Monday 23 October 2017

AGAMA, FILSAFAT, DAN KEINDAHAN


AGAMA, FILSAFAT, DAN KEINDAHAN


MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah IAD/IBD/ISD
Yang diampu oleh Ibu Rabi’ah, M.Pd.

oleh:


















PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2017

 KATA PENGANTAR

               Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala Rahmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Semoga shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW., keluarga, sahabat, tabi’in, dan kita semua sebagai umat yang taat dan turut terhadap ajaran yang dibawanya.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.






Pamekasan,24 Oktober  2017




     Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Agama merupakan sesuatu sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antara manusia dan manusia dan juga manusia dengan lingkungannya. Aspek pengajaran dalam agama meliputi filsafat dan juga keindahan, karena di dalam agama sangat dianjurkan bagi manusia untuk mencari dan memperdalam ilmu pengetahuan serta dianjurkan membentuk perilaku baik sebagai suatu yang dapat memberikan suatu nilai estetika yang memberikan kebahagiaan bagi siapa saja yang melihatnya.
Filsafat merupakan pandangan hidup seseorang mengenai kehidupan yang dicita-citakan, filsafat juga bisa diartikan dengan kecintaan seseorang terhadap ilmu dan keinginan yang besar untuk memperdalamnya. Memiliki pandangan hidup menjadi suatu pedoman yang membedakan pola pikir manusia dengan manusia lain dalam menjalani hidupnya.
Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberikan perasaan bahagia bagi yang melihatnya. Keindahan tak selalu bisa dikatakan ketika kita melihat pemandangan alam saja, tetapi bisa kita dapatkan dari sifat manusia seperti contoh ketika kita melihat seseorang berbuat baik kepada orang lain dapat memberikan kebahagiaan walaupun hanya dengan melihatnya. Selanjutnya akan dibahas lebih lanjut di dalam bab pembahasan.






B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan agama, filsafat, dan keindahan?
2.      Bagaimanakah hubugan antara agama, filsafat dan keindahan?
3.      Apakah manfaat mempelajari agama, filsafat, dan keindahan?

C.     TUJUAN
1.      Dapat  menjelaskan apa yang dimaksud dengan agama, filsafat, dan keindahan.
2.      Dapat menjelaskan hubungan antara agama, filsafat, dan keindahan.
3.      Dapat  menyalurkan pengetahuan tentang adanya manfaat apabila mempelajari agama, filsafat dan juga keindahan.














BAB II
PEMBAHASAN

A.    AGAMA FILSAFAT DAN KEINDAHAN
a.      Agama
Kata “ agamasecara etimologi berasal dari kata religio yang diambil dari bahasa latin, yaitu re-ligare yang berarti "mengikat kembali".[1] Kalimat "mengikat kembali" disini diartikan dengan apabila seseorang telah beragama berarti dia telah mengikatkan dirinya kepada tuhannya, maksudnya adalah dia mau menyerahkan atau menggantungkan segala ketentuan hidupnya kepada tuhannya.
Secara terminologi, agama dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang mengatur keimanan serta peribadatan manusia kepada tuhan yang maha kuasa, serta memgatur tata kaidah hubungan pergaulan manusia dengan manusia, maupun manusia dengan lingkungannya.
Agama merupakan suatu lembaga atau intuisi yang mengatur kehidupan rohani manusia. Agama dikatakan mengatur karna didalam beragama terdapat hukum-hukum yang harus ditaati, apalagi hukum agama merupakan suatu ketetapan yang secara langsung ditetapkan oleh tuhan suatu agama itu sendiri, maka dari itu wajib hukumnya untuk taat, patuh dan tidak setengah-setengah dalam menjalankan perintah beragama.
Adapun fungsi Agama sebagai berikut:
·         Mengatur tata cara hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia, juga manusia dengan mahluk hidup selainnya dan juga lingkungannya.
·         Merupakan tuntunan prinsip dalam menentukan apa yang benar dan juga apa yang salah.
·         Pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan sebagai umat beragama.
·         Pedoman perasaan keimanan.
·         Pedoman dalam membentuk nilai-nilai kehidupan.
·         Pengungkapan estetika.
·         Memberikan identitas bahwasanya kita merupakan seorang umat dari suatu agama.[2]
b. Filsafat
Filsafat merupakan pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.[3] Saat kita menjalani hidup pasti kita memiliki tujuan, dan untuk melangkah kesana pasti ada yang namanya planning, di dalam planning tersebut pasti ada yang namanya prinsip, dan prinsip adalah pedoman hidup yang merupakan buah hasil pemikiran, pemikiran itulah yang dinamakan dengan filsafat.
Namun filsafat juga bisa diartikan sebagai kecintaan, yang dasarnya diambil dari kata "philo", dalam arti luas diartikan sebagai rasa ketekunan dengan kesungguhan. Dan juga kebijakan yang dasarnya diambil dari kata "shopia", Jadi filsafat bisa diartikan dengan rasa kecintaan seseorang akan   ilmu pengetahuan dan adanya usaha yang sungguh-sungguh untuk mendalaminya. Seorang ahli filsafat disebut dengan filsuf, berikut adalah definisi filsafat menurut para filsuf.

