MENCETAK GURU PROFESIONAL
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas akhir mata
kuliah Bahasa Indonesia
yang dibina oleh Masyithah
Maghfirah Rizam,S.S., M.
Pd.
DisusunOleh
:
Disusun Oleh:
Imam Hanafi
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN
TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Guru sejati adalah sosok seorang pemimpin yang
menjadi teladan bagi anak didiknya. Guru sejati bukanlah seorang bos yang suka
melarang dan memerintah. Karenanya fungsi pendidikan sekolah bukanlah sarat
dengan larangan dan perintah, melainkan wahana belajar dengan penuh
kemandirian, kreativitas, pemahaman dalam bentuk hubungan dan metode yang
menyenagkan bagi peserta didik.[1]
Seorang
guru tidak selamanya merasa selalu di depan, karena ia harus lebih mengetahui
dan memahami kondisi anak didiknya secara langsung. Dimana pengembangan sistem
pendidikan merupakan salah satu faktor utama dalam menilai keberhasilan
pembangunan sebuah negara, fungsi, dan peranan guru juga ikut bergeser. Jika
dulu guru hanya berperan sebagai pendidik, saat ini guru dituntut untuk
mengembangkan profesionalitasnya, tidak hanya di lingkup belajar mengajar,
tetapi juga perlu turut berperan dalam mengembangkan dunia pendidikan dalam
arti luas.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang di maksud seorang guru sejati ?
2.
Apa
yang di maksud dengan guru profesional ?
3.
Bagaimanakah
hubungan seorang guru dengan seorang murid ?
C. Tujuan
penulisan
1. Mendiskripsikan
guru sejati
2. Mendiskripsikan
difinisi guru professional
3. Mendiskpsikan
hubungan guru dengan seorang murid
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Guru
Sejati
Menjadi guru sejati beprestasi tentu menjadi
harapan dan impian seorang guru atau calon guru. Karena untuk menjadi guru
bukan didasarkan pada kepandaian atau kecerdasan intelektual semata, melainkan
adanya perpaduan dan keseimbangan yang bersinergis dengan kecerdasan emosi dan
spiritual. Dan menjadi guru berprestasi tentulah bukan didasarkan pada
kepentingan-kepentingan praktis, ekonomi, sosial atau materi, melainkan
ditunjang oleh satu niat dasar yang baik, terarah, luhur, dan bermartabat untuk
satu tujuan yang utama, yaitu mengajar, mendidik, mencardaskan, dan membangun
mental anak didik secara terukur dan seimbang.[2]
Seorang guru sejati
tidak akan pernah menyia-nyiakan segala tindakannya, terlebih ilmu dan tugasnya
sebagai pendidik. Apa yang diniatkan harus harus dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya dengan segala daya kemampuannya. Dengan bekal keilmuannya,
seorang guru selalu berusaha mendapatkan kemanfaatan yamg berguna bagi anak
didiknya. Karena apalah arti hidup ini kalau tidak untuk mempergunakan apa-apa
yang telah dianugerahkan tuhan dengan sebaik-baiknya.
Kebijaksanaan guru
sejati tentu bukan omong kosong belaka, bukan terwujud dari ucapannya saja
melainkan, dari seluruh gerak langkah, gerak pikiran, dan gerak hatinya.
Mungkin hal ini sulit dan membutuhkan proses, namun selala ada kemauan akan
selalu ada jalannya.
1.
Lima Komponen Strategi Pembelajaran
Berdasarkan komponen-komponen
startegis pembelajaran di atas, maka secara garis besar dapat dirumuskan komponen
strategi pembelajaran menjadi:
a. Strategi
pembelajaran dengan cara mengurutkan kegiatan pembelajaran siswa, sehingga dapat
memudahkan guru dalam pelaksanaan kegiatan mengajar, dapat mengetahui bagaimana
harus memulainya, menyajikannya dan menutup pelajaran.
b. Menerapkan model-model pembelajaran inovatif beserta metodenya
secara tepat dan sesuai materi dan karaktersiswa.
c. Menggunakan
media-media yang menunjang proses
pembelajaran berdasarkan model pembelajaran yang diterapkan.
d. Ketepatan
dalam mengatur waktu proses pembelajaran sehingga target materi yang hendak disampaikan
dapat tercapai.
e. Pengelolaan
kelas yang baik untuk mendukung pelaksanaan belajar mengajar.[3]
2.
Sepuluh Integritas Seorang Guru Sejati Berprestasi
a. Seorang
guru harus memiliki intergritas yang kuat dalam dirinya. Karena integritas adalah
langkah pertama menuju kebesaran sejati.
b. Keteladanan
seorang guru adalah segala yang dapat diberikan untuk keberhasilan anak didiknya.
Inilah akualisasi dari sosok seorang yang memiliki integritas tinggi, yang akan senantiasa berpikir dan memikirkan yang
dapat di berikan untuk anak didiknya sebelum memikirkan apa yang akan di dapat.
Memberlebih penting sebelum menerima.
c. Evaluasi
dan introspektif diri adalah salah satu karakter guru sejati. Karenanya sebagai
orang yang berintegritas tinggi, tentunya guru akan bertindak berdasarkan kebenaran
atau ketidak beneran, bukan berdasarkan menangataukalah di dalam proses
pengajarannya. pemimpin yang benar dan berintegritas
adalah yang menyadari saat dirinya salah, bukan yang selalu menang meski dirinya
salah.
d. Akan
dari pendidik itu pahit, tetapi buahnya manis. dan guru yang berintegritas tinggi
akan selalu memiliki harapan pada hasil pendidikan, yaitu menggantikan pikiran-pikiran
yang kosong dengan pikiran yang terbuka dan dinamis.
e. Pohon
yang besarnya sepelukan, tumbuh dari benih yang kecil saja. Menara setinggi
Sembilan tingkat, di bangun mulai seonggok tanah. Perjalan seribu mil, dimulai dari
satu langkah. Dan integritas seorang guru sejati dalam mendidik siswa mencapai prestasi
sejati, akan teruji dengan melewati tantangan sebesar tumbuhnya pohon, setinggi
menara berjulang, dan sejauh kaki melangkah.
