AGAMA, FILSAFAT, DAN KEINDAHAN
MAKALAH
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah IAD/IBD/ISD
Yang
diampu oleh Ibu Rabi’ah,
M.Pd.
oleh:
PROGRAM
STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
JURUSAN
TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala Rahmatnya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Semoga
shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW., keluarga, sahabat, tabi’in, dan kita semua sebagai umat yang taat dan
turut terhadap ajaran yang dibawanya.
Semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Pamekasan,24 Oktober 2017
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Agama
merupakan sesuatu sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan
antara manusia dan manusia dan juga manusia dengan lingkungannya. Aspek
pengajaran dalam agama meliputi filsafat dan juga keindahan, karena di dalam
agama sangat dianjurkan bagi manusia untuk mencari dan memperdalam ilmu
pengetahuan serta dianjurkan membentuk perilaku baik sebagai suatu yang dapat
memberikan suatu nilai estetika yang memberikan kebahagiaan bagi siapa saja
yang melihatnya.
Filsafat
merupakan pandangan hidup seseorang mengenai kehidupan yang dicita-citakan,
filsafat juga bisa diartikan dengan kecintaan seseorang terhadap ilmu dan
keinginan yang besar untuk memperdalamnya. Memiliki pandangan hidup menjadi
suatu pedoman yang membedakan pola pikir manusia dengan manusia lain dalam
menjalani hidupnya.
Keindahan
adalah sifat dari sesuatu yang memberikan perasaan bahagia bagi yang
melihatnya. Keindahan tak selalu bisa dikatakan ketika kita melihat pemandangan
alam saja, tetapi bisa kita dapatkan dari sifat manusia seperti contoh ketika
kita melihat seseorang berbuat baik kepada orang lain dapat memberikan
kebahagiaan walaupun hanya dengan melihatnya. Selanjutnya akan dibahas lebih
lanjut di dalam bab pembahasan.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
yang dimaksud dengan agama, filsafat, dan keindahan?
2.
Bagaimanakah hubugan antara agama,
filsafat dan keindahan?
3.
Apakah
manfaat mempelajari agama, filsafat, dan keindahan?
C.
TUJUAN
1.
Dapat
menjelaskan apa yang dimaksud dengan agama, filsafat, dan keindahan.
2.
Dapat menjelaskan hubungan antara agama, filsafat, dan
keindahan.
3.
Dapat menyalurkan pengetahuan tentang adanya manfaat apabila
mempelajari agama, filsafat dan juga keindahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
AGAMA FILSAFAT DAN KEINDAHAN
a. Agama
Kata “ agama
” secara etimologi berasal dari kata religio yang
diambil dari bahasa latin, yaitu re-ligare yang berarti
"mengikat kembali".[1] Kalimat "mengikat kembali" disini diartikan
dengan apabila seseorang telah beragama berarti dia telah mengikatkan dirinya
kepada tuhannya, maksudnya adalah dia mau menyerahkan atau menggantungkan
segala ketentuan hidupnya kepada tuhannya.
Secara
terminologi, agama dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang mengatur
keimanan serta peribadatan manusia kepada tuhan yang maha kuasa, serta memgatur
tata kaidah hubungan pergaulan manusia dengan manusia, maupun manusia dengan
lingkungannya.
Agama merupakan suatu
lembaga atau intuisi yang mengatur kehidupan rohani manusia. Agama dikatakan
mengatur karna didalam beragama terdapat hukum-hukum yang harus ditaati,
apalagi hukum agama merupakan suatu ketetapan yang secara langsung ditetapkan
oleh tuhan suatu agama itu sendiri, maka dari itu wajib hukumnya untuk taat,
patuh dan tidak setengah-setengah dalam menjalankan perintah beragama.
Adapun fungsi Agama sebagai
berikut:
·
Mengatur tata cara hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan
manusia, juga manusia dengan mahluk hidup selainnya dan juga lingkungannya.
·
Merupakan tuntunan prinsip dalam menentukan apa yang benar dan juga apa
yang salah.
·
Pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan sebagai umat beragama.
·
Pedoman perasaan keimanan.
·
Pedoman dalam membentuk nilai-nilai kehidupan.
·
Pengungkapan estetika.
b.
Filsafat
Filsafat merupakan
pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar
mengenai kehidupan yang dicita-citakan.[3] Saat kita menjalani hidup pasti kita memiliki tujuan,
dan untuk melangkah kesana pasti ada yang namanya planning, di dalam planning
tersebut pasti ada yang namanya prinsip, dan prinsip adalah pedoman hidup yang
merupakan buah hasil pemikiran, pemikiran itulah yang dinamakan dengan
filsafat.
Namun filsafat
juga bisa diartikan sebagai kecintaan, yang dasarnya diambil dari kata
"philo", dalam arti luas diartikan sebagai rasa ketekunan dengan
kesungguhan. Dan juga kebijakan yang dasarnya diambil dari kata
"shopia", Jadi filsafat bisa diartikan dengan rasa kecintaan
seseorang akan ilmu pengetahuan dan
adanya usaha yang sungguh-sungguh untuk mendalaminya. Seorang ahli filsafat
disebut dengan filsuf, berikut adalah definisi filsafat menurut para filsuf.
Pengertian
Filsafat Menurut Beberapa Ahli
1.
Plato mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang
ada.
2.
Aristoteles mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
meliputi kebenaran yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu, metafisika, logika,
retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
3.