Pengertian Filsafat Menurut Beberapa Ahli
1.      Plato mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada.
2.      Aristoteles mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu, metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
3.      Mareus Tulluis Cicero merumuskan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mecapainya.
4.      Prof. Dr. Fuad Hasan, menyimpulkan bahwa filsafat merupakan suatu ikhtisar untuk berfikir radikal, artinya mulai dari radiksya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendaknya dimasalahkan dan dengan jalan penjajakan itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.
5.      Dr. H. Hasbullah Bakry mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam, seperti halnya : ketuhanan, alam semesta, dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.[4]

Meskipun terdapat perbedaan dalam penagartian filsafat, hal itu tidak membuat pengertian yang satu dan yang lain dapat disalahkan maupun dibenarkan, semua tergantung persepsi serta pengalaman sang pengarti dalam mengartikan pengartiannya.
      Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam[5] :
a.       Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau dari sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dan ilmu-ilmu yang lain, hubungan dengan moral, seni dan tujuan hidup.
b.      Mendasr, artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar dari gejala) sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap bidang keilmuan.
c.       Spekulatif, artinya hasil pemikiran yang dapat di jadikan dasar pemikiran selanjutnya hasil pemikirannya selalu di maksudkan sebagai dasar untuk menjelajahi wilayah pengetahuan yang baru.


c.       Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah”, artinya bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni (meskipun semua hasil seni indah), pemandangan alam, manusia, rumah, suara, warna, dan sebagainya.[6]
Namun keindahan bisa berasal dari sifat yang tercermin dalam hati kita. Memang sesuatu yang ada dalam hati kita tidak dapat dilihat maupun didengar, lantas bagaimana Kita dapat melihat keindahan itu? Meskipun hati tidak dapat dilihat dan tidak dapat didengar, namun hati bisa dirasakan, dan perasaan tersebut yang memicu seseorang melakukan sesuatu tanpa adanya pertimbangan terlebih dahulu, saat seseorang telah melakukan suatu perbuatan barulah kita dapat melihat keindahan tersebut melalui kontak visual.
Dari ciri itu dapat diambil  kesimpulan bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah sekumpulan hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu.[7]
Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah, sedangkan alam adalah ciptaan tuhan. Alamiah memiliki arti wajar, tidak berlebihan, tidak pula kurang. Kalau wanita dalam lukisan lebih cantik daripada keadaan sebenarnya, justru tidak indah.[8]

B. HUBUNGAN AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN

Al-kindi berpendapat bahwa tidak ada pertentangan antara filsafat dan juga agama, keduanya bisa menjadi hal pokok yang dapat kita renungkan.[9]
Didalam agama terdapat Saint (ilmu pengetahuan) salah satunya adalah tauhid, dan tauhid merupakan salah satu cabang ilmu termulia dari filsafatd Keduanya mengacu pada kebenaran yang hakiki, karna keduanya sama-sama berfondasikan nilai-nilai kebenaran.
Agama diperkuat dengan Al-Qur'an dimana didalamnya tertuang seluruh pengetahuan yang ada dialam semesta, baik iti pengetahuan tentang masa lalu, kini, bahkan di masa yang akan datang. Sehingga para filsuf mengkajinya dan membandingkan dengan kajian ilmiah yang mereka teliti, tentang kebenaran Al-Qur'an, dan hasilnya konkrit bahwa Al-Qur'an merupakan kitab yang berisi pengetahuan tuhan dan tidak diragukannya segala apa yang tertuang di dalamnya.
Suatu kebenaran merupakan nilai keindahan, jadi hubungan agama, filsafat dan keindahan bisa dianalogikan seperti Agama sebagai pohonnya, dan filsafat sebagai komponen Abiotik yang menopang kelangsungan sang pohon, dan keindahan merupakan buahnya.

C. MANFAAT MEMPELAJARI AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN

·         Meningkatkan keimanan dan rasa syukur kepada tuhan yang maha esa, atas karunia jiwa dan akal, serta ilmu pengetahuan sebagai rahmat yang paling utama.
·         Membuat kecintaan kepada ilmu pengetahuan semakin mendalam.
·         Memberikan motivasi diri, untuk hidup berprinsip dan menjadikan kebenaran sebagai pedoman.
·         Mengetahui bahwa kata indah memiliki arti yang luas, tidak hanya terpaku pada pemandangan alam, namun bisa diartikan perangai baik manusia yang dapat dilihat serta memberikan kebahagian jiwa bagi siapapun yang melihatnya.
·         Dengan menyadari keindahan, kita dapat menciptakan rasa kebahagian bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Agama merupakan sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada tuhan, serta tata kaidah berhubungan dengan sesama manusia dan manusia dengan lingkungannya. Filsafat adalah kecintaan seseorang terhadap ilmu pengetahuan dan memerlukan suatu usaha untuk mendalaminya.
Sedangkan Keindahan merupakan sesuatu yang menimbulkan perasaan bahagia bagi siapa yang melihatnya. Hubungan antara ketiganya diikat oleh satu tali yaitu kebenaran, tiga konsep berbeda namun memiliki tujuan yang sama.
Dan dengan mempelajari ketiganya memberikan manfaat positif bagi kita, dan membuat suasana dunia jauh lebih indah.







DAFTAR PUSTAKA
Mawardi. Drs., dkk, IAD IBD ISD , CV. Pustaka Setia, Bandung, 2000.
MP, Drs. Suyadi , Buku Materi Pokok IBD, Depdikbud, 1984.




[1] https://id.m.wikipedia.org/wiki/Agama

[2] Https://id.m.wikipedia.org/wiki/Agama
[3] Https://ulfamr.wordpress.com/2012/10/14/definisi-filsafat
[4] Https://kruiznet.wordpress.com/2012/11/13/alam-dalam-perspektif
[5] Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati,IAD IBD ISD, Pustaka Setia, Bandung,2000, Hlm. 169
[6] Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati,IAD IBD ISD, Pustaka Setia, Bandung,2000, Hlm. 157
[7] Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati,IAD IBD ISD, Pustaka Setia, Bandung,2000, Hlm. 159
[8] Drs. Suyadi MP, Buku Materi Pokok IBD, Depdikbud, 1984, Hlm. 5
[9] Https://republiklogika.blogspot.co.id

AGAMA, FILSAFAT, DAN KEINDAHAN


MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah IAD/IBD/ISD
Yang diampu oleh Ibu Rabi’ah, M.Pd.

oleh:


















PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2017

 KATA PENGANTAR

               Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala Rahmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Semoga shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW., keluarga, sahabat, tabi’in, dan kita semua sebagai umat yang taat dan turut terhadap ajaran yang dibawanya.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.