f. Integritas
seorang guru terwujud pada kesabarannya dalam menjalankan tugas- tugas pendidikan
dengan segala bentuk intropeksi diri. Maka seorang guru sejati akan berprinsip bahwa
banyak hal yang masih harus di selesaikan demi kemajuan anak didik, tetapi masih
begitu sedikit yang telah dilakukan.
g. Pengabdian
seorang guru sejati adalah sebuah integritas dalam menggenggam harapan, dalam kegigihan
dan keja keras, dan dalam ketulusannya.
h. Membangun
pendidikan berkarakter adalah tugas yang tidak sekali jadi. Proses panjang mesti
dilalui selangkah demi selangkah. Karenanya integritas guru sejati adalah usaha
perbaikan sebagai perubahan kearah keberhasilan. Setiap kemajuan pasti menuntut
kesiapan diri untuk mengalami perubahan. Dan untuk menjadi sempurna membutuhkan
usaha dan perubahan yang terus menerus.
i. Sekecil
apapun ilmu tetaplah bermanfaat, dan yang kecil-kecil atau kelak akan menghasilkan
manfaat yang lebih besar. Di manakah integritas seorang guru sejati? Iya terletak
pada keadilannya dalam memberikan porsi perlakuan dan perhatian yang sama besarnya
kepada anak didik, diantara hal-hal yang kecil dan hal-hal yang besar.
j. Pemimpin
yang baik mengelilingi dirinya dengan
orang-orang terbaik. Inilah integritas seorang guru sejati dalam mencetak anak-anak
didik, selalu mengelilinginya hingga menjadi anak-anak yang berprestasi. Keberhasilan anak didik adalah tolak ukur keberhasilan
seorang guru.[4]
B.
Guru
Professional
Professional berasal dari
kata sifat yang berarti sangat mampu melakukan suatu pekerjaaan sebagai kata
benda professional kurang lebih berarti orang yang lebih melakukan profesi dengan
menggunakan prfesiensi seperti pencaharian. Supriadi (1999), menyatakan bahwa
professional menunjukkan dua hal. Pertama penampilan seseorang yang sesuai dengan
tuntunan yang seharusnya . kedua, kinerja yang di tuntut yang sesuai sesuai standar
yang telah ditetapkan ( dokter, lawyer ). Jadi, professional adalah orang yang
melaksanakan tugas profesi keguruan dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi tinggi
dengan sarana penunjang berupa bekal pengetahuan yang dimilikinya sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
Dengan demikian,
professional merujuk pada dua hal, yaitu orang yang menyandang suatu profesi dan
kinerja atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan
profesinya. Tujuh tahapan menuju status professional, antara lain :
1.
Penentuan spesialisasi bidang pekerjaan
;
2.
Penentuan tenaga akhli yang memenuhi persyaratan
;
3.
Penentuan pedoman kerja sebagai landasan
kerja ;
4.
Peningkatan kreativitas kerja sebagai usaha
untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik;
5.
Penentuan tanggung jawab kerja ;
6.
Pembentukan organisasi kerja untuk mengatur
tenaga kerja ;
7.
Memberikan pelayanan yang ketat dan penilaian
dari masyarakat pengguna jasa profesi.[5]
v Ciri-Ciri Guru Professional
1.
Guru mempunyai kometmen pada siswa dan
proses belajarnya
2.
Guru menguasai secara mendalam bahan/
mata pelajaran yang di ajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswa.
3.
Guru bertanggung jawab mementau hasil belajar
siswa melalui berbagai tekhnik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku siswa
sampai tes hasil belajar.
4.
Guru mampu berpikir secara sistematis tentang
apa yang dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya.
5.
Guru seyogianya merupakan bagian dari masyarakat
belajar dalam lingkungan profesinya, misalnya kalau di Indonesia, PGRI dan organisasi
profesilainnya.[6]
C.
Hubungan
Seorang Guru dengan Seorang Murid
Ada 6 indikator penilaian
terkait guru untuk kompetensi yaitu sebagai berikut.
1. Guru
menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta
didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk
menjawab dengan ide pengetahuan mereka.
2. Guru
memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik
tanpa mengintrupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi
pertanyaan/ tanggapan tersebut.
3. Guru
menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir sesuai tujuan
pembelajaran dan isi
kurikulum tanpa mempermalukannya.
4. Guru
menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerjasama yang baik antar
peserta didik.
5. Guru
mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik
yang benar maupun yang di anggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta
didik.
6. Guru
memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengakap
dan relevan untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik.[7]
DAFTAR
RUJUKAN
Asyirint, Gustaf. Langkah Cerdas Menjadi Guru
Sejati Berprestasi Jogjakarta : Bahtera
Buku ,2010
Priatna
Nanang. Pengembangan Profesi Guru . Bandung :
Pt Remaja
Rosdakarya,
2013
Supharitiningrum, Jamil. Guru Profesional. Jokjakarta : Ar-Ruzz Media, 2013.
.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari makalah ini dapat
kami simpulkan bahwa, guru professional merujuk pada dua hal, yaitu orang yang
menyandang suatu profesi dan kinerja atau performance seseorang dalam melakukan
pekerjaan yang sesuai dengan profesinya,sehingga Guru mempunyai kometmen pada siswa
dan proses belajarnya,dan juga Guru menguasai secara mendalam bahan/ mata pelajaran
yang di ajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswa.serta Guru
bertanggung jawab mementau hasil belajar siswa melalui berbagai tekhnik evaluasi,
mulai cara pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil belajar.
Dengan demikian juga dari ciri-ciri guru
professional adalah guru sejati
tidak akan pernah menyia-nyiakan segala tindakannya, terlebih ilmu dan tugasnya
sebagai pendidik. Apa yang diniatkan harus harus dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya dengan segala daya kemampuannya. Dengan bekal keilmuannya,
seorang guru selalu berusaha mendapatkan kemanfaatan yamg berguna bagi anak
didiknyai.
