PENGARUH FILSAFAT TERHADAP
PENDIDKAN PDA MASA RENAISSANCE MODRN
A. Pendahuluan
Islam memberikan apresiasi yang amat penting terhadap akal menempati posisi yang urgen dan vital dalam wacana keislaman. Maka wajarlah bahwa islam islam sangat menghargai ilmu pengetahuan sehingga muncullah ratusan bahkan ribuan sarjana-sarjana muslim keadaan yang kondusif seperti itu telah berhasil menampilkan beberapa filosof muslim terkemuka, seperti Al Kindi, Al Farobi, Ibn Bajjah, Ibn Maskawaih, dan Ibn Rusyd.
B. Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Agama Dan Ilmu Pengetahuan
Ibn Rusyd percaya bahwa apa yang disebut “kesatuan seluruh kebenaran “ kebenaran filosof yang dicapai melalui penyelidikan rasional pada dasarnya sama dengan kebenaran agama yang didasarkan pada wahyu ilahi. Mahdi berkata, menafsirkan identitas hukum ilahi dan filsafat manusia melalui tujuan berusaha untuk mendapatkan kebahgian dan kebenaran maskipun begitu jika kita temukan kontradiksi atara penyelidikan demonstratif dan Syari’ah, maka harus di pahami sebagai pertentangan pertentangan lahiriyah, dan hak kita untuk menafsirkan yang lahriyah.
Ibn Rusyd mencoba menunjukkan filsafat dan agama itu cocok, tetapi juga mencoba menetapkan posisi yang lebih kuat, bahwa agama memerlukan yang filsafat dan syari’ah memerintahkan studi itu, maka syari’ah membutuhkan filsafat. Dengan kepercayaan yang teguh filsafat tidak akan pernah bertentangan dengan agama.
C. Revolusi Averroisme Dan Pengaruhnya Terhadap Renaissance
Ibnu Rusyd berhasil membuka cakrawala baru bagi dunia ilmu pengetahuan. Baik dunia islam maupun barat, yang mana pandangan Ibnu Rusyd dapat di akses melalui karyanya. Dan perkuliahan di berbdagai unversitas, yang mana ada seorang guru besar yang membidangi komentar Ibn Rusyd yaitu “ SIGER DE BRABANT”. Sarjana pertama yang mengusung pemikiran Ibn Rusyd ke dunia latin “MICHAEL SCOTT”, pada tahun 1230 M, kemudian herman dari Jerman telah menancapkan pengaruh yang kuat di barat sehingga menggulung doktrin theologi Kristen Ortodok di zaman Skolastik, yang malahirkan gerakan “Renainsance” yang berarti kelahiran kembali untuk menghidupkan kembali kebudayaa klasik Yunani dan Romawi. Zaman Renaisance disebut juga zaman humanisme, yakni manusia diangkat dari zaman pertengahan
D. Filsafat Dan Ilmu Pendidikan Zaman Renaissance
Menurut fahan rasionalis bersifat abistoris, faham pemikiran ini menganggap bahwa obyek pengetahuan merupakan kenyataan yang tidak tunduk pada kehendak, cara pandang, kepercayaan dan sebagainya.
Faham Positivisme bertumpu pada tiga prinsip, kebenaran ilmiyah, pandangan yang tak dapat dibuktikan kebenarannya. Semua realitas, baik manusia maupun benda alam lainnya. Dapat memakai metode tunggal saja. Semua problem, termasuk moral, sosial dan politik, dapat dipecahkan dengan satu metode saja.
E. Pemetaan Aliran Filsafat Pendidikan Modern
Secara garis besar filsafat pendidikan modern dapat dipetakan kedalam 4 aliran, Esensialisme, Progresivisme, Parrennialisme dan Recontructionisme. Esensialisme memandang pendidikan sebagai pemeliharaan kebuadayaan, Progresivisme sebagai pembaharuan dalam dunia filsafat, pendidikan modern Parrenialiasme sebagai jalan untuk kembali / mundur pada kebudayaan masa lampau. Recontruksionisme mencari kesepakatan semua pihak. Aliran ini bercita-cita mewujudkan dan melaksanakan sintesa, perpaduan ajaran Kristen Ortodok dan demokrasi modern yang dibangun oleh seluruh bangsa-bangsa sedunia.
Ibn Rusyd berpandangan bahwa kebenaran filosofis yang dicapai melalui penyeledikan rasional itu sama dengan kebenaran yang didasarkan pada wahyu ilahi. Identitas hukum ilahi dan filsafat manusia bertujuan untuk mendapatkan kebahagiaan dan kebenaran.