Mareus Tulluis Cicero merumuskan bahwa filsafat adalah pengetahuan
tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mecapainya.
4.
Prof. Dr. Fuad Hasan, menyimpulkan bahwa filsafat merupakan suatu
ikhtisar untuk berfikir radikal, artinya mulai dari radiksya suatu gejala, dari
akarnya suatu hal yang hendaknya dimasalahkan dan dengan jalan penjajakan itu
filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.
5.
Dr. H. Hasbullah Bakry mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang
menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam, seperti halnya : ketuhanan, alam
semesta, dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana
sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.[4]
Meskipun
terdapat perbedaan dalam penagartian filsafat, hal itu tidak membuat pengertian
yang satu dan yang lain dapat disalahkan maupun dibenarkan, semua tergantung
persepsi serta pengalaman sang pengarti dalam mengartikan pengartiannya.
Pemikiran
kefilsafatan mempunyai 3 macam[5]
:
a. Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas,
bukan hanya ditinjau dari sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin
mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dan ilmu-ilmu yang lain, hubungan
dengan moral, seni dan tujuan hidup.
b. Mendasr, artinya pemikiran yang dalam
sampai kepada hasil yang fundamental (keluar dari gejala) sehingga dapat
dijadikan dasar berpijak bagi segenap bidang keilmuan.
c. Spekulatif, artinya hasil pemikiran yang
dapat di jadikan dasar pemikiran selanjutnya hasil pemikirannya selalu di
maksudkan sebagai dasar untuk menjelajahi wilayah pengetahuan yang baru.
c.
Keindahan
Keindahan berasal
dari kata “indah”,
artinya bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat
indah ialah segala hasil seni (meskipun semua hasil seni indah), pemandangan
alam, manusia, rumah, suara, warna, dan sebagainya.[6]
Namun keindahan
bisa berasal dari sifat yang tercermin dalam hati kita. Memang sesuatu yang ada
dalam hati kita tidak dapat dilihat maupun didengar, lantas bagaimana Kita dapat
melihat keindahan itu? Meskipun hati tidak dapat dilihat dan tidak dapat
didengar, namun hati bisa dirasakan, dan perasaan tersebut yang memicu
seseorang melakukan sesuatu tanpa adanya pertimbangan terlebih dahulu, saat
seseorang telah melakukan suatu perbuatan barulah kita dapat melihat keindahan
tersebut melalui kontak visual.
Dari ciri itu dapat diambil kesimpulan bahwa keindahan tersusun dari
berbagai keselarasan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula
yang berpendapat bahwa keindahan adalah sekumpulan hubungan yang selaras dalam
suatu benda dan diantara benda itu.[7]
Keindahan itu pada dasarnya adalah
alamiah, sedangkan alam adalah ciptaan tuhan. Alamiah memiliki arti wajar,
tidak berlebihan, tidak pula kurang. Kalau wanita dalam lukisan lebih cantik
daripada keadaan sebenarnya, justru tidak indah.[8]
B. HUBUNGAN AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN
Al-kindi
berpendapat bahwa tidak ada pertentangan antara filsafat dan juga agama,
keduanya bisa menjadi hal pokok yang dapat kita renungkan.[9]
Didalam agama
terdapat Saint (ilmu pengetahuan) salah satunya adalah tauhid, dan tauhid merupakan
salah satu cabang ilmu termulia dari filsafatd Keduanya mengacu pada kebenaran
yang hakiki, karna keduanya sama-sama berfondasikan nilai-nilai kebenaran.
Agama diperkuat
dengan Al-Qur'an dimana didalamnya tertuang seluruh pengetahuan yang ada dialam
semesta, baik iti pengetahuan tentang masa lalu, kini, bahkan di masa yang akan
datang. Sehingga para filsuf mengkajinya dan membandingkan dengan kajian ilmiah
yang mereka teliti, tentang kebenaran Al-Qur'an, dan hasilnya konkrit bahwa
Al-Qur'an merupakan kitab yang berisi pengetahuan tuhan dan tidak diragukannya
segala apa yang tertuang di dalamnya.
Suatu kebenaran
merupakan nilai keindahan, jadi hubungan agama, filsafat dan keindahan bisa
dianalogikan seperti Agama sebagai pohonnya, dan filsafat sebagai komponen
Abiotik yang menopang kelangsungan sang pohon, dan keindahan merupakan buahnya.
C. MANFAAT MEMPELAJARI AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN
·
Meningkatkan keimanan dan rasa syukur kepada tuhan yang maha esa, atas
karunia jiwa dan akal, serta ilmu pengetahuan sebagai rahmat yang paling utama.
·
Membuat kecintaan kepada ilmu pengetahuan semakin mendalam.
·
Memberikan motivasi diri, untuk hidup berprinsip dan menjadikan
kebenaran sebagai pedoman.
·
Mengetahui bahwa kata indah memiliki arti yang luas, tidak hanya terpaku
pada pemandangan alam, namun bisa diartikan perangai baik manusia yang dapat
dilihat serta memberikan kebahagian jiwa bagi siapapun yang melihatnya.
·
Dengan menyadari keindahan, kita dapat menciptakan rasa kebahagian bagi
diri sendiri maupun bagi orang lain.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Agama merupakan
sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada tuhan, serta tata
kaidah berhubungan dengan sesama manusia dan manusia dengan lingkungannya.
Filsafat adalah kecintaan seseorang terhadap ilmu
pengetahuan dan memerlukan suatu usaha untuk mendalaminya.