B.
Saran
Dengan penyusun makalah ini , penyusun berharap agar pembaca dapat lebih
mengetahui dan memahamia guru professional itu sebenarnya, dan guru sejati.
KATA
PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT.
karena atas rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah bahasa indonesia, yang dibimbing oleh ibu Masyithah
Maghfirah Rizam,S.S., M.
Pd. dengan judul “Guru Professional ” sesuai dengan waktu
yang telah di tentukan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada Nabi kita, yaitu Nabi Muhammad saw. yang telah membawa kita
dari alam kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat
sekarang
ini.
Kami menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari
itu kami mohon saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini,Terimakasih.
Pamekasan
23 Desenber 2015
Penulis
[1] Gustaf Asyirint , Langkah
Cerdas Menjadi Guru Sejati Berprestasi( Jogjakarta : Bahtera Buku 2010), hlm. 26.
MENCETAK GURU PROFESIONAL
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia
yang dibina oleh Masyithah Maghfirah Rizam,S.S., M. Pd.
DisusunOleh :
Disusun Oleh:
Imam Hanafi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru sejati adalah sosok seorang pemimpin yang menjadi teladan bagi anak didiknya. Guru sejati bukanlah seorang bos yang suka melarang dan memerintah. Karenanya fungsi pendidikan sekolah bukanlah sarat dengan larangan dan perintah, melainkan wahana belajar dengan penuh kemandirian, kreativitas, pemahaman dalam bentuk hubungan dan metode yang menyenagkan bagi peserta didik.[1]
Seorang guru tidak selamanya merasa selalu di depan, karena ia harus lebih mengetahui dan memahami kondisi anak didiknya secara langsung. Dimana pengembangan sistem pendidikan merupakan salah satu faktor utama dalam menilai keberhasilan pembangunan sebuah negara, fungsi, dan peranan guru juga ikut bergeser. Jika dulu guru hanya berperan sebagai pendidik, saat ini guru dituntut untuk mengembangkan profesionalitasnya, tidak hanya di lingkup belajar mengajar, tetapi juga perlu turut berperan dalam mengembangkan dunia pendidikan dalam arti luas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud seorang guru sejati ?
2. Apa yang di maksud dengan guru profesional ?
3. Bagaimanakah hubungan seorang guru dengan seorang murid ?
C. Tujuan penulisan
1. Mendiskripsikan guru sejati
2. Mendiskripsikan difinisi guru professional
3. Mendiskpsikan hubungan guru dengan seorang murid
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru Sejati
Menjadi guru sejati beprestasi tentu menjadi harapan dan impian seorang guru atau calon guru. Karena untuk menjadi guru bukan didasarkan pada kepandaian atau kecerdasan intelektual semata, melainkan adanya perpaduan dan keseimbangan yang bersinergis dengan kecerdasan emosi dan spiritual. Dan menjadi guru berprestasi tentulah bukan didasarkan pada kepentingan-kepentingan praktis, ekonomi, sosial atau materi, melainkan ditunjang oleh satu niat dasar yang baik, terarah, luhur, dan bermartabat untuk satu tujuan yang utama, yaitu mengajar, mendidik, mencardaskan, dan membangun mental anak didik secara terukur dan seimbang.[2]
Seorang guru sejati tidak akan pernah menyia-nyiakan segala tindakannya, terlebih ilmu dan tugasnya sebagai pendidik. Apa yang diniatkan harus harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan segala daya kemampuannya. Dengan bekal keilmuannya, seorang guru selalu berusaha mendapatkan kemanfaatan yamg berguna bagi anak didiknya. Karena apalah arti hidup ini kalau tidak untuk mempergunakan apa-apa yang telah dianugerahkan tuhan dengan sebaik-baiknya.
Kebijaksanaan guru sejati tentu bukan omong kosong belaka, bukan terwujud dari ucapannya saja melainkan, dari seluruh gerak langkah, gerak pikiran, dan gerak hatinya. Mungkin hal ini sulit dan membutuhkan proses, namun selala ada kemauan akan selalu ada jalannya.
1. Lima Komponen Strategi Pembelajaran
Berdasarkan komponen-komponen startegis pembelajaran di atas, maka secara garis besar dapat dirumuskan komponen strategi pembelajaran menjadi:
a. Strategi pembelajaran dengan cara mengurutkan kegiatan pembelajaran siswa, sehingga dapat memudahkan guru dalam pelaksanaan kegiatan mengajar, dapat mengetahui bagaimana harus memulainya, menyajikannya dan menutup pelajaran.
b. Menerapkan model-model pembelajaran inovatif beserta metodenya secara tepat dan sesuai materi dan karaktersiswa.
c. Menggunakan media-media yang menunjang proses pembelajaran berdasarkan model pembelajaran yang diterapkan.
d. Ketepatan dalam mengatur waktu proses pembelajaran sehingga target materi yang hendak disampaikan dapat tercapai.
e. Pengelolaan kelas yang baik untuk mendukung pelaksanaan belajar mengajar.[3]
2. Sepuluh Integritas Seorang Guru Sejati Berprestasi
a. Seorang guru harus memiliki intergritas yang kuat dalam dirinya. Karena integritas adalah langkah pertama menuju kebesaran sejati.
b. Keteladanan seorang guru adalah segala yang dapat diberikan untuk keberhasilan anak didiknya. Inilah akualisasi dari sosok seorang yang memiliki integritas tinggi, yang akan senantiasa berpikir dan memikirkan yang dapat di berikan untuk anak didiknya sebelum memikirkan apa yang akan di dapat. Memberlebih penting sebelum menerima.
c. Evaluasi dan introspektif diri adalah salah satu karakter guru sejati. Karenanya sebagai orang yang berintegritas tinggi, tentunya guru akan bertindak berdasarkan kebenaran atau ketidak beneran, bukan berdasarkan menangataukalah di dalam proses pengajarannya. pemimpin yang benar dan berintegritas adalah yang menyadari saat dirinya salah, bukan yang selalu menang meski dirinya salah.
