Wednesday, 21 September 2016

MAKALAH SEJARAH KODIFIKASI HADIST


MAKALAH
SEJARAH KODIFIKASI HADIST
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Hadits
Yang Dibimbing oleh Bpk JAMAL, ABD NASIR, Lc., M.Th.I

 








Kelompok: 4
Sitti Fatimatuz Zahrah
Dian Subhanul Ula
Rotul Janainih
Ah Zaini
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PAMEKASAN 2016

KATA PENGANTAR

Dengan memanjat puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi Rahmat dan ridha-Nya, sehingga penyusun makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tanpa hambatan apa apun.
Dalam penyusun makalah ini, penyusun telah mendapatkan bimbingan dan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada segenap pihak yang telah membantu dalam proses peyusunan makalah ini sampai berakhir seperti sekarang ini.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas makalah pada mata kuliah “ULUMUL HADIST”, demi tercapainya standar kelulusan bagi mata kuliah ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penyusun mengharapkan keritk dan saran dari pembaca dan dosen pembimbing sangat diharapkan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan pelajaran dan pendidikan, khususnya bagi penyusun dan juga pembaca.

                                                                                Pamekasan, 11-09-2016











DAFTAR ISI
Kata Penganta
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.    Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian kodifikasi hadist
B.     Tujuan audit fungsi pembelian
C.    Tahapa tahapan pembelian dan pengendaliannya
D.    Program pemeriksaan kegiatan audit dalam pembelian

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA







BAB 1
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Melihat munculnya sejarah kodifikasi hadist ada dua alasan yang mendorong Abdul Aziz untuk mengambil sikap pengkodifikasian hadist . Yang pertama, ia khawatir hilangnya hadist-hadist.
            Dengan meninggalnya para ulama Di medan perang. Kedua,ia khawatir akan tercampurnya  antara hadist-hadist yang shahih dan yang palsu. Selain itu umar bin Abdul Aziz sebagai kholifah beliau segera  mengambil tindakan guna menyelamatkan hadist dari kemusnahan dan pemalsuan .Bahkan ,Menurut beberapa riwayat, ia turut  terlibat mendiskusikan hadist-hadist yg dihimpunnya.
B.     RUMUSAN MASALAH
Masalah yang ada dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut
1)      Apa yang melatar belakangi munculnya kodifikasi hadits?
2)      Ada berapa alasan umar bin abdul aziz mengkodifikasi hadits?
3)      Siapa yang membukukan hadist pertama kali?

C .Tujuan penulisan
1)      Untuk mengetahui apa yang melatar belakangi munculnya kodifikasi hadist.
2)      Untuk mengetahui ada berapa alasan umar bin abdul aziz mengkodifikasi hadist.
3)      Untuk mengetahui  membukukan hadist  





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengetian kodifikasi hadist
Kodifikasi hadist adalah secara resmi berdasarkan perintah kepala nagara, dengan melibatkan beberapa sahabat yang ahli di bidangnya. Usaha ini dimulai sejak kholifah Umar Bin abdul Aziz (kholifah kedelapan dari kholifahan baniumayyah) ,Ia mengintruksikan kepada Abu bakar bin  Amir Muhammad Ibin Hazm (Gubernur Madinah) seperti di bawah ini;
Yang artinya:
“perhatikan atau periksakan hadist-hadist Rasulullah SAW. Kemudian tuliskanlah! Aku hawatir akan lenyapnya ilmu dengan meninggalnya para ilmu. Dan jangan kau terima selain hadis rosulullah SAW.[1].
Masa tabi’in dan setelahnya
Menurut para uluma, hadist-hadisnya dihimpun oleh Abu Bakar ibin Hazm masih kurang lengkap, Akan tetapi, Sayang sekali karyanya tidak sampai kepada generasi sekarang. Sehingga muncullah pengkodifikasiyan hadist.
  radisi periwayatan hadis ini juga kemudian diikuti oleh tokoh-tokoh tabi`in sesudahnya. Hingga datang masa kepemimpinan khalifah kelima, Umar Ibn Abdul’aziz. Dengan perintah beliau, kodifikasi hadits secara resmi dilakukan.