Sedangkan
Keindahan merupakan sesuatu yang menimbulkan perasaan bahagia bagi siapa yang
melihatnya. Hubungan
antara ketiganya diikat oleh satu tali yaitu kebenaran, tiga konsep berbeda
namun memiliki tujuan yang sama.
Dan dengan
mempelajari ketiganya memberikan manfaat positif bagi kita, dan membuat suasana
dunia jauh lebih indah.
DAFTAR PUSTAKA
Mawardi. Drs., dkk, IAD IBD ISD , CV. Pustaka Setia, Bandung, 2000.
MP, Drs. Suyadi , Buku
Materi Pokok IBD, Depdikbud,
1984.
[2] Https://id.m.wikipedia.org/wiki/Agama
[5] Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati,IAD IBD ISD, Pustaka Setia,
Bandung,2000, Hlm. 169
[6] Drs. Mawardi dan Ir. Nur
Hidayati,IAD IBD ISD, Pustaka Setia, Bandung,2000, Hlm. 157
[8] Drs. Suyadi MP, Buku
Materi Pokok IBD, Depdikbud, 1984, Hlm. 5
AGAMA, FILSAFAT, DAN KEINDAHAN
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah IAD/IBD/ISD
Yang diampu oleh Ibu Rabi’ah, M.Pd.
oleh:
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala Rahmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Semoga shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW., keluarga, sahabat, tabi’in, dan kita semua sebagai umat yang taat dan turut terhadap ajaran yang dibawanya.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Pamekasan,24 Oktober 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Agama merupakan sesuatu sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antara manusia dan manusia dan juga manusia dengan lingkungannya. Aspek pengajaran dalam agama meliputi filsafat dan juga keindahan, karena di dalam agama sangat dianjurkan bagi manusia untuk mencari dan memperdalam ilmu pengetahuan serta dianjurkan membentuk perilaku baik sebagai suatu yang dapat memberikan suatu nilai estetika yang memberikan kebahagiaan bagi siapa saja yang melihatnya.
Filsafat merupakan pandangan hidup seseorang mengenai kehidupan yang dicita-citakan, filsafat juga bisa diartikan dengan kecintaan seseorang terhadap ilmu dan keinginan yang besar untuk memperdalamnya. Memiliki pandangan hidup menjadi suatu pedoman yang membedakan pola pikir manusia dengan manusia lain dalam menjalani hidupnya.
Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberikan perasaan bahagia bagi yang melihatnya. Keindahan tak selalu bisa dikatakan ketika kita melihat pemandangan alam saja, tetapi bisa kita dapatkan dari sifat manusia seperti contoh ketika kita melihat seseorang berbuat baik kepada orang lain dapat memberikan kebahagiaan walaupun hanya dengan melihatnya. Selanjutnya akan dibahas lebih lanjut di dalam bab pembahasan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan agama, filsafat, dan keindahan?
2. Bagaimanakah hubugan antara agama, filsafat dan keindahan?
3. Apakah manfaat mempelajari agama, filsafat, dan keindahan?
C. TUJUAN
1. Dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan agama, filsafat, dan keindahan.
2. Dapat menjelaskan hubungan antara agama, filsafat, dan keindahan.
3. Dapat menyalurkan pengetahuan tentang adanya manfaat apabila mempelajari agama, filsafat dan juga keindahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. AGAMA FILSAFAT DAN KEINDAHAN
a. Agama
Kata “ agama ” secara etimologi berasal dari kata religio yang diambil dari bahasa latin, yaitu re-ligare yang berarti "mengikat kembali".[1] Kalimat "mengikat kembali" disini diartikan dengan apabila seseorang telah beragama berarti dia telah mengikatkan dirinya kepada tuhannya, maksudnya adalah dia mau menyerahkan atau menggantungkan segala ketentuan hidupnya kepada tuhannya.
Secara terminologi, agama dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang mengatur keimanan serta peribadatan manusia kepada tuhan yang maha kuasa, serta memgatur tata kaidah hubungan pergaulan manusia dengan manusia, maupun manusia dengan lingkungannya.
Agama merupakan suatu lembaga atau intuisi yang mengatur kehidupan rohani manusia. Agama dikatakan mengatur karna didalam beragama terdapat hukum-hukum yang harus ditaati, apalagi hukum agama merupakan suatu ketetapan yang secara langsung ditetapkan oleh tuhan suatu agama itu sendiri, maka dari itu wajib hukumnya untuk taat, patuh dan tidak setengah-setengah dalam menjalankan perintah beragama.
Adapun fungsi Agama sebagai berikut:
· Mengatur tata cara hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia, juga manusia dengan mahluk hidup selainnya dan juga lingkungannya.
· Merupakan tuntunan prinsip dalam menentukan apa yang benar dan juga apa yang salah.
· Pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan sebagai umat beragama.
· Pedoman perasaan keimanan.
· Pedoman dalam membentuk nilai-nilai kehidupan.
· Pengungkapan estetika.
b. Filsafat
Filsafat merupakan pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.[3] Saat kita menjalani hidup pasti kita memiliki tujuan, dan untuk melangkah kesana pasti ada yang namanya planning, di dalam planning tersebut pasti ada yang namanya prinsip, dan prinsip adalah pedoman hidup yang merupakan buah hasil pemikiran, pemikiran itulah yang dinamakan dengan filsafat.