d. Akan dari pendidik itu pahit, tetapi buahnya manis. dan guru yang berintegritas tinggi akan selalu memiliki harapan pada hasil pendidikan, yaitu menggantikan pikiran-pikiran yang kosong dengan pikiran yang terbuka dan dinamis.
e. Pohon yang besarnya sepelukan, tumbuh dari benih yang kecil saja. Menara setinggi Sembilan tingkat, di bangun mulai seonggok tanah. Perjalan seribu mil, dimulai dari satu langkah. Dan integritas seorang guru sejati dalam mendidik siswa mencapai prestasi sejati, akan teruji dengan melewati tantangan sebesar tumbuhnya pohon, setinggi menara berjulang, dan sejauh kaki melangkah.
f. Integritas seorang guru terwujud pada kesabarannya dalam menjalankan tugas- tugas pendidikan dengan segala bentuk intropeksi diri. Maka seorang guru sejati akan berprinsip bahwa banyak hal yang masih harus di selesaikan demi kemajuan anak didik, tetapi masih begitu sedikit yang telah dilakukan.
g. Pengabdian seorang guru sejati adalah sebuah integritas dalam menggenggam harapan, dalam kegigihan dan keja keras, dan dalam ketulusannya.
h. Membangun pendidikan berkarakter adalah tugas yang tidak sekali jadi. Proses panjang mesti dilalui selangkah demi selangkah. Karenanya integritas guru sejati adalah usaha perbaikan sebagai perubahan kearah keberhasilan. Setiap kemajuan pasti menuntut kesiapan diri untuk mengalami perubahan. Dan untuk menjadi sempurna membutuhkan usaha dan perubahan yang terus menerus.
i. Sekecil apapun ilmu tetaplah bermanfaat, dan yang kecil-kecil atau kelak akan menghasilkan manfaat yang lebih besar. Di manakah integritas seorang guru sejati? Iya terletak pada keadilannya dalam memberikan porsi perlakuan dan perhatian yang sama besarnya kepada anak didik, diantara hal-hal yang kecil dan hal-hal yang besar.
j. Pemimpin yang baik mengelilingi dirinya dengan orang-orang terbaik. Inilah integritas seorang guru sejati dalam mencetak anak-anak didik, selalu mengelilinginya hingga menjadi anak-anak yang berprestasi. Keberhasilan anak didik adalah tolak ukur keberhasilan seorang guru.[4]
B. Guru Professional
Professional berasal dari kata sifat yang berarti sangat mampu melakukan suatu pekerjaaan sebagai kata benda professional kurang lebih berarti orang yang lebih melakukan profesi dengan menggunakan prfesiensi seperti pencaharian. Supriadi (1999), menyatakan bahwa professional menunjukkan dua hal. Pertama penampilan seseorang yang sesuai dengan tuntunan yang seharusnya . kedua, kinerja yang di tuntut yang sesuai sesuai standar yang telah ditetapkan ( dokter, lawyer ). Jadi, professional adalah orang yang melaksanakan tugas profesi keguruan dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi tinggi dengan sarana penunjang berupa bekal pengetahuan yang dimilikinya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, professional merujuk pada dua hal, yaitu orang yang menyandang suatu profesi dan kinerja atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. Tujuh tahapan menuju status professional, antara lain :
1. Penentuan spesialisasi bidang pekerjaan ;
2. Penentuan tenaga akhli yang memenuhi persyaratan ;
3. Penentuan pedoman kerja sebagai landasan kerja ;
4. Peningkatan kreativitas kerja sebagai usaha untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik;
5. Penentuan tanggung jawab kerja ;
6. Pembentukan organisasi kerja untuk mengatur tenaga kerja ;
7. Memberikan pelayanan yang ketat dan penilaian dari masyarakat pengguna jasa profesi.[5]
v Ciri-Ciri Guru Professional
1. Guru mempunyai kometmen pada siswa dan proses belajarnya
2. Guru menguasai secara mendalam bahan/ mata pelajaran yang di ajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswa.
3. Guru bertanggung jawab mementau hasil belajar siswa melalui berbagai tekhnik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil belajar.
4. Guru mampu berpikir secara sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya.
5. Guru seyogianya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya, misalnya kalau di Indonesia, PGRI dan organisasi profesilainnya.[6]
C. Hubungan Seorang Guru dengan Seorang Murid
Ada 6 indikator penilaian terkait guru untuk kompetensi yaitu sebagai berikut.
1. Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide pengetahuan mereka.
2. Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik tanpa mengintrupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/ tanggapan tersebut.
3. Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum tanpa mempermalukannya.
4. Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerjasama yang baik antar peserta didik.
5. Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang di anggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik.
6. Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengakap dan relevan untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik.[7]
DAFTAR RUJUKAN
Asyirint, Gustaf. Langkah Cerdas Menjadi Guru Sejati Berprestasi Jogjakarta : Bahtera Buku ,2010
Priatna Nanang. Pengembangan Profesi Guru . Bandung : Pt Remaja
Rosdakarya, 2013
Supharitiningrum, Jamil. Guru Profesional. Jokjakarta : Ar-Ruzz Media, 2013.
.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah ini dapat kami simpulkan bahwa, guru professional merujuk pada dua hal, yaitu orang yang menyandang suatu profesi dan kinerja atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya,sehingga Guru mempunyai kometmen pada siswa dan proses belajarnya,dan juga Guru menguasai secara mendalam bahan/ mata pelajaran yang di ajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswa.serta Guru bertanggung jawab mementau hasil belajar siswa melalui berbagai tekhnik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil belajar.
Dengan demikian juga dari ciri-ciri guru professional adalah guru sejati tidak akan pernah menyia-nyiakan segala tindakannya, terlebih ilmu dan tugasnya sebagai pendidik. Apa yang diniatkan harus harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan segala daya kemampuannya. Dengan bekal keilmuannya, seorang guru selalu berusaha mendapatkan kemanfaatan yamg berguna bagi anak didiknyai.