Pamekasan,24 Oktober  2017




     Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Agama merupakan sesuatu sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antara manusia dan manusia dan juga manusia dengan lingkungannya. Aspek pengajaran dalam agama meliputi filsafat dan juga keindahan, karena di dalam agama sangat dianjurkan bagi manusia untuk mencari dan memperdalam ilmu pengetahuan serta dianjurkan membentuk perilaku baik sebagai suatu yang dapat memberikan suatu nilai estetika yang memberikan kebahagiaan bagi siapa saja yang melihatnya.
Filsafat merupakan pandangan hidup seseorang mengenai kehidupan yang dicita-citakan, filsafat juga bisa diartikan dengan kecintaan seseorang terhadap ilmu dan keinginan yang besar untuk memperdalamnya. Memiliki pandangan hidup menjadi suatu pedoman yang membedakan pola pikir manusia dengan manusia lain dalam menjalani hidupnya.
Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberikan perasaan bahagia bagi yang melihatnya. Keindahan tak selalu bisa dikatakan ketika kita melihat pemandangan alam saja, tetapi bisa kita dapatkan dari sifat manusia seperti contoh ketika kita melihat seseorang berbuat baik kepada orang lain dapat memberikan kebahagiaan walaupun hanya dengan melihatnya. Selanjutnya akan dibahas lebih lanjut di dalam bab pembahasan.






B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan agama, filsafat, dan keindahan?
2.      Bagaimanakah hubugan antara agama, filsafat dan keindahan?
3.      Apakah manfaat mempelajari agama, filsafat, dan keindahan?

C.     TUJUAN
1.      Dapat  menjelaskan apa yang dimaksud dengan agama, filsafat, dan keindahan.
2.      Dapat menjelaskan hubungan antara agama, filsafat, dan keindahan.
3.      Dapat  menyalurkan pengetahuan tentang adanya manfaat apabila mempelajari agama, filsafat dan juga keindahan.














BAB II
PEMBAHASAN

A.    AGAMA FILSAFAT DAN KEINDAHAN
a.      Agama
Kata “ agama ” secara etimologi berasal dari kata religio yang diambil dari bahasa latin, yaitu re-ligare yang berarti "mengikat kembali".[1] Kalimat "mengikat kembali" disini diartikan dengan apabila seseorang telah beragama berarti dia telah mengikatkan dirinya kepada tuhannya, maksudnya adalah dia mau menyerahkan atau menggantungkan segala ketentuan hidupnya kepada tuhannya.
Secara terminologi, agama dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang mengatur keimanan serta peribadatan manusia kepada tuhan yang maha kuasa, serta memgatur tata kaidah hubungan pergaulan manusia dengan manusia, maupun manusia dengan lingkungannya.
Agama merupakan suatu lembaga atau intuisi yang mengatur kehidupan rohani manusia. Agama dikatakan mengatur karna didalam beragama terdapat hukum-hukum yang harus ditaati, apalagi hukum agama merupakan suatu ketetapan yang secara langsung ditetapkan oleh tuhan suatu agama itu sendiri, maka dari itu wajib hukumnya untuk taat, patuh dan tidak setengah-setengah dalam menjalankan perintah beragama.
Adapun fungsi Agama sebagai berikut:
·         Mengatur tata cara hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia, juga manusia dengan mahluk hidup selainnya dan juga lingkungannya.
·         Merupakan tuntunan prinsip dalam menentukan apa yang benar dan juga apa yang salah.
·         Pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan sebagai umat beragama.
·         Pedoman perasaan keimanan.
·         Pedoman dalam membentuk nilai-nilai kehidupan.
·         Pengungkapan estetika.
·         Memberikan identitas bahwasanya kita merupakan seorang umat dari suatu agama.[2]
b. Filsafat
Filsafat merupakan pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.[3] Saat kita menjalani hidup pasti kita memiliki tujuan, dan untuk melangkah kesana pasti ada yang namanya planning, di dalam planning tersebut pasti ada yang namanya prinsip, dan prinsip adalah pedoman hidup yang merupakan buah hasil pemikiran, pemikiran itulah yang dinamakan dengan filsafat.
Namun filsafat juga bisa diartikan sebagai kecintaan, yang dasarnya diambil dari kata "philo", dalam arti luas diartikan sebagai rasa ketekunan dengan kesungguhan. Dan juga kebijakan yang dasarnya diambil dari kata "shopia", Jadi filsafat bisa diartikan dengan rasa kecintaan seseorang akan   ilmu pengetahuan dan adanya usaha yang sungguh-sungguh untuk mendalaminya. Seorang ahli filsafat disebut dengan filsuf, berikut adalah definisi filsafat menurut para filsuf.