Imam Bukhari mencatat dalam Shahihnya, kitab al-ilmu, “Dan Umar bin Abdul ‘aziz menulis perintah kepada Abu Bakar bin Hazm, “Lihatlah apa yang merupakan hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu tulislah, karena sungguh aku mengkhawatirkan hilangnya ilmu dan lenyapnya para ulama. .[2]

.PENYEBAB MUNCULNYA PEMIKIRAN USAHA KODIFIKASI
  Seorang ulama ahli hadist yang berhasil menyusun kitab tadwin yang bisa di  wariskan kepadagenerasi sekarans, yaitu malik bin anas (wafat 93-179 H) dimadinah, dengan kitabnya yang berjudul al-muwatha; kitab tersebut disusun pada tahun 143 H. Dan para ulama menilainya sebagai kitab tadwin yang pertama .
B.     PEMBUKUAN HADIST
1.      Kronologi Penyusunan Kitab Hadits
Pada masa Rasulullah SAW.,Khulafaur Rasyidin dan sebagian besar masa Bani Umayyah yakni pada abad pertama hingga akhir abad pertama Hijriah,hadits-hadits itu berpindah-pindah dari mulut ke mulut. Pada waktu itu para Perawi meriwayatkan hadits berdasarkan kekuatan hafalannya. Penghimpunan hadits Nabi secara tertulis pertama kali dikemukakan oleh Khalifah Umar bin Khaththab (w.23 H/644 M). Namun tidak dilaksanakan karena khawatir umat islam akan terganggu perhatiannya dalam mempelajari Al-Quran.
Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Azis yang dinobatkan pada tahun 99 Hijriah,datanglah kabar baik yang mendukung kelestarian hadits. Umar bin Abdul Azis terkenal sebagai khalifah yang adil dan wara’ sehingga beliau dipandang sebagai Khalifah Rasyidin yang kelima.
Beliau sangat waspada karena sadar bahwa para perawi yang mengumpulkan hadits dalam ingatannya semakin sedikit karena banyak yang meninggal dunia. Beliau khawatir apabila tidak segera dibukukan,mungkin hadits itu akan lenyap bersama para penghapalnya. Hadits-hadits itu dibukukan pada tahun 100 H atas perintah Khalifah Umar pada gubernur Madinah,juga pada gubernur lain agar mengusahakan pembukuan hadits. Khalifah juga secara khusus mengirim surat kepada Abu Bakar Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Syihab Az-Zuhri.
Disamping pembukuan hadits dilakukan juga usaha penyeleksian hadits-hadits yang maqbul dan mardud dengan menggunakan metode sanad dan isnad. Metode sanad dan isnad adalah metode yang digunakan untuk menguji sumber pembawa berita hadits para perawi  dengan mengetahui keadaannya,riwayat hidupnya,kapan dan dimana hidupnya serta kawan semasanya,daya tangkap ingatannya,dan lain sebagainya. Ilmu tersebut dibahas dalam ilmu Dirayah.
Setelah generasi Az-Zuhri pembukuan hadits dilanjutkan oleh Ibn Juarij (w.150 H),Ar-Rabi’ bin Shahih (w. 160 H) dan masih banyak lainnya. Bagaimana disebutkan bahwa pembukuan hadits dimulai sejak akhir pemerintahan Bani Umayyah. Pada abad pertengahan ke II H,dilakukan upaya penyempurnaan,karena sebulumnya belum sempurna. Sejak saat itu,tampak pembukuan secara aktif untuk membukukan ilmu pengetahuan,termasuk penulisan dan pembukuan hadits Rasulullah SAW. Kitab yang terkenal adalah Al-Muwatha’oleh Imam Malik dan Al-Musnad oleh Imam Asy-Syafi’i (w.204H) pembukuannya kemudian dilanjutkan oleh imam-imat ahli hadits seperti Bukhari,Muslim,Tirmizi dan lainnya.
Karena merekalah kita mengenal Kutubus Sittah (kitab-kitab) enam,yaitu Sahih Al-Bukhari,Sahih Muslim,Sunan An-Nasai,dan At-tirmizi. [3]














                                                       BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
kodifikasi hadist atau tadwin hadist ini adalah kodifikasi secara resmi berdasarkan perintah kepala Negara. sebagaimana yang terjadi pada zaman rosulullah SAW.
Dan hadist mulai dibukukan sejak zaman para sahabat.  Dan ada dua alasan para sahabat membukukan hadist. Yang pertama hilangnya hadist sebab hafalan para sahabat pada saat itu mulai melemah. Yang kedua hilangnya hadis sebab meninggalnya para tabi’in .ide penghimpunan hadist nabi secara tertulis untuk pertama kalinya di  kemukakan oleh khalifah umar bin khaththab.













Daftar pustaka
Drs. M. Agus solahudin, M.Ag, 2008, ulumul hadis. Bandung : pustaka setia.
http//muslim.or.id/12725-sejarah-kondifikasi-hadis.Html.
Drs. H mudassir. 2005, ilmu hadis. Bandung : pustaka setia



[1]  Drs. H Mudassir,Ilmu Hadist, Bandung,: Pustaka Setia,2005, hal  105-107
[2] https//muslim.or.id/12725-sejarah-kodifikasi-hadist.html

[3]  Drs. M. Agus solahudin, M.Ag.ulumul hadis. Bandung: pustaka setia, 2008. Halm 61-63