B. Saran
Dengan penyusun makalah ini , penyusun berharap agar pembaca dapat lebih mengetahui dan memahamia guru professional itu sebenarnya, dan guru sejati.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena atas rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah bahasa indonesia, yang dibimbing oleh ibu Masyithah Maghfirah Rizam,S.S., M. Pd. dengan judul “Guru Professional ” sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi kita, yaitu Nabi Muhammad saw. yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini,Terimakasih.
Pamekasan 23 Desenber 2015
Penulis
[1] Gustaf Asyirint , Langkah Cerdas Menjadi Guru Sejati Berprestasi( Jogjakarta : Bahtera Buku 2010), hlm. 26.
[7]Nanang Priatna, Pengembangan Profesi Guru ( Bandung :Pt Remaja Rosdakarya,2013), hlm. 47
MENCETAK GURU PROFESIONAL
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia
yang dibina oleh Masyithah Maghfirah Rizam,S.S., M. Pd.
DisusunOleh :
Disusun Oleh:
Imam Hanafi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru sejati adalah sosok seorang pemimpin yang menjadi teladan bagi anak didiknya. Guru sejati bukanlah seorang bos yang suka melarang dan memerintah. Karenanya fungsi pendidikan sekolah bukanlah sarat dengan larangan dan perintah, melainkan wahana belajar dengan penuh kemandirian, kreativitas, pemahaman dalam bentuk hubungan dan metode yang menyenagkan bagi peserta didik.[1]
Seorang guru tidak selamanya merasa selalu di depan, karena ia harus lebih mengetahui dan memahami kondisi anak didiknya secara langsung. Dimana pengembangan sistem pendidikan merupakan salah satu faktor utama dalam menilai keberhasilan pembangunan sebuah negara, fungsi, dan peranan guru juga ikut bergeser. Jika dulu guru hanya berperan sebagai pendidik, saat ini guru dituntut untuk mengembangkan profesionalitasnya, tidak hanya di lingkup belajar mengajar, tetapi juga perlu turut berperan dalam mengembangkan dunia pendidikan dalam arti luas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud seorang guru sejati ?
2. Apa yang di maksud dengan guru profesional ?
3. Bagaimanakah hubungan seorang guru dengan seorang murid ?
C. Tujuan penulisan
1. Mendiskripsikan guru sejati
2. Mendiskripsikan difinisi guru professional
3. Mendiskpsikan hubungan guru dengan seorang murid
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru Sejati
Menjadi guru sejati beprestasi tentu menjadi harapan dan impian seorang guru atau calon guru. Karena untuk menjadi guru bukan didasarkan pada kepandaian atau kecerdasan intelektual semata, melainkan adanya perpaduan dan keseimbangan yang bersinergis dengan kecerdasan emosi dan spiritual. Dan menjadi guru berprestasi tentulah bukan didasarkan pada kepentingan-kepentingan praktis, ekonomi, sosial atau materi, melainkan ditunjang oleh satu niat dasar yang baik, terarah, luhur, dan bermartabat untuk satu tujuan yang utama, yaitu mengajar, mendidik, mencardaskan, dan membangun mental anak didik secara terukur dan seimbang.[2]
Seorang guru sejati tidak akan pernah menyia-nyiakan segala tindakannya, terlebih ilmu dan tugasnya sebagai pendidik. Apa yang diniatkan harus harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan segala daya kemampuannya. Dengan bekal keilmuannya, seorang guru selalu berusaha mendapatkan kemanfaatan yamg berguna bagi anak didiknya. Karena apalah arti hidup ini kalau tidak untuk mempergunakan apa-apa yang telah dianugerahkan tuhan dengan sebaik-baiknya.
Kebijaksanaan guru sejati tentu bukan omong kosong belaka, bukan terwujud dari ucapannya saja melainkan, dari seluruh gerak langkah, gerak pikiran, dan gerak hatinya. Mungkin hal ini sulit dan membutuhkan proses, namun selala ada kemauan akan selalu ada jalannya.
1. Lima Komponen Strategi Pembelajaran
Berdasarkan komponen-komponen startegis pembelajaran di atas, maka secara garis besar dapat dirumuskan komponen strategi pembelajaran menjadi:
a. Strategi pembelajaran dengan cara mengurutkan kegiatan pembelajaran siswa, sehingga dapat memudahkan guru dalam pelaksanaan kegiatan mengajar, dapat mengetahui bagaimana harus memulainya, menyajikannya dan menutup pelajaran.
b. Menerapkan model-model pembelajaran inovatif beserta metodenya secara tepat dan sesuai materi dan karaktersiswa.
c. Menggunakan media-media yang menunjang proses pembelajaran berdasarkan model pembelajaran yang diterapkan.
d. Ketepatan dalam mengatur waktu proses pembelajaran sehingga target materi yang hendak disampaikan dapat tercapai.
e. Pengelolaan kelas yang baik untuk mendukung pelaksanaan belajar mengajar.[3]
2. Sepuluh Integritas Seorang Guru Sejati Berprestasi
a. Seorang guru harus memiliki intergritas yang kuat dalam dirinya. Karena integritas adalah langkah pertama menuju kebesaran sejati.
b. Keteladanan seorang guru adalah segala yang dapat diberikan untuk keberhasilan anak didiknya. Inilah akualisasi dari sosok seorang yang memiliki integritas tinggi, yang akan senantiasa berpikir dan memikirkan yang dapat di berikan untuk anak didiknya sebelum memikirkan apa yang akan di dapat. Memberlebih penting sebelum menerima.
c. Evaluasi dan introspektif diri adalah salah satu karakter guru sejati. Karenanya sebagai orang yang berintegritas tinggi, tentunya guru akan bertindak berdasarkan kebenaran atau ketidak beneran, bukan berdasarkan menangataukalah di dalam proses pengajarannya. pemimpin yang benar dan berintegritas adalah yang menyadari saat dirinya salah, bukan yang selalu menang meski dirinya salah.
d. Akan dari pendidik itu pahit, tetapi buahnya manis. dan guru yang berintegritas tinggi akan selalu memiliki harapan pada hasil pendidikan, yaitu menggantikan pikiran-pikiran yang kosong dengan pikiran yang terbuka dan dinamis.