Namun filsafat juga bisa diartikan sebagai kecintaan, yang dasarnya diambil dari kata "philo", dalam arti luas diartikan sebagai rasa ketekunan dengan kesungguhan. Dan juga kebijakan yang dasarnya diambil dari kata "shopia", Jadi filsafat bisa diartikan dengan rasa kecintaan seseorang akan ilmu pengetahuan dan adanya usaha yang sungguh-sungguh untuk mendalaminya. Seorang ahli filsafat disebut dengan filsuf, berikut adalah definisi filsafat menurut para filsuf.
Pengertian Filsafat Menurut Beberapa Ahli
1. Plato mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada.
2. Aristoteles mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu, metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
3. Mareus Tulluis Cicero merumuskan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mecapainya.
4. Prof. Dr. Fuad Hasan, menyimpulkan bahwa filsafat merupakan suatu ikhtisar untuk berfikir radikal, artinya mulai dari radiksya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendaknya dimasalahkan dan dengan jalan penjajakan itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.
5. Dr. H. Hasbullah Bakry mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam, seperti halnya : ketuhanan, alam semesta, dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.[4]
Meskipun terdapat perbedaan dalam penagartian filsafat, hal itu tidak membuat pengertian yang satu dan yang lain dapat disalahkan maupun dibenarkan, semua tergantung persepsi serta pengalaman sang pengarti dalam mengartikan pengartiannya.
Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam[5] :
a. Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau dari sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dan ilmu-ilmu yang lain, hubungan dengan moral, seni dan tujuan hidup.
b. Mendasr, artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar dari gejala) sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap bidang keilmuan.
c. Spekulatif, artinya hasil pemikiran yang dapat di jadikan dasar pemikiran selanjutnya hasil pemikirannya selalu di maksudkan sebagai dasar untuk menjelajahi wilayah pengetahuan yang baru.
c. Keindahan
Keindahan berasal dari kata “indah”, artinya bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni (meskipun semua hasil seni indah), pemandangan alam, manusia, rumah, suara, warna, dan sebagainya.[6]
Namun keindahan bisa berasal dari sifat yang tercermin dalam hati kita. Memang sesuatu yang ada dalam hati kita tidak dapat dilihat maupun didengar, lantas bagaimana Kita dapat melihat keindahan itu? Meskipun hati tidak dapat dilihat dan tidak dapat didengar, namun hati bisa dirasakan, dan perasaan tersebut yang memicu seseorang melakukan sesuatu tanpa adanya pertimbangan terlebih dahulu, saat seseorang telah melakukan suatu perbuatan barulah kita dapat melihat keindahan tersebut melalui kontak visual.
Dari ciri itu dapat diambil kesimpulan bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah sekumpulan hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu.[7]
Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah, sedangkan alam adalah ciptaan tuhan. Alamiah memiliki arti wajar, tidak berlebihan, tidak pula kurang. Kalau wanita dalam lukisan lebih cantik daripada keadaan sebenarnya, justru tidak indah.[8]
B. HUBUNGAN AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN
Al-kindi berpendapat bahwa tidak ada pertentangan antara filsafat dan juga agama, keduanya bisa menjadi hal pokok yang dapat kita renungkan.[9]
Didalam agama terdapat Saint (ilmu pengetahuan) salah satunya adalah tauhid, dan tauhid merupakan salah satu cabang ilmu termulia dari filsafatd Keduanya mengacu pada kebenaran yang hakiki, karna keduanya sama-sama berfondasikan nilai-nilai kebenaran.
Agama diperkuat dengan Al-Qur'an dimana didalamnya tertuang seluruh pengetahuan yang ada dialam semesta, baik iti pengetahuan tentang masa lalu, kini, bahkan di masa yang akan datang. Sehingga para filsuf mengkajinya dan membandingkan dengan kajian ilmiah yang mereka teliti, tentang kebenaran Al-Qur'an, dan hasilnya konkrit bahwa Al-Qur'an merupakan kitab yang berisi pengetahuan tuhan dan tidak diragukannya segala apa yang tertuang di dalamnya.
Suatu kebenaran merupakan nilai keindahan, jadi hubungan agama, filsafat dan keindahan bisa dianalogikan seperti Agama sebagai pohonnya, dan filsafat sebagai komponen Abiotik yang menopang kelangsungan sang pohon, dan keindahan merupakan buahnya.
C. MANFAAT MEMPELAJARI AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN
· Meningkatkan keimanan dan rasa syukur kepada tuhan yang maha esa, atas karunia jiwa dan akal, serta ilmu pengetahuan sebagai rahmat yang paling utama.
· Membuat kecintaan kepada ilmu pengetahuan semakin mendalam.
· Memberikan motivasi diri, untuk hidup berprinsip dan menjadikan kebenaran sebagai pedoman.
· Mengetahui bahwa kata indah memiliki arti yang luas, tidak hanya terpaku pada pemandangan alam, namun bisa diartikan perangai baik manusia yang dapat dilihat serta memberikan kebahagian jiwa bagi siapapun yang melihatnya.
· Dengan menyadari keindahan, kita dapat menciptakan rasa kebahagian bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agama merupakan sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada tuhan, serta tata kaidah berhubungan dengan sesama manusia dan manusia dengan lingkungannya. Filsafat adalah kecintaan seseorang terhadap ilmu pengetahuan dan memerlukan suatu usaha untuk mendalaminya.
Sedangkan Keindahan merupakan sesuatu yang menimbulkan perasaan bahagia bagi siapa yang melihatnya. Hubungan antara ketiganya diikat oleh satu tali yaitu kebenaran, tiga konsep berbeda namun memiliki tujuan yang sama.
