Bandung, Afabeta: 2011), hlm. 196
[11] Sunhaji, Strategi Pembelajaran, (Grafindo Leteria Media, Yogyakarta, 2009).hlm.51