e. Pohon yang besarnya sepelukan, tumbuh dari benih yang kecil saja. Menara setinggi Sembilan tingkat, di bangun mulai seonggok tanah. Perjalan seribu mil, dimulai dari satu langkah. Dan integritas seorang guru sejati dalam mendidik siswa mencapai prestasi sejati, akan teruji dengan melewati tantangan sebesar tumbuhnya pohon, setinggi menara berjulang, dan sejauh kaki melangkah.
f. Integritas seorang guru terwujud pada kesabarannya dalam menjalankan tugas- tugas pendidikan dengan segala bentuk intropeksi diri. Maka seorang guru sejati akan berprinsip bahwa banyak hal yang masih harus di selesaikan demi kemajuan anak didik, tetapi masih begitu sedikit yang telah dilakukan.
g. Pengabdian seorang guru sejati adalah sebuah integritas dalam menggenggam harapan, dalam kegigihan dan keja keras, dan dalam ketulusannya.
h. Membangun pendidikan berkarakter adalah tugas yang tidak sekali jadi. Proses panjang mesti dilalui selangkah demi selangkah. Karenanya integritas guru sejati adalah usaha perbaikan sebagai perubahan kearah keberhasilan. Setiap kemajuan pasti menuntut kesiapan diri untuk mengalami perubahan. Dan untuk menjadi sempurna membutuhkan usaha dan perubahan yang terus menerus.
i. Sekecil apapun ilmu tetaplah bermanfaat, dan yang kecil-kecil atau kelak akan menghasilkan manfaat yang lebih besar. Di manakah integritas seorang guru sejati? Iya terletak pada keadilannya dalam memberikan porsi perlakuan dan perhatian yang sama besarnya kepada anak didik, diantara hal-hal yang kecil dan hal-hal yang besar.
j. Pemimpin yang baik mengelilingi dirinya dengan orang-orang terbaik. Inilah integritas seorang guru sejati dalam mencetak anak-anak didik, selalu mengelilinginya hingga menjadi anak-anak yang berprestasi. Keberhasilan anak didik adalah tolak ukur keberhasilan seorang guru.[4]
B. Guru Professional
Professional berasal dari kata sifat yang berarti sangat mampu melakukan suatu pekerjaaan sebagai kata benda professional kurang lebih berarti orang yang lebih melakukan profesi dengan menggunakan prfesiensi seperti pencaharian. Supriadi (1999), menyatakan bahwa professional menunjukkan dua hal. Pertama penampilan seseorang yang sesuai dengan tuntunan yang seharusnya . kedua, kinerja yang di tuntut yang sesuai sesuai standar yang telah ditetapkan ( dokter, lawyer ). Jadi, professional adalah orang yang melaksanakan tugas profesi keguruan dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi tinggi dengan sarana penunjang berupa bekal pengetahuan yang dimilikinya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, professional merujuk pada dua hal, yaitu orang yang menyandang suatu profesi dan kinerja atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. Tujuh tahapan menuju status professional, antara lain :
1. Penentuan spesialisasi bidang pekerjaan ;
2. Penentuan tenaga akhli yang memenuhi persyaratan ;
3. Penentuan pedoman kerja sebagai landasan kerja ;
4. Peningkatan kreativitas kerja sebagai usaha untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik;
5. Penentuan tanggung jawab kerja ;
6. Pembentukan organisasi kerja untuk mengatur tenaga kerja ;
7. Memberikan pelayanan yang ketat dan penilaian dari masyarakat pengguna jasa profesi.[5]
v Ciri-Ciri Guru Professional
1. Guru mempunyai kometmen pada siswa dan proses belajarnya
2. Guru menguasai secara mendalam bahan/ mata pelajaran yang di ajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswa.
3. Guru bertanggung jawab mementau hasil belajar siswa melalui berbagai tekhnik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil belajar.
4. Guru mampu berpikir secara sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya.
5. Guru seyogianya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya, misalnya kalau di Indonesia, PGRI dan organisasi profesilainnya.[6]
C. Hubungan Seorang Guru dengan Seorang Murid
Ada 6 indikator penilaian terkait guru untuk kompetensi yaitu sebagai berikut.
1. Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide pengetahuan mereka.
2. Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik tanpa mengintrupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/ tanggapan tersebut.
3. Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum tanpa mempermalukannya.
4. Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerjasama yang baik antar peserta didik.
5. Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang di anggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik.
6. Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengakap dan relevan untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik.[7]
DAFTAR RUJUKAN
Asyirint, Gustaf. Langkah Cerdas Menjadi Guru Sejati Berprestasi Jogjakarta : Bahtera Buku ,2010
Priatna Nanang. Pengembangan Profesi Guru . Bandung : Pt Remaja
Rosdakarya, 2013
Supharitiningrum, Jamil. Guru Profesional. Jokjakarta : Ar-Ruzz Media, 2013.
.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah ini dapat kami simpulkan bahwa, guru professional merujuk pada dua hal, yaitu orang yang menyandang suatu profesi dan kinerja atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya,sehingga Guru mempunyai kometmen pada siswa dan proses belajarnya,dan juga Guru menguasai secara mendalam bahan/ mata pelajaran yang di ajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswa.serta Guru bertanggung jawab mementau hasil belajar siswa melalui berbagai tekhnik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil belajar.
Dengan demikian juga dari ciri-ciri guru professional adalah guru sejati tidak akan pernah menyia-nyiakan segala tindakannya, terlebih ilmu dan tugasnya sebagai pendidik. Apa yang diniatkan harus harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan segala daya kemampuannya. Dengan bekal keilmuannya, seorang guru selalu berusaha mendapatkan kemanfaatan yamg berguna bagi anak didiknyai.
