Wednesday 5 October 2016

MAKALAH CINTA DAN KASIH SAYANG


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-taufiq serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini, kendatipun sangat terbatas sekali.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengubah tatanan kehidupan saya dari kehidupan jahiliyah menuju kehidupan yang penuh dengan tarbiyah, addiniyah dan insaniyah.
Berkat uluran tangan rahmat Allah SWT dan seluruh kapasitas  intelektual yang ada saya dapat menyusun makalah ini dan hal ini saya susun untuk memenuhi tugas dari Dosen Pengampu.
Dengan penuh kesadaran bahwa setiap insan tidak luput dari salah, maka dari itu penulis sangat terbuka dan membuka kritik konstruktif dari pembaca sekalian demi baiknya tugas selanjutnya.




Pamekasan, 04 Oktober 2016

Penyusun



















BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah
Dalam kehidupan sehati-hari, manusia tidak pernah lepas dari hubungan dengan antar sesama makhluknya. Manusia dibutuhkan dan membutuhkan makhluk yang lain dalam kehidupannya. Hubungan saling ketergantungan ini tentu disebabkan dan menyebabkan banyak hal, beberapa di antaranya adalah cinta kasih, perderitaan.
Manusia sebagai makhluk yang berfikir dibekali rasa ingin tau. Rasa tahu inilah yang mendorong untuk mengenal, memahami dan menjelaskan hal yang bersifat alamiah sosial dan budaya serta manusia berusaha untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Dari dorongan rasa ingin tahu berusaha untu memahami masalah menyebabkan manusia data menyebabkan pengetahuan.
Kurangnya pengetahuan orang mengenai cinta kasih, penderitaan, keadilan, pandangan hidup dan keindahan membuat penulis ingin untuk menjelaskan ketiga hal tersebut. Ketiga hal tersebut merupakan hal-hal yang amat penting untuk diketahui. Mengapa? Karena hal-hal tersebut sangat berhubungan atau berkaitan dalam kehidupan seseorang dalam masyarakat. Dan apabila orang tidak mengetahui atau memahami ketiga hal tersebut maka, akan menjadi sebuah permasalahan yang real dalam kehidupan seseorang dalam mengambl keputusan.
B.     Rumusan masalah
1.    Bagaimana hubungan antara manusia dan cinta kasih?
2.    Bagaimana hubungan antara manusia dan penderitaan?
3.    Bagaimana hubungan antara manusia dan keadilan?
C.    Tujuan masalah
1.         Untuk mengetahui hubungan antara manusia dan cinta kasih
2.         Untuk mengetahui hubungan antara manusia dan penderitaan
3.         Untuk mengetahui hubungan antara manusia dan keadilan