Dan dengan mempelajari ketiganya memberikan manfaat positif bagi kita, dan membuat suasana dunia jauh lebih indah.
DAFTAR PUSTAKA
Mawardi. Drs., dkk, IAD IBD ISD , CV. Pustaka Setia, Bandung, 2000.
MP, Drs. Suyadi , Buku Materi Pokok IBD, Depdikbud, 1984.
[2] Https://id.m.wikipedia.org/wiki/Agama
[5] Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati,IAD IBD ISD, Pustaka Setia, Bandung,2000, Hlm. 169
[6] Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati,IAD IBD ISD, Pustaka Setia, Bandung,2000, Hlm. 157
[8] Drs. Suyadi MP, Buku Materi Pokok IBD, Depdikbud, 1984, Hlm. 5
AGAMA, FILSAFAT, DAN KEINDAHAN
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah IAD/IBD/ISD
Yang diampu oleh Ibu Rabi’ah, M.Pd.
oleh:
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala Rahmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Semoga shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW., keluarga, sahabat, tabi’in, dan kita semua sebagai umat yang taat dan turut terhadap ajaran yang dibawanya.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Pamekasan,24 Oktober 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Agama merupakan sesuatu sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antara manusia dan manusia dan juga manusia dengan lingkungannya. Aspek pengajaran dalam agama meliputi filsafat dan juga keindahan, karena di dalam agama sangat dianjurkan bagi manusia untuk mencari dan memperdalam ilmu pengetahuan serta dianjurkan membentuk perilaku baik sebagai suatu yang dapat memberikan suatu nilai estetika yang memberikan kebahagiaan bagi siapa saja yang melihatnya.
Filsafat merupakan pandangan hidup seseorang mengenai kehidupan yang dicita-citakan, filsafat juga bisa diartikan dengan kecintaan seseorang terhadap ilmu dan keinginan yang besar untuk memperdalamnya. Memiliki pandangan hidup menjadi suatu pedoman yang membedakan pola pikir manusia dengan manusia lain dalam menjalani hidupnya.
Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberikan perasaan bahagia bagi yang melihatnya. Keindahan tak selalu bisa dikatakan ketika kita melihat pemandangan alam saja, tetapi bisa kita dapatkan dari sifat manusia seperti contoh ketika kita melihat seseorang berbuat baik kepada orang lain dapat memberikan kebahagiaan walaupun hanya dengan melihatnya. Selanjutnya akan dibahas lebih lanjut di dalam bab pembahasan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan agama, filsafat, dan keindahan?
2. Bagaimanakah hubugan antara agama, filsafat dan keindahan?
3. Apakah manfaat mempelajari agama, filsafat, dan keindahan?
C. TUJUAN
1. Dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan agama, filsafat, dan keindahan.
2. Dapat menjelaskan hubungan antara agama, filsafat, dan keindahan.
3. Dapat menyalurkan pengetahuan tentang adanya manfaat apabila mempelajari agama, filsafat dan juga keindahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. AGAMA FILSAFAT DAN KEINDAHAN
a. Agama
Kata “ agama ” secara etimologi berasal dari kata religio yang diambil dari bahasa latin, yaitu re-ligare yang berarti "mengikat kembali".[1] Kalimat "mengikat kembali" disini diartikan dengan apabila seseorang telah beragama berarti dia telah mengikatkan dirinya kepada tuhannya, maksudnya adalah dia mau menyerahkan atau menggantungkan segala ketentuan hidupnya kepada tuhannya.
Secara terminologi, agama dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang mengatur keimanan serta peribadatan manusia kepada tuhan yang maha kuasa, serta memgatur tata kaidah hubungan pergaulan manusia dengan manusia, maupun manusia dengan lingkungannya.
Agama merupakan suatu lembaga atau intuisi yang mengatur kehidupan rohani manusia. Agama dikatakan mengatur karna didalam beragama terdapat hukum-hukum yang harus ditaati, apalagi hukum agama merupakan suatu ketetapan yang secara langsung ditetapkan oleh tuhan suatu agama itu sendiri, maka dari itu wajib hukumnya untuk taat, patuh dan tidak setengah-setengah dalam menjalankan perintah beragama.
Adapun fungsi Agama sebagai berikut:
· Mengatur tata cara hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia, juga manusia dengan mahluk hidup selainnya dan juga lingkungannya.
· Merupakan tuntunan prinsip dalam menentukan apa yang benar dan juga apa yang salah.
· Pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan sebagai umat beragama.
· Pedoman perasaan keimanan.
· Pedoman dalam membentuk nilai-nilai kehidupan.
· Pengungkapan estetika.
b. Filsafat
Filsafat merupakan pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.[3] Saat kita menjalani hidup pasti kita memiliki tujuan, dan untuk melangkah kesana pasti ada yang namanya planning, di dalam planning tersebut pasti ada yang namanya prinsip, dan prinsip adalah pedoman hidup yang merupakan buah hasil pemikiran, pemikiran itulah yang dinamakan dengan filsafat.
Namun filsafat juga bisa diartikan sebagai kecintaan, yang dasarnya diambil dari kata "philo", dalam arti luas diartikan sebagai rasa ketekunan dengan kesungguhan. Dan juga kebijakan yang dasarnya diambil dari kata "shopia", Jadi filsafat bisa diartikan dengan rasa kecintaan seseorang akan ilmu pengetahuan dan adanya usaha yang sungguh-sungguh untuk mendalaminya. Seorang ahli filsafat disebut dengan filsuf, berikut adalah definisi filsafat menurut para filsuf.