B. Saran
Dengan penyusun makalah ini , penyusun berharap agar pembaca dapat lebih mengetahui dan memahamia guru professional itu sebenarnya, dan guru sejati.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena atas rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah bahasa indonesia, yang dibimbing oleh ibu Masyithah Maghfirah Rizam,S.S., M. Pd. dengan judul “Guru Professional ” sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi kita, yaitu Nabi Muhammad saw. yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini,Terimakasih.
Pamekasan 23 Desenber 2015
Penulis
[1] Gustaf Asyirint , Langkah Cerdas Menjadi Guru Sejati Berprestasi( Jogjakarta : Bahtera Buku 2010), hlm. 26.
MENCETAK GURU PROFESIONAL
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia
yang dibina oleh Masyithah Maghfirah Rizam,S.S., M. Pd.
DisusunOleh :
Disusun Oleh:
Imam Hanafi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru sejati adalah sosok seorang pemimpin yang menjadi teladan bagi anak didiknya. Guru sejati bukanlah seorang bos yang suka melarang dan memerintah. Karenanya fungsi pendidikan sekolah bukanlah sarat dengan larangan dan perintah, melainkan wahana belajar dengan penuh kemandirian, kreativitas, pemahaman dalam bentuk hubungan dan metode yang menyenagkan bagi peserta didik.[1]
Seorang guru tidak selamanya merasa selalu di depan, karena ia harus lebih mengetahui dan memahami kondisi anak didiknya secara langsung. Dimana pengembangan sistem pendidikan merupakan salah satu faktor utama dalam menilai keberhasilan pembangunan sebuah negara, fungsi, dan peranan guru juga ikut bergeser. Jika dulu guru hanya berperan sebagai pendidik, saat ini guru dituntut untuk mengembangkan profesionalitasnya, tidak hanya di lingkup belajar mengajar, tetapi juga perlu turut berperan dalam mengembangkan dunia pendidikan dalam arti luas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud seorang guru sejati ?
2. Apa yang di maksud dengan guru profesional ?
3. Bagaimanakah hubungan seorang guru dengan seorang murid ?
C. Tujuan penulisan
1. Mendiskripsikan guru sejati
2. Mendiskripsikan difinisi guru professional
3. Mendiskpsikan hubungan guru dengan seorang murid
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru Sejati
Menjadi guru sejati beprestasi tentu menjadi harapan dan impian seorang guru atau calon guru. Karena untuk menjadi guru bukan didasarkan pada kepandaian atau kecerdasan intelektual semata, melainkan adanya perpaduan dan keseimbangan yang bersinergis dengan kecerdasan emosi dan spiritual. Dan menjadi guru berprestasi tentulah bukan didasarkan pada kepentingan-kepentingan praktis, ekonomi, sosial atau materi, melainkan ditunjang oleh satu niat dasar yang baik, terarah, luhur, dan bermartabat untuk satu tujuan yang utama, yaitu mengajar, mendidik, mencardaskan, dan membangun mental anak didik secara terukur dan seimbang.[2]
Seorang guru sejati tidak akan pernah menyia-nyiakan segala tindakannya, terlebih ilmu dan tugasnya sebagai pendidik. Apa yang diniatkan harus harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan segala daya kemampuannya. Dengan bekal keilmuannya, seorang guru selalu berusaha mendapatkan kemanfaatan yamg berguna bagi anak didiknya. Karena apalah arti hidup ini kalau tidak untuk mempergunakan apa-apa yang telah dianugerahkan tuhan dengan sebaik-baiknya.
Kebijaksanaan guru sejati tentu bukan omong kosong belaka, bukan terwujud dari ucapannya saja melainkan, dari seluruh gerak langkah, gerak pikiran, dan gerak hatinya. Mungkin hal ini sulit dan membutuhkan proses, namun selala ada kemauan akan selalu ada jalannya.
1. Lima Komponen Strategi Pembelajaran
Berdasarkan komponen-komponen startegis pembelajaran di atas, maka secara garis besar dapat dirumuskan komponen strategi pembelajaran menjadi:
a. Strategi pembelajaran dengan cara mengurutkan kegiatan pembelajaran siswa, sehingga dapat memudahkan guru dalam pelaksanaan kegiatan mengajar, dapat mengetahui bagaimana harus memulainya, menyajikannya dan menutup pelajaran.
b. Menerapkan model-model pembelajaran inovatif beserta metodenya secara tepat dan sesuai materi dan karaktersiswa.
c. Menggunakan media-media yang menunjang proses pembelajaran berdasarkan model pembelajaran yang diterapkan.
d. Ketepatan dalam mengatur waktu proses pembelajaran sehingga target materi yang hendak disampaikan dapat tercapai.
e. Pengelolaan kelas yang baik untuk mendukung pelaksanaan belajar mengajar.[3]
2. Sepuluh Integritas Seorang Guru Sejati Berprestasi
a. Seorang guru harus memiliki intergritas yang kuat dalam dirinya. Karena integritas adalah langkah pertama menuju kebesaran sejati.
b. Keteladanan seorang guru adalah segala yang dapat diberikan untuk keberhasilan anak didiknya. Inilah akualisasi dari sosok seorang yang memiliki integritas tinggi, yang akan senantiasa berpikir dan memikirkan yang dapat di berikan untuk anak didiknya sebelum memikirkan apa yang akan di dapat. Memberlebih penting sebelum menerima.
c. Evaluasi dan introspektif diri adalah salah satu karakter guru sejati. Karenanya sebagai orang yang berintegritas tinggi, tentunya guru akan bertindak berdasarkan kebenaran atau ketidak beneran, bukan berdasarkan menangataukalah di dalam proses pengajarannya. pemimpin yang benar dan berintegritas adalah yang menyadari saat dirinya salah, bukan yang selalu menang meski dirinya salah.
d. Akan dari pendidik itu pahit, tetapi buahnya manis. dan guru yang berintegritas tinggi akan selalu memiliki harapan pada hasil pendidikan, yaitu menggantikan pikiran-pikiran yang kosong dengan pikiran yang terbuka dan dinamis.