BAB II
PEMBAHASAN
1.      Manusia dan cinta kasih
A.    Arti cinta kasih
Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang disertai dengan tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.[1]
Apabila dirumuskan secara sederhana, cinta kasih adalah perasaan kasih sayang,  kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapakan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan.
B.     Macam cinta kasih
Adanya beberapa macam cinta kasih, yaitu sebagai berikut :
1)      Cinta kasih antara orang tua dan anak
Orang tua yang memperhatikan rasa cinta kasih terhadap anaknya berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna di kemudian hari.
2)      Cinta kasih antara pria dan wanita
Seseorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntai mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.
3)   Cinta kasih antara sesama manusia
Apabila seorang sahabat berkunjung kerumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
4)   Cinta kasih antara manusia dan Tuhan
Apabila seseorang taat beribadah menurut perintah tuhan, dan menjauhi larangannya, orang itu mempunyai rasa cinta kasih terhadap Tuhannya.
5)      Cinta kasih antara manusia dan lingkungan
Apabila seseorang menciptakan taman yang indah, tidak memburu hewan secara semena-mena dapat di katakan bahwa orang itu mempunyai rasa cinta kasih terhadap lingkungannya.
2.      Manusia dan penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Penderitaan tidak pernah dipisahkan dari kehidupan manusia, yang berupa keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kepanasan, dan lain-lain. Penderitaan ini bisa terjadi kapan saja dan kepada siapa saja.
Penderitaan datang dan pergi tidak pandang bulu. Untuk itulah manusia harus bekerja keras agar terlepas dari penderitaan.[2]
a.       Siksaan
Berbagai bentuk siksaan antara lain, yaitu bisa berupa siksaan di dunia dan siksaan setelah berada di alam baka. Adapun bentuk siksaan di dunia dapat berupa bencana alam, siksaan hati, siksaan badan, penyakit, dan lain-lain.
b.      Rasa sakit
Rasa sakit adalah rasa yang tidak enak bagi si penderita. Penderitaan yang berupa rasa sakit dan siksaan merupakan satu rangkaian peristiwa yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Karena adanya siksaan dan rasa sakit membuat orang menjadi menderita.
c.       Neraka
Jika manusia mengingat akan dosa maka terbayanglah neraka, sehingga terlintas dalam alam pikiran manusia adanya siksaan, rasa sakit, dan penderitaan. Manusia masuk neraka karena dosa, maka jika berbicara tentang dosa berarti berkaitan juga dengan kesalahan.[3]
3.      Manusia dan keadilan
Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Berbicara tentang keadilan pada dasarnya tidak bisa terlepas dari kata “hak” dan “kewajiban”. Berdasarkan etis, manusia dituntut tidak hanya menuntut akan hak, sikap dan tindakannya akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain.
Berikut ini hal-hal yang berkaitan dengan keadilan :
A.    Kejujuran
Jujur atau kejujuran berarti sesuai dengan hati nurani. Jujur berarti bersih hati dari perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Jujur berarti pula menepati janji, baik yang telah terlahir dalam kata-kata maupun dalam niat. Dengan cara menepati niatnya. Apabila niat tadi telah terlahir dalam kata-kata, padahal tidak ditepati, maka kebohongannya di saksikan orang lain.
Pada hakikatnya, kejujuran di landasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya persamaan hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.
B.     Kecurangan
Curang atau kecurangan artinya tidak sesuai dengan hati nurani. Namun hanya saja,seseorang telah berniat curang agar memperoleh keuntungan tanpa harus berusaha keras. Keuntungan disini adalah keuntungan yang berupa materi. Pelakunya menganggap bahwa materi mendatangkan kesenangan, meskipun orang lain menderita karenanya.
Pujowiyatno dalam bukunya filsafat sana sini menjelaskan bahwa perbuatan yang sejenis dengan perbuatan curang, misalnya berbohong,menipu,merampas,dan lain – lain yang tergolong perbuatan buruk. Baik buruknya sifat berhubungan dengan kelakuan manusia. Pada diri manusia seakan – akan ada peperangan, ada perlawanan antara yang baik dan yang buruk, baik merupakan tingkah laku ataupun sifat lainnya. Karena itu, diperlukan ukuran untuk menilainya. Namun, hal ini bukanlah soal mudah.
C.     Pemulihan nama baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Setiap orang berusaha untuk menjaga agar namanya tetap baik. Lebih – lebih jika ia adalah teladan bagi orang lain.
Ada peribahasa yang berbunyi dari pada berputih mata lebih baik berputih tulang yang artinya orang lebih baik mati dari pada malu. Betapa besar nilai nama baik itu sehingga nyawa menjadi taruhannya. Setiap orang tua selalu berpesan kepada anak – anaknya  jagalah nama keluargamu! Dengan menyebut nama berarti sudah mengandung arti nama baik. Ada pula pesan orang tua jangan membuat malu!. Pesan itu juga berarti menjaga nama baik. Orang tua yang menghadapi anaknya yang sudah dewasa sering kali berpesan laksanakan kau anggap baik dan jangan kau laksanakan apa yang kau anggap tidak baik! Dengan melaksanakan apa yng baik berarti menjaga nama baik dirinya sendiri, yang berarti menjaga nama baik keluarga.
Tingkah laku dalam mempertahankan nama baik pada hakikatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :
1.      Manusia menurut sifat dasarnya adlah makhluk moral.
2.      Adanya aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk meujutkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
D.    Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atau perbuatan orang lain, baik reaksi berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, ataupun tingkah laku yang seimbang. Pembalasan terjadi akibat adanya pergaulan. Ergaulan yang bersahabat mendapat balsan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan makhluk sosial. Dalam bergaul, manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. orang yang berbuat amoral berarti telah melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia lain.
Oleh karena itu, tidak ada seorangpun yang menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa. Itulah sebabnya manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. mempertahankan hak dan kewajiban itulah yang tergolong pembalasan. 
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
       Dari penjelasan diatas dapat kami simpulkan bahwa Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang disertai dengan tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.



DAFTAR RUJUKAN

Sujarwa, ilmu sosial dan budaya dasar (Yogyakarta: pustaka pelajar, 2010)

Mawardi, IAD-IBD-ISD  (Bandung: pustaka setia, 2000)
Mawardi &  Hidayat,Nur , ilmu sosial dasar, (Bandung: pustaka setia,2000)



[1] Drs. Mawardi & Ir. Nur Hidayati, ilmu sosial dasar, pustaka setia, Bandung, 2000, Hal 167-168
[2] Sujarwa, ilmu sosial dan budaya dasar(Yogyakarta: pustaka pelajar, 2010), 78
[3] Mawardi, IAD-IBD-ISD (Bandung: pustaka setia, 2000), 170-171