Pengertian Filsafat Menurut Beberapa Ahli
1. Plato mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada.
2. Aristoteles mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu, metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
3. Mareus Tulluis Cicero merumuskan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mecapainya.
4. Prof. Dr. Fuad Hasan, menyimpulkan bahwa filsafat merupakan suatu ikhtisar untuk berfikir radikal, artinya mulai dari radiksya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendaknya dimasalahkan dan dengan jalan penjajakan itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.
5. Dr. H. Hasbullah Bakry mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam, seperti halnya : ketuhanan, alam semesta, dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.[4]
Meskipun terdapat perbedaan dalam penagartian filsafat, hal itu tidak membuat pengertian yang satu dan yang lain dapat disalahkan maupun dibenarkan, semua tergantung persepsi serta pengalaman sang pengarti dalam mengartikan pengartiannya.
Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam[5] :
a. Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau dari sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dan ilmu-ilmu yang lain, hubungan dengan moral, seni dan tujuan hidup.
b. Mendasr, artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar dari gejala) sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap bidang keilmuan.
c. Spekulatif, artinya hasil pemikiran yang dapat di jadikan dasar pemikiran selanjutnya hasil pemikirannya selalu di maksudkan sebagai dasar untuk menjelajahi wilayah pengetahuan yang baru.
c. Keindahan
Keindahan berasal dari kata “indah”, artinya bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni (meskipun semua hasil seni indah), pemandangan alam, manusia, rumah, suara, warna, dan sebagainya.[6]
Namun keindahan bisa berasal dari sifat yang tercermin dalam hati kita. Memang sesuatu yang ada dalam hati kita tidak dapat dilihat maupun didengar, lantas bagaimana Kita dapat melihat keindahan itu? Meskipun hati tidak dapat dilihat dan tidak dapat didengar, namun hati bisa dirasakan, dan perasaan tersebut yang memicu seseorang melakukan sesuatu tanpa adanya pertimbangan terlebih dahulu, saat seseorang telah melakukan suatu perbuatan barulah kita dapat melihat keindahan tersebut melalui kontak visual.
Dari ciri itu dapat diambil kesimpulan bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah sekumpulan hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu.[7]
Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah, sedangkan alam adalah ciptaan tuhan. Alamiah memiliki arti wajar, tidak berlebihan, tidak pula kurang. Kalau wanita dalam lukisan lebih cantik daripada keadaan sebenarnya, justru tidak indah.[8]
B. HUBUNGAN AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN
Al-kindi berpendapat bahwa tidak ada pertentangan antara filsafat dan juga agama, keduanya bisa menjadi hal pokok yang dapat kita renungkan.[9]
Didalam agama terdapat Saint (ilmu pengetahuan) salah satunya adalah tauhid, dan tauhid merupakan salah satu cabang ilmu termulia dari filsafatd Keduanya mengacu pada kebenaran yang hakiki, karna keduanya sama-sama berfondasikan nilai-nilai kebenaran.
Agama diperkuat dengan Al-Qur'an dimana didalamnya tertuang seluruh pengetahuan yang ada dialam semesta, baik iti pengetahuan tentang masa lalu, kini, bahkan di masa yang akan datang. Sehingga para filsuf mengkajinya dan membandingkan dengan kajian ilmiah yang mereka teliti, tentang kebenaran Al-Qur'an, dan hasilnya konkrit bahwa Al-Qur'an merupakan kitab yang berisi pengetahuan tuhan dan tidak diragukannya segala apa yang tertuang di dalamnya.
Suatu kebenaran merupakan nilai keindahan, jadi hubungan agama, filsafat dan keindahan bisa dianalogikan seperti Agama sebagai pohonnya, dan filsafat sebagai komponen Abiotik yang menopang kelangsungan sang pohon, dan keindahan merupakan buahnya.
C. MANFAAT MEMPELAJARI AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN
· Meningkatkan keimanan dan rasa syukur kepada tuhan yang maha esa, atas karunia jiwa dan akal, serta ilmu pengetahuan sebagai rahmat yang paling utama.
· Membuat kecintaan kepada ilmu pengetahuan semakin mendalam.
· Memberikan motivasi diri, untuk hidup berprinsip dan menjadikan kebenaran sebagai pedoman.
· Mengetahui bahwa kata indah memiliki arti yang luas, tidak hanya terpaku pada pemandangan alam, namun bisa diartikan perangai baik manusia yang dapat dilihat serta memberikan kebahagian jiwa bagi siapapun yang melihatnya.
· Dengan menyadari keindahan, kita dapat menciptakan rasa kebahagian bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agama merupakan sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada tuhan, serta tata kaidah berhubungan dengan sesama manusia dan manusia dengan lingkungannya. Filsafat adalah kecintaan seseorang terhadap ilmu pengetahuan dan memerlukan suatu usaha untuk mendalaminya.
Sedangkan Keindahan merupakan sesuatu yang menimbulkan perasaan bahagia bagi siapa yang melihatnya. Hubungan antara ketiganya diikat oleh satu tali yaitu kebenaran, tiga konsep berbeda namun memiliki tujuan yang sama.
Dan dengan mempelajari ketiganya memberikan manfaat positif bagi kita, dan membuat suasana dunia jauh lebih indah.