Pengertian Filsafat Menurut Beberapa Ahli
1.      Plato mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada.
2.      Aristoteles mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu, metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
3.      Mareus Tulluis Cicero merumuskan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mecapainya.
4.      Prof. Dr. Fuad Hasan, menyimpulkan bahwa filsafat merupakan suatu ikhtisar untuk berfikir radikal, artinya mulai dari radiksya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendaknya dimasalahkan dan dengan jalan penjajakan itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.
5.      Dr. H. Hasbullah Bakry mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam, seperti halnya : ketuhanan, alam semesta, dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.[4]

Meskipun terdapat perbedaan dalam penagartian filsafat, hal itu tidak membuat pengertian yang satu dan yang lain dapat disalahkan maupun dibenarkan, semua tergantung persepsi serta pengalaman sang pengarti dalam mengartikan pengartiannya.
      Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam[5] :
a.       Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau dari sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dan ilmu-ilmu yang lain, hubungan dengan moral, seni dan tujuan hidup.
b.      Mendasr, artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar dari gejala) sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap bidang keilmuan.
c.       Spekulatif, artinya hasil pemikiran yang dapat di jadikan dasar pemikiran selanjutnya hasil pemikirannya selalu di maksudkan sebagai dasar untuk menjelajahi wilayah pengetahuan yang baru.


c.       Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah”, artinya bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni (meskipun semua hasil seni indah), pemandangan alam, manusia, rumah, suara, warna, dan sebagainya.[6]
Namun keindahan bisa berasal dari sifat yang tercermin dalam hati kita. Memang sesuatu yang ada dalam hati kita tidak dapat dilihat maupun didengar, lantas bagaimana Kita dapat melihat keindahan itu? Meskipun hati tidak dapat dilihat dan tidak dapat didengar, namun hati bisa dirasakan, dan perasaan tersebut yang memicu seseorang melakukan sesuatu tanpa adanya pertimbangan terlebih dahulu, saat seseorang telah melakukan suatu perbuatan barulah kita dapat melihat keindahan tersebut melalui kontak visual.
Dari ciri itu dapat diambil  kesimpulan bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah sekumpulan hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu.[7]
Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah, sedangkan alam adalah ciptaan tuhan. Alamiah memiliki arti wajar, tidak berlebihan, tidak pula kurang. Kalau wanita dalam lukisan lebih cantik daripada keadaan sebenarnya, justru tidak indah.[8]

B. HUBUNGAN AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN

Al-kindi berpendapat bahwa tidak ada pertentangan antara filsafat dan juga agama, keduanya bisa menjadi hal pokok yang dapat kita renungkan.[9]
Didalam agama terdapat Saint (ilmu pengetahuan) salah satunya adalah tauhid, dan tauhid merupakan salah satu cabang ilmu termulia dari filsafatd Keduanya mengacu pada kebenaran yang hakiki, karna keduanya sama-sama berfondasikan nilai-nilai kebenaran.
Agama diperkuat dengan Al-Qur'an dimana didalamnya tertuang seluruh pengetahuan yang ada dialam semesta, baik iti pengetahuan tentang masa lalu, kini, bahkan di masa yang akan datang. Sehingga para filsuf mengkajinya dan membandingkan dengan kajian ilmiah yang mereka teliti, tentang kebenaran Al-Qur'an, dan hasilnya konkrit bahwa Al-Qur'an merupakan kitab yang berisi pengetahuan tuhan dan tidak diragukannya segala apa yang tertuang di dalamnya.
Suatu kebenaran merupakan nilai keindahan, jadi hubungan agama, filsafat dan keindahan bisa dianalogikan seperti Agama sebagai pohonnya, dan filsafat sebagai komponen Abiotik yang menopang kelangsungan sang pohon, dan keindahan merupakan buahnya.

C. MANFAAT MEMPELAJARI AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN

·         Meningkatkan keimanan dan rasa syukur kepada tuhan yang maha esa, atas karunia jiwa dan akal, serta ilmu pengetahuan sebagai rahmat yang paling utama.
·         Membuat kecintaan kepada ilmu pengetahuan semakin mendalam.
·         Memberikan motivasi diri, untuk hidup berprinsip dan menjadikan kebenaran sebagai pedoman.
·         Mengetahui bahwa kata indah memiliki arti yang luas, tidak hanya terpaku pada pemandangan alam, namun bisa diartikan perangai baik manusia yang dapat dilihat serta memberikan kebahagian jiwa bagi siapapun yang melihatnya.
·         Dengan menyadari keindahan, kita dapat menciptakan rasa kebahagian bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Agama merupakan sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada tuhan, serta tata kaidah berhubungan dengan sesama manusia dan manusia dengan lingkungannya. Filsafat adalah kecintaan seseorang terhadap ilmu pengetahuan dan memerlukan suatu usaha untuk mendalaminya.
Sedangkan Keindahan merupakan sesuatu yang menimbulkan perasaan bahagia bagi siapa yang melihatnya. Hubungan antara ketiganya diikat oleh satu tali yaitu kebenaran, tiga konsep berbeda namun memiliki tujuan yang sama.
Dan dengan mempelajari ketiganya memberikan manfaat positif bagi kita, dan membuat suasana dunia jauh lebih indah.






DAFTAR PUSTAKA
Mawardi. Drs., dkk, IAD IBD ISD , CV. Pustaka Setia, Bandung, 2000.
MP, Drs. Suyadi , Buku Materi Pokok IBD, Depdikbud, 1984.




[1] https://id.m.wikipedia.org/wiki/Agama

[2] Https://id.m.wikipedia.org/wiki/Agama
[3] Https://ulfamr.wordpress.com/2012/10/14/definisi-filsafat
[4] Https://kruiznet.wordpress.com/2012/11/13/alam-dalam-perspektif
[5] Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati,IAD IBD ISD, Pustaka Setia, Bandung,2000, Hlm. 169
[6] Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati,IAD IBD ISD, Pustaka Setia, Bandung,2000, Hlm. 157
[7] Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati,IAD IBD ISD, Pustaka Setia, Bandung,2000, Hlm. 159
[8] Drs. Suyadi MP, Buku Materi Pokok IBD, Depdikbud, 1984, Hlm. 5
[9] Https://republiklogika.blogspot.co.id


AGAMA, FILSAFAT, DAN KEINDAHAN


MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah IAD/IBD/ISD
Yang diampu oleh Ibu Rabi’ah, M.Pd.

oleh:


















PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2017

 KATA PENGANTAR

               Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala Rahmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Semoga shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW., keluarga, sahabat, tabi’in, dan kita semua sebagai umat yang taat dan turut terhadap ajaran yang dibawanya.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.