e. Pohon yang besarnya sepelukan, tumbuh dari benih yang kecil saja. Menara setinggi Sembilan tingkat, di bangun mulai seonggok tanah. Perjalan seribu mil, dimulai dari satu langkah. Dan integritas seorang guru sejati dalam mendidik siswa mencapai prestasi sejati, akan teruji dengan melewati tantangan sebesar tumbuhnya pohon, setinggi menara berjulang, dan sejauh kaki melangkah.
f. Integritas seorang guru terwujud pada kesabarannya dalam menjalankan tugas- tugas pendidikan dengan segala bentuk intropeksi diri. Maka seorang guru sejati akan berprinsip bahwa banyak hal yang masih harus di selesaikan demi kemajuan anak didik, tetapi masih begitu sedikit yang telah dilakukan.
g. Pengabdian seorang guru sejati adalah sebuah integritas dalam menggenggam harapan, dalam kegigihan dan keja keras, dan dalam ketulusannya.
h. Membangun pendidikan berkarakter adalah tugas yang tidak sekali jadi. Proses panjang mesti dilalui selangkah demi selangkah. Karenanya integritas guru sejati adalah usaha perbaikan sebagai perubahan kearah keberhasilan. Setiap kemajuan pasti menuntut kesiapan diri untuk mengalami perubahan. Dan untuk menjadi sempurna membutuhkan usaha dan perubahan yang terus menerus.
i. Sekecil apapun ilmu tetaplah bermanfaat, dan yang kecil-kecil atau kelak akan menghasilkan manfaat yang lebih besar. Di manakah integritas seorang guru sejati? Iya terletak pada keadilannya dalam memberikan porsi perlakuan dan perhatian yang sama besarnya kepada anak didik, diantara hal-hal yang kecil dan hal-hal yang besar.
j. Pemimpin yang baik mengelilingi dirinya dengan orang-orang terbaik. Inilah integritas seorang guru sejati dalam mencetak anak-anak didik, selalu mengelilinginya hingga menjadi anak-anak yang berprestasi. Keberhasilan anak didik adalah tolak ukur keberhasilan seorang guru.[4]
B. Guru Professional
Professional berasal dari kata sifat yang berarti sangat mampu melakukan suatu pekerjaaan sebagai kata benda professional kurang lebih berarti orang yang lebih melakukan profesi dengan menggunakan prfesiensi seperti pencaharian. Supriadi (1999), menyatakan bahwa professional menunjukkan dua hal. Pertama penampilan seseorang yang sesuai dengan tuntunan yang seharusnya . kedua, kinerja yang di tuntut yang sesuai sesuai standar yang telah ditetapkan ( dokter, lawyer ). Jadi, professional adalah orang yang melaksanakan tugas profesi keguruan dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi tinggi dengan sarana penunjang berupa bekal pengetahuan yang dimilikinya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, professional merujuk pada dua hal, yaitu orang yang menyandang suatu profesi dan kinerja atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. Tujuh tahapan menuju status professional, antara lain :
1. Penentuan spesialisasi bidang pekerjaan ;
2. Penentuan tenaga akhli yang memenuhi persyaratan ;
3. Penentuan pedoman kerja sebagai landasan kerja ;
4. Peningkatan kreativitas kerja sebagai usaha untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik;
5. Penentuan tanggung jawab kerja ;
6. Pembentukan organisasi kerja untuk mengatur tenaga kerja ;
7. Memberikan pelayanan yang ketat dan penilaian dari masyarakat pengguna jasa profesi.[5]
v Ciri-Ciri Guru Professional
1. Guru mempunyai kometmen pada siswa dan proses belajarnya
2. Guru menguasai secara mendalam bahan/ mata pelajaran yang di ajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswa.
3. Guru bertanggung jawab mementau hasil belajar siswa melalui berbagai tekhnik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil belajar.
4. Guru mampu berpikir secara sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya.
5. Guru seyogianya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya, misalnya kalau di Indonesia, PGRI dan organisasi profesilainnya.[6]
C. Hubungan Seorang Guru dengan Seorang Murid
Ada 6 indikator penilaian terkait guru untuk kompetensi yaitu sebagai berikut.
1. Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide pengetahuan mereka.
2. Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik tanpa mengintrupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/ tanggapan tersebut.
3. Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum tanpa mempermalukannya.
4. Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerjasama yang baik antar peserta didik.
5. Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang di anggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik.
6. Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengakap dan relevan untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik.[7]
DAFTAR RUJUKAN
Asyirint, Gustaf. Langkah Cerdas Menjadi Guru Sejati Berprestasi Jogjakarta : Bahtera Buku ,2010
Priatna Nanang. Pengembangan Profesi Guru . Bandung : Pt Remaja
Rosdakarya, 2013
Supharitiningrum, Jamil. Guru Profesional. Jokjakarta : Ar-Ruzz Media, 2013.
.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah ini dapat kami simpulkan bahwa, guru professional merujuk pada dua hal, yaitu orang yang menyandang suatu profesi dan kinerja atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya,sehingga Guru mempunyai kometmen pada siswa dan proses belajarnya,dan juga Guru menguasai secara mendalam bahan/ mata pelajaran yang di ajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswa.serta Guru bertanggung jawab mementau hasil belajar siswa melalui berbagai tekhnik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil belajar.
Dengan demikian juga dari ciri-ciri guru professional adalah guru sejati tidak akan pernah menyia-nyiakan segala tindakannya, terlebih ilmu dan tugasnya sebagai pendidik. Apa yang diniatkan harus harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan segala daya kemampuannya. Dengan bekal keilmuannya, seorang guru selalu berusaha mendapatkan kemanfaatan yamg berguna bagi anak didiknyai.
B. Saran
Dengan penyusun makalah ini , penyusun berharap agar pembaca dapat lebih mengetahui dan memahamia guru professional itu sebenarnya, dan guru sejati.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena atas rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah bahasa indonesia, yang dibimbing oleh ibu Masyithah Maghfirah Rizam,S.S., M. Pd. dengan judul “Guru Professional ” sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi kita, yaitu Nabi Muhammad saw. yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini,Terimakasih.
Pamekasan 23 Desenber 2015
Penulis