DAFTAR PUSTAKA
Mawardi. Drs., dkk, IAD IBD ISD , CV. Pustaka Setia, Bandung, 2000.
MP, Drs. Suyadi , Buku Materi Pokok IBD, Depdikbud, 1984.
[2] Https://id.m.wikipedia.org/wiki/Agama
[5] Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati,IAD IBD ISD, Pustaka Setia, Bandung,2000, Hlm. 169
[6] Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati,IAD IBD ISD, Pustaka Setia, Bandung,2000, Hlm. 157
[8] Drs. Suyadi MP, Buku Materi Pokok IBD, Depdikbud, 1984, Hlm. 5
AGAMA, FILSAFAT, DAN KEINDAHAN
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah IAD/IBD/ISD
Yang diampu oleh Ibu Rabi’ah, M.Pd.
oleh:
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala Rahmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Semoga shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW., keluarga, sahabat, tabi’in, dan kita semua sebagai umat yang taat dan turut terhadap ajaran yang dibawanya.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Pamekasan,24 Oktober 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Agama merupakan sesuatu sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antara manusia dan manusia dan juga manusia dengan lingkungannya. Aspek pengajaran dalam agama meliputi filsafat dan juga keindahan, karena di dalam agama sangat dianjurkan bagi manusia untuk mencari dan memperdalam ilmu pengetahuan serta dianjurkan membentuk perilaku baik sebagai suatu yang dapat memberikan suatu nilai estetika yang memberikan kebahagiaan bagi siapa saja yang melihatnya.
Filsafat merupakan pandangan hidup seseorang mengenai kehidupan yang dicita-citakan, filsafat juga bisa diartikan dengan kecintaan seseorang terhadap ilmu dan keinginan yang besar untuk memperdalamnya. Memiliki pandangan hidup menjadi suatu pedoman yang membedakan pola pikir manusia dengan manusia lain dalam menjalani hidupnya.
Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberikan perasaan bahagia bagi yang melihatnya. Keindahan tak selalu bisa dikatakan ketika kita melihat pemandangan alam saja, tetapi bisa kita dapatkan dari sifat manusia seperti contoh ketika kita melihat seseorang berbuat baik kepada orang lain dapat memberikan kebahagiaan walaupun hanya dengan melihatnya. Selanjutnya akan dibahas lebih lanjut di dalam bab pembahasan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan agama, filsafat, dan keindahan?
2. Bagaimanakah hubugan antara agama, filsafat dan keindahan?
3. Apakah manfaat mempelajari agama, filsafat, dan keindahan?
C. TUJUAN
1. Dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan agama, filsafat, dan keindahan.
2. Dapat menjelaskan hubungan antara agama, filsafat, dan keindahan.
3. Dapat menyalurkan pengetahuan tentang adanya manfaat apabila mempelajari agama, filsafat dan juga keindahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. AGAMA FILSAFAT DAN KEINDAHAN
a. Agama
Kata “ agama ” secara etimologi berasal dari kata religio yang diambil dari bahasa latin, yaitu re-ligare yang berarti "mengikat kembali".[1] Kalimat "mengikat kembali" disini diartikan dengan apabila seseorang telah beragama berarti dia telah mengikatkan dirinya kepada tuhannya, maksudnya adalah dia mau menyerahkan atau menggantungkan segala ketentuan hidupnya kepada tuhannya.
Secara terminologi, agama dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang mengatur keimanan serta peribadatan manusia kepada tuhan yang maha kuasa, serta memgatur tata kaidah hubungan pergaulan manusia dengan manusia, maupun manusia dengan lingkungannya.
Agama merupakan suatu lembaga atau intuisi yang mengatur kehidupan rohani manusia. Agama dikatakan mengatur karna didalam beragama terdapat hukum-hukum yang harus ditaati, apalagi hukum agama merupakan suatu ketetapan yang secara langsung ditetapkan oleh tuhan suatu agama itu sendiri, maka dari itu wajib hukumnya untuk taat, patuh dan tidak setengah-setengah dalam menjalankan perintah beragama.
Adapun fungsi Agama sebagai berikut:
· Mengatur tata cara hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia, juga manusia dengan mahluk hidup selainnya dan juga lingkungannya.
· Merupakan tuntunan prinsip dalam menentukan apa yang benar dan juga apa yang salah.
· Pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan sebagai umat beragama.
· Pedoman perasaan keimanan.
· Pedoman dalam membentuk nilai-nilai kehidupan.
· Pengungkapan estetika.
b. Filsafat
Filsafat merupakan pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.[3] Saat kita menjalani hidup pasti kita memiliki tujuan, dan untuk melangkah kesana pasti ada yang namanya planning, di dalam planning tersebut pasti ada yang namanya prinsip, dan prinsip adalah pedoman hidup yang merupakan buah hasil pemikiran, pemikiran itulah yang dinamakan dengan filsafat.
Namun filsafat juga bisa diartikan sebagai kecintaan, yang dasarnya diambil dari kata "philo", dalam arti luas diartikan sebagai rasa ketekunan dengan kesungguhan. Dan juga kebijakan yang dasarnya diambil dari kata "shopia", Jadi filsafat bisa diartikan dengan rasa kecintaan seseorang akan ilmu pengetahuan dan adanya usaha yang sungguh-sungguh untuk mendalaminya. Seorang ahli filsafat disebut dengan filsuf, berikut adalah definisi filsafat menurut para filsuf.