Pamekasan,24 Oktober  2017




     Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Agama merupakan sesuatu sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antara manusia dan manusia dan juga manusia dengan lingkungannya. Aspek pengajaran dalam agama meliputi filsafat dan juga keindahan, karena di dalam agama sangat dianjurkan bagi manusia untuk mencari dan memperdalam ilmu pengetahuan serta dianjurkan membentuk perilaku baik sebagai suatu yang dapat memberikan suatu nilai estetika yang memberikan kebahagiaan bagi siapa saja yang melihatnya.
Filsafat merupakan pandangan hidup seseorang mengenai kehidupan yang dicita-citakan, filsafat juga bisa diartikan dengan kecintaan seseorang terhadap ilmu dan keinginan yang besar untuk memperdalamnya. Memiliki pandangan hidup menjadi suatu pedoman yang membedakan pola pikir manusia dengan manusia lain dalam menjalani hidupnya.
Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberikan perasaan bahagia bagi yang melihatnya. Keindahan tak selalu bisa dikatakan ketika kita melihat pemandangan alam saja, tetapi bisa kita dapatkan dari sifat manusia seperti contoh ketika kita melihat seseorang berbuat baik kepada orang lain dapat memberikan kebahagiaan walaupun hanya dengan melihatnya. Selanjutnya akan dibahas lebih lanjut di dalam bab pembahasan.






B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan agama, filsafat, dan keindahan?
2.      Bagaimanakah hubugan antara agama, filsafat dan keindahan?
3.      Apakah manfaat mempelajari agama, filsafat, dan keindahan?

C.     TUJUAN
1.      Dapat  menjelaskan apa yang dimaksud dengan agama, filsafat, dan keindahan.
2.      Dapat menjelaskan hubungan antara agama, filsafat, dan keindahan.
3.      Dapat  menyalurkan pengetahuan tentang adanya manfaat apabila mempelajari agama, filsafat dan juga keindahan.














BAB II
PEMBAHASAN

A.    AGAMA FILSAFAT DAN KEINDAHAN
a.      Agama
Kata “ agama ” secara etimologi berasal dari kata religio yang diambil dari bahasa latin, yaitu re-ligare yang berarti "mengikat kembali".[1] Kalimat "mengikat kembali" disini diartikan dengan apabila seseorang telah beragama berarti dia telah mengikatkan dirinya kepada tuhannya, maksudnya adalah dia mau menyerahkan atau menggantungkan segala ketentuan hidupnya kepada tuhannya.
Secara terminologi, agama dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang mengatur keimanan serta peribadatan manusia kepada tuhan yang maha kuasa, serta memgatur tata kaidah hubungan pergaulan manusia dengan manusia, maupun manusia dengan lingkungannya.
Agama merupakan suatu lembaga atau intuisi yang mengatur kehidupan rohani manusia. Agama dikatakan mengatur karna didalam beragama terdapat hukum-hukum yang harus ditaati, apalagi hukum agama merupakan suatu ketetapan yang secara langsung ditetapkan oleh tuhan suatu agama itu sendiri, maka dari itu wajib hukumnya untuk taat, patuh dan tidak setengah-setengah dalam menjalankan perintah beragama.
Adapun fungsi Agama sebagai berikut:
·         Mengatur tata cara hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia, juga manusia dengan mahluk hidup selainnya dan juga lingkungannya.
·         Merupakan tuntunan prinsip dalam menentukan apa yang benar dan juga apa yang salah.
·         Pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan sebagai umat beragama.
·         Pedoman perasaan keimanan.
·         Pedoman dalam membentuk nilai-nilai kehidupan.
·         Pengungkapan estetika.
·         Memberikan identitas bahwasanya kita merupakan seorang umat dari suatu agama.[2]
b. Filsafat
Filsafat merupakan pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.[3] Saat kita menjalani hidup pasti kita memiliki tujuan, dan untuk melangkah kesana pasti ada yang namanya planning, di dalam planning tersebut pasti ada yang namanya prinsip, dan prinsip adalah pedoman hidup yang merupakan buah hasil pemikiran, pemikiran itulah yang dinamakan dengan filsafat.
Namun filsafat juga bisa diartikan sebagai kecintaan, yang dasarnya diambil dari kata "philo", dalam arti luas diartikan sebagai rasa ketekunan dengan kesungguhan. Dan juga kebijakan yang dasarnya diambil dari kata "shopia", Jadi filsafat bisa diartikan dengan rasa kecintaan seseorang akan   ilmu pengetahuan dan adanya usaha yang sungguh-sungguh untuk mendalaminya. Seorang ahli filsafat disebut dengan filsuf, berikut adalah definisi filsafat menurut para filsuf.