Islam memberikan apresiasi yang amat penting terhadap akal menempati posisi yang urgen dan vital dalam wacana keislaman. Maka wajarlah bahwa islam islam sangat menghargai ilmu pengetahuan sehingga muncullah ratusan bahkan ribuan sarjana-sarjana muslim keadaan yang kondusif seperti itu telah berhasil menampilkan beberapa filosof muslim terkemuka, seperti Al Kindi, Al Farobi, Ibn Bajjah, Ibn Maskawaih, dan Ibn Rusyd.
B. Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Agama Dan Ilmu Pengetahuan
Ibn Rusyd percaya bahwa apa yang disebut “kesatuan seluruh kebenaran “ kebenaran filosof yang dicapai melalui penyelidikan rasional pada dasarnya sama dengan kebenaran agama yang didasarkan pada wahyu ilahi. Mahdi berkata, menafsirkan identitas hukum ilahi dan filsafat manusia melalui tujuan berusaha untuk mendapatkan kebahgian dan kebenaran maskipun begitu jika kita temukan kontradiksi atara penyelidikan demonstratif dan Syari’ah, maka harus di pahami sebagai pertentangan pertentangan lahiriyah, dan hak kita untuk menafsirkan yang lahriyah.
Ibn Rusyd mencoba menunjukkan filsafat dan agama itu cocok, tetapi juga mencoba menetapkan posisi yang lebih kuat, bahwa agama memerlukan yang filsafat dan syari’ah memerintahkan studi itu, maka syari’ah membutuhkan filsafat. Dengan kepercayaan yang teguh filsafat tidak akan pernah bertentangan dengan agama.
C. Revolusi Averroisme Dan Pengaruhnya Terhadap Renaissance
Ibnu Rusyd berhasil membuka cakrawala baru bagi dunia ilmu pengetahuan. Baik dunia islam maupun barat, yang mana pandangan Ibnu Rusyd dapat di akses melalui karyanya. Dan perkuliahan di berbdagai unversitas, yang mana ada seorang guru besar yang membidangi komentar Ibn Rusyd yaitu “ SIGER DE BRABANT”. Sarjana pertama yang mengusung pemikiran Ibn Rusyd ke dunia latin “MICHAEL SCOTT”, pada tahun 1230 M, kemudian herman dari Jerman telah menancapkan pengaruh yang kuat di barat sehingga menggulung doktrin theologi Kristen Ortodok di zaman Skolastik, yang malahirkan gerakan “Renainsance” yang berarti kelahiran kembali untuk menghidupkan kembali kebudayaa klasik Yunani dan Romawi. Zaman Renaisance disebut juga zaman humanisme, yakni manusia diangkat dari zaman pertengahan
D. Filsafat Dan Ilmu Pendidikan Zaman Renaissance
Menurut fahan rasionalis bersifat abistoris, faham pemikiran ini menganggap bahwa obyek pengetahuan merupakan kenyataan yang tidak tunduk pada kehendak, cara pandang, kepercayaan dan sebagainya.
Faham Positivisme bertumpu pada tiga prinsip, kebenaran ilmiyah, pandangan yang tak dapat dibuktikan kebenarannya. Semua realitas, baik manusia maupun benda alam lainnya. Dapat memakai metode tunggal saja. Semua problem, termasuk moral, sosial dan politik, dapat dipecahkan dengan satu metode saja.
E. Pemetaan Aliran Filsafat Pendidikan Modern
Secara garis besar filsafat pendidikan modern dapat dipetakan kedalam 4 aliran, Esensialisme, Progresivisme, Parrennialisme dan Recontructionisme. Esensialisme memandang pendidikan sebagai pemeliharaan kebuadayaan, Progresivisme sebagai pembaharuan dalam dunia filsafat, pendidikan modern Parrenialiasme sebagai jalan untuk kembali / mundur pada kebudayaan masa lampau. Recontruksionisme mencari kesepakatan semua pihak. Aliran ini bercita-cita mewujudkan dan melaksanakan sintesa, perpaduan ajaran Kristen Ortodok dan demokrasi modern yang dibangun oleh seluruh bangsa-bangsa sedunia.
Ibn Rusyd berpandangan bahwa kebenaran filosofis yang dicapai melalui penyeledikan rasional itu sama dengan kebenaran yang didasarkan pada wahyu ilahi. Identitas hukum ilahi dan filsafat manusia bertujuan untuk mendapatkan kebahagiaan dan kebenaran.