Pengertian Filsafat Menurut Beberapa Ahli
1. Plato mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada.
2. Aristoteles mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu, metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
3. Mareus Tulluis Cicero merumuskan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mecapainya.
4. Prof. Dr. Fuad Hasan, menyimpulkan bahwa filsafat merupakan suatu ikhtisar untuk berfikir radikal, artinya mulai dari radiksya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendaknya dimasalahkan dan dengan jalan penjajakan itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.
5. Dr. H. Hasbullah Bakry mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam, seperti halnya : ketuhanan, alam semesta, dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.[4]
Meskipun terdapat perbedaan dalam penagartian filsafat, hal itu tidak membuat pengertian yang satu dan yang lain dapat disalahkan maupun dibenarkan, semua tergantung persepsi serta pengalaman sang pengarti dalam mengartikan pengartiannya.
Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam[5] :
a. Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau dari sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dan ilmu-ilmu yang lain, hubungan dengan moral, seni dan tujuan hidup.
b. Mendasr, artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar dari gejala) sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap bidang keilmuan.
c. Spekulatif, artinya hasil pemikiran yang dapat di jadikan dasar pemikiran selanjutnya hasil pemikirannya selalu di maksudkan sebagai dasar untuk menjelajahi wilayah pengetahuan yang baru.
c. Keindahan
Keindahan berasal dari kata “indah”, artinya bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni (meskipun semua hasil seni indah), pemandangan alam, manusia, rumah, suara, warna, dan sebagainya.[6]
Namun keindahan bisa berasal dari sifat yang tercermin dalam hati kita. Memang sesuatu yang ada dalam hati kita tidak dapat dilihat maupun didengar, lantas bagaimana Kita dapat melihat keindahan itu? Meskipun hati tidak dapat dilihat dan tidak dapat didengar, namun hati bisa dirasakan, dan perasaan tersebut yang memicu seseorang melakukan sesuatu tanpa adanya pertimbangan terlebih dahulu, saat seseorang telah melakukan suatu perbuatan barulah kita dapat melihat keindahan tersebut melalui kontak visual.
Dari ciri itu dapat diambil kesimpulan bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah sekumpulan hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu.[7]
Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah, sedangkan alam adalah ciptaan tuhan. Alamiah memiliki arti wajar, tidak berlebihan, tidak pula kurang. Kalau wanita dalam lukisan lebih cantik daripada keadaan sebenarnya, justru tidak indah.[8]
B. HUBUNGAN AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN
Al-kindi berpendapat bahwa tidak ada pertentangan antara filsafat dan juga agama, keduanya bisa menjadi hal pokok yang dapat kita renungkan.[9]
Didalam agama terdapat Saint (ilmu pengetahuan) salah satunya adalah tauhid, dan tauhid merupakan salah satu cabang ilmu termulia dari filsafatd Keduanya mengacu pada kebenaran yang hakiki, karna keduanya sama-sama berfondasikan nilai-nilai kebenaran.
Agama diperkuat dengan Al-Qur'an dimana didalamnya tertuang seluruh pengetahuan yang ada dialam semesta, baik iti pengetahuan tentang masa lalu, kini, bahkan di masa yang akan datang. Sehingga para filsuf mengkajinya dan membandingkan dengan kajian ilmiah yang mereka teliti, tentang kebenaran Al-Qur'an, dan hasilnya konkrit bahwa Al-Qur'an merupakan kitab yang berisi pengetahuan tuhan dan tidak diragukannya segala apa yang tertuang di dalamnya.
Suatu kebenaran merupakan nilai keindahan, jadi hubungan agama, filsafat dan keindahan bisa dianalogikan seperti Agama sebagai pohonnya, dan filsafat sebagai komponen Abiotik yang menopang kelangsungan sang pohon, dan keindahan merupakan buahnya.
C. MANFAAT MEMPELAJARI AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN
· Meningkatkan keimanan dan rasa syukur kepada tuhan yang maha esa, atas karunia jiwa dan akal, serta ilmu pengetahuan sebagai rahmat yang paling utama.
· Membuat kecintaan kepada ilmu pengetahuan semakin mendalam.
· Memberikan motivasi diri, untuk hidup berprinsip dan menjadikan kebenaran sebagai pedoman.
· Mengetahui bahwa kata indah memiliki arti yang luas, tidak hanya terpaku pada pemandangan alam, namun bisa diartikan perangai baik manusia yang dapat dilihat serta memberikan kebahagian jiwa bagi siapapun yang melihatnya.
· Dengan menyadari keindahan, kita dapat menciptakan rasa kebahagian bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agama merupakan sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada tuhan, serta tata kaidah berhubungan dengan sesama manusia dan manusia dengan lingkungannya. Filsafat adalah kecintaan seseorang terhadap ilmu pengetahuan dan memerlukan suatu usaha untuk mendalaminya.
Sedangkan Keindahan merupakan sesuatu yang menimbulkan perasaan bahagia bagi siapa yang melihatnya. Hubungan antara ketiganya diikat oleh satu tali yaitu kebenaran, tiga konsep berbeda namun memiliki tujuan yang sama.
Dan dengan mempelajari ketiganya memberikan manfaat positif bagi kita, dan membuat suasana dunia jauh lebih indah.
DAFTAR PUSTAKA
Mawardi. Drs., dkk, IAD IBD ISD , CV. Pustaka Setia, Bandung, 2000.
MP, Drs. Suyadi , Buku Materi Pokok IBD, Depdikbud, 1984.