Pengertian Filsafat Menurut Beberapa Ahli
1.      Plato mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada.
2.      Aristoteles mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu, metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
3.      Mareus Tulluis Cicero merumuskan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mecapainya.
4.      Prof. Dr. Fuad Hasan, menyimpulkan bahwa filsafat merupakan suatu ikhtisar untuk berfikir radikal, artinya mulai dari radiksya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendaknya dimasalahkan dan dengan jalan penjajakan itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.
5.      Dr. H. Hasbullah Bakry mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam, seperti halnya : ketuhanan, alam semesta, dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.[4]

Meskipun terdapat perbedaan dalam penagartian filsafat, hal itu tidak membuat pengertian yang satu dan yang lain dapat disalahkan maupun dibenarkan, semua tergantung persepsi serta pengalaman sang pengarti dalam mengartikan pengartiannya.
      Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam[5] :
a.       Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau dari sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dan ilmu-ilmu yang lain, hubungan dengan moral, seni dan tujuan hidup.
b.      Mendasr, artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar dari gejala) sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap bidang keilmuan.
c.       Spekulatif, artinya hasil pemikiran yang dapat di jadikan dasar pemikiran selanjutnya hasil pemikirannya selalu di maksudkan sebagai dasar untuk menjelajahi wilayah pengetahuan yang baru.


c.       Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah”, artinya bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni (meskipun semua hasil seni indah), pemandangan alam, manusia, rumah, suara, warna, dan sebagainya.[6]
Namun keindahan bisa berasal dari sifat yang tercermin dalam hati kita. Memang sesuatu yang ada dalam hati kita tidak dapat dilihat maupun didengar, lantas bagaimana Kita dapat melihat keindahan itu? Meskipun hati tidak dapat dilihat dan tidak dapat didengar, namun hati bisa dirasakan, dan perasaan tersebut yang memicu seseorang melakukan sesuatu tanpa adanya pertimbangan terlebih dahulu, saat seseorang telah melakukan suatu perbuatan barulah kita dapat melihat keindahan tersebut melalui kontak visual.
Dari ciri itu dapat diambil  kesimpulan bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah sekumpulan hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu.[7]
Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah, sedangkan alam adalah ciptaan tuhan. Alamiah memiliki arti wajar, tidak berlebihan, tidak pula kurang. Kalau wanita dalam lukisan lebih cantik daripada keadaan sebenarnya, justru tidak indah.[8]

B. HUBUNGAN AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN

Al-kindi berpendapat bahwa tidak ada pertentangan antara filsafat dan juga agama, keduanya bisa menjadi hal pokok yang dapat kita renungkan.[9]
Didalam agama terdapat Saint (ilmu pengetahuan) salah satunya adalah tauhid, dan tauhid merupakan salah satu cabang ilmu termulia dari filsafatd Keduanya mengacu pada kebenaran yang hakiki, karna keduanya sama-sama berfondasikan nilai-nilai kebenaran.
Agama diperkuat dengan Al-Qur'an dimana didalamnya tertuang seluruh pengetahuan yang ada dialam semesta, baik iti pengetahuan tentang masa lalu, kini, bahkan di masa yang akan datang. Sehingga para filsuf mengkajinya dan membandingkan dengan kajian ilmiah yang mereka teliti, tentang kebenaran Al-Qur'an, dan hasilnya konkrit bahwa Al-Qur'an merupakan kitab yang berisi pengetahuan tuhan dan tidak diragukannya segala apa yang tertuang di dalamnya.
Suatu kebenaran merupakan nilai keindahan, jadi hubungan agama, filsafat dan keindahan bisa dianalogikan seperti Agama sebagai pohonnya, dan filsafat sebagai komponen Abiotik yang menopang kelangsungan sang pohon, dan keindahan merupakan buahnya.

C. MANFAAT MEMPELAJARI AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN

·         Meningkatkan keimanan dan rasa syukur kepada tuhan yang maha esa, atas karunia jiwa dan akal, serta ilmu pengetahuan sebagai rahmat yang paling utama.
·         Membuat kecintaan kepada ilmu pengetahuan semakin mendalam.
·         Memberikan motivasi diri, untuk hidup berprinsip dan menjadikan kebenaran sebagai pedoman.
·         Mengetahui bahwa kata indah memiliki arti yang luas, tidak hanya terpaku pada pemandangan alam, namun bisa diartikan perangai baik manusia yang dapat dilihat serta memberikan kebahagian jiwa bagi siapapun yang melihatnya.
·         Dengan menyadari keindahan, kita dapat menciptakan rasa kebahagian bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Agama merupakan sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada tuhan, serta tata kaidah berhubungan dengan sesama manusia dan manusia dengan lingkungannya. Filsafat adalah kecintaan seseorang terhadap ilmu pengetahuan dan memerlukan suatu usaha untuk mendalaminya.
Sedangkan Keindahan merupakan sesuatu yang menimbulkan perasaan bahagia bagi siapa yang melihatnya. Hubungan antara ketiganya diikat oleh satu tali yaitu kebenaran, tiga konsep berbeda namun memiliki tujuan yang sama.
Dan dengan mempelajari ketiganya memberikan manfaat positif bagi kita, dan membuat suasana dunia jauh lebih indah.






DAFTAR PUSTAKA
Mawardi. Drs., dkk, IAD IBD ISD , CV. Pustaka Setia, Bandung, 2000.
MP, Drs. Suyadi , Buku Materi Pokok IBD, Depdikbud, 1984.




[1] https://id.m.wikipedia.org/wiki/Agama

[2] Https://id.m.wikipedia.org/wiki/Agama
[3] Https://ulfamr.wordpress.com/2012/10/14/definisi-filsafat
[4] Https://kruiznet.wordpress.com/2012/11/13/alam-dalam-perspektif
[5] Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati,IAD IBD ISD, Pustaka Setia, Bandung,2000, Hlm. 169
[6] Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati,IAD IBD ISD, Pustaka Setia, Bandung,2000, Hlm. 157
[7] Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati,IAD IBD ISD, Pustaka Setia, Bandung,2000, Hlm. 159
[8] Drs. Suyadi MP, Buku Materi Pokok IBD, Depdikbud, 1984, Hlm. 5
[9] Https://republiklogika.blogspot.co.id

AGAMA, FILSAFAT, DAN KEINDAHAN


MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah IAD/IBD/ISD
Yang diampu oleh Ibu Rabi’ah, M.Pd.

oleh:


















PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2017

 KATA PENGANTAR

               Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala Rahmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Semoga shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW., keluarga, sahabat, tabi’in, dan kita semua sebagai umat yang taat dan turut terhadap ajaran yang dibawanya.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.






Pamekasan,24 Oktober  2017




     Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Agama merupakan sesuatu sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antara manusia dan manusia dan juga manusia dengan lingkungannya. Aspek pengajaran dalam agama meliputi filsafat dan juga keindahan, karena di dalam agama sangat dianjurkan bagi manusia untuk mencari dan memperdalam ilmu pengetahuan serta dianjurkan membentuk perilaku baik sebagai suatu yang dapat memberikan suatu nilai estetika yang memberikan kebahagiaan bagi siapa saja yang melihatnya.
Filsafat merupakan pandangan hidup seseorang mengenai kehidupan yang dicita-citakan, filsafat juga bisa diartikan dengan kecintaan seseorang terhadap ilmu dan keinginan yang besar untuk memperdalamnya. Memiliki pandangan hidup menjadi suatu pedoman yang membedakan pola pikir manusia dengan manusia lain dalam menjalani hidupnya.
Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberikan perasaan bahagia bagi yang melihatnya. Keindahan tak selalu bisa dikatakan ketika kita melihat pemandangan alam saja, tetapi bisa kita dapatkan dari sifat manusia seperti contoh ketika kita melihat seseorang berbuat baik kepada orang lain dapat memberikan kebahagiaan walaupun hanya dengan melihatnya. Selanjutnya akan dibahas lebih lanjut di dalam bab pembahasan.






B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan agama, filsafat, dan keindahan?
2.      Bagaimanakah hubugan antara agama, filsafat dan keindahan?
3.      Apakah manfaat mempelajari agama, filsafat, dan keindahan?

C.     TUJUAN
1.      Dapat  menjelaskan apa yang dimaksud dengan agama, filsafat, dan keindahan.
2.      Dapat menjelaskan hubungan antara agama, filsafat, dan keindahan.
3.      Dapat  menyalurkan pengetahuan tentang adanya manfaat apabila mempelajari agama, filsafat dan juga keindahan.














BAB II
PEMBAHASAN

A.    AGAMA FILSAFAT DAN KEINDAHAN
a.      Agama
Kata “ agama ” secara etimologi berasal dari kata religio yang diambil dari bahasa latin, yaitu re-ligare yang berarti "mengikat kembali".[1] Kalimat "mengikat kembali" disini diartikan dengan apabila seseorang telah beragama berarti dia telah mengikatkan dirinya kepada tuhannya, maksudnya adalah dia mau menyerahkan atau menggantungkan segala ketentuan hidupnya kepada tuhannya.
Secara terminologi, agama dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang mengatur keimanan serta peribadatan manusia kepada tuhan yang maha kuasa, serta memgatur tata kaidah hubungan pergaulan manusia dengan manusia, maupun manusia dengan lingkungannya.
Agama merupakan suatu lembaga atau intuisi yang mengatur kehidupan rohani manusia. Agama dikatakan mengatur karna didalam beragama terdapat hukum-hukum yang harus ditaati, apalagi hukum agama merupakan suatu ketetapan yang secara langsung ditetapkan oleh tuhan suatu agama itu sendiri, maka dari itu wajib hukumnya untuk taat, patuh dan tidak setengah-setengah dalam menjalankan perintah beragama.
Adapun fungsi Agama sebagai berikut:
·         Mengatur tata cara hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia, juga manusia dengan mahluk hidup selainnya dan juga lingkungannya.
·         Merupakan tuntunan prinsip dalam menentukan apa yang benar dan juga apa yang salah.
·         Pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan sebagai umat beragama.
·         Pedoman perasaan keimanan.
·         Pedoman dalam membentuk nilai-nilai kehidupan.
·         Pengungkapan estetika.
·         Memberikan identitas bahwasanya kita merupakan seorang umat dari suatu agama.[2]
b. Filsafat
Filsafat merupakan pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.[3] Saat kita menjalani hidup pasti kita memiliki tujuan, dan untuk melangkah kesana pasti ada yang namanya planning, di dalam planning tersebut pasti ada yang namanya prinsip, dan prinsip adalah pedoman hidup yang merupakan buah hasil pemikiran, pemikiran itulah yang dinamakan dengan filsafat.
Namun filsafat juga bisa diartikan sebagai kecintaan, yang dasarnya diambil dari kata "philo", dalam arti luas diartikan sebagai rasa ketekunan dengan kesungguhan. Dan juga kebijakan yang dasarnya diambil dari kata "shopia", Jadi filsafat bisa diartikan dengan rasa kecintaan seseorang akan   ilmu pengetahuan dan adanya usaha yang sungguh-sungguh untuk mendalaminya. Seorang ahli filsafat disebut dengan filsuf, berikut adalah definisi filsafat menurut para filsuf.

Pengertian Filsafat Menurut Beberapa Ahli
1.      Plato mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada.
2.      Aristoteles mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu, metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
3.      Mareus Tulluis Cicero merumuskan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mecapainya.
4.      Prof. Dr. Fuad Hasan, menyimpulkan bahwa filsafat merupakan suatu ikhtisar untuk berfikir radikal, artinya mulai dari radiksya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendaknya dimasalahkan dan dengan jalan penjajakan itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.
5.      Dr. H. Hasbullah Bakry mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam, seperti halnya : ketuhanan, alam semesta, dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.[4]

Meskipun terdapat perbedaan dalam penagartian filsafat, hal itu tidak membuat pengertian yang satu dan yang lain dapat disalahkan maupun dibenarkan, semua tergantung persepsi serta pengalaman sang pengarti dalam mengartikan pengartiannya.
      Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam[5] :
a.       Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau dari sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dan ilmu-ilmu yang lain, hubungan dengan moral, seni dan tujuan hidup.
b.      Mendasr, artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar dari gejala) sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap bidang keilmuan.
c.       Spekulatif, artinya hasil pemikiran yang dapat di jadikan dasar pemikiran selanjutnya hasil pemikirannya selalu di maksudkan sebagai dasar untuk menjelajahi wilayah pengetahuan yang baru.


c.       Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah”, artinya bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni (meskipun semua hasil seni indah), pemandangan alam, manusia, rumah, suara, warna, dan sebagainya.[6]
Namun keindahan bisa berasal dari sifat yang tercermin dalam hati kita. Memang sesuatu yang ada dalam hati kita tidak dapat dilihat maupun didengar, lantas bagaimana Kita dapat melihat keindahan itu? Meskipun hati tidak dapat dilihat dan tidak dapat didengar, namun hati bisa dirasakan, dan perasaan tersebut yang memicu seseorang melakukan sesuatu tanpa adanya pertimbangan terlebih dahulu, saat seseorang telah melakukan suatu perbuatan barulah kita dapat melihat keindahan tersebut melalui kontak visual.
Dari ciri itu dapat diambil  kesimpulan bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah sekumpulan hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu.[7]
Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah, sedangkan alam adalah ciptaan tuhan. Alamiah memiliki arti wajar, tidak berlebihan, tidak pula kurang. Kalau wanita dalam lukisan lebih cantik daripada keadaan sebenarnya, justru tidak indah.[8]

B. HUBUNGAN AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN

Al-kindi berpendapat bahwa tidak ada pertentangan antara filsafat dan juga agama, keduanya bisa menjadi hal pokok yang dapat kita renungkan.[9]
Didalam agama terdapat Saint (ilmu pengetahuan) salah satunya adalah tauhid, dan tauhid merupakan salah satu cabang ilmu termulia dari filsafatd Keduanya mengacu pada kebenaran yang hakiki, karna keduanya sama-sama berfondasikan nilai-nilai kebenaran.
Agama diperkuat dengan Al-Qur'an dimana didalamnya tertuang seluruh pengetahuan yang ada dialam semesta, baik iti pengetahuan tentang masa lalu, kini, bahkan di masa yang akan datang. Sehingga para filsuf mengkajinya dan membandingkan dengan kajian ilmiah yang mereka teliti, tentang kebenaran Al-Qur'an, dan hasilnya konkrit bahwa Al-Qur'an merupakan kitab yang berisi pengetahuan tuhan dan tidak diragukannya segala apa yang tertuang di dalamnya.
Suatu kebenaran merupakan nilai keindahan, jadi hubungan agama, filsafat dan keindahan bisa dianalogikan seperti Agama sebagai pohonnya, dan filsafat sebagai komponen Abiotik yang menopang kelangsungan sang pohon, dan keindahan merupakan buahnya.

C. MANFAAT MEMPELAJARI AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN

·         Meningkatkan keimanan dan rasa syukur kepada tuhan yang maha esa, atas karunia jiwa dan akal, serta ilmu pengetahuan sebagai rahmat yang paling utama.
·         Membuat kecintaan kepada ilmu pengetahuan semakin mendalam.
·         Memberikan motivasi diri, untuk hidup berprinsip dan menjadikan kebenaran sebagai pedoman.
·         Mengetahui bahwa kata indah memiliki arti yang luas, tidak hanya terpaku pada pemandangan alam, namun bisa diartikan perangai baik manusia yang dapat dilihat serta memberikan kebahagian jiwa bagi siapapun yang melihatnya.
·         Dengan menyadari keindahan, kita dapat menciptakan rasa kebahagian bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Agama merupakan sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada tuhan, serta tata kaidah berhubungan dengan sesama manusia dan manusia dengan lingkungannya. Filsafat adalah kecintaan seseorang terhadap ilmu pengetahuan dan memerlukan suatu usaha untuk mendalaminya.
Sedangkan Keindahan merupakan sesuatu yang menimbulkan perasaan bahagia bagi siapa yang melihatnya. Hubungan antara ketiganya diikat oleh satu tali yaitu kebenaran, tiga konsep berbeda namun memiliki tujuan yang sama.
Dan dengan mempelajari ketiganya memberikan manfaat positif bagi kita, dan membuat suasana dunia jauh lebih indah.






DAFTAR PUSTAKA
Mawardi. Drs., dkk, IAD IBD ISD , CV. Pustaka Setia, Bandung, 2000.
MP, Drs. Suyadi , Buku Materi Pokok IBD, Depdikbud, 1984.




[1] https://id.m.wikipedia.org/wiki/Agama

[2] Https://id.m.wikipedia.org/wiki/Agama
[3] Https://ulfamr.wordpress.com/2012/10/14/definisi-filsafat
[4] Https://kruiznet.wordpress.com/2012/11/13/alam-dalam-perspektif
[5] Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati,IAD IBD ISD, Pustaka Setia, Bandung,2000, Hlm. 169
[6] Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati,IAD IBD ISD, Pustaka Setia, Bandung,2000, Hlm. 157
[7] Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati,IAD IBD ISD, Pustaka Setia, Bandung,2000, Hlm. 159
[8] Drs. Suyadi MP, Buku Materi Pokok IBD, Depdikbud, 1984, Hlm. 5
[9] Https://republiklogika.blogspot.co.id